Dilarang Dedi Mulyadi, Siswa SMAN 6 Depok Tetap Ikut “Study Tour” Meski Terhambat Biaya
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Meskipun menghadapi kesulitan dalam melunasi biaya program kunjungan obyek belajar (KOB) sebesar Rp 3,8 juta, siswa SMAN 6 Depok tetap dapat mengikuti
study tour
ke Jawa Timur.
Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, menjelaskan orangtua murid yang memiliki kemampuan finansial akan membantu mereka yang kurang mampu.
“Ada sebuah budaya baik yang kami pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu. Bahasanya subsidi silang dan selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini,” ujar Syahri saat ditemui
Kompas.com,
Selasa (18/2/2025).
Bantuan biaya bagi siswa yang terkendala ekonomi berbeda-beda, tergantung pada kemampuan dan ketersediaan dana orangtua masing-masing.
“Tiap individu akan berbeda-beda. Ada juga yang dibantu 100 persen karena memang dia tidak mampu secara finansial,” tambahnya.
Syahri menambahkan, tahun ini terdapat sekitar 37 dari 347 siswa dibantu dalam pembiayaan study tour. Pada akhirnya, siswa tersebut tetap ikut berangkat mengikuti program KOB.
Syahri menegaskan, informasi yang diterima Gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengenai keluhan orangtua murid terkait biaya study tour itu tidak akurat.
Menurut Syahri, orangtua murid justru datang ke sekolah untuk meminta keringanan, dan hal tersebut akan dipertimbangkan.
“Kalau rumor yang berkembang itu adalah orangtua keberatan dan sebagainya. Kok orang dibantu ya keberatan? (Wali murid) enggak ada yang keberatan,” jelas Syahri.
Adapun biaya sebesar Rp 3,8 juta tersebut telah ditetapkan sejak November 2024 melalui rapat besar yang melibatkan pihak sekolah, travel, komite sekolah, dan wali murid.
Orangtua siswa diberikan opsi untuk membayar secara cicilan atau lunas.
“Untuk yang tidak mampu, di sekolah ini tidak pernah dipaksakan harus membayar, apalagi sampai ada yang bilang ‘
yang enggak ikut juga harus bayar
’, itu berita yang sangat salah ya,” tegasnya.
Study tour
SMAN 6 Depok berlangsung dari Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025), dengan kunjungan akademik ke empat perguruan tinggi negeri (PTN) serta observasi lingkungan di desa Kungkut, Batu, Malang.
Di hari terakhir, siswa akan berwisata ke Bali sebelum kembali ke Depok.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi meminta agar kegiatan study tour ke Bali ditiadakan setelah mendengar keluhan dari sejumlah pihak mengenai biaya yang dianggap terlalu tinggi.
“Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh
study tour-
nya,” ungkap Dedi saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Sabtu (15/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa biaya study tour ke Bali mencapai sekitar Rp 3,5 juta, dan jika ditambah biaya jajan, total yang harus dikeluarkan orangtua siswa mencapai Rp 5,5 juta.
Dedi menekankan, makna dari study tour dapat diterapkan di berbagai lokasi di Depok sebagai obyek studi, salah satunya masalah sampah.
“Itu bisa menjadi rangkaian studi, di mana anak-anak jurusan biologi atau IPA bisa menggunakan metodologi bakteri sebagai mengurai sampah dengan menggunakan R4 (r
educe, reuse, recycle, replace
),” terangnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-

Penyebab Pasutri Tewas di Magelang Diduga Keracunan Asap Knalpot, Pilu Kondisi Istri Hamil 7 Bulan
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG – Terkuak penyebab kematian pasangan suami istri (pasutri) di dalam mobil di tepi Jalan Yogyakarta-Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025) tengah malam.
Diduga Pasutri tersebut tewas karena keracunan asap knalpot yang masuk melalui pendingin udara (AC).
Diketahui pasangan tersebut, berinisial ER (31) dan IM (27), merupakan warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Fakta lain yang mengejutkan, IM diketahui sedang mengandung tujuh bulan saat ditemukan tewas.
“Kondisi istri sedang hamil tujuh bulan,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Magelang, Kompol La Ode Arwansyah, di Polresta Magelang, Selasa (18/2/2025).
