Blog

  • DPRD Surabaya: MBG jadi tuas ekonomi dan lahirkan generasi unggul

    DPRD Surabaya: MBG jadi tuas ekonomi dan lahirkan generasi unggul

    Surabaya (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menyebut jika program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Surabaya sebagai pemutar tuas ekonomi dan melahirkan generasi unggul, sehingga pelaksanaan program tersebut perlu didukung.

    Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni di Kota Surabaya, Senin mengatakan sejauh ini pelaksanaannya minim hambatan dan cenderung tak ada keluhan yang berarti.

    “Badan Gizi Nasional (BGN) menunjuk beberapa sekolah di Surabaya sebagai uji coba pelaksanaan MBG pada Senin (13/1) bulan lalu. Terdapat beberapa sekolah perwakilan tiap jenjang mulai dari TK, SD, SMP, serta SMA/SMK. Total siswa yang masuk dalam uji coba tersebut adalah 6.159 anak,” paparnya.

    Berlangsung lebih dari seminggu, uji coba tersebut diketahui dilaksanakan tanpa hambatan dan keluhan berarti. Dalam program itu, para siswa mendapatkan menu makanan empat sehat lima sempurna. Mulai dari nasi, sayuran, ayam, buah, dan susu. Menu tersebut telah disesuaikan dan diawasi oleh BGN.

    Ia mengatakan, program MBG tersebut memiliki banyak fungsi. Pertama, membangun sumber daya manusia (SDM) jangka panjang untuk membentuk generasi unggul. Sehingga mampu menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan maksimal. Selain itu, adanya MBG juga mampu memutus disparitas kecukupan gizi terhadap seluruh anak di Indonesia.

    “Program ini juga menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi di seluruh kabupaten dan kota. Syaratnya, beberapa unsur penting harus dilibatkan dalam pelaksanaannya,” ujarnya.

    Unsur penting tersebut yakni UMKM setempat di sekitar sekolah berada, sehingga bisa memotong biaya distribusi. Dengan biaya distribusi yang minim, maka keuntungan penyedia bahan dan jasa akan lebih tinggi. Tentunya, tanpa mengurangi kebutuhan gizi dan nutrisi pada tiap porsinya. Selain itu, kantin sekolah juga harus dilibatkan.

    “Ini untuk memutar pertumbuhan ekonomi. Sehingga UMKM setempat dan kantin sekolah mesti dilibatkan. Karena jika hanya melibatkan layanan katering besar, maka ekonomi hanya akan berputar di lingkup makro,” imbuhnya.

    Beberapa harapan terus dilambungkan Fathoni agar kelangsungan MBG ke depan senantiasa berjalan lancar.

    “Di tahap uji coba ini, pemerintah memang harus lebih banyak mendengar. Baik dari kalangan siswa maupun pengamat gizi dari masing-masing kabupaten/kota,” ujarnya.

    Meski keseluruhan pelaksanaan uji coba MBG di-handle oleh BGN, Fathoni mendorong Pemkot Surabaya untuk senantiasa proaktif dalam mengawasi prosesnya. Terlebih, Pemkot sudah berpengalaman dalam program permakanan. Sehingga, sudah memiliki database terkait UMKM setempat penyedia makanan.

    “Jadi nanti Pemkot bisa memperkirakan UMKM terdekat dari sekolah sebagai penyedia makanannya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bakal merata,” ucapnya.

    Dilanjutkan Fahtoni, BGN dan Pemkot perlu berkolaborasi agar kelancaran MBG ke depan terus tercapai. Kolaborasi tersebut juga diperlukan untuk mengawasi makanan. Baik saat pengecekan kualitas, higienitas, hingga pengolahannya.

    Fathoni memastikan, dewan bakal mendukung program tersebut. Terlebih, tujuannya untuk membentuk generasi unggul dan memutar pertumbuhan ekonomi. Bahkan, Pemkot dan DPRD telah menyiapkan anggaran Rp1,1 triliun untuk mendukung MBG.

    “Saya berharap, ke depan, program ini berjalan lancar dan memberikan multiple effect yang baik di semua lini,” harapnya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPR akan Gelar Mediasi Korban Penggusuran Perumahan di Tambun

    DPR akan Gelar Mediasi Korban Penggusuran Perumahan di Tambun

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima mengemukakan pihaknya akan mengundang warga korban penggusuran di Cluster Setia Mekar Residence 2, Tambun Selatan, Bekasi Jawa Barat.

    Aria menuturkan pihaknya akan mendengar aspirasi dari para korban yang tergusur itu. Bahkan, dia mengaku sudah berkomunikasi dengan perwakilan korban untuk segera mengirim surat audiensi.

