Penipuan Skema Ponzi, Perempuan di Jambi Tipu 32 Orang Lewat Aplikasi
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
– Seorang perempuan, Wike, ditetapkan Kepolisian Jambi sebagai tersangka penipuan dengan modus dana talangan dan pinjaman melalui aplikasi.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Manang Soebeti mengatakan, Wike menjalankan aksinya sejak September 2024 hingga Januari 2025, dengan menawarkan kepada korbannya melalui media sosial.
Wike mengiming-imingi korban dengan janji keuntungan sebesar 30 hingga 47 persen setiap transaksi.
“Ada 32 orang dari grup member yang terdata, kerugian Rp 4,8 miliar,” ujarnya saat di Mapolda Jambi, Senin (10/2/2025).
Dia mengatakan, pelaku melakukan penipuan kepada membernya dengan modus melakukan gesek tunai fiktif di toko online, melalui tautan yang dikirim kepada para member, dan para member diminta untuk melakukan
checkout
barang pada tautan yang telah diberikan.
Menurut dia, skema penipuan ini biasa dinamakan
skema ponzi
. Para pelaku akan mencari korban sebanyak-banyaknya untuk menutupi member di atasnya dan pada akhirnya member yang paling baru tidak mendapatkan keuntungan.
“Ketika member percaya, mereka melakukan
checkout
satu kali, kemudian dua kali, kemudian diminta dana talangan Rp 20 juta, yang itu keuntungannya bisa 40-47 persen,” katanya.
Atas perbuatannya, pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jambi.
Pelaku dikenakan Pasal 378 dan 379 KUHP yang mengatur tentang tindakan penipuan sebagai mata pencaharian atau kebiasaan untuk memperoleh keuntungan dengan cara melanggar hukum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/02/10/67a9dd285b682.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penipuan Skema Ponzi, Perempuan di Jambi Tipu 32 Orang Lewat Aplikasi Regional 10 Februari 2025
-

Pasutri di Mojokerto Produksi Miras Oplosan Dikemas Botol Bermerk
Mojokerto (beritajatim.com) –Dari hasil penyelidikan pabrik minuman keras (miras) oplosan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang digrebek pada Sabtu (8/2/2025) pekan lalu diketahui jika miras tersebut diproduksi oleh sepasang suami-istri (pasutri). Mereka memproduksi miras oplosan dikemas botol bermerk.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri melalui Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma menjelaskan, rumah yang dijadikan tempat produksi miras ilegal tersebut digerebek Satsamapta Polres Mojokerto Kota. Hasilnya, pasutri Agung Sumartono (46) dan Yuliani (43) diamankan beserta sejumlah barang bukti.
“Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan miras yang sudah dikemas di dalam bentuk botol bermerk. Pelaku meracik minuman keras beralkohol dengan cara menyatukan semua bahan dengan komposisi tertentu dan dicampur dengan rasa tertentu ke dalam galon air mineral,” ungkapnya, Senin (10/2/2025).
Selain mengamankan pasutri, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa 269 botol minuman beralkohol yang dioplos dengan berbagai mrek, dua buah Handphone (HP) milik pelaku, rekening dan beberapa peralatan lainnya. Kasat menjelaskan, jika produksi miras oplosan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan.
“Karena miras oplosan ini mengandung zat-zat yang tidak layak konsumsi. Kami berhasil menyita sekitar 269 botol miras oplosan siap edar. Pelaku mengaku telah menjalankan bisnis miras ilegal ini selama kurang lebih selama 1 tahun. Minuman tersebut dijual secara bebas melalui media sosial kepada teman-temannya dan di toko miliknya,” jelasnya.
Pelaku terancam dijerat dengan Pasal 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Keduanya diancam pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar. Menurutnya, pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran miras oplosan di wilayah hukum Polres Mojokerto.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi minuman keras ilegal dan segera melaporkan jika mengetahui aktivitas serupa di lingkungan sekitar,” tegasnya
Sementara itu, pelaku Agung Sumartono (46) mengaku, mendapatkan botol miras bermerk bekas dari restoran dan cafe di marketplace Facebook (FB) yang dibeli seharga Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per biji. “Saya belajar membuat miras secara otodidak, banyak di Youtube,” akunya.
