Blog

  • Menkomdigi Paparkan Kerja Sama Digital dengan India, IoT Hingga AI

    Menkomdigi Paparkan Kerja Sama Digital dengan India, IoT Hingga AI

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke India. Meutya bertukar Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Elektronik dan Teknologi Informasi India Jitin Prasada yang berisi perjanjian kerja sama dalam bidang pengembangan digital.

    “Kemitraan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ekosistem digital di kedua negara, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia,” ungkap Meutya dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

    Probabilitas antara kedua negara meliputi beberapa bidang kerja sama, seperti pengembangan teknologi baru, termasuk kecerdasan artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT), infrastruktur digital publik seperti identitas digital, serta kolaborasi ekosistem digital business-to-business (B2B) dan pengembangan keterampilan teknologi informasi (TI).

    “Melalui MoU ini, kami berharap dapat menciptakan sinergi antara Indonesia dan India dalam mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Meutya.

    Dalam pertemuan tersebut, Meutya menegaskan pentingnya kemitraan lintas negara untuk memperkuat inovasi teknologi.

    “Kita perlu membangun kolaborasi yang tidak hanya menguntungkan pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan masyarakat luas,” tambahnya.

    Melalui kerja sama ini, kedua negara berharap dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan solusi dalam menghadapi tantangan transformasi digital global.

    “Kami yakin bahwa kemitraan ini akan membawa dampak signifikan dalam menciptakan masa depan digital yang lebih baik bagi kedua negara,”pungkasnya.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Produksi LPG Pertamina EP Prabumulih Naik, Pasokan Jelang Imlek Aman – Page 3

    Produksi LPG Pertamina EP Prabumulih Naik, Pasokan Jelang Imlek Aman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field berhasil memproduksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebesar 60 metrik ton per hari, atau meningkat sebesar 33% dari Desember 2024 sebesar 41 metrik ton per hari.

    Kepala Departemen Operasi SKK Migas Wilayah Sumbagsel, Bambang Dwi Djanuarto, mengatakan, jika kondisi ini bertahan, diproyeksikan PEP Prabumulih Field akan mampu memproduksi LPG sebesar 21.900 metrik ton per tahun di akhir 2025, sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan energi domestik dan mengurangi impor LPG.

    PEP Prabumulih Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Sumatra Zona 4 dan beroperasi di bawah pengawasan SKK Migas Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

    Bambang Dwi Djanuarto sangat mengapresiasi kerja keras dan semua usaha bersama yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 khususnya Pertamina EP Prabumulih Field dengan multi stakeholders.

    “Capaian peningkatan produksi LPG ini adalah capaian yang luar biasa. Sejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk Swasembada Energi. Dengan adanya tambahan produksi LPG maka kita mampu mengurangi impor LPG untuk menjaga ketahanan energi nasional. Kami apresiasi kerja keras Pertamina EP. Keberhasilan ini adalah keberhasilan semua,” kata Bambang.

    Upaya Meningkatkan Produksi di Prabumulih Field

    Prabumulih Field terus berupaya meningkatkan produksi dengan berbagai strategi yang fokus pada optimasi dan modifikasi teknis.

    Senior Manager Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, menyampaikan bahwa langkah utama yang dilakukan adalah optimasi produksi di sumur BRG-40 dan BRG-41, serta proyek penurunan tekanan (lowering pressure) yang sedang berjalan.

     

  • Merunut Siapa yang Berwenang Terbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Pagar Laut di Tangerang – Halaman all

    Merunut Siapa yang Berwenang Terbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Pagar Laut di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Proses penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Pagar Laut di Tangerang menuai polemik.

    Sampai saat ini masih belum ada yang bertanggung jawab atas terbitnya SHGB tersebut.

    Keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer (km) di Kabupaten Tangerang ini membentang melintasi 6 kecamatan tanpa diketahui dengan jelas tujuan dan kepemilikannya.

     

    Kehadiran pagar laut misterius itu pun dikeluhkan para nelayan setempat karena mengganggu aktivitas mereka. 

    Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Banten, sekitar 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya terkena dampak langsung dari pagar laut itu, yang memengaruhi sekitar 21.950 jiwa secara ekonomi. 

