Blog

  • Warga Lampung ungkap ditolong Mayor Teddy saat rangkaian melintasi tol

    Warga Lampung ungkap ditolong Mayor Teddy saat rangkaian melintasi tol

    Jakarta (ANTARA) – Warga asal Bandarlampung mengungkapkan keluarganya tidak sengaja mendapat pertolongan dari sebuah rangkaian mobil pejabat yang melintas di tol Pancoran, Jakarta, yang ternyata merupakan mobil dinas Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy.

    Desy Andriyani (28), warga Bandarlampung itu, menceritakan saat itu keluarganya sedang dilanda kebingungan karena keponakannya yang berusia 18 bulan mengalami panas tinggi hingga kejang-kejang usai berlibur di Bandung, Jawa Barat, dan perjalanan pulang melalui Pelabuhan Merak.

    “Keponakan saya memang sudah panas tinggi, kemudian saat di rest area dia kejang-kenang dan akhirnya mendapat pertolongan di sana. Kemudian saat kami melanjutkan perjalanan di tol Jakarta, keponakan saya itu nangis terus. Ayahnya panik dan akhirnya melambaikan selendang ke jalanan, yang di situ ada rangkaian mobil pejabat,” kata Desy kepada ANTARA melalui sambungan telepon dari Jakarta, Sabtu.

    Desy mengatakan bahwa ayah sang anak berupaya mendapatkan pengawalan dari polisi agar bisa menuju rumah sakit terdekat dengan cepat, dengan cara melambaikan selendang ke arah rangkaian mobil yang ternyata diketahui adalah rombongan mobil Mayor Teddy.

    Polisi bernama Andreas Julian yang mengawal rangkaian tersebut pun berhenti sejenak untuk mengetahui keadaan keluarga di dalam mobil itu.

    Melalui ponsel yang terhubung dengan Andreas, Mayor Teddy memerintahkan agar ajudan pengawalnya itu mendampingi mobil keluarga Desy untuk sampai ke rumah sakit.

    Tak lama berselang, polisi pengawal bernama Andreas Julian meminggirkan kendaraannya, Mayor Teddy yang berada dalam mobil dinasnya pun mendekati mobil keluarga Desy.

    “Pak Teddy itu ngikutin kami dari mobilnya, jendelanya terbuka. Ternyata itu Mayor Teddy yang asli. Sambil mukanya itu kelihatan bilang ‘Ya Bu, terus aja bu nanti didampingi.’ Lalu Mayor Teddy melambaikan tangannya ke saya. Saya bilang ‘makasih banyak ya Pak’,” kata Desy menceritakan.

    Dalam kesempatan terpisah, Andreas Julian juga mengatakan bahwa ia diperintah Mayor Teddy untuk mengawal mobil tersebut sampai ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Tebet.

    Usai dirawat di RSUD Tebet, ia pun melaporkan ke Mayor Teddy bahwa pihak keluarga ingin sang anak dirawat saja di Bandarlampung agar lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

    Singkat cerita, Mayor Teddy pun membantu biaya kepulangan keluarga sang anak yang mengalami kejang tersebut dengan ambulans sampai ke Pelabuhan Merak hingga Kota Bandarlampung.

    “Saat kami sedang tunggu administrasi, tidak lama kemudian saya diminta untuk cek rekening, ternyata ada transferan langsung dari Mayor Teddy sampai Rp10 juta untuk biaya rumah sakit, biaya ambulans dan kapal laut,” kata Desy.

    Saat dikonfirmasi, Mayor Teddy mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Senin (26/1) malam saat dirinya baru saja mendarat dari perjalanan dinas di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dan menuju kantornya di Istana Merdeka, Jakarta.

    “Dari Halim mendarat, dari (kunjungan kerja) India, Malaysia, lalu saya (hendak) ke kantor saya,” katanya.

    Saat ini, sang anak yang bernama Kia pun sudah keluar dari Rumah Sakit Bumi Waras, Bandarlampung, setelah mendapat perawatan di rumah sakit tersebut selama tiga hari.

    Kisah ini diceritakan oleh Desy melalui akun TikTok miliknya @desyandryani4 dan viral di media sosial itu.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Buntut Pemerasan WNA China, Semua Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Diganti

    Buntut Pemerasan WNA China, Semua Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Diganti

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menarik atau mengganti semua petugas Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kebijakan tersebut diambil setelah Kementerian Imipas menerima data dari Kedutaan Besar (Kedubes) China terkait dugaan pemerasan yang dialami warganya selama 2024 hingga Januari 2025.

    Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menegaskan, penarikan semua petugas di Bandara Soekarno-Hatta tidak terkait dengan video dugaan pungli terhadap waga negara China yang beredar kemarin di TikTok dan X.

    “Kalau yang video pungli itu benar hoaks. Ini case (kasus) berbeda, data yang berbeda. Setelah kami terima semua datanya, langsung kami tarik semua (petugas) yang (nama-namanya) ada di data (Kedubes China) dari penugasan di Soetta, kami ganti,” katanya saat dikonfirmasi Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

    Agus menjelaskan, semua petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang namanya ada dalam data Kedubes China akan menjalani pemeriksaan internal. “Saat ini mereka sedang dalam pemeriksaan internal,” tegasnya.

