Blog

  • Upaya Pemilik Restoran Sunda Bertahan dari Gempuran Kuliner Asing…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        31 Januari 2025

    Upaya Pemilik Restoran Sunda Bertahan dari Gempuran Kuliner Asing… Bandung 31 Januari 2025

    Upaya Pemilik Restoran Sunda Bertahan dari Gempuran Kuliner Asing…
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Tak terhitung lagi berapa jumlah menu sajian makanan dan minuman yang kerap muncul di lini masa media sosial.
    Berbagai jenis makanan “kekinian” lalu lalang di hampir semua platform. Bukan hanya soal cita rasa, kini kuliner sudah menjelma menjadi gaya hidup.
    Lantas, bagaimana dengan kuliner asli daerah, terutama dari Sunda?
    Biasanya, yang ramah di telinga dan diingat saat bicara soal
    kuliner Sunda
    tentu tak lepas dari olahan aci atau tepung kanji yang bisa ditemui hampir di sudut kota Bandung, umumnya Jawa Barat.
    Padahal, banyak yang tak tahu jika kuliner Sunda lebih sarat gizi dan cita rasa.
    Direktur Restoran Sunda Sindang Reret Group,
    Tetti Teriawati
    , mengatakan, anak muda zaman sekarang mengenal restoran makanan Sunda karena dua hal.
    Pertama, mereka mengenal karena diajak oleh orangtua atau keluarga. Kedua, memang ada rasa penasaran dengan kuliner Sunda.
    “Belum tentu mau
    selfie
    di restoran Sunda, tetapi kalau di restoran lain yang makanannya Korea atau Eropa,
    mah
    pasti mau,” katanya ditemui di salah satu cabang
    Restoran Sindang Reret
    di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/1/2025).
    “Ya, sekarang
    mah
    banyak yang mungkin kenal atau tahu makanan atau restoran Sunda ya karena diajak keluarga,” tuturnya.
    Berdiri sejak 1973, Sindang Reret menjadi salah satu restoran Sunda yang melegenda di Jawa Barat, khususnya Bandung.
    Tetti menjelaskan, masakan Sunda yang disajikan di Sindang Reret itu tidak semudah tampilannya.
    Dalam proses pembuatan, koki tetap harus menjaga cita rasa, nilai gizi, dan esensinya.
    Tak hanya itu, meski kerap dibilang sederhana dalam tampilan, ternyata penyajian hingga tempat makan kuliner Sunda juga harus disesuaikan tanpa melunturkan nilai-nilai asli Sunda itu sendiri.
    Tetti Teriawati merupakan putri sulung pendiri Sindang Reret, pasangan H.S. Hermawan (alm.) dan Ibu Sumartini.
    Bersama tim, Tetti menjadi kapten untuk empat cabang restoran Sunda Sindang Reret yang ada di Jawa Barat, seperti di Ciwidey, Lembang, Surapati, dan Karawang.
    Selain restoran, salah satu unit bisnis kuliner besar lainnya yang ada di bawah naungan grup itu adalah Katering Destiny.
    Di Ciwidey, Tetti kembali membuka
    restoran Sindang Reret
    dengan nuansa yang baru.
    Setelah beberapa bulan tutup, akhirnya restoran itu berhasil direnovasi. Tampilan megah tetap menjadi kunci restoran Sindang Reret di Ciwidey.
    Meski ada sentuhan modern, arsitektur Sunda tetap tak lepas dari bangunan Sindang Reret di Ciwidey, seperti bangunan model julang ngapak yang menjadi ciri khas bangunan Sunda.
    “Seperti prinsip Ibu-Bapak saya dalam memajukan masakan Sunda, kalau bukan kita yang melakukan pelestarian masakan Sunda, mau siapa lagi?” ujarnya.