    Selain itu, keberadaan pagar laut ini juga dikhawatirkan dapat merusak ekosistem laut di wilayah tersebut.

    Pemerintah pun merespons keluhan masyarakat dengan melakukan penyelidikan terkait perizinan di kawasan yang terpasang pagar laut itu Usut punya usut, ternyata wilayah yang dipasang pagar laut memiliki sertifikat dalam bentuk SHGB dan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang diterbitkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

    Untuk diketahui proses pengurusan SHGB, sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pelimpahan Kewenangan Penetapan Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah.

    Dalam Permen ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2022, kewenangan pemberian hak atas tanah dapat didelegasikan berdasarkan tiga tingkatan.

    Mulai dari Menteri, Kepala Kantor Wilayah, dan Kepala Kantor Pertanahan.

    Lalu siapa yang menangani pengurusan penerbitan SHGB terkait dengan pagar laut di Tangerang?

    Kementerian ATR/BPN mengungkapkan sertifikat untuk wilayah yang dipasang pagar laut tersebut diterbitkan pada 2023.

    Adapun pembangunan pagar itu sudah dimulai sejak Juli 2024, yang kemudian viral di media sosial pada Januari 2025 usai dikeluhkan para nelayan.

    Jika mengacu pada penerbitan sertifikat pada 2023, maka saat itu posisi Menteri ATR/BPN ditempati oleh Hadi Tjahjanto.

    Hadi diketahui menjabat sebagai Menteri ATR/BPN sejak 15 Juni 2022 hingga 21 Februari 2024, sebelum akhirnya dia bergeser menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan sepanjang 21 Februari-20 Oktober 2024.

    Meski begitu, Hadi mengaku tidak mengetahui bahwa pagar laut di wilayah Tangerang yang dipersoalkan memiliki SHGB dan SHM.

    Dia bahkan baru mengetahui bahwa dokumen terkait aset itu ternyata terbit pada 2023, ketika dia menjabat sebagai Menteri ATR/BPN, usai ramai diberitakan 

    “Saya baru mengetahui berita ini dan mengikuti perkembangannya melalui media,” ucap Hadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/1/2025).

    Senada dengan Hadi, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sempat menjabat sebagai Menteri ATR/BPN sepanjang 21 Februari-20 Oktober 2024, juga mengaku tak mengetahui keberadaan pagar laut di Tangerang tersebut. 

    Ketua Umum Partai Demokrat ini mengklaim tidak mengetahui terkait penerbitan SHGB dan SHM maupun proses pembangunannya, sebab baru memimpin Kementerian ATR/BPN setelah sertifikat itu terbit.

    Dia juga mengaku tak mengetahui keberadaan pagar laut di Tangerang saat menjabat Menteri ATR/BPN karena memang tidak ada laporan dari pihak tertentu maupun masyarakat.

    “Saya tidak tahu, tentunya ini sudah terjadi sebelumnya, untuk yang HGB itu kan 2023. Dan sekali lagi karena itu sudah keluar, saya masuk kan 2024, tentu tidak semuanya kan kita review, kecuali ada pelaporan, kecuali ada yang disampaikan oleh masyarakat atau pihak manapun,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025)

    Sementara itu, mantan Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Raja Juli Antoni, menyatakan keyakinannya bahwa penerbitan SHGB atas pagar laut di Tangerang dilakukan tanpa sepengetahuan Menteri yang saat itu menjabat.

    Raja Juli mengungkapkan bahwa proses penerbitan sertifikat tersebut berada di luar pengetahuan Menteri dan pejabat kementerian lainnya.

    “Saya haqqul yaqin penerbitan sertifikat-sertifikat tersebut di luar pengetahuan menteri, wamen dan para pejabat di kementerian,” kata Raja Juli, Sabtu (25/1/2025), dikutip dari Kompas TV.

    Menurutnya, wewenang untuk menerbitkan SHGB di wilayah tersebut sepenuhnya berada di tangan Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Kabupaten Tangerang.