    “Kita nunggu suratnya dan kemarin orang yang ada di sana sudah kontak ke saya. Saya minta segera kirim surat ke Komisi II untuk kita undang,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

    Dia melanutkan, jika surat telah terkirim, audiensi bisa dilaksanakan pada minggu depannya dengan dibarengi kasus-kasus sengketa tanah lainnya.

    “Saya sudah informasikan kepada key person yang mengkomunikasikan saya untuk segera kirim surat minggu ini, minggu depan bisa kita undang dengan beberapa kasus yang sama,” ujarnya.

    Sebagai informasi, sejumlah warga di Cluster Setia Mekar Residence 2 menjadi korban penggusuran oleh Pengadilan Negeri (PN) Cikarang Kelas II.

    Padahal, warga yang tinggal di tempat tersebut dikabarkan memiliki sertifikat hak milih (SHM) dari lahan yang tergusur itu.

  • Saksi Sebut Korban Penembakan Orang Tak Dikenal Kerap Buat Resah di Bogor – Halaman all

    Saksi Sebut Korban Penembakan Orang Tak Dikenal Kerap Buat Resah di Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria berinsial TB (45) tewas ditembak orang tidak dikenal, di depan taman kanak-kanak (TK) Motekar di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (3/2/2025) dini hari.

    Seorang saksi yang juga warga sekitar lokasi mengungkap korban kerap lakukan perbuatan onar di sekitar lokasi.

    “Kejadiannya tengah malam, waktu itu korban datang sambil mengacungkan golok ke warga sekitar dan orang yang lewat,” ujar Nandang Warga sekitar lokasi kejadian.

    Malam saat kejadian, Nandang tengah melakukan ronda.

    Kala itu, ia sempat mendengar suara keributan di sekitar TK tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Saya pikir suara apa, saat saya datang ke dia (korban) mengacungkan golok dalam keadaan mabuk ke warga. Enggak tahu masalahnya apa, yang jelas ulah dia membuat warga marah,” ujar Nandang.

    Nandang mengungkap saat itu terdengar letusan seperti senjata api.

    Lebih lanjut Nandang katakan korban yang melakukan perlawanan tiba-tiba sudah terjatuh.

    “Ini kali sekian dia datang buat rusuh sambil mabuk, dia memang sering datang ke pasar tiap tengah malam, satu hari sebelumnya korban juga sempat berbuat onar dengan mengancam warga dalam keadaan mabuk,” ujarnya

    Sementara Sunandar saksi lainnya  yang juga ada di lokasi mengungkap korban kerap buat resah warga dengan bawa senjata tajam sembari mabuk.

    Satu hari sebelum kejadian polisi juga sempat membubarkan korban dan kelompoknya karena buat resah warga.

    “Kemarin malam dia sempat datang bersama kelompoknya, bahkan pembeli  yang datang juga jadi takut karena acungkan senjata tajam ke orang sekitarnya,” kata Sunandar

    Sunandar mengatakan aksi korban sudah buat resah warga sekitar. Pihaknya juga kerap berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk minta bantuan.

    “Kita sudah koordinasi laporkan tingkah laku korban yang sudah sering buat resah warga ke aparat keamanan,” tutupnya

    Sebelumnya diberitakan seorang pria tewas usai ditembak di depan taman kanak-kanak (TK) Motekar di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Senin (3/2/2025) dini hari.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi membenarkan adanya peristiwa penembakan di Pasar Mawar tersebut. Ia mengatakan insiden itu terjadi pukul 01.30 WIB.

    “Betul ada kejadian penembakan di Pasar Mawar. Saat ini kami masih melakukan proses penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

  • Mungkinkah Hewan Raksasa Seperti Godzilla Pernah Ada di Bumi?

    Mungkinkah Hewan Raksasa Seperti Godzilla Pernah Ada di Bumi?

    Jakarta

    Selama 3,5 miliar tahun perkembangan kehidupan di Bumi, makhluk paling raksasa yang tercipta di planet ini dan bertahan sampai sekarang adalah paus biru.

    Dengan berat 150 ton dan panjang 30 meter, paus biru sungguh makhluk raksasa. Adakah hewan sebesar gunung seperti Godzilla pernah hidup di Bumi? Bahkan dinosaurus pun kalah besar olehnya.

    Ukuran Maksimum Sel Bertumbuh

    Dari hal-hal kecil, hal besar bertumbuh, termasuk sel tunggal makhluk hidup. Untuk diketahui, sebagian besar sel yang mereplikasi diri di seluruh biosfer hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

    Dikutip dari Science Alert, Senin (3/2/2025) ukuran maksimum sel tunggal bertumbuh melibatkan berbagai alasan, dan semuanya berdasarkan prinsip yang tertanam dalam kimia dan geometri.

    Contohnya, rasio luas permukaan objek terhadap volumenya. Saat objek 3D seperti sel membesar, rasio ini menyempit, yang berarti cairan kental di tengah mengembang lebih cepat daripada lapisan luarnya.

    Memiliki permukaan yang lebih kecil per mikrometer kubik sel ibarat punya mulut yang tidak dapat mengimbangi tubuh yang membesar. Mulut membatasi laju nutrisi dan gas penting untuk melintasi perbatasan guna mencapai tempat yang membesar.

    Itu bukan satu-satunya batasan. Ada juga masalah struktur. Bahkan sel besar perlu memisahkan membran dan DNA mereka di beberapa titik jika mereka ingin bereplikasi.

    Mekanisme proses ini, bagi sebagian besar makhluk hidup, bergantung pada struktur seperti benang yang disebut mikrotubulus, yang bertindak seperti kerangka yang memberi struktur sel dan alat gerak. Ini juga membantu membatasi ukuran sel.

    Tentu saja, evolusi dapat menemukan solusi untuk mendorong batas-batas bioteknologi. Ambil contoh Caulerpa taxifolia. Spesies alga invasif yang tumbuh cepat ini mengabaikan seluruh aturan teori sel.

    C. taxifolia tampak seperti pakis air. Foto: via Science Alert

    Meskipun C. taxifolia tampak seperti pakis air dengan daun yang panjangnya mencapai 80cm, ia sebenarnya adalah satu sel raksasa dan masih memiliki banyak inti, menampung segerombolan bakteri endosimbiosis untuk membantunya menyerap nutrisi. Jadi, sel bisa menjadi sangat besar, jika hal-hal yang memenuhi syaratnya sebagai sel terpenuhi.

    Ada juga Lindsey Creek French, sejenis pohon redwood pesisir (Sequoia sempervirens). Pohon ini merupakan spesies purba yang berasal dari awal mula zaman dinosaurus.

    Dengan volume 2.550 meter kubik dan tinggi 118,87 meter, pohon ini tercatat dalam buku sejarah sebagai pohon terbesar yang pernah ada. Sayangnya, badai menghancurkannya pada 1905. Jika masih ada, Lindsey Creek French mungkin masih menjadi raja tanaman saat ini.

    Untuk menopang massa yang begitu besar dan mencapai ketinggian yang luar biasa, pohon redwood telah mengembangkan beberapa trik untuk mengatasi keterbatasan. Salah satu keterbatasan ukuran tanaman adalah mengalirkan air dari bawah tanah ke pucuk.

    Pohon redwood raksasa. Foto: via Science Alert

    Dengan genom kompleks yang memungkinkan mereka tumbuh lebih tinggi selama berabad-abad, menahan wabah penyakit dan kebakaran sesekali dengan relatif mudah, pohon redwood seperti dapat bertahan hidup perlahan-lahan hingga menjulang.

    Alam mungkin suatu hari nanti menghasilkan pohon yang mencakar langit, tetapi mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Bahkan pohon redwood kuno mungkin telah punah karena perubahan iklim mengurangi kelembapan dan mengancam hutan dengan kebakaran yang lebih panas.

    Hewan Seukuran Godzilla

    Tantangan menumbuhkan tanaman pencakar langit terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan mengembangkan hewan sebesar gunung seperti dalam cerita fiksi ilmiah Godzilla.

    Hewan darat terbesar yang pernah kita ketahui, termasuk dalam cabang sauropoda dari pohon keluarga dinosaurus, yakni hewan berkaki empat besar dengan leher panjang yang diimbangi oleh ekor panjang yang dapat melebihi 40 meter dan beratnya mencapai 70 ton.

    Berapa banyak lagi? Ketika seekor hewan berlipat ganda ukurannya, massanya meningkat delapan kali lipat. Tulang perlu mengembangkan cara untuk menahan beban ekstra ini dari tanah, seperti meningkatkan kepadatannya, dan otot kemudian perlu menariknya ke mana-mana. Ini tidak hanya membutuhkan lebih banyak energi, tetapi juga memberi tekanan tambahan pada jantung dan paru-paru.

    Tubuh sauropoda terlihat efisien karena memanfaatkan dengan baik makanan mereka yang berupa bahan tanaman, membiarkan kepala mereka yang berputar mencari makanan sementara tubuh mereka tetap di tempatnya.

    Perbandingan ukuran spinosaurus dengan tubuh manusia modern. Foto: via Science Alert

    Dinosaurus pemakan daging terbesar juga mungkin tidak jauh lebih besar dari spinosaurus. Dengan panjang 15 hingga 16 meter, predator berukuran besar ini tampaknya lebih suka mengapung di sungai dan menunggu ikan besar lewat.

