Blog

  • Gus Ipul: Kemensos Sudah Salurkan Bantuan Hingga Rp 2 Miliar untuk Banjir Jakarta – Halaman all

    Gus Ipul: Kemensos Sudah Salurkan Bantuan Hingga Rp 2 Miliar untuk Banjir Jakarta – Halaman all

    Bantuan tersebut dialokasikan untuk pengungsi mandiri maupun yang berada dalam pengungsian resmi.

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 18:28 WIB

    dok Kementerian Sosial

    POSKO BENCANA – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ketika meninjau langsung posko bencana di Jakarta Utara, Kamis (30/1/2025). Kedatangan Gus Ipul sekaligus memastikan agar bantuan bagi para penyintas dapat terpenuhi, mulai dari makanan hingga obat-obatan. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan hingga Rp 2 miliar untuk penanganan banjir di Jakarta.

    Bantuan tersebut dialokasikan untuk pengungsi mandiri maupun yang berada dalam pengungsian resmi.

    “Kita telah memberikan bantuan berupa macm-macam itu. Sudah hampir Rp2 miliar yang dikeluarkan dari gudang-gudang yang dimiliki oleh dinas sosial atau juga di lumbung-lumbung sosial,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos, Kamis (30/1/2025).

    Bantuan yang diberikan untuk para penyintas dapat terpenuhi, mulai dari makanan hingga obat-obatan.

    Gus Ipul mengungkapkan lebih dari 30 personel Tagana juga dikerahkan untuk mengoperasikan dapur umum.

    “Untuk Jakarta ini, kita mendirikan ada lima dapur umum salah satunya di Jakarta Utara ini,” kata Gus Ipul.

    Kemensos berkolaborasi  dengan Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Jakarta akan terus melakukan kerja sama dalam mencukupi kebutuhan dari warga terdampak banjir.

    “Kita memiliki buffer stock di Dinsos tingkat Provinsi dan Kota,” ujar Gus Ipul.

    Sebagai informasi, hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur Jakarta dan sekitarnya hingga menyebabkan genangan banjir dibeberapa wilayah pada Rabu (29/1/2025).

    Dari kejadian tersebut warga yang di wilayahnya terdampak banjir terpaksa mengungsi.

    Sebanyak 1.171 jiwa mengungsi di enam titik pengungsian di wilayah Jakarta Barat, 574 jiwa di tiga titik pengungsian di wilayah Jakarta Utara, dan 550 jiwa di empat titik pengungsian di wilayah Jakarta Timur dengan dua titik pengungsian masih dalam proses pendataan. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video: Amerika Serikat Ketar-Ketir, China Bakal Kuasai Dunia Lewat AI

    Video: Amerika Serikat Ketar-Ketir, China Bakal Kuasai Dunia Lewat AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemunculan Deepseek, sebuah perusahaan rintisan China menjadi salah satu sorotan redaksi CNBC Indonesia. Perusahaan yang dulunya kurang dikenal, kini berhasil menggemparkan sektor teknologi global dengan merilis model kecerdasan buatan (AI) yang kemampuannya menyaingi kreasi Google dan OpenAI. Bahkan, kebangkitan perusahaan tersebut membuat sejumlah raksasa teknologi Negeri Paman Sam harus mengalami pelemahan nilai saham.

    Selengkapnya saksikan dialog Anneke Wijaya bersama Editor CNBC Indonesia Ferry Sandria dan Kartini Bohang dalam segmen Editor’s View di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (30/01/2025).

  • Jerit Sunyi dari Wajah-Wajah yang Dibungkam

    Jerit Sunyi dari Wajah-Wajah yang Dibungkam

    Sebab, dalam kesunyian pantomim, ada jeritan yang lebih lantang dari sekadar suara.

    Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

    WAJAHNYA berlapis cat putih, mulutnya tertutup, matanya dibalut kain hitam. Tubuhnya dibalut jaket kuning mencolok, berdiri tegap di trotoar Kota Bandung, di depan Tugu Patung Maung, Jalan Perintis Kemerdekaan. Di kedua tangannya, poster berukuran besar bertuliskan seruan keras: “Hentikan Ekspor Monyet!!!” dan “Tetapkan Monyet sebagai Satwa Dilindungi.”

