Kapolres Jaksel Bantah Ikut Terima Suap dalam Kasus Bintoro
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes
Ade Rahmat Idnal
membantah tudingan bahwa dirinya ikut menerima dana sebesar Rp 400 juta dalam dugaan kasus penyuapan eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
Tudingan itu muncul dari kuasa hukum Bastian, yang merupakan tersangka
kasus pembunuhan
yang diduga diperas oleh Bintoro.
“Enggak benar, enggak benar. Bertemu saya langsung ada, ketika dia memohon untuk di SP3 kasusnya, kasusnya kan P21,” ucap Ade, saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).
Ade mengaku saat itu dirinya mengatakan kepada kuasa hukum pelaku bahwa ia tidak bisa membantu.
Ade menolak berkali-kali tawaran itu, mau berapa pun uang yang ditawarkan.
“Saya enggak bisa bantu apa-apa, berapa pun uangmu saya tidak bisa bantu,” tambah Ade.
Ade menyebut bahwa uang yang ditawarkan pihak tersangka adalah Rp 400-500 juta, namun ia tetap menolaknya.
“Karena ada penolakan itu, kasus dilanjutkan, makanya yang bersangkutan itu jadi marah-marah, yang melanjutkan kasus itu, ya, saya justru,” ujar Ade.
Ade juga mengakui bahwa ada pertemuan antara dirinya dengan pihak pelaku.
Di sana, ia tetap bersikeras untuk melanjutkan proses penyelidikan kasus pembunuhan itu.
“Kata saya, tidak benar, tidak bisa. Orang kamu menghilangkan nyawa orang kok, mau dibayar pakai uang, ya, tidak bisa. Pertanggungjawabkanlah secara hukum. Nanti pun di akhirat dipertanggungjawabkan juga,” pungkas Ade.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Divisi Hukum Watch Relation of Corruption (WRC), Romi Sihombing menyebutkan, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal turut terlibat dalam kasus suap eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
Selain Ade, aliran dana suap dari dua tersangka pembunuhan dan pelecehan, Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo, mengalir kepada Kanit di Polres Metro Jakarta Selatan berinisial Z, Kanit berinisial M, dan eks Kasat Reskrim berinisial G dan B.
“Ya tadi seperti kami tegaskan, bahwa itu (dana) mengalir kepada oknum-oknum aparat penegak hukum (APH) di Polres Jakarta Selatan. Itu mengalir kepada Kanit Z, Kanit M, kemudian Kasat G, Kasat B, dan pimpinan (Ade),” kata Romi, saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025) malam.
Dugaan tersebut muncul dari pengakuan saksi-saksi yang didapat oleh WRC.
Selain itu, Romi mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi bukti aliran dana tersebut.
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, sebelumnya angkat bicara setelah dituduh memeras bos Klinik Kesehatan Prodia, yang anaknya terlibat dalam dugaan pembunuhan dan pemerkosaan.
Dalam keterangan resminya pada Minggu (26/1/2025), Bintoro meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan di media sosial terkait isu tersebut.
“Peristiwa ini berawal dari dilaporkannya saudara AN alias Bastian yang telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak,” jelas Bintoro.
Tindak pidana tersebut menyebabkan seorang perempuan berinisial AP (16) meninggal di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan obat-obatan terlarang dan senjata api.
“Singkat cerita, kami dalam hal ini Satreskrim Polres Jakarta Selatan, yang saat itu saya menjabat sebagai Kasat Reskrim, melakukan penyelidikan dan penyidikan,” tegasnya.
Bintoro menambahkan bahwa proses perkara telah P-21 dan telah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan dua tersangka, yaitu AN dan B, untuk disidangkan.
Bintoro menegaskan bahwa kepolisian tidak menghentikan perkara tersebut.
