Blog

  • Paul Munster Kecewa Persebaya Gagal Raih Kemenangan di Kandang Persis Solo: Sulit dengan 10 Pemain

    Paul Munster Kecewa Persebaya Gagal Raih Kemenangan di Kandang Persis Solo: Sulit dengan 10 Pemain

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin 

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Persebaya Surabaya harus tumbang 1-2 dari tuan rumah Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Jumat (7/2/2025) malam.

    Dua gol Persis Solo pada laga pekan ke-22 Liga 1 2024/2025 ini dicetak oleh Moussa Sidibe di menit 58 dan Ramadhan Sananta di menit 90+3.

    Sementara gol semata wayang Bajul Ijo tercipta lewat penalti Rivera di menit ke-74.

    Pelatih Persebaya, Paul Munster tidak bisa menyembunyikan kekecewaan timnya gagal meraih kemenangan.

    Apalagi kekalahan ini melengkapi rentetan hasil buruk Persebaya enam laga terakhir puasa kemenangan, lima laga menelan kekalahan, dan satu laga berakhir imbang.

    “Kami sulit bermain dengan 10 pemain dan ketinggalan, kami coba mengejar dan membuat gol 1-1 namun akhirnya kalah,” kata Paul Munster setelah pertandingan Persis Solo vs Persebaya.

    Gilson Costa harus keluar lapangan di menit 53 usai mendapat kartu merah.

    Pelatih asal Irlandia Utara itu menyebut timnya di laga ini tampil baik, meski kalah jumlah pemain.

    “Kami mendapat banyak peluang malam ini, beberapa peluang berbahaya, termasuk peluang Malik, tapi kami butuh insting membunuh striker,” ucapnya.

    Persebaya memang tampil pincang pada laga ini, bermain tanpa Bruno Moreira dan Slavko Damjanovic.

    Bahkan, bek tengah andalannya, Kadek Raditya harus ditandu keluar di menit 9 karena cedera.

    “Kami harus melanjutkan perjuangan bersama untuk laga selanjutnya,” pungkas Paul Munster.

    Pemain Persebaya, Ardi Idrus juga menyampaikan hal sama.

    “Saya rasa belum beruntung lagi ya, jadi ini sepak bola, sekarang kami fokus lawan Biak di kandang, kami harus bangkit, kami tidak pernah menyerah, masih banyak pertandingan,” kata Ardi Idrus.

    “Kami fokus lawan Biak di kandang, yang lalu biarlah berlalu,” pungkasnya.

    Dua pertandingan selanjutnya, Persebaya akan menjamu PSBS Biak di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (15/2/2025).

    Kemudian menyambangi kandang Dewa United, Jumat (21/2/2025).

  • Brigjen. Pol. Badya Wijaya, S.H., M.H. – Halaman all

    Brigjen. Pol. Badya Wijaya, S.H., M.H. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigadir Jenderal Polisi Badya Wijaya, S.H., M.H. adalah seorang perwira tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pembinaan Potensi Masyarakat (Dirbinpotmas) Korbinmas Baharkam Polri.

    Brigjen. Pol. Badya Wijaya telah menjabat sebagai Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri sejak 20 September 2024.

    Sebelumnya, ia pernah mengemban tugas sebagai Kapolres Sambas Polda Kalimantan Barat hingga Perancang Peraturan Kepolisian Utama Tk. II Divkum Polri.

    Berikut profil Brigjen. Pol. Badya Wijaya. 

    Kehidupan Pribadi

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Brigjen. Pol. Badya Wijaya lahir pada Desember 1967.

    Saat ini, ia telah berusia 57 tahun.

    Pendididkan 

    Brigjen. Pol. Badya Wijaya merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

    Ia berpengalaman di bidang lalu lintas (lantas).

    Setelah lulus dari Akpol, Brigjen. Pol. Badya Wijaya kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Sespim), serta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti).

    Karier

    Perjalanan karier Brigjen. Pol. Badya Wijaya dimulai saat ia menjabat sebagai Kasubdit Min Regident Ditlantas Polda Kalimantan Barat.

    Tak berselang lama, ia ditunjuk menjadi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sambas Polda Kalimantan Barat tahun 2008.

    Ia kemudian dimutasi dan menjabat Kapolres Ketapang Polda Kalimantan Barat.

    Pada 2011, Brigjen. Pol. Badya Wijaya mengemban tugas baru sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Barat.