    Adalah Wanggi Hoed, seorang seniman pantomim yang hari itu, Kamis (30/1) siang, memilih tak bersuara—tetapi suaranya menggema ke seluruh penjuru kota.

    Penutup mata adalah simbol bahwa warga dunia masih menutup diri tentang primata berjenis beruk dan ekor mata. Menurutnya, kerja-kerja konservasi satwa masih juga diabaikan. Padahal manusia butuh hutan, primata serta fauna lainnya.

    BACA JUGA: Alun-Alun Kota Bandung: Destinasi Ikonik yang Selalu Ramai Pengunjung

    “Tapi mereka selalu menutup mata. Apakah (tutup mata) terus menerus sampai kita menengok kerusakan lainnya?” tanya Wanggi.

    Aksi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia. Wanggi, yang selama ini dikenal sebagai aktivis seni, ingin menarik perhatian publik terhadap nasib primata yang terus dieksploitasi. Monyet-monyet yang semestinya bebas di alam justru menjadi komoditas: diperdagangkan, diburu, disiksa, bahkan diekspor untuk kepentingan biomedis.

    “Ini merupakan salah satu gerakan solidaritas aksi peduli monyet atau primata. Setiap tahun akan terus diserukan agar ditetapkannya monyet beruk dan ekor panjang sebagai hewan dilindungi,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Lampions Park: Taman Asri dan Menarik untuk Bersantai di Kota Bandung

    Di sekeliling Wanggi, poster-poster lain bertengger di tembok dan pagar. Sebuah kain kuning bertuliskan “No Penindasan” tercoret merah, menjadi peringatan bahwa kebebasan bagi primata bukanlah perkara sepele.

    Poster lain menunjukkan gambar memilukan: seekor monyet dengan tatapan kosong, tubuhnya ditarik paksa oleh tangan manusia. “Stop ekspor, perburuan, penyiksaan, perdagangan, pemeliharaan, topeng monyet,” demikian bunyi tuntutan yang tertulis jelas.

    BACA JUGA: Fenomena Host Live: Jadi Pekerjaan Paruh Waktu yang Diminati Mahasiswa di Era Digital?

    “Sejak 2014 sebetulnya Bandung sudah diminta untuk membangun taman primata. Sebagai bagian edukasi bagi masyarakat. Tapi sampai saat ini tidak terealisasi,” jelasnya.

  • Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh Februari 2025, Ada 62 Perjalanan per Hari, Ini Cara Beli Tiketnya – Halaman all

    Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh Februari 2025, Ada 62 Perjalanan per Hari, Ini Cara Beli Tiketnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut jadwal terbaru kereta cepat Whoosh Februari 2025.

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah merilis jadwal terbaru kereta cepat Whoosh untuk bulan Februari 2025.

    “Halo, Sobat #Whoosh! Mulai 1 Februari 2025, Whoosh hadir dengan jadwal keberangkatan yang lebih sering,” tulis Instagram @keretacepat_id.

    Untuk bulan Februari 2025, KCIC menambah jadwal operasional menjadi 62 perjalanan per hari.

    Di mana sebelumnya, Whoosh hanya memiliki 14 perjalanan.

    Hal tersebut diumumkan oleh General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa pada pertengahan Januari 2025.

    Eva menjelaskan bahwa keputusan ini diambil seiring dengan peningkatan jumlah penumpang Whoosh yang terus bertumbuh pesat.

    “Sejak beroperasi pada Oktober 2023 KCIC terus melakukan penambahan jadwal reguler secara bertahap. Pada saat awal diluncurkan, Whoosh beroperasi dengan 14 perjalanan reguler per hari, kemudian 28 perjalanan per hari di November 2023, 40 perjalanan per hari pada Desember 2023, dan menjadi 48 perjalanan per hari sejak Mei 2024. Nantinya jadwal perjalanan semakin diperbanyak menjadi 62 perjalanan per hari mulai Februari 2025,” kata EVa, dikutip dari laman resminya.

    Dengan ditambahnya jadwal perjalanan Whoosh, maka ini diharapkan dapat memberikan banyak opsi terhadap penumpang.

