Blog

  • Saat Tukin Deddy Rp27 Juta per Bulan, Dosen Harus Demo karena Tukin 5 Tahun Belum Dibayar

    Saat Tukin Deddy Rp27 Juta per Bulan, Dosen Harus Demo karena Tukin 5 Tahun Belum Dibayar

    PIKIRAN RAKYAT – Ramai Deddy Corbuzier dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada Selasa 11 Februari 2025. Sebelumnya, ia diangkat sebagai Letkol (Tituler) pada 2022 saat jabatan Menhan dipegang Prabowo Subianto yang kini jadi presiden.

    Dilantiknya pria bernama lengkap Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini memicu kontroversi di tengah Prabowo memberi perintah efisiensi anggaran dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Deddy hanyalah satu di antara 6 Staf Khusus yang dilantik Menhan.

    Selain itu, pelantikan Deddy Corbuzier terjadi sehari sebelum demo sejumlah dosen UGM (Universitas Gadjah Mada) dan kampus lainnya di Jogja terkait tunjangan kinerja yang belum dibayarkan. Diketahui tukin itu sudah dijanjikan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim sebelum lengser pada Oktober 2024.

    Deddy Corbuzier dapat tukin Rp27 juta per bulan

    Tunjangan kinerja atau tukin yang akan didapatkan Deddy Corbuzier diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara dan Perpres Nomor 10 Tahun 2024. Berdasarkan acuan tersebut, berikut nominal tunjangan dan gaji sang YouTuber sebagai pejabat:

    Gaji pokok: Rp3.447.200 – Rp5.091.200 (setara gaji PNS golongan IVe/d) menurut Perpres No 68 Tahun 2019 Gaji pokok: Rp3.880.400- Rp6.373.200 (setelah kenaikan gaji PNS 2025 menurut Perpres Nomor 10 Tahun 2024) Tunjangan kinerja: Rp27.577.500 (setiap bulan) mengacu Perpres No 68 Tahun 2019

    Berdasarkan perhitungan, total gaji dan tunjangan sekira Rp32 juta per bulan itu setara dengan 16 guru honorer andai mereka digaji Rp2 juta per bulan. Itu artinya, pendapatan pria yang pernah memaki anak pengkritik Makan Bergizi Gratis itu begitu fantastis sebagai pejabat negara.

    Dosen harus demo demi tukin yang belum dibayar sejak 2020

    Hanya sehari setelah pelantikan Deddy Corbuzier, sejumlah dosen UGM dan kampus lainnya di Jogja melakukan demo menuntut hak tukin sejak 2020 agar dibayarkan. Mereka tergabung dalam Serikat Pekerja Fisipol (SPF) UGM dan Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Seluruh Indonesia (Adaksi) wilayah Yogyakarta. Aksi itu digelar di Balairung UGM pada Rabu 12 Februari 2025 pukul 12.00 WIB.

    Berdasarkan rilis yang diterima Pikiran-rakyat.com, para dosen menuntut karena ada kebijakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) seperti UGM dan lainnya tidak mendapat tunjangan kinerja. Mereka menuntut 4 hal berikut:

    Menuntut pencarian Tukin untuk semua dosen ASN tanpa diskriminasi, termasuk dosen PTNBH. Menuntut pendidikan tinggi yang bebas dari komersialisasi. Mendorong solidaritas antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk kampus yang adil dan inklusif. Menolak penyalahgunaan narasi pengabdian.

    Serikat Pekerja Fisipol UGM menyebut pemerintah tidak bertanggung jawab atas kesejahteraan dosen. Pemerintah dianggap membebankan tukin pada kampus PTNBH sehingga kampus harus mencari cara sendiri untuk memenuhinya.

    “Di satu sisi, pemerintah menuntut peningkatan kualitas pendidikan dan daya saing global, tetapi di sisi lain tidak memberikan dukungan finansial yang adil bagi dosen di PTNBH. Ketimpangan ini semakin memperburuk kondisi akademisi yang terus berjuang di tengah berbagai tantangan struktural,” kata Serikat Pekerja Fisipol UGM.