    Penarikan semua petugas tersebut, menurut Agus, merupakan bagian dari perombakan untuk menjaga integritas dan kualitas pelayanan. Selain itu, para petugas yang nantinya terbukti melakukan pelanggaran akan mendapat hukuman yang setimpal.

    “Untuk menjaga integritas dan pelayanan, kami langsung menarik dan memeriksa petugas yang diduga terlibat. Tindakan tegas juga akan kami lakukan jika mereka terbukti melakukan kesalahan,” bebernya terkait petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta diganti.

    Tak lupa, Agus mengucapkan terima kasih kepada Kedubes China yang memberikan data dugaan pemerasaan yang dilakukan petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu juga sekaligus momentum Direktorat Jenderal Imigrasi, di bawah Kementerian Imipas, untuk berbenah.

    “Kami terima kasih dengan informasi dari kedutaan RRC atas perilaku anggota di lapangan. Kami akan terus berbenah demi kebaikan institusi Imigrasi khususnya, termasuk di permasyarakatan,” ujar Menteri Agus.

    Agus memastikan Kementerian Imipas akan selalu terbuka dengan saran, kritik, dan masukan selama dapat dipertanggungjawabkan. Dia pun bersyukur dengan adanya informasi dari Kedubes China.

    “Kalau enggak diinformasikan kedutaan, kami kan enggak tahu. Dengan begini kami bersyukur sehingga segera, tanpa tunggu lama dapat kami ambil langkah perbaikan. Ini menjadi peringatan untuk jajaran Unit Pelayanan, untuk amanah dan tak ceroboh dalam menjalankan tugasnya,” urianya.

    Kementerian Imipas, kata Agus, ke depan akan mengembangkan sistem pemeriksaan keimigrasian berbasis digital. Diharapkan nantinya proses keimigrasian menjadi lebih mudah, transparan dan efisien.

    “Terpenting adalah bebas dari potensi penyalahgunaan,” pungkas Menteri Agus Andrianto terkait petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta diganti.

  • Retret Kepala Daerah Saat Anggaran Dipangkas, Ini Alasan Pemerintah

    Retret Kepala Daerah Saat Anggaran Dipangkas, Ini Alasan Pemerintah

    Jakarta

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut biaya retret kepala daerah tidak akan menggunakan kocek pribadi Presiden Prabowo Subianto. Saat retret Menteri di Akmil Magelang Oktober 2024 lalu, pembiayaannya berasal dari uang pribadi Prabowo.

    Di tengah langkah efisiensi dan penghematan dana oleh pemerintah, Prasetyo menyebut bukan berarti kegiatan yang penting tidak akan dilaksanakan.

    Retret, menurut Prasetyo, dipertimbangkan menjadi salah satu agenda yang penting.

    “Kan begini, efisiensi bukan berarti juga kegiatan yang memang itu penting, memang itu diperlukan, kemudian tidak dilaksanakan, enggak begitu juga,” ujar Prasetyo di Kompleks DPR Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2025).

    “Nah kita merasa bahwa retret menjadi sangat penting, ini Pilkada serentak, kita berharap pelantikannya serentak meskipun masih ada kemungkinan dua tahap ya, dua gelombang karena masih ada yang belum selesai di MK,” sambung Prasetyo.

    Ia menjelaskan, retret bertujuan menyatukan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

    Adapun terkait kebutuhan anggarannya ia menyebut pemerintah belum membahasnya. Namun Prasetyo memastikan dana untuk agenda itu akan tersedia.

    “(Anggarannya) ada, ada,” singkatnya.

    (ily/hns)

  • Pramono Anung Larang ASN Poligami di Eranya: Melanggar, Dipecat!

    Pramono Anung Larang ASN Poligami di Eranya: Melanggar, Dipecat!

    PIKIRAN RAKYAT – Dalam pernyataannya, Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung membeberkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) Jakarta jangan pernah sekali-kali berpikir untuk bisa berpoligami di era kepemimpinan dirinya dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Rano Karno.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pramono Anung setelah menerima gelar kehormatan ‘Abang’ dan pin kuku macan dari Majelis Kaum Betawi di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 1 Februari 2025.

    Pernyataan tersebut pun dipertegas oleh Pramono Anung yang mengatakan bahwa dirinya penganut Monogami. Dia pun mempersilahkan yang berminat untuk poligami, tetapi bukan ASN yang bekerja di Jakarta selama kepemimpinannya.

    “Saya penganut monogami dan bagi saya ASN di Jakarta jangan pernah berpikir mendapatkan poligami di era saya,” kata Pramono Anung, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Antara, Sabtu, 1 Februari 2025.

    “Jadi, saya sampaikan terbuka, belum jadi gubernur saja sudah menyampaikan terbuka, saya penganut monogami. Yang lain monggo berpoligami, tetapi tidak ASN,” ujar politikus PDIP itu melanjutkan.

    Dia kemudian menegaskan bahwa jika nantinya ada ASN yang melanggar larangan tersebut, maka akan dipecat. Dia juga mengatakan bahwa tidak hanya ASN saja yang mendapat aturan tersebut, dirinya dan Rano Karno juga masuk dalam larangan berpoligami tersebut.

    “Ya gak diizinkan. Kalau gak diizinkan, dilanggar kan dipecat. Bang Doel juga gak saya izinkan,” ucapnya.