    Lalu dipercaya menjadi Dirsabhara Polda Kalbar tahun 2013.

    Brigjen. Pol. Badya Wijaya didapuk sebagai Dirbinmas Polda Kepulauan Bangka Belitung pada 2016.

    Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat Dirbinmas Polda Jabar hingga 2020.

    Pada 2020, ia kembali dimutasi dan mengemban tugas sebagai Dirbinmas Polda Metro Jaya.

    Berkat kinerjanya yang baik, ia pun mendapat promosi jabatan menjadi Perancang Peraturan Kepolisian Utama Tk. II Divkum Polri tahun 2024.

    Terhitung sejak 20 September 2024, Brigjen. Pol. Badya Wijaya mengemban amanat sebagai Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri hingga sekarang.

    Berikut riwayat perjalanan karier Brigjen. Pol. Badya Wijaya:

    Kasubdit Min Regident Ditlantas Polda Kalbar
    Kapolres Sambas (2008)
    Kapolres Ketapang (2009)
    Wadirlantas Polda Kalbar (2011)
    Dirsabhara Polda Kalbar (2013)
    Dirbinmas Polda Kep. Babel (2016)
    Dirbinmas Polda Jabar (2017)
    Dirbinmas Polda Metro Jaya (2020)
    Perancang Peraturan Kepolisian Utama Tk. II Divkum Polri (2024)
    Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri (20 September 2024 hingga sekarang).

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Jeritan Warga Tolak Pembatasan Masa Sewa Rusun: Kami Mau Tinggal di Mana Lagi?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Jeritan Warga Tolak Pembatasan Masa Sewa Rusun: Kami Mau Tinggal di Mana Lagi? Megapolitan 8 Februari 2025

    Jeritan Warga Tolak Pembatasan Masa Sewa Rusun: Kami Mau Tinggal di Mana Lagi?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta dibuat resah oleh rencana Pemerintah Provinsi Jakarta yang akan membatasi masa sewa hunian mereka.
    Aturan ini, yang sedang difinalisasi dalam revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 111 Tahun 2014, akan membatasi penyewa kategori umum hanya bisa tinggal selama enam tahun dan penyewa terprogram maksimal sepuluh tahun.
    Bagi warga, kebijakan ini dianggap tidak adil.
    Mereka yang selama ini bergantung pada rusun sebagai tempat tinggal murah kini menghadapi ketidakpastian, tidak tahu ke mana harus pergi setelah batas waktu habis.
    Beberapa bahkan mengaku merasa dibohongi, karena sejak awal mereka tidak diberitahu soal aturan ini.
    Bagi Dewi (48), penghuni Rusunawa Pasar Rumput, kebijakan ini seperti mimpi buruk.
    Baginya, mencari tempat tinggal di Jakarta bukan perkara mudah, terutama dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
    “Pokoknya ya enggak setuju lah cuma enam tahun,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (7/2/2025).
    Dewi berharap sebelum enam tahun ia sudah memiliki rumah sendiri.
    Namun, ia sadar bahwa memiliki rumah di Jakarta bukan perkara gampang.
    “Syukur-syukur Tuhan sudah ngasih rumah sebelum enam tahun. Mendingan rumah sendiri, enggak stres disuruh pindah sana-sini,” kata dia.
    Senada dengan Dewi, penghuni lain bernama Nona (56) merasa kebijakan ini menyulitkan, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia.
    “Kalau enam tahun saya kurang setuju, karena kalau sudah tua gini susah pindah-pindah lagi, ribet,” keluhnya.
    Sementara itu, Arnold (58) mengaku bisa menerima pembatasan masa sewa, asalkan alasannya jelas dan ada solusi bagi mereka yang harus pindah.
    “Sebenarnya tergantung alasannya. Kalau bisa
    rolling
    dengan yang lain ya enggak masalah, kita setuju aja,” katanya.
    Selain keberatan dengan batas waktu sewa, warga juga menolak aturan yang melarang rusun diwariskan ke anak mereka.
    Selama ini, banyak penghuni berharap bisa menyerahkan unit yang mereka tempati kepada anak-anaknya agar mereka tidak perlu repot mencari tempat tinggal baru.
    “Enggak setuju lah, orang anak kita. Kalau saya besok meninggal, sayang dong enggak bisa ditempatin anak, padahal kan udah bayar,” ujar Nona.
    Begitupula dengan Arnold.
    Dia juga menganggap aturan rusunawa yang tidak boleh diteruskan olehnya dianggap tidak masuk akal.
    “Biarin aja sih untuk anak, selama bayarnya lancar. Ngapain juga enggak boleh diwariskan,” kata dia.
    Di sisi lain, Dewi mengaku iba jika ada warga yang harus keluar dari rusun setelah orang tuanya meninggal dunia.
    “Saya sih kasihan. Misal ibunya udah enggak ada, kan otomatis anaknya yang nempatin, masa diusir lagi? Kasihan enggak ada tempat tinggal,” kata dia.
    Di Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur, kemarahan warga lebih terasa.
    Banyak dari mereka adalah korban penggusuran yang direlokasi ke rusunawa oleh pemerintah.
    Salah satunya adalah Dina (33), Ketua RT 12 RW 017 di rusun tersebut.
    Dia merasa dibohongi oleh pemerintah karena saat pindah ke rusun, tidak ada aturan soal batas waktu sewa.
    “Alah pemerintah bohong. Dulu enggak ada peraturan pembatasan, tapi sekarang ada batasnya,” ucap Dina.
    Ia mengingat betul bahwa saat ia dan keluarganya direlokasi dari Bukit Duri pada 2017, mereka dijanjikan bisa tinggal di rusun selamanya.
    “Saya dipaksa pindah ke sini, jadi saya nurut aja. Kan kita rakyat kecil enggak bisa bantah,” kata Dina.
    Merasa suaranya tidak didengar, nantinya, Dina berencana menggelar aksi demonstrasi bersama warga lainnya.
     
