Blog

  • Anggota DPR minta pelaku pembakan polisi di Lampung ditindak tegas

    Anggota DPR minta pelaku pembakan polisi di Lampung ditindak tegas

    “Para pelaku harus segera ditangkap. Mereka telah berani menyerang dan membunuh aparat kepolisian,”

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta Polri dan TNI untuk menangkap dan menindak tegas para pelaku penembakan tiga polisi yang gugur saat penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    “Para pelaku harus segera ditangkap. Mereka telah berani menyerang dan membunuh aparat kepolisian,” kata Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Dia meminta agar para pelaku harus dijatuhi hukuman seberat-beratnya sebab telah menghilangkan nyawa tiga anggota polisi yang sedang menjalankan tugasnya.

    Menurut dia, jika memang ada oknum tentara yang terlibat dalam kasus tersebut maka TNI harus menindak tegas anggotanya.

    “Tidak boleh ada pihak yang menutup-nutupi kasus tersebut. TNI tidak boleh pandang bulu. Siapa pun dan apa pun jabatannya, jika anggota TNI yang terlibat, maka harus dihukum berat,” tuturnya.

    Untuk itu, dia meminta agar oknum TNI yang terlibat penembakan harus dipecat dari keanggotaan TNI dan diproses secara pidana.

    TNI dan Polri, kata dia, juga harus mengusut penggunaan senjata dalam peristiwa itu sebab penggunaan senjata tidak boleh sembarangan.

    “Harus diselidiki apakah senjata yang digunakan adalah senjata resmi milik tentara atau senjata ilegal?” tuturnya.

    Dua menyampaikan pula duka cita yang mendalam atas meninggalnya tiga anggota Polsek Negara Batin yang gugur dalam peristiwa penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung, Senin (17/3) sore.

    “Kami sangat prihatin dengan peristiwa itu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” ucapnya.

    Di sisi lain, dia mengapresiasi langkah cepat Korem 043 Garuda Hitam dan Polda Lampung yang melakukan investigasi gabungan terhadap kasus penembakan tersebut. Menurut dia, sudah seyogianya aparat harus bergerak cepat menangani kasus tersebut.

    “Kita serahkan penanganan kasus ini ke Polri dan TNI. Semoga para pelaku segera ditangkap,” kata dia.

    Peristiwa tersebut bermula dari upaya pembubaran kegiatan sabung ayam di wilayah Way Kanan, pada Senin (17/3) saat hendak mundur setelah pembubaran, terjadi beberapa kali letusan senjata yang mengakibatkan gugurnya tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek setempat.

    Diketahui bahwa tiga polisi yang gugur yakni Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta saat bertugas.

    Adapun, Senin (17/3), Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum yang terlibat dalam penembakan polisi dalam penggerebekan tempat sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Eko mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi untuk mencari bukti dan fakta-fakta lebih lanjut terkait kasus baku tembak yang menewaskan tiga anggota polisi ini.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mat Solar Meninggal Dunia, Keluarga: Orangnya Royal dan Murah Hati

    Mat Solar Meninggal Dunia, Keluarga: Orangnya Royal dan Murah Hati

    Tangerang Selatan, Beritasatu.com – Kepergian komedian Nasrullah atau Mat Solar untuk selamanya akibat menderita strok meninggalkan cerita baik bagi keluarga hingga tetangga rumahnya.

    Satu keluarga Mat Solar, Amin merupakan salah satu yang mendapatkan kesan baik dari almarhum. Menurut dia, Mat Solar merupakan orang yang sangat royal.

    “Orangnya sangat royal,” kata Amin kepada wartawan.

    Tidak hanya royal atau senang berbagi, Mat Solar juga disebut sebagai sosok yang baik dan tidak sombong. “(Almarhum) murah hati kepada siapa pun,” ujar salah

    Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum di Jalan Haji Saidin, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (18/3/2025).

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, tetangga dan kerabat berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa serta mendoakan almarhum.

    Diketahui, Mat Solar sempat menjalani perawatan intensif akibat stroke yang dideritanya. Ia meninggalkan seorang istri serta tiga anak laki-laki.

    “Saya dapat kabar dari ponakan anak almarhum. Beliau sakit sudah lama dan kondisinya semakin memburuk. Meninggal di rumah sakit,” kata Amin.

    Jenazah Mat Solar akan dimakamkan di Makam Wakaf H Daiman, Cimanggis, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.