    Pramono juga mengungkapkan bahwa dirinya akan merealisasikan aturan tersebut dalam kehidupan sehari-hari di Kantor Gubernur Jakarta. Namun, katanya, untuk di tempat lain dipersilakan saja dan ini bagi ASN yang bekerja di Jakarta.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2025 yang isinya mengatur tata cara pemberian izin perkawinan dan perceraian bagi ASN.

    Kebijakan tersebut memiliki tujuan untuk memberikan pedoman hukum yang jelas bagi ASN dalam menjalani kehidupan pribadi mereka, terutama dalam urusan pernikahan dan perceraian.

    Salah satu poin penting yang diatur dalam Pergub tersebut adalah syarat bagi ASN pria yang ingin memiliki lebih dari satu istri atau poligami untuk mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang.

    Prosedur tersebut memiliki tujuan guna memastikan setiap keputusan yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku dan telah melalui proses pertimbangan yang matang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pengamat Minta Google Perbaiki Rupiah Menguat di Rp8.170 per Dolar: Bisa Bikin Gaduh!

    Pengamat Minta Google Perbaiki Rupiah Menguat di Rp8.170 per Dolar: Bisa Bikin Gaduh!

    Bisnis.com, JAKARTA – Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha meminta Google segera memperbaiki informasi terkait dengan penguatan nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar Amerika (USD) di Google Search.

    Menurutnya, kegaduhan dapat timbul lantaran masyarakat memiliki harapan agar ekonomi Indonesia membaik karena nilai tukar mata uang untuk US$1 di website google setara dengan Rp8.170,65.

    “Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan teknis dalam sistem Google atau platform penyedia informasi nilai tukar. Seperti halnya sistem teknologi lainnya, Google mengandalkan algoritma yang menarik data dari berbagai sumber,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (1/2/2025)

    Pratama menekankan bahwa jika terjadi bug atau gangguan teknis dalam proses ini, data yang disajikan bisa menjadi tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Selain itu, Google mengambil data nilai tukar dari berbagai sumber eksternal, termasuk lembaga keuangan, penyedia data ekonomi, dan pasar valuta asing.

    Oleh sebab itu, Pratama melanjutkan bahwa perbedaan sumber ini bisa menyebabkan variasi dalam nilai tukar yang ditampilkan. Beberapa platform mungkin memperbarui data lebih cepat daripada yang lain, sehingga ada kemungkinan Google menampilkan kurs yang sudah usang atau belum terverifikasi dengan informasi terbaru dari bank sentral atau institusi keuangan utama.

    Dia melanjutkan bahwa kesalahan input juga dapat menjadi kemungkinan penyebab lain dari ketidakakuratan kurs yang ditampilkan. Dalam sistem berbasis data, manusia tetap memiliki peran dalam memasukkan dan memperbarui informasi.

    “Typo atau kesalahan manusiawi dalam menginput angka dapat menyebabkan kurs yang ditampilkan jauh dari nilai sebenarnya, terutama jika data tersebut tidak melewati proses verifikasi otomatis yang ketat,” imbuhnya.

    Di sisi lain, kata Pratama kemungkinan yang lebih serius namun jarang terjadi adalah manipulasi atau penyalahgunaan sistem akibat peretasan. Meskipun sistem keamanan Google sangat canggih, bukan tidak mungkin terjadi upaya peretasan atau penyusupan oleh aktor jahat yang berusaha mengacaukan informasi finansial.

    Dalam skenario ekstrem, manipulasi data kurs ini bisa digunakan sebagai bagian dari strategi spekulasi atau disinformasi untuk mengacaukan pasar.

    Untuk memastikan informasi nilai tukar yang benar, disarankan agar pengguna tidak hanya mengandalkan Google sebagai satu-satunya referensi. Mengecek kurs rupiah dari sumber resmi seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan besar, atau layanan keuangan terpercaya seperti Bloomberg, Reuters, dan OANDA akan memberikan gambaran yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

    Di tengah ketidakpastian digital, dia menekankan agar kehati-hatian dalam memverifikasi informasi adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan finansial yang lebih baik.

    Kesalahan dalam menampilkan kurs nilai tukar rupiah yang terjadi di Google bukan hanya sekadar masalah teknis semata, tetapi juga menimbulkan dampak yang lebih luas, terutama karena lambannya perbaikan terhadap informasi yang salah tersebut.

    Dalam ekosistem digital global, Google telah menjadi acuan utama bagi banyak orang dalam mencari informasi finansial, termasuk kurs mata uang. Ketika data yang ditampilkan tidak akurat dan berlangsung dalam waktu yang lama tanpa koreksi, hal ini dapat menimbulkan kebingungan, keresahan, bahkan kegaduhan di tengah masyarakat.

    Ketergantungan publik terhadap Google sebagai sumber informasi membuat kesalahan dalam nilai tukar menjadi lebih dari sekadar kekeliruan biasa. Banyak individu, pelaku bisnis, dan investor yang menggunakan Google sebagai patokan dalam membuat keputusan ekonomi.

    “Jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini berpotensi menimbulkan dampak finansial yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar,” ucapnya.

    Dalam konteks ini, kata Pratama Google seharusnya lebih bertanggung jawab atas informasi yang disebarkannya, terutama terkait data ekonomi yang sensitif.

