Blog

  • Belum Temukan Pidana di Kasus Pagar Laut Tangerang, Polisi: Kita Tunggu KKP Saja – Page 3

    Belum Temukan Pidana di Kasus Pagar Laut Tangerang, Polisi: Kita Tunggu KKP Saja – Page 3

    Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengungkapkan, sekitar 50 sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, telah diselesaikan dengan pembatalan.

    “Banyak bidang. Akan tetapi, yang jelas belum semua karena proses itu kami lakukan satu per satu. Jadi, belum tahu ada berapa itu, yang jelas hari ini ada 50-an,” kata Nusron di Tangerang, Jumat (24/1/2025).

    Adapun 50 sertifikat HGB/HM pagar laut yang secara resmi telah dibatalkan legalitasnya, di antaranya milik PT Intan Agung Makmur (IAM) di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

     

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Merdeka.com

  • Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember, Pelaku Diduga Depresi, Kini Sudah Diamankan – Halaman all

    Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember, Pelaku Diduga Depresi, Kini Sudah Diamankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kronologi anak membunuh ayah kandungnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Terkini, Satreskrim Polres Jember telah mengamankan pelaku pembunuhan terhadap ayah pada Senin (27/1/2025).

    Pelaku adalah A (19), sedangkan korban berinisial J (61).

    Keduanya, merupakan warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.

    Sang anak tega menebas leher ayah hingga putus. Selanjutnya, pelaku pembunuhan tersebut, sudah diamankan polisi.

    “Kami dapat laporan bahwa pelaku merupakan anak korban, menganiaya ayah kandungnya sudah kami amankan,” kata Kasatreskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, saat ditemui di Mapolres Jember.

    Angga menyebut, pihak kepolisian masih mendalami motif pembunuhan terhadap ayahnya. 

    Informasi sementara, diduga pelaku mengalami depresi. 

    “Kami masih melakukan pendalaman karena pelaku diduga mengalami depresi,” katanya, dilansir TribunJatim.com.

    Pelaku kini masih dalam perawatan di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan.

    Angga mengatakan, pihaknya akan mengecek kondisi kejiwaan pelaku setelah kondisinya normal kembali.

    “Setelah tersangka normal kondisinya, kami akan lakukan cek psikiater,” ungkapnya.

    Sementara itu, polisi mengamankan barang bukti, berupa sebilah golok.

    Golok tersebut, digunakan pelaku untuk membunuh ayahnya. Selain itu, ada baju yang dipakai, dan sampel darah.

    Kronologi Kejadian

    J (61) tewas setelah dibunuh oleh anak kandungnya, A, pada Senin (27/1/2025). 

    Sekretaris Desa Mojosari, Muhammad Farit, membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.

    Menurutnya, kejadian pembunuhan terjadi pada Senin dini hari. 

    “Iya benar, kejadiannya tadi malam sekitar pukul 00.30 WIB,” katanya.

    Ia mengatakan, kasus pembunuhan tersebut diduga karena sang anak mengalami depresi.

    “Sejauh ini mengarah depresi karena anak itu beberapa hari ini sering marah-marah,” ungkap Farit.

    Polisi Lakukan Pemeriksaan terhadap Saksi-saksi

    Polisi melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus anak menebas leher ayah hingga putus itu.

    Babinsa Desa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko, mengungkapkan pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup setelah menghabisi sang ayah. 

    Pelaku sempat menggorok lehernya sendiri dengan parang.

    “Dia mengalami luka cukup parah di bagian leher, setelah membunuh ayahnya,” kata Koptu Herman Jatmiko.

    Menurutnya, pelaku sekarang masih menjalani perawatan medis di RSD Balung Jembe.

    “Makanya kami mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi. Sebab setelah kejadian itu, si anak ini mencoba mengakhiri hidup,” imbuh Herman.

    Sementara itu, korban yang juga ayah pelaku tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

    Sebab, menurut Herman, kepala dan tubuh korban terpisah usai ditebas lehernya oleh pelaku.