    Kendati terbilang sukses dalam mengupayakan eksistensi kuliner Sunda, Tetti mengakui bahwa saat ini bisnis kuliner sedang tidak baik-baik saja.
    Tak sedikit pengusaha kuliner yang gulung tikar akibat kesulitan bertahan.
    Belum lagi gempuran budaya luar yang kian hari kian menggerogoti
    budaya lokal
    serta pasokan impor yang semakin memperkeruh keadaan.
    Meski terbilang tidak baik-baik saja, bisnis kuliner juga masih diminati banyak orang.
    Hal itu juga membuat persaingan semakin ketat di tengah ketidakpastian.
    “Wah, kalau dibilang kenapa masih bertahan, ya kami sudah lewati banyak lika-liku menjalankan usaha ini selama 52 tahun, mulai dari Covid hingga lainnya. Balik lagi ke tekad kami yang ingin masakan Sunda itu tetap lestari,” ujar dia.
    Perjalanan 52 tahun membawa kuliner Sunda bukan tanpa syarat.
    Tetti mengungkapkan inovasi terhadap menu masih terus diperhatikan sampai hari ini.
    “Pembaruan menu itu ya paling tidak tiga bulan sekali,” kata dia.
    Selain inovasi, Sindang Reret juga memastikan kualitas bahan, misalnya lalapan (sejenis sayuran) yang menjadi ciri khas kuliner Sunda itu ditanam di kebun sendiri.
    Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan jenis sayuran tertentu di pasar.
    Sekalipun inovasi menjadi syarat untuk mempertahankan restoran Sindang Reret, pihaknya juga masih mempertahankan menu Sindang Reret yang otentik, antara lain bakakak hayam, gepuk, karedok, kasreng, atau cimplung yang tetap disukai dan difavoritkan pelanggan selama puluhan tahun.
    Resep masakan terus dijaga sebagai bentuk tekad melestarikan kuliner Sunda.
    Tanah Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, nyatanya tak bisa lepas begitu saja dari sejarah berdirinya Restoran Sindang Reret.
    Pada 52 tahun silam, sebuah warung nasi berupa saung (gubug kecil dari serat bambu) berdiri.
    Uniknya, berdirinya saung itu berada tepat di posisi restoran Sindang Reret Ciwidey berdiri.
    “Bedanya, dulu hanya sepetak lahan, tetapi sekarang luasnya hingga 2 hektar,” katanya.
    Tetti menambahkan bahwa mendiang ayah, H.S. Hermawan, bersama istrinya, Ibu Sumartini, merupakan warga lokal Ciwidey.
    Mereka berdua menjadi sosok kuat dan teguh dalam mempertahankan kuliner Sunda.
    Seiring dengan berjalannya waktu, Sindang Reret tak hanya restoran.
    Usahanya berkembang menjadi hotel. Area perjamuan yang luas dikembangkan untuk pesta pernikahan atau gathering perusahaan.
    Sejak pertama berdiri, kata dia, pelestarian budaya Sunda tidak hanya lewat makanan saja.
    Pengembangan desa wisata pun ikut dipikirkan.
    Tetti berencana menyiapkan sejumlah delman untuk membawa para pelancong untuk berwisata ke desa-desa di sekitar Ciwidey.
    “Mereka diajak untuk ikut serta dalam rutinitas warga desa saat bertani atau kehidupan desa lainnya, seperti kerajinan membuat golok khas Ciwidey,” katanya.
    Hingga kini, Sindang Reret kerap melibatkan pegiat UKM dalam kegiatan yang digelar Sindang Reret.
    “Harapannya, upaya itu jadi perputaran ekonomi yang lebih besar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga pertumbuhan ekonomi daerah,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: BPOM Berharap Dapat Status ‘WHO Listed Authority’ Tahun Ini