    “Kita akan demo, ngapain pusing-pusing?” tegasnya.
    Hal yang sama dirasakan oleh Siti (47), penghuni Rusunawa Rawa Bebek yang direlokasi dari Bukit Duri sejak 2016.
    Ia merasa hidupnya semakin terhimpit sejak pindah ke rusun, terutama dalam mencari nafkah.
    “Di sini enak buat tidur aja, kerjaan susah. Warga gusuran di sini tuh terpaksa, di sini sudah ngirit tetap saja (ekonomi) enggak muter, di sini susah jualan,” kata Siti.
    Sejak 2017, ia baru membayar uang sewa sebanyak tujuh kali karena penghasilannya dari berdagang mainan sangat kecil.
    “Kalau dapat (uang) Rp 50.000-100.000 sehari, Alhamdulillah,” kata Siti.
    Bagi banyak warga rusunawa, kebijakan ini bukan hanya tentang batas waktu sewa, tetapi juga tentang nasib dan masa depan mereka.
    Ida (32), yang juga direlokasi dari Pasar Ikan dan Bukit Duri, merasa kebijakan ini bertentangan dengan janji awal pemerintah.
    “Perjanjian itu awalnya 20 tahun ditempati enggak boleh pindah tangan, ketika tanda tangan perjanjian. Tapi kok 10 tahun sekarang?” tanyanya heran.
    Dengan kondisi ekonomi yang sulit, banyak warga mengaku tak punya pilihan lain selain tinggal di rusun.
    “Ini kan bekas gusuran Pasar Ikan dan Bukit Duri. Kalau pindah (setelah) 10 tahun doang, mau tinggal di mana ya? Bingunglah,” tambahnya.
    Ketika kebijakan ini benar-benar diterapkan, warga hanya bisa berharap pemerintah memberikan solusi yang lebih manusiawi bagi mereka yang terancam kehilangan tempat tinggal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KJP Plus Cair 4 Februari 2025, Apakah Akan Cair bagi Siswa yang Mengajukan Penyanggahan?

    KJP Plus Cair 4 Februari 2025, Apakah Akan Cair bagi Siswa yang Mengajukan Penyanggahan?

    JABAR EKSPRES – Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap II Tahun 2024 telah resmi dicairkan sejak 4 Februari 2025. Namun, masih banyak siswa yang statusnya dibatalkan dengan berbagai alasan, termasuk skala prioritas, dan telah mengajukan penyanggahan. Hal ini menjadi perhatian banyak orang tua dan siswa yang berharap agar dana KJP Plus dapat segera masuk ke rekening mereka.

    Keresahan ini semakin meningkat setelah banyaknya pertanyaan yang diajukan di akun Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta, @upt.p4op. Para orang tua dan siswa yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima KJP Plus kini bertanya-tanya, kapan pencairan dana bagi mereka yang telah mengajukan penyanggahan akan dilakukan.

