Blog

  • Dirut Bulog dan Irjen Kementan Dipastikan Mundur dari Keanggotaan TNI

    Dirut Bulog dan Irjen Kementan Dipastikan Mundur dari Keanggotaan TNI

    Jakarta, Beritasatu.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Mayjen Novi Helmy, serta Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian, Mayjen TNI Irham Waroihan, akan mundur dari keanggotaan TNI aktif. Saat ini, keduanya masih bertugas di militer meski telah menjabat di posisi sipil.

    “Ya, mereka akan mengundurkan diri dari kedinasan aktif,” ujar Jenderal Agus di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    Agus menjelaskan prajurit TNI aktif yang menduduki jabatan sipil telah diatur dalam Pasal 46 ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Dalam aturan tersebut, hanya ada 10 jabatan sipil yang boleh diduduki prajurit TNI aktif, sementara Bulog dan Kementerian Pertanian tidak termasuk di dalamnya.

    “Jika ada prajurit TNI aktif yang menjabat di kementerian atau lembaga non-militer, maka mereka harus pensiun dini atau mengundurkan diri dari kedinasan,” tegas Agus.

    10 jabatan sipil yang boleh diduduki prajurit TNI aktif, yaitu kantor yang membidangi koordinator bidang politik dan keamanan negara, pertahanan negara, sekretaris militer presiden, intelijen negara, sandi negara, lembaga ketahanan nasional, dewan pertahanan nasional, aearch and rescue (SAR) nasional, Narkotika nasional dan Mahkamah Agung.

    Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan nasib Mayjen Novi Helmy dan Mayjen Irham Waroihan masih bergantung pada revisi UU TNI yang tengah dibahas oleh pemerintah dan DPR.

    “Kalau revisi UU TNI mengharuskan mereka pensiun, maka mereka akan pensiun,” ungkap Maruli.

    Ia juga menegaskan pengaturan posisi militer di kementerian dan lembaga menjadi salah satu poin utama dalam revisi UU TNI. Oleh karena itu, keputusan akhir mengenai status Novi dan Irham akan mengikuti aturan yang ditetapkan dalam revisi tersebut.

    “Kita tunggu hasil revisinya. Kalau aturannya mengharuskan keluar, ya harus keluar,” pungkas Kasad TNI AD Maruli Simanjuntak.

  • Kapan Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025?

    Kapan Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025?

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 M, pemerintah dan pihak terkait telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik.

    Prediksi puncak arus mudik menjadi salah satu fokus utama dalam perencanaan dan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.

    Persiapan Operasi Ketupat 2025

    Untuk mengamankan jalannya arus mudik dan arus balik, Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2025. Operasi ini akan dilaksanakan dengan penyesuaian di sejumlah wilayah:

    – Wilayah Lampung hingga Bali akan melaksanakan operasi selama 17 hari.

    – Polda lainnya akan melaksanakan operasi selama 14 hari, dimulai pada tanggal 23 Maret untuk 8 polda, dan tanggal 26 Maret untuk 28 polda lainnya.

    Dalam Operasi Ketupat 2025, akan didirikan 2.582 posko Lebaran, yang terdiri dari:

    – 1.738 pos pengamanan (pospam)

    – 788 pos pelayanan (posyan)

    – 309 pos terpadu

    Posko-posko ini akan mengamankan 126.736 objek pengamanan.

    Kendaraan (lajur kanan) melakukan tap in menuju arah Jakarta di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2024). Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menghentikan skema lalu lintas satu arah (one way) Tol Trans Jawa dari Km 72 Tol Cipali sampai dengan Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung pada arus mudik Lebaran 2024

    Prediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik

    Berdasarkan hasil perhitungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, prediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 adalah sebagai berikut:

    Puncak Arus Mudik: Diprediksi terjadi pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yaitu pada hari Jumat, 28 Maret 2025. Diperkirakan sekitar 16,85 juta pemudik akan melakukan perjalanan pada hari tersebut.

    Puncak Arus Balik: Diperkirakan terjadi pada tanggal 5 hingga 7 April 2025.

    Langkah-langkah Antisipasi

    Selain pendirian posko, pemerintah dan pihak terkait juga melakukan langkah-langkah antisipasi lainnya, antara lain:

    – Penyiapan infrastruktur jalan dan transportasi.

    – Pengaturan lalu lintas dengan sistem rekayasa lalu lintas, seperti ganjil-genap, contraflow, dan one way.

    – Penambahan kapasitas rest area di jalan tol.

    – Pemberian potongan tarif tol.

    – Penyiapan jalur fungsional di beberapa ruas jalan.

    – Penambahan SPBU motor dan SPBU Modular.

    – Mengadakan program mudik gratis.