Diketahui, mobil Hyundai berpelat AB 1003 NQ yang mereka tumpangi ditemukan berhenti di tepi jalan di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam.
Kejanggalan mulai terungkap saat saksi melihat kendaraan itu sudah terparkir sejak Senin (17/2/2025) pukul 18.00 WIB.
Hingga pukul 23.30 WIB, mobil tetap berada di tempat yang sama tanpa pergerakan.
Karena curiga, seorang saksi mendekati mobil dan menemukan mesin dalam keadaan mati, namun lampu kota menyala.
Saat mengetuk pintu, tidak ada respons dari dalam.
Setelah membuka pintu sisi kiri, saksi mendapati dua orang dalam kondisi tak sadarkan diri.
“Perempuan rebah di paha kiri laki-laki, laki-laki menindih perempuan,” beber Arwansyah.
Diduga mengalami keracunan Saat dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan bekas cairan muntahan di mulut kedua korban.
Pada ER, terdapat jejak darah di kepala.
Berdasarkan temuan tersebut, polisi menduga keduanya mengalami keracunan.
“Didapat tanda-tanda keracunan. Kami akan kirim sampel muntahan ke labfor (laboratorium forensik) untuk mengetahui zatnya,” jelas Arwansyah.
Selain itu, pihak kepolisian juga mempertimbangkan kemungkinan keracunan akibat asap knalpot yang masuk melalui sistem pendingin udara (AC) mobil.
Namun, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematian pasutri tersebut.
“Kami akan mencari informasi seperti kondisi keluarga atau masalah-masalah yang bisa menjadi pemicu peristiwa pidana,” tambahnya.
Dari keterangan keluarga, diketahui ER dan IM sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Magelang.
Pihak keluarga juga mengungkap ponsel keduanya sudah tidak bisa dihubungi sejak pukul 16.30 WIB.
Meskipun terdapat dugaan kuat mengenai penyebab kematian mereka, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah kedua korban.
Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan guna memastikan penyebab kematian pasutri tersebut. (*)
-

Satlantas Polres Mojokerto Kota Bagikan Helm dan Snack dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025
Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka Operasi Keselamatan Semeru 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mojokerto Kota menggelar aksi simpatik dengan membagikan helm dan snack kepada pengguna jalan yang melintas di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.
Selain memberikan imbauan keselamatan, petugas juga membagikan helm gratis kepada pengendara yang telah memenuhi aturan berkendara, seperti memakai helm Standar Nasional Indonesia (SNI) dan memiliki kelengkapan berkendara. Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada pengguna jalan yang tertib dan mematuhi peraturan lalu lintas.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri, melalui Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani, menegaskan bahwa Operasi Keselamatan Semeru 2025 tidak hanya mengedepankan tindakan represif berupa penegakan hukum, tetapi juga langkah preventif berupa edukasi kepada masyarakat.
“Yakni melalui pendekatan yang lebih humanis. Kami ingin menanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Dengan cara ini, diharapkan pengendara lebih patuh tanpa merasa tertekan oleh operasi kepolisian,” ungkapnya, Selasa (18/2/2025).
Selain membagikan helm dan snack, petugas juga memberikan sosialisasi langsung dan membagikan brosur yang berisi informasi tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Fokus utama edukasi ini mencakup imbauan untuk tidak menggunakan ponsel saat berkendara, menghindari berboncengan lebih dari dua orang, serta tidak menerobos rambu lalu lintas.
Salah satu pengendara yang menerima helm gratis mengaku senang dengan pendekatan yang dilakukan oleh Satlantas Polres Mojokerto Kota. “Biasanya operasi itu identik dengan razia dan tilang, tapi kali ini justru memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan. Semoga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih disiplin di jalan,” harapnya.
Operasi Keselamatan Semeru 2025 ini berlangsung selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025. Terdapat 10 sasaran utama dalam operasi ini, di antaranya larangan berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus, melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, serta pengendara di bawah umur.
Selain itu, pelanggaran seperti pengemudi dalam pengaruh alkohol, tidak memakai helm SNI, penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis atau knalpot brong, penggunaan ponsel saat berkendara, hingga tidak memakai sabuk pengaman juga menjadi fokus utama operasi ini.
