Blog

  • Konsleting Listrik Hanguskan Rumah Warga

    Konsleting Listrik Hanguskan Rumah Warga

    Gresik (beritajatim.com) – Kejadian kebakaran kembali terjadi di wilayah Gresik. Kali ini rumah milik warga di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidayu, ludes dilalap api akibat konsleting listrik. Petugas damkar sempat kesulitan memadamkan api karena sempitnya akses menuju ke lokasi kebakaran.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, Suyono membenarkan kejadian tersebut. Beruntung api yang melalap rumah milik Jupri warga Desa Sidomulyo berhasil dijinakkan dan dipadamkan.

    “Petugas kami sempat kesulitas masuk ke akses lokasi kebakaran karena jalannya sempit, dan sempat membuat agak kerepotan saat memadamkan api yang sedang berkorbar,” katanya, Sabtu (25/1/2025).

    Setelah api berhasil dijinakkan, petugas damkar terus menyemprotkan air agar api tidak menjalar kemana-mana. “Api berhasil dipadamkan setelah petugas kami di lapangan berjibaku selama 40 menit,” ujar Suyono.

    Kejadian kebakaran yang melalap rumah warga tidak ada korban jiwa. Pasalnya, sewaktu api melalap bangunan rumah pemiliknya sedang tidak ada di tempat.

    Jupri pemilik rumah menuturkan, dirinya malah tidak mengetahui tempat tinggalnya dilalap api. Saat itu, sedang diluar bersama istrinya. “Saya baru tahu diberi informasi oleh perangkat desa bahwa rumahnya mengalami kebakaran,” ungkapnya.

    Dirinya hanya bisa merenung. Ini karena salah satu tempat tinggalnya hanya tinggal puing-puing usai dilalap api. “Ya mau bagaimana lagi namanya musibah. Penyebabnya konsleting listrik,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Ini yang Jadi Pembeda Ban Mobil Listrik dengan Ban Mobil Biasa

    Ini yang Jadi Pembeda Ban Mobil Listrik dengan Ban Mobil Biasa

    Jakarta

    Detikers memiliki mobil listrik? Disarankan untuk lebih cermat dalam melakukan pemilihan ban ya. Soalnya salah memilih ban, bisa dipastikan bisa merugikan anda sebagai pengendara mobil listrik.

    Tapi kira-kira, apa sih yang menjadi pembeda antara ban mobil listrik dan mobil biasa. Seperti yang disampaikan Deputy Head of OE Sales Bridgestone Tire Indonesia, Fisa Rizqiano. Ban mobil listrik itu memiliki perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan mobil biasa.

    “Ban mobil listrik itu biasanya memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan ban mobil biasa,” ucap Fisa.

    Fisa menjelaskan setidaknya ada 4 hal yang biasanya harus dimiliki ban mobil listrik.

    “Untuk mobil listrik biasanya itu mereka meminta improve mile, Selain itu mereka (pabrikan mobil listrik) meminta rolling resistance lebih kecil, traksi yang lebih tinggi karena mobil listrik itu tenaganya lebih instan. Selanjutnya umur ban, para produsen mobil listrik ini harus memiliki umur ban yang lebih panjang dibandingkan ban mobil biasa, jika hitung mungkin ban mobil biasa itu umurnya separuhnya ban mobil listrik,” ucap Fisa.

    Ilustrasi Bridgestone Turanza 6 Foto: (M Luthfi Andika/detikOto)

    “Ini tantangan buat kita sebagai produsen ban, dan ban mobil listrik itu berbeda. Soalnya mobil listrik itu ada baterainya dan itu bobotnya lebih berat,” Fisa menambahkan.

    Dalam kesempatan yang sama Fisa bersyukur ban khusus mobil listrik produksi Bridgestone Indonesia untuk ukuran ban mobil Wuling Air EV yaitu Bridgestone Ecopia EP150, bisa diterima dengan baik oleh masyarakat atau para pemilik Air EV. Hal tersebut bisa dilihat dari penjualan Ecopia EP150 di Indonesia.

    Bridgestone di IIMS 2024 Foto: Dok (Bridgestone/@yogandriansyahh)

    “Berdasarkan data, penjualan Bridgestone EP150 itu lumayan, data 6 bulan lalu itu sudah terjual seribuan ban. Kalau data penjualan saat ini, saya harus cek terlebih dahulu (penjualan Bridgestone Ecopia EP150),” Fisa menambahkan.