Namun, ia mengeklaim bahwa pihak tersangka AN tidak terima dan memviralkan berita bohong mengenai dirinya terkait kasus pemerasan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2024/12/09/6756ac93dedc4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kapolres Jaksel Bantah Ikut Terima Suap dalam Kasus Bintoro Megapolitan 1 Februari 2025
-
/data/photo/2024/12/14/675d9dd781271.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Janji Akan Tuntaskan Masalah Banjir di Jakarta Megapolitan 1 Februari 2025
Pramono Janji Akan Tuntaskan Masalah Banjir di Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur terpilih Jakarta,
Pramono Anung
, berjanji akan menuntaskan persoalan
banjir
di Jakarta.
“Saya akan memperbaiki hal yang kurang. Terus terang memang kewenangan PJ tidak seperti gubernur yang
full
, pasti ada hambatan ada batasannya (dalam menangani banjir),” ungkap Pramono saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025).
Pramono juga menyoroti saat Jakarta dikepung banjir pada momen Imlek.
Mantan Sekretaris Kabinet itu mengaku langsung memantau banjir di lapangan. Ia menilai, banjir yang terjadi pada Imlek kemarin karena curah hujan yang tinggi.
Oleh karena itu, berbagai perbaikan serapan air harus dilakukan di Jakarta.
“Sehingga, dengan demikian, perbaikan terhadap tali air, kemudian drainase, dan harus digali secara rutin seperti yang dilakukan Pak Ahok maupun Mas Anies, sumur resapan, semuanya dilakukan untuk Jakarta,” ucap Pramono.
Pasalnya, kata Pramono, persoalan banjir tidak bisa diselesaikan secara parsial. Menurut dia, banjir Jakarta bisa diatasi jika adanya kolaborasi dari beberapa
stakeholder
.
Oleh karena itu, Pramono akan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengatasi persoalan
banjir di Jakarta
.
“Tentunya saya akan melakukan kerja sama dengan badan-badan atau apa pun yang memang berpengalaman untuk mengatasi banjir,” tutur Pramono.
Kemudian, dalam jangka panjangnya Pramono akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk membangun Giant Mangrove Sea Wall.
“Kerja sama pemerintah pusat dengan pemerintah Jakarta harus dilanjutkan karena di situlah sumber air tawar nanti akan bisa diambil. Kemudian, juga supaya permukaan air ini enggak tiap waktu terus turun, sekarang kan terus turun,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/29/679a2cd028cbb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Pasuruan dan Pemasangan "Eco River" di Sungai Welang… Surabaya 1 Februari 2025
Banjir Pasuruan dan Pemasangan “Eco River” di Sungai Welang…
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Jawa Timur mulai melakukan perbaikan tanggul di
Sungai Welang
dengan menerapkan metode
eco river
.
Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko luapan air sungai saat hujan deras, terutama pada sisi tanggul yang sering jebol.
Metode
eco river
melibatkan pemasangan anyaman kayu bambu pada sisi tanggul yang dilengkapi dengan sak berisi pasir atau tanah.
Proses pemasangan difokuskan pada titik-titik tanggul yang rawan jebol dan pada aliran sungai yang berkelok.
“Selain mencegah luapan, juga diharapkan dapat mencegah longsor, terutama saat aliran sungai meningkat setelah hujan deras,” jelas Anton Dharma, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Sungai Welang-Pekalen di
Pasuruan
, Sabtu (1/2/2025).
Pemasangan perdana metode
eco river
dilakukan di Dusun Duyo dan Rujak Sente, Desa Sukorejo, Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan, dengan panjang anyaman bambu mencapai 50 meter.
“Pemasangan dengan
eco river
, yang menggunakan anyaman bambu secara langsung, diharapkan lebih kuat dalam menahan air dibandingkan dengan pemasangan
sand bag
biasa,” tambah Anton.
Salah satu penyebab banjir yang sering melanda Kabupaten Pasuruan adalah jebolnya tanggul di Sungai Welang, yang melintasi perbatasan wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten dan Kota Pasuruan, Desa Sukorejo Kecamatan Pohjentrek serta Kelurahan Karangasem telah mengalami genangan banjir sebanyak tiga kali dalam sebulan terakhir.
