Blog

  • Mau Kredit Yamaha Aerox ‘Turbo’? Segini Cicilannya Tiap Bulan

    Mau Kredit Yamaha Aerox ‘Turbo’? Segini Cicilannya Tiap Bulan

    Jakarta

    Yamaha Aerox ‘turbo’ paling murah dibanderol Rp 39,55 juta. Kalau dibeli dengan skema kredit, segini cicilannya tiap bulan.

    Yamaha Aerox generasi terbaru kini sudah dilengkapi dengan fitur ‘turbo’. Aerox dengan fitur ‘turbo’ ini didesain oleh desainer Yamaha R-Series dan menyasar generasi Z serta gen millenial. Dari segi desain, Yamaha Aerox Alpha mendapatkan ubahan di bagian muka yang kini tampil lebih agresif dan sporty.

    Aerox terbaru kini juga mendapatkan lampu full LED. Pada bagian belakang, lampu remnya lebih sporty dengan desain mirip R-Series Yamaha. Selain itu, motor ini juga sudah mendapatkan panel instrumen full digital dengan fitur navigasi Google Maps.

    Untuk versi ‘Turbo’, paling murah dibanderol Rp 39,55 juta. Kalau dibeli dengan skema kredit, berapa ya cicilannya tiap bulan? Dikutip salah satu laman lembaga pembiayaan, Aerox ‘Turbo’ bisa dibawa pulang dengan cicilan mulai Rp 1,4 jutaan per bulan. Dengan catatan, cicilan segitu berlaku untuk DP sebesar 15 persen. Nah berikut ini simulasi cicilan Yamaha Aerox ‘Turbo’ seharga Rp 39,55 juta tersebut.

    Skema Cicilan Yamaha Aerox ‘Turbo’

    Harga Yamaha Aerox ‘Turbo’: Rp 39,55 juta
    DP 15 persen: Rp 5.932.500

    Tenor: 11 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 6.582.500
    Cicilan per bulan: Rp 3.522.000Tenor: 23 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 6.582.500
    Cicilan per bulan: Rp 1.919.000Tenor: 29 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 6.582.500
    Cicilan per bulan: Rp 1.632.000Tenor: 35 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 6.582.500
    Cicilan per bulan: Rp 1.426.000

    Perlu dicatat, perhitungan di atas bersifat simulasi untuk skema pembayaran angsuran pertama dibayarkan di belakang (ADDB). Adapun untuk total pembayaran pertama yang dibayarkan terdiri dari Down Payment, biaya admin, fidusia, dan biaya asuransi.

    Spesifikasi Yamaha Aerox ‘Turbo’

    Soal spesifikasi, Yamaha Aerox ‘Turbo’ saat ini mengusung teknologi YECVT. Dengan spesifikasi mesin ini, motor Super Sport Scooter terbaru Yamaha mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 11,3 kW (15,1 dk) pada 8.000 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm pada 6.500 rpm.

    Adanya teknologi YECVT pada mesin, tentunya juga membuat Aerox memiliki fitur Riding Mode dengan 2 opsi berkendara yang meliputi, T-Mode untuk gaya berkendara yang lebih santai dan cocok untuk mobilitas di perkotaan dan S-Mode untuk gaya berkendara yang lebih responsif dan agresif sehingga cocok untuk kebutuhan sunmori maupun racing.

    (dry/din)

  • Survei: 64,6 persen responden puas program MBG pada 100 hari kerja

    Survei: 64,6 persen responden puas program MBG pada 100 hari kerja

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa sebanyak 64,6 persen responden mengaku puas dengan program makan bergizi gratis (MBG) pada 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto.

    Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa 64,6 persen responden yang mengaku puas tersebut merupakan bagian dari 91,3 persen responden yang mengetahui program MBG.

    “Kemudian, setuju atau tidak terhadap MBG? Yang menyatakan sangat setuju dan setuju itu sekitar 87,1 persen. Mereka setuju dengan program ini,” kata Burhanuddin dalam rilis survei yang dilakukan secara daring dan disaksikan dari Jakarta, Senin.

    Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa Presiden Prabowo dan jajaran harus mewaspadai angka ketidakpuasan terhadap program MBG yang baru dimulai pada 6 Januari 2025.

    Ia mengatakan bahwa dari 91,3 persen responden yang mengetahui program MBG, terdapat 21,7 persen yang mengaku kurang puas terhadap pelaksanaan program tersebut.