Sopir truk ini mengaku, miras bermerek yang harganya jauh dari aslinya ini dijual ke kawan-kawannya dan media sosial. Sementara sang istri yang punya toko kelontong turut membantu pemasaran dan penjualan dengan mengirim foto ke nomor kenalan.
Sebelumnya, anggota Sat Samapta Polres Mojokerto Kota menggerebek pabrik minuman keras (miras) oplosan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (8/2/2025) dini hari. Dari pabrik skala rumahan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti dan perempuan pemilik berinial Y (43). [tin/ian]
-
/data/photo/2025/02/10/67aa109e12121.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Demak Belum Surut, Ratusan Warga Masih Bertahan di Pengungsian Regional 10 Februari 2025
Banjir Demak Belum Surut, Ratusan Warga Masih Bertahan di Pengungsian
Tim Redaksi
DEMAK, KOMPAS.com –
Hingga Senin (10/2/2025) sore, banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. Sebanyak 623 warga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam air.
Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan rob ini menggenangi 21 desa di Kecamatan Sayung, Karangtengah, dan Kecamatan Bonang.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pada pukul 19.00 WIB, Desa Prampelan di Kecamatan Sayung menjadi wilayah paling terdampak, dengan 571 jiwa mengungsi di berbagai lokasi, seperti Gor Balaidesa, mushola, pondok pesantren, rumah kosong, dan gedung pendidikan.
Sebagian Warga Mulai Pulang, Sebagian Masih Mengungsi
Pantauan Kompas.com di Desa Prampelan, air mulai surut, dan beberapa warga mulai membersihkan rumah mereka yang sebelumnya terendam.
Namun, puluhan warga masih bertahan di pengungsian, termasuk Suyatno (35), warga RT 02 RW 02 Desa Prampelan, yang sudah mengungsi selama 8 hari karena rumahnya masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
“Masih (terendam) karena paling rendah segini (menunjuk lutut), tidur ya bagaimana?” kata Suyatno, Senin sore.
Ia sempat kembali ke rumahnya pada Selasa lalu, tetapi karena hujan lebat kembali turun, debit air naik lagi, memaksanya kembali ke pengungsian.
“Hari Rabu kan sudah mau turun (debit air) terus malamnya hujan, kembali lagi (ke pengungsian),” ujarnya.
Di tengah kondisi sulit ini, Suyatno hanya berharap agar kebutuhan makanan di pengungsian tetap terpenuhi.
“Makanan ini yang penting bisa makan gitu aja,” tambahnya.
BPBD Kerahkan Pompa untuk Percepat Surutnya Air
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Demak, Prapto, mengatakan bahwa banjir di Desa Prampelan kini menyisakan genangan setinggi 40 cm.
Namun, banyak warga yang masih memilih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih tergenang.
“Sekitar 40 sentimeter, cuma warga masih di pengungsian, di dalam rumah juga 40 (cm). Meninggalkan pengungsian karena membersihkan rumah,” kata Prapto.
BPBD memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi tetap terpenuhi, dan mereka terus berupaya mengurangi debit air dengan mengerahkan sejumlah pompa.
“Dengan beberapa pompa ini kita kerahkan, mudah-mudahan ini hari Rabu sudah (kering) para pengungsi juga kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Trump Kembali Bikin Polemik, Minta Pakai Sedotan Plastik
Jakarta –
Lagi-lagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kebijakan berpolemik. Donald Trump menyerukan rakyatnya untuk kembali menggunakan sedotan plastik.
Dirangkum detikcom, Senin (10/2/2025), Trump memerintahkan rakyatnya untuk kembali menggunakan sedotan plastik. Dia akan meneken beleid untuk mengakhiri kebijakan pendahulunya, Joe Biden, yang mendorong penggunaan sedotan yang lebih ramah lingkungan.