    Demikian penjelasan kondisi tukin yang diterima Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan. Hal itu terjadi di saat banyak dosen harus demo demi tunjangan kinerja yang belum dibayarkan sejak 2020 sampai 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dukung Program MBG, Ketua Bhayangkari Jatim Kunjungi TK Kemala Bhayangkari 84 Kota Mojokerto

    Dukung Program MBG, Ketua Bhayangkari Jatim Kunjungi TK Kemala Bhayangkari 84 Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wujud dukungan terhadap program pemerintah dalam Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para pelajar, Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Daerah Jawa Timur melakukan kunjungan ke TK Kemala Bhayangkari 84 di Kota Mojokerto.

    Dalam kunjungan tersebut, Ade Imam Sugianto beserta rombongan disambut langsung oleh Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Mojokerto Kota, Andani Daniel beserta pengurus Bhayangkari Cabang Mojokerto Kota, Rabu (12/2/2025).

    Disambut peragaan Majapahit dengan alunan gending Kebo Giro dari siswa TK Kemala Bhayangkari 84, Ade Imam berjalan meninjau sekolah sekaligus menuju kelas. Dalam kesempatan ini, Ade Imam Sugianto membagikan makanan sehat dan bergizi kepada para siswa TK Kemala Bhayangkari 84.

    Siswa terlihat lahap menyantap makanan yang bergizi dengan lauk ayam goreng, sop telur puyuh, tahu fantasi beserta buah dan susu. Ade Imam Sugianto juga berinteraksi langsung dengan anak-anak, menanyakan keseharian mereka serta memberikan motivasi agar rajin belajar dan menjaga kesehatan.

    Siswa tampak antusias dan senang saat disapa oleh Ade Imam Sugianto yang juga merupakan istri Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto tersebut. Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Daerah Jawa Timur menyampaikan tujuan kegiatan tersebut.

    “Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan sekolah. Dengan memastikan asupan gizi anak anak sejak usia dini diharapkan dapat membantu tumbuh kembang anak sehingga berkualitas serta dapat menggapai impian anak di masa depan,” ungkapnya.

    Dengan memperhatikan keaktifan anak TK Kemala Bhayangkari 84, Ade Imam Sugianto juga menyampaikan apresiasi terhadap Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Mojokerto Kota, guru serta pihak pendukung lain yang mendidik siswa menjadi anak yang interaktif.

    “Dengan melihat saat interaksi aktif dari anak anak tadi memperlihatkan kualitas pendidikan yang baik. Terima kasih kepada pengurus serta bapak ibu guru yang telah mendidik anak anak kita menjadi anak yang interaktif. Semoga kunjungan ini dapat memberikan semangat dan motivasi bagi para guru dan siswa,” harapnya. [tin/kun]

  • Alasan Puskesmas Tolak Berobat Ibu-ibu yang Sudah Merintih Kesakitan, Korban Lemas: Aku Orang Susah

    Alasan Puskesmas Tolak Berobat Ibu-ibu yang Sudah Merintih Kesakitan, Korban Lemas: Aku Orang Susah

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video yang menunjukkan seorang ibu-ibu yang sedang merintih kesakitan.

    Ibu-ibu itu merintih kesakitan sembari terlihat bingung.

    Narasi yang ramai beredar menyebutkan bahwa ibu-ibu itu sebenarnya sudah berniat berobat ke puskesmas.

    Datang ke puskesmas bukannya ditangani, ibu ini ditolak oleh petugas.

    Padahal fisik dan nyawanya nyaris tidak tertolong, tetapi hanya karena satu masalah, petugas puskesmas enggan mengobati ibu-ibu kesakitan tersebut.

    Pantauan TribunJatim.com, Rabu (12/2/2025) via TribunnewsBogor.com, video itu berisi kondisi si wanita yang lemas.

    Wanita tersebut nampak sudah lemas akibat sakit yang dideritanya.

    Dia sempat tak mengerti alasan dirinya ditolak berobat di puskesmas.

    “Aku tidak tahu, ini sakit,” ucapnya.

    Bahkan wanita itu sempat mengeluh sakit kepada petugas puskesmas dan tak digubris.

    “Tadi aku bilang, bang tolong aku perutku sakit loh,” jelasnya.