    Sejumlah komentar dari netizen di media sosial menggambarkan betapa besarnya harapan mereka terhadap pencairan dana KJP Plus:

    Baca juga : Daftar KJP Plus Tahap 1 Tahun 2025 Dibuka, Cukup Siapkan 6 Dokumen Ini

    “Kita yang dibatalkan kapan min? Udah pengajuan ulang yang katanya akhir Januari akan cair, tapi ternyata cuma PHP. Sekarang disuruh nunggu lagi sampai Maret, habis Maret nunggu lagi? Jangan cuma PHP dong.”“Mana nih Komisi F yang kemarin katanya mau bantu siswa yang dibatalkan KJP-nya? Katanya akhir Januari, tapi sampai sekarang gak ada bukti.”“Gimana nih min? Katanya yang dibatalkan akan diaktifkan kembali, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya. Bahkan data saya tidak ditemukan.”“Kalau memang nggak bisa cair rata untuk semua, lebih baik nggak usah ada KJP sekalian. Jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial.”

    Itulah sebagian keluhan dari para siswa dan orang tua yang merasa tidak mendapatkan kejelasan soal pencairan KJP Plus setelah mereka mengajukan penyanggahan.

    Baca juga : Dana KJP Plus Kapan Dibuka Kembali? Ini Syarat dan Jadwal untuk Pencairan Tahap 2

    Bagi siswa yang ingin memastikan status pencairan KJP Plus Tahap II Tahun 2024 setelah mengajukan penyanggahan, berikut langkah-langkah pengecekannya:

    Kunjungi situs resmi KJP Plus di kjp.jakarta.go.idKlik menu “Pencairan”Pilih opsi “Periksa Status Penerimaan KJP” di pojok kiri atasMasukkan NIK, tahun penerimaan KJP, dan pilih Tahap I atau II untuk verifikasi KJP PlusKlik menu “Cek”Status penerima akan muncul pada layar selanjutnya

  • Kenangan Kapal Riset Baruna Jaya yang Kini Dilelang

    Kenangan Kapal Riset Baruna Jaya yang Kini Dilelang

    Jakarta

    Kabar kapal riset Baruna Jaya dilelang oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ramai diperbincangkan warganet. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberikan penjelasan.

    BRIN melelang 2 unit kapal Baruna Jaya senilai Rp 7,9 miliar. Kedua kapal Baruna Jaya itu dianggap sudah tidak layak operasi.

    “Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi,” kata Handoko dilansir Antara, Jumat (7/2).

    Handoko juga mengonfirmasi terkait status kapal tersebut yang tengah menjalani proses pelelangan. Penawaran paket lelang itu diunggah di situs Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    Kiprah Kapal Baruna Jaya dalam penelitian hingga pencarian dalam suatu peristiwa kecelakaan banyak dikenang. BRIN pun menjelaskan soal kapal pengganti dan proyeksi pembangunan kapal riset.

    2 Kapal Baruna Jaya Dilelang

    Tangkapan layar Kapal RIset (KR) Baruna Jaya yang dilelang dalam situs lelang.go.id milik Kemenkeu. (Antara)

    Paket lelang 2 Kapal Baruna Jaya tercatat dengan judul ‘BRIN: 1 Paket Scrap terdiri dari 2 Unit Kapal Survey Boat di Kota Jakarta Utara’. Nilai lelangnya Rp 7,94 miliar.

    Dilihat di situs Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, nilai limit lelang adalah Rp 7.949.026.000 dengan uang jaminan Rp 3 miliar. Penjualnya adalah Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.

    Berdasarkan foto yang diunggah dalam situs tersebut, kedua kapal yang dimaksud adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.

    Batas akhir penawaran adalah 11 Februari 2025 pukul 11.00 WIB dengan batas akhir setor uang 10 Februari 2025. Cara penawaran adalah open biding.

    Dalam ‘Info Penjual’, tertera nama Chichi Shintia Laksani selaku Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN. Penyelenggara lelang adalan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I, menggunakan rekening Bank Negara Indonesia (BNI), Jl Prajurit KKO Usman dan Harun, Senen, Jakarta Pusat.

