Foto Bisnis
ANTARA FOTO/Jojon – detikFinance
Sabtu, 01 Feb 2025 21:06 WIB
Kolaka – Penyeberangan kapal ferry menjadi transportasi paling cepat dari Bajoe Sulawesi Selatan ke Kolaka Sulawesi Tenggara. Kapal ini bongkar muat di pelabuhan Kolaka.

Foto Bisnis
ANTARA FOTO/Jojon – detikFinance
Sabtu, 01 Feb 2025 21:06 WIB
Kolaka – Penyeberangan kapal ferry menjadi transportasi paling cepat dari Bajoe Sulawesi Selatan ke Kolaka Sulawesi Tenggara. Kapal ini bongkar muat di pelabuhan Kolaka.

TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok MInggu, 2 Februari 2025.
Cuaca di Jawa Timur cenderung berawan sepanjang hari.
Beberapa daerah akan hujan ringan bahkan lebat disertai petir.
Hal ini berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut BMKG, Jatim akan mengalami dua cuaca, yaitu hujan dan berawan.
Hujan ringan mulai pukul 06.00 WIB akan mengguyur Lamongan dan Magetan.
Intensitas serupa juga terjadi di Mojokerto, Jombang, dan Bondowoso pada 09.00 WIB.
Hujan mereda pada pukul 12.00 WIB hingga sore.
Cuaca ini akan digantikan oleh berawan.
Namun, sekira pukul 21.00 WIB, hujan kembali turun di Surabaya dan Pasuruan.
Mengingat cuaca akan hujan, warga diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, penggunaan tabir surya atau sunscreen juga direkomendasikan meski cuaca tak cerah.
Tabir surya akan melindungi kulit dari risiko kanker sebab paparan sinar matahari.
Sunscreen ini dapat diaplikasikan ke bagian wajah yang terpapar sinar matahari.
Pastikan penggunaan ini dilakukan 15 menit sebelum beraktivitas ke luar ruangan.
Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok Minggu, 2 Februari 2025, ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.
Selamat beraktivitas!
—–
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Jakarta –
Gebyar diskon gede-gedean bertajuk Transmart Full Day Sale hadir lagi khusus hari ini. Ada banyak promo menarik untuk berbagai produk kebutuhan sehari-hari, salah satunya produk keset.
Spesial pada Minggu (2/2/2025) besok ada potongan harga jumbo untuk produk aneka keset dari berbagai merek. Salah satunya seperti keset keluaran HSH yang spesial di Transmart Full Day Sale harganya mulai dari Rp 25.000.
Tidak hanya sampai di situ, ada diskon tambahan 20% menanti pelanggan yang bertransaksi menggunakan Allo Bank, Kartu Kredit Bank Mega, dan Bank Mega Syariah.
Selain produk tersebut, dalam periode promo ini Transmart juga menawarkan diskon menarik hingga 50+20% untuk produk-produk lainnya mulai dari sembako, produk rumah tangga, elektronik, kosmetik, hingga fesyen.
Perlu diingat, diskon tambahan 20% ini hanya berlaku untuk transaksi menggunakan kartu kredit Bank Mega, Bank Mega Syariah, Allo Prime, dan Allo Paylater. Selain itu, ketersediaan stok dan harga produk bisa berbeda di setiap toko. Diskon juga tidak berlaku untuk pembelian partai besar.
Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park. Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di PlayStore atau AppStore. Tinggal klik link ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.
(eds/eds)

Jakarta, CNBC Indonesia – Belakangan muncul fenomena pasangan muda-mudi tanpa ikatan pernikahan yang tinggal bersama di Indonesia. Hal ini dikenal sebagai istilah ‘Kumpul Kebo’.
Terbaru, fenomena kumpul kebo juga terjadi di jejeran Aparatur Sipil Negara (ASN). Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif memecat 8 ASN yang dinilai melanggar.