    Selanjutnya, peristiwa tragis ini, diketahui warga setempat pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari.

    Saksi mengetahui korban sudah tewas tanpa kepala di pinggir jalan Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.

    Saksi pun berteriak minta tolong. Namun, seorang warga terluka dalam kejadian anak menebas leher ayah.

    Warga yang merupakan saksi itu, terluka saat mencoba menggagalkan upaya percobaan mengakhiri hidup pelaku.

    “Selain ayah kandungnya, juga ada korban lain. Yakni saksi yang hendak melerai,” ungkap Koptu Herman Jatmiko, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, jari tangan saksi ditebas pakai parang saat hendak menghentikan aksi pelaku mengakhiri hidup.

    Herman mengatakan, tetangga korban kini harus dirawat di RSD Balung Jember karena jarinya terpotong.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Usai Penggal Leher Ayah Kandung hingga Putus, Anak di Jember Tebas Jari Tetangganya

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Imam Nawawi)

  • Donald Trump Blak-Blakan Siap Bakar Lebih Banyak Batu Bara, Kenapa?

    Donald Trump Blak-Blakan Siap Bakar Lebih Banyak Batu Bara, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait kebijakan energi dengan menyebut batu bara sebagai sumber energi penting bagi Amerika Serikat. Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Trump mengusulkan pembangunan pembangkit listrik baru yang dapat menggunakan batu bara sebagai cadangan energi, terutama untuk memenuhi kebutuhan listrik dari perkembangan kecerdasan buatan.

    Mengutip The New York Times, Trump mengklaim AS memiliki cadangan batu bara terbesar di dunia yang dapat diandalkan jika terjadi gangguan pada pasokan gas dan minyak.

    “Mereka bisa menggunakan apa saja sebagai bahan bakar, termasuk batu bara yang bersih,” ujar Trump dalam forum tersebut, seraya menambahkan bahwa pembangkit listrik harus siap menghadapi peningkatan permintaan listrik dalam beberapa tahun mendatang.

    Namun, fakta menunjukkan bahwa penggunaan batu bara di AS telah mengalami penurunan drastis dalam dua dekade terakhir. Pada 2023, batu bara hanya menyumbang 16 persen dari total kebutuhan listrik AS, kalah jauh dibandingkan gas alam, energi terbarukan, dan nuklir yang lebih efisien dan murah.

    Sebuah laporan pada 2023 mengungkapkan bahwa 99 persen pembangkit listrik tenaga batu bara di AS lebih mahal dioperasikan dibandingkan penggantinya dari energi terbarukan. Meski demikian, Trump bersikeras bahwa batu bara tetap relevan, terutama sebagai solusi darurat jika jaringan energi lain terganggu.

    Rencana Trump juga bertentangan dengan tren global yang menuju transisi energi bersih. Uni Eropa telah mencatat penurunan penggunaan bahan bakar fosil ke level terendah dalam sejarah, sementara energi surya dan angin berhasil melampaui batu bara sebagai sumber energi utama di wilayah tersebut.

    Di AS sendiri, data menunjukkan bahwa sekitar 51 pembangkit listrik tenaga batu bara dijadwalkan pensiun pada 2040. Permintaan listrik memang diprediksi naik 20 persen pada 2035, namun para ahli menilai kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh sumber energi yang lebih ekonomis seperti angin, matahari, dan baterai penyimpanan.

    David Pomerantz, Direktur Energy and Policy Institute, menyebut klaim Trump sebagai langkah mundur dalam transisi energi. “Batu bara adalah salah satu sumber energi paling mahal yang masih ada, dan tidak diperlukan untuk memenuhi permintaan energi baru,” ujarnya.

    Meski demikian, kelompok industri batu bara optimistis terhadap masa depan sektor ini di bawah kepemimpinan Trump. Emily Arthun, CEO American Coal Council, menyebut pemerintahan Trump dapat membuka peluang ekspor batu bara dan membangun pembangkit kecil sebagai tambahan kapasitas energi nasional.