    Video: BPOM Berharap Dapat Status ‘WHO Listed Authority’ Tahun Ini

    Video: BPOM Berharap Dapat Status ‘WHO Listed Authority’ Tahun Ini

  • Perjuangan Petugas Damkar Surabaya Melawan Api dan Asap Beracun…
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Januari 2025

    Perjuangan Petugas Damkar Surabaya Melawan Api dan Asap Beracun… Surabaya 31 Januari 2025

    Perjuangan Petugas Damkar Surabaya Melawan Api dan Asap Beracun…
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Di tengah kepulan asap dan panasnya kobaran api, para petugas pemadam kebakaran berpacu menyelamatkan korban kebakaran. Sekalipun nyawanya sendiri menjadi taruhan.
    Heri (45), petugas di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pos Pasar Turi
    Surabaya
    menceritakan kejadian yang paling berkesan saat menangani kebakaran gudang stiker yang terjadi di mal BG Junction, Surabaya.
    Heri menjelaskan, saat itu kobaran api menyala dari lantai dua, sedangkan tangga evakuasi yang tersedia terlalu sempit untuk menurunkan dua korban yang terjebak di dalam gedung.
    Selain itu, asap beracun yang sangat tebal menyelimuti hampir seluruh bangunan. Hal itu mempersulit petugas dalam melakukan upaya penyelamatan.
    “Karena itu gudang stiker, stiker kan dari bahan plastik. Jadi asapnya itu bercampur dengan bahan kimia,” kata Heri kepada
    Kompas.com
    , Jumat (31/1/2025).
    Dengan segala tenaga yang dikerahkan, akhirnya para korban berhasil diselamatkan, namun nahasnya korban meninggal dunia ketika sampai di rumah sakit.
    Heri menambahkan, karena tebalnya asap yang bercampur dengan senyawa kimia itu, seorang petugas pemadam kebakaran juga pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
    “Karena kebanyakan saraf pernapasannya terbakar oleh bahan kimia. Untungnya tim penyelamat ini masih bisa diselamatkan,” katanya.
    “Makanya kalau akan membangun struktur rumah atau gedung itu harus dipikirkan matang-matang. Terutamanya jalur untuk evakuasi kalau ada keadaan darurat itu harus mudah,” ujarnya.
    Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam penggunaan api, seperti saat memasak. Selain itu, sambungan kabel listrik dipastikan aman. Sebab, peristiwa besar biasanya terjadi dari kesalahan kecil yang seringkali diremehkan.
    “Misalnya kita seringkali menyalakan kipas dibiarkan terus hidup padahal sudah enggak dipakai, kelihatan remeh tapi bisa fatal,” jelasnya.
    Saat ini, DPKP Pos Pasar Turi memiliki 3 pleton penyelamatan dengan menerapkan sistem sif 6-3 yaitu 6 hari kerja dan 3 hari libur.
    Setiap pasukan memiliki 12 jam kerja, mulai pukul 07.00 hingga 19.00 WIB untuk sif pertama dan 19.00 WIB sampai 07.00 WIB untuk sif kedua.
    “Jadi 3 hari pertama pasukan akan ditempatkan di sif pertama, 3 hari berikutnya di sif kedua, 3 hari selanjutnya libur,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Survei Sebut 6 Menteri Kabinet Merah Putih Dinilai Berhasil di 100 Hari Kerja

    Hasil Survei Sebut 6 Menteri Kabinet Merah Putih Dinilai Berhasil di 100 Hari Kerja

    loading…

    Direktur Riset Index Politica Fadhly mengatakan, publik menyebut enam menteri Kabinet Merah Putih dinilai berhasil menjalankan tugasnya dalam 100 hari kerja. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Lembaga survei Indexpolica merilis hasil surveinya terkait dengan 100 hari kerja Menteri Kabinet Merah Putih . Hasilnya, publik menilai sejumlah menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran berhasil.

    “Top of mind menteri pilihan responden yang dianggap bekerja keras dalam kurun 100 hari dipemerintahan Prabowo-Gibran adalah tertinggi Menteri Agama Nasaruddin Umar, dengan 25,6%, beliau dipilih karena telah berhasil menurunkan harga ongkos naik haji,”kata Direktur Riset Index Politica Fadhly di Jakarta, Jumat (31/1/2025)

    Kemudian, di posisi kedua Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan angka 21,2%. Bahlil, dianggap berhasil menghemat APBN dalam program biodiesel b40 yang menghemat biaya impor solar sebesar Rp147,5 triliun.

