Video: Google Maps Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika
Blog
-

Donald Trump Mengatakan Telah Berbicara dengan Vladimir Putin tentang Mengakhiri Perang Ukraina – Halaman all
Donald Trump Mengatakan Telah Berbicara dengan Putin tentang Mengakhiri Perang Ukraina
TRIBUNNEWS.COM- Donald Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Vladimir Putin tentang mengakhiri perang Ukraina.
Trump berbicara dengan reporter New York Post pada hari Jumat di atas Air Force One, dan menyatakan bahwa Putin “ingin melihat orang-orang berhenti meninggal.”
Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa dia baru-baru ini berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menemukan solusi perang di Ukraina, menandai percakapan langsung pertama yang diketahui antara keduanya sejak awal 2022, menurut New York Post .
Trump, yang telah berjanji untuk mengakhiri perang tetapi belum mengungkapkan pendekatan spesifiknya, menggambarkan konflik tersebut sebagai “pertumpahan darah” minggu lalu, dan menambahkan bahwa timnya telah terlibat dalam “beberapa pembicaraan yang sangat bagus.”
Dalam wawancara di atas Air Force One pada hari Jumat, Trump menolak menyebutkan berapa kali dia telah berbicara dengan Putin, dengan menyatakan, “Lebih baik saya tidak mengatakannya,” ketika ditanya oleh New York Post .
“Dia (Putin) ingin melihat orang-orang berhenti sekarat,” kata Trump kepada New York Post .
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita negara TASS bahwa “banyak komunikasi berbeda yang muncul”.
“Komunikasi ini dilakukan melalui saluran yang berbeda,” kata Peskov ketika diminta oleh TASS untuk mengomentari langsung laporan New York Post .“Saya pribadi mungkin tidak tahu sesuatu, tidak menyadari sesuatu. Oleh karena itu, dalam kasus ini, saya tidak dapat mengonfirmasi atau membantahnya.”
Akhir bulan lalu, Putin menekankan pada 28 Januari bahwa negosiasi dengan Ukraina dapat dilakukan tetapi mengesampingkan keterlibatan dengan Presiden Volodymyr Zelensky, yang ia sebut “tidak sah.”Pernyataan Putin muncul saat Presiden AS Donald Trump berupaya keras untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun itu.
Trump mengklaim bahwa Zelensky sangat ingin menegosiasikan “kesepakatan” untuk mengakhiri permusuhan.
“Jika Zelensky ingin berpartisipasi dalam negosiasi, saya akan mengalokasikan orang untuk ambil bagian,” kata Putin.
Namun, ia menepis legitimasi pemimpin Ukraina itu, dengan alasan berakhirnya masa jabatan presiden Zelensky selama darurat militer.
Putin menambahkan, “Jika ada keinginan untuk berunding dan menemukan kompromi, biarkan siapa pun memimpin perundingan di sana… Tentu saja, kami akan berjuang untuk apa yang sesuai dengan kami dan sejalan dengan kepentingan kami.”
SUMBER: AL MAYADEEN
-