    Namun, para ahli tetap skeptis terhadap masa depan batu bara. Sean O’Leary, peneliti senior Ohio River Valley Institute, menilai batu bara secara fundamental tidak kompetitif dibandingkan sumber energi lain. “Sebagian besar kebutuhan energi yang tidak dapat dipenuhi angin atau matahari akan ditopang oleh gas alam, bukan batu bara,” tegasnya.

    Langkah Trump yang tetap mengandalkan bahan bakar fosil juga berpotensi menghambat daya saing AS dalam transisi energi global. Saat China memimpin produksi teknologi energi bersih, AS justru menghadapi risiko tertinggal dalam era baru yang semakin meninggalkan ketergantungan pada batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.

     

     

    (fsd/fsd)

  • Hamas Sebut Kepulangan Warga Palestina ke Gaza Utara sebagai Kekalahan Israel – Halaman all

    Hamas Sebut Kepulangan Warga Palestina ke Gaza Utara sebagai Kekalahan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan Hamas menyebut kepulangan ratusan ribu warga Palestina ke Gaza utara sebagai kekalahan bagi Israel.

    Eksodus massal ini terjadi setelah 15 bulan perang yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan parah di Gaza.

    Kembalinya warga Palestina ke Gaza Utara adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Al Jazeera melaporkan.

    Pada Senin (27/1/2025) pagi, warga Palestina yang sebelumnya mengungsi mulai berjalan kaki menuju Gaza Utara.

    Mereka membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik dan karung.

    Israel mengizinkan mereka menyeberangi jalan-jalan tertentu mulai pukul 07.00 GMT untuk berjalan kaki, dan menggunakan kendaraan pada pukul 09.00 GMT.

    Hamas menyatakan bahwa kepulangan ini adalah kemenangan bagi Palestina.

    Mereka mengatakan bahwa ini menunjukkan hubungan kuat warga Palestina dengan tanah mereka dan upaya Israel untuk menggusur mereka telah gagal.

    Kelompok Jihad Islam Palestina juga menganggap kepulangan ini sebagai respons terhadap Israel yang ingin mengusir rakyat Palestina.

    Penuh Harapan

    Pada awal perang, Israel memaksa sekitar 1,1 juta orang untuk meninggalkan Gaza Utara untuk mempersiapkan serangan darat.

    Kini, meskipun banyak daerah Gaza Utara yang hancur, warga Palestina kembali dengan semangat baru.

    Warga Palestina merasa sangat senang dan penuh harapan bisa pulang ke rumah mereka.

    Bagi mereka, hari ini adalah hari kemenangan.

    “Saya akan mulai membangun kembali rumah saya – bata demi bata, dinding demi dinding,” kata seorang warga Palestina yang telah lama mengungsi.

    Mereka merasa ini adalah momen yang sangat bersejarah bahkan menyamakan kepulangan ini dengan pengumuman gencatan senjata.

    Meskipun mereka kembali, optimisme terkait masa depan Gaza Utara masih terbatas.

    Omar Baddar, mantan wakil direktur Institut Arab Amerika, mengatakan bahwa meskipun ini adalah langkah yang baik, banyak bagian Gaza Utara yang sudah hancur dan tidak bisa dihuni.

    “Israel belum memberikan izin untuk membangun kembali rumah yang telah rusak,” katanya.

    Bagi Hamas dan pendukungnya, kepulangan warga Palestina ke Gaza Utara bukan hanya sekadar kemenangan simbolis.

    Ini adalah bukti bahwa perjuangan mereka untuk mempertahankan tanah mereka dari pendudukan Israel terus berlanjut.

    Meski banyak tantangan, semangat mereka untuk membebaskan tanah mereka tetap kuat.