  • Benarkah Berbuka Puasa dengan yang Manis Itu Baik? Ini Penjelasan Dokter

    Benarkah Berbuka Puasa dengan yang Manis Itu Baik? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta – Saat berbuka puasa, sering kali kita dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis. Pasalnya, makanan atau minuman manis dipercaya dapat segera mengembalikan energi yang hilang setelah seharian menahan makan dan minum. Namun, apakah kebiasaan ini benar-benar baik dari sudut pandang medis?

    Manfaat Konsumsi yang Manis Saat Berbuka

    Dr. Kaseem Halmar dari University of Warwick, Inggris, menjelaskan selama lebih dari 12 jam berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan dan nutrisi. Akibatnya, kadar gula darah menurun sehingga membuat seseorang merasa lemas, pusing, bahkan sulit berkonsentrasi menjelang waktu berbuka.

    Senada, ahli gizi Ika Setyani menambahkan konsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka dapat membantu menggantikan energi yang hilang selama berpuasa.

    “Setelah puasa panjang, makanan atau minuman manis memang direkomendasikan karena gula dapat dengan cepat mengembalikan energi yang hilang,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (18/3/2025).

    Sebagaimana diketahui, gula merupakan karbohidrat yang mudah diubah menjadi energi oleh tubuh. Meski demikian, pemilihan jenis makanan dan minuman manis tetap perlu diperhatikan agar tubuh tetap sehat dan bugar selama Ramadan.

    Berbuka Tetap Sehat dengan Makanan dan Minuman Manis

    Agar tetap sehat, berbuka dengan yang manis sebaiknya berasal dari sumber alami seperti kurma, buah-buahan, atau minuman yang tidak mengandung pemanis buatan. Kurma, misalnya, mengandung gula alami yang mudah dicerna tubuh serta kaya akan serat, sehingga membantu mencegah lonjakan gula darah yang drastis.

    Selain kurma, teh juga bisa menjadi pilihan minuman berbuka yang menyegarkan dan menyehatkan, terutama jika terbuat dari bahan berkualitas tanpa tambahan pemanis buatan. Teh yang berasal dari pucuk daun teh pilihan, misalnya, memiliki rasa manis alami yang seimbang sehingga bisa menjadi alternatif lebih sehat untuk mengembalikan energi setelah berpuasa.

    Dengan kandungan antioksidan di dalamnya, teh juga dapat membantu melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, memilih teh juga tak dapat sembarang. Sebaiknya, pilih teh tanpa pengawet dan pemanis buatan juga penting agar manfaatnya lebih optimal.

    Salah satu pilihan yang bisa dinikmati adalah Teh Pucuk Harum, yang dibuat dari pucuk daun teh berkualitas untuk menghadirkan rasa teh yang segar dan alami. Selain itu, Teh Pucuk Harum juga tidak menggunakan pemanis buatan, dan tanpa bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi.

    (akd/ega)

  • Jual Tol Cimanggis-Cibitung, Waskita Tawarkan ke Bakrie Group – Page 3

    Jual Tol Cimanggis-Cibitung, Waskita Tawarkan ke Bakrie Group – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) bakal melepas kepemilikan atau divestasi saham pada Jalan Tol Cimanggis-Cibitung. Targetnya, proses penjualan tol ini bisa rampung pada tahun ini.

    Direktur Operasi Waskita Toll Road Mokh Sadali mengatakan, WTR yang memegang 35 persen saham Tol Cimanggis-Cibitung bakal menawarkan kepemilikannya kepada pemegang saham lainnya, yakni Bakrie Group.

    “Kalau aturannya kan menawarkan kepada BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) yang ada. Terus kita juga terikat perjanjian dengan Bakrie,” kata Sadali di Jakarta, dikutip Selasa (18/3/2025).

    Secara aturan, ia menerangkan, WTR wajib menjual kepemilikannya di Tol Cimanggis-Cibitung kepada Bakrie Group hingga 1 tahun setelah beroperasi penuh. Jika Bakrie tidak merespons, barulah Waskita bisa melepasnya kepada badan usaha lain.

    “Nanti kalau itu sampai dengan 1 Agustus (2025) kalau enggak salah. Nanti kalau Bakrie enggak ngambil di periode itu ya kita akan lepas tempat lain,” imbuh Sadali.

    Adapun secara struktur kepemilikan, Waskita Toll Road memiliki saham sebesar 35 persen di proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung.

    PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) jadi pemegang saham mayoritas dengan 55 persen. Sementara Bakrie Group dengan dua entitas usahanya memegang kendali 10 persen.

