Blog

  • Meutya Janjikan Komdigi Kooperatif Bantu Pengusutan Kasus Korupsi PDNS

    Meutya Janjikan Komdigi Kooperatif Bantu Pengusutan Kasus Korupsi PDNS

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa intansinya bakal bersikap kooperatif dalam membantu aparat penegak hukum mengusut dugaan korupsi terkait Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) periode 2020-2024.  

    Meutya menekankan bahwa Komdigi siap memberikan data yang diperlukan dalam proses penyelidikan untuk memperlancar pengusutan kasus ini agar segera rampung.

    “Kami serahkan aja ke proses hukum ya, karena itu kan terkait dengan kasus PDNS dan itu follow up-nya. Jadi ya kita serahkan pada proses hukum,” ujarnya setelah menghadiri rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/3/2025) malam.  

    Dia menegaskan kembali bahwa Komdigi akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan dan berkomitmen untuk membantu aparat hukum dalam mengusut kasus ini.  

    “Kami proses hukum aja. Kami pada prinsipnya akan membantu penegak hukum mengusut,” kata Meutya.

    Ketika ditanya apakah kasus dugaan korupsi PDNS turut dibahas dalam pertemuan dengan Presiden, Meutya menegaskan bahwa topik tersebut tidak masuk dalam agenda diskusi.   

    “Kami membahas hal lain. Tidak ada pembahasan soal itu hari ini,” pungkas Meutya.

  • Putri KW Lolos ke Perempat Final

    Putri KW Lolos ke Perempat Final

    JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani atau yang akrab dikenal sebagai Putri KW, berhasil mengamankan tiket babak perempat final Swiss Open 2025.

    Dia memulangkan wakil India, Anupama Upadhyaya, dengan kemenangan dua gim langsung 21-17 dan 21-19 di St. Jakobshalle Arena, Basel, Swiss, pada Kamis, 20 Maret 2025, malam WIB.

    Putri mengakui setelah laga bahwa Anupama bisa menguasai lapangan dengan baik sekalipun dia kalah. Selain itu, dia juga berhasil membatasi bola-bola yang membuat wakil Indonesia itu kesulitan.

    “Saya banyak mati sendiri karena memaksa bola untuk turun secepat mungkin. Selain itu, pengamatan saya sering keliru,” kata dia dalam keterangan yang diterima dari Humas PBSI.

    Putri, yang berstatus sebagai unggulan keempat, adalah wakil Indonesia pertama yang mencapai babak perempat final turnamen berlevel Super 300 BWF tersebut.

    Dia selanjutnya akan berhadap dengan Han Qian Xi. Pebulu tangkis tunggal putri China tersebut mencapai babak perempat final dengan mengalahkan wakil India, Isharani Baruah.

    Ini akan jadi bentrok ketiga mereka setelah dalam dua pertemuan kompetitif sebelumnya mereka saling mengalahkan. Han terlebih dahulu menang di Malaysia International Junior Open 2018 dan dibalas oleh Putri di Korea Masters 2024.

    “Namun, saya harus waspada karena dia juga baru minggu lalu mengalahkan rekan saya, Ester, di Ruichang China Masters,” kata Putri.

    Pada pertandingan lainnya, tiket babak perempat final gagal didapat pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Mereka angkat koper usai takluk melawan Lee Fang-Chih/Lee Fang-Jen (China Taipei) dengan skor 19-21 dan 21-23.

  • Majelis Hakim Larang Sidang Tom Lembong Disiarkan Live, Kenapa? – Page 3

    Majelis Hakim Larang Sidang Tom Lembong Disiarkan Live, Kenapa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat meminta awak media yang meliput kasus korupsi importasi gula dengan terdakwa mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong untuk tidak menyiarkan jalannya persidangan secara langsung atau melalui live streaming.

    Hal tersebut disampaikan oleh Hakim Ketua, Dennie Arsan Fatrika saat ingin memulai sidang Tom Lembong dengan agenda pemeriksaan saksi, Kamis (20/3/2025).