Pengakuan Pembuat Siomay di Sleman yang Diduga Sebabkan Keracunan: Saya Benar-benar Tidak Tahu – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Polisi memeriksa delapan saksi terkait kasus keracunan yang terjadi di dua tempat di Sleman, DI Yogyakarta.
Keracunan terjadi setelah warga menyantap hidangan pesta pernikahan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, dan di acara arisan di Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati.
Delapan orang saksi yang diperiksa tersebut termasuk pembuat siomay.
Pasalnya, makanan siomay tersebut diduga menjadi penyebab ratusan warga alami keracunan.
Demikian yang disampaikan Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo.
“Sudah, sudah kami periksa (pembuat siomay).”
“Semua penyelenggara, penyedia makanan juga kami periksa semua termasuk ada beberapa korban yang sudah sehat kami periksa.”
“Kurang lebih ada 8 orang yang diperiksa,” ujarnya.
Sementara itu, pembuat siomay yang bernama Pipit Rahayu meminta maaf kepada masyarakat.
Pria yang membuat siomay sejak 2015 ini mengaku tak mengetahui kenapa banyak yang alami keracunan.
“Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain.”
“Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Pipit, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia pun menceritakan, pada Sabtu (8/2/2025) lalu, ia menyiapkan pesanan 550 porsi untuk acara hajatan dan 30 porsi untuk acara arisan.
Selain dua tempat, Pipit juga membuat siomay di tempat bazzar.
Pipit mengaku, ia membuat adonan dua hari sebelum dihidangkan.
“Adonan itu saya buat hari Kamis. Tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis, saya bikin (adonan) hari Senin Alhamdulillah baik-baik saja.”
“Jadi adonan hari Kamis kemudian masukkan freezer, hari Sabtu pagi saya penyajian,” kata Pipit.
Sebelum membuat adonan, ia telah menyiapkan daging dan bumbu sesuai dengan takaran lalu diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.
Setelah itu, adonan langsung dimasukkan ke freezer sebelum diolah.
“Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apapun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana,” ujar Pipit.
Ia juga ingin tahu, apa penyebab keracunan massal tersebut.
“Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu,” imbuh dia.
Sementara adonan yang digunakan untuk bazar dibuat di hari Jumat dan hingga kini belum ada laporan keracunan.
Kini, pihak kepolisian pun telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji di laboratorium, termasuk siomay yang dibuat Pipit.
47 Orang Dirawat
Diketahui, korban keracunan usai menyantap hidangan pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mencapai ratusan orang.
Dari data sementara, akumulasi jumlah korban ada 162 orang, tapi setelah divalidasi ternyata 148.
Per Selasa (11/2/2025) siang, sudah tidak ada lagi warga yang datang ke posko penanganan korban keracunan.
Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati menuturkan, hingga hari ini, masih ada 47 orang yang dirawat di rumah sakit.
“Hari ini Alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi.”
“Mudah-mudahan sudah selesai tinggal menyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang,” ujarnya, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa.
Posko penanganan keracunan di Dusun Krasakan telah ditutup sebab sudah tak lagi ditemukan kasus keracunan baru.
“Jadi nanti tinggal posko mandiri dari warga membantu warga yang bergejala.”
“Karena kan masih ada yang dirawat di RS sehingga warga inisiatif memberikan makan karena aktivitas masih kesulitan,” jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Orang Jadi Korban Keracunan di Sleman, Polisi Periksa 8 Saksi, Termasuk Penyaji Siomay
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin/Christi Mahatma Wardhani)
-

Penggugat Pedagang Sayur Magetan Dapat 0 Rupiah, Ngaku Mengalah
Magetan (beritajatim.com)– Setelah melalui proses mediasi, Bitner Sianturi, penggugat dalam perkara gugatan terhadap pedagang sayur ethek di Magetan, akhirnya menerima kesepakatan damai. Ia menegaskan bahwa situasi kini telah kembali kondusif dan berharap tidak ada lagi konflik serupa di masa depan.
“Jadi semuanya kondusif. Semuanya damai kembali seperti semula. Semoga tidak ada lagi permasalahan seperti itu lagi ke depan,” ujar Bitner Sianturi usai mediasi di Pengadilan Negeri Magetan, Rabu (12/02/2025).
Bitner menjelaskan bahwa keputusan ini diambil demi kemaslahatan orang banyak. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada persyaratan khusus dalam kesepakatan tersebut, melainkan hanya berdasarkan hati nurani masing-masing.
“Enggak ada persyaratan. Itu hanya premi aja itu. Jadi semuanya semua komitmen tadi kembali ke kemaslahatan orang banyak,” tambahnya.
Dalam gugatan sebelumnya, Bitner mengajukan tuntutan ganti rugi senilai Rp540 juta. Namun, dalam proses mediasi, tuntutan tersebut akhirnya dilepaskan demi menjaga ketertiban dan keharmonisan di lingkungan sekitar.
“Rp540 juta itu untuk gugatan kerugian materiil. Tapi akhirnya, kita kembali ke aktivitas masing-masing,” jelasnya.
Bitner juga menyatakan bahwa keputusan ini bukan sekadar kekalahan, melainkan bentuk keikhlasan demi kebaikan semua pihak. Ia berharap keputusan ini membawa berkah bagi dirinya dan keluarganya.
“Kalau kita memang harus mengalah untuk kebaikan bersama, enggak apa-apa. Saya lego, karena saya percaya Gusti itu lebih kaya, lebih makmur. Mengalah bukan berarti kalah, tapi demi kebaikan saya dan keluarga, semoga diberikan rezeki yang lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bitner Sianturi menggugat Kepala Desa Pesu Gondo, Ketua BPD Pesu Mulyono, Ketua RT 12 Desa Pesu Yuni Setiawan, serta dua pedagang sayur yakni Sumarno warga Desa Turi, Panekan, Magetan dan Wiyono warga Desa Sukowidi, Panekan, Magetan.
Bitner merasa merugi dengan keberadaan pedagang sayur ethek yang berjualan di wilayah Desa Pesu. Dia mengklaim pendapatannya sebagai pemilik warung kelontong menurun drastis. [fiq/but]
-