    Usulan Trump soal Pemindahan Warga Palestina

    Selain itu, ada kekhawatiran tentang pemindahan warga Palestina lebih lanjut, yang sebelumnya diusulkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, CNN melaporkam.

    Usulan ini mengingatkan pada peristiwa sejarah ketika banyak warga Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka pada tahun 1948, yang dikenal dengan Nakba dan pada perang 1967 yang dikenal dengan Naksa.

    Usulan pemindahan ini membuat warga Palestina khawatir akan terjadinya pemindahan massal yang lebih besar.

    Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina dengan tegas menolak rencana tersebut.

    Kelompok hak asasi manusia juga mengecamnya.

    Mereka mengatakan bahwa pemindahan warga Palestina akan meningkatkan penderitaan mereka dan merupakan bentuk pembersihan etnis.

    Jumlah Korban

    Konflik ini telah mengakibatkan banyak korban.

    Sejak Oktober 2023, sedikitnya 47.306 warga Palestina tewas dan lebih dari 111.000 orang terluka.

    Banyak warga Palestina terpaksa mengungsi beberapa kali karena serangan yang terus menerus.

    Banyak dari mereka yang kembali kini mendapati rumah mereka hancur dan tidak bisa dihuni.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Sekda Sidoarjo Tinjau Langsung Banjir Waru dan Tanggulangin

    Sekda Sidoarjo Tinjau Langsung Banjir Waru dan Tanggulangin

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menangani banjir yang melanda wilayah Kecamatan Waru dan Tanggulangin secara maksimal. Sekretaris Daerah Kab. Sidoarjo Fenny Apridawati yang ditugaskan oleh Plt. Bupati Sidoarjo untuk melakukan inspeksi langsung ke lokasi-lokasi terdampak untuk meninjau kondisi dan mencari solusi terbaik.

    Kunjungan pertama dilakukan di Desa Medaeng, Kecamatan Waru. Berbagai permasalahan  yang menjadi penyebab banjir ditemukan.  Salah satu kendala utama adalah keberadaan sudetan dan bangunan liar di sempadan sungai yang menyebabkan aliran air terganggu.

    “Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya menjaga sempadan sungai. Bahkan, ada bangunan liar yang hampir memenuhi sepanjang aliran sungai. Hal ini sangat mengganggu aliran air dan menyebabkan sungai meluap, menggenangi wilayah lainnya, terutama saat hujan deras,” ujar Fenny.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mendatangkan alat berat untuk melakukan pengerukan sungai. Namun, karena keterbatasan ruang akibat banyaknya bangunan liar, alat berat yang lebih kecil akan digunakan.

    Pemerintah berharap masyarakat yang memiliki bangunan di sempadan sungai segera membongkar bangunan tersebut secara sukarela sebelum tindakan tegas dilakukan.

    Sementara itu, di Kecamatan Tanggulangin, banjir telah merendam 11 desa dengan total 9.121 warga terdampak. Salah satu penyebab utama banjir adalah penurunan tanah (subsidence) yang terjadi hingga beberapa sentimeter setiap tahunnya.

    “Mohon masyarakat tetap sabar. Insya Allah, pemerintah akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Layanan kesehatan, bantuan sosial, dan dukungan dari BPBD akan terus dilakukan secara optimal. Puskesmas siaga 24 jam juga telah dikerahkan untuk melayani masyarakat terdampak,” paparnya.

    Salah satu fasilitas umum yang terkena dampak adalah SMPN 2 Tanggulangin, yang terendam banjir hingga 70 cm. Meskipun sekolah tersebut telah ditinggikan, banjir tetap terjadi karena penurunan tanah. Untuk sementara, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring.

    “Kami akan melaporkan kondisi ini kepada Plt. Bupati Sidoarjo untuk mempertimbangkan solusi terbaik, apakah sarana sekolah perlu ditinggikan lagi atau perlu dilakukan merger dengan sekolah lain,” urai Fenny.