    Kebijakan bekerja dari mana saja atau Work From Anywhere (WFA) diharapkan dapat menyebarkan pergerakan pemudik lebih merata, bahkan sejak 21 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ruma Bolon, Rumah Adat Batak Toba yang Sarat Makna

    Ruma Bolon, Rumah Adat Batak Toba yang Sarat Makna

    Selain sebagai tempat tinggal, Ruma Bolon juga menjadi pusat berbagai aktivitas adat dan keagamaan. Upacara adat seperti pesta pernikahan, kelahiran, dan kematian sering diadakan di dalam rumah ini, menunjukkan bahwa rumah bukan hanya sekadar bangunan fisik tetapi juga memiliki fungsi sosial dan spiritual yang mendalam.

    Dalam tradisi Batak Toba, rumah adat ini sering dikaitkan dengan konsep kosmologi yang membagi dunia menjadi tiga bagian yakni dunia atas (banua ginjang) yang melambangkan dewa dan roh leluhur, dunia tengah (banua tonga) yang merupakan tempat manusia hidup, dan dunia bawah (banua toru) yang dikaitkan dengan kehidupan setelah mati.

    Atap rumah yang melengkung tinggi melambangkan hubungan dengan dunia atas, sementara bagian tengah rumah adalah tempat manusia menjalani kehidupan sehari-hari. Ruang bawah rumah yang digunakan untuk menyimpan ternak atau peralatan melambangkan dunia bawah yang berkaitan dengan kesuburan dan kehidupan ekonomi.

    Pembagian ini menunjukkan bagaimana masyarakat Batak Toba memahami alam semesta dan keberadaan manusia di dalamnya. Meskipun zaman semakin modern dan banyak masyarakat Batak yang telah beralih ke rumah-rumah bergaya modern, keberadaan Ruma Bolon tetap dipertahankan di beberapa daerah sebagai bagian dari identitas budaya.

    Beberapa rumah adat ini masih berdiri kokoh dan menjadi daya tarik wisata budaya, terutama di daerah sekitar Danau Toba. Pemerintah dan masyarakat adat setempat terus berupaya melestarikan warisan ini dengan membangun kembali atau merenovasi Ruma Bolon agar tetap bisa menjadi bagian dari sejarah yang hidup.

    Keunikan dan keindahan arsitekturnya bahkan sering menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin memahami lebih dalam tentang budaya Batak Toba. Dalam beberapa acara adat atau festival budaya, Ruma Bolon masih digunakan sebagai tempat pertemuan atau perhelatan, menunjukkan bahwa rumah ini tetap memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Batak, baik secara simbolis maupun praktis.

    Keunikan arsitektur dan filosofi di baliknya menunjukkan bagaimana masyarakat Batak Toba memiliki hubungan erat dengan alam dan tradisi leluhur mereka. Oleh karena itu, upaya pelestarian Ruma Bolon bukan hanya sekadar menjaga sebuah rumah adat, tetapi juga mempertahankan identitas budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Terancam Penjara Seumur Hidup

    Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Terancam Penjara Seumur Hidup

    Jakarta: Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam penampungan air (toren) di Tambora, Jakarta Barat. Pelaku bernama Febri Arifin (31) yang merupakan tetangga korban. 

    “Pelaku atas nama Febri Arifin alias Ari alias Kakang alias Jamet alias Bebep alias Krismartoyo. Umur 31 tahun, kelahiran Banyumas,” terang Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, Kamis, 13 Maret 2025. 

    Korban TSL dan pelaku sudah kenal sejak tahun 2021. Pelaku sering meminjam uang sejak pertama kali kenal dengan korban.

    Twedi menjelaskan, akibat perbuatannya, Febri disangkakan Pasal 340 KUHP, Pasal 339 KUHP, Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal penjara seumur hidup. 
     

    Motif pembunuhan karena tak mampu bayar utang

    Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, motif pembunuhan ini karena pelaku memiliki utang senilai total Rp 90 juta kepada korban. Utang itu merupakan akumulasi pinjaman sejak tahun 2021 hingga 2025.

    Pelaku kebingungan untuk melunasi utangnya dan kemudian mengarang cerita dengan mengaku memiliki kenalan bernama Krismartoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh. “Korban percaya kepada tersangka,” kata Twedi.

    Kemudian, korban TSL pun menunjukkan uang kepada pelaku dan meminta untuk digandakan. Hal tersebut akhirnya disanggupi oleh pelaku dan mulai dilakukan ritual pada 1 Maret 2025.

    Kepada korban, pelaku mengaku sudah berkomunikasi dengan Krismartoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut. Padahal, Krismartoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.

    “Komunikasinya melalui telepon dan sudah dijanjikan uang akan digandakan,” ujarnya.

    Namun demikian, ritual yang dilakukan tak kunjung menuai hasil. Korban lalu mencaci maki pelaku hingga membuat pelaku emosi. Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rapia.

    “Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar,” ucapnya.

    Setelah memastikan korban TSL meninggal dunia, pelaku lanjut membunuh ES dengan menggunakan besi yang sama saat membunuh TSL. Setelah ES terbunuh, pelaku langsung menyeret jasad kedua korban dan menyembunyikannya di dalam toren.

    “Korban dipindahkan, diseret dari kamar dan diseret dari kamar mandi, secara bergantian kemudian dimasukkan ke dalam toren,” tuturnya.

    Jakarta: Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam penampungan air (toren) di Tambora, Jakarta Barat. Pelaku bernama Febri Arifin (31) yang merupakan tetangga korban. 
     
    “Pelaku atas nama Febri Arifin alias Ari alias Kakang alias Jamet alias Bebep alias Krismartoyo. Umur 31 tahun, kelahiran Banyumas,” terang Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, Kamis, 13 Maret 2025. 
     
    Korban TSL dan pelaku sudah kenal sejak tahun 2021. Pelaku sering meminjam uang sejak pertama kali kenal dengan korban.

    Twedi menjelaskan, akibat perbuatannya, Febri disangkakan Pasal 340 KUHP, Pasal 339 KUHP, Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal penjara seumur hidup. 
     

    Motif pembunuhan karena tak mampu bayar utang

    Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, motif pembunuhan ini karena pelaku memiliki utang senilai total Rp 90 juta kepada korban. Utang itu merupakan akumulasi pinjaman sejak tahun 2021 hingga 2025.
     
    Pelaku kebingungan untuk melunasi utangnya dan kemudian mengarang cerita dengan mengaku memiliki kenalan bernama Krismartoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh. “Korban percaya kepada tersangka,” kata Twedi.
     
    Kemudian, korban TSL pun menunjukkan uang kepada pelaku dan meminta untuk digandakan. Hal tersebut akhirnya disanggupi oleh pelaku dan mulai dilakukan ritual pada 1 Maret 2025.
     
    Kepada korban, pelaku mengaku sudah berkomunikasi dengan Krismartoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut. Padahal, Krismartoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.
     
    “Komunikasinya melalui telepon dan sudah dijanjikan uang akan digandakan,” ujarnya.
     
    Namun demikian, ritual yang dilakukan tak kunjung menuai hasil. Korban lalu mencaci maki pelaku hingga membuat pelaku emosi. Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rapia.
     
    “Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar,” ucapnya.
     
    Setelah memastikan korban TSL meninggal dunia, pelaku lanjut membunuh ES dengan menggunakan besi yang sama saat membunuh TSL. Setelah ES terbunuh, pelaku langsung menyeret jasad kedua korban dan menyembunyikannya di dalam toren.
     
    “Korban dipindahkan, diseret dari kamar dan diseret dari kamar mandi, secara bergantian kemudian dimasukkan ke dalam toren,” tuturnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Hakim Tak Terima Eksepsi Tom Lembong, Kasus Korupsi Gula Lanjut Tahap Pembuktian

    Hakim Tak Terima Eksepsi Tom Lembong, Kasus Korupsi Gula Lanjut Tahap Pembuktian

    JAKARTA – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor memutuskan tidak menerima eksepsi atau nota keberatan dari terdakwa Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dan kuasa hukumnya di kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan periode 2015–2016.

    Keputusan itu dibacakan Ketua Majelis Hakim, Dennie Arsan Fatrika, dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 13 Maret.

    “Menyatakan keberatan penasihat hukum terdakwa Thomas Trikasih Lembong tidak dapat diterima,” ujar Hakim Dennie.

    Dengan telah diputuskan bila eksepsi terdakwa tak dapat diterima, maka, perkara dugaan korupsi yang menjadikan Tom Lembong sebagai terdakwa dapat dilanjutkan ke tahap pembuktian.

    Jaksa maupun pihak terdakwa akan menghadirkan saksi dan ahli untuk saling memperkuat dalil masing-masing terkait kasus tersebut.

    “Memerintahkan penuntut umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara atas nama Thomas Trikasih Lembong berdasarkan surat dakwaan tersebut,” kata Hakim Dennie.

    Adapun, pada perkara ini, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, didakwa telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp578 miliar di kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan periode 2015–2016.

    Nilai kerugian negara tersebut disebabkan tindakan Tom Lembong yang menerbitkan izin impor gula kristal mentah (GKM) kepada sepuluh perusahaan swasta.