    Sebagai catatan, Bridgestone sebenarnya sudah punya ban mobil listrik di pasar global, seperti Turanza Eco.

    (lth/din)

  • Pekerja asal Indonesia Tewas Terjebak Balok Logam Seberat 2 Ton di Nagaoka Niigata Jepang – Halaman all

    Pekerja asal Indonesia Tewas Terjebak Balok Logam Seberat 2 Ton di Nagaoka Niigata Jepang – Halaman all

    Penyebab kematian karena Politrauma yakni kerusakan parah telah terjadi  pada beberapa bagian tubuh sehingga mengakibatkan kematian

    Tayang: Sabtu, 25 Januari 2025 19:09 WIB

    Istimewa

    Kantor polisi Nagaoka Niigata Jepang 

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Muhammad Rizharul Faki (29), berkewarganegaraan Indonesia menjadi korban kecelakaan kerja.

    Ia tewas usai terjebak di antara benda berat.

    Peristiwa itu terjadi di Kota Nagaoka, prefektur Niigata Jepang, Sabtu  (25/1/2025) sekitar jam 09:30 waktu setempat.

    Informasi yang dihimpun wartawan Tribun di Jepang, saat itu korban sedang memoles di sebuah perusahaan pengolahan logam namun korban terjebak di antara balok logam dengan berat sekitar 2 ton dan rak logam.

    “Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit setelah terjebak antara balok logam dan rak logam dan kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit,” kata sumber Tribunnews.com.

    Penyebab kematian karena Politrauma yakni kerusakan parah telah terjadi  pada beberapa bagian tubuh sehingga mengakibatkan kematian.

    Menurut polisi, balok logam itu adalah bagian dari mesin presisi, beratnya sekitar 2 ton, berukuran panjang 1,8 m, lebar 1,6 m, dan lebar sekitar 60 cm.

    Polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan secara rinci lebih lanjut.

    Diskusi kematian tersebut ramai didiskusikan di wag Pencinta Jepang dapat gabunggratis dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rombongan N-Max Tabrak Pejalan Kaki di Sumedang, 1 Tewas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Januari 2025

    Rombongan N-Max Tabrak Pejalan Kaki di Sumedang, 1 Tewas Bandung 25 Januari 2025

    Rombongan N-Max Tabrak Pejalan Kaki di Sumedang, 1 Tewas
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com –
    Satu di antara rombongan Yamaha N-Max menabrak pejalan kaki yang tengah menyeberang di Jalan Raya Cirebon-Bandung.
    Insiden ini tepatnya terjadi di depan BRI Unit Paseh, Dusun Paseh Kidul, Desa Paseh Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten
    Sumedang
    , Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.
    Korban tewas dalam perawatan di rumah sakit.
    Diketahui, pejalan kaki tersebut Wulan Diana Rahayu (45) ibu rumah tangga, warga Dusun Cileuksa, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang.
    Saat di lokasi, korban mengalami luka-luka pasca-tertabrak sepeda motor Yamaha N-Max dengan nomor polisi E 6146 JN.
    Korban, akhirnya dilarikan menuju RSUD Umar Wirahadikusumah. Akan tetapi, dalam perawatan, korban menghembuskan napas terakhirnya, pada Sabtu sore.
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya membenarkan kejadian ini.
    Awang menuturkan, salah satu sepeda motor Yamaha N-Max yang menabrak korban yaitu Mas’an Fauzi (43) warga Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
    “Dari keterangan saksi, sepeda motor yang dikendarai Mas’an Fauzi melaju dari arah Cirebon menuju Bandung,” ujar Awang kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Sabtu petang.
    Awang menuturkan, setibanya di lokasi kejadian, pengendara Yamaha N-Max tersebut diduga menabrak korban yang sedang menyeberang dari sisi kiri ke kanan jalan.
    “Diduga pengendara N-Nax menabrak korban hingga keduanya terjatuh dan motornya dalam keadaan rusak parah,” tutur Awang.
    Kedua korban mengalami sejumlah luka pada bagian tubuhnya, kemudian dilarikan menuju RSUD Umar Wirahadikusumah.
    Namun, korban Wulan Dian Rahayu, meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Umar Wirahadikusumah.
    “Kedua korban dibawa ke RSUD dan motor yang terlibat kecelakaan telah diamankan unit Gakkum Satlantas Polres Sumedang,” kata Awang. 
    Kasus ini kini ditangani Polres Sumedang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Kembali Landa Pemukiman Padat Penduduk di Sawah Besar, 17 Mobil Damkar Dikerahkan – Page 3

    Kebakaran Kembali Landa Pemukiman Padat Penduduk di Sawah Besar, 17 Mobil Damkar Dikerahkan – Page 3

    Sejumlah rumah tinggal di lingkungan padat penduduk Jalan Pangeran Jayakarta Nomor 28 RT 06/RW 04, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, hangus terbakar pada Selasa (21/1/2025). Kebakaran dapat dipadamkan sekira pukul 17.00 WIB.