Warga pun meminta agar tindakan segera diambil untuk mengurangi risiko banjir saat hujan deras.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

5 Keutamaan Bulan Syaban, Momentum Baik Saat Amal Perbuatan Dilaporkan
Jakarta, Beritasatu.com – Keutamaan bulan Syaban sering kali menjadi pembahasan penting bagi umat muslim, mengingat posisinya yang istimewa dalam kalender Hijriah. Terletak antara Rajab dan Ramadan, Syaban menjadi momen yang tepat untuk mempersiapkan diri secara spiritual sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Syaban juga dianggap sebagai waktu yang ideal untuk meningkatkan amal ibadah, memohon ampunan, dan memperbaiki diri sebagai bekal menyambut Ramadan. Dalam berbagai kajian tentang Syaban, disebutkan bahwa Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap bulan ini.
Dilansir dari Baznas, berikut beberapa keutamaan dan amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Syaban.
Bulan Pengampunan dan Persiapan Menuju Ramadan
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i bahwa Syaban adalah bulan di mana amalan manusia diangkat kepada Allah Swt. Oleh karena itu, Rasulullah sering berpuasa di bulan ini agar amalannya diangkat dalam keadaan terbaik.
Hal ini menunjukkan bahwa Syaban adalah momen yang tepat untuk introspeksi diri dan memohon ampunan. Dalam berbagai kajian, pentingnya membersihkan hati dan memperbaiki amal sebelum memasuki Ramadan sering ditekankan.
Malam Nisfu Syaban yang Penuh Rahmat
Salah satu keistimewaan Syaban adalah adanya malam Nisfu Syaban. Pada malam ini, Allah Swt membuka pintu rahmat dan ampunan bagi hamba-Nya. Ulama sering menjelaskan bahwa malam ini adalah waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan. Namun, umat Islam harus memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat.
Bulan untuk Meningkatkan Amal Ibadah
Rasulullah SAW disebutkan sering memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa, salat malam, dan zikir di bulan Syaban. Hal ini menjadi teladan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka. Rasulullah juga mengajarkan pentingnya konsistensi dalam beribadah, yang bisa dimulai sejak Syaban sebagai persiapan menyambut Ramadan.
Momen Memperbaiki Hubungan Sosial
Selain beribadah kepada Allah, Syaban juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Ulama sering mengingatkan pentingnya menjalin silaturahmi dan memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini sejalan dengan hadis yang menyatakan bahwa orang yang masih bermusuhan tidak akan mendapatkan pengampunan Allah Swt pada malam Nisfu Syaban.
Bulan yang Sering Terlupakan
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Syaban sering dilupakan oleh umat Islam karena terletak di antara dua bulan besar, yaitu Rajab dan Ramadan. Namun, justru di bulan ini terdapat banyak kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Amalan yang Dianjurkan di Bulan Syaban
Dalam berbagai kajian, beberapa amalan berikut sering disebut sebagai ibadah yang dianjurkan di bulan Syaban:
1. Memperbanyak puasa sunah
Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Syaban, bahkan hampir berpuasa penuh kecuali beberapa hari. Puasa sunah ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya melatih diri agar lebih siap menghadapi puasa Ramadan. Puasa ini juga dijelaskan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt.
2. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan, terutama di bulan Syaban. Selain mendatangkan pahala, membaca Al-Qur’an juga menenangkan hati dan meningkatkan ketakwaan.
3. Salat sunah dan malam Nisfu Syaban
Melaksanakan salat sunah, baik di siang maupun malam hari, menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan. Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dapat memperbanyak doa dan istigfar untuk memohon ampunan. Ulama mengingatkan pentingnya melaksanakan ibadah ini dengan niat yang tulus.
4. Bersedekah dan berbuat kebaikan
Sedekah memiliki banyak keutamaan, terutama di bulan Syaban. Sedekah tidak hanya berupa materi, tetapi juga bisa dalam bentuk tenaga, waktu, atau nasihat yang baik.
5. Meningkatkan zikir dan istigfar
Memperbanyak zikir dan istigfar di bulan Syaban adalah cara lain untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Zikir ini juga menjadi pengingat akan kebesaran Allah dan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Dalam setiap kajian tentang Syaban, ulama selalu mengingatkan bahwa bulan ini adalah waktu yang penuh keberkahan dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Dengan melaksanakan amalan yang dianjurkan, kita dapat mempersiapkan diri menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh keimanan.