    Selain itu, terdapat 62,5 persen yang yakin pelaksanaan MBG tepat sasaran, sedangkan sebanyak 30,8 persen tidak yakin.

    “Dalam jumlah yang cukup signifikan, sepertiga responden itu enggak percaya MBG tepat sasaran. Meskipun minoritas, tetapi dengan jumlah sepertiga responden menyatakan kurang percaya MBG tepat sasaran itu patut diwaspadai oleh pemerintah,” ujarnya.

    Kemudian, dia mengatakan bahwa pemerintah juga perlu mewaspadai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap potensi MBG dikorupsi.

    Menurut dia, sebanyak 46,9 persen meyakini MBG dapat dikorupsi, sedangkan 43,1 persen percaya MBG berjalan baik.

    “Artinya, aparat penegak hukum, Kejaksaan, Polri, KPK, harus membantu pemerintah memastikan pelaksanaan MBG tidak masuk ke kantong pribadi karena besar sekali warga yang menyatakan tidak percaya pelaksanaan MBG ini bebas korupsi,” katanya mengingatkan.

    Sementara itu, Burhanuddin mengatakan bahwa baru 16,5 persen responden dari surveinya yang mengaku telah menerima manfaat program MBG.

    Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 16–21 Januari 2025. Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan

    Sampel survei dipilih melalui metode multistage random sampling sebanyak 1.220 responden, terdiri atas 49,9 persen laki-laki, dan 50,1 persen perempuan.

    Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan asumsi simple random sampling.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenperin Buka-bukan Peluang Industri Elektronik RI Lepas dari Ketergantungan Impor

    Kemenperin Buka-bukan Peluang Industri Elektronik RI Lepas dari Ketergantungan Impor

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut terdapat peluang bagi industri elektronik untuk terlepas dari ketergantungan impor bahan baku. Namun, tantangan tersebut masih akan menghantui tahun ini. 

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Setia Diarta mengatakan industri elektronika Indonesia tahun ini terus menghadapi tantangan yang tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya, tetapi peluang untuk berkembang tetap terbuka. 

    “Salah satu isu utama adalah ketergantungan tinggi pada impor bahan baku dan komponen elektronik,” kata Setia kepada Bisnis, dikutip Senin (27/1/2025). 

    Adapun, kondisi tersebut dinilai tidak hanya memengaruhi efisiensi biaya produksi, tetapi juga melemahkan daya saing produk lokal di pasar domestik dan global.

    Setia atau akrab disapa Tata itu menyebut peluang yang dimiliki industri elektronika masih terbuka. Apalagi, Indonesia adalah pasar domestik yang sangat besar, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa. 

    “Ini menjadi modal utama untuk menciptakan basis permintaan yang kuat bagi produk elektronik lokal,” jelasnya. 

    Dalam hal ini, pemerintah memberikan dukungan kebijakan lewat implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi insentif penting bagi industri untuk meningkatkan kandungan lokal dalam produk elektronik, memperkuat ekosistem industri, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

    Dia mengakui iklim usaha dan investasi di Indonesia membutuhkan perbaikan lebih lanjut, terutama dalam menyederhanakan proses perizinan, menekan biaya tenaga kerja yang tidak seimbang dengan produktivitas, serta memastikan stabilitas kebijakan yang konsisten. 

    “Ketimpangan infrastruktur, yang saat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa [khususnya Jabodetabek], juga menjadi tantangan tambahan dalam mendorong pemerataan pertumbuhan sektor ini,” tambahnya. 

    Lebih lanjut, dia juga menyoroti penguasan teknologi industri yang masih tertinggal. Menurut Tata, sektor ini masih berjuang untuk mengejar ketertinggalan dalam penguasaan teknologi mutakhir seperti chip semikonduktor, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT). 

    “Meskipun perkembangan IoT di Indonesia menunjukkan potensi positif, belum adanya ekosistem teknologi yang terintegrasi menjadi penghambat utama,” jelasnya. 

    Tata melihat industri elektronik masih menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini tercerminkand dari data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan III/2024. Sektor industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik tumbuh 7,25% year-on-year (YoY). 

    Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 13,68% yoy. Namun, pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 4,11%. 

    “Data ini memberikan harapan bahwa industri elektronika masih dapat berkembang mendukung transformasi digital,” pungkasnya. 