“Saya akan menandatangani perintah eksekutif pekan depan, mengakhiri dorongan konyol dari Biden untuk menggunakan sedotan kertas yang tidak ada gunanya. KEMBALI KE PLASTIK,” cuit Donald Trump di akun X-nya, 8 Februari 2025.
Dilansir BBC, Joe Biden sempat mengeluarkan kebijakan saat dia masih menjabat sebagai Presiden AS. Pada musim panas lalu, Biden memperkenalkan skema untuk mengakhiri penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan pemerintahan, targetnya adalah pemerintahan bebas plastik sekali pakai pada 2035.
Biden ingin mengurangi polusi plastik di AS. Plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai. Plastik juga dapat membahayakan lingkungan dan hewan-hewan.
Donald Trump Pernah Kampanyekan Sedotan Plastik
Foto: Donald Trump (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Saat itu, pemerintahan Biden mengatakan bahwa mereka mendukung “tujuan untuk mengakhiri polusi plastik pada tahun 2040,” dengan menambahkan bahwa “polusi plastik berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.”
California adalah negara bagian pertama yang sepenuhnya melarang sedotan plastik pada tahun 2019, diikuti oleh negara bagian lain seperti New York, Washington DC, dan Colorado.
Kembali ke Trump tapi mundur tahun 2019 silam, saat itu sedotan plastik juga menjadi alat kampanye Trump di Pilpres AS. Sedotan itu dijual $15 untuk 10 batang. Sedotan plastik menjadi simbol perlawanan terhadap narasi kubu liberal, musuh kubu Trump.
Di Negeri Paman Sam, pendukung kesadaran soal kelestarian lingkungan biasanya adalah kubu liberal, termasuk kampanye gaya hidup ramah lingkungan.
Saat itu, manajer kampanye Donald Trump yakni Brad Parscale, mencuit di Twitter (sekarang X), “Making straws great again (jadikan sedotan plastik berjaya lagi).”
Lihat juga Video ‘Donald Trump Perintahkan Setop Produksi Koin Penny AS’:
Halaman 2 dari 2
(whn/whn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Pasokan Chip AI ke China Makin Disunat
Jakarta –
TSMC memperketat produksi chip AI-nya untuk perusahaan China, yaitu tidak melayani pesanan chip dengan proses 16nm ke bawah dari perusahaan desainer chip asal China.
Perusahaan desainer chip fabless asal China tetap bisa memesan chip dengan fabrikasi 16nm ke bawah asalkan menggunakan memenuhi syarat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Kini, perusahaan fabless asal China hanya boleh menggunakan fasilitas produksi chip Outsourced Semiconductor Assembly and Test (OSAT) yang punya izin dari pemerintah Amerika.
Desainer chip fabless adalah perusahaan yang hanya mendesain chip namun tidak mempunyai fasilitas produksi chip sendiri. Untuk itulah mereka perlu menggunakan jasa TSMC untuk memproduksi chip yang mereka desain itu.
Selain itu ada juga aturan lain yang melarang ekspor chip dengan jumlah transistor lebih dari 30 miliar dan menggunakan proses 16nm ke bawah, kecuali pengembangnya mendapat lisensi khusus dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat, Taiwan, ataupun negara sekutu Amerika.
Sebagai perbandingan, DeepSeek R1 dilatih menggunakan 2.048 GPU Nvidia H800 selama dua bulan. GPU ini dibuat menggunakan proses 4nm dan disebut punya 80 miliar transistor di setiap chipnya.
Karena Nvidia H800 ini sudah melewati batas transistor dan proses fabrikasi, DeepSeek harus mempunyai lisensi khusus jika mereka mau membeli tambahan GPU H800 tersebut.
Namun ternyata DeepSeek tak punya lisensi tersebut, dan hal itu menyebabkan FBI dan Pemerintah Amerika Serikat kini menginvestigasi bagaimana DeepSeek bisa membeli chip tersebut.
Salah satu dugaannya adalah mereka menggunakan perusahaan pihak ketiga asal Singapura untuk membeli chip tersebut dari Nvidia, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (10/2/2025).
