Angin Cukup Kencang di Bandung Malam Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (
BMKG
) menjelaskan mengapa beberapa hari ini angin terasa cukup kencang dibandingkan biasanya di wilayah Jawa Barat, khususnya di
Kota Bandung
.
Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa saat ini terdapat
siklon tropis Taliah
yang terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 65 knots atau 120 km/jam.
Kecepatan angin maksimum
Siklon Tropis Taliah
diprakirakan menurun dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.
“Kondisi tersebut memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat, berupa peningkatan kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang di Perairan Selatan Jawa Barat,” ucap Teguh dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/02/05/67a369a679a90.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk Regional 5 Februari 2025
Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memperhatikan banjir yang melanda Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk akhir-akhir ini.
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, banjir di wilayah Kudu bukanlah kejadian baru.
Banjir terjadi akibat meluapnya sungai di wilayah tersebut, yang dikenal warga dengan nama Kali Kudu.
Salah satu penyebab utama adalah tersendatnya aliran air menuju laut karena pintu air di muara Kali Dumbo, Kabupaten Demak harus ditutup akibat kondisi pasang.
Hal itu menyebabkan air tertahan dan menggenangi permukiman di Kelurahan Kudu, terutama di RW 7 yang terdampak di 11 RT.
Secara geografis, Kali Kudu sejajar dengan jalan utama sehingga ketika debit air meningkat dan tidak dapat langsung mengalir ke laut. Oleh karenanya, air cenderung meluap ke jalan dan pemukiman warga.
Sementara itu, infrastruktur yang ada saat ini masih memiliki keterbatasan, terutama dalam sistem pengendalian air di muara sungai.
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita itu menegaskan, permasalahan tersebut tidak bisa hanya diselesaikan di tingkat kota.
Dia menilai, penyelesaian masalah banjir di Kudu memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Kami tidak bisa saling menyalahkan. Yang perlu kami lakukan adalah mencari solusi bersama agar kejadian ini tidak terus berulang,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (5/2/2025).
Adapun Mbak Ita turut turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi terkini serta memastikan langkah-langkah cerdas strategis yang akan diambil guna mengatasi permasalahan banjir di Kudu.
Pertama
,
Pemkot Semarang
mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya pemasangan
sandbag
atau karung pasir yang digunakan untuk menahan limpasan air agar tidak semakin meluas ke pemukiman.
Sandbag
akan ditempatkan di sepanjang aliran Kali Kudu yang berpotensi meluap.
Kedua
, peninggian pintu air dan pompa kolam retensi PDAM. PDAM memiliki kolam retensi di wilayah tersebut.
Namun, pintu air PDAM masih kurang tinggi sehingga tidak mampu menahan air dengan optimal.
Merespons hal itu, Pemkot Semarang tengah melakukan peninggian pintu air agar kapasitas pengendalian air lebih maksimal.
Ketiga
, penyedotan air dengan pompa. Air yang tidak dapat mengalir ke laut akibat kondisi pasang memerlukan penyedotan air. Pompa pun menjadi solusi utama agar genangan cepat surut.
Lebih lanjut, Mbak Ita mengatakan, solusi darurat saja tidak cukup. Untuk itu, pihaknya menegaskan pentingnya pembangunan
sheet pile
(dinding penahan tanah) di sepanjang Kali Kudu.
Saat ini,
sheet pile
sudah dibangun di Sayung, Kabupaten Demak, tetapi belum menjangkau wilayah Kelurahan Kudu.
“Kami sudah meminta kepada BBWS untuk melanjutkan pembangunan
sheet pile
di wilayah ini,” ungkapnya.
Namun, kata dia, Pemkot Semarang memahami bahwa ada kendala anggaran yang harus diperhitungkan.
“Oleh karena itu, sambil menunggu pembangunan ini, kami akan terus mencari alternatif solusi yang lebih cepat,” ujarnya.
Untuk merespons dampak banjir, Pemkot Semarang memastikan bahwa warga terdampak mendapatkan bantuan yang cukup.
Dinas Sosial Kota Semarang juga menyalurkan sembako dan siap membuka dapur umum jika diperlukan.
Kemudian, Dinas Kesehatan Kota Semarang menugaskan tim medis dari Puskesmas Bangetayu dan Puskesmas Genuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat banjir, seperti gatal-gatal dan penyakit perut.
Banjir yang terjadi di Kelurahan Kudu itu pun menjadi pengingat bahwa persoalan tata kelola air memerlukan solusi komprehensif dan kolaboratif.
Pemkot Semarang menegaskan terus bersinergi dengan pemerintah pusat, daerah sekitar, serta berbagai
stakeholder
lainnya guna memastikan permasalahan banjir dapat ditangani secara sistematis dan berkelanjutan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dana FLPP Macet, 17.000 Unit Rumah Terancam Batal Akad
Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyebut hingga saat ini penyaluran program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih tak kunjung terealisasi. Belasan ribu rumah terdampak.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Joko Suranto menjelaskan hal itu dikarenakan saat ini pemerintah masih menggodok revisi skema porsi pembiayaan FLPP dari 75% APBN dan 25% perbankan menjadi 50% APBN dan 50% perbankan.
“Kalau ada rencana kuota FLPP mau ditambah atau skema porsi sumber pembiayaan mau diubah ya silakan saja, itu kan opsi-opsi lain. Tetapi yang sudah ada [disetujui] kami harap realisasi penyalurannya dipercepat saja,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Selasa (4/2/2025).
Pasalnya, Joko menjelaskan akibat penundaan penyaluran itu setidaknya sebanyak 17.000 unit rumah siap huni batal akad dan tersalurkan kepada masyarakat.
Apabila penggodokan skema itu tak kunjung rampung, dirinya khawatir hal itu bakal kuota FLPP tak dapat sepenuhnya tersalurkan dengan baik.
“Kalau kita average [rata-rata] kan setiap bulan, dari 220.000 itu menjadi sekitar 17.000. Berarti kan 17.000 manusia menunggu dengan sia-sia, delay kan [penyaluran rumahnya]? Jadi 17.000 rumah harus di-maintenance, 17.000 PPh tidak terbayar,” tegasnya.
Di samping itu, Joko menyebut bahwa penyaluran FLPP yang masih tidak jelas ini bakal memberatkan para pelaku usaha atau developer.
Terlebih, kesepakatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BP Tapera dengan 39 bank penyalur FLPP sudah ditandatangani pada akhir Desember 2024 lalu agar dapat disalurkan sesuai komitmen pada Januari 2025.
“Karena itu, kami harap pemerintah melalui BP Tapera (Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat) dapat mempercepat realisasi penyaluran KPR FLPP tahun ini, karena ready stock rumah sudah banyak dan masyarakat konsumen juga sudah menunggu-nunggu,” pungkasnya.
-