Adapunpelanggarannya beragam, mulai dari tidak masuk kerja, penyalahgunaan narkoba, hingga kumpul kebo.
Sebelumnya, The Conversation melaporkan fenomena kumpul kebo disebabkan adanya pergeseran pandangan terkait relasi dan pernikahan. Saat ini, tidak sedikit anak muda yang memandang pernikahan adalah hal normatif dengan aturan yang rumit.
Sebagai gantinya, mereka memandang ‘kumpul kebo’ sebagai hubungan yang lebih murni dan bentuk nyata dari cinta. Di wilayah Asia yang menjunjung tinggi budaya, tradisi, serta agama, ‘kumpul kebo’ masih menjadi hal tabu. Kalaupun terjadi, ‘kumpul kebo’ biasanya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat dan dinilai sebagai langkah awal menuju pernikahan.
Di Indonesia, studi pada 2021 berjudul The Untold Story of Cohabitation mengungkapkan bahwa ‘kumpul kebo’ lebih banyak terjadi di wilayah bagian Timur yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Menurut peneliti ahli muda dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yulinda Nurul Aini, setidaknya ada tiga alasan mengapa pasangan di Manado yang merupakan lokasi penelitiannya memilih untuk ‘kumpul kebo’ bersama pasangan.
Alasan itu antara lain terkait beban finansial, prosedur perceraian yang terlalu rumit, hingga penerimaan sosial.
“Hasil analisis saya terhadap data dari Pendataan Keluarga 2021 (PK21) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 0,6 persen penduduk kota Manado, Sulawesi Utara, melakukan kohabitasi,” ungkap Yulinda beberapa saat lalu.
“Dari total populasi pasangan kohabitasi tersebut, 1,9% di antaranya sedang hamil saat survei dilakukan, 24,3% berusia kurang dari 30 tahun, 83,7% berpendidikan SMA atau lebih rendah, 11,6% tidak bekerja, dan 53,5% lainnya bekerja secara informal,” lanjutnya.
Akibat Kumpul Kebo
Yulinda menyebut, pihak yang paling berdampak secara negatif akibat ‘kumpul kebo’ adalah perempuan dan anak. Dalam konteks ekonomi, tidak ada jaminan keamanan finansial bagi anak dan ibu, seperti yang diatur dalam hukum terkait perceraian. Dalam kohabitasi, ayah tidak memiliki kewajiban hukum untuk memberi dukungan finansial berupa nafkah.
“Ketika pasangan kohabitasi berpisah, tidak ada kerangka regulasi yang mengatur pembagian aset dan finansial, alimentasi, hak waris, penentuan hak asuh anak, dan masalah-masalah lainnya,” terang Yulinda.
Sementara itu dari segi kesehatan, ‘kumpul kebo’ dapat menurunkan kepuasan hidup dan masalah kesehatan mental. Sejumlah penyebab dampak negatif akibat kohabitasi adalah minimnya komitmen dan kepercayaan dengan pasangan dan ketidakpastian tentang masa depan.
Menurut data PK21, sebanyak 69,1% pasangan kohabitasi mengalami konflik dalam bentuk tegur sapa, 0,62% mengalami konflik yang lebih serius seperti pisah ranjang hingga pisah tempat tinggal, dan 0,26% lainnya mengalami konflik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Lalu, anak-anak yang lahir dari hubungan kohabitasi juga cenderung mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, dan emosional.
“Anak dapat mengalami kebingungan identitas dan memiliki perasaan tidak diakui karena adanya stigma dan diskriminasi terhadap status ‘anak haram’, bahkan dari anggota keluarga sendiri,” kata Yulinda.
“Hal ini menyulitkan mereka untuk menempatkan diri dalam struktur keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” ia menjelaskan.
(fab/fab)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Dua korban meninggal dunia kecelakaan bus brimob yang dilarikan ke RS Saiful Anwar telah diketahui identitasnya.
Satu orang korban perempuan bernama Naviri Arimbi Maharani berusia 18 tahun.
