Blog

  • Bukan karena Jabatan, Pramono Semangat Pimpin Jakarta untuk Atasi Masalah Disparitas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Bukan karena Jabatan, Pramono Semangat Pimpin Jakarta untuk Atasi Masalah Disparitas Megapolitan 1 Februari 2025

    Bukan karena Jabatan, Pramono Semangat Pimpin Jakarta untuk Atasi Masalah Disparitas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta terpilih,
    Pramono Anung
    mengaku semangat untuk memimpin Jakarta bukan karena jabatan.
    “Saya terus terang menjadi bersemangat untuk maju, bukan karena jabatan gubernurnya secara jujur saya sampaikan, tetapi karena saya melihat
    disparitas
    (perbedaan), ” ucap Pramono saat diwawancarai di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025).
    Pramono mengaku sangat prihatin dengan permasalahan disparitas yang sangat menonjol di Jakarta.
    Menurutnya, perbedaan antara orang kaya dan miskin di Jakarta begitu terasa. Hal itu, kata Pramono, dapat ia lihat secara langsung saat mencalonkan diri sebagai gubernur.
    Pasalnya, saat mencalonkan diri sebagai gubernur, Pramono turun ke lapangan secara langsung untuk mendengar aspirasi masyarakat Jakarta.
    “Selama 25 tahun saya menjabat, saya tidak pernah melihat itu (disparitas) secara langsung, karena saya orang di belakang meja,” ucap dia.
    Oleh karena itu, Pramono nekat menjadi gubernur demi bisa mengatasi permasalahan disparitas yang ada di Jakarta.
    Salah satunya dengan mewujudkan janji-janjinya selama masa kampanye.
    “Mudah-mudahan saya bisa memenuhi janji-janji ini, terutama yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar, Kartu Lansia, Kartu JKS. Kemudian juga hal yang berkaitan dengan Jumantik, PKK, dan sebagainya-sebagainya,” pungkas Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerap Terlibat Penembakan Warga, Buronan KKB Ditangkap di Jayapura

    Kerap Terlibat Penembakan Warga, Buronan KKB Ditangkap di Jayapura

    GELORA.CO -Satgas Ops Damai Cartenz-2025 berhasil menangkap Yantis Murib alias Nosin Murib, seorang DPO Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Sentani, Jayapura, pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Yantis merupakan bagian dari kelompok yang dipimpin oleh Jeki Murib alias Papuanus alias Kasuari dan terlibat dalam berbagai aksi kekerasan di Papua.

    “DPO KKB Yantis Murib diketahui beralamat di Kampung Pinggil/Eronggobak, Kabupaten Puncak,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangan resmi pada Jumat.

    Dari tangan Yantis, petugas juga  mengamankan beberapa barang bukti, diantaranya KTP, dompet, tiket pesawat, kalung manik-manik, noken, serta sejumlah uang tunai.

    Adapun catatan kriminal yang dilakukan Yantis Murib yakni terlibat penembakan terhadap warga sipil di Ilaga pada tahun 2024, yang mengakibatkan seorang korban bernama Suherman mengalami luka di bagian kaki.

    “Yantis Murib berperan sebagai pembawa motor dan senjata revolver dalam aksi penembakan di Ilaga,” kata Faizal.

    Dengan tertangkapnya buronan KKB, di sisi lain, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo tetap mengimbau masyarakat Papua untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta segera melaporkan potensi gangguan keamanan kepada aparat.

    “Mari kita jaga Papua agar tetap damai dan pastikan para pelaku yang tertangkap dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” kata Yusuf.

  • DPR: Tantangan Makan Bergizi Gratis di Papua Bisa Jadi Peluang Ekonomi Baru

    DPR: Tantangan Makan Bergizi Gratis di Papua Bisa Jadi Peluang Ekonomi Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang menyebut kesulitan mendapatkan sayuran dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua. Menurut Herman, kondisi ini justru membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk menjadi produsen bahan pangan.

    Herman menegaskan bahwa program MBG tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Ini kan peluang. Pak Prabowo selalu menekankan bahwa MBG bukan hanya soal rasa lapar, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang, termasuk menciptakan ekonomi baru,” ujar Herman dalam acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bertajuk “100 Hari Kabinet 100 Menteri, Antara Harapan dan Tantangan” di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Herman menilai kementerian teknis dan pemerintah daerah perlu turun tangan dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin menyediakan sayuran dan telur untuk MBG. Ia mencontohkan Kementerian Pertanian dapat melakukan intervensi dengan memberdayakan masyarakat setempat menjadi produsen.

