Blog

  • Satu Anggota Polri Jadi Korban Meninggal Akibat Ledakan Kapal Basarnas di Ternate – Page 3

    Satu Anggota Polri Jadi Korban Meninggal Akibat Ledakan Kapal Basarnas di Ternate – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kapal milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Ternate kecelakaan terjadi di perairan Gita, Kecamatan Oba, Ternate, Maluku Utara pada Minggu, 2 Februari 2025 malam.

    Insiden ini menewaskan tiga orang dari tim penyelamat, salah seorang di antaranya anggota Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara. Korban adalah Bharatu Mardi Hadji yang turut berada di Kapal RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate.

    “Betul anggota Ditpolairud Polda Malut, Bharatu Mardi Hadji meninggal dunia,” kata Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

    Iwan mengatakan, kejadian berawal saat tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Dit Polairud Polda Maluku Utara bersama media berangkat untuk mengevakuasi dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Ternate.

    Ketika itu, Kapal Basarnas yang ditumpangi tiba-tiba meledak. Akibat kejadian itu, seluruh penumpang terlempar ke dalam air, termasuk Kasiops Basarnas Ternate M Syahran Laturua yang kebetulan berada di atas kapal.

    “Pada saat perjalanan, kurang lebih 15-20 menit lagi sampai di lokasi. Tiba-tiba RIB (Rigid Inflatable Boat) kami terjadi ledakan, hampir seluruh penumpang di atasnya terlempar ke air,” ujar dia.

    Iwan menerangkan, Kasiops dan korban lain kemudian berenang dan berhasil kembali ke kapal RIB. Insiden ini segera dilaporkan ke kepala kantor.

     

  • Tito Sebut Kemendagri Pangkas Anggaran 2025 Capai 57 Persen, Termasuk Pengadaan ATK – Page 3

    Tito Sebut Kemendagri Pangkas Anggaran 2025 Capai 57 Persen, Termasuk Pengadaan ATK – Page 3

    Sebelumnya, adapun berdasarkan lampiran I file Surat Edaran yang diterima Liputan6.com, terdapat beberapa K/L yang melakukan efisiensi anggaran terbesar pada tahun 2025.

    Salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti, menyampaikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum, telah mengurangi anggaran sebesar 80% atau sekitar Rp 81 triliun dari pagu anggaran awal yang sebesar Rp 110 triliun.

    “(Efisiensi hampir) 80%, itu dari pagu Rp 110 triliun menjadi Rp 81 triliun,” ujar Diana saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).

    Daftar 10 K/L dengan Efisiensi Anggaran TerbesarBerikut adalah 10 K/L dengan efisiensi anggaran terbesar:

    1. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami efisiensi anggaran terbesar, yakni mencapai Rp 4,81 triliun atau 75,2% dari pagu anggaran Rp 6,39 triliun.

    2. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 81,38 triliun atau 73,34% dari total pagu Rp 110,95 triliun.

    3. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 3,66 triliun atau 69,4% dari pagu sebesar Rp 5,27 triliun.

    4. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga melakukan penghematan anggaran mencapai Rp 1,46 triliun atau 62,9% dari pagu sebesar Rp 2,33 triliun.

    5. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 433,19 miliar atau 69,1% dari pagu Rp 626,39 miliar.

    6. Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyaratan melakukan penghematan sebesar Rp 6 miliar atau 66,4% dari pagu Rp 9,02 miliar.

    7. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melakukan penghematan anggaran hingga Rp 144,5 miliar atau 62,8% dari pagu sebesar Rp 229,9 miliar.

    8. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang, mengalami efisiensi anggaran sebesar Rp 33,6 miliar atau 62,8% dari pagu anggaran Rp 53,49 miliar.

    9. Kementerian Koordinator Bidang Pangan melakukan efesiensi anggaran sebesar Rp 27,6 miliar atau 62,6% dari pagu anggaran Rp 44 miliar.

    10. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, melakukan penghematan anggaran hingga Rp 1,23 triliun atau 62,18% dari pagu Rp 1,99 triliun.