  • Banyak Persoalan Pajak, Komisi III DPR Dorong MA Bentuk Kamar Khusus

    Banyak Persoalan Pajak, Komisi III DPR Dorong MA Bentuk Kamar Khusus

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi III DPR Stevano Rizki Adranacus mendorong Mahkamah Agung (MA) segera membentuk kamar khusus pajak karena banyaknya masalah pajak. Menurut Stevano, pembentukan kamar peradilan khusus pajak ini diyakini bisa mengoptimalkan peran MA dalam membantu keuangan negara.

    “Saat ini sengketa pajak berada di bawah kamar TUN. Koreksi saya jika salah Pak Sesma, saat ini hanya ada 7 hakim TUN dengan hanya 1 atau 2 orang yang benar-benar memiliki latar belakang keuangan dan pajak,” ujar Stevano dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Sekretaris dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung (MA) di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    Menurut Stevano, kamar khusus pajak penting karena dari 8.000 sengketa TUN, 7.200 di antaranya terkait persoalan pajak. Karena itu, kata dia, wajar jika masih terdapat banyak disparitas putusan atas permasalahan yang sama dalam sengketa pajak.

    “Jadi, tidak ada kepastian hukum. Contoh sengketa yang signifikan adalah kasus PPN PGN dengan nilai sengketa sekitar Rp 6 triliun. Kasusnya sama, sebagian menang DJP sebagian kalah DJP,” tandas legislator muda dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) ini. 

    Dia juga menjelaskan alasan lain pentingnya membentuk kamar khusus pajak di MA karena banyaknya masalah pajak. Bagi Stevano, pembentukan peradilan khusus pajak ini memiliki semangat yang sama dengan Presiden Prabowo Subianto dalam mencari pemasukan negara guna melaksanakan program-program untuk rakyat.

    Di sisi lain, wakil rakyat dari dapil NTT II itu mengapresiasi kerja MA pada 2024 yang sudah menyumbangkan Rp 15 triliun dan USD 85 juta ke negara melalui putusan pajak yang memenangkan pemerintah.

    Dia mengamini secara kasat mata angka itu memang terkesan fantastis. Namun, jika diteliti lebih lanjut, dari 7.200 sengketa pajak, pemerintah hanya memenangi 4% atau 288 putusan. Sedangkan, sisanya 6.912 putusan dimenangkan oleh swasta. 

    “Data yang saya sebutkan tadi tentu mengundang suatu kecurigaan-kecurigaan. Namun, kita juga harus bisa obyektif melihat kondisi hakim pajak kita. Saat ini di MA tidak memiliki kamar khusus pajak,” jelas dia.

    Karena itu, Stevano pun meminta pimpinan Komisi III DPR mendorong MA untuk segera memiliki kamar khusus pajak yang diisi oleh para hakim yang tidak hanya berlatar hukum semata, tetapi juga memiliki latar belakang keuangan atau pajak.

    “Ini merupakan hal konkret dan legacy yang luar biasa jika Komisi III dapat mendorong segera terbentuknya kamar khusus pajak ini. Saya yakin dengan dibuatnya kamar khusus pajak dapat mendorong optimalisasi penerimaan negara denhan adanya kesatuan putusan, percepatan penyelesaian sengketa pajak dengan minim disparitas putusan,” tegas Stevano.

    Tak hanya itu, Stevano optimistis Presiden Prabowo bakal mendukung penuh pembentukan kamar khusus pajak tersebut. Dia juga yakin dengan adanya kamar khusus pajak, peran MA dalam menyelamatkan uang negara akan lebih optimal.

    “Kepada ketua kita Bapak Habib, agar ini menjadi atensi khusus. Pak presiden pasti akan mendukung ini. Sebab, dengan keadaan sekarang, kontribusi MA sudah sangat luar biasa, bayangkan jika kita perkuat lagi dengan adanya kamar khusus pajak ini. Penyelamatan uang negara bisa semakin optimal melalui putusan pajak kita,” pungkas Stevano.

  • Kerja Petugas Rumah Pompa Tangani Banjir Jakarta Diapresiasi DWP Dinas SDA

    Kerja Petugas Rumah Pompa Tangani Banjir Jakarta Diapresiasi DWP Dinas SDA

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Upaya para petugas rumah pompa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dalam penanganan banjir besar di saat awal bulan Ramadan 1446 Hijriah diapresiasi.

    Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) SDA DKI Jakarta, Diah Kurniati mengatakan para petugas rumah termasuk garda terdepan dalam penanganan banjir di Jakarta.

    Bahkan saat Jakarta dilanda banjir besar pada Senin (3/3), Selasa (4/3), Rabu (5/3) para petugas rumah pompa di Kampung Pulo dan Bidara Cina, Jatinegara bahkan harus bekerja ekstra.

    “Berjuang sangat luar biasa 24 jam selama tiga hari. Bahkan ada petugas pompa yang rumahnya kebanjiran tapi tetap bertugas) di sini,” kata Diah di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2025).

    Sebagai bentuk apresiasi tersebut, DWP Dinas SDA DKI Jakarta hari ini melaksanakan bakti sosial kepada para petugas rumah pompa di Kampung Pulo dan Bidara Cina, Jatinegara.

    Kedua lokasi dipilih jadi titik bakti sosial karena permukiman warga Bidara Cina dan Kampung Pulo sempat terendam banjir luapan Kali Ciliwung akibat debit air kiriman dari Bogor dan Depok.

    Dalam kegiatan ini DWP Dinas SDA DKI Jakarta memberikan bantuan berupa paket sembako kepada 40 petugas rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo sebagai bentuk apresiasi.

    “Kita ingin memberikan pesan kepada para pejuang banjir, maupun kepada warga. Bahwa dibalik penanganan banjir Jakarta ada petugas-petugas pompa yang bekerja tanpa lelah,” ujarnya.

    Diah menuturkan kegiatan bakti sosial ini juga sebagai bentuk menjalin silaturahmi kepada para operator rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo, khususnya di bulan Ramadan 1446 Hijriah.

    Saat kegiatan para anggota DWP Dinas SDA DKI Jakarta melihat langsung kerja, sekaligus berdialog menanyakan harapan para petugas rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo.

    Di antaranya harapan petugas rumah pompa yang berharap ada bantuan vitamin untuk menjaga kesehatan, agar mereka selalu dalam kondisi fit ketika bertugas saat musim hujan.

    Diah dan Ketua DWP Sudin SDA Jakarta Timur, Alya Rauf pun menyatakan akan berupaya menindaklanjuti aspirasi para petugas rumah pompa terkait bantuan vitamin saat bertugas.

    “Kita akan sampaikan (aspirasi) ke ketua. Pesannya tetap jaga kesehatan, misalnya butuh sesuatu kaitannya dengan support bisa kita bicarakan. Tetap jaga kesehatan lah yang pasti,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mendiktisaintek Pastikan Prabowo Tak Bahas Demo saat Pertemuan Rektor

    Mendiktisaintek Pastikan Prabowo Tak Bahas Demo saat Pertemuan Rektor

    Jakarta

    Mendiktisaintek Brian Yuliarto memastikan tak ada pembahasan terkait demo ‘Indonesia Gelap’ di pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan rektor di Istana. Diketahui, demo ‘Indonesia gelap’ sempat ramai disuarakan mahasiswa di beberapa daerah.

    “Tidak disampaikan, jadi tadi tidak dibahas secara khusus,” kata Brian kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/4/2025). Brian menjawab pertanyaan apakah Prabowo menyinggung ‘Indonesia gelap’ saat bertemu rektor.

    Brian mengatakan Prabowo hanya menyampaikan potensi Indonesia yang sangat besar ke depan untuk menjadi negara maju. Prabowo mengajak para rektor untuk memanfaatkan potensi dengan membangun kemandirian di segala aspek.

    “Namun tadi yang saya sampaikan bahwa ke depan ini potensi Indonesia ini sangat besar. Mari kita manfaatkan potensi yang besar ini, sehingga kita siap untuk membangun kemandirian,” ujarnya.

    Untuk mewujudkan hal itu memerlukan sumber daya manusia yang unggul. Brian mengungkap harapan Prabowo kepada seluruh kampus untuk mempersiapkan hal tersebut, sehingga dapat memanfaatkan secara optimal potensi Indonesia ke depan.

    “Dan tadi diharapkan para rektor menyiapkan SDM-SDM terbaik untuk menghasilkan. Sehingga kita jangan sampai nanti potensi ini kembali tidak optimal karena SDM kita tidak siap,” ujarnya.

    (eva/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Fidya Kamalinda Mohon ke Sang Ayah Tak Dipisahkan dengan Anaknya: Aku Pingin Punya Hidup Sendiri!

    Fidya Kamalinda Mohon ke Sang Ayah Tak Dipisahkan dengan Anaknya: Aku Pingin Punya Hidup Sendiri!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Atlet Taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalinda (30) tengah menjadi sorotan publik setelah dirinya pergi dari rumah karena menjadi korban KDRT ayah dan ibunya sejak usia lima tahun.

    Ia muncul  ke publik dan meminta agar orang tua tak lagi mengusik hidupnya. 

    Hal itu disampaikan Fidya melalui video klarifikasinya yang tersebar di sosial media. 

    Fidya meminta agar sang ayah tak lagi mengganggunya dan berupaya memisahkan dengan anaknya. 

    Pasalnya, sang ayah, Hindarto belakangan meminta agar Fidya kembali ke rumah. 

    Bahkan tak masalah seandainya Fidya harus meninggalkan suami dan anaknya asalkan bisa hidup bersama orang tuanya. 

    Namun, Fidya menolak itu dan ingin hidup bahagia bersama keluarganya. 

    “Tolong beh, anak aku enggak salah apa-apa. dia lahirnya terlahir suci. Dia pantes bahagia aku enggak mau dia kayak aku. Udah tolong stop. Ini masalah babe sama aku, kalau memang babe enggak suka sama aku, aku minta maaf.”

    “Enggak pernah bisa jadi anak yang baik, enggak pernah jadi anak yang diandalkan seperti apa yang babe bilang selama ini, enggak tahu diuntung, enggak bisa bahagiain orang tua aku minta maaf banget. Tapi, aku juga pengen punya hidup sendiri,” ujar Fidya diikuti isak tangis.

    Permasalahan antara Fidya dan kedua orang tuanya sempat dimediasi beberapa kali oleh pihak kepolisian. 

    Sayangnya, tak pernah ada titik temu dari pertemuan itu. 

    Viral di media sosial

    Sebelumnya diberitakan, seorang atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Fidya Kamalinda dikabarkan menghilang sejak tahun 2015 lalu. 

    Sampai saat ini, tahun 2025, orangtua Fidya Kamalinda mengaku belum mengetahui keberadaan anaknya tersebut. 

    Khodijah, ibu dari Fidya Kamalinda menyebut kala itu, anaknya meminta izin untuk pergi ke warnet.

    Di warnet tersebut, Fidya Kamalinda katanya bertemu seorang pria lalu dibawa paksa menggunakan mobil.

    Penelusuran TribunJakarta, Fidya Kamalinda akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, pada Kamis (13/3/2025).

    Di awal video, Fidya Kamalinda memperlihatkan KTP-nya demi membuktikan dirinya adalah sosok atlet Taekwondo yang dikabarkan hilang tersebut.

    Fidya Kamalinda dengan mata berkaca-kaca membantah semua pernyataan orangtuanya.

    Ia menegaskan dirinya bukan korban penculikan, wanita yang kini berusia 30 tahun itu mengaku pergi dari rumah karena keinginannya sendiri.

    “Bismillah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, nama saya Fidya Kamalinda,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Saya di sini untuk menanggapi berita yang beredar di media social tentang diriku yang pertama terkait kasus penculikan, saya ingin mengatakan itu adalah fitnah. Saya keluar rumah atas dasar keinginan saya sendiri,” tegasnya.

    Fidya Kamalinda lalu membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

    Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

    Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

    Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

    “Bahwa saya sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena saya sudah diperlakukan kasar oleh ayah sejak saya masih kecil,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Kekerasan pertama yang dilakukan ayah, ketika saya berusia 5 tahun. Saya sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayah sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya” imbuhnya.

    Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

    “Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang,  usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang,” katanya.

    “Sejak saya kecil orangtua hanya mengandalkan salah satu pengurus taekwondo yang tinggal di rumah kami  untuk membiayai kami, aneh, dia bahkan bukan murim bagi saya,” imbuhnya.

    Tak cuma karena dianiaya, Fidya Kamalinda juga merasa sangat gerah dengan sikap orangtuanya yang selalu pergi ke dukun sebelum dirinya bertanding.

    “Orangtua saya ini suka sekali datang ke dukun. Setiap kali saya ingin bertarung dibawa ke dukun, dijampe-jampe, meminta air doa, mandi bunga dan itu dilakukan setiap kali saya ingin berkompetisi,” ujar Fidya Kamalinda.

    “Terkadang saya merasa bingung. Kenapa harus seperti ini,” tambahnya.

    Mendapatkan siksaan mental dan fisik, Fidya Kamalinda bertahun-tahun memilih untuk memendamnya.

    Fidya Kamalinda mengaku bingung untuk bercerita ke siapa soal penderitaannya, pasalnya ia yakin tak akan ada yang mempercayai ucapannya.

    Puncaknya di usianya ke-21 tahun, Fidya Kamalinda memberanikan diri untuk keluar dari cengkraman orangtuanya.

    “Saat itu umur saya sudah 21 tahun. Saya merasa aku bisa memilih hidupku sendiri. Mengapa aku berani? Karena saya sudah merasa lelah selama bertahun-tahun,” ujar Fidya Kamalinda.