    “Di sini juga kami melihat ada rekan-rekan dari media, rekan-rekan wartawan ya, untuk mengingatkan silakan diliput ya,” ujar Hakim Dennie di ruang sidang.

    “Namun mohon maaf jangan melakukan siaran secara live atau langsung ya. bisa dipahami ya teman-teman dari media, dari wartawan,” tambah dia.

    Hanya saja, Dennie tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal larangan awak media menyiarkan proses sidang secara langsung.

     

  • Majelis Hakim Larang Sidang Tom Lembong Disiarkan Live, Kenapa? – Page 3

    Majelis Hakim Larang Sidang Tom Lembong Disiarkan Live, Kenapa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat meminta awak media yang meliput kasus korupsi importasi gula dengan terdakwa mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong untuk tidak menyiarkan jalannya persidangan secara langsung atau melalui live streaming.

    Hal tersebut disampaikan oleh Hakim Ketua, Dennie Arsan Fatrika saat ingin memulai sidang Tom Lembong dengan agenda pemeriksaan saksi, Kamis (20/3/2025).

    “Di sini juga kami melihat ada rekan-rekan dari media, rekan-rekan wartawan ya, untuk mengingatkan silakan diliput ya,” ujar Hakim Dennie di ruang sidang.

    “Namun mohon maaf jangan melakukan siaran secara live atau langsung ya. bisa dipahami ya teman-teman dari media, dari wartawan,” tambah dia.

    Hanya saja, Dennie tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal larangan awak media menyiarkan proses sidang secara langsung.

     

  • Relawan Desak Deddy Sitorus Minta Maaf Terbuka Usai Tudingan ke Jokowi

    Relawan Desak Deddy Sitorus Minta Maaf Terbuka Usai Tudingan ke Jokowi

    Jakarta

    Para relawan merespons soal panasnya PDIP dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buntut tudingan soal utusan. Ketum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer meminta Deddy Sitorus minta maaf secara terbuka.

    “Suruh Si Deddy minta maaf secara terbuka, karena fitnah-fitnah ini kan malah mengekskalasi konflik yang ada, karena Mbak Puan itu benar hanya pecah belah doang,” kata Noel, sapaak akrabnya, kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).

    “Kita mau tahu kepentingannya apa pernyataan Deddy Sitorus. Kalau hanya ingin mengekskalasi dan sebagainya ya jangan salahkan ketika Pak Jokowi ambil tindakan-tindakan yang menurutnya melukai yang pastinya tindakan hukum,” sambungnya.

    Noel mengapresiasi pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang meminta perselisihan ini disudahi. Dia menyebut Puan memiliki sikap seperti kakeknya, Bung Karno.

    “Tapi apa yang disampaikan Mbak Puan ini saya rasa sudah mewakili sikap kakeknya dan orang tuanya, kakeknya Bung Karno yang selalu memaafkan lawan-lawan politiknya, begitu juga Pak Taufik Kiemas,” katanya.

    Dia menilai Puan mewakili negarawan. Noel mengatakan negara ini butuh sosok yang tak hanya mengeskalasi situasi.

    Adapun, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengusulkan agar Jokowi mengambil tindakan hukum atas tudingan yang dilemparkan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus.

    “BaraJP akan tetap meminta Deddy Sitorus membuktikan omongannya. Dan jika itu tidak dilakukan, kami tidak menutup kemungkinan untuk mendesak Pak Jokowi mengambil tindakan hukum,” kata Ketum Bara JP, Utje Gustaaf Patty kepada wartawan, Kamis (20/3).

    Ketum Bara JP Utje Gustaf Patty Foto: dok. istimewa

    “Kami mengapresiasi niat baik mbak Puan, tapi ini bukan yang pertama Deddy Sitorus memfitnah pak Jokowi. Harus ada efek jera,” katanya.

    Puan Minta Panas PDIP Vs Jokowi Disudahi

    Puan sebelumnya merespons memanasnya kembali hubungan PDIP dan Jokowi. Puan meminta agar hal itu disudahi, terlebih di bulan Ramadan.