    “Aku orang susah, bukan orang kaya,” tambahnya.

    Di sisi lain, beragam reaksi muncul usai peristiwa ini terjadi.

    Banyak yang menyayangkan sikap puskesmas dalam menangani pasien saat keadaan darurat.

  • Video: Duolingo Umumkan Maskotnya Meninggal

    Video: Duolingo Umumkan Maskotnya Meninggal

    Video: Duolingo Umumkan Maskotnya Meninggal

  • Pemkab Lumajang Berhentikan 437 Pegawai Honorer

    Pemkab Lumajang Berhentikan 437 Pegawai Honorer

    Lumajang

    Ratusan pegawai honorer di Pemkab Lumajang dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dirumahkan. Total ada 437 pegawai honorer dari 35 OPD yang dirumahkan.

    “Sebanyak 437 tenaga honorer dari sejumlah OPD dirumahkan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono dilansir detikJatim, Rabu (12/2/2025).

    Kebijakan ini diambil sesuai arahan pemerintah pusat terkait penataan tenaga honorer. Kebijakan pemerintah pusat ini berdampak langsung pada ratusan pegawai non-ASN di lingkungan Pemkab Lumajang.

    Dari ratusan yang diberhentikan, tenaga honorer di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang menjadi yang paling terdampak. Ada sebanyak 223 pegawai yang telah dirumahkan.

    Agus memperkirakan tenaga honorer yang dirumahkan masih akan terus bertambah. Ini karena proses verifikasi data pegawai masih terus dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sambil menunggu hasil seleksi P3K tahap II.

    “Untuk jumlah pegawai honorer yang dirumahkan masih ada kemungkinan bertambah dari pegawai non-ASN dan non-database yang kemarin ikut seleksi P3K tahap dua,” pungkas Agus.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cegah Serangan Akut, Ini Terapi yang Dianjurkan untuk Pasien Asma – Halaman all

    Cegah Serangan Akut, Ini Terapi yang Dianjurkan untuk Pasien Asma – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Angka penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) di Indonesia terbilang tinggi.

    Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan, prevalensi asma di Indonesia mencapai 12 juta lebih kasus atau 4,5 persen dari seluruh jumlah penduduk pada tahun 2023.

    Pada tahun 2023, PDPI juga menyatakan penderita PPOK di Indonesia mencapai 4,8 juta orang dengan prevalensi 5,6 persen.

    Sayangnya, akses pengobatan asma sesuai standar di layanan primer masih belum merata di Indonesia.

    Seperti penggunaan ICS (Inhaled Corticosteroids) yang merupakan standar dalam pengobatan asma, belum dioptimalkan.

    Penanganan asma pada layanan primer di Indonesia masih dapat ditingkatkan untuk lebih selaras dengan panduan klinis terkini.

    Karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan diagnosis yang tepat serta akses terhadap pengobatan yang sesuai guna mendukung penanganan asma yang lebih efektif.

    Penanganan asma secara optimal melibatkan kombinasi terapi, termasuk penggunaan kortikosteroid inhalasi untuk mengendalikan peradangan, serta bronkodilator inhalasi untuk melegakan saluran napas.

    Dampak pengobatan yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, mencegah serangan akut, dan mengurangi beban biaya kesehatan.

    Berdasarkan Global Initiatives for Asthma (GINA), penggunaan ICS dengan dosis rendah dianjurkan untuk seseorang yang mengalami gejala asma jarang kurang dari 3-5 hari per minggu.

    Sedangkan penggunaan ICS-LABA (Inhaled Corticosteroids – Long-Acting Beta-Agonists) dengan dosis rendah dianjurkan untuk gejala asma yang terjadi hampir setiap hari sekitar 4-5 per minggu atau dengan gejala lain seperti bangun karena asma seminggu sekali dan penurunan fungsi paru.

    Dosis sedang atau tinggi ICS-LABA dianjurkan untuk seseorang yang memiliki gejala asma setiap hari.

    Meskipun ICS-LABA dapat digunakan untuk pengobatan asma, ICS-Formoterol lebih diutamakan sebagai rekomendasi track-1 (pilihan pertama).

    Sementara itu, berdasarkan Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), penggunaan ICS dianjurkan jika terjadi lebih dari 2 kali eksaserbasi PPOK setiap tahunnya.

    Berangkat dari kondisi ini, AstraZeneca Indonesia mengumumkan kerja sama dengan Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), perjanjian distributor eksklusif khusus untuk meningkatkan layanan kesehatan primer di Indonesia, khususnya dalam penanganan asma dan PPOK.

    “Kerjasama ini diharapkan dapat memberdayakan seluruh tenaga kesehatan di lebih dari 10.500 Puskesmas di bawah naungan 560 Dinas Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan dan memperluas akses pasien terhadap pengobatan dan perawatan asma dan PPOK,” kata Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay pada kegiatan yang digelar pada Senin (10/2/2025).

    Hal senada juga disampaikan, Plt Direktur Utama dan Direktur Operasional KFTD Tomy Faisal.

    “Kami harap melalui kemitraan ini kita dapat membuka lebih luas lagi akses . Kami sangat bangga dan berharap kolaborasi ini sukses dan channel institusi ini menjadi suatu kebanggaan,” ujar Tomy. (Rina Ayu)

  • Pemkot Jakbar dan DPRD tinjau pangkalan elpiji 3 kg di Kebon Jeruk

    Pemkot Jakbar dan DPRD tinjau pangkalan elpiji 3 kg di Kebon Jeruk

    Untuk memastikan dan mengecek ketersediaan elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan dan sub pangkalan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Jakbar) bersama anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth meninjau pangkalan dan sub pangkalan elpiji 3 kilogram di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, untuk memastikan kecukupan stok dan aktivitas penjualan agar tepat sasaran.

    “Untuk memastikan dan mengecek ketersediaan elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan dan sub pangkalan,” kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi, Jakckson Dianrus Sitorus di Jakarta, Rabu.

    Jackson juga memastikan harga gas 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan masyarakat tidak perlu panik terkait informasi elpiji 3 kg. Kami memastikan kuota untuk Jakarta Barat dalam keadaan aman dan stabil,” ujarnya.

    Jackson meminta agar warga yang membeli elpiji 3 kg atau gas melon juga membawa identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    Kenneth mengatakan peninjauan dilakukan di pangkalan Gihon Marulitua dan Sub Pangkalan (Warung Fitri) di RW 05, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan atau stok elpiji 3 kg di pangkalan dan sub pangkalan.

    “Hari ini, melakukan sidak terkait isu kelangkaan elpiji 3 kg. Untuk itu, kami memastikan, terlebih menjelang bulan Ramadan, tidak ada kelangkaan elpiji 3 Kilogram,” ujarnya.

    Terkait harga eceran tertinggi (HET), Kenneth mengatakan berdasarkan pemantauan di pangkalan Rp16 ribu, sedangkan di sub pangkalan Rp20 ribu,” ujarnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengamat Soroti Kebijakan Efisiensi Anggaran Presiden Prabowo, Sudah Tepat atau Justru Sebaliknya? – Halaman all

    Pengamat Soroti Kebijakan Efisiensi Anggaran Presiden Prabowo, Sudah Tepat atau Justru Sebaliknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto terhadap sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) merupakan langkah yang tepat atau sebaliknya?

    Sejumlah pengamat mengkritik langkah ini karena dinilai akan membawa efek domino kepada ekonomi masyarakat.

    Namun, ada juga yang berpendapat sebaliknya, seraya menyatakan langkah yang dilakukan pemerintah ini sudah tepat.

    Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan, misalnya, menilai hal ini sebagai langkah positif di tengah keterbatasan APBN.

    “Saya melihatnya adalah sesuatu yang positif di tengah anggaran negara yang lagi defisit dan terbatas,” ucap Iwan lewat keterangan, Rabu (12/2/2025).

    Ia berpendapat, penghematan anggaran dapat mengurangi beban utang negara dan juga menghilangkan kebiasaan pemborosan anggaran hanya untuk kegiatan yang kurang penting yang sifatnya seremoni.

    “Prabowo sebagai presiden terpilih memiliki program prioritas dan unggulan yang harus dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban janji politik pada saat kampanye kemarin,” katanya. 

    Iwan juga menyoroti perkataan Prabowo yang menyebut ada pihak-pihak yang ingin melawan kebijakan efisiensi anggaran adalah ‘raja kecil’. 

    Menurut Iwan, yang disebut Prabowo sebagai raja kecil adalah oknum ASN bahkan pejabat yang selama ini kerap menyelewengkan anggaran untuk kegiatan yang tidak jelas.

    “Kalau kita memperhatikan penjelasan Presiden, yang dimaksud sebagai raja kecil itu adalah pihak atau oknum birokrat bahkan penjabat yang selama ini sudah nyaman dan punya mainan/project tertentu dari yang diefisiensi itu,” jelas Iwan.

    “Salain itu juga mungkin perjalanan dinas luar negeri dan studi-studi banding bahkan FGD yang harusnya tidak perlu yang dijadikan agenda rutin, juga akan mendatangkan keuntungan bagi mereka. Itu yang dimaksud Presiden,” tambah dia.

    Oleh karena itu, Iwan mengapresiasi langkah berani Prabowo dalam mengambil kebijakan efisiensi anggaran. Sebab efisiensi ini dapat membantu menekan inflasi secara efektif.

    Menurutnya, penghematan anggaran ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan seleksi dan membersihkan oknum-oknum raja kecil itu.

    Namun, perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan agar penghematan tidak berdampak negatif pada sektor-sektor tertentu, seperti perhotelan, infrastruktur, dan ekonomi daerah.

    “Efisiensi anggaran merupakan bentuk political will yang cukup berani dari seorang kepala negara. Efisiensi anggaran ini juga dapat dengan efektif membantu menekan inflasi. Pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk sektor-sektor yang memiliki dampak inflasi rendah, seperti pendidikan dan kesehatan,” ucap Iwan.

    Bisa timbulkan masalah baru?

    Pendapat berbeda datang dari Direktur Eksekutif Ramangsa Institute Maizal Alfian.

    Ia memberikan pandangannya sebagai akademisi dan pengamat kebijakan publik terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Inpres tersebut menekankan efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025. 

    Alfian menyatakan bahwa efisiensi anggaran adalah langkah penting untuk mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

    Namun, ia menekankan bahwa penerapan efisiensi harus dilakukan dengan pendekatan yang adaptif dan berkelanjutan. 

    “Efisiensi anggaran seharusnya tidak hanya berfokus pada pemotongan biaya secara drastis, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kualitas layanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” kata Alfian dari keterangannya pada Rabu (12/2/2025). 

    Sekretaris Jenderal IKA Ubhara Jaya, ini menyoroti beberapa lembaga, instansi, dan badan yang mungkin salah mengartikan instruksi efisiensi anggaran dengan melakukan pengurangan pegawai atau pemutusan hubungan kerja (PHK). 

    “Tindakan seperti ini dapat menciptakan masalah baru, seperti meningkatnya angka pengangguran dan bertambahnya jumlah keluarga miskin di berbagai daerah,” ujar Alfian. 

    Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyebut ada pihak yang melawan kebijakan efisiensi anggaran yang telah diputuskan.

    Pernyataan itu diungkap Prabowo saat berpidato dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Senin (10/2/2025).

    “Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi. Merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil, ada, saya mau hemat uang. Uang itu untuk rakyat,” kata Prabowo. 

    Sumber: Warta Kota

     

  • Satpol PP Kota Kediri Amankan Pengemis Berpenghasilan Puluhan Juta Rupiah

    Satpol PP Kota Kediri Amankan Pengemis Berpenghasilan Puluhan Juta Rupiah

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria lanjut usia berinisial A (70) asal Mojoroto, Kota Kediri, diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri saat mengemis di Jalan Kawi, Mojoroto. Pria tersebut diduga melakukan aksi meminta-minta dengan unsur pemaksaan kepada pengendara yang melintas.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Kabid Trantib) Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwi Ratmoko, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait aktivitas pengemis yang dinilai meresahkan.

    “Awalnya menerima laporan dari masyarakat ada pengemis yang melakukan pemaksaan terhadap pengendara. Tetapi saat dirazia, tidak ditemukan,” ujarnya.

    Namun, setelah dilakukan pemantauan lebih lanjut, petugas akhirnya berhasil mengamankan pria lansia tersebut pada Rabu (12/2/2025). Saat diamankan, petugas menemukan uang hampir Rp40 juta yang dibawa langsung oleh pelaku.

    “Akhirnya, hari ini Rabu (12/2/2025) kami berhasil mendapatkan pengamen itu. Saat diamankan telah ditemukan uang hampir Rp40 juta dan selanjutnya bakal dilakukan pembinaan,” jelas Agus.

    Agus menambahkan bahwa uang hasil mengemis itu tidak disimpan di rumah karena pelaku hidup sendiri. “Penghasilannya tiga jam rata-rata hampir dapat Rp150 ribu, jadi membawa ratusan ribu digendel sama receh sama uang dua ribuan kalau dikumpulkan empat kresek,” terangnya.

    Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pria lansia tersebut telah lama menjalankan aktivitasnya sebagai pengemis di berbagai lokasi di Kota Kediri, termasuk Pasar Bandar dan pinggiran Bantaran Sungai Brantas.

    “Dia kan bujang nggak punya keluarga, terus hal seperti itu kita tindak di lapangan, diberi pembinaan dan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi,” tegas Agus.

    Saat melakukan aksinya, pelaku biasanya berjalan kaki mengenakan kopiah hitam. Kini, Satpol PP Kota Kediri telah memberikan pembinaan serta peringatan keras agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. [nm/kun]

  • Efisiensi Anggaran, Beasiswa KIP Kuliah hingga BPI Dipangkas

    Efisiensi Anggaran, Beasiswa KIP Kuliah hingga BPI Dipangkas

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah program beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terancam mengalami pemangkasan seiring kebijakan efisiensi anggaran.

    Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan beberapa beasiswa yang terdampak, termasuk Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), Beasiswa Kerja Sama Negara Berkembang (KNB), serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan.

    “Beasiswa KIP K awalnya memiliki pagu Rp 14,698 triliun, tetapi terkena efisiensi sebesar Rp 1,31 triliun atau 9%. Kami mengusulkan agar pagu tetap seperti semula, karena ini termasuk kategori yang tidak seharusnya terkena efisiensi,” ujar Satryo, Rabu (12/2/2025).

    Selain KIP Kuliah, program BPI dan beasiswa Adik juga mengalami pemotongan sebesar 10%, dari pagu awal masing-masing Rp 194 miliar dan Rp 213 miliar.

    Sementara itu, beasiswa KNB serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan menghadapi pemangkasan lebih besar, yakni 25%, dari pagu awal masing-masing Rp 85 miliar dan Rp 236 miliar.

    Komponen anggaran lainnya yang terdampak mencakup tunjangan dosen non-PNS, yang mengalami efisiensi 25% dari total Rp 2,7 triliun. Namun, Satryo memastikan bahwa gaji dan tunjangan pegawai tetap aman tanpa pemotongan.

    Satryo menegaskan anggaran pendidikan, khususnya beasiswa dan tunjangan dosen, tidak seharusnya mengalami efisiensi anggaran.

    “Kami mengusulkan agar pemotongan di sektor ini menjadi 0%, karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang krusial,” tegasnya.

    Ia juga meminta Komisi X DPR memasukkan tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN sebesar Rp 2,5 triliun ke dalam rencana anggaran tambahan, mengingat sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

    “Kami mengusulkan agar pagu tetap di angka Rp 31,645 triliun untuk gaji, tunjangan, dan beasiswa,” jelasnya.

    Secara keseluruhan, Kementerian Keuangan mengajukan efisiensi anggaran Kemendiktisaintek sebesar Rp 14,3 triliun. Namun, Satryo mengupayakan agar pemotongan hanya Rp 6,78 triliun guna memastikan kelancaran berbagai program pendidikan.

    “Saya berharap Komisi X DPR dapat memperjuangkan agar efisiensi anggaran tidak mencapai Rp 14,3 triliun, tetapi hanya Rp 6,78 triliun,” pungkasnya.