Respons Indonesia usai AS Terapkan Tarif Impor Tinggi ke Produk China
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah masih akan mengkaji sejumlah kebijakan untuk merespons perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Kendati demikian, Airlangga menyatakan pemerintah akan menjaga agar tidak ada perdagangan ilegal yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, penambahan beban tarif masuk 10% atas barang China ke Amerika Serikat (AS) akan meningkat perdagangan ilegal.
“Jadi kita kunci pasar perdagangan ilegal karena kita tidak ingin barang itu mencari market lain yang besar,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu menyatakan China juga masih bergantung kepada barang-barang dari Indonesia terutama produk baja dan turunannya.
Sementara dengan AS, Airlangga menyatakan neraca perdagangan Indonesia kerap mencatat kinerja positif. Oleh sebab itu, sambungnya, pemerintah Indonesia belum merubah posisinya terhadap China dan AS.
“Tentu ini semuanya akan kita jaga,” katanya.
Sebagai informasi, AS resmi menerapkan tarif 10% terhadap produk China per tengah malam waktu Washington pada Selasa (4/2/2025). Dalam hitungan detik, pemerintah China membalas kebijakan AS tersebut.
Beijing mengumumkan tarif tambahan pada sekitar 80 produk yang akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025, meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap Google, memperketat kontrol ekspor pada mineral penting, hingga menambahkan dua perusahaan AS ke dalam daftar hitam entitas yang tidak dapat diandalkan.
“Perang tarif besar-besaran tidak menguntungkan China. Sebaliknya, China kemungkinan akan menanggapi tarif terutama melalui stimulus domestik,” kata Larry Hu, kepala ekonomi China di Macquarie Group Ltd., dilansir dari Bloomberg, Selasa (4/2/2025).
-

Kemendag sita barang impor tekstil dan pakaian senilai Rp8,3 miliar
ANTARA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Badan Keamanan Laut RI dan Badan Intelijen Strategis TNI menyita barang impor senilai Rp8,3 miliar. Di Jakarta, Rabu (5/2), Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan barang impor ilegal tersebut berupa pakaian bekas, pakaian baru, dan kain gulungan. (Setyanka Harviana Putri/Rizky Bagus Dhermawan/Roy Rosa Bachtiar)
-

Disapu Angin Kencang, Atap Galvalum Rumah Warga di Kota Batu Terbang Hingga Timpa Rumah Tetangga
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Angin kencang yang terjadi di Kota Batu pada Rabu (5/2/2025) mengakibatkan atap rumah milik Ahmad Nurarif Kurniawan (38) beterbangan.
Atap rumah warga yang berada di Jalan Raya Tlekung RT 04 RW 04 Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu terbang karena disapu angin kencang akibat cuaca ekstrem.
“Ya karena cuaca ekstrem yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wib di Kota Batu menyebabkan atap rumah milik Pak Ahmad Nurarif Kurniawan bermaterial galvalum dengan ukuran 6×4 meter terbang dan menimpa genteng rumah milik Bapak Irawan,” kata Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Rabu (5/2/2025).
Atap rumah Warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu terbang akibat angin kencang, Rabu (5/2/2025). Atap berbahan galvalum itu terbang hingga menimpa rumah tetangga (tribunjatim.com/dok. BPBD Kota Batu)
Akibat kejadian tersebut atap genteng milik Irawan mengalami kerusakan usai tertimpa atap galvalum milik Nurarif.
“Kerusakan genteng akibat kejadian tersebut segera ditangani oleh pemilik rumah,” jelasnya.
Usai kejadian, BPBD Kota Batu merekomendasikan agar segera dilakukan perbaikan rumah terdampak cuaca ekstrem oleh dinas terkait dan dilakukan pemberian bantuan terpal untuk penanganan darurat
/data/photo/2024/05/28/6655a8d0a3f6b.gif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/02/05/67a36aa9ead14.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/02/05/67a3698db00a8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)