    “Sesuai Permen 16 tahun 2022, terutama Pasal 12 secara terang-benderang  menjelaskan bahwa penerbitan SHGB di lokasi tersebut adalah wewenang Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Kabupaten Tangerang. Begitulah regulasi yang berlaku,”

    “Sekitar 6-7 juta penerbitan sertifikat tiap tahunnya didelegasikan wewenang penerbitannya kepada Kakantah di Kabupaten Kota se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan Pasal 7 ayat 2, Kepala Kantor Wilayah menetapkan keputusan mengenai Hak Guna Bangunan untuk orang perseorangan di atas Tanah Negara atau di atas tanah Hak Pengelolaan yang luasnya lebih dari 10.000-20.000 meter persegi atau 1-2 hektare.

    Selain itu, Kepala Kantor Wilayah juga menetapkan keputusan Hak Guna Bangunan untuk badan hukum di atas Tanah Negara atau di atas tanah Hak Pengelolaan yang luasnya lebih dari 30.000-250.000 m2 atau 30-250 hektare.

    Kemudian berdasarkan Pasal 12, Kepala Kantor Pertanahan menetapkan keputusan Hak Guna Bangunan untuk orang perseorangan atau badan hukum di atas Tanah Negara atau di atas tanah Hak Pengelolaan yang luasnya sampai dengan 10.000 m⊃2; atau 10 hektare.

    Sedangkan di Pasal 14 mempetegas jika Kementeri ATR/BPN tidak masuk dalam pengurusan SHGB di Desa Kohod, Pakuhaji, Tangerang.

    Pasalnya pengukuran tanah tidak dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN.

    Berikut bunyi Pasal 14 tersebut:

    Dalam rangka optimalisasi tenaga dan peralatan pengukuran, serta dengan mempertimbangkan penguasaan teknologi oleh petugas pengukuran maka:

    a. pengukuran suatu bidang tanah yang luasnya sampai dengan 25 ha (dua puluh lima hektar) dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan;

    b. pengukuran suatu bidang tanah yang luasnya lebih dari 25 ha (dua puluh lima hektar) sampai dengan 1.000 ha (seribu hektar) dilaksanakan oleh Kantor Wilayah; dan

    c. pengukuran suatu bidang tanah yang luasnya lebih dari 1.000 ha (seribu hektar) dilaksanakan oleh Kementerian.

    Mengacu pada aturan tersebut, maka pengurusan SHGB pagar laut di Tangerang tidak dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN, melainkan Kantor Wilayah. 

    Sebelumnya, Kuasa Hukum Agung Sedayu Group, Muannas Alaidid membantah kepemilikan seluruh pagar laut sepanjang 30,16 kilometer (km).

    Dia menyampaikan, anak perusahaan Agung Sedayu Group itu hanya memiliki SHGB di dua desa Kohod yang terletak di Kecamatan Pakuhaji.

    “Dari 30 km pagar laut itu, kepemilikan SHGB anak perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dan PIK non-PANI hanya ada di dua Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji aja, ditempat lain dipastikan tidak ada,” kata Muannas.

    Pembatalan Sertifikat HGB dan SHM

    Sebelumnya, pada Jumat (24/2), Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengumumkan bahwa 50 sertifikat bidang tanah, baik SHGB maupun SHM, di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, resmi dicabut.

    “Hari ini, kami bersama tim melakukan proses pembatalan sertifikat, baik itu hak milik SHM maupun itu Hak Guna Bangunan (HGB),” tegas Nusron saat mengunjungi daerah itu, Jumat (24/1/2025).

    “Satu satu, dicek satu-satu, karena pengaturannya begitu. Ini aku belum tahu ada berapa itu yang jelas Hari ini ada lah. Kalau sekitar 50-an ada kali,” ungkapnya.

    50 sertifikat yang dibatalkan tersebut terdiri dari sebagian milik SHGB PT Intan Agung Makmur atau IAM, serta sebagian SHM atau perorangan.

    Sebelumnya, ada 263 SHGB dan 17 bidang SHM di kawasan pagar laut Tangerang. 

    Jumlah SHGB tersebut IAM sebanyak 243 bidang, 20 bidang PT Cahaya Intan Sentosa atau CIS bidang, serta 17 bidang SHM milik perorangan. 