Ia adalah siswi di SMA Negeri 1 Porong dan berasal dari Kabupaten Sidoarjo.
Korban meninggal kedua adalah Khoirul (60). Sopir bus yang juga pensiunan Polri yang bertugas di Brimob.
Dua korban tewas kecelakaan tunggal bus pengangkut pelajar di Purwodadi KM 72-73 Tol Pandaan-Malang sudah dipulangkan dari Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Sabtu (1/2/2025).
Kedua korban tewas tersebut dipulangkan di waktu yang berbeda. Naviri dipulangkan sekitar pukul 16.53 WIB sore tadi.
Sedangkan, Khoirul dipulangkan sekitar pukul 19.05 WIB. Jenazah korban dijemput oleh teman sekolahnya dan keluarga untuk dibawa pulang ke rumah duka.
Humas RS Saiful Anwar, Dony Iryan Vebry Prasetyo menjelaskan, hingga Sabtu petang, ada enam orang yang sedang dalam perawatan di IGD-RSSA.
Tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan
“Ada 2 korban meninggal dunia,” terang Dony, Sabtu (1/2/2025).
Kecelakaan bus milik Brimob yang mengangkut pelajar SMA Negeri 1 Porong mengalami kecelakaan di Tol Pandaan-Malang.
Peristiwa naas itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Rombongan di dalam bus rencananya berangkat menuju Lembah Tumpang untuk melakukan sesi foto perpisahan sekolah.

TRIBUNNEWS.COM – Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Maluku, Kombes Marthin Luther Hutagaol, terseret dalam kasus dugaan suap oleh tersangka penambangan emas ilegal (PETI) di Pulau Buru, Maluku.
Dikutip dari Tribun Ambon, namanya disebutkan oleh anggota Dirkrimsus Polda Maluku, Aipda RFT, saat yang bersangkutan meminta uang sebesar Rp150 juta dari tersangka berinisial B.
Adapun nama Kombes Marthin disebut oleh Aipda RFT demi memuluskan aksinya untuk menerima suap.
Sementara, Aipda RFT berdalih uang sebesar Rp150 juta itu agar B ditangguhkan penahanannya sebagai tersangka.
Di sisi lain, menurut informasi yang dihimpun oleh Tribun Ambon, uang yang diminta oleh Aipda RFT itu telah diterima oleh Kombes Marthin.
Sementara, meski B sudah membayarkan uang ke Aipda RFT, dia tetap ditahan di Rutan Polres Buru hingga hari ini, Sabtu (1/2/2025).
Jadi Sorotan Kompolnas
Terkait kasus ini, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Arief Sudihutomo Wicaksono, mengatakan pihak dari Paminal telah turun tangan.
Arief menuturkan pihak Divpropam akan menelusuri terkait data dan fakta soal dugaan ketidakprofesionalan anggota Polda Maluku tersebut.
“Mereka nantinya yang akan menentukan perlu tidaknya dibawa ke ranah sidang etik,” ujar Arief, Sabtu (1/2/2025).
Soal dugaan keterlibatan Kombes Marthin, Arief menyebut hal tersebut bisa saja terjadi.
“Bisa jadi demikian, semua personel Polri yang diduga terlibat,” tegasnya.
Di sisi lain, Arief mengatakan Kompolnas bakal memantau proses penyelidikan terkait kasus dugaan suap yang menyeret Kombes Marthin tersebut.
“Sepanjang itu sudah dilangkahkan secara profesional oleh fungsi pengawasan internal Polda/Polri, Kompolnas cukup memonitor,” tandasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Areis Aminnulla, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan Paminal.
“Sampai sekarang Tim Paminal masih melakukan penyelidikan di lapangan dan belum selesai, tunggu hasil lidiknya,” jelasnya, Sabtu.
Areis mengatakan jika ada anggota yang terlibat, maka dipastikan tidak hanya disanksi etik, tetapi juga akan dijatuhi sanksi pidana.