    Akan Ada 12 Unit, 2 Kapal Baru Dibangun

    Kapal Riset Baruna Jaya I. (Isal Mawardi/detikcom)

    Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan proses lelang 2 Kapal Riset (KR) Baruna Jaya sedang berlangsung. dia mengatakan 2 kapal itu dilelang karena sudah lama tak beroperasi.

    “Ya benar sudah dalam proses (lelang). Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN karena sudah tidak layak beroperasi,” kata Handoko kepada detikcom, Jumat (7/2).

    Ada lima KR Baruna Jaya, yakni Baruna Jaya I, II, III, IV, dan VIII. Handoko mengaku tidak ingat dua kapal yang sedang dilelang.

    Namun, dia mengatakan KR Baruna Jaya III dan VIII masih beroperasi. Handoko mengatakan secara bersamaan juga sedang dibangun 2 kapal baru yang totalnya nantinya akan ada 12 kapal riset.

    “BRIN saat ini sedang membangun 2 kapal riset. Rencananya (selesai) dalam dua tahun. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal,” kata Handoko.

    Kenangan Jasa Baruna Jaya

    BPPT mengerahkan kapal riset Baruna Jaya I untuk mencari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat (Dok. BPPT)

    KR Baruna Jaya dikenal sebagai kapal andalan untuk membantu pencarian pesawat hingga kapal yang kecelakaan di lautan. KR Baruna Jaya juga dioperasikan untuk memajukan riset samudera demi mengungkap keanekaragaman hayati dan non-hayati di Nusantara.

    Dilansir BRIN dari siaran pers 4 Januari 2022, Baruna Jaya I adalah yang paling tua, dibuat di galangan kapal CMN Prancis pada 1989. Sementara yang paling muda ialah Baruna Jaya VIII yang dibuat galangan Mjellem & Karlsen di Norwegia pada 1998.

    KR Baruna Jaya I-IV merupakan kapal setipe dengan dimensi yang sama sehingga disebut sister ship. Berdasarkan catatan detikcom, Baruna Jaya punya panjang 60,40 meter dan lebar 11,60 meter, dan tonase 1.219 ton.

    Baruna Jaya adalah kapal untuk kegiatan riset batimetri atau pemetaan permukaan laut, juga kegiatan survei laut jenis lainnya. Kapal ini juga membantu penanganan pasca-kecelakaan pesawat.

    Baruna Jaya punya kemampuan membaca sinyal dari dua jenis black box yakni Voice Data Recorder (VDR) dan Flight Data Recorder (FDR). Kapal ini punya alat multi beam echo sounder yang bisa memetakan biometri dalam laut, serta memiliki side scan sonar yang dapat jangkauan pemetaan yang lebih tajam. Baruna Jaya juga dilengkap Megato Meter atau alat deteksi logam.

    KR Baruna Jaya juga dilengkapi alat remote operated vehicle (ROV), yaitu kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh untuk menampilkan video kondisi dasar laut. Ada pula USBL Transponder yang dapat melacak sinyal black box yang dipancarkan pesawat.

    Tim SAR kembali menemukan roda pesawat Lion Air PK-LQP. Saat ini roda tersebut sudah dievakuasi ke Kapal Baruna Jaya I. (Foto: Pradita Utama/detikcom)

    Berikut jasa-jasa Baruna Jaya:

    1996
    Mencari Kapal Motor Gurita di Sabang

    2007
    Mencari pesawat Boeing 737 Adam Air penerbangan 574 di Sulawesi Tenggara

    2012
    Mencari kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda pada 2012

    2015
    Mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Desember 2015. Baruna Jaya I berhasil menemukan lokasi kotak hitam lewat penangkapan sinyal ‘ping’ dari black box pesawat itu, 10 Januari 2015.

    2018
    Mencari pesawat Lion Air PK LQP di perairan Karawang. Baruna Jaya I berhasil menemukan lokasi kotak hitam FDR pesawat tersebut lewat penangkapan sinyal black box pada 31 Oktober 2018.

    2021
    Mencari black box Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu

    KR Baruna Jaya I kembali menurunkan ROV untuk mencari badan pesawat dan black box. Personel juga membawa ping locator untuk menangkap sinyal yang dipancarkan black box Lion Air JT 610 (Foto: Matius Alfons/detikcom)

    Eksplorasi laut

    Dilansir situs web Kementerian Keuangan pada 2012 silam, KR Baruna Jaya IV pernah digunakan dalam kegiatan eksplorasi untuk mengetahui kondisi hidrotermal atau gunung api bawah laut di perairan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara, dengan didampingi kapal riset Okeanos milik Pemerintah Amerika Serikat.