  • Terungkap Profesi Antok Pelaku Mutilasi di Ngawi, Selain Ketua Perguruan Silat Juga Anggota LSM – Halaman all

    Terungkap Profesi Antok Pelaku Mutilasi di Ngawi, Selain Ketua Perguruan Silat Juga Anggota LSM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok tersangka pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah, wanita asal Blitar berhasil ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim pada Minggu (26/1/2025).

    Tersangka Antok merupakan ketua ranting kecamatan sebuah perguruan silat di Kabupaten Tulungagung.

    Selain itu, tersangka Antok juga dikenal sebagai anggota sebuah LSM di Kabupaten Tulungagung yang bergerak pada isu sosial, kemasyarakatan dan antikorupsi.

    “Tersangka bergerak seolah-olah sebagai LSM di Tulungagung.” kata Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman di depan Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

    “Sisi lain yang baru kita ketahui, si tersangka juga merupakan salah satu ketua ranting salah satu perguruan pencak silat di Tulungagung,” ujar Farman.

    Kedok Nikah Siri

    Kedok perselingkuhan pelaku mutilasi Ngawi terbongkar setelah polisi menyelidiki kasus ini dan melakukan penetapan tersangka.

    Pelaku mutilasi bernama Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) ternyata berbohong, pria itu bukan suami siri Uswatun Hasanah. 

    Status pernikahan siri antara Antok dan Uswatun Hasanah cuma dijadikan kedok untuk menutupi perselingkuhan yang sudah terjalin selama 3 tahun. 

    Uswatun Hasanah (29) adalah wanita asal Blitar yang menjadi korban mutilasi jasadnya ditemukan di dalam koper merah di dasar parit Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/25).

    Sedangkan Antok adalah pria asal Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung. 

    Mengulik hubungan Antok dan Uswatun Hasanah, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, pihaknya tidak menemukan dokumen atau surat pernyataan dalam bentuk apapun yang menandai status siri pernikahan mereka. 

    Farman juga menyangsikan tersangka merupakan suami siri korban. 

    Meski begitu, Farman tidak menyangkal jika tersangka adalah pacar korban. 

    Status pernikahan siri itu dipakai pelaku agar hubungannya dengan Uswatun Hasanah tidak dicurigai selama tinggal di tempat kos Tulungagung.

    “Untuk mengelabuhi agar ybs tidak dicurigai saat di kos-kosan (korban di Tulungagung),” ujar Farman di depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim pada Senin (27/1/2025).

    Mengapa bisa disebut spesial karena korban dan pelaku sudah menjalin komunikasi dan hubungan selama tiga tahun. 

    Bahkan, tersangka sering berkunjung dan menginap di tempat kos korban. 

    Farman menyebut, tersangka selalu beralibi kepada masyarakat di sekitar kos kalau mereka sudah berstatus suami istri secara siri. 

    Namun, tidak ada bukti konkret empiris mengenai status pernikahan siri mereka. 

    Itu artinya, klaim pernikahan siri cuma sebatas klaim sepihak tanpa disertai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. 

    “Dia mengaku sebagai suami sirinya. Iya (selingkuhan). Sudah kami cek apakah betul sudah dilakukan pernikahan siri, faktanya tidak ada. Sudah 3 tahun,” ungkap Farman.

    Di sisi lain, tersangka Antok ternyata sudah berkeluarga dan memiliki istri sah serta dikaruniai dua anak. 

    Hubungan pernikahan yang sah dari tersangka masih baik-baik saja, bersatu dan tidak dalam keadaan bersengketa.

    “Hasil penyelidikan kami, dia sudah punya keluarga. Istri dan anak. Kehidupan mereka, dari hasil lidik, kehidupan mereka cukup” jelas Farman.

    “Status hukum pernikahan tersangka masih bersatu. Iya sah,” pungkasnya. 

    Sakit Hati

    Sakit hati dikhianati cintanya dan tersinggung anak kandungnya diolok-olok diduga menjadi motif Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) membunuh dan memutilasi Uswatun Hasanah (29).

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menerangkan, tersangka mengaku sakit hati dengan kelakuan korban yang berselingkuh dengan pria lain.

    Bahkan, tersangka mengaku pernah memergoki korban bersama pria lain di dalam kosannya di Tulungagung.