    Widi (35), pemilik indekos yang berapa tepat di depan salah satu rumah yang terbakar, mengaku mendengar suara ledakan yang cukup besar dari salah satu rumah saat kebakaran terjadi. Dia melihat ledakan itu berasal dari saklar listrik yang terbakar.

    Menurut Widi, kebakaran terjadi sekira pukul 15.00 WIB. Dia melihat asap mengepul dari belakang rumah di depan indekosnya. Kepulan asap itu, kata dia, menjadi titik api yang besar dan merambat ke rumah lain dengan cepat.

    “Saya kebetulan tadi sore di sini, lagi ngecek paket di kosan. Terus pas turun tangga itu lihat asap dari belakang rumah itu di depan, ada yang meledak juga kencang dari itu listrik (saklar),” kata Widi saat ditemui di lokasi.

    Widi mengatakan peristiwa kebakaran ini pertama kali terjadi di lingkungannya. Dia prihatin dengan kejadian yang menimpa tetangganya itu.

    “Ini baru pertama terjadi (kebakaran) di sini. Makanya itu kasihan, Alhamdulillah pada enggak kenapa-kenapa,” ucap Widi.

    Meski begitu, Widi merasa bersyukur api tidak merambat ke indekosnya yang berada di depan. Menurut Widi, kondisi ini dipengaruhi kondisi cuaca atau arah angin saat kebakaran terjadi.

  • Seperti Apa Hidup di Kota Pintar Bertabur QR Code di Jerman?

    Seperti Apa Hidup di Kota Pintar Bertabur QR Code di Jerman?

    Jakarta

    Di sebuah hotel pintar atau Smartel di Ahaus, kota berpenduduk 40.000 jiwa di wilayah Mnsterland di negara bagian Nordrhein Westfalen, Jerman, seorang tamu tiba dengan menjinjing koper. Ia memindai QR code di pintu masuk hotel dengan telepon pintar untuk menuju kamarnya.

    Di hotel tanpa resepsionis ini, telepon pintar berfungsi sebagai kunci, sekaligus pengontrol pemanas dan pencahayaan. Bahkan tidak ada saklar lampu di dalamnya. Di lorong, suara robot penyedot debu tengah bekerja di lantai. Satu-satunya waktu melihat staf adalah ketika sarapan.

    “Dulunya ini adalah Ratshotel Residenz, yang terbesar di kota ini,” kata Peter Sommer, yang sedang memandu tur Smart City Ahaus. Sampai suatu ketika, penyewa lama itu tidak ingin melanjutkannya – dan begitu pula orang lain. “Properti kosong di tepi zona pejalan kaki: Itu tidak baik!”

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pada 2017, produsen perangkat lunak Tobit membeli gedung tersebut dan memodernisasinya. Saat ini, Smartel dengan 44 kamarnya hampir selalu penuh.

    Tobit menjalankan pameran di kantor pusatnya di Ahaus untuk menunjukkan platform jaringan chayns miliknya. Sekali sebulan, Tobit juga menawarkan tur terbuka bagi siapa saja yang berminat.

    Bahkan jika hanya ada dua peminat pada suatu hari Desember yang suram, tidak masalah. Peter Sommer dengan senang hati mengajak kita berkeliling.

    Kota bertabur QR code

    Pada akhir 2024, Ahaus dinobatkan sebagai kotamadya terpintar di daerah pedesaan dalam kompetisi nasional ‘Digital Places 2024’ oleh inisiatif Deutschland – Land der Ideen

    Juri sangat menghargai fakta bahwa semua aplikasi tersedia pada platform terpusat dengan satu aplikasi setelah hanya satu kali pendaftaran dengan rincian kontak dan rincian bank. Ini menyediakan akses ke penawaran komersial dan layanan serta informasi yang disediakan oleh administrasi kota dan pemasaran kota. Dokumen, voucher, dan tiket disimpan di profil pengguna pribadi.

    Beginikah wujud kota masa depan?