“Apabila hasil penyelidikan Paminal, kemudian digelarkan dan hasil gelar terhadap pelanggaran disiplin atau pidana yang dilakukan oleh anggota maka akan di tindak tegas,” ucapnya.
Lebih lanjut, Areis menegaskan Polda Maluku bakal menindak tegas bagi siapapun anggota yang terbukti terlibat dalam kasus ini.
“Hal ini sesuai komitmen Bapak Kapolda Maluku akan menindak tegas anggota yang melakukan pelanggaran,” tegasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Ambon dengan judul “Oknum Anggota Dirkrimsus Polda Maluku Diduga 86 Tersangka PETI Gunung Botak: Seret Nama Irwasda”
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Ambon/Jenderal Louis MR)

TRIBUNNEWS.COM – Terungkap dari rekaman CCTV momen-momen terakhir Uswatun Khasanah (29) sebelum tewas dibunuh Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.
Diketahui, pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.
Sebelum tewas mengenaskan, Uswatun dan Antok terekam sempat dinner bersama di restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.
Dalam rekaman CCTV pertama, tampak Uswatun dan Antok bergandengan tangan di lobby restoran.
MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)
Uswatun mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rambut panjang terurai.
Sementara, Antok mengenakan pakaian atasan berwarna gelap.
Tampak keduanya mesra, berjalan sambil bergandengan tangan.
Lantas di file CCTV kedua menunjukkan Antok dan Uswatun Khasanah sedang berdua di sebuah meja makan lesehan dengan sejumlah makanan di depannya, dikutip dari TribunJatim.com.
Mereka berada di area parkiran restoran pukul 19.46 WIB dan 19.48 WIB, Minggu (19/1/2025).
Mereka merampungkan dinner dan meninggalkan meja makan restoran tersebut pada pukul 20.28 WIB.
Kedua waktu ini menunjukkan mereka singgah di restoran tersebut selama kurang lebih satu jam.
MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah makan bersama di restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)
Berdasarkan pengamatan SURYAMALANG.COM, momen mesra di video CCTV restoran terhitung dua jam sebelum mereka menginap di hotel, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu.
Hal itu didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).
Dua jam kemudian, Uswatun dibunuh kekasih gelapnya alias Antok, pukul 00.30 WIB, di kamar 301 sebuah hotel di Kediri, Senin (20/1/2025).
Antok kemudian mutilasi tubuh Uswatun Khasanah menjadi empat bagian mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Antok kemudian membuang potongan tubuh Uswatun Khasanah di tiga wilayah kabupaten sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025).
“Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)
Senyum Antok saat Bawa Koper Merah Isi Potongan Jasad Uswatun Khasanah
Diberitakan sebelumnya, gerak-gerik Antok, terekam CCTV usai membunuh dan memutilasi selingkuhannya, Uswatun Khasanah.
Antok mencekik Uswatun Khasanah hingga tewas, lalu memutilasi korban di kamar 303 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025) menjelang dini hari.
Usai melancarkan aksi kejinya, Antok membungkus potongan jasad Uswatun Khasanah, salah satunya di dalam koper merah.
Antok pun terekam di kamera CCTV keluar kamar Hotel Adisurya dan membawa koper merah berisi jasad sang kekasih.
Tampak Antok tersenyum saat memasukkan koper ke dalam mobil sewaan Toyota Veloz AG 1179 TZ, dikutip dari Kompas.com.
Antok berjalan santai dan terlihat menahan berat beban saat mengangkat koper merah yang dibawa.
Sementara itu, satu orang tengah duduk di kursi teras kamar, terlihat santai sembari mengangkat satu kakinya ke atas paha.
Orang tersebut berinisial MAM yang disebut oleh Polda Jatim sebagai kerabat tersangka.
Namun, perannya masih didalami oleh tim penyidik.