    Padahal, hubungan keduanya sudah berlangsung selama tiga tahun.

    Dan selama ini, tersangka kerap beberapa kali memberikan uang kepada korban.

    Dan, selama ini, tersangka mengaku-ngaku sebagai suami siri korban saat ditanyai oleh para warga di sekitar permukiman kosan korban.

    Nyatanya, ungkap Farman, tersangka tidak bisa menunjukkan bukti jika dirinya sebagai suami siri dan sudah menikah secara siri dengan korban.

    “Karena korban ketahuan memasukkan laki-laki ke kosannya.”

    “Sementara tersangka ini di sekitar kosan korban, mengaku sebagai suami siri korban,” ujarnya di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025).

    “Kemudian, korban sering meminta uang ke pelaku.”

    “Tanggal 19 Januari, pertemuan di hotel kediri.”

    “Itu memang tersangka uang sudah menyiapkan Rp 1 juta untuk diberikan ke korban,” tambahnya.

    Kemudian, motif lain, Farman menerangkan, tersangka merasa tersinggung karena korban kerap mengolok-olok anak perempuannya.

    Perlu diketahui, tersangka memiliki istri sah yang dikaruniai dua anak perempuan.

    Nah, korban pernah mengolok-olok dan menyumpahserapahi anak tersangka dengan ucapan yang tidak terpuji.

    “Lain lagi sakit hatinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan. Bahwa tersangka memiliki seorang anak perempuan.”

    “Pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar anak ini akan menjadi, mohon maaf, PSK. Nah itu membuat tersangka sakit hati,” terangnya.

    Tak cuma itu, Farman menambahkan, tersangka juga begitu merasa mendendam karena korban pernah menyuruh tersangka untuk menghilangkan anak kedua tersangka.

    Dan, pernyataan atau ucapan dari korban menimbulkan dendam bagi benak tersangka.

    “Korban juga tidak Terima kalau pelaku memiliki anak yang kedua. Sehingga dari korban sendiri sempat melontarkan supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” pungkasnya.

    Kemudian, hal senada juga disampaikan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, bahwa ditengah hubungan percintaan antara korban dan tersangka terjadi prahara.

    Ternyata, korban selalu memaksa agar tersangka segera menikahi dirinya sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka. Yakni, tersangka segera menceriakan istri sahnya sesegera mungkin.

    Bahkan, saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka. Jumhur mengungkapkan, korban pernah ‘melabrak’ rumah tempat tinggal istri sah tersangka.

    “Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi SuryaMalang, pada Senin (27/1/2025).

    “Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya.

    Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka. Dan, yang bikin korban makin naik pitam. Ternyata, tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya.

    Sehingga, lanjut Jumhur, muncullah umpatan bernada sumpah serapah menyangkut anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuang tersangka tersinggung dan merasa dendam.

    “Korban itu kecewa dengan pelaku karena istri sahnya punya anak lagi. Dan disumpah serapah kalau lahir didoain jadi ini dan itu (doa buruk),” pungkasnya. (Tribunnews.com/SuryaMalang.com)

     

  • Tur jalan kaki diminati warga untuk belajar sejarah Chinatown Glodok

    Tur jalan kaki diminati warga untuk belajar sejarah Chinatown Glodok

    Pemandu wisata Jakarta Good Guide memandu wisatawan dalam tur Chinatown Glodok, Jakarta Barat, Senin (27/1/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Tur jalan kaki diminati warga untuk belajar sejarah Chinatown Glodok
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 27 Januari 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Tur jalan kaki (walking tour) dari komunitas Jakarta Good Guide diminati warga Jakarta dan sekitarnya untuk mempelajari sejarah Chinatown, Glodok, Jakarta Barat, selama liburan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Rute Chinatown dimulai dari Gerbang Pecinan sampai Petak 9,” kata pemandu wisata Jakarta Good Gouide, Pramono atau disapa Pam Pam kepada para pengunjung di Jakarta, Senin.

    Pam Pam mengatakan ada empat pemandu wisata yang setiap pemandu membimbing satu kelompok berisikan delapan orang. Adapun titik lokasi yang dikunjungi, yakni Pancoran Tea House, Petak Sembilan, Wihara Dharma Bakti, Vihara Dharma Sakti, Gereja Santa Maria de Fatimah dan Wihara Dharma Jaya.