    Margarete berasal dari Velen, sebuah kota kecil yang terletak tidak jauh dari Ahaus. Ia guru kebutuhan khusus dan ingin tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada lagi supermarket di kota kecilnya dan jika ingin makan di luar di malam hari, Anda harus membuat reservasi beberapa hari sebelumnya, katanya.

    Ahaus berukuran sedang dan, seperti banyak kota lainnya, harus berjuang karena ditinggalkan penduduknya. Toko-toko kecil dan bioskop menghilang. Pub, bar, klub, restoran, dan kafe tidak dapat lagi menemukan staf, dan pemilik lama tidak dapat menemukan pengganti. Saat ini, digitalisasi dianggap sebagai jawaban masalah itu.

    Gastronomi terasa kurang personal

    “Di mana kalian, Colin, Elisana?” tertulis dengan huruf besar pada display toko kebab digital TKWY. Burger dan kentang goreng yang dipesan Colin dan Elisana melalui chayns sudah siap. Begitu sampai, mereka mengautentikasi diri lewat aplikasi. Bungkusan berisi kebab akan langsung dimasukkan ke dalam kompartemen.

    “Agak kurang personal,” kata Margarete. Dia akan merasa kangen mengobrol dengan penjual kebab di sana. “Tetapi efisien,” jawab Sommer. Para staf hanya sibuk memasak. Tidak masalah apakah mereka bisa berbahasa Jerman dengan baik atau tidak.

    Pub “Offsite” di alun-alun pusat masih gelap dan sepi di sore hari. Pemandu Tobit memindai kode QR di pintu masuk. Tiba-tiba tempat itu menjadi hidup. Lampu menyala, tenda terbentang, logo merek bir besar berkedip, pintu terbuka dan layar besar menayangkan video sepak bola dan musik.

    Kota tanpa uang tunai, tanpa ada obrolan

    Sistem di bar ini juga berjalan dengan sedikit staf: bartender hanya menyerahkan minuman apa yang telah dibayar terlebih dahulu oleh tamu secara online. Tidak perlu membahas apa yang tertulis di tatakan gelas bir atau siapa yang boleh minum alkohol, karena data pribadi tentang usia sudah disimpan di akun chayns.

    Pada malam harinya, pemilik bar pulang tanpa harus menyetorkan uang tunai ke bank. Sementara itu, toko secara otomatis memesan stok persediaan.

    Pertanian, klub olahraga, dan lain-lain menggunakan rantai untuk menjual produk mereka tanpa uang tunai atau untuk menyediakan akses ke tempat mereka. Namun fokusnya adalah pada industri katering, yang tengah menderita kekurangan pekerja terampil. Menurut Tobit, hampir 80 persen pemilik restoran bekerja dengan chayn: dari toko kebab hingga hotel. Para tamu melakukan hampir semuanya sendiri.

    Voucher lokal sebagai ‘mata uang’

    Di Ahaus, lebih mudah menguji sesuatu dalam mode beta karena pemerintah kota dan penduduk ikut terlibat. “Kami terlibat di laboratorium yang sesungguhnya. Kami adalah kelinci percobaan, tetapi kami memiliki hal-hal yang tidak dimiliki orang lain,” kata pimpinan Ahaus Marketing & Tourismus GmbH, Benedikt Hommle.

    Konsep yang sering ditiru sebagai pintu masuk digitalisasi adalah voucher kota. Menurut Tobit, lebih dari 70 kota madya telah memperkenalkan ‘mata uang lokal digital’ semacam itu. Di Ahaus, pendatang baru dan pemenang kuis mingguan diberi hadiah dan hari ulang tahun mereka dirayakan. Pengusaha membayar subsidi bulanan dalam bentuk ini.

    Akan tetapi, uang itu hanya dapat dibelanjakan di dalam kota dan hanya untuk jangka waktu yang singkat. Ada sekitar 200 titik penerimaan. “Dengan ini Anda dapat membeli makanan anjing, memesan roti gulung, dan memasang ban baru. Uangnya tetap berada di kota,” kata Benedikt Hommle. Kota ini menghasilkan hampir 800.000 euro dengan cara ini setiap tahunnya.

    Tidak heran jika hampir semua orang di Ahaus memiliki chaynsID. Pandemi Covid turut mendorong digitalisasi, termasuk di sini. Selain itu, kota ini dekat dengan perbatasan Belanda, dan pembayaran digital jauh lebih umum di negara tetangga itu.