    “Kementerian Pertanian harus menyiapkan kebutuhan terkait MBG. Ini adalah peluang ekonomi baru yang bisa menggerakkan perekonomian di daerah,” tandasnya.

    Herman menyoroti skala besar program MBG yang ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima di seluruh Indonesia. Hal ini berarti kebutuhan telur mencapai 82,9 juta butir per hari, membuka peluang besar bagi daerah yang belum memiliki produksi bahan pangan.

    “Di sinilah kecerdasan Presiden Prabowo diuji, bagaimana men-trigger pertumbuhan ekonomi 8 persen, termasuk melalui MBG,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengakui tantangan dalam menjalankan MBG di Papua, terutama dalam mendapatkan bahan makanan seperti sayur dan telur. Namun, ia memastikan program tetap berjalan dengan baik.

    “Medan Papua memang sulit, tetapi prajurit tetap berupaya memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah,” ujar Agus dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2025 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

  • Menag Nasaruddin Umar Kaget Jadi Menteri Terbaik dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Menag Nasaruddin Umar Kaget Jadi Menteri Terbaik dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku terkejut dengan hasil sejumlah survei yang menempatkannya sebagai menteri terbaik Kabinet Merah Putih dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia justru merasa belum mencapai pencapaian besar sejauh ini.

    “Saya juga kaget. Rasanya saya belum lari cepat, baru mulai jalan. Masih banyak hal yang belum dikerjakan, baru menyentuh permukaannya. Kok tiba-tiba dapat pengakuan seperti itu?” ujar Nasaruddin di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Nasaruddin menegaskan pihaknya baru memulai tugas-tugas yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, 100 hari pertama bukan tolok ukur utama dalam menilai kinerja kementerian. Ia pun mengaku belum puas karena masih banyak target yang harus dicapai dalam lima tahun ke depan.

    Meski terkejut, Nasaruddin tetap mengapresiasi hasil survei yang menempatkannya sebagai menteri terbaik. Menurutnya, selama survei dilakukan secara objektif, ia tidak mempermasalahkan hasil tersebut.

    Menag juga memastikan dirinya tidak akan terbebani oleh hasil survei. Sebagai imam besar Masjid Istiqlal, ia menegaskan akan tetap fokus, bekerja dengan tulus dan jujur, serta menyukseskan program-program Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami yakin, Insyaallah, ke depan Tuhan yang maha kuasa memberikan kesempatan untuk lebih banyak berbuat demi kebaikan dan kejayaan bangsa,” ungkapnya.

    Sebelumnya, hasil evaluasi Center of Economic and Law Studies (Celios) menempatkan Nasaruddin Umar sebagai menteri dengan kinerja terbaik dalam 100 hari pertama. Sementara itu, survei Harian Kompas pada Januari 2025 juga menempatkan Menag Nasaruddin Umar sebagai menteri dengan citra positif tertinggi di Kabinet Merah Putih.

    Sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri agama, Nasaruddin Umar melakukan sejumlah terobosan. Bersama DPR, Kemenag telah menyepakati biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dengan rata-rata turun sekitar Rp 4 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menag Nasaruddin Umar juga berkomitmen menyelesaikan program pendidikan profesi guru (PPG) bagi 625.481 guru madrasah dan guru agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Berikutnya, menag memastikan rekrutmen 20.722 formasi CPNS dan 89.781 formasi CPPPK Kementerian Agama juga berjalan lancar, transparan, dan akuntabel.

  • Wahyudin Guru Ngaji Cabul: Beraksi Sejak 2017, Korban Puluhan

    Wahyudin Guru Ngaji Cabul: Beraksi Sejak 2017, Korban Puluhan

    Jakarta

    Aksi bejat Wahyudin mencabuli anak di bawah umur terbongkar. Pria berusia 40 tahun itu mencabuli puluhan korban dengan kedok sebagai guru ngaji.

    Pria asal Sudimara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang itu melakukan pencabulan sejak 2017. Hingga 2024, jumlah korbannya sudah mencapai lebih dari 20 orang.