    “Saya merasa punya hak atas hidup saya sendiri. Meskipun mereka bilang, Anda seharusnya bersyukur karena dibesarkan oleh kami. Siapa yang ingin dilahirkan di dunia?” imbuhnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Manfaatkan Air yang Membeku, Pasukan Rusia Seberangi Sungai Oskil: Peluru Tentara Ukraina Menanti – Halaman all

    Manfaatkan Air yang Membeku, Pasukan Rusia Seberangi Sungai Oskil: Peluru Tentara Ukraina Menanti – Halaman all

    Manfaatkan Air yang Membeku, Pasukan Rusia Seberangi Sungai Oskil, Tentara Ukraina Menanti

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Rusia memanfaatkan Sungai Oskil yang membeku di wilayah Kharkiv Oblast, untuk memindahkan sebagian pasukan mereka dengan menyeberanginya. 

    Sungai ini berada di antara Kursk dan Voronezh dan mengalir ke selatan dan bergabung dengan aliran sungai Siverskyi Donets yang mengalir ke tenggara untuk menyatu dengan Sungai Don.

    Pravda melaporkan, setelah memindahkan pasukannya dengan menyeberangi air sungai yang membeku, Rusia memanfaatkan kesempatan untuk memindahkan sebagian peralatan mereka menyeberangi sungai lagi menggunakan kapal-kapal kecil.

    Hal ini dilaporkan oleh Juru Bicara Kelompok Pasukan Strategis Operasional Khortytsia (OSGT) Ukraina, Mayor Viktor Trehubov, dilansir Ukrinform, Kamis (13/3/2025).

    Menurutnya, saat ini Pasukan Ukraina bersiap menyambut kedatangan tentara Rusia itu dengan serangan guna memukul mundur pasukan Moskow.

    “Rusia menggunakan kesempatan itu untuk mengerahkan sejumlah pasukan menyeberangi sungai yang membeku. Kini, tugas Ukraina adalah mengusir mereka dari sana. Selain itu, mereka berupaya mengirim bala bantuan melalui sungai menggunakan perahu-perahu kecil, tetapi itu bukan ‘keberhasilan’ seperti yang mereka alami sebelumnya. Oleh karena itu, saat ini mereka memiliki sejumlah pasukan yang tengah mereka upayakan untuk dimanfaatkan, sementara Ukraina, tentu saja, berupaya untuk mendorong mereka kembali menyeberangi sungai,” kata Trehubov.

    Menurut Juru Bicara, banjir di Sungai Oskil tidak diperkirakan terjadi pada musim semi ini.

    “Tidak sekarang. Kemungkinan besar, tidak akan ada banjir. Di satu sisi, bagus juga kalau saljunya sedikit, kalau tidak, sungainya akan tetap beku untuk waktu yang lebih lama, sehingga mereka bisa mengerahkan lebih banyak pasukan. Namun, banjir besar tidak diperkirakan terjadi, dan sungainya tidak akan meluap dan menghanyutkan mereka semua,” Trehubov menambahkan.

    Seperti dilaporkan sebelumnya, di sektor Kupiansk, Pasukan Rusia mencoba mengerahkan pasukan ke tepi barat Sungai Oskil.

    PERANG DI SALJU – Pasukan Ukraina tampak bertempur di salju Kursk, Rusia yang berbatasan dengan Ukraina (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Mengapa Sungai Oskil Penting?

    Pravda melansir, Sungai Oskil berfungsi sebagai benteng alami dengan garis pantai yang menantang.

    Menyeberanginya dapat memudahkan pasukan Rusia untuk maju lebih jauh ke wilayah Ukraina.

    “Dari peta DeepState, jelas bahwa penyeberangan Rusia di sungai dan penciptaan pijakan di tepi seberang di Kharkiv Oblast mengancam untuk menempatkan Rusia di belakang posisi Ukraina di kota Kupiansk dari utara,” kata laporan itu.

    Baru-baru ini Rusia berhasil mendapatkan kemenangan menentukan di wilayah Kursk yang diduduki pasukan Ukraina.

    Kursk diserbu pasukan Ukraina dalam serangan mendadak tujuh bulan lalu. Saat itu sebagian wilayah Kursk jatuh ke tangan Ukraina dan pasukan Rusia terpaksa mundur.

    Namun, kali ini situasi berbalik karena pasukan Ukrainalah yang harus mundur. Pertahanan Ukraina di Kota Sudzha yang berada di Kursk sudah jatuh.

    Media Russia Today mengungkapkan strategi Rusia menyerang balik tentara Ukraina di wilayah Kursk.

    Setelah serangan-serangan Ukraina berakhir pada bulan Oktober 2024, pasukannya beralih ke posisi bertahan.

    Pasukan Ukraina secara perlahan mulai kehilangan wilayah yang didudukinya di Kursk.