    Selain meninjau lokasi banjir, Fenny juga menyerahkan bantuan sembako dari Baznas kepada warga terdampak yang ditampung sementara di salah satu bangunan TPQ di Desa Kedungbanteng. Sebanyak 40 jiwa saat ini berada di pengungsian.

    Selain itu, PDAM Delta Tirta juga menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di lokasi pengungsian. Pemkab Sidoarjo terus berupaya memberikan penanganan terbaik untuk masyarakat terdampak banjir dan berharap kondisi segera membaik. (isa/but)

  • DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga Minyakita Jelang Ramadan 2025

    DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga Minyakita Jelang Ramadan 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan mendesak pemerintah segera menurunkan harga Minyakita yang masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) menjelang Ramadan 2025. Harga Minyakita yang tinggi dinilai dapat membebani masyarakat, terutama saat kebutuhan pokok meningkat selama bulan suci.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata nasional Minyakita per pekan ketiga Januari 2025 mencapai Rp 17.502 per liter, jauh di atas HET Rp 15.700 per liter. Kenaikan ini telah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan.

    “Kebutuhan masyarakat biasanya meningkat selama Ramadan. Jika harga Minyakita terus naik, ini akan menjadi beban berat bagi masyarakat. Pemerintah harus segera mengambil langkah tegas,” ujar Nasim Khan, Senin (27/1/2025).

    Menurut data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 23 Januari 2025, harga rata-rata nasional Minyakita berada di angka Rp 17.400 per liter. Kenaikan harga sebesar 7,41% ini terjadi sejak Juni 2024, tidak hanya di daerah terpencil, tetapi juga di kota-kota besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Nasim menyampaikan keluhan masyarakat yang ditemuinya saat kunjungan kerja ke Jawa Timur. “Saya melihat langsung harga Minyakita di pasar tradisional dan toko kelontong. Banyak warga mengeluh karena harga mencapai Rp 19.000 per liter,” ungkapnya.

    Nasim menyoroti pentingnya penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat. Regulasi ini mengatur batas eceran minyak goreng yang dijual di pasaran agar sesuai dengan HET.

    Ia juga meminta pemerintah melakukan inspeksi menyeluruh, mulai dari distributor hingga toko kelontong, untuk mencari tahu penyebab tingginya harga Minyakita.

    “Pekan depan, Komisi VI DPR akan memanggil Kementerian Perdagangan untuk rapat dengar pendapat. Kita perlu memahami apakah masalahnya ada di distribusi, regulasi, atau faktor lain. Saya harap ada solusi konkret agar harga Minyakita segera turun. Kasihan masyarakat,” tegas Nasim.

  • Kortastipidkor Polri Usut Dugaan Korupsi Rusun di Cengkareng, Rugikan Negara Rp649 Miliar

    Kortastipidkor Polri Usut Dugaan Korupsi Rusun di Cengkareng, Rugikan Negara Rp649 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau Kortastipidkor Polri tengah mengusut kasus dugaan korupsi pembangunan rumah susun di Cengkareng, Jakarta Barat. 

    Kepala Kortastipidkor Polri, Irjen Cahyono Wibowo mengatakan kasus ini terkait dengan proyek Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi Jakarta pada tahun anggaran 2015.

    “Ini diduga melibatkan suap kepada penyelenggara negara, dengan potensi kerugian negara mencapai Rp649,89 miliar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).

    Cahyono menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyidikan untuk menemukan dua alat bukti dalam kasus pembangunan rumah susun di Jakarta Barat.

    Penyidikan itu dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi maupun ahli yang berkaitan dengan kasus ini. Selain itu, korps teranyar Polri ini juga mengaku telah menyita sejumlah aset dalam kasus tersebut.

    “Proses hukum akan terus berjalan dengan pemeriksaan terhadap saksi dan ahli, serta pengamanan sejumlah aset terkait kasus ini,” tambahnya.