“Sementara hasil pemeriksaan yang bersangkutan adalah masih kerabat dari tersangka. Kemudian dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung rumah kosong,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Senin (27/1/2025).
Kini, Antok telah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jatim sejak Minggu (26/1/2024) dini hari.
Dihantui Rasa Bersalah
Usai membunuh dan sebelum ditangkap Antok sempat berniat kabur ke Taiwan.
Namun, niat tersebut tak Ia lakukan.
Ayah dua anak ini mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada Uswatun Khasanah.
“Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui,” kata Antok saat diinterogasi penyidik dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).
“Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan,” tambahnya.
Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.
“Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam,” kata Antok santai.
Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.
“Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi),” tutur dia.
Perselingkuhan hingga Rasa Cemburu
Antok rupanya sakit hati dan emosi hingga gelap mata menghabisi Uswatun Khasanah.
Wanita pekerja hiburan malam di Tulungagung itu rupanya adalah selingkuhan Antok.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menyebut Antok telah memiliki istri dan anak, mengutip TribunJatim.com.
Sebelumnya, Antok membohongi Uswatun Khasanah sebagai bujang yang belum memiliki anak.
Adanya hal tersebut, korban tak terima karena pelaku ternyata telah memiliki seorang anak perempuan.
Korban yang kesal kemudian mendoakan anak perempuan si pelaku.
“Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati,” terang Kombes M Farman.
Antok kemudian sakit hati mendengar ucapan korban.
Emosinya semakin memuncak karena korban memintanya untuk menghilangkan anaknya dengan istri sah.
“Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil,” paparnya.
“Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” imbuh dia.
Emosi Antok juga memuncak karena korban pernah kepergok memasukkan pria lain di kamar kosnya.
Menurut Kombes M Farman, tersangka cemburu.
Antok yang mengaku merupakan suami siri korban juga emosi usai perkataan Uswatun Khasanah terkait keluarganya.
Antok lalu disebut melakukan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah di kamar 301 hotel kawasan Kediri, Jawa Timur.
Setelah melakukan mutilasi, pelaku diduga membawa potongan tubuh korban menggunakan mobil dan dibuang di tiga tempat berbeda.
Seperti diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban Pernah Labrak Istri Sah Pelaku
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan di tengah hubungan asmara terlarang antara korban dan tersangka Antok, terjadi prahara.
Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah Antok di Jombang, Jawa Timur.
Motif Uswatun Khasanah melabrak istri sah Antok karena mendesak Antok untuk segera menikahi dirinya setelah berpacaran 3 tahun lamanya.
Korban Uswatun selalu memaksa agar tersangka Antok segera menikahi dirinya secara sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka.
Yakni, tersangka Antok harus segera menceraikan istri sahnya di Jombang sesegera mungkin.
Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka, Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah tersangka di Jombang.
“Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025).
“Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya.
Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka.
Yang bikin Uswatun Khasanah makin naik pitam, ternyata tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya.
Hal itu membuat Uswatun Khasanah marah dan mengucapkan umpatan sumpah serapah terhadap anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rohmad Bermodalkan Pisau Dapur saat Mengeksekusi Tubuh Korban Sebelum Dibuang di 3 Kabupaten dan 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Choirul Arifin/Theresia Felisiani) (TribunJatim.com/Alga/Luhur Pambudi/Izzatun Najibah)

TRIBUNJATIM.COM – Penyanyi Betrand Peto kini mendapatkan izin untuk pacaran dari sang ibu angkat, Sarwendah.
Memang, usia Betrand Peto kini mulai beranjak dewasa
Tepat pada Maret 2025 mendatang, Betrand Peto sudah berusia 20 tahun.
Sarwendah mengizinkan anaknya untuk punya pacar.
Meski, ada tanggungjawab soal kewajibannya.
Betrand Peto lantas membeberkan kriteria pacar idamannya saat ditanyai Irfan Hakim.