    “Ini masa depan, ya?” Di akhir tur, Margarete mengatakan ia ingin mengajak anak-anaknya ke sini.

    Bagi sebagian besar pengunjung, Ahaus tekesan seperti fiksi ilmiah belaka. Tapi baru-baru ini, Sommer kedatangan sepuluh wali kota dari Belanda. “Buat Jerman, ini lumayan!” simpulnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    Lihat juga Video ‘Kereta Cepat Hubungkan Berlin-Paris dalam 8 Jam’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Permukiman Padat di Mangga Besar Kebakaran, 14 Mobil Damkar Dikerahkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Januari 2025

    Permukiman Padat di Mangga Besar Kebakaran, 14 Mobil Damkar Dikerahkan Megapolitan 25 Januari 2025

    Permukiman Padat di Mangga Besar Kebakaran, 14 Mobil Damkar Dikerahkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Mangga Besar XIII, RT 06/RW 01, Kelurahan Mangga Besar Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2025) sore.
    Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan, kebakaran pertama kali dilaporkan oleh warga pada pukul 17.49 WIB.
    “Kami menerima laporan dari masyarakat, tepatnya Ibu Lin, yang menghubungi posko kami dan langsung menuju lokasi,” ujar Asril Rizal saat dikonfirmasi, Sabtu.
    Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 42 personel dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
    Mereka tiba di lokasi pada pukul 17.52 WIB. Operasi pemadaman langsung dimulai satu menit kemudian.
    Hingga saat ini, proses pemadaman masih terus dilakukan.
    Asril belum memastikan jumlah korban yang terdampak, bergitu pula dengan penyebab kebakaran tersebut.
    Petugas juga mengalami kendala selama proses pemadaman.
    “Hambatannya jalan sempit dan lalu lintasnya macet,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Catat! Ini Jadwal Operasional MRT Jakarta Selama Libur Panjang

    Catat! Ini Jadwal Operasional MRT Jakarta Selama Libur Panjang

    Jakarta

    PT MRT Jakarta (Perseroda) akan memberlakukan jadwal operasi khusus saat libur nasional dan cuti bersama 27-29 Januari 2025. Sebagai informasi, libur panjang bertepatan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Perayaan Imlek 2025.

    Jadwal Operasional MRT Jakarta Selama Libur Panjang:

    Senin-Rabu, 27-29 Januari 2025
    Operasional pukul: 05.00-24.00 WIB
    Headway: Flat 10 menit

    “Pola operasi di atas hanya berlaku untuk tiga hari,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo, dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    Pola operasi untuk hari selanjutnya mulai Kamis, 30 Januari 2025 akan kembali menggunakan jadwal operasional normal, yaitu Senin-Jumat mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.

    Selang waktu keberangkatan antarkereta akan berjalan setiap lima menit pada waktu sibuk (07.00-09.00 dan 17.00-19.00) dan Sabtu-Minggu mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan selang waktu keberangkatan antarkereta 10 menit.

    Dalam melakukan pembayaran tiket dan layanan MRT Jakarta, pelanggan dapat menggunakan sejumlah metode pembayaran seperti kartu uang elektronik keluran bank seperti e-money Mandiri, flazz BCA, BRIzzi BRI, TapCash BNI, JakCard Bank DKI.

    Selain itu dapat juga melalui aplikasi MyMRTJ (iSaku, AstraPay, blu by BCA, kartu kredit Mastercard, GoPay), mesin penjual tiket kode QR MYMRTJ Lite (QRIS, kartu debit, dan kartu kredit), dan pembelian tiket di loket stasiun menggunakan Kode QR, kartu debit, dan kartu kredit.

    (ada/ara)

  • Program Sekolah Gratis di Jakarta Uji Coba Terbatas Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

    Program Sekolah Gratis di Jakarta Uji Coba Terbatas Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

    loading…

    Program Sekolah Gratis bagi negeri maupun swasta di Jakarta akan mulai diuji coba terbatas pada tahun ajaran 2025/2026. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Program Sekolah Gratis bagi negeri maupun swasta di Jakarta akan mulai diuji coba terbatas pada tahun ajaran 2025/2026. Sebagai awalan, program ini akan diuji coba di sekolah contoh.

    “Jika dari segala aspek, termasuk ketersediaan anggaran memungkinkan, sekolah gratis akan dilaksanakan secara terbatas dengan piloting dibeberapa sekolah dulu di tahun ajaran 2025/2026,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko saat dikonfirmasi, Sabtu (25/1/2025).

