Blog

  • Tiga ABH Asal Gresik yang Terlibat Curanmor Direhabilitasi

    Tiga ABH Asal Gresik yang Terlibat Curanmor Direhabilitasi

    Gresik (beritajatim.com)- Masyarakat Gresik dikagetkan adanya pelaku curanmor masih dibawah umur. Mereka adalah FN (12) kemudian HR (9) dan NA (10). Atas perbuatannya itu, akhirnya dicap sebagai anak berhubungan dengan hukum, atau ABH. Ini karena terbukti menjalankan aksinya di empat tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.

    Sebelum diamankan polisi, ketiga ABH itu kepergok melakukan aksi curanmor di Jalan Harun Thohir Gresik.

    Saat menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik. Ketiga pelaku itu mengaku aksi yang dilakukan ini untuk kebutuhan pribadi.

    “Aksi pencurian itu dilakukan murni atas keinginan pribadi. Mereka juga mengakui sudah 4 kali beraksi,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, Rabu (19/3/2025).

    Ia menambahkan, dari semua aksi yang dilakukan. Aksi yang terakhir
    tidak berjalan mulus lantaran kepergok oleh korban. Karena kasihan, pelaku tidak diproses secara hukum.

    “Korban memilih untuk memaafkan. Namun, atas serangkaian peristiwa yang dilakukan kami akan memproses ABH tersebut sesuai prosedur sistem peradilan pidana anak,” imbuhnya.

    Alasan melalui peradilan anak, sebagai efek jera dan pembinaan bagi para bocah yang masih berusia dibawah 12 tahun itu. Pihaknya juga menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) maupun Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (KBPPA) Gresik selama proses hukum bergulir.

    “Motifnya ekonomi. Untuk hiburan dan kesenangan mereka,” terang mantan tutur Abid.

    Dari empat aksi yang telah dilakukan,
    hanya satu motor yang berhasil dijual. Mirisnya ABH tersebut menawarkan motor kepada orang lain seharga Rp 150 ribu.

    “Motornya ditawarkan kepada orang yang dijumpai di jalan. Lalu uang hasil penjualan digunakan untuk bermain di Time Zone,” ungkap Abid.

    Sementara itu, secara terpisah Kepala Dinas KBPPA Gresik dr Titik Ernawati menyatakan hasil pendampingan psikologis yang dilakukan, faktor penyebab mereka nekat melakukan pencurian karena masalah pola asuh dan ekonomi.

    “Tidak ada pola asuh yang disiplin dan keras. Apalagi sosok orang tua khususnya ibu, yang memilih berpisah,” paparnya.

    Untuk itu lanjut Titik, pihaknya merekomendasikan agar ketiga ABH tersebut dilakukan rehabilitasi sambil menjalani proses penyelidikan lantaran telah melakukan pencurian berulang kali.

    “Semua ABH ini terus didampingi serta pendampingan supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi,” pungkasnya. (dny/kun)

  • ‘Kiamat’ Muncul di Pakistan, Sungai Berubah Jadi Daratan Luas

    ‘Kiamat’ Muncul di Pakistan, Sungai Berubah Jadi Daratan Luas

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Belajar dari Bung Hatta, Begini Strategi Menghadapi Tantangan Ekonomi Nasional

    Belajar dari Bung Hatta, Begini Strategi Menghadapi Tantangan Ekonomi Nasional

    Jakarta: Pemikiran Bung Hatta tentang kedaulatan rakyat, semangat gotong-royong, dan keadilan sosial dinilai tetap relevan dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi Indonesia saat ini. 
     
    Gagasan-gagasan tersebut bisa menjadi pedoman bagi para pemangku kebijakan dalam menentukan arah pembangunan ekonomi yang lebih berkeadilan.
     
    Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan bahwa warisan pemikiran para pendiri bangsa, termasuk Bung Hatta, dapat menjadi landasan dalam mencari solusi atas permasalahan ekonomi nasional.

    “Pemikiran para pendiri bangsa terkait pembangunan perekonomian nasional sejatinya bisa kita cermati bersama sebagai bagian dari upaya untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini,” ujar Lestari dalam sambutan tertulisnya pada diskusi daring bertajuk Relevansi Pemikiran Sosial Ekonomi Bung Hatta dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Denpasar 12 bersama Yayasan Hatta dan LP3ES, Rabu, 19 Maret 2025.
     