Dengan segala keutamaan yang dimilikinya, bulan Syaban menjadi kesempatan emas bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempersiapkan hati menyambut Ramadan. Marilah kita manfaatkan momen berharga ini dengan memperbanyak amal kebaikan, seperti puasa sunah, sedekah, zikir, dan doa, terutama pada malam Nisfu Syaban.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5117277/original/009605100_1738387194-Megawati_RUN.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10K Megawati Run, PDIP Jateng Kenalkan Kota Semarang kepada Ribuan Runner
Liputan6.com, Semarang – Ribuan pelari dari berbagai daerah bakal turut peringati ulang tahun ke-78 Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri, dalam even Megawati Run 2025 yang digelar di Kota Semarang, Minggu (02/02/25).
Mengambil star dan finis Panti Marhaen kantor DPD PDIP, Megawati Run 5k dan 10k mengambil rute keliling sejumlah destinasi wisata di Kota Semarang.
Supriyadi, Ketua panitia Megawati Run 2025 menjelaskan, even lari bertajuk Megawati Run 10k merupakan even pertama yang digelar untuk mewadahi penghobi maupun pelari asal Jawa Tengah hingga nasional.
DPD PDIP Jawa Tengah, tambah Supriyadi, mengambil momen HUT Megawati untuk menumbuhkan semangat juang sekaligus menjadi ajang uji tanding bagi pelari di Jawa Tengah dan nasional.
“Memperebutkan hadiah ratusan juta, Megawati Run 2025 dibagi dua kategori yakni 5K dan 10K. Tidak saja untuk kader PDI Perjuangan, namun 10K juga terbuka untuk pelari profesinal,” ungkap Supriyadi, di sela rapat koordinasi di Panti Mahaen, Semarang, Sabtu 1 Februari 2025.
Tidak saja memperebutkan hadiah ratusan juta, Megawati Run yang pertama kali di gelar di Indonesia, juga memperebutkan dooprize tiga sepeda motor, loma sepeda listri dan sepuluh sepeda.
“Pelaksanaan Megawati Run ini untuk yang pertama kali diadakan di Indonesia bahkan rencana akan kami laksanakan rutin setiap tahun,” tambah Supriyadi, ditemui di kantor DPD PDIP Jateng.
-

Fraud Sistemik efishery dan yang Terlibat di Dalamnya
Jakarta, CNBC Indonesia – Industri startup tanah air dihebohkan dengan dugaan kasus pemalsuan laporan keuangan oleh eFishery. Berdasarkan dokumen yang diterima CNBC Indonesia, perusahaan yang sudah mencapai status unicorn lewat pendanaan Seri D US$ 200 juta pada 2023 lalu tersebut memiliki dua buku laporan keuangan yang berbeda.
Yakni pembukuan eksternal, yang mencakup keuangan yang digelembungkan yang disajikan kepada pihak luar seperti dewan dan pemegang saham eFishery serta bank dan auditor. Sedangkan buku kedua, adalah pembukuan internal, yang mencerminkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Parahnya, dua pembukuan ini dimulai sejak 2018 dengan keterlibatan para eksekutif, sehingga fraud yang dilakukan bersifat sistemik dan melibatkan beberapa pihak. Berikut sejumlah nama inisial Kepala Divisi yang terlibat di dalamnya, selain Gibran Huzaifah:
1. AHR
AHR membantu Huzaifah dengan keuangan sejak Agustus 2020, tak lama setelah ia bergabung dengan eFishery. Selanjutnya Gibran akan memberinya angka pendapatan dan laba kotor bulanan yang perlu dicerminkan dalam pembukuan eksternal. Selanjutnya, dilakukan entri data yang memperlihatkan peningkatan pendapatan.
Pada Januari 2022, Gibran telah mendirikan lima perusahaan nominasi untuk memfasilitasi aliran uang. Angga kemudian mengelola rekening bank dan token untuk perusahaan-perusahaan ini sementara seorang anggota tim Wirabhama Kirana memproses pembayaran dari mereka.
2. TTA
TTA bergabung pada Januari 2021 untuk mengelola “pembukuan internal”, yang mencerminkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dia melaporkannya secara langsung kepada Gibran.
3. WK
WK bergabung dengan perusahaan aquatech sebagai kepala divisi perusahaan pada Desember 2021. WK akan melapor langsung kepada AHR, yang ditugaskan untuk membantu mengelola pembukuan eksternal.
Selain ketiga nama tersebut ada beberapa orang yang disebut terlibat secara aktif dalam fraud tersebut. Diperkirakan ada sekitar 10 karyawan yang terlibat aktif dan mengetahui tentang adanya dua pembukuan yang berbeda.
Sebelumnya diketahui juga sejumlah kejanggalan dalam audit oleh pihak eksternal di eFishery, seperti klaim pendapatan empat kali lipat dengan rincian eFishery mengumpulkan pendapatan senilai Rp2,6 triliun selama periode 9 bulan, yakni Januari-September 2024.
Sementara itu, laporan keuangan eksternal menunjukkan eFishery meraup pendapatan 4,8 kali lebih besar senilai Rp12,3 triliun. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan untuk pihak eksternal, pertumbuhan pendapatan eFishery melonjak tajam.
Selain itu diketahui juga bahwa klaim profit selama ini tidak benar karena ternyata justru rugi. Laporan internal dan eksternal juga timpang untuk pencatatan profit sebelum pajak. Berdasarkan laporan eksternal, eFishery membukukan profit sebelum pajak senilai Rp261 miliar selama periode Januari-September 2024. Padahal, versi laporan internal menunjukkan eFishery justru rugi Rp578 miliar dalam periode yang sama.
Manipulasi juga soal fasilitas pakan, mantan CEO Gibran Huzaifah yang mengaku ke investor bahwa perusahaan memiliki lebih dari 400.000 fasilitas pakan. Padahal, kenyataan di lapangan hanya sekitar 24.000.
Terakhir, soal pembentukan 5 perusahaan yang dikendalikan oleh Gibran tetapi atas nama orang lain. Perusahaan ini berfungsi untuk pencatatan perputaran uang untuk menggenjot pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Pada 2023, Gibran dan beberapa orang lain melancarkan upaya memalsukan dokumen-dokumen pendukung seperti invoice, kontrak, serta pembukuan bodong.
(dpu/dpu)
-
/data/photo/2025/01/31/679c8bf60dfb7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Ada Dokter di Pulau Maratua, Warga: Jangan Tunggu Ada Korban Baru Peduli Regional 1 Februari 2025
Tak Ada Dokter di Pulau Maratua, Warga: Jangan Tunggu Ada Korban Baru Peduli
Tim Redaksi
BERAU, KOMPAS.com
– Warga
Pulau Maratua
, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kini menghadapi krisis layanan kesehatan setelah tidak adanya dokter di Puskesmas setempat sejak pertengahan Januari 2025.
Ketiadaan tenaga medis ini membuat masyarakat harus menempuh perjalanan laut selama tiga jam ke Tanjung Redeb untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih lanjut.
Warga Kecewa, Tak Ada Dokter di Pulau Berpenduduk 3.500 Jiwa
Salah satu
warga Maratua
, Eeng, mengungkapkan kekecewaannya atas situasi ini.
“Itu ya sangat miris sekali. Dengan jumlah penduduk sebanyak ini, tidak ada dokter. Coba bayangkan, kalau sakit, kita harus dirujuk ke Tanjung Redeb, naik speed boat melewati gelombang selama tiga jam. Belum lagi kalau kondisi laut tidak mendukung,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).
Eeng juga menceritakan pengalaman pribadinya saat harus membawa pasien ke rumah sakit.
“Kemarin saya telpon ke rumah sakit umum, alhamdulillah masih bisa dibantu dengan ambulans setelah kami sampai di Tanjung Redeb. Tapi tetap saja, bayangkan kalau ada kondisi darurat yang butuh penanganan cepat,” katanya.
Menurutnya, sejak 15 Januari 2025, tidak ada lagi dokter yang bertugas di Puskesmas Maratua.
“Dulu ada dokter umum dan dokter gizi, sekarang tidak ada sama sekali. Puskesmas tidak berani mengeluarkan obat karena tidak ada dokter,” ungkapnya.
Eeng mempertanyakan mengapa pemerintah tidak menempatkan dokter PNS di Maratua, mengingat wilayah ini merupakan destinasi wisata unggulan yang banyak dikunjungi wisatawan.
“Kalau wisatawan sakit, mereka mau lari ke mana? Kami akhirnya menyarankan wisatawan untuk membawa obat sendiri kalau berkunjung ke Maratua,” tambahnya.
Pihak Puskesmas: Regulasi Baru Jadi Kendala
Kepala Puskesmas Maratua, Surian, mengakui bahwa pihaknya menghadapi kendala besar dalam penyediaan tenaga medis.
“Kontrak tenaga dokter kami berakhir pada 31 Desember 2024, dan untuk melanjutkannya, kami membutuhkan Surat Keputusan (SK) baru dari Pemerintah Kabupaten Berau. Namun, ada regulasi terbaru yang melarang pengangkatan dokter non-ASN di Pulau Maratua,” jelas Surian, Sabtu (1/2/2025).
Saat ini, Puskesmas Maratua memiliki satu puskesmas induk dan tiga puskesmas pembantu yang tersebar di empat kampung. Namun, tanpa dokter, tenaga medis yang tersedia sangat terbatas.
“Di setiap puskesmas pembantu, hanya ada satu perawat dan satu bidan. Kami memang memiliki UGD 24 jam dan layanan rawat inap, tapi dengan ketiadaan dokter, kami mengalami keterbatasan dalam menangani pasien,” ungkapnya.
Akses Transportasi yang Terbatas
Surian menjelaskan bahwa rujukan pasien ke RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb terkendala akses transportasi yang sulit.
“Satu-satunya akses utama kami adalah jalur laut, yang memakan waktu sekitar tiga jam. Jalur udara memang ada, tetapi hanya tersedia seminggu sekali dengan kapasitas 12 kursi. Itu pun tidak selalu bisa dimanfaatkan untuk rujukan pasien,” terangnya.
Pihak Puskesmas Maratua telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan DPRD Berau untuk mencari solusi.
“Kami ini wilayah terpencil, berbatasan langsung dengan negara lain. Kami berharap pemerintah bisa segera mencari solusi agar tenaga medis bisa tersedia di Maratua,” tutup Surian.
Harapan Warga: Jangan Tunggu Ada Korban
Eeng berharap pemerintah segera bertindak sebelum ada korban jiwa akibat keterbatasan layanan medis ini.
“Jangan sampai ada korban dulu baru pemerintah bergerak. Jangan sampai ada ‘pahlawan kesiangan’ yang baru ribut setelah ada kejadian,” tegasnya.
Warga dan tenaga kesehatan di Maratua kini hanya bisa berharap agar dokter segera dikirim ke daerah mereka, sebelum situasi semakin memburuk.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

FOTO-FOTO Rumah Rusak, Jalanan Ambles & Putus Dampak Fenomena Tanah Bergerak di Banjarnegara Jateng – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025).
Gerakan tanah itu mengakibatkan rayapan/amblesan pada jalan penghubung antara Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Batur.
Hasil kaji cepat sementara, terdapat lima titik rekahan dengan kedalaman amblesan sebesar 70 hingga 200 sentimeter.
Perkembangan rekahan itu berangsur dari area ketinggian bagian timur menuju lereng ke arah barat.
Data sementara per Jumat (31/1/2025), peristiwa gerakan tanah itu telah mengakibatkan kerusakan jalan kabupaten, 16 rumah warga rusak berat, 39 rumah terancam dan menyebabkan kerusakan jaringan listrik.
FENOMENA TANAH BERGERAK – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Setidaknya 16 rumah warga rusak berat hingga jalanan ambles. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)
Mengutip pers rilis BNPB, dari data laporan visual terlihat beberapa rumah roboh dan terbenam ke dalam tanah hingga setengah bangunan.