Diharapkan dengan adanya pendekatan edukatif dan humanis dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025, tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat, sehingga angka kecelakaan di jalan raya dapat ditekan. [tin/suf]
-

Identitas Korban Mutilasi di Jombang Belum Terungkap, Penyidik Ungkap Ciri-ciri Jenazah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Polisi masih mengidentifikasi jasad yang ditemukan di dua lokasi berbeda di Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (12/2/2025) lalu.
Diduga, jasad berjenis kelamin laki-laki tersebut menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi.
Pelaku sengaja membuang dua bagian tubuh korban secara terpisah di Kecamatan Megaluh dan Kecamatan Tembelang.
Direktur RSUD Jombang, dr. Ma’murotus Sa’diyah, menyatakan jasad disimpan di rumah sakit sampai maksimal 30 hari.
“Jenazah akan tetap di RSUD Jombang maksimal 30 hari sejak masuk ke kamar jenazah,” ungkapnya, Selasa (18/2/2025).
Setelah 30 hari tak ada keluarga yang melapor, jenazah akan dimakamkan.
“Jenazah akan dimakamkan di pemakaman khusus dan identifikasi terdata di dalam arsip rumah sakit,” tuturnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, meminta masyarakat yang merasa kehilangan saudara untuk segera melapor.
“Untuk identitas dari korban, saat ini masih kami dalami. Untuk masyarakat yang merasa mengenali ciri-ciri korban, silakan melapor ke kami,” ucapnya, Kamis.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban diduga laki-laki berusia antara 15 tahun hingga 25 tahun.
Tinggi badan korban diperkirakan 160 sentimeter, dengan rambut ikal serta kulit sawo matang.
“Ciri-ciri lainnya, ada tahi lalat di dada korban sebelah kanan dan pundak sebelah kiri. Kemudian ukuran alas kaki sekitar 36 sampai dengan 37 sentimeter,” tandasnya.
AKP Margono membenarkan, potongan tubuh yang ditemukan di dua lokasi berbeda merupakan korban mutilasi.
“Kepala yang ditemukan adalah satu rangkaian, yang mana memang dari kematiannya ini tidak wajar.”
“Di leher ditemukan bekas senjata tajam yang tidak beraturan. Dianalisa jika dilakukan pelaku tidak hanya sekali, tapi berulang-ulang,” ungkapnya, Kamis (13/2/2025).
Hasil autopsi menunjukkan adanya pendarahan di kepala yang mengakibatkan korban lemas.
Jasad tanpa kepala pertama kali ditemukan oleh warga bernama Ahmad Alimin (57) saat hendak memancing ikan.
Sementara itu, Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, menyatakan penyidik masih mengumpulkan bukti di lokasi penemuan jasad.
“Sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian, termasuk juga untuk identitas.”
“Ini masih kumpulkan bukti dan keterangan saksi, termasuk dari pemilik sawah. Kita sudah sebar anggota untuk memastikan apakah ada keluarga yang hilang atau tidak pulang,” tuturnya.
AKBP Ardi Kurniawan menambahkan, jasad tanpa kepala yang ditemukan tak mengenakan busana.
“Akan kita dalami agar segera terungkap. Secara umum jasad sudah lebih dari dua hari karena sudah kering, namun belum mengeluarkan bau menyengat,” imbuhnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jasad Tanpa Kepala Masih di RSUD Jombang, Dimakamkan Sampai Batas 30 Hari
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Anggit Puji) (Kompas.com/Moh Syafii)
-

Putin Siap Bicara dengan Zelensky soal Negosiasi Perang Rusia-Ukraina meski Ragukan Legitimasinya – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Rusia di Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin siap berunding dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, meski meragukan legitimasi Zelensky.
Sebelumnya, Putin berulang kali mengatakan Zelensky tidak berhak melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina karena masa jabatannya sebagai presiden telah berakhir pada Mei tahun 2024.
“Rusia tetap berkomitmen pada penyelesaian damai konflik Ukraina dan siap mengadakan pembicaraan langsung antara Presiden Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky, meskipun meragukan legitimasi Zelensky,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers, Selasa (18/2/2025).
Meski demikian, Dmitry Peskov menekankan Putin terbuka untuk berdialog dengan Zelensky jika itu sesuai dengan tujuan mencapai perdamaian.
“Putin telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Zelensky,” tambahnya.
Dmitry Peskov menggarisbawahi Putin berupaya menjamin keamanan Rusia melalui cara diplomatik dan menuduh Ukraina tidak melakukan upaya yang sama.
“Ukraina, khususnya, telah melarang keterlibatannya dalam perundingan damai. Negara-negara Eropa telah mendukung kelanjutan perang dengan cara apa pun. Pemerintahan sebelumnya di Washington juga mendukung untuk melancarkan perang hingga ke Ukraina terakhir,” kata Dmitry Peskov.
Pada hari ini, pejabat senior Amerika Serikat (AS) dan Rusia bertemu di Arab Saudi untuk membahas upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina tanpa melibatkan perwakilan Ukraina.
Zelensky sebelumnya menanggapi pertemuan itu dengan mengatakan pembicaraan apa pun terkait rencana mengakhiri perang Rusia-Ukraina tanpa melibatkan Ukraina dianggap tidak sah.
“Ukraina tidak akan berpartisipasi (dalam perundingan). Ukraina tidak tahu apa pun tentang perundingan itu. Ukraina menganggap perundingan apa pun tentang Ukraina tanpa Ukraina tidak ada gunanya. Kami tidak dapat mengakui apa pun atau perjanjian apa pun tentang kami tanpa kami. Kami tidak akan mengakui perjanjian semacam itu,” kata Zelensky wartawan dalam jumpa pers di Uni Emirat Arab, Senin (17/2/2025), dikutip dari Al Arabiya.
Pemerintahan AS saat ini di bawah Presiden Donald Trump telah berupaya menengahi perundingan antara Rusia dan Ukraina, sembari menyalahkan pemerintahan sebelumnya di bawah presiden Joe Biden yang menjanjikan keanggotaan NATO kepada Ukraina, janji yang menurut Trump tidak realistis.
Donald Trump pada minggu lalu mengatakan Rusia tidak mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO, namun AS mengisyaratkan Ukraina dapat bergabung, yang mengancam keamanan Rusia hingga Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
“Saya tidak melihat cara apa pun agar negara dalam posisi seperti Rusia, hanya dalam posisi ini, mengizinkan mereka (Ukraina) bergabung dengan NATO. Saya tidak melihat hal itu terjadi,” kata Donald Trump pada Kamis (13/2/2025).
Pada 6 Februari 2025, Zelensky mengatakan siap untuk berunding dengan Putin jika sudah ada kesepahaman mengenai berakhirnya perang dan mengatakan Putin takut berbicara dengannya.
Pada 9 Februari 2025, Zelensky mengatakan siap bertemu dan berunding dengan Putin jika Ukraina mendapatkan jaminan keamanan dari AS dan Eropa setelah Rusia-Ukraina menyetujui perjanjian gencatan senjata, seperti diberitakan Pravda.
Rusia-AS Berunding di Arab Saudi Tanpa Ukraina
Pada hari ini, Selasa (18/2/2025), perwakilan Rusia dan AS berunding di Riyadh, Arab Saudi, mengenai rencana Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Sementara itu, perwakilan Ukraina tidak diundang dalam perundingan tersebut.
RIA Novosti menerbitkan video pertemuan tersebut ketika dimulai, dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff duduk di seberang Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan ajudan senior Putin Yury Ushakov.
Sebelum pembicaraan, kamera juga menangkap CEO Russian Direct Investment Fund, Kirill Dmitriev, sebagai bagian dari delegasi Rusia.
Dmitriev memuji pemerintahan AS saat ini sebagai cepat, efisien, dan sangat sukses, dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan pertemuan itu untuk membahas hubungan AS-Rusia dan menindaklanjuti upaya Donald Trump untuk menengahi perundingan Rusia-Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
/data/photo/2025/02/18/67b47e6fd4050.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/02/14/67af3760a6efe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/02/18/67b426a363c05.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/02/18/67b4809c5976c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