    “Jadi sudahi hal-hal yang kemudian hanya membuat kita ini terpecah belah, sudahi hal-hal yang membuat kita ini kemudian hanya berkutat dengan hal-hal yang kemudian membuat kita itu saling berprasangka. Apalagi ini di bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Marilah kita berpikir positif dan kemudian ayo kita sama-sama bangun bangsa ini bersama-sama dengan berpikiran positif,” kata Puan kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/3).

    Puan menegaskan masih banyak persoalan bangsa yang perlu diatasi bersama-sama. Menurutnya, tidak ada pihak yang bisa membangun bangsa tanpa kerja sama dengan pihak lain.

    “Ya kita semua pastinya manusia yang tidak sempurna, kita semua pasti punya masa lalu, tapi kita ingat bahwa membangun bangsa itu nggak bisa sendirian. Kita semuanya itu pasti semua punya kesalahan, tapi kita juga harus introspeksi diri bahwa bagaimana ke depan untuk bangsa ini dengan problema global dan masalah-masalah yang tidak mudah kita selesaikan sendiri,” kata Puan.

    (azh/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jetlag hingga Imobilitas Long Haul Air Travel

    Jetlag hingga Imobilitas Long Haul Air Travel

    Jakarta

    Kekalahan timnas Indonesia dengan skor 1-5 dari Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025), membuat banyak penggemar bertanya-tanya: mengapa performa Skuad Garuda terlihat jauh dari penampilan terakhirnya melawan Australia di GBK akhir tahun lalu. Salah satu faktor yang patut dipertimbangkan adalah dampak perjalanan jarak jauh yang dialami para pemain. Menggunakan formasi 4-3-3 dengan hasil ball possession 61 %, namun kalah telak 1-5, menunjukkan salahsatunya adalah karena kelelahan dan kurangnya konsentrasi karena faktor jarak tempuh perjalanan mayoritas pemain. Dengan jarak tempuh lebih dari 16.000 kilometer dari berbagai kota di Eropa ke Sydney, fenomena jet lag, dehidrasi, dan imobilitas dalam perjalanan dengan pesawat mungkin menjadi “pemain lawan ke-12, 13, dan 14” yang tidak terlihat namun sangat berpengaruh.

    Jet Lag: Ketika Jam Tubuh Berantakan

    Jet lag, atau dalam istilah medis disebut desynchronosis, terjadi ketika jam biologis tubuh (circadian rhythm) kita tidak sinkron dengan waktu lokal di tempat tujuan. Tubuh manusia memiliki jam internal yang mengatur berbagai fungsi fisiologis seperti suhu tubuh, produksi hormon, dan siklus tidur-bangun. Ketika kita bepergian melintasi beberapa zona waktu dengan cepat, jam internal ini tidak bisa beradaptasi secepat perpindahan fisik kita.

    Pada kasus pemain Timnas Indonesia yang berlaga di klub-klub Eropa dan Amerika, beberapa anggota Skuad Garuda harus menempuh perjalanan ekstrem. Pemain seperti Ole Romeny dan Marselino Ferdinan (Oxford United, Inggris), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City, Inggris), Jay Idzes (Venezia, Italia), dan Maarten Paes (FC Dallas, Amerika Serikat) menempuh jarak sekitar 13.800-17.000 kilometer dan melintasi 7-10 zona waktu untuk tiba di Sydney. Mereka hanya memiliki waktu adaptasi minimal, yaitu sekitar 2-3 hari, sebelum pertandingan penting ini. Dampaknya bukan sekadar rasa kantuk yang mengganggu, tetapi gangguan sistemik pada tubuh yang memengaruhi:

    Kualitas tidur: Pemain akan mengalami kesulitan tidur pada waktu yang tepat, menyebabkan kurangnya fase tidur dalam (deep sleep) yang sangat penting untuk pemulihan otot.Performa kognitif: Kemampuan pengambilan keputusan, konsentrasi, dan waktu reaksi dapat menurun hingga 20%. Bayangkan dampaknya pada pertandingan
    sepakbola yang membutuhkan respons refleks dan keputusan taktis dalam hitungan detik.Fungsi kardiovaskular: Studi dalam jurnal Aviation, Space, and Environmental Medicine menunjukkan penurunan kapasitas aerobik hingga 7-10% pada atlet yang mengalami jet lag berat.Efek Ketinggian dan Tekanan Kabin: Dehidrasi Tersembunyi

    Selain jet lag, aspek kedokteran penerbangan lain yang jarang diperhatikan adalah efek fisiologis dari berada di ketinggian selama berjam-jam. Meski kabin pesawat diberi tekanan, kondisinya setara dengan berada di ketinggian 1.800-2.400 meter di atas permukaan laut- hampir setinggi kota Bandung. Pada ketinggian tersebut, udara lebih kering dengan kelembaban hanya sekitar 10-20%, jauh di bawah kelembaban normal 30-60%. Kondisi ini menyebabkan dehidrasi yang signifikan, terutama dalam penerbangan jarak jauh.”

    Dehidrasi bahkan sebesar 2% dari berat tubuh sudah dapat menurunkan:

    Daya tahan (endurance) hingga 10%Kekuatan otot hingga 5-6%Kemampuan sprint hingga 3%

    Untuk penerbangan selama 20+ jam yang dilalui pemain dari Eropa ke Australia (rute umum seperti Amsterdam-Singapura-Sydney bisa memakan waktu 23-25 jam termasuk transit), risiko dehidrasi ini menjadi sangat nyata, terlebih jika tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Pemain seperti Jay Idzes yang berangkat dari Venesia, Italia, bahkan harus menempuh rute lebih panjang dengan multiple transit yang bisa mencapai total 30+ jam perjalanan.

    Faktor Imobilitas: Kaki Berat di Lapangan

    Faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah dampak imobilitas dalam waktu lama selama penerbangan. Duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam dapat menyebabkan akumulasi cairan di kaki dan mengurangi elastisitas otot.

    Fenomena yang dikenal sebagai economy class syndrome ini dapat menyebabkan:

    Kekakuan otot dan sendiBerkurangnya fleksibilitasPenurunan aliran darah ke otot tungkaiDalam kasus ekstrem, risiko pembekuan darah (deep vein thrombosis)

    Untuk atlet sepakbola yang mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan kekuatan kaki, kondisi ini bisa sangat merugikan, terutama jika waktu adaptasi setelah tiba di tempat tujuan tidak cukup.

    Protokol Penanganan Jet Lag di Sepakbola Modern

    Tim-tim elite dunia seperti Manchester City, Real Madrid, atau timnas Jerman memiliki protokol khusus untuk mengatasi jet lag pada pertandingan internasional. Apa yang mereka lakukan?

    1. Penyesuaian Pra-Keberangkatan

    Tim medis Bayern Munich misalnya, mulai menyesuaikan pola tidur pemain 2-3 hari sebelum penerbangan jarak jauh, menggeser secara bertahap 1-2 jam per hari ke arah zona waktu tujuan.

    2. Strategi Selama Penerbangan

    Biasanya pemain diinstruksikan untuk segera menyesuaikan jam tangan dan pola aktivitas dengan waktu tujuan begitu pesawat lepas landas. Beberapa klub bahkan menyewa pesawat pribadi dengan konfigurasi yang memungkinkan pemain berbaring sepenuhnya.

    3. Protokol Cahaya dan Melatonin

    Paparan cahaya terang pada waktu yang tepat dan penggunaan terkontrol suplemen melatonin telah terbukti mempercepat adaptasi jam biologis tubuh. Sebuah studi menunjukkan percepatan adaptasi hingga 50% dengan protokol ini.

    4. Nutrisi Terprogram

    Diet khusus dengan pengaturan waktu makan, jenis karbohidrat, dan rasio protein juga memegang peran penting. Klub top dunia bahkan memiliki menu khusus ‘anti-jet lag’ yang disiapkan nutrisionis tim.