    Menurut Lestari, konsep kedaulatan rakyat, gotong-royong, dan keadilan sosial yang diperjuangkan Bung Hatta seharusnya menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi saat ini. 
     
    Ia pun mendorong generasi penerus untuk belajar dari strategi para pendiri bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi di masa lalu.
     

    Prinsip ekonomi Pancasila
    Senada dengan itu, Anggota Pembina Yayasan Hatta, Sri Edi Swasono, menjelaskan bahwa konsep ekonomi Pancasila merujuk pada Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan prinsip demokrasi ekonomi. Selain itu, dasar-dasar keadilan sosial dalam sistem ekonomi Indonesia juga termaktub dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 serta sila kelima Pancasila.
     
    Sri Edi juga mengungkapkan bahwa pada 1965, ekonom Emil Salim pernah menyusun naskah Sistem Ekonomi dan Ekonomi Indonesia atas penugasan dari Departemen Urusan Research Nasional. Dalam naskah tersebut, Emil Salim menekankan bahwa sistem ekonomi Indonesia merupakan sistem ekonomi sosialisme Pancasila yang mengedepankan nilai kekeluargaan dan solidaritas.
     
    “Kekeluargaan dalam ekonomi Indonesia bermakna brotherhood, di mana setiap elemen masyarakat memiliki tanggung jawab bersama dalam pengembangan perekonomian,” tutur Sri Edi.
     
    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bung Hatta melihat sistem ekonomi Indonesia sebagai ekonomi sosialis yang lahir dari semangat perjuangan rakyat dalam menghadapi ketidakadilan di masa kolonial.
     
    Pemikiran Bung Hatta tentang koperasi sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan juga masih sangat relevan hingga saat ini. Hal ini disampaikan oleh Dosen FEB Universitas Muslim Indonesia, Ratna Sari. Menurutnya, Bung Hatta menekankan tiga prinsip utama dalam membangun perekonomian, yaitu kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan demokrasi ekonomi.
     
    “Bung Hatta percaya bahwa sebuah negara merdeka harus memiliki ekonomi yang mandiri, dan koperasi adalah bentuk ekonomi yang paling sesuai dengan budaya Indonesia,” kata Ratna.
     
    Dalam konsep demokrasi ekonomi yang diusung Bung Hatta, masyarakat memiliki kendali atas sumber daya ekonomi. Ratna menegaskan bahwa rakyat tidak hanya berhak memilih pemimpin, tetapi juga harus memiliki peran dalam menentukan arah pembangunan ekonomi.
     

    Sementara itu, Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI, Usman Kansong, menambahkan bahwa pemikiran Bung Hatta dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial selalu berorientasi pada kedaulatan rakyat. Ia menilai bahwa konsep demokrasi ekonomi yang digagas Bung Hatta bertujuan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat secara merata.
     
    “Dalam politik, Bung Hatta mengedepankan demokrasi kerakyatan, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat,” ujar Usman.
     
    Pada sektor sosial, lanjutnya, pemikiran Bung Hatta tentang pendidikan menitikberatkan pada pemberdayaan rakyat, dengan tujuan akhir terciptanya keadilan sosial. Sementara di bidang ekonomi, ia berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945 dan konsep koperasi yang ia pelajari hingga ke negara-negara Skandinavia.
     
    Menurut Usman, pemikiran Bung Hatta juga memiliki corak ke-Indonesia-an yang kental, dengan nilai-nilai religiusitas yang berakar kuat, terutama dalam konteks keislaman. Ia pun melihat bahwa gagasan Bung Hatta menawarkan jalan tengah di antara dua kutub ekstrem, yakni komunisme dan liberalisme.
     
    “Pertanyaannya, apakah kita sudah benar-benar mengimplementasikan pemikiran Bung Hatta dalam kebijakan ekonomi kita saat ini?” pungkas Usman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Laksda Edwin Rajo Resmi Jabat Wagub Lemhannas

    Laksda Edwin Rajo Resmi Jabat Wagub Lemhannas

    Jakarta, Beritasatu.com – Laksamana Madya (Laksda) TNI Edwin Rajo Mangkuto resmi dilantik sebagai wakil gubernur (wagub) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Dengan pengalaman panjang di TNI, termasuk sebagai panglima Kolinlamil dan Komandan Puspenerbal, Edwin Rajo siap membawa perspektif strategis dalam kepemimpinan nasional.