  • Anggota Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi Ditemukan: Kaki di Ponorogo, Kepala di Trenggalek – Halaman all

    Anggota Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi Ditemukan: Kaki di Ponorogo, Kepala di Trenggalek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Potongan tubuh Uswatun Khasanah (30), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025) lalu, akhirnya ditemukan.

    Saat ditemukan, jasad Uswatun Khasanah tidak utuh karena ada beberapa anggota tubuh yang hilang seperti kaki dan kepala.

    Adapun hal itu diketahui setelah jasadnya diautopsi di RSUD Dr. Soeroto, Ngawi.

    Setelah beberapa hari melakukan pencarian terhadap anggota tubuh sosok yang akrab disapa Ana itu, polisi akhirnya menemukannya.

    Dikutip dari Tribun Jatim, anggota tubuh Ana tidak ditemukan di satu lokasi yang sama.

    Menurut Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widianto, kepala Ana ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, pada Minggu (26/1/2025) pagi sekira pukul 08.00 WIB.

    “Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya,” kata Eko.

    Eko menuturkan, saat ditemukan, kepala Ana terbungkus dalam plastik berwarna putih dan berada di jembatan kecil yang dekat dengan jalan provinsi.

    “Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan,” lanjutnya.

    Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek namun untuk otopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.

    “Dibawa tim Polda Jatim untuk di labforkan,” katanya.

    Potongan Kaki Ditemukan di Ponorogo

    Beberapa jam kemudian, tepatnya pada Minggu siang, ada kabar dari Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto terkait penemuan potongan kaki.

    Masih dikutip dari Tribun Jatim, potongan kaki tersebut ditemukan pada Minggu dini hari di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

    Rudy mengatakan penemuan tersebut berawal dari pengakuan pelaku yang telah berhasil ditangkap oleh Polda Jatim.

    “Pelaku ngaku dimana-mana membuang potongan tubuh lain,” sambungnya.

    Rudy menuturkan potongan kaki yang diduga anggota tubuh Ana itu kini sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Harjono, Ponorogo.

    Kemudian, potongan kaki itu akan dicocokkan dengan bagian tubuh Ana yang telah dimakamkan pada Jumat (24/1/2025) lalu.

    “Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” tambahnya.

    AKP Rudy mengaku bahwa tim Polda berencana melakukan uji forensik untuk memastikan kebenaran dan kecocokan potongan kaki yang ditemukan. 

    “Nanti akan dilakukan uji forensik dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” terangnya.

    Humas RSUD Dr. Harjono Ponorogo, Sugiyanto, membenarkan dari kepolisian menitipkan sebuah bungkusan yang diduga potongan kaki korban mutilasi.

    “Tadi kami 5 kamar jenazah menerima bungkusan kresek panjang dari Polsek Sampung dan Polres Ponorogo,” katanya.

    Pelaku Mutilasi Ditangkap, Hotel di Kediri Diduga Jadi Tempat Eksekusi

    Suasana kamar di 301 salah satu hotel di Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang diduga menjadi lokasi eksekusi mutilasi jasad dalam koper, Uswatun Khasanah, Minggu (26/1/2025). Pelaku mutilasi Ngawi sebelumnya telah tertangkap.

    Pelaku mutilasi Ana ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Jatim pada Minggu malam pukul 00.00 WIB.

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman.

    Namun, tentang kronologi penangkapan, Farman masih enggan untuk menjelaskan. Dia menegaskan hal tersebut akan diungkap saat rilis pers.

    Hanya saja, dia tidak menjelaskan kapan rilis pers tersebut akan digelar.

    “Tapi lengkapnya nanti kami rilis ya,” terangnya. 

    Di sisi lain, pelaku diduga memutilasi korban di sebuah hotel di Kabupaten kediri, Jawa Timur.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jatim, aparat kepolisian sudah melakukan sterilisasi dan memasang police line atau garis polisi.

    Adapun kamar 301 di hotel tersebut diduga menjadi tempat menginap korban dan tempat pelaku memutilasi.

    Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  

    Menurut satpam hotel, Irfan, mobil Inafis dari kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak Minggu pagi.

    Kendati hotel diduga menjadi TKP pembunuhan disertai mutilasi, namun kegiatan operasional tampak seperti biasa.

    Tamu hotel masih keluar masuk dan pelayanan tidak terganggu meski masih dilakukan olah TKP di salah saut kamar hotel.

    “Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan,” imbuh Irfan sambil mengatakan bahwa pelayanan hotel masih berjalan lancar seperti biasa.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul “Kepala Korban Mutilasi di Ngawi Ditemukan Terbungkus Plastik Kresek Putih di Trenggalek”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Sofyan Arif Candra Sakti/Pramita Kusumaningrum/Samsul Arifin/Ndaru Wijayanto)

    Artikel lain terkait Mayat dalam Koper di Ngawi 

  • 5 Kuliner Khas Bukittinggi, Autentik dan Bikin Nagih

    5 Kuliner Khas Bukittinggi, Autentik dan Bikin Nagih

    Liputan6.com, Bukuttinggi – Bukittinggi, sebuah kota madya di Sumatera Barat, menyimpan khazanah kuliner yang tak sekadar deretan hidangan, melainkan sebuah perjalanan sejarah dan budaya yang terukir dalam setiap cita rasa. Setiap sudut kota ini menawarkan narasi kuliner yang membentang dari tradisi dapur rumahan hingga warung-warung pinggir jalan, menghadirkan kompleksitas cita rasa yang merefleksikan keberagaman etnis dan karakteristik alam Minangkabau.

    Di balik setiap hidangan tersaji kisah tentang perjalanan bahan, metode memasak, dan filosofi kuliner yang telah diwariskan secara turun-temurun. Makanan di Bukittinggi tidak sekadar komoditas yang mengenyangkan, melainkan medium komunikasi budaya yang menceritakan relasi manusia dengan lingkungan, sejarah perpindahan, dan adaptasi sosial yang terbentuk selama berabad-abad.

    Kuliner Bukittinggi memperlihatkan bagaimana geografi, iklim, dan tradisi berinteraksi membentuk ekosistem pangan yang unik. Dari dataran tinggi yang subur hingga pengaruh perdagangan lintas zaman, setiap hidangan membawa jejak perjalanan panjang yang melampaui sekadar soal rasa.

    Mereka menghadirkan narasi kompleks tentang identitas, ketahanan, dan kreativitas masyarakat Minangkabau dalam menjalani dinamika kehidupan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima kuliner Bukittinggi yang wajib kamu coba:

    1. Nasi Kapau

    Di Pasa Ateh, Los Lambuang, Bukittinggi, tersimpan warisan kuliner Minangkabau yang kaya dan beragam, menghadirkan perjalanan rasa melalui deretan hidangan yang mewakili kekayaan tradisi masakan daerah. Los Lambuang, yang terletak tidak jauh dari landmark kota Jam Gadang, menjadi saksi bisu perjalanan selera masyarakat Minangkabau yang telah berkembang selama berabad-abad.

    Nasi putih yang hangat menjadi fondasi setiap hidangan, disertai beragam lauk-pauk yang memperlihatkan keahlian memasak masyarakat setempat. Gulai tunjang, hidangan berbahan jeroan sapi yang diolah dengan bumbu khas Minang, hadir dengan cita rasa pedas dan kaya rempah.

    Dadar, sejenis telur dadar dengan sentuhan bumbu lokal, melengkapi komposisi hidangan dengan tekstur dan rasa yang memukau. Deretan lauk tambahan semakin memperkaya pengalaman kuliner.

    Telur balado dengan lapisan sambal merah, usus dan babat yang diolah dengan teknik khusus, serta dendeng balado dengan lapisan cabai yang renyah menjadi bukti kompleksitas citarasa Minangkabau. Gulai cancang, hidangan berkuah pedas yang umumnya menggunakan potongan daging atau jeroan, turut melengkapi ragam pilihan hidangan yang tersedia di Los Lambuang.