    Pada perkembangannya, spesies paus kemudian menyempurnakan strategi ini selama beberapa puluh juta tahun terakhir dengan memperluas panjang dan lingkar tubuhnya hingga pada dasarnya menjadi tabung panjang yang mudah menelan plankton.

    Karena didukung air laut, tulang mereka terhindar dari cedera karena menahan semua massa itu, dan otot mereka dapat memfokuskan energi mereka untuk menerjang dan melahap kawanan krustasea.

    Untuk menumbuhkan megabeast (hewan raksasa) sejati, kita memerlukan dunia dengan gravitasi rendah, lautan dalam, atau atmosfer tebal. Kita memerlukan pasokan kalori yang padat di dekat kita, bahkan mungkin memerlukan cara baru untuk membayangkan bagaimana bahan-bahan penting diangkut di sekitar massa itu.

    Dengan kata lain, berdasarkan apa yang kita ketahui tentang kehidupan di Bumi dan perkembangannya, makhluk sebesar gunung seperti Godzilla sulit berada di sini.

    (rns/fay)

  • Pria Kena Kanker Limfoma Hodgkin Stadium 4 di Usia 25, Alami Gejala Ini di malam Hari

    Pria Kena Kanker Limfoma Hodgkin Stadium 4 di Usia 25, Alami Gejala Ini di malam Hari

    Jakarta

    Seorang pelatih kebugaran bernama Dilan Patel, menceritakan perjuangannya melawan kanker ganas. Pria dari Ilford, Inggris, itu didiagnosis kanker limfoma hodgkin stadium 4B di usianya yang cukup muda, yakni 25 tahun.

    Kondisi tersebut baru disadari Patel setelah ia mengalami keringat malam yang intens, bahkan membuatnya basah kuyup.

    Awalnya ia mengira gejala yang dialami merupakan efek samping dari bekerja keras dalam kariernya atau memaksakan diri untuk berlatih di pusat kebugaran. Saat itu Patel mengaku tak terlalu memusingkannya.

    “Anda tidak akan percaya… Saya berusia 25 tahun, menjalani hidup seperti orang dewasa muda lainnya – bekerja keras, berolahraga, berkumpul dengan teman-teman, dan mencoba mencari tahu masa depan saya,” tulisnya di platform berbagi video tersebut, dikutip Unilad.

    “Hidup terasa normal. Saya tidak punya alasan untuk berpikir ada yang salah. Namun kemudian sesuatu yang aneh mulai terjadi,” lanjutnya.

    Dua tahun kemudian, gejala yang dialami Patel semakin memburuk. Ia kemudian memutuskan pergi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

    Pada saat itu, dokter mendiagnosisnya mengidap limfoma hodgkin, sejenis kanker yang berkembang dalam sistem limfatik.

    “Pada usia 25 tahun, saya didiagnosis menderita Limfoma Hodgkin Stadium 4B,” katanya.

    “Lima tumor. Bahkan sudah menyebar ke paru-paru. Saya tidak percaya. Saya sudah lama mengabaikan gejala-gejala saya, meyakinkan diri sendiri bahwa itu bukan masalah besar,” lanjutnya lagi.

    Pasca diagnosis, Patel membuat perubahan besar pada gaya hidupnya, dengan fokus pada nutrisi , kebugaran , dan kebiasaan sehari-hari. Kini, sembilan tahun setelah kemoterapi, ia merayakan keberhasilannya terbebas dari kanker alias remisi.

    Limfoma Hodgkin, kanker yang menyerang sistem limfatik tubuh untuk melawan infeksi, diklasifikasikan berdasarkan seberapa jauh penyebarannya dan area yang terkena.

    Huruf ‘B’ menandakan gejala seperti keringat malam yang parah, demam tinggi yang sporadis atau tidak terduga, terutama di malam hari, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, sebagaimana diuraikan oleh Cancer Research UK.

    (suc/suc)

  • VIDEO Cerita Warga Lenteng Agung Kesulitan Mencari Gas Elpiji 3 Kg: Tolong Pak, Untuk Berdagang – Halaman all

    VIDEO Cerita Warga Lenteng Agung Kesulitan Mencari Gas Elpiji 3 Kg: Tolong Pak, Untuk Berdagang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Warga mengeluhkan kebijakan baru pemerintah terkait tata niaga liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji subsidi tabung 3 kg.

    Dalam kebijakan baru tersebut, mulai 1 Februari 2025, pemerintah melarang pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kg.

    Masyarakat diwajibkan membelinya di pangkalan resmi Pertamina.

    Aturan ini membuat warga kesulitan mendapatkan gas melon karena kini tidak lagi dijual di warung-warung dekat rumah.

    “Tolong Pak, Buat Berdagang”

    Bergeser ke kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, warga harus keliling untuk mencari gas melon.

    Nita, seorang warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tak bisa menutupi rasa senangnya setelah berhasil mendapatkan satu tabung gas melon 3 kg pada Senin (3/2/2025) siang.

    Pada pukul 11.30 WIB, Nita langsung mendatangi agen elpiji di Jalan Raya Lenteng Agung.

    Dengan usaha keras, ia berhasil menukarkan tabung gas 3 kg yang kosong dengan yang baru.

    Sebelumnya, sejak pukul 07.00 WIB, Nita yang berprofesi sebagai pedagang, sudah kesulitan menemukan gas berukuran 3 kg di sekitar tempat tinggalnya.

    Bahkan, dia harus berkeliling menggunakan sepeda motor bersama suaminya untuk mencari gas melon ke beberapa warung.

    “Nyari sampai dekat Kelurahan (Jagakarsa), ke warung-warung juga enggak ada,” kata suami Nita, mengungkapkan kesulitan mereka saat berburu gas melon.

    “Nyari ke warung-warung nggak ada,” timpal Nita,.

    Kesulitan tersebut membuat Nita merasa terganggu dalam berdagang. Ia bahkan sampai meminta tolong kepada agen elpiji untuk memberikan satu tabung gas 3 kg.

    “Minta tolong satu (tabung) saja, Pak.”

    “Kesusahan buat dagang soalnya,” ujar Nita, memohon kepada pengelola agen elpiji.

    Beruntung, pengelola agen tersebut bersedia memberikan tabung gas 3 kg yang baru.

    Suami Nita pun merasa sangat bersyukur.

    “Untuk di sini boleh ngasih, berarti agennya baik ini. Kadang ada yang enggak ngasih,” kata suami Nita dengan nada lega.

    Sementara itu, pekerja di agen elpiji Lenteng Agung mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kelangkaan gas 3 kg di masyarakat.

    Sebab, agen tersebut hanya beroperasi untuk mendistribusikan gas ke distributor.

    Antrean Gas 3 kg

    Tribunnews pun menemui sejumlah antean elpiji 3 kg di salah satu agen di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin siang.

    Sejumlah distributor tengah mengantre kedatangan truk pembawa gas.

    Para distributor ini terdiri dari bapak dan ibu yang membawa kendaraan roda dua dengan kurang lebih 10 tabung gas kosong.

    Sekira pukul 11.40 WIB, truk pembawa gas 3 kg pun tiba di agen tersebut. 

    Para pembeli gas pun langsung menurunkan gas 3 kg yang telah kosong dari atas kendaraannya.

    Petugas langsung mengatur antrean untuk para pembeli gas 3 kg agar tetap tertib saat membeli.

    Di wilayah Palmerah, Jakarta Barat, beberapa pangkalan sudah kehabisan stok. Masyarakat yang ingin membeli elpiji terpaksa mencari di lokasi lain.

    Pangkalan gas di Kemanggisan, Palmerah, sudah kehabisan stok elpiji 3 kg dan akhirnya menolak warga yang terus berdatangan untuk membeli.

    Petugas di Pangkalan Gas Kemanggisan juga menyampaikan bahwa mereka sudah tidak melayani pembelian untuk pengecer.

    Sementara itu, sebuah pangkalan gas elpiji 3 kg yang berada di Jalan Palmerah 1, Inspeksi Slipi, mengalami hal serupa, di mana stok gas melon sudah habis sejak pagi.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turut memberikan penjelasan mengenai kebijakan gas elpiji 3 Kg.

    Menurutnya, pemerintah sedang memperbaiki tata kelola penyediaan elpiji 3 Kg.

    Hal itu, kata Bahlil, untuk mencegah adanya oknum pengecer yang menaikkan harga elpiji 3 Kg. 

    Bahlil pun membantah terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. 

    “Oh gini, kalau dibilang LPG langka, enggak. LPG itu tetap semua ada, tapi sekarang lagi ditata kelolanya diatur, agar tidak boleh ada oknum yang menaikkan harga LPG 3 kg,” ucap Bahlil saat ditemui di Bogor, Sabtu.(*)

  • Inflasi Capai Titik Terendah karena Diskon Listrik, Kemenkeu: Jaga Daya Beli Masyarakat

    Inflasi Capai Titik Terendah karena Diskon Listrik, Kemenkeu: Jaga Daya Beli Masyarakat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mengungkapkan kebijakan program diskon tarif listrik sebesar 50% mampu menekan inflasi tahunan, bahkan terjadi deflasi bulanan, di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas pangan akibat musim hujan.

    Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menyampaikan kebijakan diskon tarif listrik selama Januari dan Februari 2025 merupakan bagian dari program Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas ekonomi dan telah dirasakan oleh sebagian besar pengguna layanan.

    “Kebijakan ini berdampak positif bagi perekonomian sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/2/2025).

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2025 turun menjadi 0,76% secara tahunan atau year on year/YoY (Desember 2024 sebesar 1,57%). Secara bulanan atau month to month/MtM, terjadi deflasi sebesar 0,76%.

    Berdasarkan komponen, tren penguatan inflasi inti terus berlanjut mencapai 2,36% (YoY). Febrio menuturkan bahwa penguatan tersebut mencerminkan permintaan yang masih tumbuh.

    Beberapa kelompok yang meningkat, antara lain, pakaian dan alas kaki, pendidikan, peralatan rumah tangga, perawatan pribadi, dan jasa lainnya. Musim hujan yang masih berlangsung juga mendorong naiknya beberapa harga pangan sehingga menyebabkan peningkatan inflasi harga bergejolak mencapai 3,07% (YoY).

    Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain produk unggas, cabai rawit, dan ikan segar. Di sisi lain, komponen harga diatur Pemerintah tercatat mengalami deflasi 6,41% didorong oleh program diskon tarif listrik.

    Di sisi lain, normalisasi tarif transportasi pasca libur Nataru, seperti tarif kereta api dan angkutan udara, juga berdampak pada menurunnya inflasi kelompok jasa angkutan penumpang.

    Febrio menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga inflasi tetap terkendali guna mendukung terjaganya daya beli masyarakat, terutama menjamin akses pangan. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi pada rentang sasaran 1,5%—3,5% dengan dukungan koordinasi pusat dan daerah melalui TPIP dan TPID.

    Pemerintah juga secara konsisten melakukan kebijakan untuk menjaga terkendalinya inflasi pangan, termasuk meningkatkan produksi dan memperkuat cadangan pangan guna mencapai ketahanan pangan. Terlebih, menjelang masa Ramadan dan Idulfitri yang akan jatuh pada Maret dan April 2025.

    “Dalam mempersiapkan Hari Besar Keagamaan Nasional [HBKN] Ramadan dan Idul Fitri, Pemerintah akan terus memitigasi risiko gejolak yang mungkin terjadi,” tutup Febrio.

    Adapun, diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan dengan kapasitas sampai dengan 2.200 VA (kategori pelanggan R1) merupakan kebijakan atas kompensasi kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

    Pemerintah pun mengalokasikan anggaran sekitar Rp10,8 triliun untuk memenuhi insentif yang menyasar 81,1 juta pelanggan R1 subsidi dan nonsubsidi selama Januari hingga Februari 2025.

  • Santer soal Produksi Nikel Mau Dipangkas, Ini Penjelasan Bahlil

    Santer soal Produksi Nikel Mau Dipangkas, Ini Penjelasan Bahlil

    Jakarta

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan akan memperhatikan pasokan dan permintaan nikel. Hal ini menyusul rencana pemangkasan produksi nikel global 2025.

    Pemangkasan lantaran permintaan turun imbas ketegangan geopolitik dunia.

    “Kita punya target minimal (produksi nikel), tapi kita akan memperhatikan supply and demand. Contoh nikel, kita menghitung berapa total kapasitas kita, industri kita, yang ada. Tetapi nggak boleh dimonopoli,” kata Bahlil dalam konferensi persnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Bahlil memberi contoh, ada salah satu perusahaan yang memiliki industri dan tambang. Jika perusahaan tersebut membutuhkan nikel dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dengan jumlah tertentu, pemerintah tidak akan memenuhi kebutuhan untuk memberdayakan pengusaha tambang lokal.

    “Katakanlah dia butuh 10 juta (nikel), dia butuh RKAB mintanya 11 juta, atau 10 juta juga. Kalau itu kita kasih 10 juta semua, terus konsep kemitraan dengan pengusaha yang punya tambang di daerah, mau dijual kemana itu orang daerah itu,” terang Bahlil.

    Bahlil menduga, ketika kebutuhan nikel dipenuhi produksi pemerintah, produk pengusaha tambang lokal tidak akan tersentuh. Karenanya, ia menekankan agar tidak ada monopoli nikel di daerah.

    “Negara harus hadir buat keadilan. Itu sebenarnya. Jadi kita pingin suplai and demand kita jaga, tapi tidak dimonopoli oleh suatu kelompok tertentu. Jadi kita mau buat aturan mainnya bagus,” tegasnya.

    “Supaya rakyat hidup bagus, industri jalan, negara dapat royalti, tapi adil semuanya. Itu maksudnya,” tutupnya.

    Produksi Bijih Nikel 220 Juta Ton

    Sementara itu Kementerian ESDM telah membidik produksi bijih nikel tahun 2025 sebesar 220 juta ton. Adapun target produksi nikel disebut akan berbeda dengan RKAB lantaran ada potensi dispute atau lahan-lahan yang masih bersengketa.