    “Di posisi ketiga 19,7% yakni Letjen (Purn) Sjafri Sjamsoeddin Menteri Pertahanan (Menhan). Menhan dipilih karena dianggap berhasil dalam program tranfer teknologi alutsista yakni frigate Merah Putih, drone anka, dan kapal selam Scorpene Evolved,” tuturnya.

    Baca Juga: Plus Minus 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Posisi keempat pilihan responden 16,8% jatuh pada Menteri ATR/BPN Nusron Wahid. Fadhly mengatakan, Nusron dipilih karena dianggap berani dan tegas atas kasus pagar laut di Tanggerang. “Berani mencabut SHGB dan SHM perusahaan yang terlibat dalam kasus tersebut,” katanya.

    Di posisi kelima, kata dia, pilihan responden sebesar 5,5% jatuh kepada Menko bidang Pangan Zulkifli Hasan. Ketum PAN itu terpilih karena dianggap berhasil dengan program tolak impor beras, garam, dan jagung.

    “Terakhir, nomor urut enam sekitar 1,8% dr, Ir Andi Amran Sulaiman. Beliau Menteri Pertanian dianggap berhasil dan cakap dalam program jangka panjang swasembada pangan,” katanya.

    Dalam survei ini, responden menyatakan kepuasan atas pemerintahan Prabowo-Gibran sebesar 87,9% karena dianggap sudah langsung bekerja sesuai tupoksi masing masing kementerian dan lembaga negara, sisanya 12,1% kurang puas.

  • KKP Amankan Dua Kapal Ikan yang Langgar Ketentuan Alat Penangkap Ikan

    KKP Amankan Dua Kapal Ikan yang Langgar Ketentuan Alat Penangkap Ikan

    loading…

    Foto: Doc. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

    JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan dua unit kapal ikan pelaku illegal fishing dengan modus pelanggaran alat penangkap ikan di WPPNRI 718, Laut Aru. Kedua kapal tersebut diduga sempat ramai diberitakan di media sosial, sebab kehadirannya memicu konflik di laut dengan para nelayan.

    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, menyampaikan bahwa penangkapan kedua kapal tersebut merupakan bentuk kehadiran PSDKP-KKP untuk melindungi sumber daya ikan dari kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan alat penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

    “Ini merupakan bentuk komitmen kami hadir di laut untuk melindungi nelayan yang patuh dan menindak tegas bagi kapal-kapal yang melanggar,” Ujar Ipunk.

    Berdasarkan keterangan Ipunk, kedua kapal yang berinisial KM. K 109 berbobot 236 GT dan KM. MAJ 21 dengan bobot 250 GT, ditangkap oleh kapal Pengawas Hiu Macan 06 yang sedang beroperasi di Laut Aru, WPPNRI 718 pada Rabu (29/01/2025).

    Ipunk menambahkan bahwa hasil pemeriksaan di lapangan, kapal-kapal tersebut memiliki izin dengan alat tangkap Jaring Hela Udang Berkantong (JHUB), dengan modus melakukan modifikasi dengan mengecilkan mesh size bagian kantong yaitu 1,5 inch dari seharusnya yaitu lebih dari 2 inch.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, kapal ikan tersebut bukan kapal ikan asing Taiwan yang seperti diberitakan tapi kapal Ikan Indonesia buatan luar negeri dan memiliki perizinan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) yang diterbitkan oleh KKP bernomor 33.24.0001.114.67968 dan 33.24.0001.114.67967.

    Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap alat tangkap. Alat tangkap Jaring Hela Udang Berkantong (JHUB)/pukat udang, namun dalam praktik penangkapan dan operasionalnya kapal tersebut tidak menggunakan Turtle Excluder Device (TED) dan tidak menggunakan pemberat, serta mata jaringnya lebih kecil dari ketentuan yang seharusnya lebih dari 2 inchi namun ditemukan hanya 1,5 inch. Dilanjutkan dengan pemeriksaan ikan hasil tangkapan terbukti ikan yang ditangkap lebih banyak dari pada udang yang menjadi tangkapan utama. Dengan kata lain, kapal tersebut berubah fungsi menjadi kapal pukat ikan yang seharusnya Jaring Hela Udang Berkantong (JHUB)/pukat udang.