Ya, mantan istri Ruben Onsu, Sarwendah rupanya sudah mengizinkan putra angkatnya, Betrand Peto untuk berpacaran.
Tentunya, Sarwendah tetap memberikan beberapa syarat jika Betrand ingin memiliki kekasih.
Tak muluk-muluk, Sarwendah hanya meminta Betrand tetap bertanggung jawab atas pendidikannya.
Pengakuan itu dikatakan Sarwendah, saat menjadi bintang tamu dalam acara FYP Trans 7.
“Udah boleh pacaran atau belum?” tanya Irfan Hakim selaku host acara, dikutip Tribunnews, Jumat (31/1/2025).
“Boleh, boleh. Dari kemarin aku juga udah bilang kalau misal Onyo mau pacaran boleh, yang penting tanggung jawab.”
“Karena kan sekarang Onyo sekarang main bolanya aja udah kayak atlet ya, seminggu udah berapa kali,” jawab Sarwendah.
Mendengar jawaban Sarwendah, Irfan Hakim pun lantas menanyakan kriteria yang diinginkan Betrand.
“Kriterianya kayak gimana? Kamu lihat cantiknya kah, atau kayak gimana?” tanya Irfan Hakim lagi.
Pria yang kerap disapa Onyo ini mengaku tak mementingkan soal fisik.
“Aduh, ngomong cantik itu emang relatif ya. Kalo untuk fisik, enggak (mikirin).
“Nggak harus putih, nggak harus ini, enggak. Tapi, manis iya, sih,” ucapnya.
Namun Onyo juga menginginkan kekasih seperti ibundanya, yang pandai memasak untuknya.
“Dia harus bisa masak kayak bunda, gitu, jago masak,” timpal Onyo.
Betrand Peto Memilih Fokus Kuliah daripada Pacaran
Sebelumnya, Onyo sempat mengatakan ingin fokus pada pendidikan dan kegiatannya ketimbang menjalin hubungan romantis.
Sebab Onyo merasa khawatir berdampak pada kuliahnya apabila menjalani pacaran.
Ia mengaku memiliki banyak pekerjaan, termasuk kuliah, les, dan nyanyi, sehingga Onyo takut hal tersebut dapat menyebabkan konflik.
Padahal Onyo sudah mendapat lampu hijau apabila ia ingin memiliki kekasih dari kedua orangtuanya.
“Ayah, bunda gapapa. Aku nya aja karena aku takut gak fokus kuliah kalau pacaran.”
“Aku banyak kerjaan, ada kuliah, les, nyanyi takut berantem berantem,” kata Betrand ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024) malam.
Saat ditanya mengenai kriteria pasangan, Onyo menjelaskan bahwa ia tidak memiliki kriteria khusus.
“Gak ada, yang penting sedapatnya aja sedikasihnya Tuhan, kalau jodohnya itu ya itu. Tergantung orang aturnya gimana,” ujar Betrand.
Onyo sejauh ini masih fokus untuk melanjutkan pendidikan. Ia tidak memiliki target khusus untuk berpacaran.
“Engga targetin, sedapetnya aja. Mungkin diusia 21 atau 22,”tambahnya.
Onyo juga menegaskan bahwa dirinya tidak menutup diri terhadap lawan jenis dan berusaha untuk membuat mereka merasa nyaman.
Hal ini pun kemudian membuat Onyo terbuka kepada sang ibu, Sarwendah.
“Aku selalu laporan apalagi ke Bunda, aku bilang suka sama ini. Minta komentar dia,” tuturnya.
Sarwendah takut
Penyanyi Betrand Peto telah diberi izin oleh Sarwendah untuk menjalin hubungan dengan seseorang.
Sarwendah sebagai ibu memahami pertumbuhan emosional Betrand Peto.
Sarwendah pun turut membocorkan tanggapan Betrand Peto mengenai sosok pasangan.
Betrand Peto dikabarkan sudah mulai jatuh cinta dan menaruh hati dengan wanita.