    Menurutnya, meskipun Google bukanlah penyedia data finansial primer dan hanya menarik informasi dari berbagai sumber, penyedia layanan sebesar ini tetap memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa informasi yang ditampilkan akurat dan segera diperbaiki jika terjadi kesalahan.

    “Ketika sebuah kesalahan telah terdeteksi dan dilaporkan oleh banyak pengguna, namun tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi merugikan masyarakat,” katanya.

    Lebih jauh, dia menyebut bahwa kesalahan dalam menampilkan kurs yang berlangsung dalam waktu lama dapat dikategorikan sebagai penyebaran informasi yang menyesatkan, atau bahkan hoaks.

    “Jika Google sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia tidak memiliki mekanisme yang cepat dalam memperbaiki kesalahan informasi finansial, maka kepercayaan publik terhadap akurasi data yang disediakan oleh Google akan semakin dipertanyakan,” pungkas Pratama.

  • Akhir Nasib Pria Pembakar Al Quran yang Tewas saat Live TikTok, Simak Deretan Kontroversinya

    Akhir Nasib Pria Pembakar Al Quran yang Tewas saat Live TikTok, Simak Deretan Kontroversinya

    TRIBUNJATIM.COM – Deretan kontroversi yang dilakukan Salwan Momika, pembakar Al Quran di Swedia.

    Salwan Momika diketahui tewas ditembak ketika sedang siaran langsung atau Live TikTok di Swedia.

    Salwan Momika merupakan orang yang menyemarakkan gerakan anti Islam.

    Ia ditembak oleh Orang Tak Dikenal di sebuah apartemen di Södertälje, Stockholm, Swedia pada Rabu malam (29/1/2025). 

    Memiliki rekam jejak kontroversial, kematian Salwan Momikamenuai beragam reaksi publik. Berikut daftar kontroversiSalwan Momika:

    Tindak Provokatif yang Mengundang Kemarahan

    Salah satu aksi yang paling mencolok dari Salwan Momika adalah pembakaran Al-Qur’an, yang ia lakukan beberapa kali sepanjang tahun 2023.

    Pada 28 Juni 2023, saat perayaan Iduladha, ia membakar Al-Qur’an di luar Masjid Stockholm.

    Aksi ini memicu kemarahan umat Islam, karena selain membakar kitab suci, ia juga merobek halamannya dan menutupinya dengan asap pembakaran. 

    Ini adalah awal dari serangkaian aksi yang semakin memanaskan situasi, dengan pembakaran serupa di depan Parlemen Swediapada 30 Juli 2023 dan di dekat Istana Kerajaan Stockholm pada 14 Agustus 2023.

    Setiap aksinya semakin memperburuk ketegangan, tidak hanya di Swedia, tetapi juga di negara-negara Muslim.

    Keterlibatan dalam Konflik Internasional

    Aksi-aksi provokatif Momika tidak hanya menciptakan ketegangan di dalam negeri, tetapi juga berdampak pada hubungan Swediadengan negara-negara di luar Eropa.

    Salah satu dampak signifikan adalah kemarahan yang ditunjukkan oleh Turki, anggota NATO.

    Pejabat Turki merasa bahwa aksi Momika bertentangan dengan prinsip-prinsip perdamaian dan toleransi yang harus dijunjung oleh negara anggota NATO. 

    Aksi tersebut juga berperan dalam memperlambat proses keanggotaan Swedia di NATO, dengan Turki sempat menunda pengesahan Swedia sebagai anggota penuh aliansi tersebut.

    Kontroversi Imigrasi dan Status Suaka

    Sebelum terlibat dalam berbagai aksi kontroversial, Salwan Momikaadalah seorang pengungsi yang pindah ke Swedia pada tahun 2018, setelah meninggalkan Irak.

    Pada tahun 2021, ia diberikan izin tinggal di Swedia, namun statusnya sempat tercabut pada 2023.

    Statusnya dicabut setelah pihak berwenang menemukan bahwa ia telah memberikan keterangan palsu kepada Badan Imigrasi Swediauntuk mendapatkan status suaka.

    Meskipun demikian, pemerintah Swedia menangguhkan deportasinya karena alasan keselamatan, mengingat ia mengklaim bahwa nyawanya terancam jika kembali ke Irak.

    Dampak Sosial dan Reaksi Masyarakat

    Kematian Salwan Momika menimbulkan berbagai reaksi dari publik.

    Beberapa orang mungkin melihatnya sebagai korban dari tindak kekerasan, sementara yang lain menganggapnya sebagai akibat dari tindakannya yang memicu kebencian dan ketegangan.

    Masyarakat Swedia sendiri mengalami pembagian pendapat yang tajam dengan sebagian mendukung kebebasan berpendapat dan sebagian lainnya mengutuk tindakan provokatifnya.

    Aksinya dianggap merusak kedamaian sosial.

    Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang batasan kebebasan berbicara dan provokasi yang bisa mengarah pada kekerasan.

    Penembakan yang Menjadi Titik Akhir

    Salwan Momika ditembak mati pada 29 Januari 2025, saat ia tengah melakukan siaran langsung di TikTok.

    Kejadian ini menunjukkan bagaimana ketegangan yang ia ciptakan selama ini, melalui aksi-aksi provokatif dan penghinaan terhadap simbol-simbol agama, akhirnya berujung pada kekerasan fisik. 

    Penembakan ini tidak hanya menandai akhir dari perjalanan hidup Momika, tetapi juga menjadi simbol dari polarisasi sosial yang semakin tajam, di mana kebebasan berbicara dan hak untuk mengekspresikan pandangan bisa bertemu dengan konsekuensi yang tragis.

    Penyelidikan dan Efek Jangka Panjang

    Setelah penembakan tersebut, polisi Swedia meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik serangan tersebut.

    Meskipun saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, kasus ini menjadi titik tolak untuk membahas kembali isu-isu sensitif seputar kebebasan berbicara, toleransi beragama, dan bagaimana masyarakat bisa menjaga kedamaian di tengah beragam pandangan ekstrem. 

    Kejadian ini juga menjadi peringatan bahwa polarisasi yang terus berkembang dapat menimbulkan kekerasan, dan penting bagi pemerintah serta masyarakat internasional untuk menemukan jalan tengah yang menjaga kedamaian tanpa mengorbankan kebebasan individu.

    Dengan semua kontroversi yang melibatkan Salwan Momika, kematiannya mengundang refleksi mendalam tentang bagaimana ekstremisme, baik dalam bentuk ideologi maupun tindakan, dapat membentuk dinamika sosial dan politik di tingkat global.

    Aksi-aksi provokatif seperti yang dilakukan Momika mungkin menyulut debat tentang kebebasan berpendapat, tetapi juga mengingatkan kita bahwa tanggung jawab moral dan sosial tetap harus diutamakan, agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut dalam masyarakat yang lebih luas.

  • Propam Sebut Ada Dugaan AKBP Gogo Galesung Terima Uang di Kasus Bintoro, Segera Jalani Sidang Etik – Halaman all

    Propam Sebut Ada Dugaan AKBP Gogo Galesung Terima Uang di Kasus Bintoro, Segera Jalani Sidang Etik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung diduga ikut menerima sejumlah uang dalam kasus pemerasan yang menjerat AKBP Bintoro.

    Dugaan pemerasan yang menjerat kedua perwira menengah polisi tersebut terkait penanganan pembunuhan ABG di Hotel Senopati Jakarta Selatan pada April 2024.

    Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Radjo Alriadi Harahap mengatakan indikasi kuat AKBP Gogo Galesung menerima uang terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan.

    ”Ada dugaannya (AKBP Gogo Galesung menerima uang),” kata Radjo kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025) dikutip dari tribunjakarta.com.

    Namun, Radjo tidak mengungkap nominal uang yang diterima AKBP Gogo Galesung.

    Ia hanya menyebutkan dugaan Gogo menerima uang selaras dengan hasil penyelidikan Bidpropam Polda Metro Jaya.

    “Itu sesuai dengan hasil yang telah kami dapatkan,” ujarnya.

    Hingga saat ini ada empat polisi yang menjalani penempatan khusus atau Patsus buntut kasus dugaan pemerasan terhadap anak pengusaha tersangka pembunuhan remaja.

    Empat polisi yang terjerat dua di antaranya merupakan eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan yakni AKBP Bintoro dan AKBP Gogo Galesung.

    AKBP Bintoro dimutasi ke Polda Metro Jaya dan digantikan AKBP Gogo Galesung sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.

    Senasib dengan Bintoro,  AKBP Gogo Galesung pun dimutasi ke Polda Metro Jaya karena terjerat kasus yang sama.

    Selain mereka, Kanit dan Kasubnit Resmob Polres Metro Jakarta Selatan berinisial Z dan ND terlibat.

    Keempatnya disebut menyalahgunakan wewenang jabatan.

    Hingga kini Propam Polda Metro sudah memeriksa 11 orang saksi terkait dugaan pemerasan yang dilakukan AKBP Bintoro Cs.

    AKBP Bintoro dan AKBP Gogo Galesung bersama dua anggota lainnya telah dijebloskan ke penempatan khusus (patsus).

    Propam Polda Metro Jaya pun akan menggelar sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap keempatnya pada pekan depan. 

    “Kami rencanakan minggu depan,” ucap Radjo.

    Agenda sidang etik ini sudah dikoordinasikan dengan Bidang Humas Polda Metro Jaya.

    Kompolnas Bakal Pantau Sidang Etik AKBP Bintoro Cs

    Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan ikut memantau sidang etik AKBP Bintoro Cs.

    “Kami monitoring untuk kasus tersebut ya, monitoring bagaimana proses pemeriksaan yang di sana ada Patsus, terus ada juga pengamanan barang bukti, kami monitoring proses itu,” ucap Komisioner Kompolnas M Choirul Anam kepada wartawan, Kamis (30/1/2025).

    Menurut Anam, langkah-langkah yang diambil Propam Polda Metro Jaya patut diapresiasi.

    “Responnya cepat, penguraiannya juga lumayan detail ya,” ujar Anam.

    Anam mengatakan siapa pun pihak yang masuk dalam cerita atau pun konstruksi peristiwa harus diperiksa sebagai saksi.

    Anam mengungkap Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal merupakan orang yang mendorong penanganan kasus pembunuhan ABG di Hotel Senopati cepat diselesaikan.