    Sarjoko mengatakan, agar program Sekolah Gratis bisa dilaksanakan, maka proses percepatan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaraan Pendidikan Gratis harus segera dirampungkan.

    “Terkait sekolah swasta gratis, saat ini sedang disusun perangkat aturan yang diperlukan. Secara beriring mendorong percepatan Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menyatakan regulasi atau payung hukum berupa peraturan daerah (Perda) untuk mengatur Program Sekolah Gratis ditargetkan rampung akhir Januari 2025.

    Sebab, Program Sekolah Gratis akan diterapkan pada tahun ajaran baru atau Juli 2025 di wilayah Jakarta baik swasta maupun negeri. Artinya, aturan yang mengatur hak, kewajiban, hingga sanksi harus sudah tersedia sebelum tahun ajaran baru.

    “Yang belum siap adalah regulasinya. Saya ingin kebut segera agar Perda tentang Pendidikan bisa kita selesaikan akhir Januari ini,” kata Khoirudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Khoirudin menambahkan Perda Nomor 8 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan perlu direvisi. Ia menilai hal itu bertujuan agar pelaksanaan Program Sekolah Gratis berjalan maksimal.

    “Kalau tidak didukung Perda, khawatir teknisnya tidak maksimal dan pelaksanaannya di lapangan menyalahi aturan,” ucap Politisi PKS itu.

    (abd)

  • Janur Resto, Destinasi Wisata Kuliner Bernuansa Pantai di Dataran Tinggi Wonosobo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Januari 2025

    Janur Resto, Destinasi Wisata Kuliner Bernuansa Pantai di Dataran Tinggi Wonosobo Regional 25 Januari 2025

    Janur Resto, Destinasi Wisata Kuliner Bernuansa Pantai di Dataran Tinggi Wonosobo
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com-

    Libur panjang
    sering menjadi momen yang tepat untuk bersantai bersama keluarga atau teman-teman. Seperti akhir bulan ini, ada sederet tanggal merah yang dapat dimanfaatkan untuk luburan bersama.
    Jika Anda sedang mencari tempat makan sekaligus tempat nongkrong dengan suasana unik di
    Wonosobo
    , Janur Resto bisa menjadi pilihan yang menarik.
    Terletak di jl Bambang Sugeng km 01(komplek KSPPS al huda) Wonosobo, Jawa Tengah, tempat ini menawarkan pengalaman kuliner yang memanjakan selera dan suasana yang nyaman.
    Ahmad Prabudi, Marketing Executive Janur Resto, menjelaskan bahwa resto ini memiliki berbagai keunggulan dan keunikan, seperti pemandangan pantai buatan yang didesain sedemikian rupa agar warga dapat menikmati makanan di pinggir pantai walaupun berada di Kabupaten Wonosobo yang merupakan pegunungan.
    Konsep prasmanan yang memungkinkan pengunjung bebas memilih menu favorit, hingga fasilitas modern seperti area meeting coffee, taman berkonsep pantai, parkir luas, dan akses free Wi-Fi.
    “Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengunjung. Dengan konsep buffet, mereka bisa menikmati berbagai pilihan makanan sesuai selera,” ujar Ahmad kepada Kompas.com pada Sabtu (25/1/2025).
    Salah satu daya tarik Janur Resto adalah beragam pilihan menu khasnya. Mulai dari kepala kakap bumbu kuning yang lezat hingga bebek goreng bumbu hitam yang gurih, semua diolah dengan cita rasa tinggi.
    Tak ketinggalan, aneka olahan ayam, ikan dan tentunya seafood juga tersedia dan siap memanjakan lidah.
    “Kami ingin setiap pelanggan merasakan sensasi kuliner yang autentik, baik untuk makanan berat maupun camilan ringan,” tambah Ahmad.
    Konsep taman berpantai di Janur Resto menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang gemar berswafoto.
    “Area ini kami desain agar bisa memberikan suasana santai seperti di pantai, meskipun berada di tengah Wonosobo,” jelas Ahmad.
    Tempat ini juga cocok untuk acara rombongan, seperti arisan, gathering, atau sekadar hangout bersama teman-teman.
    Jadi, jika Anda sedang berada di Wonosobo, jangan lupa mampir ke Janur Resto. Nikmati suasana santai, makanan lezat, dan fasilitas lengkap yang cocok untuk semua kalangan.
    “Kami tunggu kedatangan Anda di Janur Resto. Jangan sampai kelewat, ya,” tutup Ahmad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.