Pada November lalu TSMC juga sebenarnya sudah menyetop pengapalan chip AI ke konsumennya di China atas dasar permintaan dari Pemerintah Amerika. Langkah ini diambil setelah ditemukan adanya chip TSMC dalam prosesor yang dibuat oleh Huawei.
(asj/fay)
-
/data/photo/2025/02/10/67a9b7b2163f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis, 6.500 Orang Daftar dan Didominasi Usia 40-59 Tahun Nasional 10 Februari 2025
Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis, 6.500 Orang Daftar dan Didominasi Usia 40-59 Tahun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Kesehatan (Kemenses) mencatat total harian pendaftar
cek kesehatan gratis
(CKG) pada hari pertama, Senin (10/2/2025), paling banyak dari usia dewasa, yakni 40-59 tahun.
Dari data dari
Kemenkes
yang diterima
Kompas.com
, pendaftar terbanyak kedua berada para rentang usia 30-39 tahun dan usia 18-29 tahun urutan ketiga.
Berikut jumlah pendaftar cek kesehatan gratis berdasarkan klaster usia:
Sementara, data pendaftar berdasarkan jenis kelamin didominasi perempuan sebanyak 64,2 persen dan laki-laki 35,8 persen.
Pada hari pertama sampai sekiranya pukul 11.25 WIB, sebanyak 6.500 masyarakat telah melakukan
cek kesehatan gratis di Puskesmas
.
Kemenkes akan terus mendorong masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan gratis
sampai target 100 juta masyarakat per tahun terpenuhi.
Sebagai informasi, cek kesehatan gratis dari Kemenkes dimulai serentak hari ini, Senin (10/2/2025).
Cek kesehatan gratis
dilakukan Puskesmas dengan terlebih dulu mendaftar
online
melalui aplikasi Satu Sehat atau datang langsung ke puskesmas bagi wilayah yang kesulitan internet.
Program cek kesehatan gratis ini terbagi dibagi menjadi tiga jenis, yakni cek kesehatan gratis di hari ulang tahun, cek kesehatan gratis di sekolah, dan cek kesehatan gratis khusus.
Cek kesehatan gratis sebagai kado ulang tahun yang berlaku hari ini, ditujukan untuk masyarakat berusia enam tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti cek kesehatan gratis pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
Masyarakat dapat mendaftar cek kesehatan gratis melalui aplikasi
online
Satu Sehat, WhatsApp layanan Kemenkes di nomor 081110500567, atau datang langsung ke Puskesmas terdekat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polres Probolinggo Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025, Sasar 10 Pelanggaran Utama
Probolinggo (beritajatim.com) – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan, Polres Probolinggo menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025. Operasi ini berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 10 Februari hingga 23 Februari 2025.
Wakapolres Probolinggo, Kompol Haris Darma Sucipto, memimpin langsung apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Mapolres Probolinggo. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa operasi ini akan fokus pada 10 jenis pelanggaran yang sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
“Sepuluh pelanggaran utama yang menjadi sasaran operasi ini antara lain menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudi dalam pengaruh alkohol, melawan arus, tidak menggunakan helm SNI, dan tidak menggunakan sabuk pengaman,” ujar Kompol Haris.
Selain itu, pelanggaran seperti menerobos lampu merah, mengemudi melebihi batas kecepatan, mengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, dan menggunakan knalpot brong juga menjadi perhatian dalam operasi ini.
“Kami berharap dengan adanya operasi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas semakin meningkat,” tambah Kompol Haris.
Selama operasi berlangsung, petugas akan melakukan penindakan terhadap pengendara yang melanggar aturan lalu lintas. Namun, penindakan yang dilakukan akan lebih mengedepankan tindakan edukatif dan persuasif. “Kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas,” tegasnya.
Polres Probolinggo berharap dengan adanya Operasi Keselamatan Semeru 2025, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Probolinggo dapat ditekan dan terciptanya Kamseltibcarlantas yang kondusif. (ada/kun)
-

Sosok Asia Nasaru, Nenek 85 Tahun Yang Masih Berjuang Hidup Bersama Cucunya dengan Penyakit Langka
TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Asia Nasaru (85), nenek yang sabar merawat cucunya Rininta Hilmi (17) terlahir dengan kondisi penyakit sindrom langka.