  • Bank Mandiri Beri Pinjaman Rp120 Miliar untuk Pyridam Farma

    Bank Mandiri Beri Pinjaman Rp120 Miliar untuk Pyridam Farma

    Jakarta, FORTUNE – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengucurkan pinjaman senilai Rp120 miliar kepada PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) melalui anak perusahaan PYFA, yakni PT Ethica Industri Farmasi (EIF). Penandatanganan Akta Perjanjian Kredit Investasi antara kedua perusahaan dilakukan pada 31 Januari 2025.

    Informasi mengenai pemberian pinjaman tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary PYFA, Herdiasti Anggitya Dwisani. Pinjaman ini memiliki suku bunga tetap sebesar 8,25 persen per tahun. Jangka waktu pengembalian pinjaman ditetapkan selama 96 bulan atau delapan tahun, terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

    Herdiasti juga menambahkan bahwa dana pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) atas aset yang dimiliki EIF. Aset tersebut berupa tanah dan bangunan pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Refinancing ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

    PYFA memastikan transaksi ini tidak akan memberikan dampak material yang signifikan terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, atau kelangsungan usaha perseroan. 

    Pada Senin, (3/2) pukul 11.00 WIB, saham PYFA turun6,78 persen atau 16 poin menjadi Rp22.000 per saham.
     

  • 10
                    
                        Terancam Gagal Daftar SNBP, Ratusan Siswa SMKN 2 Solo Demo karena Sekolah Lalai
                        Regional

    10 Terancam Gagal Daftar SNBP, Ratusan Siswa SMKN 2 Solo Demo karena Sekolah Lalai Regional

    Terancam Gagal Daftar SNBP, Ratusan Siswa SMKN 2 Solo Demo karena Sekolah Lalai
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Ratusan siswa SMKN 2 Surakarta, Jawa Tengah, terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (
    SNBP
    ) untuk masuk perguruan tinggi.
    Hal ini diduga disebabkan oleh kelalaian pihak sekolah dalam menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (
    PDSS
    ).
    Pada Senin (3/2/2025), ratusan siswa bersama orang tua murid menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah.
    Mereka memprotes keterlambatan yang membuat siswa kehilangan kesempatan untuk mengikuti SNBP.
    Sejumlah spanduk berisi kritik terhadap pihak sekolah terpasang di area sekolah, di antaranya bertuliskan: “Guru Lalai Kami Terbengkalai,” “Kami Berhak SNBP,” “Pray for Stemsa,” dan “Jaga Nama Baik Sekolahmu?”
    Salah satu orang tua murid, Nayla, menyatakan bahwa akibat keterlambatan finalisasi ini, siswa tidak dapat mendaftar SNBP.
    “Jadi ini semua udah enggak bisa daftar. Terus ini yang diharapkan seperti apa? Kenapa tidak sampai mundur? Ada tanggung jawabnya enggak? Sekolah ngasih solusi SNBT. SNBT itu sudah beda,” ujarnya.
    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Nurgiyanto, menyatakan bahwa setelah aksi ini, Kepala SMKN 2 Solo, Sugiyarso, bersama dua siswa, dua wali murid, tim PDSS, serta perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan akan berangkat ke Jakarta untuk mengajukan keringanan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
    Mereka berharap siswa tetap diberi kuota untuk mengikuti SNBP.
    “Kami tetap berupayakan, ke Kementerian. Sesuai arahan dari pengawas sekolah cabang. Semoga, bisa bisa diupayakan,” kata Nurgiyanto usai aksi.
    Sementara itu, seorang siswa bernama Aura mengaku kecewa terhadap pihak sekolah karena gagal menyelesaikan finalisasi PDSS.
    “Kalau misalnya usaha sekolah ini enggak berhasil, kan berarti harusnya ada bentuk pertanggungjawaban lain,” kata Aura di sela-sela aksi demonstrasi.
    Ia juga menambahkan bahwa bimbingan untuk UTBK yang diberikan sekolah tidak cukup untuk menggantikan kesempatan mengikuti SNBP.
    “Menurut saya, bimbingan UTBK itu tidak sepadan. Saya belajar UTBK lama pun sampai sekarang belum 100 persen bisa. Apalagi dengan waktunya singkat dan sedikit,” lanjutnya.
    Hingga saat ini, siswa dan orang tua masih menunggu kepastian dari kementerian terkait nasib mereka dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga rela antre di SPBU Fatmawati untuk dapat elpiji 3 kg

    Warga rela antre di SPBU Fatmawati untuk dapat elpiji 3 kg

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga mengaku rela mengantre di SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan untuk mendapatkan “liquefied petroleum gas” (Elpiji) tiga kilogram (kg) karena sedang terjadi kelangkaan.