    Adapun, jenderal polisi bintang dua ini menekankan bahwa pihaknya akan terus mengusut tuntas perkara rasuah tersebut secara transparan dan akuntabel.

    “Kami terus mengusut tuntas perkara ini dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi,” pungkasnya.

  • Beredar Video Jonathan Frizzy Lamar Ririn Dwi Ariyanti di Medsos, Netizen: Gosip Adalah Fakta yang Tertunda

    Beredar Video Jonathan Frizzy Lamar Ririn Dwi Ariyanti di Medsos, Netizen: Gosip Adalah Fakta yang Tertunda

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia maya kembali dibuat heboh. Pasalnya di media sosial beredar cuplikan video yang memperlihatkan Jonathan Frizzy alias Ijonk diduga melamar Ririn Dwi Ariyanti. 

    Kabar tersebut diunggah pertama kali oleh akun Instagram @lambe.pedes.official, Senin (27/1/2025). Pada video singkat itu, terlihat Ijonk menggunakan pakaian serbahitam sedangkan Ririn Dwi Ariyanti terlihat menggunakan kemeja putih hitam.

    Pada momen itu terlihat sejumlah bunga yang menghiasi bagian dinding tepat di belakang Ririn Dwi Ariyanti. Pada momen itu terlihat, dihadiri oleh sejumlah kerabat keduanya. Bahkan, terlihat Jonathan Frizzy sedang menggunakan cincin di jari manis Ririn Dwi Ariyanti.

    Setelah dipakai, mantan istri Aldi Bragi itu terlihat tampak gembira akibat diberikan cincin oleh Jonathan Frizzy.

    “This is special,” tulis Ririn Dwi Ariyanti.

    Melihat unggahan itu membuat netizen langsung membanjiri kolom komentar.

    “Siapa yang login ya?” tulis netizen.

    “Enggak ada malunya ya, ngambil suami orang kok bangga. Bakal enggak langgeng,” tulis netizen.

    “Pantesan istrinya ngamuk,” tulis netizen lagi.

    “Gosip adalah fakta yang tertunda,” tulis netizen.

    Hingga berita ini diturunkan, baik Jonathan Frizzy dan Ririn Dwi Ariyanti belum buka suara terkait beredarnya video tersebut.

  • Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup – Halaman all

    Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak berinisial A (19) di Jember membunuh dan memutilasi ayah kandungnya, Zaenal Arifin atau Haji Jenuri (60) pada Senin, (27/1/2025) dini hari.

    Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pukul 01.00 WIB.

    Babinsa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko mengatakan, kepala dan tubuh korban ditemukan warga di tempat terpisah.

    “Tubuhnya berada di pinggir jalan dekat tiang bendera, sementara kepalanya ada di rumah tetangganya, berjarak 200 meter dari TKP,” ujar Herman. 

    Ia mengatakan, pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup dengan menggorok lehernya dengan parang setelah menghabisi nyawa sang ayah.

    “Dia mengalami luka cukup parah di bagian leher, setelah membunuh ayahnya.”

    “Makanya kami mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi. Sebab setelah kejadian itu, si anak ini mencoba mengakhiri hidup,” papar Herman.

    Selain melukai diri sendiri, pelaku diketahui juga mencoba membacok tetangganya dengan parang yang digunakan untuk memenggal leher bapak kandungnya. 

    “Selain bapak kandungnya, juga ada korban lain yakni saksi yang hendak melerai,” ungkap Herman, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, jari tangan saksi tersebut ditebas dengan parang saat hendak menghentikan aksi mengakhiri hidup pelaku.

    “Tidak berani mengejar, kemudian kena tebas jarinya. Habis itu saksi ini teriak, hingga kejadian itu diketahui oleh warga lainnya,” jelasnya.

    Pelaku dan tetangga yang jarinya terpotong tersebut dirawat Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Jember, karena jarinya terpotong.

    Sementara jasad korban telah dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk proses autopsi.

    Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

    Lantaran pelaku masih menjalani operasi di RSD Balung.