    “Jadi bedakan RKAB dengan target produksi, karena biasanya, terjadi dispute. Sekarang sudah mengajukan RKAB ternyata lahannya nggak bisa dibebasin. (RKAB angkanya lebih tinggi dari target?) Betul, betul,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba), Tri Winarno, kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Sementara saat ini, Winarno mengatakan pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel. Artinya, kelebihan pasokan bijih nikel yang terjadi merupakan kesalahan smelter yang berdampak pada anjloknya harga.

    Ke depan, Winarno mengatakan Kementerian ESDM akan kembali menghitung kebutuhan nikel dunia. Berdasarkan evaluasi itu, produksi nikel baru akan disesuaikan.

    “Mau akan dilakukan evaluasi terhadap itu, kepatuhan seperti apa terhadap pasar tambang, terus kemudian kecelakaan kerjanya seperti apa, dan kepatuhan teknik dan PNBP lainnya seperti apa,” tutur Winarno.

    (hns/hns)

  • Kasus Cap Emas Ilegal, Eks Dirut Ungkap PT Antam Rugi 400 Miliar pada Semester I 2017
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Februari 2025

    Kasus Cap Emas Ilegal, Eks Dirut Ungkap PT Antam Rugi 400 Miliar pada Semester I 2017 Nasional 3 Februari 2025

    Kasus Cap Emas Ilegal, Eks Dirut Ungkap PT Antam Rugi 400 Miliar pada Semester I 2017
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Utama (Dirut) PT
    Antam
    periode Mei 2017-Desember 2019, Ari Prabowo Ariotedjo mengungkapkan bahwa perusahaan pelat merah tersebut mengalami kerugian Rp 400 miliar pada semester pertama 2017.
    Informasi ini disampaikan Ari ketika dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi bisnis cap emas Logam Mulia (LM) milik PT Antam secara ilegal dengan tujuh terdakwa dari pihak swasta di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).
    “Ini kita bicara Antam secara keseluruhan ya, keuntungan
    antam
    itu Rp 8 miliar. Pas bulan Juni-Juli, saya mendapat laporan bahwa hasil semester 1 laba rugi Antam turun menjadi Rp 400 miliar. Jadi kita rugi Rp 400 miliar,” kata Ari dalam sidang, Senin.
    Ari mengatakan, saat itu dirinya baru sekitar dua bulan menjabat Direktur Utama PT Antam. Pihaknya bersama manajemen baru kemudian melakukan evaluasi dan melihat potensi bisnis-bisnis di Antam yang ada.
    Dengan tujuan, PT Antam bisa mengejar dan membalikkan kondisi kerugian Rp 400 miliar menjadi positif.
    Dewan Direksi PT Antam kemudian menggelar rapat dengan Unit Logam Mulia. Dalam pertemuan itu disebutkan bahwa kegiatan di Unit Logam Mulia untung namun tidak banyak.
    Saat itu, direksi kemudian menyoroti perbedaan kegiatan
    trading
    (penjualan) Antam dan kegiatan bisnis jasa lebur cap emas yang dilakukan Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM).
    Pada semester pertama 2018, penjualan Butik Emas Logam Mulia (BELM) milik PT Antam di bawah target. Seharusnya, pada pertengahan tahun butik sudah menjual sekitar 5 ton.
    “Tapi pencapainnya itu baru 2 ton-an. Jadi 50 persen,” ujar Ari.
    Sementara, kegiatan lebur cap emas yang satu tahun hanya ditarget 2 ton, pada pertengahan tahun sudah mencapai 2,7 ton.
    “Jauh, dua tiga kali melebihi dari target,” katanya.
    Menurut Ari, dewan direksi kemudian mencermati lebih jauh dan mendapati bahwa bisnis lebur cap emas hanya memberikan keuntungan sekitar Rp 4 juta per kilogram.
    Sementara itu, harga jual emas milik Antam sendiri saat itu sekitar Rp 500 juta per kilogram dengan keuntungan Rp 20 juta.
    “Secara laba juga kalau secara
    trading
    kita bisa dapat Rp 20 juta per kilo, secara apa namanya lebur cap hanya mendapat Rp 4 juta,” ujarnya.
    Dewan direksi kemudian memutuskan menghentikan kegiatan bisnis lebur cap emas di UBPP LM tersebut. Sebab, ternyata kegiatan bisnis lebur cap emas itu menciptakan kompetitor bagi PT Antam sendiri.
    Kompetitor muncul karena emas yang dilebur dan dicap LM milik PT Antam berasal dan menjadi barang milik pihak ketiga atau swasta. Sementara, kegiatan
    trading
    PT Antam menggunakan emas impor premium.
    Namun, keduanya sama-sama menggunakan cap LM milik PT Antam.
    “Ya menciptakan kompetitor karena kita menjual produk yang sama, yang satu dengan modal antam emasnya adalah dari impor dengan harga yang premium, sementara yang satu emasnya asalnya dari para toko emas atau siapa pun,” kata Ari.
    Dalam perkara ini, Kejaksaan Agung menyeret 13 terdakwa. Dengan rincian tujuh orang eks pejabat UBPP LM PT Antam dan enam pihak swasta.
    Persidangan 13 terdakwa itu dipisah menjadi dua yakni, klaster eks pejabat Antam dan pihak swasta.
    Ketujuh mantan pejabat Antam itu adalah Vice President UBPP LM periode 5 September 2008 sampai 31 Januari 2011, Tutik Kustiningsih; Vice President UBPP LM periode 1 Februari 2011 sampai 28 Februari 2013, Herman.
    Kemudian, Vice President, Business Unit Head atau General Manager UBPP Logam Mulia periode 1 Maret 2013 sampai dengan 14 Mei 2013, Tri Hartono; Senior Executive Vice President Logam Mulia Business Unit Head UBPP LM periode 15 Mei 2013 sampai 31 Juli 2017, Dodi Matimbang.
    Lalu, General Manager (SVP) UBPP LM Antam, Abdul Hadi Aviciena, periode 1 Agustus 2017 sampai 5 Maret 2019; General Manager (SVP) Logam Mulia Business Unit periode 6 Maret 2019 sampai 31 Desember 2020, Muhammad Abi Anwar; dan General Manager (SVP) Logam Mulia Business Unit periode 1 Januari 2021 sampai 30 April 2022, Iwan Dahlan.
    Namun, dari tujuh terdakwa itu hanya Herman, Muhammad Abi Anwar, Tuti Kustiningsih, Abdul Hadi Aviciena, juga Dodi Matimbang yang mengajukan eksepsi.
    Sementara itu, pihak swasta yang menikmati cap merek LM PT Antam ilegal itu adalah Lindawati Effendi, Suryadi Lukmantara, James Tamponawas, Djudju Tanuwidjaja, Ho Kioen Tjay, Gluria Asih Rahayu, dan pelanggan pemurnian lainnya.
    Perbuatan para terdakwa disebut merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp 3.308.079.265.127,04.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Resmi! Kemenpar dan DPR Lanjut Pembahasan RUU Kepariwisataan