    2. Pisang Kapik

    Pisang kapik merupakan salah satu kreasi kuliner khas Bukittinggi yang mencerminkan kekhasan pengolahan pisang dalam tradisi masakan Minangkabau. Metode pengolahannya dimulai dengan membakar pisang dan kemudian mengapiknya, yakni menjepit pisang dengan alat khusus untuk menghasilkan tekstur yang khas dan merata.

    Proses pembuatan pisang kapik melibatkan pemilihan pisang yang matang dengan kematangan sempurna, biasanya jenis pisang yang memiliki tekstur lembut dan manis. Setelah dibakar, pisang akan dijepit atau dikapik, yang memberikan karakteristik tersendiri pada permukaan buah yang akan menerima taburan sarikayo, campuran kelapa parut dan gula aren yang memberikan sentuhan manis dan gurih.

    Lokasi penjualan pisang kapik tersebar di area sekitar Jam Gadang, dengan konsentrasi utama di wilayah Pasar Ateh. Penjual pisang kapik umumnya menempati area strategis di atas Jenjang Empat Puluh dan Jenjang Gudang.

    3. Ampiang Dadiah

    Ampiang dadiah merupakan salah satu manifestasi kuliner khas Minangkabau yang mencerminkan kreativitas dan kekayaan tradisi pengolahan pangan lokal. Hidangan unik ini dihasilkan melalui proses pengolahan yang memadukan beragam bahan dengan metode fermentasi tradisional, menghasilkan sajian yang memiliki kompleksitas rasa dan tekstur yang khas.

    Komposisi dasar ampiang dadiah terdiri dari campuran ketan putih dan ketan merah yang disebut ampiang, yang kemudian dipadukan dengan susu kerbau melalui proses fermentasi. Fermentasi ini mengubah susu menjadi tekstur padat menyerupai keju, dengan karakteristik rasa asam dan kaya nutrisi yang dihasilkan dari proses alamiah pengolahan bahan pangan.

    Gula merah turut memberikan sentuhan manis yang melengkapi profil rasa keseluruhan hidangan. Pasar Lereng di Tanah Minang menjadi lokasi paling terkenal untuk menemukan ampiang dadiah, sebuah titik distribusi yang hampir eksklusif bagi hidangan ini.

    Keunikan ampiang dadiah terletak pada ketidakmungkinan untuk menemukan hidangan serupa di wilayah lain, menjadikannya semacam warisan kuliner yang hanya dapat dialami di tanah asalnya. Setiap sajian ampiang dadiah tidak sekadar soal pemenuhan selera, melainkan representasi perjalanan budaya pengolahan pangan masyarakat Minangkabau.

    Melalui proses fermentasi tradisional, masyarakat setempat telah berhasil menciptakan hidangan yang tidak hanya memiliki nilai kuliner tinggi, namun juga menyimpan kisah tentang hubungan manusia dengan alam dan tradisi pengolahan bahan pangan yang telah diwariskan secara turun-temurun.

     

  • Terbukti Lewat Studi, Makan Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah

    Terbukti Lewat Studi, Makan Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah

    Jakarta

    Petai (Parkia speciosa) merupakan salah satu makanan yang cukup sering dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Tanaman ini kerap dikonsumsi sebagai lalapan, baik secara mentah maupun dimasak.

    Selain sebagai menu pelengkap untuk membangkitkan selera makan, petai juga dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan. Ekstrak dari polong dan biji petai disebut-sebut dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu mengelola diabetes. Apakah benar demikian?

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal IOP Conference Series: Earth and Environmental Science pada 2022 menganalisa efek petai terhadap kadar gula darah. Penelitian tersebut dilakukan pada 42 tikus rumahan yang diinduksi aloksan, zat kimia yang digunakan untuk menghasilkan diabetes.

    Para peneliti menemukan ekstrak biji petai sebanyak 300 mg/kgBB (berat badan) dapat menurunkan kadar gula darah rata-rata pada tikus sebesar 85,48±5,32 mg/dl.

    Peneliti menyimpulkan ekstrak biji petai memiliki khasiat antioksidan dan antidiabetes, sehingga mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi aloksan.

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengungkapkan petai memiliki kandungan antioksidan, polifenol, serta zat-zat aktif lain yang dapat membantu tubuh untuk meregulasi keseimbangan gula darah.

    Regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” paparnya saat dihubungi detikcom.

    dr Inggrid menjelaskan petai dapat membantu menurunkan gula darah dengan berbagai mekanisme. Misalnya, dengan menurunkan enzim alfa glukosidase.

    “Petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” imbuhnya.

    Kendati demikian, dr Inggrid tetap mengingatkan untuk mengonsumsi petai dalam jumlah yang wajar. Sebab, konsumsi petai yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dan risiko kerusakan ginjal.

    (ath/kna)

  • Cerita Rumah Indekos Pati Dibobol Maling, Pria ABK Asal Sukabumi Ini Gondol AC dan Water Heater

    Cerita Rumah Indekos Pati Dibobol Maling, Pria ABK Asal Sukabumi Ini Gondol AC dan Water Heater

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Seorang pria asal Sukabumi, Jawa Barat ditangkap polisi lantaran mencuri perabotan elektronik di sebuah rumah indekos di Kabupaten Pati.

    Pria berinisial MOP (29), yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) tersebut diringkus Satreskrim Polresta Pati seusai membobol rumah indekos di Desa Panjunan, Kecamatan Pati.

    Pencurian tersebut kali pertama diketahui oleh penjaga kos pada Selasa (7/1/2025) sekira pukul 13.00.

    Berdasarkan rilis pihak kepolisian, saat kejadian penjaga kos sedang bersih-bersih di tempat kos dan melihat outdoor AC di kamar nomor 1 sudah tidak ada.

    Setelah dicek, indoor AC serta mesin pemanas air dalam kamar juga raib. 

    Penjaga kos kemudian memberitahu pemilik rumah dan melaporkannya ke Polsek Pati Kota.

    Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Muhammad Alfan Armin mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari korban, Unit Jatanras Satreskim Polresta Pati bersama Unit Reskrim Polsek Pati Kota melakukan penyelidikan.

    Polisi mengidentifikasi dan menangkap tersangka berinisial MOP pada Jumat (24/1/2025) sekira pukul 19.00.

    “Petugas menangkap tersangka dalam indekosnya di Desa Sarirejo, Pati.”

    “Kami juga menyita barang bukti hasil kejahatan dan sarana kejahatan,” kata dia, Minggu (26/1/2025).

    Dari hasil interogasi, MOP mengakui telah mencuri water heater korban pada Jumat (3/1/2025) pukul 01.00 dan mencuri AC pada hari yang sama pukul 11.00.

    Kompol Muhammad Alfan Armin menambahkan, modus operandi tersangka adalah mencongkel jendela kamar dengan kunci inggris, lalu melepas AC indoor dan outdoor, serta water heater di kamar indekos korban.

    “Tersangka dan barang bukti sudah dibawa ke Mapolresta Pati untuk pemeriksaan lebih lanjut.”

    “Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” tandas Kompol Alfan. (*)

  • Pemerintah Telusuri Identitas 5 WNI yang Ditembak Petugas Otoritas Maritim Malaysia

    Pemerintah Telusuri Identitas 5 WNI yang Ditembak Petugas Otoritas Maritim Malaysia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bersama KBRI Kuala Lumpur masih menelusuri identitas lima pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditembak oleh petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

    Kelima PMI ditembak oleh petugas patrol otoritas maritam Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Seorang tewas, satu kritis, dan tiga lainnya luka-luka.

    “Kementerian P2MI terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka mendapat perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah,” kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani kepada Beritasatu.com di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).

    Politikus Golkar itu melanjutkan saat ini timnya sedang menelusuri identitas kelima korban serta daerah asalnya di Indonesia.

    “Saat ini kementerian sedang menelusuri asal daerah dari para korban untuk dilakukan pendampingan,” ujar Christina.

    Menurutnya, para korban tidak membawa identitas dan data diri saat terjadi penembakan.

    “Mereka memang kebetulan tidak membawa identitas sehingga data itu tidak ada. Tetapi, kami sedang melakukan penelusuran dengan dibantu atase polisi juga untuk mengetahui asal dari mana, lalu siapa keluarganya, namanya, bekerja di mana, seperti itu,” tuturnya.

    Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan atase polisi di KBRI Kuala Lumpur mendorong akses kekonsuleran untuk menjenguk para korban. 

    Para WNI yang terluka akibat penembakan itu sekarang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Malaysia.

    “Ada beberapa rumah sakit, ada tiga orang di rumah sakit daerah Selangor dan satu lagi juga di rumah sakit yang dekat juga dengan Tanjung Rhu, sama masih di Selangor juga,” kata Christina.

    Kementerian P2MI mendesak Pemerintah Malaysia mengusut tuntas kasus penembakan lima WNI oleh petugas patroli APMM. Jika terbukti melakukan pelanggaran, maka harus dihukum secara tegas.

    Kementerian P2MI akan bertemu dengan dengan Pemerintah Malaysia guna membahas kasus penembakan terhadap lima PMI tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

  • DBMPR Jabar Pastikan Tak Bangun Ulang Jembatan Sumber Cirebon

    DBMPR Jabar Pastikan Tak Bangun Ulang Jembatan Sumber Cirebon

    JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, belum ada rencana pembangunan ulang untuk Jembatan Cipager Kabupaten Cirebon. Perbaikan jembatan yang dikenal dengan Jembatan Sumber itu cukup dengan penanganan darurat.

    Bambang menuturkan, penyebab utama rusaknya jembatan itu sudah jelas. “Karena tergerus debit air yang cukup deras beberapa waktu lalu,” jelasnya.

    Setalah kejadian itu, pihaknya juga bergerak cepat. Mulai dari menganalisis tingkat keparahan kerusakan hingga mengambil solusi perbaikan.

    BACA JUGA: Cairkan Saldo E-Wallet Hingga Rp230.000-an Lewat Aplikasi Penghasil Uang Termudah 2025

    “Untuk penanganan juga sudah dikerjakan,” jelasnya.

    Penanganan itu di antaranya adalah dengan memasang bronjong di sepanjang abutment jembatan. Fungsinya untuk memperkuat dan menstabilkan struktur fondasi di jembatan itu.

    Dinas juga bakal memasang batu di area yang rusak. Termasuk mengecor ulang fondasi dari jembatan itu.

    Bambang menegaskan, penanganan daruat itu dinilai sudah cukup. Artinya tidak sampai jembatan itu dibongkar dan dibangun ulang.

    BACA JUGA: Tren Kasus DBD Meningkat di Awal Tahun 2025, Dinkes KBB Minta Masyarakat Waspada

    “Belum ada (bongkar dan bangun ulang.red), cukup dengan diperkuat saja,” tegasnya.

    Bambang juga menuturkan, kerusakan itu juga hanya terjadi pada jembatan samping atau yang diperuntukkan roda dua. Sementara jembatan utama masih kokoh. “Jembatan utamanya aman,” tuturnya.

    Dalam penanganan sementara, dinas juga telah berkolaborasi dengan stakeholder lain. Yakni dalam upaya rekayasa lalu lintas. Untuk sementara kendaraan berat dialihkan untuk tidak melewati jembatan itu.(son)

  • Video Suasana Rumah Duka Aulia Belinda, Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta – Halaman all

    Video Suasana Rumah Duka Aulia Belinda, Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta – Halaman all

    Ratusan pelayat memadati rumah duka Aulia Belinda Kurapak (28) di Jl Mannuruki 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (25/1

    Tayang: Minggu, 26 Januari 2025 14:54 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Ratusan pelayat memadati rumah duka Aulia Belinda Kurapak (28) di Jl Mannuruki 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Aulia Belinda adalah satu dari 14 korban meninggal dunia kebakaran Glodok Plaza Jakarta, 15 Januari lalu.

    Kakak almarhumah, Rifki, mengatakan Aulia sudah tidak bekerja lagi sebagai pramugari.

    Rifki menuturkan saat kejadian almarhumah sudah berstatus sebagai konsultan hukum.

    Keberadaan Aulia Belinda di Glodok Plaza Jakarta, lanjut Rifki, hanya untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini