Blog

  • Mulai Hari Ini, Citilink Pindah dari Terminal 3 ke Terminal 1B dan 2F CGK

    Mulai Hari Ini, Citilink Pindah dari Terminal 3 ke Terminal 1B dan 2F CGK

    Bisnis.com, JAKARTA – Mulai 15 Maret 2025 hari ini, seluruh penerbangan Citilink Indonesia dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) untuk domestik pindah ke terminal 1B dan internasional pindah ke terminal 2F.

    Dilansir dari laman resmi Citilink, bagi Anda yang telah memiliki tiket untuk penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) mulai 15 Maret 2025 dan seterusnya dengan tanggal pembelian tiket sebelum 26 Februari 2025, Anda dapat mengajukan pengembalian selisih biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC).

    Apabila pembelian tiket melalui own channel (kanal pembelian) Citilink, maka pengajuan refund dapat dilakukan melalui situs resmi Citilink https://refundpsc.citilink.co.id/

    Namun untuk pembelian tiket melalui travel agent atau online travel agent (OTA), Citilinkers dapat melakukan pengembalian selisih biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) langsung ke pihak travel agent atau online travel agent (OTA) di tempat Citilinkers melakukan pembelian tiket dan proses pengembalian biaya akan dilakukan oleh travel agent tersebut.

    Di awal tahun ini, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa seluruh penerbangan maskapai berbiaya rendah akan dialihkan ke Terminal 1 CGK.

    Di antara maskapai LCC yang dimaksud terdapat Citilink (entitas Garuda Indonesia/GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), hingga Lion Air beserta anak usahanya, Super Air Jet.

    Langkah tersebut diambil guna mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa Terminal 1 saat ini tengah dalam proses revitalisasi dan akan direnovasi dengan tampilan yang lebih menarik.

  • Spiritualitas Ramadan di Era Digital: Antara Kesalehan dan Distraksi

    Spiritualitas Ramadan di Era Digital: Antara Kesalehan dan Distraksi

    Ramadan merupakan bulan suci yang penuh keberkahan, di mana umat Islam berusaha meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, di antaranya mempergunakan alat teknologi, kemajuan teknologi membawa banyak manfaat dalam kehidupan kita, termasuk dalam urusan ibadah. 

    Kini, kita bisa dengan mudah mengakses kajian keislaman, membaca Al-Qur’an secara digital, hingga mendapatkan pengingat salat melalui aplikasi. Namun, di sisi lain, era digital  juga menghadirkan tantangan yang tidak ringan. Media sosial, hiburan daring, dan arus informasi yang tiada henti sering kali mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama Ramadan.  

    Betapa banyak waktu kita yang terbuang untuk sekadar menggulir layar ponsel, mengikuti tren di media sosial, atau menonton hiburan yang tidak bermanfaat. Padahal, bulan Ramadan adalah kesempatan bagi kita untuk menata kembali kehidupan spiritual kita, mengendalikan hawa nafsu, serta membiasakan diri dengan amalan-amalan yang mendekatkan  kita kepada Allah.  

    Allah جل جلاله berfirman dalam Al-Qur’an:  

    وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً ࣙالْحُسْنٰىۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًاۗ 

    “Adapun orang yang beriman dan beramal saleh mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.” (QS. Al-Kahfi: 88)  

    Dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga bersabda:  

    مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ

    “Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi) 

    Dari ayat dan hadis ini, kita dapat memahami bahwa menjaga kesalehan tidak hanya tentang memperbanyak ibadah, tetapi juga tentang menyaring aktivitas yang benar-benar bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat.  

    Maka, bagaimana cara kita agar tetap fokus beribadah di bulan Ramadan tanpa teralihkan oleh distraksi digital?  

    Pertama, kita perlu menetapkan batasan dalam penggunaan teknologi. Gunakan media sosial secara bijak, dan manfaatkan teknologi hanya untuk hal-hal yang mendukung ibadah, seperti membaca Al-Qur’an digital atau mengikuti kajian keislaman.  

    Kedua, biasakan menghindari konten-konten yang tidak bermanfaat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri  dari perkataan sia-sia dan perbuatan yang tidak mendekatkan diri kepada Allah. Dengan hadis Rasulullah  صلى الله عليه وسلم :

    مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

    “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak  butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)  

    Dari hadis ini, jelas bahwa keberhasilan puasa tidak hanya diukur dari aspek fisik, tetapi juga dari pengendalian diri terhadap hal-hal yang sia-sia, termasuk distraksi digital. Dengan memahami hakikat puasa sebagai bentuk tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), seorang Muslim diharapkan mampu mengendalikan godaan digital yang bisa mengurangi esensi ibadah Ramadan. 