    Baruna Jaya juga memasang alat sensor gelombang tsunami (buoy) di sepanjang pesisir pantai barat Sumatera.

    Halaman 2 dari 4

    (jbr/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bertemu Paus Fransiskus, Megawati Beri Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah – Halaman all

    Bertemu Paus Fransiskus, Megawati Beri Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah – Halaman all

    Megawati Soekarnoputri menyerahkan lukisan Bunda Maria yang dipigura dengan tinggi 176 cm dan lebar 120 cm kepada Paus Fransiskus.

    Tayang: Sabtu, 8 Februari 2025 08:10 WIB

    Dokumentasi PDIP Untuk Tribun

    MEGAWATI BERTEMU PAUS- Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore, waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Megawati menyerahkan sebuah lukisan Bunda Maria yang dipigura dengan tinggi 176 cm dan lebar 120 cm kepada Paus Fransiskus. (Dokumentasi PDIP Untuk Tribun) 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyerahkan sebuah lukisan Bunda Maria yang dipigura dengan tinggi 176 cm dan lebar 120 cm kepada Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus.

    Dimana, pertemuan keduanya berlangsung di Istana Apostolik, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore, waktu setempat.

    Dalam lukisan tersebut, Bunda Maria digambarkan menggunakan kerudung mantilla berwarna putih dan berkebaya merah.

    Megawati terlihat hadir bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, yang juga puterinya dan puteranya Mohamad Rizki Pratama serta Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.

    Dalam kesempatan tersebut, pertemuan ditutup dengan pemberian cindera mata lukisan Bunda Maria berkebaya yang dibawa khusus Megawati dari Jakarta. 

    Sementara Puan Maharani memberikan cindera mata berupa baju wayang yang terbuat dari batik tradisional Indonesia.

    “Paus terlihat sangat senang mendapatkan cindera mata tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani,” kata Basarah.

    Untuk diketahui, saat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, akhir tahun lalu mendapat sambutan hangat dari seluruh warga meskipun Indonesia dikenal sebagai negara Muslim terbesar. 

    Pada 2023, Paus dan Imam Besar Mesir, Ahmed Al Tayeb, meminta Megawati menjadi juri Zayed Award, yang memberi apresiasi terhadap organisasi dan individu yang mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ini ragam rekomendasi wisata libur akhir pekan di DKI Jakarta

    Ini ragam rekomendasi wisata libur akhir pekan di DKI Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Akhir pekan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu khususnya bagi warga Jakarta untuk melepas penat setelah bekerja dan beraktivitas.

    Bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga atau kerabat dengan berwisata, berikut rekomendasi wisata dan acara yang bisa dikunjungi hari ini:

    1. Spotify CARAT Station Jakarta

    Spotify Indonesia menghadirkan pengalaman menyenangkan bagi para penggemar grup idola SEVENTEEN dengan menghadirkan CARAT Station Jakarta yang dapat dijajal di City Hall Pondok Indah Mall (PIM) 3.

    Carat, panggilan akrab untuk penggemar SEVENTEEN di Indonesia, bisa merasakan pengalaman unik ini mulai 6-9 Februari 2025.

    Pengalaman ini menghadirkan tema stasiun metro, yang dibawa untuk menyempurnakan pengalaman Carat sebelum menjajal konser “SEVENTEEN [RIGHT HERE] WORLD TOUR” di Jakarta.

    2. Pameran Inacraft 2025

    Inacraft 2025 mengusung tema From Smart Village to Global Market dan berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, pada 5-9 Februari 2025.

    Inacraft 2025 diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerja sama dengan Mediatama Event. Pameran ini bertujuan menjadi wadah promosi bagi produk kerajinan lokal sekaligus mendorong semangat kewirausahaan UMKM.

    Pameran kali ini diikuti sekitar 1.100 stan yang berasal dari peserta individu serta binaan kementerian/dinas dan BUMN.

    3. Konser Kyuhyun 10 th anniversary Asia Tour in Jakarta

    Pertunjukan musiknya sendiri dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 8 Februari 2025 dengan venue di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan.

    Maknae atau anggota termuda grup Super Junior ini akan bertandang ke Jakarta menemui para fans dalam rangkaian tur solo Asia bertajuk “Kyuhyun 10th Anniversary Asia Tour “COLORS)”.