    Selengkapnya berikut jadwal Kereta Cepat Whoosh Februari 2025

    Halim – Tegalluar Summarecon

    Halim: 06.25 WIB

    Karawang: 06.42 WIB

    Padalarang: 07.05 WIB

    Tegalluar Summarecon: 07.19 WIB

    Halim: 07.00 WIB

    Karawang: –

    Padalarang: 07.33 WIB

    Tegalluar Summarecon: 07.47 WIB

    Halim: 07.25 WIB

    Karawang: 07.42 WIB

    Padalarang: 08.05 WIB

    Tegalluar Summarecon: 08.19 WIB

    Halim: 08.00 WIB

    Karawang: –

    Padalarang: 08.33 WIB

    Tegalluar Summarecon: 08.47 WIB

    Halim: 08.25 WIB

    Karawang: 08.42 WIB

    Padalarang: 09.05 WIB

    Tegalluar Summarecon: 09.19 WIB

    Halim: 09.00 WIB

    Karawang: – 

    Padalarang: 09.33 WIB

    Tegalluar Summarecon: 09.47 WIB

    Halim: 09.25 WIB

    Karawang: 09.42 WIB

    Padalarang: 10.05 WIB

    Tegalluar Summarecon: 10.19 WIB

    Halim: 10.00 WIB

    Karawang: – 

    Padalarang: 10.33 WIB

    Tegalluar Summarecon: 10.47 WIB

    Halim: 10.25 WIB

    Karawang: 10.42 WIB

    Padalarang: 11.05 WIB

    Tegalluar Summarecon: 11.19 WIB

    Halim: 11.00 WIB

    Karawang: –

    Padalarang: 11.33 WIB

    Tegalluar Summarecon: 11.47 WIB

    Halim: 11.25 WIB

    Karawang: 11.42 WIB

    Padalarang: 12.05 WIB

    Tegalluar Summarecon: 12.19 WIB

    Selengkapnya, dapat diklik di sini.

    Tegalluar Summarecon – Halim

    Tegalluar Summarecon: 06.05 WIB

    Padalarang: 06.23 WIB

    Karawang: – 

    Halim: 06.52 WIB

    Tegalluar Summarecon: 06.35 WIB

    Padalarang: 06.53 WIB

    Karawang: 07.14 WIB

    Halim: 07.29 WIB

    Tegalluar Summarecon: 07.05 WIB

    Padalarang: 07.23 WIB

    Karawang: –

    Halim: 07.52 WIB

    Tegalluar Summarecon: 07.35 WIB

    Padalarang: 07.53 WIB

    Karawang: 08.14 WIB

    Halim: 08.29 WIB

    Tegalluar Summarecon: 08.05 WIB

    Padalarang: 08.23 WIB

    Karawang: –

    Halim: 08.52 WIB

    Tegalluar Summarecon: 08.35 WIB

    Padalarang: 08.53 WIB

    Karawang: 09.14 WIB

    Halim: 09.29 WIB

    Tegalluar Summarecon: 09.05 WIB

    Padalarang: 09.23 WIB

    Karawang: –

    Halim: 09.52 WIB

    Tegalluar Summarecon: 09.35 WIB

    Padalarang: 09.53 WIB

    Karawang: 10.14 WIB

    Halim: 10.29 WIB

    Tegalluar Summarecon: 10.05 WIB

    Padalarang: 10.23 WIB

    Karawang: –

    Halim: 10.52 WIB

    Tegalluar Summarecon: 10.35 WIB

    Padalarang: 10.53 WIB

    Karawang: 11.14 WIB

    Halim: 11.29 WIB

    Tegalluar Summarecon: 11.05 WIB

    Padalarang: 11.23 WIB

    Karawang: –

    Halim: 11.52 WIB

    Selengkapnya dapat klik di sini.

    Cara Beli Tiket Kereta Cepat Whoosh

    Akses laman ticket.kcic.co.id
    Pada pojok kanan atas, pilih menu ‘Masuk’
    Masukkan Email dan kata sandi untuk login
    Kemudian pilih ‘Rute Keberangkatan’
    Setelah itu, pilih ‘Jadwal Keberangkatan’
    Lalu pilih ‘Nomor Kursi’
    Jika sudah, selesaikan pembayaran
    Nantinya kamu akan mendapatkan QR Code Tiket

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Kereta Cepat Whoosh

  • Rumahnya Terendam Banjir hingga 70 Cm, Warga Kebon Pala Pilih Bertahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir hingga 70 Cm, Warga Kebon Pala Pilih Bertahan Megapolitan 30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir hingga 70 Cm, Warga Kebon Pala Pilih Bertahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir masih melanda permukiman Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara,
    Jakarta Timur
    , pada Kamis (30/1/2024) sore.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , pada pukul 17.00 WIB, ketinggian air bervariasi antara 75 hingga 100 sentimeter, setara dengan tinggi paha orang dewasa.
    Meskipun kondisi banjir cukup parah, sejumlah warga memilih untuk tidak mengungsi dan tetap membersihkan rumah mereka yang terendam air.
    Beberapa warga terlihat beraktivitas seperti biasa, menerjang genangan air banjir untuk melanjutkan rutinitas harian mereka.
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur melaporkan sembilan wilayah di Jakarta Timur tergenang akibat banjir kiriman dari Bendung Katulampa.
    Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Sukendar, menjelaskan bahwa kondisi banjir saat ini berbeda dari yang terjadi sebelumnya.
    “Masih tinggi airnya, sekitar 11.30 WIB masuk, paling pukul 16.00 sudah surut kembali,” ucap Sukendar saat dikonfirmasi pada Kamis (30/1/2024).
    Berdasarkan data dari BPBD Jakarta Timur hingga pukul 14.00 WIB, terdapat tujuh wilayah yang terkatagori banjir dan dua wilayah lainnya mengalami genangan.
    Berikut adalah rincian wilayah yang terdampak:
    Jalan Haji Maliki RW.05, RT.09, 11 Kel. Cawang Kec. Kramat Jati
    Jalan Taman Harapan RW.03, RT. 02, 04, 015 Kel. Cawang Kec. Kramat Jati
    Jalan Musholla Al Hikmah RT. 06/07 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati
    Jalan Seruni I RT. 01/06 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati
    Jalan Baiduri Bulan Rw.03 RT. 006, RT. 012 Kel. Bidara Cina Kec. Jatinegara
    Jalan Tanjung Lengkong Rw.07 RT. 05 Kel. Bidara Cina Kec. Jatinegara
    Jalan kebon pala II RW. 04 RT.12, 13 Kel. Kampung melayu Kec. Jatinegara
    Jalan kebon pala II RW. 05 RT.10, 11 Kel. Kampung melayu Kec. Jatinegara
    Jalan Jembatan 1 RW.05 RT.07 Kel. Balekambang Kec. Kramatjati
     Banjir yang melanda wilayah ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat dan masyarakat, terutama dengan adanya risiko yang mengancam keselamatan warga dan kerugian harta benda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sidang Etik Kasus Polisi Peras Penonton di DWP Rampung, Kompolnas Desak Kasusnya Dibawa ke Pidana

    Sidang Etik Kasus Polisi Peras Penonton di DWP Rampung, Kompolnas Desak Kasusnya Dibawa ke Pidana

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polri membawa kasus polisi peras penonton di acara Djakarta Wharehouse Project (DWP) 2024 dibawa ke ranah pidana seusai sidang etik kasus tersebut rampung.

    Anggota Kompolnas, Muhammad Choirul Anam mengatakan, sidang etik tersebut rampung pada Jumat (24/1/2025) lalu dan menyeret 35 polisi di tingkat Polsek Kemayoran hingga Polda Metro Jaya.

    “Kami mengapresiasi Propam ya, yang awalnya 18, terus proses berkembang sesuai dengan penyidikan menjadi 35 orang dengan kisaran PTDH, demosi, menyatakan perbuatan itu tercela,” katanya saat dihubungi Kamis (30/1/2025).

    Anam meminta Polri segera membawa kasus tersebut ke ranah pidana. Alasannya, agar anggota polisi yang terlibat tak hanya dikenai sanksi etik.

    “Terkait pidana, kalau kami, simultan saja. Ya sekarang bisa diproses penyelidikannya, ya sambil menunggu banding,” ungkapnya tentang polisi memeras penonton DWP.