    “Kapal-kapal tersebut memiliki izin dengan alat tangkap Jaring Hela Udang Berkantong (JHUB), modus mereka melakukan modifikasi dengan mengecilkan mesh size bagian kantong yaitu 1,5 inch dari seharusnya yaitu lebih dari 2 inch,” ujar Ipunk.

    Terhadap pelanggaran yang dilakukan kedua kapal tersebut, Direktorat Jenderal PSDKP akan mengenakan sanksi administratif dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap untuk meninjau kembali perizinannya.

    Melengkapi pernyataan Ipunk, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), Lotaria Latif, terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh kedua kapal tersebut, Tim DJPT akan menindaklanjuti rekomendasi dari Ditjen PSDKP untuk pembekuan periziannya.

  • Warung Dihancurkan Puluhan Prajurit TNI, Pemilik Ketakutan, Tak Bisa Apa-apa
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        31 Januari 2025

    Warung Dihancurkan Puluhan Prajurit TNI, Pemilik Ketakutan, Tak Bisa Apa-apa Medan 31 Januari 2025

    Warung Dihancurkan Puluhan Prajurit TNI, Pemilik Ketakutan, Tak Bisa Apa-apa
    Editor
    KOMPAS.com –
    Safrida ketakutan saat puluhan prajurit TNI dari Resimen Arhanud-2/SSM, menyerang dan merusak warung miliknya di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2025).
    Safrida mengatakan, saat itu dia sedang memasak di dapur warungnya.
    Dari arah depan, dia mendengar suara keributan. Namun, Safrida memilih tetap memasak karena tak ingin ikut campur.
    Namun, keributan semakin membesar. Safrida keluar dan melihat sejumlah prajurit TNI mengubraik-abrik warungnya.
    Wanita 45 tahun ini ketakutan, tak berani melawan. Ditambah prajurit TNI meneriakinya agar tidak melakukan tindakan apa pun.
    “Kami pun diam. Apa yang dibuat mereka, kami diam. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami pun tidak berani, Pak. Tak lama kemudian, saya tinggalkan warung itu,” kata Safrida saat mediasi digelar di Kantor Pemerintah Desa Durin Simbelang pada Kamis (30/1/2025).
    Saat kembali, Safrida melihat warungnya sudah berantakan. Perabotan dan barang elektronik seperti televisi, kulkas, spekear dirusak.
    Safrida meminta pihak Arhanud-2 untuk mengganti seluruh kerugian. Bagi Safrida, warung itu sangat berarti karena menjadi sumber pendapatan untuk memenuhi kehidupan dirinya dan dua anaknya.
    Sementara, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha berjanji akan akan mengganti seluruh kerugian korban.
    Sebanyak 40 prajurit TNI yang melakukan penyerangan juga dalam pemeriksaan.
    Sebelumnya diberitakan, puluhan prajurit TNI menyerang warung warga di Deli Serdang. 
    Pihak TNI menyebut penyerangan terjadi karena seorang prajurit dikeroyok oleh beberapa orang di warung tersebut.
    Prajurit tersebut meminta bantuan rekannya via WhatsApp hingga 40 prajurit datang dan melakukan penyerangan. 
    (Kontributor Medan Goklas Wisely|Editor:Eris Eka Jaya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • iPhone Terpuruk, DeepSeek Bisa Jadi Juru Selamat

    iPhone Terpuruk, DeepSeek Bisa Jadi Juru Selamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan iPhone dilaporkan terus menurun dari beberapa waktu lalu. Namun, kehadiran DeepSeek bisa jadi juru selamat bagi ponsel buatan Apple itu.