    “Kami mendapatkan informasi memang Kapolres (Jakarta Selatan) ini salah satu yang mendorong untuk proses percepatan karena dia merasa kok kasus pidana kok lambat karena prinsip pidana itu kan harus cepat,” ucapnya

    Namun demikian, Kompolnas masih perlu mendapat klarifikasi lebih jauh peran dari Kapolres apakah signifikan di dalam pengungkapan kasus pemerasan tersebut atau tidak.

    “Kalau signifikan ya kita apresiasi, karena memang prinsip utama di pidana ya harus segera, cepat,” ucap Anam. 

     

    (Tribunnews.com/ Reynas/ Tribunjakarta.com/ Annas Furqon) 

  • Kenneth DPRD DKJ Minta Penanganan Banjir Jakarta Dievaluasi

    Kenneth DPRD DKJ Minta Penanganan Banjir Jakarta Dievaluasi

    Jakarta

    Hujan deras yang melanda wilayah Jakarta mengakibatkan banjir di beberapa titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut, ada puluhan RT di Jakarta Barat yang terendam banjir, pada Selasa 28 Januari 2025 hingga Jumat 31 Januari 2025.

    Kini, BPBD menyatakan bahwa banjir yang sempat melanda sebagian wilayah Jakarta dipastikan telah surut, dan rata-rata pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, pada Jumat 31 Januari 2025, sekira pukul 21.00 WIB.

    Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta harus melakukan evaluasi keseluruhan atas kinerja dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) hingga UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Jakarta. Pasalnya, banjir selalu terjadi setiap tahun pada saat hujan melanda atau air kiriman dari kota penyangga dan tidak pernah ada solusinya.

    “Pemda DKI harus segera mengevaluasi secara menyeluruh terhadap dinas yang bertanggungjawab dengan masalah banjir dan sampah, karena permasalahan banjir ini masih terus dirasakan oleh warga Jakarta dan tidak pernah ada solusinya. Dan juga lambatnya penanganan sampah di saringan sampah yang terdapat di rumah-rumah pompa, menjadi salah satu penghambat dalam hal teknis terkait penanggulangan banjir,” ujar Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

    Anggota DPRD Khusus Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Meninjau Wilayah Banjir di Jakarta Barat. Foto. Dok: DPRD DKJ.

    Pria yang akrab disapa Bang Kent itu meminta kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno, untuk memprioritaskan program penanganan banjir yang solutif mulai dari jajaran dinas hingga sampai ke jajaran suku dinas. dan juga menetapkan pejabat definitif agar bisa mengambil keputusan-keputusan yang tepat.

    “Penanganan banjir harus menjadi perhatian khusus Pak Pram selaku Gubernur Daerah Khusus Jakarta terpilih. Harus berani mencopot pejabat yang tidak mampu bekerja dengan baik dan digantikan dengan orang yang lebih kompeten, hal itu agar bisa meningkatkan respons pemerintah terhadap pelayanan masyarakat di masa depan. Karena kenyataannya saat ini banyak kepala dinas yang masih dijabat Plt dan rata rata tidak becus dalam bekerja, terutama dalam penanganan banjir adalah Dinas Sumber Daya Air Jakarta yang sekarang kepala dinasnya masih dijabat Plt, solusinya harus segera diangkat dan ditetapkan Kepala Dinas definitifnya, harus di pilih calon pejabat yang sudah sangat berpengalaman di ilmu tata air, dan yang mempunyai karakter pekerja keras, cerdas, tahan banting dan bukan hanya kebanyakan teori, karena Dinas Sumber Daya Air ini adalah tulang punggung dan lini terdepan gubernur dalam hal penanganan banjir di Jakarta,” tegas Anggota Komisi C DPRD Jakarta ini.

    Kent juga menyoroti kinerja Kepala Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta yang dinilai tidak becus dalam berkolaborasi terkait penanganan banjir di Jakarta. Padahal, dari segi anggaran, gaji para satgas PJLP tersebut sangat besar dibandingkan dengan gaji PJLP yang lain. Kent meminta Satgas UPK Badan Air agar bisa berkerjasama yang baik dengan petugas rumah pompa untuk mengangkat sampah yang menyangkut di mesin pompa air.

    “PJLP Satgas UPK Badan Air itu anggaran untuk gajinya terbesar jika dibandingkan oleh PJLP yang lain, personel paling banyak tapi tidak bisa bekerja dengan baik, mereka seharusnya mensuport rumah pompa dengan mengangkut sampah-sampah yang menyangkut di mesin pompa pada saat terjadi hujan deras, banjir kiriman atau rob. Kinerja Kepala UPK Badan Air juga harus menjadi perhatian khusus Gubernur terpilih Pak Pramono Anung, karena jika sampah yang ada di rumah pompa tidak segera mereka angkat, secara tidak langsung akan berdampak terhadap maksimalnya kinerja rumah pompa tersebut, semua permasalahan ini terletak pada sifat kepemimpinan Kepala UPK Badan Air ini, jika tidak tegas dan tidak membuat aturan kerja yang jelas dampaknya warga akan kebanjiran,” bebernya.

    Kent pun mencontohkan saat dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) dibeberapa rumah pompa, dan tidak menemukan personel Satgas PJLP UPK Badan Air.