    “Saya baru datang tadi katanya buka jam 09.00 WIB, saya tak pernah gini, setahu saya jam segitu susah. Jadi, saya datang lebih pagi,” kata Kasmayanti saat ditemui di SPBU Fatmawati Jakarta, Senin.

    Kasmayanti mengaku khawatir tidak mendapatkan elpiji lantaran dibutuhkan untuk kegiatan masak sehari-hari.

    Dia mengaku biasanya membeli di pedagang eceran, namun kini dia memilih mendatangi SPBU mengingat saat ini penjualannya hanya sampai pangkalan.

    Dalam akhir keterangannya, dia menyampaikan harapannya agar pemerintah perlu mengkaji kembali kebijakan tersebut.

    “Harapan saya kayak dulu, biar gampang, kita kan disuruh makan bergizi dan sehat. Kalau masak sendiri susah, gimana dong,” ujarnya.

    Sementara, pemilik UMKM katering bernama Rochimawati mengatakan dirinya membutuhkan jarak tempuh satu kilometer (km) dari rumahnya untuk bisa mendapatkan barang itu.

    “Gas habis, akhirnya nyari jauh harganya pun naik Rp5.000 dari Rp21.000 menjadi Rp26.000,” ujar Rochimawati.

    Wanita itu akhirnya tetap memilih membeli dengan harga tinggi lantaran membutuhkan untuk memasak pesanan lauk kemasan (frozen food) menjelang bulan puasa.

    Sebagai pedagang, dia mengaku kesusahan karena sulit lantaran jarak yang jauh dan dia tidak bisa mengurangi bahan baku lantaran mementingkan kualitas.

    “Agak sulit ya, karena harus antre, dan memakan waktu, jadi tidak menghemat waktu juga. Kalau bisa kembalikan ke eceran aja,” ucapnya.

    Dia berharap agar pemerintah bisa mengelola elpiji agar tetap sampai ke pengecer meski nantinya harganya menjadi naik.

    Mulai Sabtu (1/2), pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai hari itu, agen resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual LPG tiga kilogram (kg) kepada pengecer.

    Pengecer elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan komoditas produk Pertamina itu.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusinya agar lebih terkontrol dan tepat guna.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pedagang Warteg Keluhkan Sulit Cari Elpiji 3 Kg – Halaman all

    Pedagang Warteg Keluhkan Sulit Cari Elpiji 3 Kg – Halaman all

    Pengurus Kowantara banyak menerima keluhan dari anggotanya sesama pengusaha warteg yang kesulitan membeli elpiji 3 kg.

    Tayang: Senin, 3 Februari 2025 13:10 WIB

    Tribunnews/Jeprima

    ELPIJI LANGKA – Pekerja menyiapkan pesanan nasi bungkus di Wartegan, Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11/2021). Pengurus Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) banyak menerima keluhan dari anggotanya sesama pengusaha warteg yang kesulitan membeli elpiji 3 kilogram karena kebijakan baru Kementerian ESDM yang melarang pendistribusian elpiji 3 kg ke pengecer. 

    .

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengaku banyak menerima keluhan dari anggotanya sesama pengusaha warteg yang kesulitan membeli elpiji 3 kilogram (kg).

    Mereka sulit mendapatkan elpiji 3 kg di pengecer dan toko-toko sejak Pemerintah dan Pertamina Patra Niaga menerapkan kebijakan baru hanya pangkalan elpiji 3 kg resmi Pertamina yang boleh menjual elpiji 3 kg.

    “Sangat sulit mencarinya. Jelas sangat mengganggu perdagangan Warteg, karena gaa melon sangat vital untuk komponen dalam operasional Warteg,” kata Mukroni saat dihubungi Tribunnews, Senin (3/2/2025).

    Kowantara menyatakan menolak kebijakan baru tersebut karena selain membuat pedagang warteg kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg, imbasnya akan berdampak pada pedagang kecil.

    “Terutama, mereka yang bergantung pada penjualan gas eceran sebagai sumber penghasilan utama. Pelarangan ini dapat mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur Mukroni. 

    Kebijakan ini, kata Mukroni, dapat dianggap tidak adil karena lebih menguntungkan perusahaan besar dan merugikan pedagang kecil serta konsumen biasa.

    Mulai 1 Februari 2025 elpiji 3 kg tidak lagi dapat diperjualbelikan secara eceran. Masyarakat yang ingin membeli gas bersubsidi ini diwajibkan untuk melakukan pembelian langsung di pangkalan resmi yang telah terdaftar di Pertamina.

    “Pelarangan ini dapat menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian lokal,” tutur Mukroni.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Contoh Teks Khutbah Jumat di Bulan Syaban – Halaman all

    Contoh Teks Khutbah Jumat di Bulan Syaban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bulan Syaban merupakan momen istimewa yang menjadi pengantar menuju Ramadan, bulan penuh berkah yang dinanti-nantikan oleh setiap Muslim. 

    Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadan. 

    Salah satu bentuk pengingat spiritual yang penting adalah khutbah Jumat, yang dapat menjadi sarana untuk menyampaikan nasihat serta motivasi agar umat Islam lebih siap secara lahir dan batin dalam menyongsong bulan suci.

    Teks khutbah Jumat ini, dikutip dari laman Al Azhar Yogyakarta.

    Khutbah Jumat Pertama

    إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

    عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

    Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

    Salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada umat Nabi Muhammad ﷺ adalah nikmat berupa waktu-waktu kebaikan. Di dalamnya hamba-hamba Allah yang saleh akan berlomba-lomba memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mencari rida-Nya, dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

    Imam Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Muhammad bin Maslamah yang berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

    إن لِرَبِّكُمْ فِي أَيَّامِ دَهْرِكُمْ نَفَحَاتٌ، فَتَعَرَّضُوا لَهُ، لَعَلَّهُ أَنْ يُصِيبَكُمْ نَفْحَةٌ مِنْهَا، فَلا تَشْقَوْنَ بَعْدَهَا أَبَدًا

    Sesungguhnya bagi Tuhan kalian di hari-hari sepanjang tahun kalian ada nafahat (tiupan), maka mendekatlah kepada-Nya, boleh jadi tiupan itu akan mengenaimu, sehingga kalian tidak akan pernah celaka selamanya.”

    Sebagian nafahaat (tiupan) itu tengah menyapa hari-hari kita belakangan ini hingga beberapa pekan ke depan. Yaitu tiupan kebaikan dalam bulan Sya’ban. Bulan yang terletak di antara bulan Rajab dan Ramadan ini digunakan oleh Nabi ﷺ sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah, baik secara kualitas maupun kualitas.

    Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

    Disebutkan dalam beberapa hadits tentang keutamaan Sya’ban. Pertama, dari Aisyah RA, beliau mengatakan,

    لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

    “Belum pernah Nabi ﷺ berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Kedua, dari Ummu Salamah RA, beliau berkata :

    مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

    “Saya belum pernah melihat Nabi ﷺ berpuasa dua bulan berturut-turut selain di bulan Sya’ban dan Ramadan.” (HR. Tirmizi)

    Mari kita pelajari mengapa Rasulullah ﷺ, teladan indah bagi kita semua, menggandakan semangat dalam beribadah di bulan Sya’ban seperti sekarang. Setidaknya ada dua alasan yang bisa kita petik.

    Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

    Pertama, bulan Sya’ban banyak dipandang sebelah mata dan banyak pula orang yang melalaikannya. Oleh karena itu, Nabi ﷺ memberikan contoh kepada kita agar tidak melupakannya, dengan beliau menghidupkan hari-hari di dalamnya dengan ibadah.

    Selain itu, beliau ﷺ ingin menunjukkan kepada umat keutamaan beribadah di saat sebagian manusia berada dalam kelalaian.

    Secara umum kita sangat memerhatikan bulan Rajab yang diharamkan oleh Allah dengan segala keistimewaannya. Ketika bulan tersebut sudah lewat dan memasuki bulan Sya’ban, kita menganggap tidak mendapatkan lagi kesempatan yang istimewa sehingga melalaikan ibadahnya karena bosan atau putus asa.

    Inilah yang diingatkan oleh Rasulullah ﷺ agar kita tidak terlena atau kendor semangatnya dalam menyambut bulan Sya’ban, karena bulan ini tidak kalah istimewanya dengan bulan sebelumnya.

    Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

    Alasan kedua, bulan Sya’ban bulan diangkatnya amal perbuatan sehingga beliau ﷺ ingin amal-amal yang dilaporkan itu adalah amal-amal kebaikan bukan keburukan.

    Dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya, “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban.”

    Nabi ﷺ bersabda,

    ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

    “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. an-Nasa’i)

    Pada bulan itu seluruh amal manusia disaring, amal yang tulus ikhlas mencari rida-Nya maka akan diterima oleh Allah. Sebaliknya amal yang tidak tulus maka akan dikembalikan kepada pemiliknya.

    Bagi yang amalnya diterima maka dia akan terbebas dari rasa bosan dan jenuh sehingga akan selalu mengerjakan amal salehnya dengan ikhlas. Kebahagiaan akhirat menunggunya karena amal perbuatannya di dunia tidak sia-sia.

    Bagi yang amal perbuatannya ditolak dan dikembalikan, maka amal-amal mereka hanyalah menghiasi mata mereka di dunia, mereka mengira amal yang telah dilakukan akan menyelamatkan mereka dari siksaan akhirat. Mereka juga mengira kalau amalnya akan mendapat pahala dari Allah, padahal dugaan mereka tidak sesuai dengan kenyataan yang diterima.

    Riwayat di atas memberi isyarat bahwa Nabi Muhammad ﷺ menggunakan waktunya semaksimal mungkin dan juga tenaganya sekuat mungkin untuk beribadah pada bulan Sya’ban ini.

    Berpuasa bagi Nabi ﷺ merupakan rutinitas ibadah harian yang selalu menghiasi hidupnya bahkan ketika keluarganya tidak mempunyai persediaan makanan, beliau meneruskan puasa sampai datang waktu magrib.

    Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah

    Demikianlah semangat Rasulullah ﷺ dalam mengisi masa kehidupannya dengan ketaatan kepada Allah SWT, padahal dosa-dosa beliau yang lalu dan akan datang telah diampuni.

    Begitu pula dengan semangat para sahabat yang jika diserukan kepada kebaikan, mereka berlomba-lomba dalam mengerjakannya, seakan ayat berikut ini ditujukan khusus kepada mereka :

    وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

    “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu serta mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran : 133)

    Mari bersama kita mengisi hari-hari dalam kehidupan ini khususnya di bulan Sya’ban seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ.

    بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

    Khutbah Jumat Kedua

    اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ

    أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

    اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ 

    اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

    عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Pengamat Minta Presiden Prabowo Tegur Bahlil karena Batasi Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg

    Pengamat Minta Presiden Prabowo Tegur Bahlil karena Batasi Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg

    Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom UGM, Dr. Fahmy Radhi, MBA mengatakan bahwa larangan pengecer menjual gas LPG 3 Kg yang digagas Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hanya akan menyusahkan rakyat kecil.

    Menurutnya, kebijakan ini justru berpotensi mematikan pedagang kecil lantaran menyusahkan konsumen untuk mendapatkan LPG 3 Kg.

    Selain itu, kebijakan Bahlil ini disebut berbanding terbalik dengan komitmen Presiden Prabowo yang ingin berpihak pada rakyat kecil.

    “Selama ini pengecer merupakan pedagang dan warung-warung kecil untuk mengais pendapatan dengan berjualan LPG 3 Kg. Larangan bagi pengecer menjual LPG 3 Kg mematikan usaha mereka,” ujarnya, di Kampus UGM, Senin, 3 Februari 2025, seperti dilansir dari laman resmi UGM.

    Fahmin mengatakan bahwa pelarangan tersebut bisa berdampak bagi wirausaha akar rumput. Mereka bisa saja kehilangan pendapatan.

    Efek buruknya, mereka kembali menjadi pengangguran dan terperosok menjadi rakyat miskin.

    Mengacu pada alasan ini, ia meminta Presiden Prabowo menegur kebijakan yang dibuat oleh Bahlil tersebut.

    “Kebijakan melarang pengecer menjual LPG 3 harus dibatalkan. Prabowo harus menegur Bahlil atas kebijakan blunder tersebut agar kebijakan serupa tidak terulang kembali,” ia menambahkan.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah telah membuat kebijakan bahwa penjualan gas LPG 3 kg resmi dilarang dilakukan melalui pengecer atau warung per 1 Februari 2025.

    Nantinya, pembelian gas melon harus dilakukan langsung ke pangkalan resmi.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, hal ini dilakukan agar masyarakat dapat menerima harga resmi sesuai ketetapan pemerintah.

    “Ini kita kan lagi menata. Ini kan bagaimana harga yang diterima oleh masyarakat bisa sesuai dengan batasan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Di sisi lain, pemerintah juga membuka kesempatan bagi warung dan perseorangan untuk menjadi pangkalan resmi gas LPG 3 Kg.

  • Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Jakarta

    Bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan maut di KM 72 Tol Pandaan-Malang dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Pengusaha otobus menyoroti fenomena penyewaan bus/truk TNI/Polisi untuk berwisata.

    Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping itu menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi .

    Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12.

    Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, bus milik institusi TNI dan polisi atau instansi pemerintah lainnya sering dipakai masyarakat umum untuk berwisata.

    “Bus institusi yang dipakai masyarakat umum ini fakta dari banyak pelanggaran yang ada. Semua tahu kalau rantis atau kendaraan dinas tidak diperuntukkan umum apalagi disewakan. Hal seperti ini banyak sekali, baik kendaraan rantis juga kendaraan (bus) operasional instansi-instansi kementerian,” kata Sani kepada detikOto.

    Menurutnya, banyaknya bus instansi pemerintah yang ‘menyamar’ menjadi bus pariwisata ini buntut tidak adanya pengawasan yang baik dan penindakan yang tegas juga konsisten. Masyarakat juga belum banyak yang paham mengenai moda yang harus digunakan.

    “Masyarakat hanya melihat sewa yang murah,” ujar Sani.

    “Untuk kecelakaan rantis yang terjadi di Tol Surabaya ini pihak Propam Polri dan Bareskrim harus mengusut tuntas agar praktik seperti ini tidak terjadi lagi. Di lapangan banyak terjadi hal ini, bus pemerintah disewa oleh masyarakat umum dengan berbagai alasan. Pemahaman masyarakat yang sangat lemah terhadap aturan yang semestinya dalam menggunakan moda transportasi umum sangat terlihat dengan jelas sehingga tidak ada kepedulian, hanya melihat keperluannya yang penting terakomodir,” ujar Sani.

    (rgr/din)

  • Dosen ASN Ancam Mogok Massal jika Tukinnya Tak Segera Dibayar Pemerintah

    Dosen ASN Ancam Mogok Massal jika Tukinnya Tak Segera Dibayar Pemerintah

    loading…

    Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan memberikan keterangan kepada media di sela unjuk rasa di Patung Kuda Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA – Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi) mengancam melakukan mogok massal jika tunjangan kinerja (tukin) tak kunjung dibayarkan oleh pemerintah. Ancaman itu disampaikan di sela demonstrasi di Patung Kuda Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

    Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan menyampaikan para dosen nantinya berhenti mengajar dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa hingga pemerintah komitmen membayarkan tukin.

    “Kami akan mengambil langkah yang lebih tinggi lagi levelnya, yaitu teman-teman sudah menyuarakan untuk aksi mogok nasional,” kata Anggun di lokasi aksi.

    Dia berharap dalam aksi hari ini, Presiden Prabowo Subianto tersentuh hatinya memperhatikan kesejahteraan para dosen dengan mencairkan tukin. Agar pihaknya juga tak melakukan aksi mogok massal.

    “Banyak kawan-kawan kami di daerah itu kan ya, itu mereka harus mencari pekerjaan yang lain untuk bisa survive. Kita, walaupun statusnya sebagai dosen, tapi kami mengalami dilematis, ini antara bayar, apa namanya itu, beli buku gitu kan ya, atau kami harus bisa makan gitu,” katanya.

    “Oleh karena itu, kami berharap dengan aksi kali ini sudah bisa menyentuh hati Presiden Prabowo untuk mengalokasikan tukin buat kami, untuk semuanya, tukin for all,” katanya.

    Selain mogok massal, pihaknya higa akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Pasalnya Tukin yang merupakan hak para dosen ini tak pernah dibayarkan sejak 2020.

    “Kami akan tetap berjuang untuk pemerintah membayarkan tukin dari tahun 2020. Dan kalau misalnya tidak ada iktikad baik dari pemerintah, kami akan maju ke PTUN,” ujarnya.

    (abd)