    “Karena tersangka terdapat luka gorok di bagian leher dan menyentuh saluran pernafasan,” ungkap Fatchur. 

    Oleh karena itu, polisi belum bisa menggali motif pelaku melakukan pembunuhan sadis terhadap bapak kandungnya, karena masih diperlukan keterangan dari saksi lain.

    “Kami masih terus dalami lagi, apa yang sebenarnya motif antara bapak dan anak ini,” tutur Fatchur.

    Fatchur juga mengaku, telah menyita beberapa barang bukti. Di antaranya parang yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korban.

    “Celana dan baju tersangka serta pakaian yang digunakan oleh korban pada saat kejadian,” ujarnya.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada 5 orang saksi, yang tiga di antaranya merupakan saksi kunci dalam kasus tersebut.

    Karena, mereka mengetahui ketika pelaku menghabisi nyawa korban.

    (Tribunnews.com/Widya) (Surya.co.id/Imam Nahwawi)

  • Kenapa Tanggal 26 Januari Kontroversial di Australia?

    Kenapa Tanggal 26 Januari Kontroversial di Australia?

    Tanggal 26 Januari bukan sekadar tanggal biasa di kalender Australia. Hari ini diperingati sebagai Hari Australia, atau yang dikenal dengan “Australia Day.”

    Pada umumnya, warga Australia merayakan Hari Australia, dengan berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya.

    Karena jatuh di musim panas, mereka biasanya suka menghabiskan waktu di pantai dan menikmati ‘barbeku’.

    Beberapa anggota komunitas dari berbagai negara juga merayakan kebudayaan mereka dengan parade, termasuk dari Indonesia.

    Namun, Hari Australia ini juga dipakai untuk melakukan unjuk rasa.

    Ratusan ribu orang di berbagai negara bagian Australia turun ke jalan dan meminta supaya tanggal peringatan itu diubah, atau bahkan dihapus dari kalender.

    Tapi apa sebenarnya yang membuat tanggal 26 Januari kontroversial?

    Hari kelam bagi masyarakat pribumi Australia

    Tanggal 26 Januari merupakan hari di mana Arthur Phillip, pemimpin armada pertama Inggris ke Australia, mengibarkan bendera Inggris di Pelabuhan Sydney pada tahun 1788.

    Namun, bagi masyarakat Aborigin yang sudah mendiami tanah Australia lebih dari 50.000 tahun sebelum kedatangan ini, tanggal tersebut dikenal sebagai “Hari Invasi”, “Hari Bertahan Hidup”, atau “Hari Berkabung.”

    Sejarawan Australian National University Angela Woollacott mengatakan hari tersebut melambangkan dimulainya penjajahan oleh Inggris, perampasan tanah, kekerasan, dan pengabaian hak warga Aborigin.

    “[Masyarakat pribumi] benar-benar menderita. Banyak yang meninggal dan menderita dalam hal terampasnya tanah, yang berarti terenggutnya mata pencaharian dan budaya mereka,” kata Angela.

    “Sampai saat ini, masyarakat pribumi Australia masih tertinggal dalam hal ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.”

    Menurut data Parlemen Australia, angka kemiskinan penduduk Aborigin dua hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan non-pribumi di Australia.

    Unjuk rasa di seluruh Australia

    Angela mengatakan masyarakat Aborigin Australia telah melakukan unjuk rasa sejak tahun 1938.

    Namun, demonstrasi ini baru menjadi semakin besar pada tahun 1988, bertepatan dengan perayaan dua abad Australia.

    Hingga saat ini, unjuk rasa yang menentang tanggal 26 Januari terus berlangsung, bahkan dengan partisipan yang semakin banyak.

    Di Brisbane, pengunjuk rasa berkumpul di Queens Park di pusat bisnis kota (CBD) dan berjalan menuju Musgrave Park di West End.

    Zaida, salah satu peserta unjuk rasa, mengatakan jumlah partisipan telah meningkat dari tahun ke tahun.

    “Semakin banyak orang turun ke jalan dan ingin melihat perubahan,” ujarnya.

    “Saya datang setiap tahun karena saya merasa sangat penting untuk mengingat negara ini memiliki masa lalu yang kelam.”

    Lateisha, pengunjuk rasa lainnya di Brisbane, mengatakan tanggal ini membuatnya dan komunitasnya merasa emosional.

    “Bagi kami, ini adalah hari yang mengingatkan akan sejarah panjang penderitaan, tapi juga mencerminkan kekuatan masyarakat kami,” katanya.

    “Mereka coba membunuh kami, tetapi kami masih di sini, jadi kami selamat.”

    Di Canberra, ratusan warga Australia melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Tenda Aborigin di depan Gedung Parlemen Lama.

    Di sana, banyak pengunjuk rasa telah menegaskan kembali permohonan mereka kepada pemerintah Australia agar tanggal Hari Australia diubah.

    Mary-Anne, salah satu pengujuk rasa di Canberra, adalah salah satu yang menyetujui ini.

    “Kita butuh satu hari di mana kita bisa merayakan negara kita yang indah dan masyarakatnya yang beragam, satu hari yang membahagiakan semua orang, tapi itu bukan hari ini,” katanya.

    Apakah Hari Australia bisa diganti?

    Menurut Angela, alasan di balik pemilihan 26 Januari sebagai Hari Australia sebenarnya “tidak beralasan kuat.”

    Hari itu bukanlah hari pertama Kapten Arthur Phillip tiba di Australia.

    “Armada pertama yang dipimpin Phillip awalnya mendarat di Botany Bay, bukan langsung di Sydney Harbour,” katanya.

    “Mereka sudah berada di sana sekitar satu atau dua hari sebelum akhirnya pindah ke Sydney Harbour.”

    Bahkan menurutnya 26 Januari bukanlah hari pertama bendera Inggris ditancapkan di tanah Australia.

    “Bendera Inggris sebenarnya sudah lebih dulu ditancapkan pada tahun 1770, ketika Kapten James Cook memetakan pantai timur Australia untuk Inggris,” kata Angela.

    “Ia menancapkan bendera tersebut di Pulau Possession, yang terletak di utara Queensland.”

    James Cook adalah penjelajah asal Inggris yang pertama kali menemukan benua Australia untuk Inggris saat sedang memetakan Samudra Pasifik.

    Karena penetapan tanggal Hari Australia masih diperdebatkan, Angela mengatakan tanggal tersebut bisa diganti.

    Salah satu opsi yang menurut Angela masuk akal adalah dengan mengganti tanggal tersebut ke 1 Januari ketika Australia menjadi negara federasi.

    Namun, opsi ini juga memiliki kendala tersendiri.

    “Tanggal federasi Australia itu 1 Januari … masalahnya, tanggal itu sudah menjadi hari libur tahun baru. Jadi, tidak semua orang mau merayakan dua hal di hari yang sama,” katanya.

    Alternatif lain, menurut Angela, adalah menunggu hingga Australia benar-benar memutuskan hubungan konstitusional dengan Inggris.

    “Australia masuk dalam kelompok minoritas negara bekas jajahan Inggris yang belum sepenuhnya merdeka secara konstitusional,” ujarnya.

    “Jadi, mengapa kita tidak menggunakan tanggal putusnya hubungan konstitusional tersebut?”

    “Tanggal ketika nanti kita secara resmi menjadi republik yang seutuhnya, bebas dari Inggris, bisa menjadi pilihan ideal untuk hari nasional kita.”

    Sampai ditetapkannya tanggal baru untuk hari nasional Australia, Angela mengatakan perdebatan mengenai tanggal ini akan terus berlanjut, begitu pula dengan aksi unjuk rasa yang semakin besar.

    “Perdebatan ini sekarang semakin memanas dan tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat.”