    “Contohnya pada saat saya sidak ke beberapa rumah pompa yang seharusnya ada personil Satgas PJLP UPK Badan Air, tetapi saya tidak menemukan satu pun dari mereka ada di rumah pompa sehingga sampah yang menyangkut di rumah pompa tidak di angkat, dan akibatnya pompa tidak bisa berjalan dengan baik. Intinya mereka harus bisa herkolaborasi yang baik dengan Dinas SDA. Saling bahu membahu dalam menangani masalah banjir, baik dari sampahnya maupun rumah pompa,” tegas Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

    Tak hanya itu, kata Kent, kinerja Walikota hingga Lurah juga harus disoroti dalam menangani banjir di wilayahnya masing-masing. Banjir ini berdampak besar pada perekonomian warga, terutama di daerah yang sering terkena bencana. Seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum rusak, bisa menghambat aktivitas ekonomi. Lalu rumah dan tempat usaha warga tergenang, bisa mengakibatkan kerugian materiil yang sangat besar.

    “Mas Pram dan Bang Rano harus berani mengevaluasi kinerja para Bupati, Walikota, Camat, dan Lurah, jika tidak mampu menangani masalah banjir di wilayahnya, maka copot saja dan ganti dengan yang lebih kompeten, jangan jadi pejabat hanya bisa jago ngomong, tetapi tidak becus bekerja, harus visioner dan lebih solution dalam hal pelayanan masyarakat. Mas Pram harus mencari anak buah yang tahan banting dan mau bekerja keras, jangan yang hanya bisa ABS atau Asal Bapak Senang,” ketusnya.

    Menurut Kent, yang harus dilakukan dalam waktu jangka pendek untuk masalah banjir yaitu fokus mengeruk sedimen lumpur pada seluruh sungai di Jakarta. Pasalnya, pengerukan sedimen lumpur merupakan salah satu upaya jitu untuk meminimalisasi banjir di Jakarta. Sehingga kali dan sungai tak lagi dangkal, dan ketika hujan lebat, air tidak meluap ke permukiman penduduk.

    “Dinas SDA menurut saya fokus saja dulu di program pengerukan lumpur di sungai-sungai Jakarta. Kegiatan ini lebih sederhana dan tidak membutuhkan waktu perencanaan yang terlalu lama. Pengerjaan masalah banjir tidak bisa dilakukan secara seporadis, tetapi harus dilakukan secara fokus, spesifik dan terukur,” bebernya.

    Dinas SDA, sambung Kent, harus membuat peta pengerukan lumpur di 13 sungai sebagai program penanganan banjir. Dengan adanya pemetaan ini sebagai parameter kinerja agar terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan bagi masyarakat. Program pengerukan sedimen lumpur secara berkala agar dapat menampung debit air yang banyak pada saat hujan turun, terjadi air kiriman atau air laut pasang.

    “Dinas SDA harus melakukan mapping terlebih dahulu di 13 sungai Jakarta, kemudian disusun agenda pengerukan secara berkala dan serentak. Saya berharap dengan optimalnya pengerukan lumpur, maka secara berkesinambungan dampak banjir akan semakin kecil dari waktu ke waktu,” sambung Kent.

    Kepala BAGUNA DPD PDIP DKI Jakarta ini pun memberikan beberapa saran konkret kepada Pemda Jakarta dalam rangka mengantisipasi potensi bencana banjir di musim hujan ini.

    Anggota DPRD Khusus Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Meninjau Wilayah Banjir di Jakarta Barat. Foto. Dok: DPRD DKJ.

    Pertama, Pemda Jakarta segera memastikan bahwa seluruh infrastruktur drainase berfungsi maksimal dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin. Pemprov juga diharapkan dapat melakukan pengerukan lumpur di sungai/kali di Jakarta serta mempercepat normalisasi sungai dan saluran air agar mampu menampung volume air yang tinggi.

    Kedua, Pemda perlu memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif dan cepat disampaikan kepada masyarakat. Simulasi evakuasi untuk masyarakat juga perlu diperkuat, agar warga yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa dengan cepat bergerak menuju tempat aman.

    Ketiga, Pemda perlu memaksimalkan kapasitas pompa air dan memastikan operasionalnya berjalan lancar. Hal ini penting untuk menghindari genangan air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.

    Keempat, Pemda juga diminta untuk menggencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara mitigasi banjir yang sederhana namun efektif, seperti menjaga kebersihan saluran air dan mengurangi pembuangan sampah sembarangan.

    Kelima, Pemda diminta untuk melibatkan sektor swasta, LSM, dan masyarakat dalam berbagai program mitigasi banjir. Pendekatan kolaboratif akan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik.

    “Untuk program pembangunan infrastruktur soal banjir harus direalisasikan oleh Pramono-Rano saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Dan penanganan banjir Jakarta membutuhkan pendekatan yang terpadu dan berkesinambungan, serta kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengurangi dampak banjir di masa depan,” bebernya.

    Menurut Kent, Jakarta memiliki potensi untuk menjadi kota global, yang akan memiliki pengaruh besar dalam ekonomi, politik, budaya, dan komunikasi di tingkat Internasional. Jakarta akan berfungsi sebagai pusat keuangan, perdagangan, inovasi, serta konektivitas global. Oleh karena itu, Jakarta harus memiliki infrastruktur kelas dunia, institusi keuangan utama, perusahaan multinasional, serta daya tarik budaya yang besar.