    DeepSeek yang telah didirikan sejak 2023, baru ini mengguncang industri teknologi. Disebut-sebut modal yang digunakan untuk mengembangkan AI sangat kecil dibandingkan yang dikeluarkan raksasa teknologi lain.

    Selain itu, kehadiran aplikasi DeepSeek R1 juga langsung diserbu banyak orang. Platform itu juga dibandingkan dengan OpenAI yang menjadi salah satu pemain utama AI sejak beberapa tahun terakhir.

    Mac Daily News mengatakan kemunculan DeepSeek bisa menjadi positif untuk Apple. Sebab model AI yang terjangkau bisa memicu siklus pemutakhiran iPhone yang telah ditunggu dan memacu pertumbuhan baru, dikutip Jumat (31/1/2025).

    Hal serupa juga diungkapkan manajer portofolio Parnassus Investments, Andrew Choi. Dia mengatakan biaya pengembangan AI turun akan membuat Apple kembali bangkit.

    “Sepertinya biaya AI turun, artinya kita akan segera mencapai kurva S inovasi aplikasi dan adopsi AI dan saat itu terjadi, Apple akan segera bangkit,” jelasnya.

    Kinerja Apple memang terus memburuk. Termasuk di China, yang kemungkinan akan kehilangan pangsa pasar di negara itu.

    Kedua model yang akan segera dirilis juga tidak akan membantu kinerja Apple. Karena ponsel tersebut mendukung eSIM, yang sayangnya tak terlalu populer di China.

    “Kedua model ini dapat menghadapi tantangan momentum pengiriman kecuali jika desainnya dimodifikasi,” tulis Analis dari TF International Securities, Ming-Chi Kuo.

    (fab/fab)

  • IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 17:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup menguat 35,72 poin atau 0,50 persen ke posisi 7.109,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,99 poin atau 0,73 persen ke posisi 823,55.

    “Penurunan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa, ditambah dengan kuatnya data perekonomian Amerika Serikat (AS) telah membuat pasar bergoyang bukan kepalang,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dari dalam negeri, IHSG mampu mencatatkan kenaikan bahkan hingga di atas lebih dari 1 persen, yang memberikan sebuah gambaran akan harapan.

    Namun demikian, memang pergerakan naik dan turun, mencerminkan volatilitas yang tinggi di pasar untuk saat ini.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin oleh sektor barang konsumen primer sebesar 1,23 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor teknologi yang naik masing- masing sebesar 1,17 persen dan 1,11 persen.

    Sementara itu, empat sektor melemah yaitu sektor infrastruktur paling dalam minus 0,35 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 0,23 persen dan 0,21 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ECII, SHID, RIGS, GPSO dan RANC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OBAT, NOBU, DATA, BTEK dan MDRN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.101.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,19 miliar lembar saham senilai Rp10,48 triliun. Sebanyak 355 saham naik 288 saham menurun, dan 312 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 58,52 poin atau 0,15 persen ke level 39.572,49, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.250,60, indeks Kuala Lumpur menguat 4,23 poin atau 0,27 persen ke posisi 1.556,92, dan indeks Straits Times menguat 45,75 poin atau 1,44 persen ke 3.855,82.

    Sumber : Antara

  • 4 Aturan Disahkan Pemerintah untuk Kejar Swasembada Pangan

    4 Aturan Disahkan Pemerintah untuk Kejar Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, pemerintah telah menandatangani empat aturan guna menunjang kelancaran produksi pangan. Keempat aturan tersebut ditetapkan untuk mengejar target swasembada pangan secepat-cepatnya.

    “Kami sangat gembira hari ini pak mensesneg membawa kabar yang sangat penting, yang sudah kita tunggu-tunggu lama,” ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan setelah rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan pada Jumat (31/1/2025).

    Aturan pertama untuk mencapai swasembada pangan, yakni Presiden Prabowo Subianto sudah menandatangani instruksi presiden (inpres) mengenai sistem irigasi nasional. Selain hal tersebut, Zulhas mengatakan terdapat peraturan presiden (perpres) yang juga disahkan.

