Blog

  • Kanit Reskrim Ipda Ahmad Efendi Tersangka Tewasnya Siswa SMA di Asahan, Terancam 15 Tahun Penjara – Halaman all

    Kanit Reskrim Ipda Ahmad Efendi Tersangka Tewasnya Siswa SMA di Asahan, Terancam 15 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Asahan, Polda Sumatra Utara (Sumut) menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan oknum polisi yang menewaskan seorang siswa SMA bernama Pandu Brata Siregar (18).

    Para tersangka itu adalah Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi, serta dua warga sipil bernama Dimas Adrianto alias Bagol dan Yudi Siswoyo.

    Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono, mengatakan ketiga tersangka dijerat pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar.

    “Juncto pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP, dengan ancaman maksimal 12 tahun, kemudian kami subsiderkan dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP mengatur tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun,” ujar Sumaryono saat konferensi pers di di Aula Wira Satya, Polres Asahan, Selasa (18/3/2025), dilansir Tribun-Medan.com.

    Selain menangkap para pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti, yaitu tiga unit sepeda motor, satu senjata api revolver milik tersangka Ipda Ahmad Efendi, senter, ponsel, dua celana, dua kaos, dan sepasang sandal.

    “Kami juga sudah melakukan serangkaian kegiatan, pemeriksaan saksi yang nanti akan dikuatkan dengan saksi ahli, kami juga sudah melakukan ekshumasi atau bedah mayat terhadap korban, prarekontruksi di TKP, kami telah menyita alat bukti, gelar perkara, meminta keterangan tersangka, dan kami akan melakukan pemberkasan untuk diserahkan ke Jaksa,” terangnya.

    Peran Ipda Ahmad Efendi

    Kejadian bermula saat korban menonton balap lari pada Minggu (9/3/2025) malam, yang akhirnya dibubarkan oleh polisi.

    Diceritakan oleh seorang kerabat Pandu yang tak ingin disebutkan namanya ini, korban sempat mengaku ditendang sebanyak dua kali oleh polisi.

    Akhirnya terjadilah aksi kejar-kejaran antara diduga polisi dengan sepeda motor yang ditumpangi oleh korban.

    Setelah diamankan, korban sempat dibawa ke Polsek Simpang Empat lalu dijemput dan dibawa berobat.

    Setelah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, Pandu dinyatakan meninggal dunia pada Senin (10/3/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, dokter mendiagnosa korban mengalami pendarahan di bagian organ dalam.

    Ditemukan juga beberapa luka lain di bagian kepala dan wajah korban.

    Dalam prarekontruksi pada Senin (17/3/2025) kemarin, terlihat Ipda Ahmad Efendi meletuskan tembakan ke udara sebanyak tiga kali saat melakukan pengejaran terhadap korban bersama empat rekannya.

    Berjarak dua kilometer setelahnya, seorang saksi, Sahat Sagala, melompat dari sepeda motor dan meninggalkan empat orang rekannya untuk sembunyi.

    Sementara itu, berdasarkan kronologi versi tersangka Bagol, Pandu terjatuh dari sepeda motor, kemudian ditabrak oleh sepeda motor WR 155 yang dikendarai oleh Yudi Siswoyo dan Ipda Ahmad Efendi.

    Setelah ditabrak, Pandu yang sempat berlari akhirnya diamankan oleh Bagol di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

    “Setelah diamankan, Bagol memiting korban dan membanting korban,” ujar Penyidik Reskrim Polres Asahan, Nuel, saat membacakan adegan rekonstruksi, Senin.

    Selesai membanting, Bagol langsung menganiaya Pandu dengan menginjak bagian dada lalu memukul wajah korban.

    Bagol juga mencekik dan memiting korban.

    Setelah Pandu berdiri, perut korban langsung mendapatkan tendangan lutut dari Ipda Ahmad Efendi.

    “Setelah ditendang, korban dibawa oleh tersangka Dimas alias Bagol mengarah kepada motor,” jelas Nuel membacakan adegan rekonstruksi.

    Korban pun ditelentangkan dan ditodongkan senjata sembari membilang “ku tembak kau nanti”.

    Selanjutnya, korban dibawa ke Polsek Simpang Empat menggunakan sepeda motor Bagol.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Prarekonstruksi Versi Tersangka Dimas, Pandu Siregar Ditabrak Lalu di Aniaya

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)

  • Kasus Edit Foto Pakai AI hingga Tampak Tanpa Busana, Polres Gresik Tangkap Wanfaizal

    Kasus Edit Foto Pakai AI hingga Tampak Tanpa Busana, Polres Gresik Tangkap Wanfaizal

    Gresik (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Gresik bersama anggota Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan Wanfaizal Djodjah, warga Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pria tersebut diduga terlibat dalam praktik jual beli konten video pornografi melalui grup aplikasi Telegram.

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qorny, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari seorang perempuan asal Gresik. Korban melaporkan bahwa fotonya telah diedit menggunakan kecerdasan buatan (AI) hingga tampak tanpa busana, lalu disebarluaskan dalam grup Telegram yang dikelola oleh pelaku.

    “Setelah menerima laporan, kami langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKP Abid pada Selasa (18/3/2025).

    Hasil penyelidikan mengungkap keterlibatan pelaku dalam jaringan jual beli konten pornografi. Dengan bukti yang cukup, Satreskrim Polres Gresik berkoordinasi dengan Resmob Polda Metro Jaya untuk menangkap tersangka WDH di Kabupaten Tangerang Selatan.

    “Setelah diamankan, tersangka kami bawa ke Polres Gresik untuk diperiksa lebih lanjut dan kini telah menjalani penahanan,” imbuhnya.

    Dari pemeriksaan, tersangka mengaku telah menjalankan bisnis jual beli video pornografi sejak akhir tahun 2024. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan kasus tersebut.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 45 Ayat (1) jo Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    “Kasus ini masih terus kami kembangkan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat,” pungkas AKP Abid. [dny/but]

  • Bursa Efek Disuspend karena Indeks Harga Saham Gabungan Anjlok Lebih 5 Persen, Said Didu: Indonesia Gelap

    Bursa Efek Disuspend karena Indeks Harga Saham Gabungan Anjlok Lebih 5 Persen, Said Didu: Indonesia Gelap

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pemberlakuan sementara perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal tersebut menuai sorotan.

    Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu, salah satu yang menanggapi peristiwa itu. Ia menyebut Indonesia gelap dengan tagar.

    “#indonesiagelap. SOS,” tulis Said Didu dikutip dari unggahannya di X, Selasa (18/3/2025).

    Pasalnya, kata Didu, kebijakan itu diambil karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 5 persen.

    “Saat ini Bursa Efek Jakarta disuspend (penghentian penjualan saham) karena indeks harga saham gabungan turun lebih 5% – sementara harga saham negara lain naik,” ujarnya.

    Dikutip dari Antara, Trading halt diberlakukan agar perdagangan tidak semakin anjlok akibat kepanikan, sekaligus memberikan waktu bagi investor untuk mencerna situasi dan mengambil keputusan dengan lebih rasional.

    Mekanisme trading halt bukan hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga di banyak bursa saham di dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan.

    Fungsinya sama, yaitu sebagai rem otomatis untuk menghindari jatuhnya indeks secara berlebihan dalam waktu singkat.

    Sejarah menunjukkan bahwa pasar saham cenderung bereaksi secara emosional terhadap berita buruk, sehingga mekanisme ini membantu menenangkan situasi dan mencegah aksi jual yang lebih besar.

    Dalam sistem perdagangan di Indonesia, trading halt dipicu oleh beberapa kondisi. Jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen dalam satu sesi perdagangan, maka bursa akan menghentikan perdagangan selama 30 menit.

  • Lokasi Tewasnya 3 Polisi Lampung di Tangan Anggota TNI Saat Gerebek Sabung Ayam Masuk Kawasan Hitam

    Lokasi Tewasnya 3 Polisi Lampung di Tangan Anggota TNI Saat Gerebek Sabung Ayam Masuk Kawasan Hitam

    Lokasi Tewasnya 3 Polisi Lampung di Tangan Anggota TNI Saat Gerebek Sabung Ayam Masuk Kawasan Hitam

    TRIBUNJATENG.COM- Tiga anggota Polres Way Kanan, Lampung, tewas ditembak saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Senin (17/3/2025). 

    Korban adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, serta dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta.

    Penggerebekan yang melibatkan 17 personel Polisi tersebut awalnya berjalan normal hingga tiba-tiba mereka diserang oleh orang tak dikenal. Ketiga polisi tersebut meninggal di lokasi dengan luka tembak di bagian kepala.

    Hasil olah tempat kejadian perkara menemukan 12 selongsong peluru yang akan dianalisis lebih lanjut. 

    Penyelidikan bersama antara Polri dan TNI sedang berlangsung untuk mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan ini.

    Ada dua pelaku dalam kejadian tersebut, yakni Kopka Basar dan Peltu Lubis. Keduanya sudah diamankan di Denpom 23 Lampung usai menyerahkan diri.

    “Semalam keduanya sudah menyerahkan diri. Semalam dijemput tim dari Kodim/Korem dan Polisi Militer,” kata Kapendam 2 Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syahputra Siregar.

    Eko menyebut, daerah tersebut merupakan kawasan hitam

    “Kita harus memahaminya. Bahwa daerah lokasi untuk sambung ayam itu, merupakan daerah kawasan hitam. Artinya senjata-senjata yang beredar yang turun-temurun kalau diketahui itu, sudah jadi perbincangan umum. Buat di mana, dapat dari mana, bahannya dari mana, dan digunakan untuk apa, masih kita investigasi,” bebernya.

    (*)

  • Prabowo Bakal Revisi Keppres Soal KUR, Airlangga: Dorong Sektor Produktif

    Prabowo Bakal Revisi Keppres Soal KUR, Airlangga: Dorong Sektor Produktif

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan terkait optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pembiayaan sektor produktif.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa akan ada revisi Keppres mengenai KUR dengan memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam komite terkait.

    “Bapak Presiden mengarahkan agar komitenya didorong untuk meningkatkan pembiayaan usaha produktif,” kata Airlangga kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025).

    Dia menjabarkan, distribusi KUR masih didominasi oleh sektor perdagangan (48,4%), sementara sektor produktif seperti pertanian (29%), perikanan (1,7%), dan industri pengolahan (7,6%) masih relatif kecil.

    Oleh sebab itu, kata Airlangga Presiden meminta agar sektor-sektor produktif ini diperkuat guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

    “Dan tentunya nanti akan ada revisi mengenai keppres mengenai KUR, di mana komitinya akan membunyikan itu. Jadi komiti kebijakan pembiayaan usaha yang produktif,” pungkas Airlangga.

    Sebelumnya, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melaporkan realisasi kredit usaha rakyat atau KUR per 16 Maret 2025 masih rendah dari total target penyaluran tahun ini Rp300 triliun.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan, realisasi penyaluran KUR sampai 16 Maret 2025 sekitar Rp44,73 triliun atau 14,9% dari total target penyaluran Rp300 triliun di 2025.

    “Realisasi penyaluran KUR sampai 16 Maret 2025 total penyaluran nasional kurang lebih sekitar Rp44,73 triliun atau kurang lebih sekitar 14,9%,” kata Maman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Secara terperinci, realisasi penyaluran KUR usaha super mikro senilai Rp36 miliar untuk 3.937 debitur, usaha mikro Rp29 triliun ke 722.222 debitur, usaha kecil Rp15 triliun untuk 61.625 debitur, khusus Rp820 juta, dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Rp13 miliar.

    Khusus KUR untuk PMI, Maman menuturkan bahwa hal ini tidak lagi menjadi tanggung jawab Kementerian UMKM, melainkan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI.

    “Kenapa? Karena menurut kami tentu akan jauh lebih efektif dan optimal kalau Kementerian BP2MI yang mengurusi urusan PMI,” ujarnya.

  • Penjelasan SMAN 7 Jakarta soal Acara Perpisahan di Hotel, Sebut Tak Tahu Rencana, Wali Murid: Kaget

    Penjelasan SMAN 7 Jakarta soal Acara Perpisahan di Hotel, Sebut Tak Tahu Rencana, Wali Murid: Kaget

    TRIBUNJATIM.COM – Viral di media sosial sekolah SMA Negeri adakan acara perpisahan sekolah di hotel.

    Bahkan murid disebut harus bayar Rp 1,35 juta.

    Rupanya, sekolah yang dimaksud adalah SMAN 7 Jakarta.

    Terkait masalah ini, Wakil Kepala SMAN 7 Jakarta Bidang Kesiswaan Uswatun Hasana angkat bicara. menegaskan, acara perpisahan siswa yang digelar pihak sekolah hanya berupa apel pengumuman kelulusan di lingkungan sekolah.

    Ia membantah pihak SMAN 7 Jakarta berencana menggelar acara perpisahan di hotel atau di luar sekolah.

    “Sekolah kami itu mengadakan pelepasan cuma apel saat pengumuman kelulusan,” kata Ana saat ditemui di SMAN 7 Jakarta, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025), melansir dari Kompas.com.

    Ana mengatakan, apel pengumuman kelulusan itu sudah menjadi tradisi sekolah.

    Dalam apel tersebut, siswa berbaris di lapangan untuk mendengarkan pengumuman kelulusan yang dibacakan kepala sekolah.

    “Pada 6 Mei 2024 paginya sudah muncul pengumumannya. Nanti, sekolah mengadakan apel pelepasan. Itu porsinya sekolah hanya sampai situ, di sekolahan saja,” jelas dia.

    Oleh karenanya, menurut Ana, jika ada rencana acara perpisahan di luar lingkungan SMAN 7 Jakarta, hal itu bukan digelar sekolah, melainkan urusan komite.

    “Ini urusan komite. Mereka mungkin akan mengadakan sendiri. Kami (pihak SMAN 7 Jakarta) enggak ada kaitannya,” kata Ana.

    Ana menjelaskan, biasanya, acara perpisahan diurus oleh komite yang berhubungan langsung dengan wali murid.

    Oleh karenanya, biaya acara bukan bersumber dari sekolah.

    Namun, Ana belum bisa memastikan apakah komite benar-benar mengadakan acara perpisahan di luar sekolah.

    “Tapi ini belum pasti komite, mungkin ya. Kami juga enggak berani langsung memastikan (biaya-biaya perpisahan di luar sekolah) diminta komite,” ungkap dia.

    Sementara, Wakil Kepala SMAN 7 Jakarta Bidang Sarana dan Prasarana Zaenal juga menegaskan pihaknya tidak pernah mengadakan perpisahan di luar sekolah.

    Zaenal mengeklaim, pihak SMAN 7 Jakarta tidak menerima biaya apa pun dari wali murid untuk acara perpisahan sekolah.

    “Dipastikan SMAN 7 Jakarta tidak menerima apa pun itu,” tegas dia.

    Zaenal juga mengaku tak tahu menahu acara perpisahan yang diadakan di hotel.

    “Rencana perpisahan di hotel itu belum tau karena urusan komite. Kami enggak tau rencana perpisahan di luar sekolah, kami hanya sampai acara apel kelulusan di sekolah,” ungkap dia.

    Sebelumnya, seorang wali murid SMAN 7 Jakarta mengaku dibebankan biaya perpisahan di luar sekolah mencapai jutaan rupiah.

    “Saya kaget per siswa dikenakan Rp 1,35 juta untuk biaya perpisahan di luar lingkungan sekolah,” kata Ayu (bukan nama sebenarnya), saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/3/2025).

    Ayu mengetahui informasi wali murid dibebankan biaya perpisahan dari salah satu koordinator kelas. Ia mendapatkan kiriman berupa foto berjudul “Kebutuhan Kegiatan, Support Orang Tua”, pada Minggu (16/3/2025) pukul 22.57 WIB melalui chat WhatsApp.

    Lalu, ia baru membalas pada Senin, (17/3/2025) pukul 07.27 WIB untuk bertanya lebih lanjut terkait Rencana Anggaran Biaya (RAB).

    Pada RAB itu, terdapat pula biaya yang dibebankan ke wali murid untuk hotel acara perpisahan sekolah dengan total biaya Rp 183 juta. Padahal, Dinas Pendidikan melarang acara perpisahan di luar lingkungan sekolah.

    “Detail biaya yang cukup besar tersebut membuat saya lebih syok karena terdapat kenangan untuk sekolah sebesar Rp 6 juta, kenangan guru Rp 10,5 juta, dan transportasi guru Rp 9 juta,” ujar dia.

    Ayu mengaku sudah bertanya tentang surat permohonan dari kepala sekolah dan jajarannya ke Dinas Pendidikan terkait perpisahan di luar lingkungan sekolah.

    Ia juga sudah meminta surat keputusan dari Dinas Pendidikan terkait dengan perpisahan di luar lingkungan sekolah.

    “Lalu saya diberikan nomor ketua komite, saya langsung chat, tetapi beliau belum menjawab pertanyaan saya,” ungkap dia.

    Karena ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta tengah mengusut dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 7 Jakarta yang dibebankan kepada orangtua siswa kelas XII. 

    “Tim kami sedang melakukan pengecekan ke sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jakarta Sarjoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/3/2025).

    Namun, Sarjoko belum memastikan sanksi apa yang akan diberikan jika pungli terbukti terjadi di sekolah tersebut. 

    Adapun dugaan pungli ini mencuat setelah seorang wali murid, Ayu (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan bahwa ia menerima pesan WhatsApp dari koordinator kelas pada Minggu (16/3/2025) malam.

    Pesan tersebut berisi foto rincian biaya dengan judul “Kebutuhan Kegiatan, Support Orang Tua.”

    Ayu mengaku terkejut setelah membaca rincian biaya yang harus ditanggung orangtua siswa kelas XII. Biaya tersebut meliputi doa bersama, ujian tulis dan praktik, serta acara perpisahan yang dilaksanakan di hotel.

    “Saya sangat kaget karena doa bersama dan ujian ini dikenakan biaya yang begitu besar dan dibebankan kepada wali murid. Padahal sekolah ini negeri, bukan swasta,” kata Ayu saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/3/2025).

    Dalam rincian yang diterima Ayu, biaya doa bersama mencapai Rp 5 juta. Sementara itu, ujian tulis dan praktik dikenakan biaya Rp 21 juta, yang dihitung berdasarkan waktu ujian selama tujuh hari, dikalikan Rp 60.000, lalu dikalikan 50 guru.

    Tak hanya itu, acara perpisahan yang dilaksanakan di hotel dianggarkan sebesar Rp 183 juta. Padahal, menurut Ayu, Disdik Jakarta telah melarang perpisahan di luar lingkungan sekolah.

    “Untuk acara perpisahan dilaksanakan di hotel dengan biaya total 183.000.000,” jelas Ayu.

    Selain tiga kegiatan utama tersebut, terdapat sejumlah biaya lain yang juga dibebankan kepada wali murid, di antaranya:

    Kenangan untuk sekolah: Rp 6 juta
    Kenangan untuk guru: Rp 10,5 juta
    Transportasi guru: Rp 9 juta
    Buku Tahunan Sekolah (BTS): Rp 75 juta
    Suvenir angkatan: Rp 5 juta
    Medali siswa (250 siswa): Rp 5 juta
    Penghargaan siswa terbaik (50 siswa): Rp 5 juta
    Transportasi siswa dan panitia: Rp 2 juta
    Parsel tamu undangan: Rp 1 juta
    Pengisi acara: Rp 5 juta
    Jika ditotal, biaya yang dibebankan kepada orang tua siswa mencapai Rp 284,5 juta. Dengan jumlah siswa sebanyak 216 orang, setiap siswa harus membayar sekitar Rp 1,35 juta.

    “Terdapat kenangan untuk sekolah (total) sebesar Rp 6 juta, kenangan guru Rp 10.5 juta, dan transportasi guru Rp 9 juta,” kata Ayu.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Bupati Pati Imbau Warga Tak Gelar Takbir Keliling, Ajak Takbiran di Masjid

    Bupati Pati Imbau Warga Tak Gelar Takbir Keliling, Ajak Takbiran di Masjid

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Masyarakat Kabupaten Pati dianjurkan untuk tidak melakukan Takbir keliling.

    Bupati Pati, Sudewo, meminta warga melantunkan takbir di masjid atau musala di lingkungan masing-masing.

    Imbauan ini disampaikan dalam berbagai kesempatan, salah satunya saat Tarawih dan Silaturahmi Bersama (Tarhima) di Pendopo Kabupaten Pati, Minggu (16/3/2025).

    Sebelumnya, Sudewo juga mengeluarkan kebijakan terkait ketertiban menjelang sahur.

    “Beberapa waktu lalu saya menandatangani surat edaran yang berisi larangan menjalankan tongtek menjelang sahur. Alhamdulillah, ini dilaksanakan dengan baik. Hasilnya sangat positif, tidak ada keributan, dan kita bisa fokus menjalankan ibadah,” ujarnya.

    Ia juga berharap warga tidak melakukan takbir keliling pada malam Idulfitri.

    Sudewo mengingatkan bahwa keramaian di jalanan dapat menimbulkan potensi gangguan keamanan.

    “Mari kita meriahkan malam takbiran di masjid dan musala masing-masing. Kita sambut Idulfitri dengan penuh kegembiraan dalam suasana ibadah yang khusyuk,” ajaknya.

    Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pati, Abdullah Syafiq Muadz, juga mengimbau anggotanya untuk meramaikan masjid dan musala di lingkungan masing-masing daripada mengikuti takbir keliling.

    “Saya instruksikan lebih baik meramaikan masjid dan musala. Takbiran di sana juga sama saja,” ujar Gus Syafiq usai kegiatan Upgrading Kader GP Ansor Pati, Jumat (14/2/2025).

  • Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH – Pengelolaan air minum di Jakarta menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI).

    FGD bertajuk “Tantangan Pengelolaan Air Minum Jakarta: Masalah dan Solusinya” itu turut dihadiri Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi; Ketua Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali; serta pemerhati Jakarta, Sugiyanto (SGY) dan Amir Hamzah.

    Selain itu, diskusi juga turut dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan non government organization (NGO) di Jakarta.

    Mulai dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga; Direktur Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad; dan Ketua LP2AD, Victor Irianto Napitupulu.

    Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengapresiasi terselenggaranya FGD untuk membahas tantangan pengelolaan air minum di Jakarta yang melibatkan semua pihak.

    “Saya kira forum ini juga menjadi penting bagi kami untuk menyampaikan progres target cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 serta menerima masukan konstruktif,” kata Arief, di lokasi acara kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Arief menngatakan, Perumda PAM Jaya tentunya terbuka terhadap kritik dan saran membangun agar bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada warga Jakarta.

    “Kita sudah on the track, namun demikian juga masih memerlukan energi tambahan. Termasuk, dengan adanya masukan positif dari kawan-kawan aktivis,” terangnya.

    Ia berharap peran dari NGO untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan air bersih atau air minum melalui jaringan perpipaan.

    “Penggunaan air tanah saat ini memicu land subsidance hingga dapat memicu masalah kesehatan karena sumber air yang dibuat dekat dengan tangki septik,” kata dia.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI, Andi Wijaya mengatakan, FGD ini salah satunya diadakan rangka memperingati Hari Air Sedunia.

    “Ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berkaitan dengan pola hidup masyarakat. 

    Kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor ini,” ucap pria yang karib disapa Adjie Rimbawan ini.

    Menurutnya, Kurangnya infrastruktur air bersih atau air minum yang baik, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. 

    Selain itu, kata dia, juga bisa memengaruhi ekonomi masyarakat.  

    “Melalui FGD ini kita ingin mengevaluasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang tepat sebagai masukan dan kritik membangun untuk PaM Jaya,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho mendukung Perumda PAM Jaya untuk segera merealisasikan cakupan air minum atau air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Penggunaan air tanah di Jakarta dengan lingkungan permukiman padat penduduk sangat rentan pada pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan,” tuturnya 

    Ia mengajak masyarakat yang sudah ada jaringan perpipaan Perumda PAM Jaya untuk memanfaatkan layanan tersebut.

    “Sudah menjadi realita permukiman padat di Jakarta kalau sumber air itu biasanya berdekatan dengan tangki septik karena keterbatasan lahan. 

    Ini sangat rentan adanya pencemaran bakteri e.Coli yang bisa membahayakan kesehatan, termasuk memicu stunting,” paparnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral Ikan Berkepala Mirip Telapak Sepatu di Kalimantan, Ahli Sebut Aman Dikonsumsi

    Viral Ikan Berkepala Mirip Telapak Sepatu di Kalimantan, Ahli Sebut Aman Dikonsumsi

    TRIBUNJATENG.COM – Viral di media sosial video yang merekam nelayan menemukan ikan yang kepalanya mirip dengan bagian telapak sepatu.

    Video ikan dengan bentuk aneh itu menjadi perhatian warganet yang merasa asing dengan bentuk ikan tersebut.

    Pertanyaan kemudian muncul di kolom komentar mengenai ikan apakah itu dan amankah di konsumsi.

    Sebelumnya video tersebut diunggah oleh akun Instagram @kaltim***** pada Minggu (9/3/2025). 

    Dalam video, tampak seekor ikan berwarna hitam yang tertangkap dan dipegang oleh seorang nelayan.

    Kemudian pada bagian atas kepala ikan itu, terdapat struktur permukaan kulit bergaris-garis yang menyerupai telapak sandal.

    Perekam video tersebut pun bertanya, apakah ikan berkepala telapak sandal tersebut bisa dikonsumsi atau tidak.

    “Viral, Pelaut Tunjukkan Ikan Yg Didapatnya Sedikit Unik Kepalanya Kayak Bawahnya Sandal/Sepatu, Ikan Apa Nih,” tulis keterangan dalam unggahan.

    Hingga Selasa (19/3/2025), unggahan video tersebut sudah mendapat ratusan komentar dari warganet.

    Lantas, ikan apakah itu?

    Penjelasan ahli soal ikan dengan kepala mirip telapak sandal

    Peneliti ikan di Pusat Riset Oseanografi BRIN Fahmi mengungkapkan bahwa ikan tersebut adalah ikan remora atau Echeneidae.

    Ia menjelaskan, bagian atas kepala ikan tersebut adalah sirip punggungnya yang telah berubah menyesuaikan fungsinya.

    “Berfungsi sebagai organ penghisap agar bisa menempel di tubuh ikan atau hewan lain,” kata dia dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/3/2025).

    Umumnya, ikan remora akan menempel pada ikan predator yang memiliki ukuran tubuh besar seperti hiu sebagai inangnya.

    Dengan cara menempel seperti itu, ikan remora akan memperoleh makanan yang mereka inginkan.

    Makanan tersebut berasal dari sisa-sisa mangsa yang dimakan inangnya atau parasit yang menempel pada tubuh ikan besar tersebut.

    “Selain itu, dengan cara menempel seperti itu, ikan remora akan terhindar dari pemangsaan predator lain,” ujar Fahmi.

    Menurut Fahmi, ikan remora bakal menempel pada tubuh inangnya sepanjang hari dan merupakan bagian dari siklus hidup mereka.

    Ikan ini hanya akan berenang dan lepas dari inangnya ketika berpindah atau mencari inang baru.

    “Selain itu, ikan remora juga bakal lepas dari inangnya ketika melakukan proses reproduksi,” ucap Fahmi.

    Ia menambahkan, umumnya ikan ini ditemukan di perairan-perairan samudra, di mana terdapat berbagai macam ikan besar.

    Bahkan ketika seekor ikan hiu tertangkap oleh nelayan, terkadang ditemukan ikan remora yang masih menempel di tubuhnya.

    Fahmi mengatakan ikan remora ini aman dikonsumsi dan rasanya tidak jauh berbeda dengan ikan pada umumnya.

    “Kalau kadang tertangkap, sering dikonsumsi juga karena memang rasanya tidak beda dengan ikan biasa. Bahkan dagingnya juga lumayan tebal,” pungkas dia. (*)

  • Menggenggam Ponsel Gaming Gahar Asus ROG Phone 9 Series

    Menggenggam Ponsel Gaming Gahar Asus ROG Phone 9 Series

    FotoINET

    Virgina Maulita Putri – detikInet

    Selasa, 18 Mar 2025 20:34 WIB

    Jakarta – Asus baru saja meluncurkan duo ponsel gaming terbarunya, ROG Phone 9 Pro dan Phone 9 FE. Ponsel ini diluncurkan dengan sederet aksesoris pendukungnya.