Ada juga sejumlah rumah yang rata dengan tanah hanya menyisakan atapnya saja.
Kondisi jalan kabupaten pun mengalami keretakan dan mustahil dilewati kendaraan roda empat atau lebih.
Pergeseran Lapisan Tanah Terus Terjadi
Hasil pemantauan gerakan tanah pada tanggal 25 Januari 2025 oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, ditemukan bahwa pergeseran lapisan tanah terus terjadi.
Hal itu ditunjukkan dengan kondisi jarak antar rumah semakin menumpuk dan bagian rumah yang terbenam.
Perkembangan pergerakan tanah juga semakin menggerus dengan kedalaman rata-rata kurang lebih 3 meter.
Kemudian panjang pergerakan yang awalnya dari 2 meter menjadi 5 meter serta ditemukan singkapan lapisan batu lempung yang diduga menjadi batuan dasar sebagai bidang gelincir.
Di sisi lain dijumpai genangan air dari akumulasi beberapa mata air yang tertangkap pada lapisan lempung sehingga terjadi genangan pada permukaan.
RUMAH RUSAK PARAH – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Tampak rumah warga rusak parah. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)
Faktor Pemicu
Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dari hasil analisis sementara, beberapa faktor pemicu terjadinya pergerakan tanah tersebut meliputi curah hujan tinggi yang telah menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan mudah bergerak ke tempat yang lebih rendah.
Hasil pantauan dan analisis Stasiun Klimatologi Kelas I Jawa Tengah pada dasarian II Januari 2025, curah hujan di Banjarnegara dan beberapa wilayah lain di Jawa Tengah berada di atas 300 milimeter yang berarti masuk dalam kriteria sangat tinggi.
Hal itu sekaligus menjadi salah satu faktor pemicu kejadian bencana hidrometeorologi basah yang bertubi-tubi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah seperti banjir dan tanah longsor di Pekalongan dan Kendal, banjir di Grobogan dan Demak pada periode yang sama.
Bahkan, jika ditarik garis lurus, jarak antara Desa Ratamba dengan Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, yang menjadi lokasi bencana tanah longsor di Kabupaten Pekalongan dengan korban jiwa 25 orang itu hanya terpaut jarak 30 kilometer saja.
Artinya bisa dikatakan bahwa memang curah hujan yang sangat tinggi terkonsentrasi di wilayah tersebut pada saat itu.
Selain curah hujan, faktor pemicu gerakan tanah selanjutnya adalah saluran drainase dan sungai yang dibangun belum sepenuhnya menggunakan material kedap air sehingga terjadi peresapan air.
FENOMENA TANAH BERGERAK – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Tampak rumah warga rusak parah. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)
Hasil temuan fakta di lapangan, jalan penghubung Kecamatan Pejawaran-Kecamatan Batur dibangun di atas batulempung Formasi Kalibiuk (Tpb), lapisan batulempung (lapisan impermeabel).
Oleh sebab itu, ketika curah hujan tinggi ditambah drainase buruk lantas menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan mudah bergerak.
Di samping itu terjadi peningkatan tekanan air pori ditambah bobot massa tanah dan berkurangnya daya ikat tanah turut mendukung terjadinya fenomena tersebut.
Hasil analisis selanjutnya bahwa berdasarkan komposisi material penyusun longsoran (soil hasil lapukan batulempung) dan jenis pergerakan yang teramati, dapat diinterpretasikan bahwa longsoran itu berjenis debris slide dengan arah pergerakan relatif ke barat daya.
RUMAH RUSAK PARAH – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Tampak rumah warga rusak parah. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)
Dari hasil analisa sementara dan melihat sejumlah faktor pemicu tersebut, fenomena pergerakan tanah susulan masih sangat berpotensi terjadi jika curah hujan di wilayah itu masih tinggi dalam durasi yang cukup lama.
BPBD Ungsikan Puluhan Warga
Sebagai upaya antisipasi dan penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara dengan sigap segera membantu evakuasi warga terdampak maupun yang terancam.