     

  • Warga disarankan bedah rumah bila tak mau direlokasi dari lokasi kumuh

    Warga disarankan bedah rumah bila tak mau direlokasi dari lokasi kumuh

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Jakarta Selatan menyarankan program bedah rumah bagi warga yang tak setuju relokasi terkait penanganan RW kumuh.

    “Untuk warga yang sudah memiliki tanah dan rumah, biasanya memilih opsi bedah rumah karena mereka tidak mau pindah dari lokasi tinggalnya saat ini,” kata Kepala Suku Dinas PRKP Jakarta Selatan Agus Ruhyat saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Renovasi rumah merupakan kepemilikan aset privat dimana APBD tidak bisa masuk, sehingga biasanya dilakukan menggunakan dana non APBD atau program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) oleh Baznas/Bazis.

    Menurut dia, ada banyak opsi untuk penanganan daerah kumuh selain pindah ke rusunawa. Terlebih, adanya keterbatasan unit pada rusunawa tersebut.

    Sejumlah opsi itu mulai dari bedah rumah, hingga pembangunan rumah tinggal dengan pola konsolidasi tanah vertikal (KTV) yang dibiayai CSR pihak swasta.

    Kini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta melakukan pembangunan rumah susun melalui program konsolidasi tanah vertikal (KTV) yang berada di area kumuh dan tak layak huni di Jakarta.

    KTV merupakan program penataan kembali tanah-tanah yang terpisah secara kepemilikan dan penggunaan guna meningkatkan kualitas lingkungan, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

    Tentunya sejumlah imbauan ini perlu proses panjang dan bertahap agar bisa meyakinkan masyarakat.

    “Perlu kesediaan warga juga untuk lingkungan dan rumah tinggalnya ditata dan diperbaiki oleh pemerintah dengan pola-pola penataan tersebut,” ujarnya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masih ada 450 RW kumuh di 2023.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI berhasil mengurangi 220 RW kumuh di tahun 2023 melalui program rencana aksi komunitas (Community Action Plan/CAP) dan program mengimplementasikan kebersamaan masyarakat dalam menata lingkungan (Collaborative Implementation Program/CIP).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penerimaan Negara Anjlok, Guru Besar UI Khawatir Utang Pemerintah Terus Bertambah

    Penerimaan Negara Anjlok, Guru Besar UI Khawatir Utang Pemerintah Terus Bertambah

    Bisnis.com, JAKARTA — Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengaku khawatir utang pemerintah akan terus bertambah, usai penerimaan negara mengalami tren penurunan.

    Telisa menilai inti dari permasalahan pengelolaan fiskal Indonesia selama ini adalah banyaknya kebocoran anggaran seperti kasus korupsi hingga pengemplangan pajak. Kondisi tersebut diperburuk dengan faktor eksternal seperti pandemi Covid-19 hingga penurunan harga komoditas unggulan (minyak mentah, batu bara, hingga mineral).

    Akibatnya, pemerintah harus dipaksa menerbitkan surat utang untuk menambal kebocoran hingga memitigasi efek negatif dari berbagai faktor eksternal tersebut.

    “Sehingga defisit [APBN] kita menjadi lebih lebar. Nah itu yang harus kita bayar sekarang, namanya Ricardian Equivalence,” jelas Telisa saat ditemui di Jakarta Pusat, dikutip Selasa (18/3/2025).

    Menurut mantan asisten Staf Khusus Sekretariat Kabinet Bidang Ekonomi ini, teori Ricardian Equivalence menyatakan setiap utang yang diambil saat ini akan berimbas ke pembayaran pajak yang lebih tinggi di masa yang akan datang.

    Telisa berpendapat, sebenarnya pemerintah tidak perlu menambah utang apabila pendapatan negara bisa dimaksimalkan. Masalahnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) masih kerap bergantung kepada harga komoditas unggulan yang tidak bisa dikendalikan.

    Selain itu, penerimaan pajak sulit diekstensifikasi karena pangsa sektor informal masih sangat besar dalam perekonomian nasional. Alasannya, karena biaya berusaha yang masih sangat besar di Indonesia.

    “Kita itu high cost economy, harus bayar regulasi, harus istilahnya ‘uang keamanan’ [pungli], itu akar permasalahannya. Akhirnya perusahaan sendiri enggak mau untuk bayar pajak dengan benar, kemudian enggak mau formal, sehingga kontribusinya jadi kurang. Makanya penerimaan [pajak] kita dari dulu kurang optimal,” ungkap Telisa.

    Dia pun berharap agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan baru secara bertahap. Telisa melihat pemerintah saat ini memiliki banyak ide besar namun seakan tidak mempertimbangkan keadaan fiskal negara.