    Anam berharap Polri tak perlu menunggu proses banding yang diajukan para polisi rampung. Apabila hal tersebut dilakukan, maka kasus tersebut bakal makin berlarut-larut.

    “Ini memang pilihan, ada yang menunggu dulu, ada yang langsung simultan. Ya kami berharapnya simultan,” ungkapnya tentang kasus polisi memeras penonton DWP.

    Kasus ini mencuat setelah akun X @Twt_Rave meunggah tuduhan bahwa sejumlah oknum Polri melakukan penangkapan dan pemerasan terhadap lebih dari 400 penonton asal Malaysia.

    Dalam kasus pemerasan penonton DWP asal Malaysia ini, akun tersebut menyebut para penonton tersebut menjalani tes urine mendadak, dan meskipun hasil tes negatif, mereka diduga diperas hingga total 9 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 32 miliar.

  • Mantan Bos Sriwijaya Air Didakwa Terima Uang Rp1 Triliun di Kasus Timah

    Mantan Bos Sriwijaya Air Didakwa Terima Uang Rp1 Triliun di Kasus Timah

    Bisnis.com, JAKARTA – Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa mantan Bos Sriwijaya Air, Hendry Lie menerima untung Rp1,05 triliun dalam kasus korupsi timah di IUP PT Timah Tbk. ( TINS).

    JPU mengatakan Hendry Lie selaku pemegang saham mayoritas PT Tinindo Inter Nusa (TIN) diduga telah bersekongkol dengan sejumlah pihak, termasuk mantan Dirut PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani dalam kasus ini.

    “Memperkaya Terdakwa Hendry Lie melalui PT Tinindo Inter Nusa setidak tidaknya Rp1.059.577.589.599,19,” ujar JPU dalam sidang dakwaan di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Dalam dakwaan itu, JPU menyatakan bahwa Hendry Lie telah memerintahkan Rosalina dan tersangka Fandy Lingga surat kerja sama sewa alat timah dengan PT Timah Tbk pada (3/8/2018). 

    Kemudian, Hendry Lie melalui PT TIN juga didakwa telah mengumpulkan bijih timah dari penambangan ilegal di IUP PT Timah melalui perusahaan boneka.

    Selanjutnya, Hendry Lie disebut telah menyetujui permintaan terdakwa Harvey Moeis untuk melakukan pembayaran biaya pengamanan sebesar US$500-US$750 per ton.

    Biaya pengamanan itu dicatat sebagai dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari smelter swasta yaitu CV Venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Binasentosa, PT Stanindo Inti Perkasa dan PT Tinindo Inter Nusa.

    Adapun, Hendry Lie telah menyepakati harga sewa processing pelogaman timah sebesar US$4.000 per ton untuk PT Refined Bangka Tin dan USD3700 per ton untuk 4 smelter swasta termasuk PT TIN. 

    Selain itu, JPU menyatakan bahwa Hendry Lie telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menerbitkan SPK di IUP dengan tujuan melegalkan pembelian bijih timah dari penambangan ilegal. Serangkaian perbuatan itu, kemudian didakwa telah merugikan keuangan negara Rp300 triliun.

    “Yang merugikan Keuangan Negara sebesar Rp300.003.263.938.131,14 berdasarkan laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga komoditas timah di IUP PT Timah,” pungkas JPU.

  • Puncak Arus Balik Libur Isra Mikraj dan Imlek, 179 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek – Page 3

    Puncak Arus Balik Libur Isra Mikraj dan Imlek, 179 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, terdapat 179.663 ribu kendaraan yang kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) pada puncak arus balik libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025. Diketahui, jumlah tersebut adalah angka kumulatif terhitung sejak Rabu, 29 Januari 2025.

    “Angka tersebut meningkat 41,11% jika dibanding lalu lintas normal. Total volume lalin tersebut merupakan angka kumulatif dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (dari arah Merak), GT Ciawi (dari arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (dari arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari arah Bandung),” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (30/1/2025).

    Lisye menjelaskan, peningkatan volume kendaraan pada puncak arus balik terlihat dengan adanya peningkatan yang signifikan kendaraan dari wilayah timur yaitu dari arah Trans Jawa dan dari arah Bandung.

    “Kami mencatat pada puncak arus balik libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025, volume kendaraan kembali dari arah Timur (Trans Jawa) melalui GT Cikampek Utama sebesar 51.391 kendaraan, meningkat 107,05% dibanding lalin normal dan melalui GT Kalihurip Utama sebesar 46.996 kendaraan atau meningkat 75,71% dibanding lalu lintas normal”, jelasnya.

    Lisye menambahkan, guna mengantisipasi peningkatan volume kendaraan tersebut, Jasa Marga telah melakukan koordinasi intensif dengan kepolisian dan memberlakukan strategi rekayasa lalu lintas dengan mengoptimalkan contraflow di ruas Jakarta-Cikampek dan Jagorawi, serta menempatkan petugas di titik rawan, seperti GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama untuk mempercepat penanganan gangguan.

    “Arus lalu lintas yang kembali ke wilayah Jabotabek pada periode Senin-Rabu (27-29 Januari 2025), Jasa Marga mencatat sebanyak total 528.202 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek dari empat gerbang tol utama, lalin ini meningkat 39,12% jika dibandingkan lalin normal (379.666 kendaraan),” ungkap dia.

     

  • Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal adalah Tentara dan Polisi yang Gagal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Januari 2025

    Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal adalah Tentara dan Polisi yang Gagal Nasional 30 Januari 2025

    Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal adalah Tentara dan Polisi yang Gagal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menekankan ciri khas negara gagal adalah tentara dan polisi yang gagal.
    Sebab,
    TNI dan Polri
    adalah dua institusi yang merupakan wujud dari kehadiran negara, penegakan kedaulatan, dan eksistensi negara.
    “Karena itu biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” kata Prabowo di The Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).
    Kepala Negara menuturkan, tentara dan polisi adalah bagian dari suatu negara.
    Menurut dia, segala bentuk Undang-Undang (UU), keputusan-keputusan presiden, peraturan-peraturan presiden, peraturan-peraturan pemerintah, dan semua produk-produk pemerintahan tidak ada artinya kalau tidak ditegakkan.
    “Semua rencana terbaik suatu bangsa tidak ada artinya kalau tidak dapat diimplementasikan,” beber Prabowo.
    Keduanya, lanjut Prabowo, memiliki kekuasaan khusus oleh negara untuk memegang monopoli fisik dan monopoli senjata.
    “Kekuasaan ini sangat besar. Rakyat yang mempercayakan kepercayaan ini kepada saudara-saudara sekalian,” ucap dia.
    Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan TNI dan Polri yang berpangkat jenderal dan memiliki banyak bintang untuk memahami makna dari jabatan tersebut.
    Prabowo bilang, berpangkat jenderal berarti TNI dan Polri harus menjadi yang paling pertama berani memberikan nyawa untuk kepentingan bangsa.
    Pangkat dan bintang yang dimiliki pun berarti penghormatan dari rakyat.
    “Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya saudara harus yang pertama berani memberi nyawa saudara untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu arti pangkat yang diberikan,” tandas Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Koperasi Simpan Pinjam Kerap Bermasalah, Ini Kata Menkop Budi Arie – Halaman all

    Koperasi Simpan Pinjam Kerap Bermasalah, Ini Kata Menkop Budi Arie – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menilai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang bermasalah akan selalu bermunculan selama di dunia masih ada kejahatan.

    Maka dari itu, tugas Kementerian Koperasi adalah memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak tergiur oleh iming-iming bunga simpanan yang tinggi dari koperasi.

    “Ya selama di dunia, selalu ada kejahatan. Tugas kita melakukan edukasi kepada masyarakat. Kalau logika kamu kan, kok ada polisi di mana-mana masih ada kejahatan? Ya di dunia,” kata Budi usai meresmikan Pos Pengaduan Koperasi di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

    Menurut dia, dengan tidak tergiur oleh bunga simpanan yang tinggi, masyarakat bisa terhindar dari koperasi bermasalah.

    “Tipsnya adalah jangan mudah tergiur iming-iming bunga simpanan yang tidak masuk akal karena pasti ada potensi penipuan,” ujar Budi.