    Oleh karena itu, mari kita gunakan waktu di bulan Ramadan ini dengan lebih banyak membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, dan memperbanyak doa. Jangan sampai gadget kita  justru menjadi penghalang bagi kita untuk meraih pahala yang besar di bulan yang mulia ini.  

    Ketiga, jadikan Ramadan sebagai momentum untuk membentuk kebiasaan baru yang lebih baik. Setelah bulan suci ini berlalu, kita harus tetap mempertahankan pola hidup yang  lebih islami, termasuk dalam cara kita menggunakan teknologi. Kurangi ketergantungan pada media sosial, perbanyak interaksi langsung dengan keluarga dan lingkungan, serta teruslah menjaga ibadah agar tetap istikamah.  

    Era digital menghadirkan tantangan dan peluang bagi umat Islam dalam menjalani Ramadan. Sementara teknologi dapat menjadi alat yang memperkaya ibadah, ia juga bisa menjadi penghalang bagi kesalehan jika tidak dikelola dengan baik. 

    Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan strategi untuk tetap menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan  fokus ibadah. Dengan cara ini, Ramadan dapat menjadi bulan yang benar-benar membawa  peningkatan spiritual tanpa teralihkan oleh distraksi digital. 

    Sebagai penutup, marilah kita jadikan Ramadan ini sebagai ajang refleksi dan  transformasi diri. Jangan biarkan teknologi menguasai waktu kita, tetapi gunakanlah ia sebagai alat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dengan demikian, kita dapat menjalani  Ramadan dengan penuh keberkahan, tanpa kehilangan esensi spiritual yang seharusnya kita  raih di bulan yang mulia ini.  

    Lebih dari itu, Ramadan bisa menjadi momentum bagi umat Islam untuk membentuk kebiasaan digital yang lebih sehat. Dengan mengendalikan konsumsi media sosial, menyaring informasi yang bermanfaat, serta menjadikan teknologi sebagai alat pendukung ibadah, umat Islam dapat menjadikan Ramadan sebagai bulan pembelajaran spiritual yang berdampak  jangka panjang dalam kehidupan sehari-hari. 

    Semoga Allah جل جلاله memberikan kita kekuatan untuk menjalani ibadah dengan khusyuk  dan menjadikan Ramadan sebagai momentum perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.  

    *Penulis adalah mahasiswa/i Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Inilah 4 Manfaat Daun Jeruk Nipis untuk Kesehatan

    Inilah 4 Manfaat Daun Jeruk Nipis untuk Kesehatan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Daun jeruk nipis atau Citrus hystrix DC adalah bumbu dapur yang sangat populer di dapur Asia, terutama di Indonesia dan Thailand. Bentuknya khas dengan dua bagian yang terhubung seperti angka delapan, memberikan aroma segar dan kuat pada berbagai masakan tradisional.

    Selain sebagai penyedap masakan, daun jeruk nipis juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan minyak esensialnya bisa membantu meredakan stres, menyegarkan nafas, dan bahkan digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan.

    Cara menggunakan daun jeruk nipis sangat mudah. Daun diiris tipis untuk dimasukkan ke dalam sup dan kari, atau bisa juga diremas-remas terlebih dahulu untuk mengeluarkan aromanya. Daun jeruk nipis juga bisa dikeringkan untuk penyimpanan jangka panjang tanpa kehilangan banyak aromanya. Mengutip dari Jurnal Kesehatan Perintis, berikut 4 manfaat daun jeruk nipis:

    1. Antioksidan

    Daun jeruk nipis memiliki kandungan sitronellal yang tinggi. Senyawa ini memberikan aktivitas antioksidan yang kuat dalam tubuh.

    Antioksidan ini berperan penting dalam melawan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Dengan mengonsumsi daun jeruk nipis secara teratur, baik dalam bentuk teh herbal maupun sebagai bumbu masakan, Anda dapat meningkatkan perlindungan tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.

    Selain itu, antioksidan dalam daun jeruk nipis juga membantu memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kesehatan kulit. Kandungan sitronellal ini juga memberikan aroma khas yang menyegarkan pada daun jeruk nipis, menjadikannya bahan alami yang bermanfaat untuk kesehatan sekaligus pengharum masakan.

    2. Antibakteri

    Daun jeruk nipis mengandung tiga senyawa penting yang bekerja sebagai antibakteri alami. Tiga senyawa tersebut adalah alkaloid, flavonoid, dan tanin.

    Senyawa-senyawa ini mampu melawan berbagai jenis bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh. Karena sifat antibakterinya, daun jeruk nipis sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah seperti sakit tenggorokan, infeksi kulit, dan gangguan pencernaan.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk nipis efektif melawan bakteri penyebab jerawat dan masalah kulit lainnya. Selain digunakan dalam masakan untuk menambah cita rasa, daun jeruk nipis juga bisa diolah menjadi air rebusan atau minyak esensial untuk memanfaatkan khasiat antibakterinya.

     

  • Waspada Ancaman Tsunami Saat Mudik. Apa yang Harus Dilakukan?

    Waspada Ancaman Tsunami Saat Mudik. Apa yang Harus Dilakukan?

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan potensi tsunami di wilayah pesisir Indonesia, salah satunya di Jalan Underpass Lintas Selatan Kulonprogo, Yogyakarta.

    Ringkasan

  • Wapres Gibran Sebut Hilirisasi Bisa Bawa Indonesia Keluar dari Middle Income Trap – Halaman all

    Wapres Gibran Sebut Hilirisasi Bisa Bawa Indonesia Keluar dari Middle Income Trap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengatakan hilirisasi bisa membantu Indonesia keluar dari middle income trap.

    Di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Gibran meminta mereka terus mendukung hilirisasi industri.

    “Pak Presiden dan saya tidak pernah bosan-bosan untuk membahas masalah hilirisasi,” kata Gibran dalam acara Buka Bersama Kadin Indonesia di Jakarta International Convention Center, Jumat (14/3/2025).

    Menurut dia, hilirisasi bisa mendatangkan berbagai manfaat seperti mengeluarkan Indonesia dari jebakan kelas menengah atau middle income trap.

    “Dengan hilirisasi, kita bisa membuka lapangan pekerjaan, keluar dari middle income trap, bisa juga meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ujar Gibran.

    Meski demikian, ia menekankan agar hilirisasi tetap memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan keberlanjutan.

    Sebab, belakangan ini, kata Gibran, dampak dari perubahan iklim sudah terlihat di depan mata.

    “Dampak-dampak dari perubahan iklim ini sudah ada di depan mata. Kekeringan, banjir, lalu kenaikan air laut, ini adalah ancaman yang nyata dan sudah di depan mata,” ucap Gibran.

    Lantas, apa yang dimaksud middle income trap?

    Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, middle income trap adalah jebakan pendapatan kelas menengah.

    Secara garis besar, middle income trap adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.

    Istilah ini diperkenalkan oleh Bank Dunia pada medio 2006 lalu.

  • Atlet Taekwondo Fidya Kamalindah Sebut Suami Dikeroyok hingga Gegar Otak saat Temui Orangtuanya – Halaman all

    Atlet Taekwondo Fidya Kamalindah Sebut Suami Dikeroyok hingga Gegar Otak saat Temui Orangtuanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perseteruan antara Atlet Taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalindah (30) dan kedua orangtuanya Hindarto (59) dan Khodijah (50) kian meruncing.

    Tak hanya Fidya Kamalindah dan anaknya yang diperlakukan kasar, rupanya sang suami juga pernah dikeroyok saat mencoba menemui orangtua Fidya.

    Melalui video klarifikasi yang dibuat, Fidya Kamalindah membantah dengan tegas dirinya merupakan korban penculikan.

    Dia mengaku kabur dari rumah karena keinginannya sendiri, tak tahan dianiaya orangtuanya.

    Terkini Fidya Kamalindah juga membantah suaminya berinisial Y, meminta sejumlah uang kepada orangtuanya, Hindarto (59) dan Khodijah (50).

    Diketahui setelah kabur dari rumah di tahun 2015, Fidya Kamalinda dan Y menikah di bawah tangan.

    Fidya Kamalinda dan Y kemudian dikaruniai seorang anak.

    “Untuk tebusan Rp 50 juta tidak ada itu adalah fitnah. Tolong jangan seperti itu,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Kasihan orang yang difitnah, beh sudah berhenti,” imbuhnya.

    Fidya Kamalindah meminta kedua orangtuanya untuk introspeksi diri dan berhenti menyalahkan orang lain atas keputusan sang putri untuk kabur dari rumah.

    “Tolong berhenti. Mari kita introspeksi bersama,” kata Fidya Kamalindah.

    “Membuat berita buatan sendiri yang tidak sesuai kenyataan, apakah tidak lelah?” imbuhnya.

    Fidya Kamalindah lalu mengatakan Y pernah berinisiatif menemui orangtuanya, tanpa sepengetahuannya.

    Namun orangtua Fidya Kamalindah malah menganiaya Y hingga terluka parah.

    “Suami saya pernah datang menemui orangtua saya, dia datang sendiri tidak memberitahu saya,” kata Fidya Kamalindah

    “Orang tua saya malah bawa pasukan, suami saya dipukul sampai gegar otak,” imbuhnya.

    Fidya Kamalindah mengaku dirinya hanya ingin diterima oleh orangtuanya.

    Ia juga saat ini ingin focus dengan kebahagiaan anaknya.

    FIDYA KAMALINDAH BANTAH UCAPAN ORANGTUANYA – Atlet Taekwondo Fidya Kamalindah akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, pada Kamis (13/3/2025). Membantah tak bertemu orangtuanya 10 tahun. (Tangkapan Layat TikTok)

    “Kita telah mencoba segala cara untuk menjadi baik. Saya hanya ingin diterima, saya sudah tumbuh dewasa. Sekarang, umur saya 30 tahun,” ujar Fidya Kamalindah.

    “Jika kamu ingin mengatakan saya tidak patuh tidak apa-apa, tapi jangan menyalahkan orang lain,”

    “Sekarang, saya hanya berusaha membuat anak saya bahagia. Saya tidak punya pikiran untuk nanti anak saya besar harus membiayai saya, saya tidak demikian. Karena saya tahu sakitnya,”

    “Saya mohon padamu jangan ganggu lagi. Karena anak saya sudah sekolah, dan saya tidak menginginkan terpukul mentalnya karena ini, tolong”

    “Saya ingin anak saya bahagia, enggak kayak saya,” imbuhnya.

     

    Dianiaya Orangtua

    Fidya Kamalindah membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

    Menurut pengakuan Fidya Kamalindah,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

    Fidya Kamalindah menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

    Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

    Fidya Kamalindah menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

    “Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang,” katanya.

    Saking ambisinya sang ayah, Fidya Kamalindah mengaku kerap dibawa ke dukun setiap ingin bertanding.

    Jika Fidya Kamalindah kalah dalam pertandingan Taekwondo, bukannya ditenangi atau berikan semangat, sang ayah malah akan menganiayanya.

    Penganiayaan terakhir yang dirasakan Fidya Kamalinda saat ia kalah dalam pertandingan di POPDA Riau 2014.

    “Sampai saat itu saya terbang ke Riau juga karena keinginan ambisi mereka jadi saya harus bertanding saat itu. Setiap kali saya kalah, saya mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku,” ucap Fidya Kamalindah.

    “Saya dipukul habis-habisan,” imbuhnya.

    Penderitaan Fidya Kamalindah tak berhenti sampai di sana, ia mengaku seluruh uang yang didapatkannya dari hasil pertandingan Taekwondo dikuasai oleh orangtuanya.

    “Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orang tua saya yang terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?” ucap Fidya Kamalindah.

    Fidya Kamalindah mengaku sejak SMP hingga SMA bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa.

    Lalu setelah lulus SMA, Fidya Kamalindah memutuskan untuk berkuliah dari hasil keringatnya sendiri.

    Fidya Kamalindah diam-diam berjualan online, lalu uangnya ia pakai untuk membayar uang semesteran.

    Akhirnya di usia 21 tahun, Fidya Kamalindah mengaku memilih untuk kabur dari rumahnya.

     

  • Mengapa Pemerintah Mau Cabut Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi?

    Mengapa Pemerintah Mau Cabut Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi?

    Mengapa Pemerintah Mau Cabut Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mencabut
    moratorium
    pengiriman
    pekerja migran Indonesia
    (PMI) ke
    Arab Saudi
    .
    Menteri
    Perlindungan Pekerja Migran
    Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Karding, melaporkan rencana tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
    Dalam kunjungan Karding ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (14/3/2025), salah satu yang dibahas adalah untuk membuka kembali pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi.
    Karding mengungkapkan, salah satu fokus dalam pertemuannya adalah mengenai
    desk
    perlindungan pekerja migran
    yang telah dibentuk.
    “Kedua, tentang rencana kami untuk membuka kerja sama dengan Arab Saudi yang selama ini kita ketahui bersama bahwa sedang ada proses moratorium,” kata Karding di Kompleks Istana.
    Setelah melaporkan rencananya kepada Presiden Prabowo, Karding menyatakan bahwa Presiden memberikan persetujuannya.
    Bahkan, Prabowo meminta agar Karding menyiapkan skema pelatihan dan penempatan bagi para pekerja yang akan dikirim ke Arab Saudi.
    “Kami laporkan kepada Pak Presiden dan beliau alhamdulillah setuju, dan meminta kepada kami untuk menyiapkan skema pelatihannya serta penempatannya,” ujar Karding.
    Indonesia telah memberlakukan moratorium pengiriman PMI ke Arab Saudi sejak tahun 2015.
    Kebijakan tersebut diambil karena perlindungan bagi pekerja migran di Arab Saudi dinilai masih minim.
    “Kenapa kami melakukan moratorium? Karena perlindungannya sangat minim,” tegas Karding.
    Namun, saat ini Indonesia mempertimbangkan untuk mencabut moratorium tersebut, seiring dengan perbaikan perlindungan pekerja migran di Arab Saudi.
    Karding menambahkan, Arab Saudi kini berencana untuk menjamin gaji minimum, serta memberikan asuransi kesehatan dan jiwa kepada pekerja migran.
    “Misalnya, mereka menjamin gaji minimal di angka 1.500 real, dan menyediakan perlindungan seperti asuransi kesehatan, jiwa, dan ketenagakerjaan. Kami akan melakukan integrasi data agar yang unprocedural bisa terkontrol,” jelasnya.
    Ia menambahkan bahwa data yang tidak sesuai prosedur nantinya akan tetap tercatat dan dikontrol bersama.
    Selain itu, ia menjelaskan, data tersebut akan diintegrasikan dengan sistem yang mereka miliki agar pengelolaan ke depannya menjadi lebih baik.
    Alasan lainnya, selama moratorium berlaku tetap ada pekerja migran dari Indonesia yang bekerja di Arab Saudi secara ilegal.
    Karding mencatat, setiap tahunnya sekitar 25.000 orang PMI berangkat ke Arab Saudi tanpa prosedur yang benar.
    “Sampai sekarang memang sejak dimoratorium, sampai sekarang itu ada satu hal yang merisaukan kita karena ada 25.000 minimal setiap tahun orang kita secara ilegal atau yang prosedur berangkat ke Arab Saudi,” ungkap dia.
    Dengan adanya pencabutan moratorium, Karding berharap Indonesia dapat meningkatkan pendapatan devisa dari pengiriman PMI. Ia memperkirakan ada potensi devisa mencapai Rp 31 triliun.
    “Devisa remitensi yang akan masuk kemungkinan kalau kami bisa menempatkan 600.000 lebih,” ungkapnya.
    Lebih lanjut, Karding menyampaikan, pihak otoritas di Arab Saudi telah menjanjikan penerimaan 600.000 pekerja migran dari Indonesia setelah moratorium dicabut.
    Dari jumlah tersebut, sekitar 400.000 akan ditempatkan sebagai pekerja domestik, dan 200.000 di sektor formal.
    “Arab Saudi menjanjikan sekitar 600.000
    job order
    untuk pekerja dari Indonesia,” kata Karding.
    Karding menjelaskan, pembicaraan mengenai pencabutan moratorium ini telah dilakukan antara kedua negara.
    Indonesia dan Arab Saudi segera akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk resmi mengatur pengiriman pekerja migran.
    “MoU ini akan ditandatangani di Jeddah dalam waktu dekat. Kami harap moratorium bisa dicabut di bulan Maret, dan jika semua berjalan lancar, pemberangkatan pertama bisa dilakukan pada bulan Juni 2025,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Permudah masyarakat dalam layanan  ZIS, Baznas RI gandeng BCA Syariah 

    Permudah masyarakat dalam layanan  ZIS, Baznas RI gandeng BCA Syariah 

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Permudah masyarakat dalam layanan  ZIS, Baznas RI gandeng BCA Syariah 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 17:32 WIB

    Elshinta.com – Guna memberikan layanan kemudahan penyaluran zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya bagi masyarakat,  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng  PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah).

    Hal itu terungkap saat Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Baznas RI dan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah)  di kantor Baznas RI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Rabu (12/3) sore. 
     
    Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Ketua Baznas RI Kiai Noor Achmad bersama Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum dan Direktur BCA Syariah Ina Widjaja.

    Ketua Baznas RI Kiai Noor Achmad mengatakan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Baznas bersama BCA Syariah bersinergi untuk penghimpunan dan penyaluran zakat nasabah, dan meningkatkan aksesibilitas layanan zakat. 

    Selai itu, kerja sama tersebut guna peningkatan literasi dan inklusi serta pengembagan digitalisasi layanan pembayaran zakat.  Terlebih bulan Ramadhan adalah momentum terbaik bagi masyarakat untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah. 

