Blog

  • Fakta-fakta Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Single Mom 2 Anak

    Fakta-fakta Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Single Mom 2 Anak

    Ngawi (beritajatim.com) – Uswatun Hasanah (29) warga Kelurahan Bence, Garum, Blitar, ditemukan termutilasi di dalam koper merah di saluran air Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Jenazah janda dua anak itu ditemukan dalam kondisi yang tidak lengkap. Tiada kepala, kaki kiri sampai pangkal paha dan kaki kanan sampai lutut dipotong. Posisi tangan diikat dan memeluk paha kaki kanan. Terbungkus bedcover di dalam koper merk Rein Deer kelir merah.

    Berikut fakta-fakta berdasar temuan pihak kepolisian dan pengakuan pihak keluarga.

    Korban lahir di Kabupaten Blitar

    Awalnya jasad Uswatun Hasanah tak bisa dikenali. Lantaran, kepala terpotong. Serta, tak ada identitas yang melekat dengan jenazah saat ditemukan. Namun, tangan korban tidak dipotong.

    Sehingga, jari korban masih bisa terbaca alat yang dipakai pihak Satreskrim Polres Ngawi yakni Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).

    Dalam pembacaan biometrik itu, identitas jenazah terungkap. Diketahui, Uswatun Hasanah lahir di Blitar dan berusia 29 tahun berdasar data yang muncul hasil penggunaan MAMBIS.

    Dari temuan itu, Polres Ngawi kemudian berkoordinasi dengan Polres Blitar. Anggota Polres Blitar kemudian mendatangi rumah orang tua Uswatun di Desa Sidodadi, Garum, Blitar. Keluarga korban kemudian diminta bertolak ke Ngawi untuk mengecek kebenarannya.

    Sampai di Ngawi, keluarga korban kemudian mendatangi Polres Ngawi. Saat mereka diperlihatkan foto jasad korban, kerabat mengenali. Adalah Ana Yuliani, pengasuh anak-anak korban. Dia dan pihak keluarga kemudian mendatangi Instalasi Forensik dan Mediko Legal, RSUD dr Soeroto Ngawi.

    “Saya mengenali dari tindikan di perut, gelang di tangan kanan, dan sendalnya,” terang Ana, Jumat (24/1/2025).

    Dari hasil autopsi pihak kepolisian, Uswatun meninggal dunia karena terganggunya jalan napas atau afiksia. Baik karena dibekap atau bisa jadi dengan dipotongnya leher korban.

    Korban Bekerja di Tulungagung Hidupi Dua Anak

    Dari keterangan Hendri Suprapto (42), bapak tiri korban, diketahui sudah lima tahun ini Uswatun bekerja di Tulungagung. Salah seorang perangkat desa yang turut mengantar pihak keluarga berkata, Uswatun bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung.

    Ana Yuliani Kerabat Uswatun Khasanah korban pembunuhan di koper merah yang di temukan di Dadapan Kecamatan Kendal

    Korban diketahui tinggal di sebuah indekos di Tulungagung. Sementara, anak korban diasuh dan bersekolah di Blitar. Kedua anak korban diasuh oleh Ana Yuliani.

    Seminggu sekali, korban pulang ke Blitar untuk bertemu putranya berusia 10 tahun dan putrinya berusia 7 tahun. Uswatun adalah single mom, dia sudah bercerai sekitar tiga tahun lalu.

    Momen Terakhir Uswatun sebelum Hilang Kontak

    Uswatun terakhir bertemu dengan Ana pada Jumat (17/1/2025). Tak ada hal penting yang mereka bahas. Ana mengaku, keduanya hanya berbincang biasa saja. Di akhir pertemuan mereka, Uswatun pamit untuk kembali ke Tulungagung.

    Kata Ana, Uswatun pergi sendiri ke Tulungagung menggunakan mobil Ertiga putih milik Uswatun sendiri. Kemudian, keduanya tak intens mengontak. Sampai pada Senin (20/1/2025), Uswatun sudah tak merespon kontak dari Ana. Bahkan, pihak keluarga juga kesulitan mengontak pada esok harinya.

    Sampai akhirnya mereka didatangi polisi yang mengabarkan bahwa mayat dalam koper yang ditemukan di Ngawi adalah Uswatun Hasanah, pada Kamis (23/01/2025) malam. Ana dan keluarga kemudian membawa pulang jenazah Uswatun ke Blitar untuk dimakamkan.

    “Kami berharap pelaku segera ditemukan. Sungguh tidak manusiawi,” kata Hendri Suprapto, ayah tiri korban.

    Polisi Tepis Kabar Uswatun Hamil

    Beredar di media sosial, Uswatun meninggal dunia dengan keadaan hamil. Sejumlah warganet yang tidak bertanggung jawab asal mengedarkan kabar yang tidak benar itu.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan membantah kabar yang tersebar di media sosial itu. Dari hasil autopsi yang dilakukan, pihaknya memastikan korban tidak hamil. “Korban tidak dalam kondisi hamil,” katanya, Jumat (24/1/2025).

    Penemuan mayat dalam koper merah di Ngawi. (Foto: Fatihah Ibnu Fiqri/beritajatim.com)

    Tak hanya soal hamilnya korban, wargane juga secara liar mengabarkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap Uswatun sudah ketemu. Padahal, foto yang disebarkan adalah pelaku pembunuhan mayat dalam koper di Bekasi pada Mei 2024 lalu.

    “Karenanya, kami meminta masyarakat tetap tenang, dan menghormati proses penyidikan ini. Kami akan bekerja profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah. Hendaknya masyarakat juga bersikap dalam bermedia sosial,” katanya.

    Polisi Buru Pelaku, Penyidik Polda Jatim Ikut Dilibatkan

    Tak hanya Satuan Reserse Kriminal Polres Ngawi, Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur dibantu sejumlah Polres Jajaran Polda Jatim lainnya turut dikerahkan untuk memburu pelaku.

    “Soal kemungkinan korban bertemu pelaku di Tulungagung atau di daerah mana, kami belum bisa menjelaskan detail y. Ini masih dalam pemeriksaan kami,” kata Joshua.

    Hingga saat ini, sebagian petugas di Polres Ngawi juga masih berupaya mencari potongan tubuh korban. Lantaran, sampai Sabtu (25/1/2025) pukul 07.00 WIB, belum ada potongan tubuh lain yang ditemukan. [fiq/beq]

  • Mentan Ingin NTT Jadi Lumbung Pangan Nasional, Pasok Beras

    Mentan Ingin NTT Jadi Lumbung Pangan Nasional, Pasok Beras

    Jakarta, FORTUNE – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman berambisi untuk membuat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Lumbung Pangan di timur Indonesia dengan waktu maksimal tiga tahun. Dia menilai NTT dapat menjadi salah satu tulang punggung ketahanan nasional, karena memiliki potensi lahan yang mencapai 300 ribu hektare.

    “Potensinya luar biasa. Jika 200 ribu hektare saja kita tanami dua kali setahun, produksi bisa mencapai 2 juta ton beras. Padahal kebutuhan NTT hanya 1,3 juta ton. Artinya, kita surplus 700 ribu ton,” kata Amran dalam keterangannya, Jumat (24/1).

    Kemudian dia menjelaskan, jika NTT mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, ketergantungan pada provinsi lain seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur bisa berkurang. Menurut Amran, hal ini bakal menekan biaya logistik yang selama ini menjadi penyebab harga beras tinggi dan inflasi di wilayah tersebut.

    “Kalau swasembada, inflasi terkendali, harga pangan rendah, dan masyarakat lebih sejahtera. Selama ini, biaya angkut dari luar daerah ditanggung rakyat, makanya harga mahal,” ujar dia.

    Untuk merealisasikan target tersebut, lanjut Amran, Kementan berkomitmen memberikan berbagai bentuk bantuan, mulai dari irigasi, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga pendampingan intensif.

    “Kami targetkan jangan lewat tiga tahun. Kami bantu semua yang dibutuhkan, termasuk biaya optimalisasi lahan,” kata dia.

    Selain menekan inflasi, Amran berharap program swasembada ini dapat menjadi solusi efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan di NTT yang saat ini mencapai 20 persen.

    “Sektor pertanian adalah kunci untuk mengurangi kemiskinan di NTT. Jika ini berhasil, rakyat akan lebih sejahtera,” tutur dia.

    Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di wilayahnya. Dia menjelaskan bahwa dari 300 ribu hektare potensi lahan sawah, sebanyak 177 ribu hektare telah digarap dengan indeks pertanaman (IP) 1–1,5.

    Andriko juga menyebut bahwa masih terdapat 123 ribu hektare lahan basah yang siap dioptimalkan.

    “Kami sangat berterima kasih atas bantuan pemerintah, mulai dari alsintan, pompa, benih, pupuk, hingga pembangunan bendungan dan embung. Dengan dukungan ini, kami yakin NTT bisa berkontribusi pada swasembada pangan nasional,” kata dia.

  • Terungkap Pemicu Puluhan Warga Jatuh Sakit di Tasikmalaya, Bukan Penyakit Misterius

    Terungkap Pemicu Puluhan Warga Jatuh Sakit di Tasikmalaya, Bukan Penyakit Misterius

    Jakarta

    Belakangan gaduh puluhan warga Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, disebut terjangkit penyakit misterius. Menurut laporan, pasien mengalami gejala demam, pusing, nyeri otot, hingga susah berdiri.

    Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya turun ke lokasi untuk mengecek kondisi warga, melakukan pemeriksaan hingga rapid test pada 25 pasien.

    “Kami turunkan tim ke lapangan sejak mendapat laporan hari Senin lalu. Hari ini ada 25 sample rapid test untuk diujikan pada warga untuk mengungkap penyakit apa,” kata Koordinator Surveilans Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, Rina Parina pada detikjabar, Kamis (23/1/2025) siang.

    Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini memastikan puluhan warga tersebut tidak terjangkit penyakit misterius. Hasil pemeriksaan menunjukkan penyebab pasien jatuh sakit adalah chikungunya. Infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk dan bisa menyebabkan demam mendadak hingga nyeri sendi parah.

    Laporan awal diterima Kemenkes RI pada 20 Januari, saat 37 warga mengalami gejala demam, ruam, nyeri sendi dan mual. Pasca diverifikasi, 9 orang jatuh sakit di Desa Kamulyan, 18 kasus di Desa Gunajaya, sehingga totalnya ‘hanya’ 27 pasien.

    Pasien saat ini melakukan pengobatan rawat jalan di puskesmas manonjaya, dua orang di antaranya sudah terindikasi positif chikungunya. Kemenkes RI bekerja sama dengan lintas sektor, melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan pemantauan jentik.

    Sebanyak 21 dari seluruh pasien, dinyatakan sembuh. “Masih bergejala 6 kasus dan dalam pemantauan PKM Manonjaya, jadi bukan penyakit misterius,” tegas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman kepada detikcom, Kamis (24/1/2025).

    (naf/kna)

  • Kampus Kelola Tambang, Siapa Setuju? Siapa Menolak?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Januari 2025

    Kampus Kelola Tambang, Siapa Setuju? Siapa Menolak? Nasional 25 Januari 2025

    Kampus Kelola Tambang, Siapa Setuju? Siapa Menolak?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan usaha milik perguruan tinggi menjadi salah satu pihak yang diusulkan mendapatkan Wilayah Izin Usaha Tambang (WIUP).
    Rencana ini tertuang dalam revisi UU Mineral dan Batubara yang sudah ditetapkan sebagai usul inisiatif dari DPR RI melalui rapat paripurna pada Kamis (23/1/2025).
    Pemberian pengelolaan tambang kepada perguruan tinggi diusulkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia.
    Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Indonesia, Budi Djatmiko, menyebut bahwa usul agar universitas diberikan hak untuk mengelola tambang datang dari lembaganya.
    Budi berkata, usulan itu pernah mereka sampaikan kepada Prabowo Subianto dan juga Joko Widodo. Budi membuat klaim, APTISI memberikan usulan pertama kepada Jokowi pada tahun 2016.
    “Dari Pak Jokowi tidak direspon, lalu saya usulkan kepada Pak Prabowo pada 2018,” kata Budi kepada BBC News Indonesia.
    Budi juga mengatakan bertemu berkali-kali dengan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk membicarakan usulan tersebut. Setidaknya, ada sekitar 15 pertemuan.
    Usulan universitas mengelola konsesi pertambangan dirumuskan dalam dokumen berjudul “Usulan APTISI: Peta Jalan Pendidikan Bahagia Menuju Indonesia Emas 2045”.
    Pada dokumen itu, Budi Djatmiko tertulis sebagai penyusun dokumen. Nama lain yang tertera adalah La Ode Masihu Kamaludin, yang ditulis penyunting. Kamaludin tercatat sebagai anggota dewan pakar pada Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024.
    Dia sempat menjabat ketua Forum Rektor Indonesia pada 2013 dan pernah berkiprah sebagai anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan.
    Kamaludin berkata, dokumen usulan itu mereka terbitkan pada Agustus 2024—sekitar dua bulan sebelum pelantikan Prabowo-Gibran.
    Peta jalan yang disusun Budi dan Kamaludin memuat “permasalahan utama pendidikan” yang mereka klaim selama ini “bias perkotaan”.
    “Pada saat anak desa ke kota ambil jurusan industri, dia enggak akan kembali ke desanya karena desanya enggak ada industri,” kata Budi via telepon, Selasa (21/01).
    Dokumen usulan itu menyebut “pertambangan merupakan salah satu elemen dalam solusi permasalahan pendidikan”.