    Pertunjukan dengan tajuk “Kyuhyun 10th Anniversary Asia Tour (COLORS)” kali ini diadakan untuk merayakan 10 tahun debut solo Kyuhyun. Ia memulai karier sebagai musisi dengan merilis mini album solo perdana yang berjudul “At Gwanghwamun” pada 2014 silam.

    4. Pameran Natasha Tontey ‘Primate Vision: Macaque Macabre’

    Pameran Tunggal Natasha Tontey ‘Primate Vision: Macaque Macabre’ digelar di Museum Macan hingga 6 April 2025.

    Pengunjung nantinya akan diajak untuk mengeksplorasi pembalikan hubungan kekuasaan antara makhluk hidup, monyet, dan manusia yang dilihat dari perspektif budaya Minahasa.

    5. Konser The Corrs from Jakarta with love

    The Corrs kembali menyapa penggemar Indonesia melalui konser bertajuk “The Corrs from Jakarta with Love”.

    Konser The Corrs digelar di Beach City International Stadium, Jakarta Utara pada Sabtu, 8 Februari 2025.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Viral Cerita Wanita Tangerang Kena Stroke di Usia 29, Ini Awal Mulanya

    Viral Cerita Wanita Tangerang Kena Stroke di Usia 29, Ini Awal Mulanya

    Jakarta

    Elsa Rajianti (29) di Tangerang terkena stroke di usianya yang masih relatif muda. Ia nyaris tidak mengeluhkan gejala apapun sebelum akhirnya serangan stroke terjadi.

    Elsa sempat mengalami gejala pusing tidak tertahankan tiga hari sebelum serangan stroke, hingga akhirnya dibawa ke IGD. Ia kala itu dirawat secara intensif selama tiga hari dan kondisi dinilai sudah membaik sampai diperbolehkan pulang.

    “Nah besoknya langsung tiba-tiba stroke, langsung masuk IGD lagi, dirawat 4 hari,” cerita Elsa kepada detikcom, Jumat (7/2/2024).

    Elsa menyebut banyak faktor di balik pemicu stroke yang dialaminya. Salah satunya, berkaitan dengan pola hidup tidak sehat.

    “Nggak pernah olahraga, tidur selalu jam 2 subuh, makan makanan fast food,” sebutnya.

    Kebiasaan tersebut yang juga membuat Elsa memiliki riwayat kolesterol dan kadar darah tinggi.

    Kondisi Terkini

    Elsa masih harus menjalani fisioterapi di rumah sakit, butuh waktu lama untuk benar-benar pulih. Saat pertama terkena stroke, sebagian tubuhnya sudah tidak bisa digerakkan.

    “Sekarang tinggal bicara masih pelor, masih lambat, kaya orang lemot. Yang nggak bisa gerak tuh awalnya kan tangan kiri sama kaki kiri, tetapi sekarang sudah bisa,” cerita dia.

    Meski dipicu beragam faktor, Elsa berpesan untuk menghindari terlalu banyak konsumsi makanan tidak sehat, termasuk makanan instan kemasan, tinggi gula dan garam serta mengandung lemak jenuh atau transfat.

    (naf/kna)

  • Kepala BNN: Pelaku Jaringan Narkoba Harus Dimiskinkan – Page 3

    Kepala BNN: Pelaku Jaringan Narkoba Harus Dimiskinkan – Page 3

    Tak berhenti sampai pada pengungkapan kasus narkotika, dirinya meminta kepada masyarakat secara luas maupun insan pers untuk ikut mengawasi proses peradilan kasus narkotika, mulai dari proses penyidikan, penuntutan, sampai putusan.

    Alasannya, sambung dia, kejahatan narkotika memiliki kekuatan ekonomi, sehingga para pelakunya mampu membayar siapa saja.

    “Banyak para pengedar yang kami tangkap lalu dihukum tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Saya minta ini semua kita awasi bersama-sama,” tuturnya.

    Kepala BNN pun mengajak para penegak hukum untuk memperkuat komitmen agar menghukum para pelaku pengedar narkotika dengan seberat-beratnya.

     

  • Kenalan dengan Abster Wongkar, Polisi yang Viral karena Hobi Ngawal Ambulans

    Kenalan dengan Abster Wongkar, Polisi yang Viral karena Hobi Ngawal Ambulans

    Jakarta

    Sosok Abster Wongkar sudah tak asing lagi di dunia media sosial. Abster kerap viral karena aksinya mengawal ambulans saat sedang berdinas.