    Ia pun mengungkapkan banyak koperasi yang bermasalah ternyata disalahgunakan oleh oknum tertentu.

    Dia bilang, masalah tersebut bukan berasal dari koperasi itu sendiri, melainkan dari individu-individu yang menggunakan nama koperasi untuk kepentingan pribadi.

    “Bukan koperasinya yang bermasalah sebenarnya, bukan koperasinya yang salah. Ini ada oknum-oknum dia pakai nama koperasi,” ucap Budi.

    Ia mengaku telah menemui korban koperasi bermasalah yang uangnya tidak bisa dikembalikan.

    Salah satu kasus yang ia temui ada korban yang dijanjikan bunga simpanan hingga 14 persen, padahal bunga bank umumnya hanya sekitar 5 persen.

    “Makanya jangan tergiur dengan iming-iming bunga yang tidak masuk akal. Itu pasti ponzi. Setahun doang lancar, abis itu enggak balik,” tutur Budi.

    Saat ini, ada delapan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) bermasalah yang total kerugiannya mencapai Rp 26 triliun.

    Budi menyebut anggota koperasi yang dirugikan tidak bisa berharap mendapatkan kembali 100 persen dana mereka.

    “Jadi kita tidak bisa berharap 100 persen, tapi paling tidak ada recovery rate (tingkat pengembalian) yang bisa membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban di koperasi-koperasi ini,” jelasnya.

    Budi kemudian merinci jumlah kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing koperasi yang bermasalah.

    Ada KSP Intidana sebesar Rp 930 miliar, KSP Lima Garuda Rp 570 miliar, KPS Timur Pratama Indonesia hampir Rp 400 miliar, dan KSP Sejahtera Bersama Rp 8,6 triliun.

    Berikutnya ada KSP Indosurya Cipta Rp 13,8 triliun, KSP Pracico Inti Utama Rp 623 miliar, KSP Pracico Inti Sejahtera Rp 763 miliar, dan KSP Jasa Berkah Wahana Sentosa Rp 226 miliar.

    Meski tidak menjamin recovery rate-nya bisa mencapai 100 persen, ia memastikan Kemenkop akan berupaya semaksimal mungkin agar bisa mendekati itu.

    Budi menyebut alasan mengapa pengembalian tidak bisa mencapai 100 persen adalah karena aset yang dimiliki oleh koperasi-koperasi tersebut tidak sebanding dengan kewajiban yang harus dibayarkan.

    Sebagai contoh, KSP Sejahtera Bersama memiliki kewajiban sebesar Rp 8,6 triliun, tetapi hanya memiliki aset sekitar Rp 1,3 triliun.

    “Secara hukumnya bagaimana recovery rate-nya nanti dihitung berdasarkan aset dari koperasi-koperasi ini,” kata Budi.

    “Kalau bisa 100 persen bagus, tapi kalau di bawah itu paling enggak kita sudah memberitahu bahwa ini ada risiko enggak 100 persen balik karena asetnya enggak sebanding. Syukur-syukur bisa 100 persen,” pungkasnya.

    Budi Arie Bentuk Satgas Tangani Koperasi Bermasalah

    Sebagaimana diketahui, baru-baru ini Kemenkop telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani sejumlah koperasi bermasalah di Indonesia dengan nama Satgas Revitalisasi Koperasi Bermasalah.

    Satgas tersebut melibatkan berbagai unsur mulai Kejaksaan, Kepolisian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

    Ruang lingkup Satgas sebagai Tim Ad Hoc antar Kementerian/Lembaga terkait untuk mengoordinasikan langkah-langkah penanganan koperasi bermasalah dengan tujuan mengutamakan pembayaran simpanan kecil para anggota koperasi.

    Lalu, upaya untuk menyehatkan kembali lembaga koperasinya dengan salah satu indikator utamanya adalah adanya pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk membahas keberlangsungan usaha koperasi.

    Anggota Satgas akan melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan masing-masing kementerian/lembaga terkait.

    “Satgas berupaya mengawal putusan homologasi pasca Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU,” kata Budi Arie, Jumat (24/1/2025).