    Contohnya pembentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang akan mengelola aset BUMN. Akibatnya, dividen BUMN tidak akan lagi masuk ke kas negara.

    Belum lagi rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di 70.000 desa. Telisa mengingatkan, keperluan anggaran pembentukan Koperasi Desa Merah Putih tersebut tidak sedikit; jika memakai dana desa maka akan berdampak negatif ke pendapatan desa.

    “Akhirnya ada yang dikorbankan dalam jangka pendek, seperti tadi contohnya APBN. Efisiensi anggaran yang benar-benar kontraktif, tapi efek positif dari realokasinya itu belum dirasa, yang program barunya itu. Intinya, kebijakan itu butuh proses, butuh suatu masa transisi juga dan evaluasi, jadi nggak bisa serampangan gitu,” tutupnya.

  • Wapres Gibran Tinjau Workshop AI di SMA Bogor

    Wapres Gibran Tinjau Workshop AI di SMA Bogor

    Bogor

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pelatihan atau workshop penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di SMA Al-Madinah, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Gibran turut berinteraksi dengan siswa dalam uji coba penggunaan AI.

    “Acara seperti ini kita mulai pertama itu minggu lalu di salah satu SMA di Jakarta. Minggu ini kita ada di tiga sekolah, kita pengin trial, melihat respons dari guru-guru, murid-murid, seperti apa,” kata Gibran kepada para siswa, Selasa (18/3/2025).

    Sejumlah aplikasi AI diuji coba dalam pelatihan tersebut. Siswa yang dibagi ke beberapa kelompok melakukan uji coba aplikasi AI.

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (Rizky/detikcom)

    Gibran ikut serta dalam uji coba aplikasi tersebut. Dia juga bertanya kepada para siswa apakah sebelumnya pernah menggunakan aplikasi AI.

    “Ini pertama kalinya kalian mendapatkan pelajaran AI secara proper kayak gini ya. Tapi sebelumnya pernah coba-coba sendiri? ChatGPT dan lain-lain,” tanya Gibran.

    Gibran menyampaikan penggunaan AI untuk menunjang produktivitas dan kreativitas.

    “Hari ini kita belajar basic prompting, terus kita tadi belajar cara pakai rubiks, itu nggak akan memberikan jawaban langsung. Ada step by step cara mendapatkan jawabannya dan gunanya AI seperti itu,” jelasnya.

    “Nanti di luar jam sekolah, jam pelajaran kalau kalian punya PR, punya tugas, bisa cari jawabannya sendiri. Jadi sangat menghemat sekali. Jadi nggak perlu manggil guru les atau apa pun itu. Jadi AI itu sangat membantu sekali,” imbuhnya.

    “Tapi sekali lagi, tanpa kalian belajar prompting yang benar, kalau kalian inputing datanya nggak benar, kalian nggak akan dapat jawaban yang benar juga,” lanjut Gibran.

    (rdh/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • IDAI Keluhkan Beban Pajak Dokter Tinggi, Kemenkes Buka Suara

    IDAI Keluhkan Beban Pajak Dokter Tinggi, Kemenkes Buka Suara

    Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini melayangkan surat keberatan terkait beban pajak tinggi pada dokter yang berpraktik di RS. Dokter disebut dipaksa membayar pajak atas pendapatan yang tidak mereka terima.

    Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 168 Tahun 2023, PPh dokter dikenakan berdasarkan penghasilan bruto, sebelum dikurangi bagi hasil dengan RS dan biaya operasional.

    “Mayoritas dokter yang terdampak adalah dokter yang melayani pasien JKN. Sebagian besar dokter anak di RS melayani pasien JKN yang menggunakan tarif standar yang ditetapkan pemerintah, jika tetap dikenakan penghasilan bruto, beban pajak yang tinggi bisa menurunkan minat dokter untuk terus melayani pasien JKN,” demikian protes IDAI dalam surat yang diteken Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, Senin (17/2/2025).

    Penurunan minat dikhawatirkan ikut berdampak pada rasio dokter yang berpraktik di rumah sakit, utamanya rumah sakit pemerintah, di tengah masalah distribusi dan kekurangan jumlah dokter.

    Apa Kata Kemenkes?

    Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Azhar Jaya mengklaim sejauh ini belum ada tren penurunan tenaga dokter yang menangani pasien JKN. Meski begitu, pihaknya masih mengkaji kemungkinan untuk ikut mengusulkan evaluasi kebijakan pajak dokter yang berpraktik di RS.