    Kariernya di TNI mencakup berbagai posisi strategis, seperti komandan pusat Polisi Militer TNI, asisten perencanaan umum Panglima TNI, dan panglima Kolinlamil. Dengan latar belakang akademis di bidang hukum dan pertahanan, Edwin diharapkan dapat memperkuat peran Lemhannas dalam mencetak pemimpin nasional yang tangguh.

    “Saya ingin mengaplikasikan pengalaman di bidang perencanaan strategis, koordinasi lintas matra, dan pengelolaan sumber daya manusia untuk memperkuat program kepemimpinan di Lemhannas,” ujar Edwin seusai pelantikan, Rabu (19/3/2025).

    Selain itu, dengan latar belakangnya sebagai perwira tinggi TNI AL, Edwin melihat keamanan maritim sebagai isu strategis yang harus diperkuat dalam kurikulum kepemimpinan nasional. 

    “Keamanan maritim adalah elemen vital bagi kedaulatan dan ketahanan negara. Saya ingin memastikan para pemimpin masa depan memahami tantangan geopolitik dan geostrategis yang terkait dengan aspek ini,” tambah Edwin.

    Kehadiran Laksdya TNI Edwin Rajo Mangkuto di Lemhannas diharapkan dapat memperkuat peran lembaga ini dalam mencetak pemimpin yang tangguh dan siap menghadapi tantangan bangsa di masa depan.

  • Tinjau TPST Bantar Gerbang Bekasi, Zulhas Jelaskan Potensi Pengolahan Sampah Jadi Energi – Halaman all

    Tinjau TPST Bantar Gerbang Bekasi, Zulhas Jelaskan Potensi Pengolahan Sampah Jadi Energi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan sampah yang diolah secara efisien mampu menjadi sumber energi baru. 

    Menurutnya, hal itu sudah terjadi di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

    Zulhas mengatakan teknologi tersebut mampu menyulap sampah menjadi bahan bakar bagi industri semen. Namun sampah-sampah tersebut harus diolah terlebih dahulu.

    “Sebetulnya sudah ada kemajuan pengelolaan sampah di Bantar Gebang ini ya. Ini paka RDF ya karena ada pabrik semen jadi ada yang nampung,” kata Zulhas saat meninjau TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025).

    Zulhas mengatakan sebelum diubah menjadi sumber energi ramah lingkungan, sampah diolah terlebih dahulu dengan cara dicacah dan dikeringkan. Hal itu bertujuan agar kadar air mampu berkurang hingga 25 persen.

    Menurutnya, proses tersebut hingga menjadi sumber energi baru bermanfaat dalam mengurai masalah sampah. Sebab teknologi tersebut mampu mengurangi sampah hingga 2.000 ton per hari, serta sisanya dari proses RDF bisa dimanfaatkan untuk industri batu bata.

    “Ini 2.000 ton satu hari sampahnya sebagian dipisah bisa disuplai ke pabrik semen. Yang lain jadi batu-bata tadi ya,” ungkapnya.

    Dia mengatakan untuk memaksimalkan potensi tersebut maka pihaknya bakal menyempurnakan aturan yang sudah ada.

    Dia juga mengajak pemerintah daerah untuk saling berkolaborasi dalam mengatasi masalah sampah.

    “Tapi memang untuk menuntaskan ini ada tadi saya sudah sampaikan mengenai aturan yang harus kita sempurnakan. Nanti pemerintah daerah cukup menyiapkan lahan,” tuturnya.

    Zulhas mengatakan kalau pemda sudah menyiapkan lahan maka investor akan masuk untuk meningkatkan SDM.

    “Lahan (yang disiapkan pemda), investor bisa langsung ke SDM beri izin langsung kontrak dengan PLN. Jadi Lebih singkat,” tandas Ketua Umum PAN tersebut.

    Turut hadir dalam tinjauan tersebut Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Jakarta Pramono Anung, Kepala BNPB Suharyanto, dan Wakil Kota Bekasi Tri Adhianto.