    Aksi pengawalan yang dilakukan Ipda Abster Wongkar mencuri perhatian. Buat kamu yang sering berselancar di media sosial seperti Instagram, Youtube, dan juga TikTok, mungkin sudah tak asing lagi melihat aksi Abster di atas motor patwal meliuk-liuk meminta jalan saat mengawal ambulans.

    Abster memang viral karena aksinya kerap mengawal ambulans di jalan. Aksi itu diabadikan dalam kamera yang terpasang di motor dan kemudian diunggah ke akun media sosial pribadinya. Kepada detikOto, Abster bercerita awal mula dirinya hobi mengawal ambulans hingga viral dan memiliki ratusan ribu pengikut di media sosialnya.

    Sejatinya, Abster memiliki hobi di dunia otomotif. Sebelum dirinya menjadi polisi, dia sudah hobi ngebengkel. Beruntung saat diterima menjadi anggota polisi, dia berkutat di dunia permesinan sebagai bintara teknik di perkapalan.

    “Jadi otak-atik mesin kapal. mesin kapal yang besar, habis itu tujuh tahun kurang lebih di kapal, mutasi ke Provost. Nah di Provost, saya langsung di bagian unit motor ya sudah kerja sambil menjalani hobi,” buka Abster saat ditemui detikOto di kantornya, Mako Korpolairud Baharkam Polri belum lama ini.

    Bisa mengemudikan motor besar sembari memberikan pengawalan tentu bukan pekerjaan mudah. Abster lebih dulu belajar di Divisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mulai dari mendorong motor, mengenal beban kendaraan, hingga mengangkat motor dari posisi terjatuh.

    “Karena pada saat pengawalan kita itu udah harus kuasai motor, karena kita harus tahu rute jalan kita mau ke mana, kita harus mikirin rangkaian yang kita bawa tujuannya,” urai Abster.

    “Terus belum lagi kita main sirene seperti apa. Harus ngarahin kendaraan lain, belajar ngegas pakai tangan kiri karena apa, tangan kanan buat ngarahin kendaraan yang dari sebelah kanan. Jadi kecepatan motor harus tetap dijaga, tapi juga kita harus juga nuntun masyarakat yang lain untuk memberikan prioritas terhadap kendaraan yang kawal,” lanjut Abster.

    Disela-sela kegiatannya saat berdinas, Abster seringkali berpapasan dengan ambulans yang terjebak macet. Hatinya pun tergerak untuk memberikan pengawalan karena menurutnya, ambulans harus cepat sampai tujuan, baik itu mengantar pasien atau dalam kondisi kosong menjemput pasien. Sejak saat itulah Abster mulai melakukan pengawalan terhadap ambulans-ambulans yang ditemui di jalan.

    “Nah melihat itu, kita secara urutan prioritas, ambulans ini kan nomor dua ya secara undang-undang kendaraan yang harus diutamakan nomor dua sebelumnya kan damkar. Ketika melihat itu, saya sebagai polisi, tugas dasar saya adalah melindungi, melayani, mengayomi masyarakat. Begitupun kalau saya lagi bawa pimpinan, saya koordinasi ke dalam ada ambulans kita bantu. nanti mobilnya pimpinan atau rangkaian yang saya bawa di belakang ambulans,” urainya.

    Hobi Abster mengawal ambulans terus berlanjut hingga saat ini. Konten video yang dimuat di akun Instagram, Youtube, maupun TikTok itu menyedot banyak perhatian publik Tanah Air. Di akun Instagram, Abster sudah memiliki 341 ribu pengikut. Pun demikian dengan di TikTok, followersnya nyaris 700 ribu akun. Sementara di Youtube, ada 205.000 subscriber. Abster kerap mendapat pujian atas aksinya itu. Di sisi lain, aksi pengawalan secara cuma-cuma itu juga membuat Abster bahagia karena bisa menolong orang lain sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.

    “Banyak nilai positif yang bisa diambil dari konten-konten saya, bisa dicontohin juga oleh rekan-rekan lainnya, edukasi ke masyarakat. Karena kadang udah kita edukasi juga tetap melanggar, apalagi kalau nggak ada,” tutup Abster.

    (dry/din)