    “Kolaborasi dengan BCA Syariah ini merupakan bagian dari upaya Baznas untuk menghadirkan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat untuk menunaikan pembayaran ZIS,” ucap Kiai Noor dalam rilis yang diterima Reporter Elshinta, Heru Lianto, Jumat (14/3).  

    Lebih lanjut Kiai Noor Achmad berharap dengan adanya kemudahan akses dan layanan yang Baznas berikan untuk masyarakat nantinya semakin banyak nasabah yang tergerak untuk menunaikan zakat. 

    “Sehingga kontribusi zakat yang dihimpun dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Kami juga berharap kerja sama dengan BCA ini dapat terus berlanjut dan berkembang,” ujar Kiai Noor.  
     
    Sementara Presiden Direktur Bank BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum turut menyambut baik kerja sama layanan kemudahan ZIS bersama Baznas. 

    Menurut Yuli, sebenarnya kerja sama dengan Baznas sudah terjalin lama dan solid. Sebagai Bank Syariah, pihaknya pun terus mendukung kemudahan akses layanan zakat melalui fasilitas transaksi digital yang dimiliki. 

    “Kami berharap kerja sama ini dapat semakin meningkatkan kemudahan penghimpunan zakat, menjangkau lebih banyak muzaki dan pada akhirnya memberikan manfaat lebih luas bagi umat,” ucapnya.  

    Dalam kesempatan ini, BCA Syariah turut menyerahkan dana zakat nasabah yang terkumpul dari dari fitur auto debet zakat dari bagi hasil tabungan nasabah. 

    Penyerahan dana zakat iniakan disalurkan kepada mustahik melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat. 
     
    Masyarakat yang ingin menyalurkan dana ZIS bisa melalui transfer ke rekening: Bank BCA Syariah 0011.5555.10 a.n. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau melalui aplikasi BSya dengan cara  : 

    1. Buka aplikasi BSya by BCA Syariah 
    2. Pilih menu Transfer
    3. Pilih Transfer ke Rek. BCA Syariah
    4. Pilih Daftar Transfer Zakat dan Donasi
    5. Pilih nomor rekening
    6. Masukkan nominal

    Sumber : Radio Elshinta

  • Investor Panik, Harga Emas Dunia Melonjak Gila-gilaan

    Investor Panik, Harga Emas Dunia Melonjak Gila-gilaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Investor global semakin beralih ke emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang dipicu oleh kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump. Exchange Traded Funds (ETF) emas mengalami lonjakan, memberikan dorongan tambahan bagi reli harga emas dunia yang terus melonjak ke rekor tertinggi.

    Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS pada Januari 2025, serangkaian kebijakan kontroversial, seperti tarif perdagangan yang agresif, komentar ingin mencaplok Greenland, dan pendekatan diplomatik yang tidak konvensional dalam menyelesaikan perang di Ukraina telah memicu lonjakan harga emas.

    Dilansir dari Reuters, pada Jumat (14/3/2025), harga emas dunia melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada level US$ 3.004,86 per troy ons. Angka ini mencatat kenaikan 14% sejak awal 2025, setelah sebelumnya meningkat 27% pada 2024.

    Awalnya, dana masuk ke ETF emas didominasi oleh investor Eropa. Namun, analis mencatat ketidakpastian kebijakan kini mulai menarik minat investor AS yang sebelumnya lebih menyukai ekuitas.

    Menurut World Gold Council (WGC), kepemilikan emas dalam ETF yang terdaftar di Eropa meningkat 46,7 metrik ton (naik 3,6%) menjadi 1.334,3 ton sejak awal 2025, kontras dengan periode 2021-2024 yang diwarnai arus keluar besar-besaran.

    “Investor, terutama di Barat, membutuhkan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan ketakutan pasar saham untuk kembali ke emas. Itulah yang sedang terjadi saat ini,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen.

    Sejak 2022, ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga, investor mulai meninggalkan emas. Namun, dengan tanda-tanda pelemahan di pasar lain dan ekspektasi pemangkasan suku bunga, mereka kembali beralih ke aset safe haven ini.

    Sejak awal tahun ini, kepemilikan emas dalam ETF di AS telah meningkat 68,1 ton (naik 4,3%) menjadi 1.649,8 ton. Hansen dari Saxo Bank menambahkan, kebijakan Trump berkontribusi pada penurunan saham AS, yang selama ini menjadi magnet bagi dana investor. Akibatnya, emas muncul sebagai alternatif yang lebih menarik, setidaknya dalam jangka pendek.