     

     

  • BNN dan Trunojoyo Institute perkuat sinergi generasi muda dalam P4GN

    BNN dan Trunojoyo Institute perkuat sinergi generasi muda dalam P4GN

    “Semakin banyak masyarakat yang terlibat, artinya berbagai pendekatan komunitas menjadi sangat penting karena persoalan narkotika ini ada dalam ruang sosial di mana masyarakat itu berada,”

    Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama organisasi pemuda, Trunojoyo Institute, memperkuat sinergi generasi muda dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) pada pertemuan di Jakarta, Selasa (18/3).

    Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom mengatakan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan narkotika sangat penting, sejalan dengan beberapa program BNN yang melibatkan unsur masyarakat lokal dalam upaya pemberdayaan masyarakat serta pencegahan penyalahgunaan narkotika.

    “Semakin banyak masyarakat yang terlibat, artinya berbagai pendekatan komunitas menjadi sangat penting karena persoalan narkotika ini ada dalam ruang sosial di mana masyarakat itu berada,” kata Marthinus, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Trunojoyo Institute merupakan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan kebijakan ekonomi, politik, pengembangan sumber daya multi-sektoral, serta peningkatan kapasitas intelektual dan keterampilan pemuda di Indonesia.

    Berdiri sejak tahun 2022 silam, Direktur Eksekutif Trunojoyo Institute Mochamad Sultoni menyebutkan pihaknya memiliki visi besar dalam mewujudkan kebebasan individu dalam berpendapat serta berkontribusi meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan politik masyarakat Indonesia.

    Salah satu program yang diusung Trunojoyo Institute, yakni penguatan upaya penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika berbasis komunitas atau Community-Based Narcotic Eradication Unit.

    Ia menjelaskan program tersebut melibatkan masyarakat lokal dalam mendeteksi dini aktivitas narkoba di lingkungannya serta mendorong kolaborasi antara penegak hukum dan masyarakat sipil.

    “Kami berharap dapat menjadi bagian dari upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba sebagai perwujudan dalam mendukung salah satu program Astacita Presiden Republik Indonesia,” ujar Sultoni dalam kesempatan yang sama.

    Adapun berbagai langkah strategis yang dilakukan Sultoni bersama rekan-rekannya mendapat apresiasi dari Kepala BNN.

    Kedua pihak berharap kunjungan tersebut akan membuahkan hasil kerja sama berpayung hukum sebagai landasan kolaborasi dalam upaya P4GN.

    Keinginan Trunojoyo Institute untuk terlibat dalam perjuangan melawan narkotika menjadi gambaran bahwa generasi muda tak menutup mata terhadap ancaman serius penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia.

    Dengan adanya kolaborasi itu, diharapkan semakin banyak generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih tanpa narkoba.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tur Konser G-Dragon Dikonfirmasi Bakal Digelar di Jakarta Juli 2025

    Tur Konser G-Dragon Dikonfirmasi Bakal Digelar di Jakarta Juli 2025

    JAKARTA – G-Dragon baru saja mengumumkan jadwal tur konser Übermensch di beberapa kota. Jakarta pun menjadi salah satu destinasi pertunjukan tunggal sang leader BigBang tersebut.

    Konser GD di Jakarta akan digelar pada 26 Juli mendatang di Indonesia Arena Senayan, Jakarta. Hal itu disampaikan akun resmi Fanplus1dotcom pada hari ini, Rabu 19 Maret.

    Pengumuman G-Dragon World Tour fase 1 mencakup sejumlah kota di beberapa negara Asia. Dimulai pada 10 Mei di Tokyo, konser akan singgah ke Bulacan, Kuala Lumpur, Osaka, Taipei hingga 10 Agustus di Hong Kong.

    VIP dan fans Kwon Jiyong di Tanah Air pun antusias melihat pengumuman tersebut. Meski hanya mendapat satu jadwal pertunjukan, mereka tetap bersemangat karena perang tiket dipastikan bakal sengit.

    “Indonesia sehari aja king serius ini??? 😭,” kata salah satu fans di kolom komentar Instagram @fanplusonedotcom. “Alhamdulillah JAKARTA.. I’M SO EXCITED 😭😭😭,” sahut lainnya.