    Resmi! Kemenpar dan DPR Lanjut Pembahasan RUU Kepariwisataan

    Bisnis.com, JAKARTA – DPR RI dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi melanjutkan pembahasan rancangan undang-undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga Atas UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan.

    Keputusan tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi VII DPR Saleh Partaonan Daulay dalam rapat kerja (raker) bersama Kemenpar di Kompleks Parlemen, Senin (3/2/2025).

    “Komisi VII DPR RI dan Menteri Pariwisata RI menyepakati untuk melanjutkan pembahasan RUU tentang Perubahan Ketiga tentang Kepariwisataan,” kata Saleh, Senin (3/2/2025).

    Sejalan dengan kesepakatan itu, Komisi VII meminta Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pembahasan RUU.

    Selain itu, pihaknya mendesak Kemenpar agar melaksanakan dan menindaklanjuti seluruh masukan dan saran yang disampaikan dalam raker hari ini. Dengan demikian, pembahasan RUU Kepariwisataan dapat berjalan dengan lancar. 

    Pada Juli 2024, RUU Kepariwisataan disahkan menjadi usul inisiatif DPR pada Rapat Paripurna DPR ke-21 Masa Sidang ke V Tahun 2023-2024.

    Wakil Ketua Komisi X DPR sekaligus sebagai pihak pengusul RUU kala itu, Agustina Wilujeng Pramestuti, menjelaskan, draft RUU Kepariwisataan terdiri dari 17 Bab.  

    Secara terperinci, 5 Bab judul tetap, 9 Bab perubahan judul, 11 Bab baru, 3 Bab dihapus, 6 pasal sudah diadopsi dalam UU No.6/2023 tentang Penetapan Atas Perppu No.2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan tidak dimuat dalam draf RUU. Begitu pula dengan 3 pasal yang sudah dihapus UU Cipta Kerja. 

    Namun, pembahasan RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan DPR RI periode 2024-2029.

    Hal itu sesuai dengan kesepakatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komisi X pada September 2024. Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyampaikan, ketentuan terkait carry over tersebut diatur dalam Pasal 87 ayat (3) dan Pasal 110 Peraturan DPR RI No.2/2020 tentang Pembentukan Undang-Undang. 

    “Komisi X DPR RI dan Pemerintah sepakat mengusulkan RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjadi RUU operan untuk periode 2024-2029,” kata Syaiful dalam keterangannya, dikutip Rabu (25/9/2024).