    Di luar ETF, minat investor ritel terhadap emas juga meningkat. Adrian Ash, kepala riset di BullionVault melaporkan, jumlah pembeli emas pertama kali melonjak pada Februari 2025 ke level tertinggi sejak Mei 2021. Permintaan emas di platform BullionVault melebihi aksi jual pelanggan sebesar 0,2 ton, tertinggi sejak Juni 2023.

    Meskipun lonjakan permintaan mendukung harga emas, analis memperingatkan bahwa pasar mungkin sudah memasuki wilayah jenuh beli.

    “Untuk tetap berada di atas level US$ 3.000 per troy ons, emas perlu melihat peningkatan lebih lanjut dalam permintaan ritel untuk batangan dan koin di Eropa serta Amerika Utara, atau adanya pembelian besar dari bank sentral,” ujar John Reade, ahli strategi pasar di WGC.

    Sejalan dengan harga emas dunia yang melonjak ke level tertinggi, di dalam negeri, harga emas batangan Antam juga pecah rekor pada level Rp 1,742 juta per gram.

  • 4 Tahun Sutijah Terdaftar Jadi Penerima Bansos Nyatanya Tak Terima Apapun, Si Janda Tuntut Keadilan

    4 Tahun Sutijah Terdaftar Jadi Penerima Bansos Nyatanya Tak Terima Apapun, Si Janda Tuntut Keadilan

    TRIBUNJATIM.COM – Perjuangan keras dilakukan oleh para perempuan yang lanjut usia demi mendapatkan hak mereka.

    Nama-namanya terdaftar dalam penerima bantuan sosial, para janda ini ternyata tak pernah menerima bantuan apapun.

    Kejanggalan itu dirasakan oleh Sutijah (60) yang menyadari namanya ada dalam daftar penerima bansos, tetapi sepeserpun uang atau barang ia tidak pernah terima.

    Kasus inipun akhirnya terus diperjuangkan oleh para penerima bantuan warga Tegal Jawa Tengah itu.

    Sejumlah warga asal Desa Balaradin, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengeluhkan tak lagi menerima bantuan sosial (Bansos) pemerintah dalam Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan pangan non tunai (BPNT) meski masih terdaftar.

    Sejumlah warga asal Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu yang mayoritas janda menduga, bansos yang seharusnya menjadi haknya, ditilep oknum.

    Sementara operator dan pihak Desa Balaraja membantah tuduhan itu.

    Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), asal Desa Balaradin, Sutijah (60) mengaku terakhir menerima bansos pada 2021.

    Sejak 2022 hingga 2025, perempuan berstatus janda mengaku tak pernah mendapatkan uang bansos lagi.

    “Harusnya saya mendapatkan BPNT sebesar Rp 600 ribu setiap tiga bulan. Nama saya tercantum di data penerima. Tapi saya tidak pernah dapat. ATM saya dipegang oleh oknum,” kata Sutijah kepada wartawan, Jumat (14/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Sabtu (15/3/2025).

    Warga Desa Balaradin lainnya, Karmini (60) yang berstatus janda ini juga mengaku tidak mendapatkan bansos sejak 2021.

    “Saya juga sama, tidak dapat bantuan, padahal nama saya tercantum,” kata Karmini.

    Hal senada diucapkan Susilowati (42), keluarga penerima manfaat PKH lainnya yang juga mengaku sejak 2021 tak menerima bantuan.

    Padahal, sebelumnya dia mendapatkan bantuan sosial dari presiden (Banpres) pada 2020 lalu.

    BANTUAN SOSIAL – Ilustrasi uang pecahan Rp100 ribu dalam amplop. Pemerintah kembali menyalurkan sejumlah bantuan sosial di 2025. Setidaknya ada 6 bansos bakal cair Februari 2025, Minggu (2/2/2025). (SHUTTERSTOCK via kompas.tv)

    “Padahal di datanya PKH rutin cair. Tapi tidak diserahkan ke saya. ATM saya dipegang oleh oknum desa,” pungkasnya.

    Sebelumnya, mereka bahkan mengaku telah mendatangi kantor Inspektorat dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal, pada Kamis (13/3/2025).

    Kedatangan warga didampingi Ketua Forum Peduli Masyarakat Desa Balaradin, Haji Edi.

    “Saya mendampingi ibu-ibu untuk menyampaikan aduan ke Inspektorat dan Dinsos. Yang datang baru empat orang. Sebenarnya lainnya masih banyak,” ujar Edi.

    Edi menjelaskan, sejak 2021 silam, mereka tidak pernah menerima bantuan tersebut meski memiliki kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) PKH.

    “Sebenanrya punya ATM PKH. Tapi ATM-nya dipegang oknum desa. Setiap pencairan, ibu-ibu itu tidak diberi tahu,” ujar Edi.

    Sementara itu, Inspektur Pembantu Bidang Pengawasan Khusus Inspektorat Kabupaten Tegal Daryanti mengatakan, aduan dari warga Desa Balaradin akan segera ditindaklanjuti setelah ada disposisi dari Bupati Tegal.

    Sedangkan Kepala Dinsos Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan mengaku langsung mengecek di komputer untuk melihat kebenaran data penerima manfaat.

    “Ternyata memang benar, sebagian ibu-ibu ini merupakan penerima bansos. Datanya memang ada,” kata Iwan.

    Menurut Iwan, apabila bantuan itu tidak sampai ke tangan penerima, maka pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan.

    Pihaknya juga akan mengklarifikasi terhadap kelompok dan pendamping desa setempat.

    Iwan menyatakan, mestinya penerima bantuan itu masing-masing pegang ATM atau kartu pencairan. Ketika ada kesulitan di lapangan oleh penerima, maka harus ada bukti penguasaan ATM.

    “Nanti kami akan klarifikasi ke bawah,” imbuhnya.

    PENERIMA BANSOS – Sejumlah warga asal Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengadu ke kantor Dinsos dan Inspektorat Pemkab Tegal mengeluhkan tak lagi mendapat bansos PKH dan BPNT, Kamis (13/3/2025). (Dok. Warga Balaradin, Tegal.)

    Sementara itu, Kepala Desa Balaradin Umar Utsman mengaku untuk bantuan sosial itu, dirinya tidak ikut campur karena sudah ada petugasnya masing-masing.

    “Kepala desa tidak tahu menahu soal bantuan itu. Saya cuma tanda tangan SKTM (surat keterangan tidak mampu) saja. Terkait ATM, saya juga tidak tahu, tidak pernah pegang,” kata Umar kepada wartawan.

    Sedangkan petugas Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) Desa Balaradin, Sofyan Hutajulu membantah warga tidak menerima bansos.

    “Sebenarnya mereka dapat semua,” kata Sofyan Hutajulu kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

    Sofyan membeberkan, warga atas nama Susilowati yang dikabarkan tidak dapat Bansos, sebenarnya pernah mendapatkan pada tahun 2020 lalu.

    Namun sejak 2021, Susilowati tidak mendapatkan lagi. Alasannya, di kartu ATM memang tidak ada nominal transferan yang masuk.

    Sofyan menduga, ada kesalahan data. Sehingga nama Susilowati tidak terdaftar lagi sebagai penerima bansos PKH.

    “Waktu itu kalau gak salah bansos PKH. Tapi sejak 2021 tidak ada transferan lagi. Sepertinya ada kesalahan data. Dulu memang sering begitu,” kata Sofyan.

    Sofyan yang juga perangkat Desa Balaradin melanjutkan, untuk warga atas nama Karmini, rutin mendapat BPNT sebesar Rp 200 ribu per bulan. Terakhir diterima oleh Karmini pada Desember 2024.

    Selain BPNT, Karmini juga mendapat bantuan pangan beras 10 kilogram setiap bulannya. Bantuan beras itu terakhir pada November 2024.

    Sebenarnya, kata Sofyan, Karmini tidak mendapatkan bantuan beras, namun karena statusnya janda sehingga diprioritaskan.

    “Tapi kalau Bu Sutijah, beliau adalah janda pensiunan PNS. Dulu suaminya bekerja sebagai PNS. Sekarang suaminya sudah meninggal,” terang Sofyan.

    Sofyan menjelaskan, semestinya Sutijah tidak diperbolehkan menerima bansos karena pensiunan PNS.

    Namun, Sutijah pernah mendapatkan bansos berupa uang Rp 200.000 perbulan.

    “Kenapa sekarang tidak dapat lagi?, karena mungkin ada pengurangan,” kata Sofyan.

    Sofyan mengungkapkan, untuk warga atas nama Siti Jaenab juga rutin dapat PKH dan beras 10 kilogram per bulan. Dia meyakini, mereka dapat semua dan ada datanya dan foto-fotonya.

    Sementara untuk kartu ATM bansos para penerima manfaat, Sofyan mengaku tidak pernah pegang.

    “Kami tidak tahu yang pegang siapa. Kalau kartu dipegang orang lain, harusnya ada surat pernyataannya,” pungkas Sofyan.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com