    Pada dokumen itu, mereka menulis “Indonesia memiliki kekayaan bahan terbaik di dunia”. Pada poin tersebut pula, mereka membuat klaim “sumber daya manusia dan teknologi Indonesia belum mampu mengelolanya dengan optimal”.
    Saat ini, RUU sudah diketok menjadi inisiatif DPR pada Kamis. Wakil Ketua Baleg DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan, revisi RUU Minerba didorong oleh dua alasan utama.
    Pertama, adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Nomor 3 Tahun 2020 yang merupakan perubahan dari UU Nomor 4 Tahun 2009. MK telah mengeluarkan tiga putusan, yakni 59/PUU-XVIII/2020, 60/PUU-XVII/2020 (pengujian formal), dan 64/PUU-XVIII/2020 (pengujian materiil).
    Dalam putusan tersebut, MK menolak pengujian formal tetapi mengabulkan sebagian pengujian materiil, sehingga memerlukan penyesuaian terhadap UU Minerba.
    Kedua, untuk memperkuat keberpihakan negara terhadap masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).
    Lalu, revisi ini bertujuan untuk membuka peluang lebih besar bagi masyarakat melalui ormas, perguruan tinggi, dan UKM dalam pengelolaan tambang.
    “Revisi ini adalah langkah afirmatif untuk memastikan SDA dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat,” kata dia.
    Merespons hal ini banyak bermunculan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Delapan fraksi di DPR menyepakati pembahasan revisi UU Minerba.
    Salah satu pihak yang menolak keras adalah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Penolakan ini bahkan disampaikan oleh Deputi Eksternal Eksekutif Nasional Walhi, Mukri Friatna dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) soal revisi UU Minerba di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
    “Kami menolak dengan keras keterlibatan atau pemberian hak atau akses dalam rancangan undang-undang perubahan minerba kepada perguruan tinggi. Saya kira cukup sudah bangsa ini menceburkan ulama ke lahan-lahan kotor,” kata Mukri di hadapan jajaran Baleg DPR RI.
    Mukri tidak ingin pemberian izin kelola tambang ini memberangus pikiran kritis perguruan tinggi.
    Dia sangat mendesak agar usulan pemberian izin kelola tambang ke universitas dihapuskan dalam revisi UU Minerba.
    “Jika mereka tempat kita bertanya tentang intelektualitas, diceburkan, bagaimana dia akan kemudian menjadi bersih ketika menyampaikan pikiran, kalau telah tercemari oleh lumpur-lumpur tambang,” sambungnya.
    Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Herianto, secara tegas menolak usulan pengelolaan tambang oleh perguruan tinggi yang diatur dalam revisi Undang-Undang Minerba.
    Menurutnya, fokus perguruan tinggi adalah mendidik dan mengajar, bukan terlibat dalam aktivitas bisnis seperti pengelolaan tambang.
    “Kami menolak keras. Kampus itu tujuannya untuk mendidik, bukan jadi tempat bisnis,” kata Herianto kepada Kompas.com, Jumat (23/1/2025).
    “Jika kampus diberi pengelolaan tambang, mahasiswa berpotensi menjadi obyek bisnis. Ini jelas di luar koridor tujuan pendidikan tinggi,” tegas Herianto.
    Forum Rektor Indonesia mendukung wacana agar perguruan tinggi dapat mengelola tambang yang diusulkan masuk dalam revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).
    Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia Didin Muhafidin menilai langkah ini sangat positif, asalkan perguruan itu telah memiliki status badan hukum (BHP) dan unit usaha sendiri.
    “Perguruan tinggi seperti ITB atau UGM, yang sudah profesional dan memiliki unit usaha, sebenarnya sudah biasa mendapat kontrak di sektor pertambangan,” ujar Didin kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    “Jadi, syaratnya harus yang sudah BHP dan memiliki badan usaha mandiri,” ujar dia.
    Menurut Didin, melibatkan perguruan tinggi dalam pengelolaan tambang akan meningkatkan pendapatan lembaga, terutama bagi perguruan tinggi swasta besar yang memiliki yayasan dengan unit usaha.
     
    Pendapatan tambahan ini diharapkan dapat mengurangi beban mahasiswa, misalnya dengan menekan kenaikan SPP atau biaya operasional lainnya.
    “Jika yayasan mendapatkan tambahan pendapatan dari proyek tambang, tentu muaranya akan meringankan beban mahasiswa,” kata Didin.
    “SPP mungkin tidak perlu naik, beban lain juga tidak perlu naik, dan kesejahteraan pegawai bisa meningkat,” ujar rektor Universitas Al Ghifari itu.
    Sejumlah rektor universitas juga telah angkat bicara mengenai isu ini. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto mengaku siap jika mendapat perintah untuk mengelola tambang. 
    “UNY itu kan bagian yang tidak terpisahkan dari negara ya siap melaksanakan kalau “didhawuhi” (diperintah). Udah itu saja. Demi kemaslahatan umat,” ujar dia.
    Saat ini masih menunggu syarat dan regulasi dari pemerintah jika usulan perguruan tinggi mengelola tambang dijadikan kebijakan.
    Terkait peran di pertambangan, Sumaryanto mengungkapkan, UNY memiliki multi fakultas. Sehingga bisa berperan diberbagai bidang, mulai dari teknologi, Biologi hingga Fisika.
    “Kami kan multi, misalnya dari aspek teknologi punya Fakultas Teknik, dari aspek Biologi, Kimia, Fisika wonten (ada),” ucapnya.
    Sumaryanto menuturkan civitas akademika UNY siap jika diminta untuk terlibat dalam pengelolaan.
    “Insya allah (siap) ya dosen tendik mahasiswa, alumni dan mitra kerja,” pungkasnya.
    Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. M Nasih, juga setuju dengan wacana perizinan pengelolaan tambang untuk perguruan tinggi. 
    Nasih menganggap, rencana memberikan
    izin tambang untuk perguruan tinggi
    tersebut merupakan sebuah niat baik dari Pemerintah.
    “Niatan ini kan sudah dapat satu, artinya pahalanya sudah satu. Kalau niatan baik ini direalisasikan tentu kami akan menyambut dengan baik,” kata Nasih, di Kampus B Unair.
    Pro dan kontra pun terjadi di lingkungan DPR. Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Yasti Soepredjo khawatir adanya upaya pembungkaman sehingga pemerintah memberikan izin usaha kelola tambang kepada perguruan tinggi, organisasi masyarakat (ormas), dan usaha kecil menengah (UKM).
    Dengan begitu, pihak yang mendapat akses untuk mengelola tambang tersebut tidak lagi bersuara kencang kepada pemerintah.
    “Saya khawatir pemberian WIUP (wilayah izin usaha pertambangan) ini kepada ormas keagamaan dan perguruan tinggi adalah upaya pembungkaman. Apabila ormas bersuara kencang, perguruan tinggi bersuara kencang, itu bisa bernasib lain,” ujar Yasti di rapat Baleg DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
    Menurutnya, ada ribuan perguruan tinggi di Indonesia. Jumlah ormas di Indonesia juga banyak. Ia bertanya-tanya bagaimana pemerintah dapat memberikan izin usaha pertambangan kepada institusi tersebut.
    Oleh karenanya, ia juga mendorong agar pemberian izin usaha kelola tambang dilakukan secara selektif.
    “Bagaimana cara pemerintah memberikan IUP kepada ormas dan perguruan tinggi?. Harus selektif betul terhadap pemberian izin khusus ini,” tegasnya.
    Anggota DPR lain, yakni Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, juga menekankan pemberian konsesi tambang untuk perguruan tinggi perlu dikaji secara mendalam dan komprehensif.
    Ia menekankan pentingnya pertimbangan yang matang terkait usulan pemberian izin kelola tambang kepada perguruan tinggi.
    “Harus betul-betul dipikirkan manfaat dan mudaratnya, apakah lebih banyak ke kepentingan pendidikan atau bisnis?” ujar Lalu, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, kemarin.
    Kendati ada pihak yang kontra, ada pula yang mendukung usulan ini. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai, usul memberikan hak mengelola tambang bagi perguruan tinggi muncul agar kampus memiliki sumber penghasilan lain.
    Politikus Partai Gerindra ini berharap, pemberian izin kelola tambang ini bisa memberi manfaat yang baik kepada kampus.
    “Mungkin mekanisme pengerjaan dan lain-lainnya itu silakan nanti diatur di dalam aturan yang ada. Nah, sehingga kemudian memang pemberian-pemberian itu juga memberikan manfaat kepada universitas yang dimaksud,” kata Dasco.
    Di sisi lain, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Saintek) siap terlibat terkait usulan pemberian izin kelola tambang kepada perguruan tinggi.
    Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang menilai usulan itu dapat membuat perguruan tinggi semakin dekat dengan sumber pendanaan.
    “Karena itu termasuk salah satu kebijakan dalam pendidikan tinggi yang dekat dengan apa, dekat dengan pendanaan, seperti itu kira-kira,” ujarnya.
    Sementara salah satu pihak kampus, Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Ridho Kresna Wattimena, mengungkapkan, ITB masih harus berpikir keras terkait pemberian izin kelola tambang.
    Sebab, usaha tambang adalah bisnis jangka panjang dan perlu modal besar.
    Dia menekankan proses pertambangan tidaklah cepat. Apabila kampus mendapat lahan kategori greenfield, maka harus menjalankan berbagai tahapan sebelum bisa menambang
    Tahapan yang dimaksud mulai dari penyelidikan umum, eksplorasi, membuat amdal, membuat studi kelayakan, kemudian membuat desain dan menambang.
    “Pengalaman teman-teman di industri, penyelidikan umum sampai eksplorasi (sekitar) 5 sampai 10 tahun, apakah perguruan tinggi memang diminta spend (mengeluarkan) uang 5 sampai 10 tahun sebelum bisa mendapatkan uang. Itu juga sesuatu yang berat untuk perguruan tinggi,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Populer Internasional: Trump Kirim Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko – Strategi Bertahan Hamas – Halaman all

    Populer Internasional: Trump Kirim Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko – Strategi Bertahan Hamas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

    Presiden AS Donald Trump mengirimkan 1500 tentara tambahan ke perbatasan Meksiko, ada apa?

    Media Timur Tengah membongkar strategi bertahan Hamas di Gaza yang membuat Israel menggila.

    Meski gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza, Israel rupanya dilaporkan ingin segera melanjutkan perang.

    Berikut berita selengkapnya.

    1. Trump Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Perbatasan AS-Meksiko, Total Jadi 4.000 Personel

    Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, Senin (20/1/2025). (Tangkapan layar YouTube White House)

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan penambahan 1.500 tentara tambahan di perbatasan AS-Meksiko.

    Keputusan ini menjadikan jumlah tentara yang dikerahkan di perbatasan mencapai total 4.000 personel.

    “Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menambah 1.500 tentara di perbatasan selatan Amerika Serikat,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dikutip dari AFP.

    Tentara tambahan ini terdiri dari 1.000 personel angkatan darat dan 500 marinir.

    Pasukan tambahan ini akan bergabung dengan sekitar 2.200 tentara aktif dan ribuan tentara Garda Nasional yang sudah ditempatkan di perbatasan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Media Timur Tengah Bongkar Strategi Bertahan Hamas di Gaza yang Buat Israel ‘Gila’

    Salah satu media Timur Tengah, The Cradle, menyebut strategi bertahan para pejuang Hamas di Jalur Gaza telah membuat Israel “gila”.

    The Cradle mengatakan pembebasan tiga warga Israel yang disandera Hamas memicu sorotan besar dari media-media Israel.

    Lalu, peristiwa dramatis berupa keluarnya para pejuang Hamas dari puing-puing bangunan telah meruntuhkan narasi resmi pejabat Israel mengenai perang di Gaza dan perlakuan Hamas terhadap para sandera.

    Warga Israel pun bertanya mengenai apa yang dilakukan Israel di Gaza selama 15 bulan belakangan.

    “Brigade Al Qassam (sayap militer Hamas) mengatur setiap detail peristiwa itu untuk memastikan dampaknya. Mulai dari kantong berisi hadiah hingga seragam pejuang, pertunjukan itu memperlihatkan perhitungan yang akurat,” kata media itu.

    “Sebuah pawai militer bahkan digelar di Lapangan Saraya, sebuah area yang dikepung oleh pasukan pendudukan Israel.”

    Menurut media itu, Hamas sengaja memilih menggelar pawai di sana untuk menyimbolkan kekalahan Israel.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Israel Meminta Waktu 30 Hari Lagi untuk Menarik Diri dari Lebanon, Begini Kata Media Israel Haaretz

    Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan bahwa pendudukan Israel terlibat dalam diskusi ekstensif dalam upaya untuk memperpanjang jangka waktu penarikannya dari Lebanon selatan.

    Pendudukan Israel telah meminta Amerika Serikat untuk menunda penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan selama 30 hari setelah batas waktu yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata. 

    Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui rincian tersebut yang berbicara kepada surat kabar Israel Haaretz .

    Menurut publikasi tersebut, Amerika Serikat, Prancis, Lebanon, dan pendudukan Israel tengah melakukan diskusi intensif terkait masalah ini, sebagaimana dilaporkan oleh sumber diplomatik Prancis. 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Israel Segera Lanjutkan Perang Usai Kaget Lihat Petempur Hamas Muncul dalam Sekejap Mata di Gaza

    Media Amerika Serikat (AS) The New York Times memberikan ulasan terkait kemunculan personel milisi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, pada hari pertama gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza pada 19 Januari 2025 silam.

    Pada laporan yang diterbitkan pada Kamis (23/1/2025) itu, media tersebut menggambarkan kalau kemunculan para petempur gerakan Palestina ini menunjukkan kalau Hamas masih menguasai Jalur Gaza terlepas dari bombardemen gila-gilaan Israel selama 15 bulan perang.

    Ulasan itu menambahkan, kemunculan para pejuang Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, beserta personel keamanan dengan seragam, senjata, dan mobil mereka “dalam sekejap mata”, mengejutkan pihak militer Israel.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Menhub dan Menag Bahas WFA Jelang Nyepi-Lebaran, Ini Hasilnya

    Menhub dan Menag Bahas WFA Jelang Nyepi-Lebaran, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membahas rencana kerja dari mana saja (Work From Anywhere/WFA) menjelang libur Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. Rencana ini dinilai dapat mengantisipasi lonjakan arus mudik.

    Dalam pertemuan tersebut, Dudy mengusulkan agar WFA diterapkan sejak 24 hingga 27 Maret 2025. Dengan begitu, pihaknya dapat mengurai kepadatan arus mudik.

    “Kami mengusulkan WFA dimulai sejak 24 Maret 2025 hingga 27 Maret 2025. Harapannya, ini dapat mengurai kepadatan arus mudik agar tidak terfokus hanya pada tiga hari libur menjelang Idul Fitri,” kata Dudy dikutip dari situs Kementerian Agama, Jumat (24/1/2025).

    Dudy menjelaskan hari raya Nyepi tahun ini jatuh pada 29 Maret dan cuti bersama jatuh pada satu hari sebelumnya, 28 Maret. Apabila sesuai prediksi, Hari Raya Idul Fitri bertepatan 31 Maret. Dengan waktu libur yang berdekatan, Dudy menilai kebijakan WFA dapat membantu mengurai lonjakan arus mudik.

    “Kalau tidak salah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sudah menerapkan WFA hingga 60%. Dengan teknologi yang lebih canggih sekarang, ini memungkinkan diterapkan di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun ada beberapa industri yang memang tidak bisa,” imbuh Dudy.

    Sebagai langkah lanjutan, Dudy menyatakan pihaknya akan melakukan survei untuk memilah industri mana saja yang memungkinkan menerapkan WFA. “Kami akan koordinasi dengan lembaga terkait agar kebijakan ini berjalan optimal dan mendukung kelancaran mudik,” jelas dia.

    Nasaruddin mendukung rencana tersebut. Dia menilai rencana itu demi kemaslahatan umat beragama. “Prinsipnya kami setuju saja karena ini untuk kemaslahatan umat beragama. Biarlah mereka bersenang-senang di kampungnya, silaturahmi, dan mendapatkan semangat baru,” ujar Nasaruddin.

    Nasaruddin menjelaskan mudik tidak hanya sekadar tradisi. Namun, momentum itu juga menjadi kesempatan untuk berziarah dan bertemu dengan keluarga, termasuk orang tua.

    “Mudik itu bukan sekadar tradisi Idul Fitri. Kita bisa berjumpa dengan orang tua atau ziarah makam kapan saja. Namun, silaturahmi ke kampung halaman tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga hubungan keluarga,” terang Nasaruddin.

    Usul WFA ke DPR di halaman berikutnya.

    Menhub Usul WFA ke DPR

    Sebelumnya, usulan WFA menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri juga disampaikan Dudy saat rapat kerja bersama dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/1/2025) kemarin. Dudy mengatakan cuti bersama Hari Raya Nyepi jatuh pada 28 Maret 2025.

    Sementara, cuti bersama Lebaran dimulai pada 30 Maret 2025. Melihat hal tersebut, Dudy menilai waktunya sangat berdekatan bagi stakeholders untuk dapat mengurai kepadatan lalu lintas.

    “Kami melihat bahwa tanggal 28-30 Maret agak sedikit challenging mengingat punya 3 hari untuk mengurai para pemudik. Rasanya waktunya menantang, itu sebabnya, kami akan mengusulkan 24-27 Maret untuk diberlakukan work from anywhere atau WFA,” kata Dudy.

    Dudy menilai apabila kebijakan tersebut diberlakukan dapat membantu para stakeholders yang mengelola angkutan Lebaran. Selain itu, kebijakan itu nantinya dapat membantu antisipasi potensi kepadatan pada titik penyeberangan, seperti di Ketapang-Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai Bali yang akan ditutup selama Nyepi.

    Dudy menjelaskan pihaknya masih berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan pengusaha. Dia menginginkan agar kebijakan tersebut dapat berlaku tidak hanya pegawai negeri saja, tapi juga pekerja swasta.

    “Kami akan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain. Jadi mungkin pihak kementerian untuk pegawai-pegawai mereka bisa bekerja dari mana saja dan untuk pihak swasta kami harus berkoordinasi dengan Kemnaker maupun para pelaku usaha memungkinkan untuk ini diberlakukan,” terang Dudy.

  • Top 3: Pengusaha Lokal Minta Karpet Merah di Proyek IKN – Page 3

    Top 3: Pengusaha Lokal Minta Karpet Merah di Proyek IKN – Page 3

    Harga emas turun dari level tertinggi hampir tiga bulan pada perdagangan Kamis, 23 Januari 2025. Harga emas lesu seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dan pelaku pasar fokus terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump.

    Mengutip CNBC, Jumat (24/1/2025), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 2.744,26 per ounce. Harga emas mencapai posisi puncak lebih dari tiga bulan pada perdagangan Rabu, 22 Januari 2025.

    Namun, harga emas lebih rendah USD 26,72 dari level tertinggi sepanjang masa di posisi USD 2.790,15 pada Oktober 2024. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) susut 0,7 persen menjadi USD 2.750,30.

    Selengkapnya

  • Terpopuler, penangkapan Paulus Tannos dan pelatih baru timnas U-23

    Terpopuler, penangkapan Paulus Tannos dan pelatih baru timnas U-23

    Jakarta (ANTARA) – Terdapat sejumlah berita populer Antara yang menarik disimak pada akhir pekan keempat Januari 2025.

    Ada penangkapan buronan KPK Paulus Tannos di Singapura hingga Gerald Vanenburg menjadi pelatih timnas U-23 Indonesia. Berikut ini rangkuman beritanya:

    1. Ini kata Kadiv Hubinter terkait penangkapan Paulus Tannos

    Divisi Hubungan Internasional Polri menyebutkan bahwa penangkapan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, di Singapura, adalah atas permintaan institusi penegak hukum itu dalam rangka membantu lembaga antirasuah tersebut. Baca selengkapnya di sini.

    2. Gerald Vanenburg tak sabar latih timnas Indonesia bersama Kluivert

    Gerald Vanenburg diumumkan sebagai asisten pelatih timnas Indonesia pada Jumat. Nantinya, dia juga akan menjadi pelatih timnas U-23 Indonesia. Informasi lengkapnya di sini.

    3. Indonesia dan India bermitra untuk memperkuat ekosistem digital

    Pemerintah Republik Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah India untuk memperkuat ekosistem digital di kedua negara. Baca di sini.

    4. Kemenkes: Kasus TB HIV 2024 naik jadi 17.136

    Kementerian Kesehatan mengatakan, per 2 Januari 2025, terdapat 17.136 kasus TB HIV pada 2024, dan pihaknya melakukan sejumlah upaya guna eliminasi TB ini. Simak berbagai upaya Kemenkes di sini.

    5. Hanya 861 dari 1.200 truk pembawa bantuan yang bisa masuk Gaza utara

    Jumlah truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza bagian utara sejak kesepakatan gencatan senjata mencapai 861 dari total 1.200 truk yang awalnya direncanakan. Baca di sini.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi Raih Penghargaan Asean Tourism Award 2025

    Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi Raih Penghargaan Asean Tourism Award 2025

    Liputan6.com, Banyuwangi – Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, desa mayoritas penduduknya suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) tersebut meraih penghargaan Internasional The 5th ASEAN Homestay Award.

    Penghargaan diserahkan dalam ajang Asean Tourism Award (ATA) 2025 yang digelar di Persada Johor Convention Centre, Johor, Malaysia, pada Senin 20 Januari 2025. “Kami bersyukur desa-desa di Banyuwangi terus bangkit dengan keanekaragaman potensinya. Ada yang maju di sektor pertanian, ada yang  tata kelola pemerintahannya, ada pula yang menonjol pariwisatanya, termasuk Desa Kemiren ini yang sudah berulang kali mendapat penghargaan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (22/1/2025).

    Disampaikan Ipuk, prestasi Desa Wisata Kemiren ini semakin memperkuat posisi Banyuwangi di kancah pariwisata internasional. Khususnya dalam pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal melalui pengembangan desa wisata. “Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras teman-teman di desa. Keberhasilan Desa Kemiren akan menjadi pengungkit bagi desa wisata yang lain di Banyuwangi untuk terus berbenah,” kata dia.

    Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kemiren, Moh Edy Saputro menjelaskan bahwa keunikan budaya dan keramahan masyarakat menjadi kunci keberhasilan Desa Kemiren meraih penghargaan ini. Suku Osing yang merupakan masyarakat desa setempat terus melestarikan adat istiadat, bahasa, dan kesenian tradisional. Termasuk bagaimana warga desa setempat mendirikan homestay yang menonjolkan vibes kehidupan suku Osing. “Alhamdulillah dengan konsisten menjunjung kearifan lokal, Desa Kemiren dapat meraih penghargaan tingkat ASEAN di bidang homestay,” ungkap Edy, yang hadir langsung menerima penghargaan.

  • Ini 5 Tren Media Sosial 2025, Pelaku Bisnis Wajib Tahu untuk Dongkrak Performa – Page 3

    Ini 5 Tren Media Sosial 2025, Pelaku Bisnis Wajib Tahu untuk Dongkrak Performa – Page 3

    2. Perpesanan Bisnis yang Personal

    Komunikasi antara bisnis dan konsumen kini semakin mengarah ke perpesanan langsung (Direct Messaging). Di Asia Pasifik, fitur ini menjadi pilihan utama konsumen, terutama Gen Z.

    Di Indonesia, 90 persen pelaku bisnis menggunakan perpesanan dalam berbagai tahap perjalanan konsumen, dari prapenjualan hingga transaksi.

    Menurut survei Meta dan BCG, 87 persen konsumen Indonesia lebih memilih perpesanan untuk berkomunikasi dengan bisnis, sedangkan 83 persen konsumen lebih percaya pada bisnis yang menyediakan fasilitas tersebut.

    Bahkan, percakapan harian di WhatsApp telah tumbuh dua kali lipat sejak 2022. Karenanya, pelaku bisnis perlu mengintegrasikan solusi perpesanan dengan mitra strategis untuk mendukung tujuan bisnis. 

    3. Kreator Konten sebagai Kunci Keberhasilan

    Ekonomi kreator di Asia Pasifik berkembang pesat, dengan proyeksi nilai global mencapai USD 480 miliar pada 2027 menurut Goldman Sachs.

    Kreator konten kini menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran, di mana 94 persen konsumen Indonesia berinteraksi dengan kreator sepanjang musim liburan.

    Meta saat ini menguji format iklan baru bernama Creator Testimonial, yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas kemitraan antara brand dan kreator.

    Pebisnis pun disarankan membangun kemitraan dengan kreator yang relevan untuk menyampaikan cerita brand dengan lebih otentik dan efektif.