Mereka diungsikan sementara di dua desa, masing-masing 62 jiwa di Kalireng, Ratamba dan 7 jiwa di Desa Biting.
BPBD juga mendukung pemenuhan kebutuhan dasar para warga yang mengungsi dibantu dari lintas instansi terkait seperti Dinsos, TNI, Polri, NGO dan relawan penanggulangan bencana.
FENOMENA TANAH BERGERAK – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Setidaknya 16 rumah warga rusak berat hingga jalanan ambles. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)
Posko kesehatan dan trauma healing juga didirikan guna memberikan pelayanan kesehatan medis dan psikologi bagi warga pengungsi dan yang terdampak lainnya.
Sejalan dengan itu, kaji cepat lanjutan dan monitoring di lapangan terus dilakukan sebagai antisipasi dan analisis terkait perkembangan dampak serta kondisi terkini.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan segera menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak dan yang kehilangan tempat tinggal akibat pergerakan tanah tersebut.
Pemkab menargetkan huntara tersebut selesai dibangun dan dapat ditempati sebelum hari Raya Idul Fitri tahun 2025 pada awal bulan April mendatang.
Pemerintah Pusat melalui BNPB telah mengirimkan tim Tenaga Ahli bersama personel dari Kedeputian Bidang Penanganan Darurat guna asesmen awal sebagai tindak lanjut pemberian dukungan pada fase tanggap darurat sebagai solusi jangka pendek termasuk rencana pemulihan serta rehabilitasi dan rekonstruksi.
Fenomena pergerakan tanah di Banjarnegara yang diprediksi masih terjadi diharapkan menjadi perhatian bagi warga sekitar untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya selama periode musim penghujan.
Evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman menjadi solusi yang tepat untuk dilakukan demi menghindari jatuhnya korban jiwa.
Monitoring secara berkala lereng tebing, perbukitan hingga sepanjang aliran sungai menjadi penting untuk dilakukan mengingat potensi risiko bencana hidrometeorologi basah masih sangat tinggi.
Apabila terdapat retakan tanah atau patahan yang terlihat sebaiknya segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan hindari melakukan aktivitas di sekitarnya.
Reboisasi dan pemulihan vegetasi dengan jenis tanaman berakar kuat bernilai ekonomis di area tandus yang memiliki potensi risiko tinggi pergerakan tanah hingga banjir bandang dapat menjadi solusi mitigasi jangka panjang.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5098085/original/027167300_1737117671-IMG-20250117-WA0009.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
AHY: Evaluasi PSN Untuk Pastikan Kesesuaian dengan Tujuan Awal – Page 3
Liputan6.com, Jakarta -n Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmen pemerintah dalam melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini diambil untuk memastikan semua proyek berjalan sesuai dengan tujuan awal pembangunan yang telah ditetapkan.
“Bapak Presiden berharap kita review dengan baik, kita evaluasi dengan baik bersama-sama, apakah sudah on the track, apakah sudah sesuai dengan tujuan awal dan progresnya baik atau ada hal-hal yang perlu dievaluasi, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian,” ungkap AHY di Jakarta, Jumat, (31/1/2025).
Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan kepada seluruh jajaran kabinet untuk meninjau perkembangan lebih dari 280 PSN yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini tidak hanya berfokus pada aspek infrastruktur, tetapi juga mencakup berbagai elemen lain yang menjadikan sebuah proyek sebagai PSN.
“Tidak hanya tentu (evaluasi) terkait dengan infrastruktur karena ini berkaitan dengan ekonomi, (tetapi) berkaitan dengan berbagai elemen mengapa sebuah proyek dikatakan sebagai PSN,” jelas AHY seperti dikutip dari Antara.
Dalam proses evaluasi ini, AHY juga menekankan pentingnya mempertimbangkan tantangan anggaran fiskal yang dihadapi pemerintah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendanaan yang dialokasikan dapat mendukung keberlanjutan pembangunan PSN secara efektif.
Dengan evaluasi yang tepat, diharapkan proyek-proyek strategis ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pembangunan nasional.