Diketahui nenek itu merupakan warga Desa Pilobuhuta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Asia tulus merawat dan mendampingi cucu kesayangannya meskipun kondisi ekonomi mereka serba kekurangan.
“Cucu saya membutuhkan perhatian khusus,” ungkap nenek Asia saat ditemui TribunGorontalo.com, Senin (10/2/2025).
Tubuhnya memang tidak sekuat saat masih muda namun semangatnya tak pernah pudar.
Senyum manis masih saja terpancar di wajah Asia saat berbagi cerita.
Asia mengaku memiliki dua anak, Ada yang menetap di Kabupaten Gorontalo Utara, sementara satu anaknya telah meninggal dunia.
Kini Asia dan cucunya tinggal berdua di rumah bantuan pemerintah.
Asia juga dibantu cucu laki-laki, Vebriyanto Hilmi (24).
Vebriyanto sendiri merupakan tulang punggung keluarga dengan membuka usaha pangkas rambut kecil-kecilnya.
Dirinya mengaku keterampilan itu ia pelajari secara outodidak.
Dari penghasilan pangkas rambut, ia mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Usaha ini ia jalankan dari sebuah rumah sederhana menjadi harapan bagi keluarganya untuk bertahan hidup.
Meskipun pendapatannya tidak menentu, ia bersyukur masih bisa makan sehari-hari.
“Saya ingin membantu nenek dan adik saya agar kami tetap bisa makan dan menjalani hidup dengan baik,” ujarnya.
Terkadang, jika sepi pengunjung mereka bertiga terpaksa harus berpuasa.
“Kadang-kadang jika tidak ada penghasilan sama sekali, kami harus puasa,” ujar Vebriyanto lirih.
Terlepas dari keterbatasan ekonomi, Vebriyanto yakin usaha mereka tidak akan sia-sia.
“Saya percaya bahwa selama kita berusaha, pasti ada jalan,” ucapnya.
Vebriyanto diketahui hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ia berharap pemerintah bisa membantu usaha kecilnya ini, sebab keluarga mereka bergantung pada usaha tersebut. (*)
-

Video: Rp 67 Triliun Buat Gas Murah Industri, Negara Dapat Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah memang cukup jor-joran dalam menyalurkan sejumlah insentif kepada sektor industri dalam negeri. Salah satunya adalaha program HGBT atau Harga Gas Bumi Tertentu. Yaitu kebijakan pemerintah menetapkan harga gas bumi yang lebih murah.
Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (10/02/2025).
-

Sindir ‘Raja Kecil’ Pemerintah, Prabowo: Ada yang Berani Lawan Saya!
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto membeberkan ada “raja kecil” di birokrasi pemerintahan yang melakukan perlawanan terhadap perintahnya terkait penghematan anggaran. Menurutnya sosok ini mengaku merasa kebal terhadap hukum.
Prabowo mengatakan pemerintah saat ini melakukan penghematan terhadap pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu dan mubazir. Hingga pengeluaran yang dipangkas untuk alasan “nyolong” oleh para birokrat.
“Saya ingin dihentikan, dibersihkan. Ada yang melawan saya ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum merasa sudah menjadi raja kecil,” kata Prabowo, dalam Kongres XVII Muslimat NU, di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025).
Prabowo tidak menjabarkan siapakah sosok “raja kecil” yang dimaksud. Namun ia mengaku mau memberikan hasil penghematan itu untuk memberi makan kepada anak-anak Indonesia, juga melakukan perbaikan sekolah.
Menurutnya Indonesia saat ini memiliki 330.000 sekolah, sedangkan anggaran pemerintah hanya cukup untuk memperbaiki 20.000 sekolah.
“Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah? karena itu perjalanan dinas luar negeri dikurangi,” katanya.
“Kau boleh melawan Prabowo tapi nanti nanti kau lawan emak-emak itu semua. Bandel, ndablek, nggak usah ke luar negeri, 5 tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu,” tambah Prabowo.
(emy/mij)