    “Sampai saat ini kami belum melihat ada penurunan kinerja,” beber dia saat dihubungi detikcom Selasa (18/2).

    “Namun, Ditjen Nakes sedang menganalisis peraturan ini,” lanjutnya.

    Sebelumnya diberitakan, IDAI yang mewakili 5.496 dokter spesialis anak menyerukan penundaan pelaporan pajak, sampai ada perbaikan yang dinilai lebih adil bagi dokter untuk melayani masyarakat. IDAI juga terbuka dengan diskusi dan dialog bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan pengkajian ulang regulasi pajak dokter berpraktik di RS.

    (naf/up)

  • Pria Usia 53 Tahun Meninggal Dunia di Warung Remang Cirebon, Awalnya Pesan Kopi Lalu Masuk Kamar – Halaman all

    Pria Usia 53 Tahun Meninggal Dunia di Warung Remang Cirebon, Awalnya Pesan Kopi Lalu Masuk Kamar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Seorang pria berusia 53 tahun, Hadi, ditemukan tewas di sebuah warung remang-remang di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pada Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Pihak kepolisian menduga korban meninggal dunia akibat sakit, meskipun penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

    Kapolsek Cirebon Selatan Timur Polres Cirebon Kota, AKP Joni Rahmat, membenarkan kejadian tersebut. Menurut keterangannya, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik warung, Carini (39), setelah sebelumnya datang ke warung tersebut bersama dua temannya.

    “Korban tiba di warung sekitar pukul 00.30 WIB dan memesan kopi. Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar warung, sementara dua temannya pergi meninggalkan lokasi,” ujar Joni dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025) pagi.

    Tidak lama setelah korban masuk ke kamar, Carini menemukan Hadi dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengeluarkan air liur.

    Melihat kondisi tersebut, Carini segera meminta bantuan kepada Arma (42), seorang tetangga yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

    Arma kemudian menghubungi Mulyadi alias Parto (43) untuk membantu mengangkat korban ke ruangan depan warung dan membaringkannya di kursi panjang.

    Setelah upaya pertolongan pertama, Carini dan Arma membawa korban ke Rumah Sakit Putra Bahagia menggunakan kendaraan pribadi.

    Namun, saat tiba di rumah sakit, pihak ambulans menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. Mereka pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seltim.

    Tim dari Polsek Seltim, yang terdiri dari Piket Reskrim, Piket Intelkam, Piket QR Samapta, serta tim dari Polres Cirebon Kota, langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan obat kuat di saku celana korban.

    Meskipun demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah obat tersebut berkaitan langsung dengan kematian korban.

    Jenazah Hadi kemudian dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Gunungjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk autopsi guna menentukan penyebab kematian yang sebenarnya.

    “Alhamdulillah, selama proses pemeriksaan di lokasi kejadian, situasi tetap aman dan kondusif,” jelas AKP Joni Rahmat.

    Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    Pihak keluarga korban juga telah dihubungi untuk memberikan keterangan dan identitas korban lebih lengkap.(Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

  • Jadwal Azan Magrib dan Berbuka di Jakarta Hari Ini, Selasa 18 Maret 2025

    Jadwal Azan Magrib dan Berbuka di Jakarta Hari Ini, Selasa 18 Maret 2025

    Jadwal azan magrib wilayah Jakarta, Selasa (18/3/2025). Simak selengkapnya

    Tayang: Selasa, 18 Maret 2025 12:14 WIB

    Freepik.com

    ILUSTRASI BUKA PUASA – Jadwal azan magrib wilayah Jakarta, Selasa (18/3/2025). Simak selengkapnya 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jadwal azan magrib wilayah Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Umat islam masih banyak yang mencari informasi mengenai jawal azan magrib meski puasa ramadan 2025 sudah memasuki hari ke-18.

    Sebab, azan magrib menjadi tanda waktu berbuka puasa tiba. Tak terkecuali untuk umat islam di wilayah Jakarta. 

    Merujuk pada jadwal salat yang dilihat dari situs resmi Bimas Islam Kementerian Agama RI, jadwal azan magrib hari ini Selasa, 18 Maret 2025 yakni pukul 18.07 WIB.

    Berikut jadwal lengkapnya:

    – Imsak 04.32 WIB

    – Subuh 04.42 WIB

    – Terbit 05.54 WIB

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    – Duha 06.21 WIB

    – Zuhur 12.04 WIB

    – Asar 15.12 WIB

    – Magrib 18.07 WIB

    – Isya 19.16 WIB

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini