Dari aspek mesin, New YZF-R25 akan hadir dengan kapasitas 249 cc, 2 silinder, DOHC, 4 katup, berpendingin radiator. Sementara New YZF-R3 hadir dengan kapasitas 320cc. Selain di Jepang, model Yamaha R25 biasanya dipasarkan di negara-negara Asia Tenggara, sedangkan Yamaha R3 umumnya dipasarkan juga di negara-negara Eropa. Foto: Dok. Yamaha
Blog
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5141431/original/083828700_1740366538-Screenshot_20250224_094629_YouTube.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Akan Lantik Para Dubes RI untuk Negara Sahabat di Istana Sore Ini – Page 3
Berikut 33 nama calon dubes LBBP RI yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR RI:
1. Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul.
2. Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.
3. Junimart Girsang, untuk Italia, berkedudukan di Roma.
4. Muhsin Syihab, untuk Republik Ferasi Brasil, berkedudukan di Brasilia.
5. Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo.
6. Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat.
7. Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd.
8. Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad.
9. Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivaria Venezuela, berkedudukan di Caracas.
10. Fransiscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi.
11. Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Tehran.
12. Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago.
13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki.
14. Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia.
15. Penny Dewi Herasati, untuk Hungaria, berkedudukan di Budapest.
16. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha.
17. Siti Nugraha Mauludiah, untuk Kerajaan Denmark, berkedudukan di Kopenhagen.
18. Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Kerajaan Swedia, berkedudukan di Stockholm.
19. Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaonde.
20. Hendra Halim, untuk Republik Panama, berkedudukan di Panama City.
21. Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo.
22. Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek.
23. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berkedudukan di Nairobi.
24. Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berkedudukan di Dakar.
25. Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berkedudukan di Harare.
26. Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja.
27. Chery Sidharta, untuk Republik Deokratik Federal Ethiopia, berkedudukan di Addis Ababa.
28. Simon Djatko Irwantoto Soekarno, untuk Republik Kuba, berkedudukan di Havana.
29. Agus Priono, untuk Republik Suriname, berkedudukan di Paramaribo.
30. Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut.
31. Manahan MP Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.
32. Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di Tashkent.
33. Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berkedudukan di Lisbon.
-

Reaksi Istana soal Teror Tempo Disorot: Awal Minta Kepala Babi Dimasak, Kini Sebut Kebebasan Pers – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Reaksi Istana, terutama pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi soal kasus teror kepala babi dan bangkai tikus yang dialami Tempo jadi sorotan publik.
Pasalnya, Hasan Nasbi sempat mengatakan agar kepala babi yang diterima Tempo itu untuk dimasak saja.
“Sudah dimasak saja, dimasak saja,” kata Hasan Nasbi kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Awalnya Hasan menilai teror kepala babi yang dikirim pada Rabu (19/3/2025) itu bukan menjadi ancaman bagi Francisca atau Cica, jurnalis Tempo.Sebab, dia melihat Cica santai merespons teror kepala babi tersebut.
“Enggaklah, saya lihat ya, saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo, itu dia justru minta dikirimin daging babi.”
“Artinya, dia enggak terancam kan. Buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi,” jelas Hasan.
Namun usai pernyataannya yang menganjurkan kepala babi ini dimasak saja viral, Hasan lantas memberikan pernyataan berbeda.
Ditambah lagi dengan viralnya kiriman berisi enam bangkai tikus dengan kepala yang telah dipenggal di kompleks kantor Tempo, Palmerah, Jakarta pada Sabtu (22/3/2025).
Kiriman ini merupakan teror kedua setelah sebelumnya redaksi Tempo menerima paket berisi potongan kepala babi tanpa telinga.
Ketika di awal ia hanya merespons teror yang dialami Tempo dengan bercanda, di pernyataan kedua terpisah, Hasan langsung menyinggung komitmen pemerintah.
Terutama komitmen pemerintah dalam mendukung kebebasan pers di Indonesia.
“Tidak ada yang berubah dari komitmen pemerintah tentang kebebasan pers,” ungkap Hasan, Minggu (23/3/2025)
Hasan mengatakan pemerintah tunduk terhadap UUD 1945 yang mana pada pasal 28 disebutkan setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
Pemerintah juga tunduk pada Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers dan UU nomor 39 tentang HAM.
Pemerintah kata Hasan selama menjalankan aturan pers yang mana didalamnya kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat.
“Kemerdekaan pers dijamin. Tidak ada sensor atau bredel. Pemerintah sama sekali tidak bergeser dari prinsip-prinsip ini,” tuturnya.
Dalam aturan mengenai pers media tidak hanya dijamin kebebasannya namun juga diperintahkan untuk memberikan informasi yang benar.
“Selain itu Media juga diperintahkan oleh undang-undang Pers untuk memberikan informasi yang tepat, akurat, dan benar,” paparnya.
Pernyataan Awal Hasan Nasbi Dinilai Tidak Patut & Tak Berempati
Menurut Koalisi Masyarakat Sipil, pernyataan Hasan Nasbi yang seolah menyuruh ‘memasak kepala babi’ yang tergeletak di jalan itu, selain tidak berempati, juga melanggar prinsip kebebasan pers.
“Pernyataan tersebut cenderung merendahkan, tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden,” kata Al Araf dari Centra Initiative dalam keterangannya kepada Tribunnews.
Pihaknya kata Al Araf, mengingatkan kepada Presiden Prabowo bahwa pernyataan ini sama sekali tidak seharusnya didiamkan, karena mengandung unsur kebencian terhadap kelompok jurnalis atau media yang kritis.
Menurut Al Araf, terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada, ungkapan yang menyepelekan teror ini mengusik hak rasa aman seseorang, terutama jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya.
“Ungkapan yang disampaikan Hasan Nasbi menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah, yang diwakili Kantor Komunikasi Kepresidenan, terhadap demokrasi dan kebebasan sipil,” ujarnya.
Dia menilai, bukannya menyampaikan sikap keprihatinan terhadap teror tersebut, Hasan justru seakan mendukung tindakan teror tersebut.
“Kami mendesak kepada Presiden untuk meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan,” kata Al Araf.
Araf menilai, dengan sikap tersebut, Hasan Nasbi tidak cukup patut secara etika untuk menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat.
“Apalagi, peristiwa penghapusan cuitannya sendiri di akun X tentang RUU TNI sudah lebih dari cukup untuk mengevaluasi kinerja Hasan Nasbi sebagai ujung tombak komunikasi Presiden,” kata dia.
Koalisi Masyarakat Sipil juga menyampaikan keprihatinannya dan bersolidaritas atas teror kepala babi yang dialami Tempo.
“Cara-cara teror ini ternyata masih terus digunakan untuk mengintimidasi kebebasan dan demokrasi. Praktik purba yang seharusnya sudah ditinggalkan, justru masih terjadi hari ini,” kata Araf.
Dia menilai penting pengungkapan kasus teror ini dilakukan, hingga pelaku dapat diketahui.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dewi Agustina/ Galuh Widya Wardani)
Baca berita lainnya terkait Teror Kepala Babi.
-

Video: Pemimpin Hamas Tewas Diserang Rudal Israel Saat Lagi Shalat
Jakarta, CNBC Indonesia – Israel kembali menyerang di Khan Younis, Gaza Selatan, lewat serangan udara, hingga menewaskan pemimpin politik Hamas, Salah Al-Bardaweel pada Minggu (23/03/2025) waktu setempat.
Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 24/03/2025) berikut ini.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 1.000 Hari Ini 24 Maret 2025, Cek Rinciannya – Page 3
Dalam sebuah catatan pada Jumat, Thu Lan Nguyen, Kepala Riset di Commerzbank, mengatakan bahwa kekhawatiran inflasi bisa menahan kenaikan emas.
Pada hari Rabu, setelah mempertahankan suku bunga tetap, Federal Reserve memperbarui proyeksi inflasinya dan memperkirakan harga konsumen naik 2,8% tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan Desember sebesar 2,5%.
Meskipun Ketua Federal Reserve Jerome Powell meremehkan ancaman inflasi, Nguyen mengatakan investor tetap berhati-hati.
“Federal Reserve sebelumnya juga menganggap lonjakan inflasi 2021/22 hanya sementara, tetapi akhirnya harus mengambil tindakan agresif karena kenaikan harga yang tajam. Jika skenario serupa terjadi, itu bisa menjadi berita buruk bagi emas,” katanya.
Namun, Nguyen menambahkan bahwa setiap koreksi harga emas kemungkinan besar akan menjadi peluang beli.”Emas semakin diminati sebagai aset safe haven, terutama karena ketegangan geopolitik. Selama faktor ini masih berperan, potensi penurunan harga emas akan tetap terbatas,” ujarnya.
-

Keputusan Mengejutkan Surya Insomnia: Gue Tak Mau Sekaya Raffi Ahmad
Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Surya Insomnia membuat pengakuan mengejutkan dalam podcast Has Creative bersama Gofar Hilman. Surya mengungkapkan ia tidak memiliki keinginan untuk mempunyai kekayaan sebesar Raffi Ahmad.
“Gue tidak pengin sekaya Raffi Ahmad, gue sudah cukup dengan apa yang gue miliki saja alhamdulillah. Sudah terpenuhi buat gue, ya sudah cukup dan gue syukuri dengan apa yang gue miliki,” ungkap Surya Insomnia, Minggu (23/3/2025).
Surya Insomnia menyatakan, kekayaan yang ia peroleh dari hasil kerja sudah lebih dari cukup untuk menghidupi keluarganya. Menurutnya, keinginan untuk memiliki lebih banyak uang justru merupakan bentuk keegoisan.
“Dahulu gue megang duit berapa? Gue siaran di radio, dapat gaji Rp 3 juta atau Rp 4 juta, buat gue sudah cukup. Sekarang duit masuk ratusan juta, puluhan juta, sudah cukup. Kalau gue mendapat uang sampai ratusan miliar, lalu gue harus apa?” ujarnya.
Surya berpendapat, keinginan untuk mengumpulkan harta sebanyak mungkin adalah hal yang egois. Menurutnya, tidak akan pernah merasa cukup apabila hanya mengikuti keinginan pribadi tanpa memperhatikan kebutuhan sesama.
“Kalau bicara ego kita menang, lalu pasti berpikiran akan memutar uang itu agar bisa menjadi lebih banyak. Buat gue ya sudah cukup,” jelasnya.
“Karena, mau berapa pun uang yang kita dapatkan, tidak akan merasa cukup kalau hanya mengikuti diri kita sendiri sebagai manusia,” bebernya.
Menariknya, Surya Insomnia mengungkapkan semua hasil uang dari syuting tidak ia pegang sendiri. Uang tersebut ia serahkan sepenuhnya kepada istrinya, Tyara Renata, kecuali sebagian kecil untuk manajemen.
“Jujur ya, duit gue syuting itu gue kasih ke istri semua tanpa ada sisa. Memang 20% ke manajemen, tetapi sisanya gue kasih semua ke istri,” tuturnya.
“Gue kalau mau apa pun tidak akan mengganggu hasil gue syuting, karena gue punya duit sendiri. Uang syuting ke istri, tetapi uang build-in, endorse buat gue,” tutup Surya Insomnia yang mengaku tidak ingin sekaya Raffi Ahmad.