    Saat ini, kata Kent, Jakarta dikategorikan sebagai “Kota Global Emerging” atau kota yang sedang berkembang menuju status kota global penuh. Namun, masih menghadapi beberapa tantangan untuk menuju Kota Global seperti banjir, kemacetan, hingga polusi udara.

    “Kedepan Jakarta harus terbebas dari banjir, macet hingga polusi udara. Karena Jakarta akan menjadi Kota Global, dibutuhkan pejabat-pejabat yang bisa kerja. Jakarta bisa menjadi kota global jika terus meningkatkan standar pelayanan terhadap masyarakat, pembangunan infrastruktur, mengatasi kemacetan, memperbaiki kualitas lingkungan, serta memperkuat perannya dalam ekonomi global. Namun, tantangan besar masih harus diatasi agar bisa sejajar dengan kota-kota global utama seperti Singapura atau Tokyo,” pungkasnya.

    (mpr/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Militer Selidiki Motif Anggota TNI AD Bunuh Perempuan di Pondok Aren
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Polisi Militer Selidiki Motif Anggota TNI AD Bunuh Perempuan di Pondok Aren Megapolitan 1 Februari 2025

    Polisi Militer Selidiki Motif Anggota TNI AD Bunuh Perempuan di Pondok Aren
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Jaya, Kolonel Infanteri Deki Rayu Syah Putra menyampaikan, pihaknya tengah menyelidiki motif anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial TS membunuh seorang perempuan di kontrakan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    “(Motif) masih diperiksa,” kata Deki saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).
    Menurut dia, proses pemeriksaan ini termasuk untuk merinci kronologi yang dilakukan TS terhadap korban.
    Terlebih, kondisi TS yang juga melakukan tindakan disersi sebagai anggota
    TNI AD
    sejak 19 Januari 2025.
    “Nanti hasil otopsi dikirim ke POM (Polisi Militer) sebagai dasar dalam pemeriksaan untuk mengetahui kronologis dan motifnya,” ujar Deki.
    Meski demikian, Deki menegaskan bahwa pemeriksaan sementara tidak menemukan adanya penganiayaan oleh TS kepada N menggunakan senjata.
    “Dugaan sementara tangan kosong dan tidak ada darah,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, perempuan berinisial N ditemukan tewas di sebuah kontrakan dan dievakuasi pada Kamis (30/1/2025) siang.
    Di kontrakannya terpasang garis kuning bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.
    Sepupu korban berinisial H mengaku, terakhir berkomunikasi dengan korban pada Sabtu (25/1/2025) dan masih mengetahui kabarnya di keesokan harinya, Minggu (26/1/2025).
    Namun, H mengungkapkan, N diduga sudah meninggal sejak tiga hari lalu.
    “Saya enggak tahu apa-apa lagi, mayatnya menghitam, kayaknya (sudah) beberapa hari meninggal,” kata H kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).
    Akan tetapi, H menerima informasi bahwa ada luka bekas senjata tajam di leher korban saat jasad sudah diterima keluarga di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
    “Enggak tahu dibunuh atau bukan, dapat laporan dari kampung lehernya digorok,” ujar H.
    Pada Jumat sore, Deki mengkonfirmasi bahwa kematian N melibatkan anggotanya yang merupakan Prajurit satu (Pratu) kesatuan Yonif 318/Kostrad.
    Menurut Deki, awalnya TS melakukan tindakan disersi sejak Minggu (19/1/2025), sehingga pihak POM melakukan operasi pencarian.
    Setelah sembilan hari pencarian, TS ditemukan di wilayah Medang, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2025) dan ditahan Denpom Jaya 1/Tangerang.
    Ketika penyidik melakukan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukannya sebagai anggota TNI, terungkap peristiwa pembunuhan tersebut.
    “Saat dilakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerangan/penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata Deki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium

    Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo bergerak cepat menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. Petugas kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari para saksi serta mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga mengalami gejala keracunan, seperti mual, diare dan lemas.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini. Sampel makanan, termasuk sate kambing dan kuah gule yang disajikan dalam acara kenduri dzikir fida, telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungannya.

    “Kami menunggu hasil uji laboratorium. Dari situ, baru bisa dipastikan, apakah makana tersebut menjadi penyebab keracunan atau karena faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi para korban,” kata Rudi, Sabtu (01/02/2025).

    Selain mengamankan sampel makanan, polisi juga akan memeriksa pemilik katering yang menyiapkan hidangan dalam acara tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui proses pengolahan makanan serta kemungkinan adanya unsur kelalaian.

    “Kami akan menggali informasi dari berbagai pihak, termasuk pemilik catering, warga yang mengalami keracunan dan tenaga medis yang menangani para korban,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di salah satu rumah warga. Mereka merasakan mual, muntah, dan diare usai menyantap hidangan sate gulai yang disajikan dalam acara tersebut.

    Dari 90 orang yang hadir, sebanyak 46 warga dilaporkan mengalami gejala serupa. Bahkan, satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

    Petugas Puskesmas Bondrang, Heru Kusmananto menyebutkan bahwa dua warga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat kondisi yang memburuk. Di mana salah satunya akhirnya meninggal dunia. Namun, Heru belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Miskun Dayun sudah dalam keadaan lemah.

    “Keluhannya diare dan lemas. Korban sempat mendapat penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal dunia,” jelasnya. (end/ian)