    “Kedua, perpres mengenai neraca komoditas sudah selesai. Ketiga, perpres mengenai pupuk sudah selesai dan keempat inpres mengenai penyuluh sudah selesai,” ungkap Zulhas.

    Zulhas mengatakan, keempat aturan tersebut disahkan demi menunjang percepatan kebijakan produksi dalam tujuan swasembada pangan nasional.

    “Jadi empat (aturan), yang penunjang menjadi landasan utama agar kita bisa swasembada pangan dan itu sudah jadi semuanya,” katanya.

    Lebih lanjut, Zulhas menegaskan turunnya empat aturan dari Presiden Prabowo tersebut menjadi titik tonggak utama seluruh sektor kementerian dan lembaga negara untuk fokus pada program percepatan swasembada pangan.

    “Jadi tidak ada alasan lagi kita tidak bisa melaksanakan perintah Bapak Presiden Prabowo terkait swasembada pangan secepat-cepatnya,” ungkap Zulhas.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto optimistis target swasembada pangan nasional akan tercapai pada akhir 2025. Hal ini ditegaskan Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Rabu (22/1/2025).

    Ia mendorong agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor beras, jagung, dan garam.

    “Saya telah menerima laporan dari para menteri bahwa pada akhir 2025, kita tidak akan lagi mengimpor beras, jagung, atau garam. Target ini bahkan lebih cepat dari yang kita tetapkan sebelumnya, yaitu tahun 2026. Ini menunjukkan niat baik, kerja keras, dan kebijakan yang tepat dapat menghasilkan perubahan signifikan,” ujar Presiden Prabowo terkait swasembada pangan.

  • Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Petugas Satpol PP membantu pekerja untuk melintasi genangan air menggunakan truk di Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    BPBD: Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut masih terdapat 10 rukun tetangga (RT) yang tergenang banjir hingga Jumat pagi.

    “Untuk ruas jalan semua sudah surut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sampai pukul 07.00 WIB banjir masih menggenangi 10 RT yang berada di Jakarta Barat, dari sebelumnya mencapai 29 RT yang terdampak. Ia menjelaskan untuk ketinggian air yang merendam 10 RT itu berkisar 30 sampai 60 centimeter (cm) sedangkan untuk penghuninya masih mengungsi ke tempat lebih aman.

    “Yang masih tergenang ada tujuh RT di Kelurahan Cengkareng Barat, dan tiga RT di Kelurahan Tegal Alur,” katanya.

    Yohan memastikan, untuk ruas jalan yang sempat terendam banjir kini sudah surut, baik jalan di Jakarta Utara maupun Jakarta Barat.

    Untuk warga yang masih mengungsi, kata Yohan, berada di Kelurahan Cengkareng Barat sebanyak 107 jiwa diungsikan ke Masjid An Nur dan Gereja GPPK Palem. Sementara untuk warga Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Mushalla Al Madin dan Masjid RW 015 sebanyak 692 jiwa.

    “Ada juga 500 warga Kelurahan Rorotan yang mengungsi di Depo BCC,” kata Yohan.

    Ia juga mendata masih ada 1.485 jiwa dari Kelurahan Semper Barat yang mengungsi di RPTRA Triputa Persada Hijau, Rusun Embrio, Mushalla Al Barokah, TK Negeri Semper, Pos RW 06, Sekretariat Rusun Blok A, SDN 13, Mushalla Abu Turab, Masjid Annadzofah, Kantor Asrama DKI, Kantor Sekretariat RT 07/RW 08, Mushalla RT 01, SMAN 75.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah diakibatkan hujan ekstrem dan sangat lebat yang membuat saluran air tidak mampu menampung air yang masuk.

    “Saluran air yang ada melebihi kapasitas daya tampung sehingga meluap mengakibatkan genangan (banjir),” kata Yohan.

    Ia mengatakan pada Selasa (28/1) hingga Rabu dini hari hujan ekstrem terjadi di Jakarta, dan ini menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut.

    Sumber : Antara