    Konser solo G-Dragon akan membawa materi-materi di album terbaru, Übermensch sebagai sajian utama. Album ini memuat karya-karya eksploratif GD dengan beragam warna dan genre.

    Artis yang mendapat predikat raja K-Pop ini terakhir kali menggelar tur pada 2017 lalu. Setelah tujuh tahun lebih berselang, ia siap kembali menghibur para penggemar di berbagai belahan dunia dengan seni pertunjukan artistik dan berkelas.

  • Kesaksian Tersangka Perjudian Soal 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Oknum TNI Bawa Laras Panjang – Halaman all

    Kesaksian Tersangka Perjudian Soal 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Oknum TNI Bawa Laras Panjang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Z datang ke arena sabung ayam yang menjadi lokasi gugurnya tiga polisi setelah menerima undangan dari Kopka Basarsyah melalui media sosial.

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan penetapan tersangka ini setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan tim join investigasi yang terdiri dari TNI-Polri.

    Helmy menjelaskan, dalam peristiwa di Lampung tersebut ada dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan untuk tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” katanya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa.

    Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Kesaksian Z Terkait Kasus Penembakan 3 Polisi

    Terkait kasus penembakan yang menewaskan tiga polisi, Z pun mengaku melihatnya langsung.

    Irjen Helmy Santika, mengatakan, empat saksi mata, salah satunya berinisial Z mengungkapkan bahwa ia melihat langsung seorang prajurit TNI menembak tiga anggota polisi di arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).

    Namun, Helmy tidak menjelaskan siapa yang melakukan penembakan.

    Saksi Z juga melihat dua anggota TNI yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah membawa senjata api laras panjang serta senjata yang diselipkan di pinggang.
     
    “Lalu empat orang dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum itu menembak dengan senjata laras panjang,” kata Helmy. 

    Helmy mengatakan, jarak tembak antara pelaku dengan korban sangat dekat, berkisar antara 6 hingga 13 meter.

    “Ada yang menyebut jarak 6 meter dan ada yang menyebut 13 meter,” kata Helmy.

    Sekadar informasi Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, serta dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripka M. Ghalib Surya Ganta meninggal dunia setelah ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam.

    Belakangan dua anggota TNI pun diamankan Denpom 23 Lampung.

    Keduanya terduga pelaku penembakan masing-masing atas nama Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    (Tribunnews.com/ tribunlampun.co.id/ Riyo Pratama/ kompas.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Polda Lampung Tetapkan Satu Tersangka dalam Kasus Sabung Ayam di Way Kanan

  • Peta Bintang Abad ke-11 Ungkap Sejarah Astronomi Islam, Kristen, dan Yahudi

    Peta Bintang Abad ke-11 Ungkap Sejarah Astronomi Islam, Kristen, dan Yahudi

    Jakarta

    Sebuah astrolabe abad ke-11 yang ditemukan di sebuah museum di Verona, Italia, merupakan bukti nyata adanya pertukaran dan kerja sama ilmiah antara umat Muslim, Kristen, dan Yahudi.

    Astrolabe atau astrolab adalah alat astronomi kuno yang digunakan untuk menghitung posisi benda langit, seperti bintang, Matahari, Bulan, dan planet. Dalam Islam, astrolab juga dapat digunakan untuk menentukan waktu salat dan berpuasa.

    Dikutip dari Space.com, astrolabe ini menonjol karena dibuat oleh perajin Muslim, kemudian berpindah tangan ke tangan pengguna Yahudi dan Kristen, yang menerjemahkan dan memodifikasi perangkat genggam tersebut selama berabad-abad.

    Astrolab yang digunakan secara luas seperti itu, yang berasal dari hampir seribu tahun yang lalu merupakan penemuan yang sangat langka.

    Selama puluhan tahun, astrolabe perunggu itu terbengkalai di arsip Fondazione Museo Miniscalchi-Erizzo di Verona, tanpa diketahui nilai sebenarnya. Hingga akhirnya, kurator museum Giovanna Residori penasaran dan menarik perhatian Federica Gigante, seorang sejarawan di Cambridge University yang mengkhususkan diri dalam penelitian pertukaran material dan intelektual antara orang-orang Islam dan Eropa.

    “Kurator saat ini menganggapnya sebagai objek yang menarik dan ingin mengetahui lebih banyak tentangnya. Saya tidak sengaja melihatnya di situs web museum, jadi itu adalah kebetulan yang membahagiakan,” kata Gigante.

    Astrolab Verona. Foto: Federica Gigante

    Saat memeriksa astrolab itu, Gigante terkejut mengetahui betapa rumitnya sejarah perangkat khusus ini. Astrolab ditemukan oleh orang Yunani kuno, tetapi tidak ada satu pun astrolab yang bertahan hingga saat itu.

    Sebaliknya, contoh paling awal berasal dari akhir abad ke-8 dan dibuat oleh astronom Arab, yang saat itu memimpin dunia dalam hal keterampilan ilmiah.

    Penggunaan Astrolab

    Astrolab dibuat dari sebuah cakram, yang di sekeliling tepinya ditandai waktu atau derajat pemisahan sudut. Di cakram ini disematkan satu atau lebih lempeng melingkar, masing-masing lempeng untuk lintang tertentu, dan di atasnya ada lempeng lain yang disebut rete (diucapkan ‘ree-tee’), yang di atasnya terdapat bagan yang menggambarkan bintang-bintang paling terang di langit.

    Ide dari alat ini adalah memutar rete sehingga posisi bintang-bintang sesuai dengan apa yang ada di langit, dan kemudian menggunakan skala jam di sekeliling tepinya untuk menentukan waktu.

    Astrolab dirancang oleh perajin Muslim secara khusus dengan mempertimbangkan waktu beribadah dan fungsi keagamaan.

    “Setiap masjid pasti punya satu. Itu sangat masuk akal, karena fungsi utama astrolab adalah untuk memberi tahu waktu, dan itu adalah salah satu hal yang dilakukan muazin dari menara, yaitu melantunkan waktu salat,” kata Gigante.

    Federica Gigante dari University of Cambridge memeriksa astrolab Verona berusia seribu tahun. Foto: Federica Gigante

    Ada sekitar selusin contoh astrolab buatan Arab dalam koleksi museum di seluruh dunia, tetapi yang membuat astrolab di museum Verona menonjol adalah karena astrolab tersebut juga menampilkan prasasti dalam bahasa Ibrani dan bahasa barat yang digunakan di negara-negara Kristen saat itu, dalam hal ini mungkin Italia.

    Gigante mengatakan bahwa astrolab tersebut mungkin dibuat di Spanyol, pada akhir abad ke-11. Namun, ia tidak dapat memastikan kapan tepatnya. “Posisi bintang tidak begitu akurat untuk dapat menentukan tanggalnya dari posisi tersebut,” katanya.

    Jejak Islam, Kristen, dan Yahudi

    Selama seribu tahun sejak astrolab dibangun, bintang-bintang telah bergeser relatif terhadap latar belakang tetap sekitar 14 derajat. Namun Gigante menemukan bahwa mencoba memutar balik langit agar sesuai dengan posisi pada astrolab untuk menentukan kapan astrolab dibuat tidak berhasil, karena posisi bintang pada astrolab tidak seakurat pengukuran modern.

    Sebaliknya, Gigante meneliti tabel koordinat bintang kuno yang menjadi asal usul astrolab era ini. Ia berfokus pada astrolab dari Al-Andalus, yang merupakan wilayah yang dikuasai Muslim di wilayah yang sekarang disebut Spanyol. Baik Muslim maupun Yahudi hidup berdampingan di Al-Andalus, dan semuanya berbicara bahasa Arab.

    Astrolab Verona menampilkan prasasti dalam bahasa Arab, yang berbunyi “untuk Isḥāq […]/karya Yūnus.” Dalam bahasa Inggris, nama-nama tersebut adalah Isaac dan Jonah, dan kemungkinan besar adalah julukan Yahudi yang ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu Gigante berfokus pada Al-Andalus.

    Tampilan dekat astrolab, menunjukkan prasasti Ibrani di kiri atas di atas tanda Arab. Foto: Federica Gigante

    “Jika kita pikirkan seperti apa Spanyol pada abad ke-11, ada banyak observatorium berbeda yang berupaya menyusun bagan koordinat bintang dan posisi planet, dan ini adalah kelompok kerja ilmuwan yang selalu terdiri dari orang Yahudi dan Muslim yang bekerja bersama-sama,” kata Gigante.