Bahkan kabarnya, Betrand Peto sudah punya pacar.
Wanita tersebut dikabarkan jadi penyemangatnya untuk menjalani aktivitasnya yang padat.
Betrand memang tengah sibuk menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah dan bernyanyi.
Ibu angkat Betrand Peto, Sarwendah belum mengetahui hal itu.
Namun, jika benar ia merasa hal tersebut adalah sewajarnya anak seusia pria yang akrab disapa Onyo.
“Aku belum tahu, cuma ya namanya anak muda,” kata Sarwendah ketika ditemui di kediamannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2025), dikutip dari Tribunnews.
Sarwendah tidak melarang jika Betrand Peto yang biasa disapa Onyo benar-benar sudah memiliki pacar.
Sebab, ia menganggap itu adalah hal yang normal.
BETRAND DIIZINKAN PACARAN – Sarwendah dan Betrand Peto ketika ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2024). Baru-baru ini Sarwendah mengaku telah mengizinkan Betrand Peto untuk pacaran. (Grid.ID/Ragillita)
“Ya aku mengizinkan Onyo kalau mau pacaran,” ucap wanita berusia 35 tahun tersebut.
Mantan suami Ruben Onsu itu sering menanyakan kepada Onyo mengenai wanita yang ditaksir atau sedang menjalin hubungan asmara dengannya.
Namun, jawabannya masih belum sesuai dengan apa yang Sarwendah harapkan.
“Sampai sekarang dia bilang kenal kenal dulu aja,” ungkapnya.
Sarwendah mengatakan, kalau Betrand Peto mengakui takut punya pacar karena nantinya, akan jadi penghambat aktivitasnya baik di kuliah atau karier bermusik.
“Dia (Betrand Peto) mau keluarin lagu baru lagi, takut gak fokus. Ya sewajarnya aja sih di usianya dia,” ujar Sarwendah.
Sebelumnya, Betrand Peto menceritakan pengalamannya terkait perayaan Tahun Baru Imlek.
Ia mengaku satu hal paling ditunggu adalah angpao.
Menurutnya, jumlah angpao yang didapat cukup fantastis.
Diketahui Betrand Peto mulai mengikuti tradisi Imlek bersama kedua orang tuanya, Sarwendah dan Ruben Onsu selama beberapa tahun belakangan ini.
Betrand Peto mengakui setiap perayaan khusus orang tionghoa itu, dirinya selalu menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
“Imlek sama bunda (Sarwendah) dan Ayah (Ruben Onsu). Terus bareng keluarga besar juga,” kata Betrand Peto ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2025), Wartakotalive.
Pria yang akrab disapa Onyo itu senang karena selalu menghabiskan banyak waktu sama keluarga pada momentum Imlek, yang jarang sekali terjadi di hari biasa.
Namun, ada satu hal yang dinantikan Onyo setiap perayaan Imlek, yakni menunggu diberikan angpao oleh orang tua dan keluarga.
“Dikasih angpao paling aku tunggu. Karena cukup banyak setiap tahun Onyo dapetin,” ucap pria berusia 19 tahun tersebut.
Betrand Putra Onsu itu tidak menyebut berapa uang yang diterima setiap tahunnya, dari angpao yang diberikan keluarganya.
Jumlah uang angpao diterima Onyo cukup fantastis.
“Kalau ditotal Onyo bisa buat beli motor baru. Karena aku anak pertama jadi akan dapat dari Oma, opa, bunda, ayah. Kalau engga ada kewajiban, karena aku belum menikah,” jelasnya.
Selain angpao, yang dinantikan Betrand Peto setiap Imlek adalah kumpul keluarga dan mengenakan busana yang seragam.
Ia merasa senang karena bisa samaan dengan ayah, ibu, dan adiknya.
“Cuma kalau acara di rumah Bunda yang atur. Karena Onyo kebetulan ada jadwal manggung,” ujar Betrand Peto.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com