    Dampak pada Skuad Timnas Indonesia di Sydney

    Komposisi pemain starting-eleven timnas Indonesia untuk pertandingan di Sydney 10 orang diantaranya sangat mungkin terdampak signifikan oleh faktor jetlag perjalanan. Berikut detail perkiraan jarak tempuh yang dilalui masing-masing pemain berdasarkan klub terkini mereka:

    MaartenPaes(FCDallas,MLS,AmerikaSerikat)-sekitar13.800kmJay Idzes (Venezia, Italia) – sekitar 16.700 kmMeesHilgers(FCTwente,Belanda)-sekitar16.500kmCalvinVerdonk(NECNijmegen,Belanda)-sekitar16.500kmThom Haye (Almere City, Belanda) – sekitar 16.500 kmNathan Tjoe-A-On (Swansea City, Inggris) – sekitar 17.000 kmKevin Diks (FC Copenhagen, Denmark) – sekitar 16.100 kmOle Romeny (Oxford United, Inggris) – sekitar 17.000 kmDean James (Go Ahead Eagles, Belanda) – sekitar 16.500 kmMarselino Ferdinan (Oxford United, Inggris) – sekitar 17.000 km

    Hanya satu pemain, yaitu :

    Rafael Struick (Western Sydney Wanderers, Australia) yang memang bermain di kota klubnya sendiri.

    Pemain sisanya (12 dari 23 pemain yang dibawa patrick Kluivert,) harus menempuh perjalanan ekstrem lebih dari 15.000 km dengan perbedaan waktu hingga 6-17 jam, kecuali beberapa dengan perjalanan yang lebih moderat seperti Sandy Walsh (dari Jepang) namun tetap signifikan. Perjalanan panjang ini dilakukan dengan waktu adaptasi terbatas, sebagian pemain hanya tiba 2-3 hari sebelum pertandingan penting melawan Australia, jauh dari rekomendasi medis optimal 5-7 hari untuk pemulihan jet lag.

    Apa yang Seharusnya Dilakukan Timnas Indonesia?

    Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya, langkah apa yang dapat diambil timnas Indonesia untuk meminimalisir dampak perjalanan jauh?

    Jangka pendek:Tiba di lokasi pertandingan minimal 5-7 hari sebelumnya untuk adaptasi optimalMenerapkan protokol tidur ketat dengan bantuan ahli chronobiologiPenggunaan terapi cahaya yang teratur dan terprogramHidrasi yang dimonitor ketat, dengan target minimal 3-4 liter cairan per hariSesi recovery khusus termasuk terapi kompresi, contrast bath, dan mobilisasi aktifAktivitas mobilisasi yang cukup di dalam pesawatJangka panjang:Investasi pada teknologi monitoring kelelahan seperti wearable devices yang mengukur variabilitas detak jantung (heart rate variability/HRV)Pelatihan staf medis dalam manajemen jet lag dan kelelahanPenjadwalan yang lebih rasional dengan mempertimbangkan jarak tempuh dan zona waktuPulihkan segera dari jetlag yang sekarang masih ada

    Kekalahan timnas Indonesia dari Australia memang multifaktorial, tidak bisa semata- mata disalahkan pada jet lag dan kelelahan perjalanan. Namun, mengabaikan faktor ini sama saja dengan memberikan handicap tersembunyi pada tim lawan. Dalam sepakbola modern, faktor-faktor fisiologis seperti jet lag bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan. Kita perlu memberi perhatian serius pada aspek ini.

    Dengan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang tinggal menyisakan beberapa laga, dan tanding terdekat adalah melawan Bahrain 25 Maret 2025, ada sedikit waktu untuk memulihkan jam biologis para pemain – pemain ini.Ini dibutuhkan, karena mereka masih menyisakan jet lag dari perjalanan kemarin dan tambahan perjalanan sekitar 6 jam dari Sydney ke Jakarta esok. Harus disadari, dalam persaingan level dunia, kita tidak hanya bertanding melawan tim lawan, tetapi juga melawan efek ‘tersembunyi’ seperti jet lag, dehidrasi, dan imobilitas dalam perjalanan panjang dengan pesawat. Semoga timnas Indonesia menang dalam laga-laga selanjutnya…

    Catatan: Penulis merupakan seorang dokter spesialis kedokteran penerbangan yang juga dosen di Prodi Kedokteran Penerbangan IKK FKUI.