    Wahyudin ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota di Serang, Banten setelah melarikan diri selama beberapa bulan usai aksi bejatnya mulai terendus warga.

    Wahyudin memberikan iming-iming ponsel hingga hotspot gratis untuk menjerat para korban. Mirisnya, dia juga memberikan anak-anak tersebut rokok demi melancarkan siasat jahatnya itu.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan Wahyudin menjalankan aksi cabulnya dengan berkedok menyediakan tempat mengaji bagi anak-anak, padahal ia menjadi predator anak-anak itu.

    “Adapun pekerjaan sehari-harinya yaitu berkedok sebagai ustad mengajarkan, mengaji di rumah kemudian mengumpulkan anak-anak dan dilakukan perbuatan asusila dengan berbagai macam iming-iming,” kata Wira kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengungkapkan dari puluhan korban ini, ada 15 anak yang saat ini mendapatkan pendampingan dari Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

    “Pada awal kami memeriksa 4 anak dan 1 dewasa yang menjadi korban, dan saat ini masih ada 15 orang yang masih dalam pendampingan dalam P2TP2A untuk bisa segera pemeriksaan,” kata Zain.

    Zain menjelaskan kendala dalam penanganan kasus tersebut. Mukanya dia mengatakan menerima laporan pada bulan Desember 2024 tentang kejadian itu.

    “Kemudian kami bergerak cepat melakukan pemeriksaan visum kepada para korban. Kita juga pada saat itu mendapatkan info bahwa satu bulan sebelum orang tua korban, ternyata pelaku sudah melarikan diri,” jelasnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pengungkapan kasus ini merupakan komitmen Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam memberikan perlindungan kepada kelompok rentan.

    “Komitmen Polda Metro Jaya untuk meningkatkan terus pelayanan dan memberikan perlindungan kepada kelompok rentan anak, perempuan, orang tua, ini menjadi perhatian khusus bagi beliau,” ujar Ade Ary.

    Simak informasi selengkapnya yang dirangkum detikcom, Sabtu (1/2/2025).

    Beraksi Sejak 2017

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan tersangka Wahyudin mengaku telah melakukan perbuatan cabul itu sejak 2017 sampai dengan 2024.

    “Tersangka W alias I berdasarkan keterangan yang ada telah melakukan perbuatan pencabulan ini mulai tahun 2017 sampai 2024,” ujar Wira kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

    “Seluruh kejadian tersebut dilakukan di rumah tersangka W alias I,” sambungnya.

    Korban Lebih dari 20 Orang

    Selama melakukan perbuatan bejat itu sejak 2017, sudah banyak korban Wahyudin. Korban mencapai puluhan orang yang rata-rata adalah muridnya.

    “Berdasarkan pengakuan Ketua RW ada korban lainnya sejumlah lebih dari 20 orang anak-anak,” kata Wira.

    Baca selanjutnya: modus Wahyudin cabuli anak-anak

    Sediakan HP hingga Hotspot

    Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus Wahyudin si guru ngaji cabul. (Rizky Adha/detikcom)

    Polisi mengungkap siasat bejat tersangka Wahyudin (40), guru ngaji di Ciledug, Kota Tangerang, sebelum mencabuli murid-muridnya. Korban diberikan ponsel hingga Wi-Fi untuk nge-hotspot secara gratis.

    “Tersangka W alias I menyediakan kurang-lebih 8 unit HP dengan maksud agar korban anak bisa bermain HP secara gratis di rumah W alias I,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Dia juga menyiapkan makanan bagi para korban. Tujuannya memperlancar aksi bejatnya.

    Korban ‘Dicekoki’ Rokok

    Demi memperlancar aksi bejatnya itu, Wahyudin juga kerap memberikan anak-anak makanan. Tidak itu saja, si guru ngaji bejat ini juga memberikan anak-anak rokok demi melancarkan akal bulusnya.

    “Tersangka selalu menyediakan makanan dan memberikan rokok kepada anak-anak guna memperlancar perbuatan pencabulan terhadap anak-anak,” kata Wahyudin.

    Selain itu, Wahyudin memberikan uang kepada para korbannya. Wahyudin memberikan uang mulai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu kepada korban.

    Terancam 15 Tahun Bui

    Atas perbuatan bejatnya itu, Wahyudin dijerat dengan Pasal 76E juncto 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

    “Terhadap tersangka kami jerat dengan Pasal 76E juncto 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016,” ucap Wira.

    Akibat perbuatannya, Wahyudin terancam 15 tahun hukuman penjara. Tersangka juga dikenai denda maksimal Rp 5 miliar.

    Baca selanjutnya: awal mula kasus terbongkar

    Awal Mula Guru Ngaji Cabul Terbongkar

    Tampang Wahyudin (40) guru ngaji tersangka kasus pencabulan sejumlah murid anak laki-laki di bawah umur di Ciledug, Kota Tangerang. (Foto; dok. Istimewa)

    Kedok guru ngaji Wahyudin (40), tersangka pencabulan anak di Ciledug, Kota Tangerang, akhirnya terbongkar. Dia diduga telah mencabuli 20 orang murid-murdinya yang kebanyakan adalah anak laki-laki.

    “Adapun pekerjaan sehari-harinya yaitu berkedok sebagai ustad mengajarkan, mengaji di rumah kemudian mengumpulkan anak-anak dan dilakukan perbuatan asusila dengan berbagai macam iming-iming,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Wira menjelaskan pencabulan itu terungkap pada November 2024, di rumah tersangka Wahyudin yang juga dijadikan tempat belajar mengaji para korban di Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

    Wira mengungkapkan pencabulan ini terbongkar setelah J, salah satu orang tua korban mendapatkan kabar adanya pencabulan di tempat ngaji yang disediakan Wahyudin.

    “Menurut keterangan pelapor atas nama J selaku orang tua korban mendapat kabar bahwa tempat pengajian yang dibuka oleh Tersangka melakukan pencabulan terhadap korban MA (Korban Anak 1),” ujar Wira.

    J kemudian menanyakan hal ini kepada Korban Anak 1. Korban Anak 1 mengakui bahwa dirinya telah dipaksa oleh tersangka untuk melakukan perbuatan cabul.

    “Kemudian pelapor atas nama J kembali bertanya kepada ibu korban lainnya untuk menanyakan kepada anaknya yaitu Anak 2 dan Anak 3, lalu kedua korban mengakui bahwa pernah juga dipaksa oleh Tersangka,” ujarnya.

    1 Korban Dicabuli Sejak 2021

    Dari keterangan tiga anak korban ini, salah satunya ternyata dicabuli selama bertahun-tahun. Pencabulan itu dilakukan di rumah Wahyudin.

    “Pada tahun 2021 Tersangka melakukan pencabulan kepada korban anak dan seluruh kejadian tersebut dilakukan di rumah Tersangka,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Suwarso Resmi Gantikan Ronny Wahyono di DPRD Pacitan Lewat PAW

    Suwarso Resmi Gantikan Ronny Wahyono di DPRD Pacitan Lewat PAW

    Pacitan (beritajatim.com) – Suwarso resmi dilantik sebagai anggota DPRD Pacitan dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Ronny Wahyono, yang mengundurkan diri karena maju dalam kontestasi Pemilihan Bupati (Pilbup) Pacitan 2024. Prosesi pengambilan sumpah dan janji jabatan digelar di Gedung DPRD Pacitan pada Jumat (31/1) malam, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi.

    Suwarso, yang merupakan calon anggota legislatif dari Partai Demokrat pada Pemilu 2024, sebelumnya berada di urutan keenam perolehan suara partainya di daerah pemilihan Tulakan-Kebonagung. Dengan raihan 2.546 suara, Ia berhak menggantikan Ronny Wahyono sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota dewan perwakilan rakyat daerah Kabupaten Pacitan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ujar Suwarso saat mengucapkan sumpah jabatan yang dipandu Ketua DPRD.

    Pergantian ini didasarkan pada PKPU RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat atas PKPU Nomor 3 Tahun 2017, yang mengatur bahwa anggota DPR, DPD, dan DPRD wajib mengundurkan diri sejak ditetapkan sebagai calon kepala daerah. Dengan demikian, Ronny Wahyono, yang baru dilantik sebagai anggota DPRD Pacitan pada 22 Agustus lalu, harus melepas jabatannya demi mengikuti Pilkada 2024.

    Pelantikan Suwarso sebagai anggota DPRD Pacitan, menandai berakhirnya keanggotaan Ronny Wahyono di legislatif. Selain mengundurkan diri, Ronny juga dikabarkan telah dicabut status keanggotaannya sebagai kader Partai Demokrat.

    Acara pelantikan berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh jajaran anggota DPRD Pacitan. Dengan bergabungnya Suwarso, Partai Demokrat tetap mempertahankan komposisi kursinya di DPRD Pacitan untuk masa jabatan 2024-2029. Dia berada di komisi 3 yang diketuai Anung Dwi Ristanto.

    Usai pelantikan, Warso mengaku sangat bersyukur cita-cita dan perjuangannya di Pemilihan Legislatif (pileg) tahun 2024 lalu, bisa membuahkan hasil dan bisa duduk di gedung dewan.

    “Ya sangat senang seperti dapat durian runtuh, karena perjuangan yang panjang,” pungkasnya. [end/beq]

  • Orang Utan Liar Mati Tersengat Listrik Saat Masuk Permukiman di Palangka Raya

    Orang Utan Liar Mati Tersengat Listrik Saat Masuk Permukiman di Palangka Raya

    Palangka Raya, Beritasatu.com – Seekor orang utan liar berjenis kelamin jantan mati tersengat listrik saat bergelantungan di kabel listrik di wilayah permukiman warga Jalan Tjilik Riwut Km 9, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Jumat (31/1/2025) sore.

    Insiden ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, ketika orang utan tersebut masuk ke area permukiman, menarik perhatian warga dan pengendara yang melintas. Namun, setelah beberapa saat bergelantungan di atas kabel listrik, primata berusia sekitar 14 tahun dengan bobot 35 kilogram ini tersengat arus listrik dan jatuh ke dalam parit di pinggir jalan.

    Tim kesehatan dari Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng segera memberikan pertolongan medis di lokasi kejadian. Sayangnya, nyawa orang utan tersebut tidak dapat diselamatkan.

    Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Kalimantan Tengah, Junaidi Slamet Wibowo, mengungkapkan bahwa orang utan mati ini kemungkinan berasal dari pinggiran hutan Sungai Rungan Palangka Raya. Ia juga menjelaskan bahwa orang utan jantan pada umumnya menjelajah sekitar 5 kilometer setiap hari untuk mencari makanan.

    “Orang utan ini sedang mencari makan dan secara kebetulan masuk ke permukiman warga. Sayangnya, ia bergelantungan di kabel listrik bertegangan tinggi dan tersengat hingga terjatuh,” ujar Junaidi saat diwawancarai Beritasatu, Jumat (31/1/2025).

    Sebelum dievakuasi, tim medis sempat memeriksa denyut jantung orang utan untuk memastikan kondisinya. Setelah dipastikan mati, tubuh hewan ini dibawa ke klinik Yayasan BOSF Nyaru Menteng Palangka Raya.

    “Besok, orang utan mati ini akan menjalani nekropsi atau autopsi di klinik Yayasan BOSF Nyaru Menteng sebelum dimakamkan,” tambah Junaidi.

    Kasus orang utan mati ini kembali menjadi pengingat pentingnya upaya konservasi dan perlindungan habitat alami orang utan agar tidak semakin sering memasuki area pemukiman yang berisiko bagi keselamatannya.

  • Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Damai dan Maafkan Ketua BNPM – Halaman all

    Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Damai dan Maafkan Ketua BNPM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur bernama Muhammad Khusnul Amin yang sempat viral dituding menyembunyikan wanita di kantornya saat didatangi sekelompok orang, kini memilih berdamai.

    Khusnul juga mengaku sudah memaafkan Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), Muhammad Rosuli yang sebelumnya membuat gaduh di kantor Kecamatan Asemrowo pada Senin (6/1/2025) tersebut.

    Selain itu, Khusnul juga sepakat untuk mencabut laporannya yang ada di Polda Jawa Timur. 

    “Saya sudah menerima permohonan maaf dari Mas Rosuli (Ketua BNPM). Kami sama-sama saling memaafkan, apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan,” ucap Khusnul, di kantor Kecamatan Asemrowo, Jumat (31/1/2025), dilansir Kompas.com.

    “Ke depannya (hubungan keduanya) menjadi lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” imbuhnya.

    Rosuli pun juga mengakui kesalahannya yang telah membuat gaduh kantor Kecamatan Asemrowo itu.

    “Saya mohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga Pak Amin dan warga Surabaya, atas apa yang terjadi,” kata Rosuli.