    Kendali Ukraina atas wilayah itu juga sudah terpecah-pecah dan tidak lagi menjadi ancaman yang harus segera ditangani Rusia.

    RUSIA REBUT WILAYAH – Tangkapan layar dari YouTube DW News pada Rabu (12/3/2025) memperlihatkan wilayah yang kembali direbut Rusia dari pasukan Ukraina. (Tangkapan layar dari YouTube DW News)

    Pada penghujung tahun 2024, Rusia memilih memfokuskan serangan di wilayah Donbass.

    Akan tetapi, pada awal tahun ini Rusia  mulai mengintensifkan serangan ke Sudzha. Ukraina berusaha menguatkan pertahanannya.

    Di sisi lain, Rusia menggunakan strategi yang sangat baik seperti yang digunakan di Donbass. Strategi itu adalah mengepung tentara Ukraina dari tiga penjuru, memutus jalur perbekalan, dan membuat tentara Ukraina tumbang dengan cara perang atrisi.

    Masa titik balik dimulai setelah pada pertengahan Februari kemarin pasukan Rusia berhasil membebaskan Kota Sverdlikovo dan menyeberangi Sungai Lokanya. Rusia berhasil mendapatkan akses ke jalur perbekalan utama pasukan Ukraina dari Sumy ke Kursk.

    Situasi menjadi sangat buruk bagi Ukraina. Laporan Ukraina juga menyebut tentara Rusia unggul jauh.

    “Karena pasukan Rusia kini beroperasi di wilayah Ukraina, perbatasan teritorial menjadi tidak relevan, kebutuhan militer mendikte pergerakan,” kata Russia Today.

    PUTIN – Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari Kepresidenan Rusia memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (tidak terlihat dalam foto) di pos komando Rusia di Kursk pada Rabu (12/3/2025). (Kremlin)

    Serangan ke Sudzha

    Fase aktif serangan dimulai tanggal 7 Maret. Pasukan Rusia menyerang jalur perbekalan tentara Ukraina dan perlintasan penting sembari melancarkan serangan dari berbagai penjuru.

    Rusia bahkan menyerbu ke perbatasan di selatan untuk memutus jalur perbekalan sekunder ke Sudzha. Meski tentara Rusia kemudian mundur, serangannya sudah menyebabkan kekacauan parah dalam perbekalan Ukraina.

    Berbeda dengan perang panjang di Donbass, perang yang dilakukan Rusia di Sudzha mengutamakan faktor kecepatan, kejutan, dan penghancuran jaringan perbekalan Ukraina secara sistematis.

    Puncak operasi militer adalah “operasi pipa” tanggal 8 Maret. Dalam operasi itu ada 800 tentara Rusia yang merusak rantai perbekalan Ukraina. 

    Pada penghujung hari itu Rusia sudah berhasil menguasai area-area industri penting di utara dan timur Sudzha.

    Sementara itu, pasukan Ukraina berupaya mundur ke arah Sudzha demi menstabilkan garis pertahanan dan memperpanjang pertempuran.

    Akan tetapi, pada tanggal 10 Maret pertahanan Ukraina mulai tampak jatuh. Satuan-satuannya mundur. Beberapa lari ke perbatasan dan meninggalkan peralatan militer.

    Dua hari kemudian pasukan Rusia sudah menguasai zona industri, pinggiran, dan pusat pemerintahan di Sudzha.

    The Moscow Times melaporkan per tanggal 13 Maret, Rusia sudah sukses merebut kembali Sudzha yang diduduki pasukan Ukraina selama 7 bulan.

    “Satuan-satuan pasukan ‘Sever’ membebaskan pemukiman di Meloyov, Podil, dan Sudzha saat serangan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram.

    PERTEMPURAN DI KURSK – Pasukan Ukraina di Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Pasukan Ukraina awalnya menduduki wilayah seluas 1.376 km persegi di Kursk setelah melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus tahun lalu.

    Ukraina berharap bisa memanfaatkan Kursk sebagai alat untuk menekan Rusia dalam perundingan perdamaian yang akan datang. Namun, harapan itu tidak terpenuhi.

    Adapun Sudzha adalah satu-satunya pemukiman besar di Kursk yang diduduki Ukraina setelah serangan pada bulan Agustus.

    Oleksander Syrsky, seorang panglima militer top Ukraina, pada hari Rabu mengatakan pertahanan Ukraina nyaris dihancurkan total oleh serangan udara Rusia.

    Dia mengatakan pasukan Ukraina akan berusaha mempertahankan pertahanannya di sisa-sisa wilayah Kursk yang masih diduduki “sepanjang itu cocok dan dibutuhkan”.

    (*)