    (up/up)

  • Demo Tolak UU TNI, Pengemudi Ojol Diduga jadi Korban Pengeroyokan Polisi

    Demo Tolak UU TNI, Pengemudi Ojol Diduga jadi Korban Pengeroyokan Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengemudi ojek online (ojol) berinisial R (22) diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh puluhan anggota kepolisian. Kejadian itu terjadi setelah aparat kepolisian mulai membubarkan massa aksi tolak UU TNI di gerbang depan DPR RI pada Kamis (20/3/2025) malam.

    Cerita ini bermula saat baterai ponsel milik R mengalami habis baterai. Di perjalanan, Raka mulai melipir sejenak ke gerobak kopi yang berada di area demonstrasi.

    “Bukan, gue ojol. Karena baterai gue habis, gue tidak ada power bank, ya sudah gue ke sini,” ujarnya usai mendapatkan penanganan medis di lokasi.

    Dia juga mengaku bahwa dalam insiden itu dirinya diminta untuk mengaku sebagai mahasiswa. Namun, Raka memilih untuk tidak merespons pertanyaan dari anggota polisi tersebut.

    “‘Kamu mahasiswa ya?’ Gitu. Saya bukan pak. Langsung datang semua. Langsung dipaksa buat ngomong kalau gue mahasiswa. Ya sudah gue diam saja gitu,” tambahnya.

    Adapun, Raka mengaku telah mengalami kekerasan dibagian kepala dan tangan kanan karena berusaha menahan pukulan dari peristiwa pengeroyokan tersebut. 

    “Iya menahan pukulan, memar dikit tidak apa-apa lah,” pungkas R.

    Sekadar informasi, aksi massa telah dipukul mundur sekitar 19.52 WIB. Anggota kepolisian yang diperkirakan mencapai ratusan itu mulai memukul mundur dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa. 

    Perlahan, massa aksi mulai dipukul mundur ke arah timur atau menuju flyover Ladokgi. Sebelumnya, aksi pembubaran massa itu dilakukan lantaran kepolisian menilai bahwa massa aksi telah melewati izin waktu demonstrasi yang sudah ditentukan.

    Di lain sisi, massa aksi tetap bertahan. Pasalnya, tuntutan demonstrasi terkait dengan penolakan RUU TNI tak kunjung diindahkan pihak DPR RI.

    Salah satu tuntutan dari massa aksi yaitu agar pejabat DPR RI bisa membatalkan RUU No.34/2004 tentang TNI (RUU TNI) yang telah disahkan pada sidang paripurna sebelumnya.

  • Unjuk Rasa Menolak Revisi UU TNI di DPRD DIY Berakhir Ricuh

    Unjuk Rasa Menolak Revisi UU TNI di DPRD DIY Berakhir Ricuh

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di kantor DPRD DIY berujung ricuh. Polisi membubarkan paksa massa aksi pada Jumat (21/3/2025) dini hari WIB setelah massa bertahan hingga melewati batas waktu yang ditentukan.

    Sekitar pukul 01.00 WIB, aparat kepolisian mulai bergerak membubarkan massa yang tetap bertahan di kantor DPRD DIY. Upaya ini mendapat perlawanan dari peserta aksi yang melempar batu, balok, hingga kembang api ke arah petugas.

    Kericuhan pun tak terhindarkan, dipicu oleh ketidakpuasan massa terhadap tindakan kepolisian. Sempat terjadi adu mulut antara demonstran dan aparat sebelum akhirnya polisi berhasil memukul mundur massa peserta unjuk rasa menolak revisi UU TNI dari kawasan kantor DPRD DIY.

    Sebelumnya, kepolisian telah memberikan imbauan agar massa membubarkan diri secara damai. Namun, karena tidak diindahkan, pembubaran paksa dilakukan secara bertahap.

    Massa yang terus bergerak mundur diarahkan menuju Jalan Malioboro hingga ke area parkir Abu Bakar Ali. Sepanjang perjalanan, demonstran berusaha bernegosiasi dengan aparat agar tidak terjadi bentrokan lebih lanjut.

    Sekitar pukul 02.00 WIB, situasi akhirnya kondusif setelah massa sepenuhnya meninggalkan lokasi unjuk rasa. Unjuk rasa menolak revisi UU TNI ini digelar sejak Kamis (21/3/2025) pagi oleh elemen mahasiswa di Yogyakarta.

  • Harga Tiket Bus Sinar Jaya, Gunung Harta, Rosalia Indah, dan PO Haryanto untuk Lebaran 2025

    Harga Tiket Bus Sinar Jaya, Gunung Harta, Rosalia Indah, dan PO Haryanto untuk Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah daftar harga tiket bus Sinar Jaya, Gunung Harta, Rosalia Indah, dan PO Haryanto untuk lebaran 2025.

    Kendaraan bus menjadi salah satu alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk mudik dan balik pada momen lebaran 2024 ini.

    Di antaranya banyaknya pilihan bus yang ada, Sinar Jaya, Gunung Harta, Rosalia Indah, dan PO Haryanto menjadi yang cukup banyak diminati.

    Ada beberapa rute populer yang banyak dicari untuk perjalanan mudik masyarakat jelang lebaran 2025. 

    Berikut Bisnis telah merangkum daftar harga tiket bus Sinar Jaya, Gunung Harta, Rosalia Indah, dan PO Haryanto untuk rute-rute populer. 

    Harga Tiket Bus Sinar Jaya

    Jakarta – Jogja: Mulai Rp400.000

    Jakarta – Solo: Mulai Rp200.000-an

    Jakarta – Brebes: Mulai Rp150 ribuan

    Jakarta – Tulungagung: Mulai Rp420 ribuan

    Jakarta – Ngawi: Mulai Rp440.000

    Jakarta – Madiun: Mulai Rp475.000

    Jakarta – Semarang: Mulai Rp210.000

    Jakarta – Malang: Mulai Rp460.000

    Harga di atas diambil dari berbagai situs penyedia tiket bus dan web resmi, harga bisa berubah sewaktu-waktu.

    Harga Tiket Bus Gunung Harta

    Jakarta – Jogja: Tidak ditemukan

    Jakarta – Solo: Rp460 ribuan

    Jakarta – Brebes: Tidak ditemukan

    Jakarta – Tulungagung: Rp600 ribuan

    Jakarta – Ngawi: Rp520 ribu – Rp570 ribu

    Jakarta – Madiun: Rp520 ribu – Rp570 ribu

    Jakarta – Semarang: Rp500 ribu – Rp600 ribu

    Jakarta – Malang: Rp710 ribu – 730 ribuan

    Harga di atas diambil dari berbagai situs penyedia tiket bus dan web resmi, harga bisa berubah sewaktu-waktu.

    Daftar Harga Tiket Bus Rosalia Indah dan PO Haryanto ada di halaman selanjutnya…

  • Google Hadirnya Widget Lock Screen untuk Android 16, Apa Fungsinya? – Page 3

    Google Hadirnya Widget Lock Screen untuk Android 16, Apa Fungsinya? – Page 3

    Saat dirilis, semua widget Android secara default akan tersedia di layar kunci. Namun, pengembang perlu menambahkan android:showWhenLocked = “true” agar widget mereka dapat membuka aktivitas tanpa memerlukan autentikasi pengguna.

    Mereka juga dapat mencegah widget muncul di layar kunci dengan menandainya sebagai “bukan pelindung kunci.”

    Produsen perangkat (OEM) memiliki kontrol atas cara widget diaktifkan, tetapi tidak dapat mengubah antarmuka widget itu sendiri.

    Masih belum diketahui produsen mana yang akan mengadopsi versi widget layar kunci dari Google.

    Jika fitur ini disambut baik oleh pengguna, hal ini dapat mendorong pengembang untuk menciptakan widget yang lebih baik dan berkontribusi pada perkembangan ekosistem Android.