Polisi Curigai Beberapa Orang dalam Kasus Dugaan Pembunuhan Siswi SMA di Jombang
Jombang (beritajatim.com) – Jombang diguncang kasus dugaan pembunuhan seorang siswi SMA kelas XII, Putri Regita Amanda (18). Dia ditemukan tewas di sungai Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan dan telah mencurigai beberapa orang terkait kasus tersebut.
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memiliki sejumlah orang yang dicurigai, namun belum bisa menyebutkan jumlah pasti karena kasus ini telah memasuki tahap penyidikan.
“Ada beberapa yang kita curigai. Namun kalau jumlahnya tidak bisa kita sebutkan. Karena sudah masuk ranah penyidikan,” ujar Kapolres Jombang saat memberikan keterangan pada Rabu (12/10/2025).
Kapolres memastikan bahwa pihak kepolisian bekerja cepat untuk mengungkap kasus ini guna memberikan keadilan bagi keluarga korban. “Doakan dalam waktu dekat segera terungkap,” tambahnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menyampaikan bahwa sedikitnya empat orang telah diperiksa dalam kasus ini. Satu di antaranya adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban mengambang di sungai.
Tiga lainnya adalah teman korban yang berstatus pelajar salah satu SMK di Kecamatan Sumobito. Polisi juga telah meminta keterangan dari pihak keluarga.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban terakhir kali terlihat pada Senin (10/2/2025) sore. Putri Regita Amanda sempat berpamitan kepada ayahnya untuk melakukan transaksi jual beli menggunakan sistem Cash on Delivery (COD). Namun, ia tidak menyebutkan dengan siapa akan bertemu.
Korban berangkat dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario serta membawa ponsel sebagai alat komunikasi. Namun, sejak pukul 19.00 WIB, ponselnya tidak dapat dihubungi. Kondisi tersebut berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
Pada pukul 01.00 WIB, ponsel korban sempat berdering, tetapi tidak diangkat. Keesokan paginya, pihak keluarga menerima kabar bahwa korban telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai.
“Sepeda motor dan ponsel milik korban tidak kita temukan. Kemungkinan dibawa kabur oleh pelaku. Kita masih menyelidiki kasus ini, termasuk mengungkap dengan siapa korban melakukan COD,” jelas Margono.
Hingga kini, polisi terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap motif di balik dugaan pembunuhan dan memastikan pihak yang bertanggung jawab segera diadili. [suf]



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1135757/original/063987800_1455000770-20160209-Ilustrasi-PSK-iStockphoto7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3167349/original/049156100_1593592165-20200701-Iuran-BPJS-Kesehatan-Resmi-Naik--ANGGA-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)