    Selain itu, Rosuli juga meminta maaf terkait video viral yang menuduh Camat Asemrowo menyembunyikan wanita di ruangannya. 

    Dia memastikan bahwa kabar tersebut tidaklah benar atau hoaks. 

    “Saya juga menyatakan bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin (6/1/2025) di ruangan Pak Camat (Amin) sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata dia.

    Kronologi Penggerudukan

    Sebelumnya, Khusnul menceritakan penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok orang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) tersebut karena dirinya dituduh menyembunyikan seorang perempuan di dalam kantornya.

    Saat mengetahui mengenai tudingan yang dilayangkan itu, Khusnul tak tinggal diam.

    Khusnul pun memberikan klarifikasinya soal narasi yang menggambarkan dirinya yang sedang berada di ruang kerja bersama seorang perempuan.

    Dia kemudian menceritakan duduk perkaranya, yakni bermula dari aktivitas penggusuran bangunan liar (Bangli) di Kecamatan Asemrowo oleh Satpol PP, setelah mendapat keluhan dari warga.

    Penertiban Bangli itu menjangkau beberapa titik, yakni di kawasan bawah jembatan tol di Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga menjangkau wilayah barat Asemrowo.

    “Kami lakukan sejumlah penertiban setelah mendapatkan aspirasi dari warga yang terganggu atas adanya bangunan liar tersebut.”

    “Awalnya kami beri peringatan 1, 2, dan 3 kemudian baru kami tertibkan. Pada proses ini sebenarnya tidak ada masalah,” kata Khusnul ditemui di kantor Kecamatan Asemrowo, dikutip dari TribunJatim.com.

    Namun, saat masuk ke wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, masalah mulai muncul.

    Kecamatan Asemrowo saat itu memberikan surat peringatan pertama sebagai sosialisasi kepada pemilik Bangli untuk segera melakukan pembersihan unit.

    Setelah itu, pemilik Bangli yang berada di sekitar perbatasan Kecamatan Asemrowo-Sukomanunggal tersebut mengajak Camat untuk bertemu membahas permasalahan yang ada tersebut pada Senin.

    Pada Senin pagi itu, pemilik bangli datang ke kantor kecamatan, dengan dikawal sejumlah anggota Ormas.

    Namun, kata Khusnul, saat itu pihaknya tak langsung menemui warga karena sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya dan meminta waktu sejenak menyelesaikan rapat.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momen inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir setiap ruangan untuk menemukan Khusnul.

    Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

    Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat. 

    Karena melihat suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

    “Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun, saat itu tidak demikian (kondusif),” katanya.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

    Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Klarifikasi Camat Asemrowo Surabaya yang Diluruk Ormas, Temukan Wanita di Bawah Meja: Staf Ketakutan

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJatim.com/Bobby Constantine) (Kompas.com)

  • Peserta MTQ Internasional Ceritakan Tantangan & Keberkahan Menjadi Hafiz di Negara Minoritas Muslim – Halaman all

    Peserta MTQ Internasional Ceritakan Tantangan & Keberkahan Menjadi Hafiz di Negara Minoritas Muslim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muhammad Ma’ruf Hussain, peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional Indonesia 2025 asal Kanada, membagikan kisahnya dalam mempelajari dan menghafal Al-Quran di negara minoritas Muslim.

    Pemuda berusia 20 tahun yang lahir di Bangladesh ini mengungkapkan tantangan sekaligus keberkahan yang ia rasakan sebagai seorang hafiz di Toronto.

    Ma’ruf pindah ke Kanada saat berusia sekitar 5 hingga 6 tahun. 

    Meski tinggal di lingkungan baru, kecintaannya pada Al-Quran mulai tumbuh sejak usia 8 hingga 9 tahun.

    Ayahnya, Syaikh Qari Muhammad Muzzammil Hussain, menjadi guru dan pembimbing utamanya dalam menghafal Al-Qur’an.

    “Saya awalnya tidak terlalu serius, sampai akhirnya ayah memasukkan saya ke madrasah saat kelas tiga,” ujar Ma’ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

    Dengan dukungan penuh dari keluarganya, terutama sang ayah yang juga seorang qari, Ma’ruf berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an pada usia 13 hingga 14 tahun.

    Hussain juga mendalami bahasa Arab untuk memahami makna Al-Qur’an lebih dalam.

    “Ayah selalu menempatkan saya di lingkungan para syuyukh yang membahas Al-Qur’an dan Sunnah. Itu membentuk cara berpikir, berpakaian, hingga akhlak saya,” katanya.

    Sebagai Muslim di Kanada, Ma’ruf mengakui adanya tantangan dalam menjaga identitas keagamaan.

    Meski begitu, ia menilai Kanada relatif terbuka terhadap seluruh komunitas beragama.

    “Interaksi dengan teman-teman non-Muslim sudah menjadi keseharian dalam hidup saya. Mereka juga mengizinkan pembangunan masjid dan kegiatan menghafal Al-Qur’an. Ini peluang besar bagi kami untuk berdakwah,” tuturnya.

    Ma’ruf juga mengungkapkan pengaruh teknologi terhadap generasi muda, yang tidak hanya terjadi di negara-negara Barat, tetapi juga di negara-negara Muslim.

    Namun, ia percaya bahwa ketahanan spiritual dapat dibangun melalui komunitas yang kuat.

    “Di Kanada, ada ulama dan majelis ilmu yang membantu membentengi Muslim dari pengaruh negatif,” ucapnya.

    Sebagai peserta MTQ Internasional, Ma’ruf mengaku kagum dengan Indonesia yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia dan komitmen kuat dalam memajukan seni tilawah.

    “Kompetisi ini luar biasa. Saya menunggu setahun untuk tahap seleksi hingga akhirnya bisa tiba di sini,” ujarnya.

    Sebelumnya pada Rabu (29/1/2025) lalu, Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi membuka MTQ Internasional ke-4 yang diikuti oleh 60 peserta delegasi dari 38 negara empat benua.

    Terdapat dua cabang lomba utama yang dipertandingkan, yaitu Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an.

     

  • Mentan Amran: Harga Singkong Diputuskan Rp1.350 per Kg, Kalau Melanggar Berhadapan dengan Saya – Halaman all

    Mentan Amran: Harga Singkong Diputuskan Rp1.350 per Kg, Kalau Melanggar Berhadapan dengan Saya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp 1.350 per kilogram.

    Penetapan ini guna mengakhiri konflik antara petani singkong dan pelaku industri tepung tapioka nasional.

    Sebelumnya, ribuan petani singkong berunjuk rasa di tiga pabrik tapioka yang ada di Tulangbawang, Lampung.

    Demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan petani karena perusahaan menyerap singkong petani dengan harga rendah.

    Ada yang membeli singkong di harga Rp 1.100 per kg dengan rafaksi 15-18 persen.

    Pabrik tapioka lainnya menetapkan harga Rp 1.300-Rp 1.400 per kg, tetapi rafaksinya di angka 35-38 persen.

    Penetapan ini berlaku secara nasional per Jumat (31/1/2025) ini setelah Amran mengadakan pertemuan antara pelaku industri serta petani singkong dari Lampung.

    “Saya putuskan harga per hari ini Rp1.350 per kilogram. Kalau melanggar, berhadapan dengan saya,” kata Amran saat menerima audiensi petani singkong dan industri tepung tapioka, dikutip dari siaran pers.

    Kemudian, Amran juga memperketat kebijakan impor.

    Semua impor singkong harus mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

    Impor tidak diperbolehkan sebelum seluruh hasil panen petani singkong dalam negeri terserap sepenuhnya.

    Selain itu, singkong kini masuk ke dalam komoditas Lartas (Larangan dan Pembatasan).

    Dengan masuknya singkong ke dalam daftar Lartas, maka pengawasan terhadap perdagangan singkong akan lebih ketat untuk melindungi petani dalam negeri.

    Amran mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk menahan kebijakan impor singkong per Jumat ini.

    “Impor hanya boleh dilakukan jika bahan baku dalam negeri tidak mencukup,” ujarnya.

    Keputusan ini diambil setelah ada arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar melindungi kepentingan petani.

    Amran menegaskan keputusan ini harus dijalankan oleh semua pihak, baik petani maupun industri.

    Jika ada industri yang melanggar kesepakatan ini, maka akan dikenakan sanksi tegas.

    “Kalau ada industri yang melarang harga ini, kami akan beri sanksi. Jangan main-main. Saya bapaknya petani dan industri singkong. Jangan ada yang melanggar komitmen. Industri harus untung, petani harus tersenyum,” pungkas Amran.