    “Wisatawan bisa membayar seikhlasnya untuk bisa mengikuti tur wisata ini dengan mendaftar terlebih dahulu melalui tautan di Instagram kami,” ujarnya.

    Seorang warga asal Bogor, Puspa mengatakan, baru pertama kali mengikuti kegiatan jalan-jalan bersama ini.

    “Aku ikut kegiatan ini karena mumpung libur dan sudah lama tertarik untuk mengunjungi kawasan Glodok,” katanya.

    Adapun titik tempat berkumpul di Harco Glodok, Jakarta Barat, dengan tur dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Bagi yang tertarik bisa menaiki Transjakarta dengan turun di Halte Glodok untuk menuju titik berkumpul.

    Sumber : Antara

  • Bandung dan Medan Masuk Daftar Kota Termacet di Dunia, Lebih Parah dari Jakarta

    Bandung dan Medan Masuk Daftar Kota Termacet di Dunia, Lebih Parah dari Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Menurut TomTom Traffic Index 2024, Bandung telah menjadi kota termacet ke-12 di dunia dan Medanjuga bertengger di posisi ke-15 dalam daftar tersebut. 

    Sebagai informasi, TomTom Traffic Index mengevaluasi 500 kota di 62 negara, di 6 benua di seluruh dunia. Mereka menganalisa berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan. 

    Hasilnya, Bandung menempati posisi ke-12 dengan rata-rata waktu tempuh per 10 km mencapai sebesar 32 menit 37 detik. Posisinya berada di bawah Kota Kumamoto, yang berlokasi di Jepang. 

    Tak hanya Bandung, nyatanya Medan juga menempati di posisi ke-15 dengan waktu 32 menit 37 detik, di bawah Manila, Filipina, dengan waktu 32 menit 10 detik. 

    Terlebih, untuk urutan ke-53 juga ditempati oleh Palembang dengan 27 menit 55 detik. Barulah Jakarta, menempati posisi urutan ke-90 dengan lama waktu 25 menit 31 detik.

    Mengapa Terjadi Kemacetan?

    Wakil Presiden Lalu Lintas di TomTom, Ralf-Peter Schäfer, kemudian mengungkapkan bahwa dengan kawasan perkotaan yang terus berkembang, kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang semakin mendesak untuk diatasi. 

    “Infrastruktur yang usang dan perencanaan jalan yang tidak efisien gagal memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Selain itu, lonjakan e-commerce telah menyebabkan peningkatan lalu lintas pengiriman barang, yang semakin memperumit situasi,” jelasnya. 

    Adapun dia menghimbau bahwa perlunya regulasi yang lebih baik dan opsi transportasi yang berkelanjutan, untuk menghindari kemacetan yang lebih parah. 

    “Mobilitas perkotaan adalah hasil dari interaksi antara faktor statis yang menentukan potensi perjalanan yang efisien, dan faktor dinamis yang menciptakan variasi dan gangguan yang dialami oleh pengguna jalan,” tambah Schäfer.

    Terlebih, TomTom Traffic Index menggunakan data kendaraan bergerak yang dikumpulkan dari berbagai sumber. 

    Dalam edisi terbaru ini, TomTom menganalisis sampel representatif yang mencakup 458 miliar mil, atau sekitar 737 km perjalanan pada tahun 2024, memungkinkan pelacakan dan penjelasan bagaimana pola lalu lintas telah berubah di kota-kota di seluruh dunia.

    Untuk edisi terbaru Traffic Index, TomTom telah merevisi metodenya dalam mendefinisikan pusat kota dan wilayah metropolitan untuk lebih mencerminkan kondisi lalu lintas yang sebenarnya dan memungkinkan perbandingan standar antar kota.

  • PPK Resmi Dibubarkan, KPU Sidoarjo Berikan Penghargaan untuk Mitra dan Penyenggara Terbaik

    PPK Resmi Dibubarkan, KPU Sidoarjo Berikan Penghargaan untuk Mitra dan Penyenggara Terbaik

    Sidoarjo (beritajatim.com) –  Penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Sidoarjo resmi berakhir dengan pembubaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Minggu (26/1) malam.

    Acara yang berlangsung di Hotel Aston Sidoarjo ini menandai selesainya seluruh tahapan Pilkada 2024. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi, memimpin langsung prosesi pembubaran tersebut.

    Dalam kesempatan itu, apresiasi khusus diberikan kepada para mitra Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo, termasuk Dispendukcapil, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Satpol PP, serta Polres Sidoarjo. Penghargaan juga disampaikan kepada PPK dengan kinerja terbaik di setiap kategori.

    Subandi: Pilkada Berjalan Sukses dan Lancar
    Dalam sambutannya, Subandi mengucapkan terima kasih atas dedikasi seluruh penyelenggara Pilkada, termasuk PPK. Menurutnya, kerja keras mereka telah memastikan proses demokrasi berjalan lancar dan bertanggung jawab.

    “Alhamdulillah, penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar tanpa ada sengketa. Ini menunjukkan bahwa KPU telah sukses menjalankan tugasnya, dan demokrasi di Sidoarjo berhasil,” ujar Subandi.

    Ia juga menambahkan bahwa proses Pilkada kali ini berlangsung adil dan tanpa gesekan antar pasangan calon (paslon), sehingga mencerminkan pemilu yang transparan dan kondusif.

    Evaluasi KPU: Partisipasi Pemilih Capai 70,20 Persen
    Ketua KPU Kabupaten Sidoarjo, Fauzan Adim, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan tanpa konflik di tingkat akar rumput. Mulai dari tahapan sosialisasi hingga penghitungan suara, tidak ditemukan gesekan antar pendukung paslon.

    “Angka partisipasi pemilih tahun ini mencapai 70,20 persen. Memang sedikit menurun 1 persen dibandingkan Pilkada 2021, namun ini tetap angka yang cukup tinggi,” jelas Fauzan.

    Penurunan partisipasi, menurutnya, disebabkan oleh jumlah paslon yang hanya dua pada tahun ini, dibandingkan dengan tiga paslon pada Pilkada sebelumnya. Meski demikian, Fauzan menilai antusiasme masyarakat tetap tinggi. “Jika dibandingkan dengan kabupaten lain yang hanya memiliki dua paslon, partisipasi di Sidoarjo masih lebih baik, bahkan mencapai 60 persen lebih,” tambahnya.

    Penghargaan untuk PPK dan Mitra KPU
    Pada malam pembubaran tersebut, KPU Sidoarjo memberikan sejumlah penghargaan untuk PPK dengan kinerja terbaik. Berikut daftar penghargaan yang diberikan:

    Indeks Partisipasi Masyarakat Tertinggi: Krembung (81,48%), Tarik (79,85%), dan Wonoayu (78,80%).
    Pengelolaan Data Pemilih Terbaik: Krian, Balongbendo, dan Tanggulangin.
    Pengelolaan Logistik Terbaik: Gedangan, Tulangan, dan Candi.
    Pelaporan Keuangan/SITAB Terbaik: Sukodono, Sedati, dan Porong.
    Pelaksanaan Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Terbaik: Prambon, Wonoayu, dan Waru.
    Manajemen Penanganan Hukum Terbaik: Sidoarjo, Buduran, dan Jabon.

    Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada mitra KPU, seperti Polresta Sidoarjo, Kodim 0816, Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Bawaslu, Satpol PP, serta beberapa dinas terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

    Evaluasi Menyeluruh
    Setelah pembubaran PPK, KPU Sidoarjo berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan Pilkada, termasuk partisipasi dari kelompok muda, penyandang disabilitas, hingga pemilih lansia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemilu pada masa mendatang.

    Dengan berbagai apresiasi yang diberikan, KPU Kabupaten Sidoarjo berharap para mitra dan penyelenggara tetap berkomitmen mendukung proses demokrasi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. (ted)

  • Kasus KDRT di Pamekasan Turun, Tapi Pelecehan Relatif Tinggi

    Kasus KDRT di Pamekasan Turun, Tapi Pelecehan Relatif Tinggi

    Pamekasan (beritajatim.com) – Angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan pada 2024 di kabupaten Pamekasan mengalami penurunan signifikan dibanding kasus serupa pada 2023 silam.

    Berdasar data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pamekasan, terdapat sebanyak 18 kasus KDRT pada 2023, dan turun menjadi 6 kasus serupa pada 2024.

    “Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa pada 2024, turun signifikan dibanding 2023. Tercatat dari 18 kasus pada 2023, turun menjadi 6 kasus pada 2024,” kata Kepala DP3AP2KB Pamekasan, Munapik, Senin (27/1/2025).

    Hanya saja, kasus pelecehan dan penelantaran perempuan pada 2024 relatif masih cukup tinggi dengan total 14 kasus. “Namun angka ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan total sebanyak 42 kasus,” ungkapnya.

    “Namun kasus kekerasan pada anak perempuan justru mengalami peningkatan pada 2024, yakni sebanyak 15 kasus berdasar laporan yang kami terima. Angka ini lebih tinggi dibanding kasus serupa pada 2023 yang tercatat 10 kasus, mayoritas kasus pelecehan seksual,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga tengah memperhatikan serius tentang kasus yang melibatkan anak laki-laki. “Pada 2024, tercatat 3 kasus yang melibatkan anak laki-laki sebagai pelaku. Seperti kasus pencurian hingga kasus penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.

    “Sedangkan pada 2023, tercatat sebanyak 9 kasus yang didominasi kekerasan fisik dan pencurian. Hal ini tentunya menjadi perhatian kami untuk melaksanakan program edukasi dan penyuluhan di tingkat keluarga,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga menilai sangat penting untuk kembali menggalakkan komunitas untuk meningkatkan kesadaran pentingnya perlindungan pada perempuan dan anak. “Sehingga kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat guna menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan dan anak di Pamekasan,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Kejanggalan Kasus Mutilasi dalam Koper Ngawi, Polisi Tak Temukan Bekas Darah di Pisau Tersangka

    Kejanggalan Kasus Mutilasi dalam Koper Ngawi, Polisi Tak Temukan Bekas Darah di Pisau Tersangka

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus mutilasi Ngawi masih menyisakan misteri. Walaupun pelaku mengakui memutilasi korban Uswatun Hasanah dengan pisau buah yang dibeli di Minimarket, namun polisi masih menyelidiki kemungkinan tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok menggunakan alat lain.

    “Pengakuannya tersangka menggunakan pisau buah sebesar 20 sentimeter. Iya dipotong di sendinya. Namun, kita masih dalami lagi (kemungkinan menggunakan alat lain),” kata Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, Senin (27/1/2025).

    Namun, tim Labfor Polda Jawa Timur tidak menemukan bekas darah pada pisau yang diakui digunakan oleh tersangka Antok untuk memutilasi korban. Belum diketahui, apakah memang pisau itu digunakan untuk memutilasi lalu dicuci oleh pelaku, ataupun tersangka ternyata menggunakan alat lain.

    “Pisau beserta dengan sarungnya negatif darah. Kami sudah berupaya untuk memeriksa pisau dan sarungnya tetap negatif darah. Namun apakah itu karena sudah dicuci atau lainnya,” tutur Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko.

    Diketahui sebelumnya, Kasus penemuan jenazah perempuan yang termutilasi di Ngawi membuat heboh masyarakat Jawa Timur. Sebelum dibunuh, korban Uswatun Hasanah ternyata sempat cekcok dengan sang kekasih Rohmad Tri Hartanto yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini.

    Direskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman menceritakan, antara pelaku dan korban tidak pernah terjadi pernikahan siri. Namun, keduanya memang mempunyai hubungan khusus yang sudah berjalan 3 tahun.

    “Jadi antara pelaku dan korban mempunyai hubungan selama 3 tahun. Namun, tersangka memiliki istri sah dan 2 anak,” kata Farman, Senin (27/1/2025).

    Aksi pembunuhan kepada Uswatun ternyata sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tersangka Rohmad Tri Hartanto atau kerap dipanggil Anto itu dendam karena anak pertamanya pernah didoakan menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Selain itu, korban juga pernah menyuruh tersangka untuk menghilangkan anak keduanya.

    “Jadi pembunuhan kepada korban sudah direncanakan. Motifnya cemburu dan sakit hati. Korban juga kerap memasukan laki-laki lain ke kamar kos,” tutur Farman. [ang/beq]

  • DIbanderol Mulai 1,4 Jutaan, Ini Harga Tiket Konser KISS Of Live: CAT 2, CAT 1, dan VIP

    DIbanderol Mulai 1,4 Jutaan, Ini Harga Tiket Konser KISS Of Live: CAT 2, CAT 1, dan VIP

    DIbanderol Mulai 1,4 Jutaan, Ini Harga Tiket Konser KISS Of Live: CAT 2, CAT 1, dan VIP