    Meskipun ia tidak dapat mengidentifikasi tabel koordinat bintang tertentu yang menjadi dasar astrolab Verona, ia menemukan satu tabel yang berasal dari Al-Andalus pada tahun 1068 yang mendekati.

    Hal ini didukung oleh lebih banyak prasasti pada salah satu lempeng yang dapat dibalik, yang menyatakan bahwa prasasti tersebut menunjukkan garis lintang Cordoba dan Toledo, yang keduanya merupakan kota di wilayah tersebut.

    Namun, pada suatu saat astrolab tersebut tampaknya telah berpindah tangan. Plat kedua ditambahkan dengan tulisan Arab yang menyatakan bahwa astrolab tersebut akan digunakan di Afrika Utara, di suatu tempat di Mesir atau Maroko saat ini.

    Setelah itu, astrolab tersebut mengalami modifikasi lebih lanjut. Tanda-tanda Arab dicoret dan diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, bahasa orang-orang Yahudi di seluruh dunia. Setelah itu, angka-angka samar yang ditulis dalam bahasa Barat juga digoreskan ke cakram, sebelum akhirnya astrolab tersebut sampai ke tangan Ludovico Moscardo, seorang bangsawan abad ke-17 di Verona.

    Benda itu menjadi bagian dari koleksi di Museum Moscardo miliknya, yang pada 1964 diserap ke dalam Fondazione Museo Miniscalchi-Erizzo, sebelum akhirnya menarik perhatian Gigante.

    “Astrolab adalah telepon pintar pada masanya. Setiap orang terpelajar, terutama mereka yang bekerja di bidang astronomi atau astrologi, pasti punya satu,” kata Gigante.

    Setengah dari pengguna ini, seperti muazin di menara masjid, akan menggunakannya untuk membuat pembacaan astronomi untuk wilayah keagamaan. Setengah lainnya akan menggunakannya untuk tujuan astrologi. Kembali pada abad ke-11, ketika pemahaman kita tentang langit terbatas, astronomi dan astrologi dianggap sebagai hal yang sama.

    “Ketika astrolab sampai ke tangan orang Yahudi dan Kristen, saya perkirakan astrolab lebih banyak digunakan untuk keperluan astrologi daripada keperluan keagamaan, meskipun para pendeta juga menggunakan astrolab untuk waktu berdoa,” kata Gigante.

    Astrolab dengan tulisan dalam bahasa Ibrani sangat langka. Gigante mengetahui satu di British Museum di London tetapi tidak ada yang lain, meskipun banyak yang mungkin hilang karena kerusakan waktu.

    Akan tetapi, kelangkaan mereka menekankan bagaimana sebagian besar astrolab dari era ini berasal dari Muslim dan digunakan secara eksklusif oleh Muslim. Oleh karena itu, astrolab Verona memiliki kepentingan historis karena asal-usulnya sama-sama berasal dari Islam, Yahudi, dan Kristen.

    Ini adalah pengingat yang tepat waktu, mengingat berbagai peristiwa tragis yang sedang terjadi di Timur Tengah, bahwa di masa lalu berbagai bangsa dapat hidup berdampingan dan berbagi pengetahuan.

    (rns/rns)

  • Video: Strategi Percepatan Swasembada Pangan di Sektor KP

    Video: Strategi Percepatan Swasembada Pangan di Sektor KP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Untuk mendukung dan merealisasikan swasembada pangan, CNBC Indonesia menggelar Food Summit 2025 dengan tema “Pangan Berdaulat, Indonesia Semakin Kuat”. Acara ini mengupas berbagai langkah strategis dalamAsta Cita, mulai dari modernisasi pertanian, penguatan infrastruktur logistik, pemberdayaan petani, dan pendekatan berkelanjutan, sehingga swasembada pangan secara konkret dapat tercapai.

    Selengkapnya saksikan dialog Andi Shalini bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu, Ketua Asosiasi Tuna Indonesia Saut Hutagalung dan Direktur Utama PT Garam Abraham Mose di Program CNBC Indonesia Food Summit 2025, Rabu (19/03/2025).