Gubernur Jakarta Pramono Anung Sambangi KPK
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jakarta mengunjungi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) pada Senin (24/3/2025).
Pramono Anung tiba di markas KPK sekitar pukul 12.00 WIB dan disambut oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya Hardianto Harefa.
Usai saling bersalaman, keduanya pun memasuki gedung Komisi Antirasuah untuk bertemu dengan Pimpinan KPK Setyo Budiyanto.
“Mau ketemu pimpinan KPK,” kata Pramono saat tiba di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari itu.
Sementara itu, juru bicara KPK bidang pencegahan, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa kedatangan orang nomor satu di Jakarta dilakukan untuk membahas program
pencegahan korupsi
.
“Hari ini ada kegiatan koordinasi supervisi. Di antaranya untuk membahas program pencegahan korupsi di wilayah Jakarta,” kata Budi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-

Adik Eks Jubir KPK Febri Diansyah Dipanggil KPK Terkait Kasus TPPU SYL – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memanggil Fathroni Diansyah (FD) pada Senin, 24 Maret 2025.
Adik mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah itu dipanggil sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK atas nama FD, Karyawan Swasta,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya.
Belum diketahui keterlibatan Fathroni Diansyah dalam perkara pencucian uang SYL.
Kantornya telah digeledah
Diketahui penyidik KPK telah menggeledah kantor hukum Visi Law Office pada Rabu, 19 Maret 2025.
Firma hukum yang didirikan oleh Febri Diansyah itu digeledah KPK untuk mencari alat bukti tambahan terkait kasus TPPU SYL.
Tim penyidik KPK pun menyita sejumlah alat bukti, yakni dokumen dan barang bukti elektronik (BBE).
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan pihaknya menduga SYL melakukan pencucian uang yang kemudian salah satunya dipergunakan untuk membayar jasa Visi Law Office.
“Kami sedang menangani perkara TPPU-nya SYL. Di perkara TPPU itu tentu kita akan melacak ke mana saja uang yang dicurigai hasil tindak-tindak korupsi itu mengalir,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan, Kamis, 20 Maret 2025.
Nah salah satunya karena Visi Law Office ini di-hire oleh SYL sebagai konsultan hukumnya waktu itu, ya penasihat hukumnya.
Nah kami menduga bahwa uang hasil tindak korupsi SYL itu digunakan untuk membayar, jadi kita cek ke situ,” ujarnya lagi.
Barang disita penyidik
Berdasarkan informasi, penyidik turut menyita dokumen-dokumen perkara yang ditangani KPK.
Satu diantaranya dokumen kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang disebut merugikan keuangan negara sejumlah Rp319 miliar.
Penyidik KPK nantinya akan mengonfirmasi temuan dokumen dan BBE kepada saksi-saksi yang akan diperiksa dalam proses penyidikan berjalan.
Sebelumnya, KPK menyatakan sedang mendalami kepemilikan aset SYL yang diduga bersumber dari hasil korupsi lewat pemeriksaan sejumlah saksi.
Para saksi dimaksud di antaranya ialah putri SYL yang merupakan anggota DPR RI Fraksi NasDem, Indira Chunda Thita, dan cucu SYL bernama Andi Tenri Bilang Radisyah Melati alias Bibie serta Pegawai Negeri Sipil pada Badan Karantina Indonesia, Fardianto Eko Saputro.
Pada Jumat, 28 Februari 2025, Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi SYL dengan perbaikan mengenai redaksi pembebanan uang pengganti.
Majelis hakim kasasi menghukum SYL untuk membayar uang pengganti sebesar Rp44.269.777.204 (Rp44 miliar) ditambah 30.000 dollar Amerika Serikat (AS) dikurangi dengan jumlah uang yang disita dalam perkara ini yang selanjutnya dinyatakan dirampas untuk negara.
Apabila tidak mampu membayar uang pengganti, maka akan diganti dengan pidana lima tahun penjara.
Sementara untuk pidana badan, SYL tetap divonis dengan 12 tahun penjara ditambah denda Rp500 juta subsider empat bulan kurungan.
Perkara nomor 1081 KPIDSUS/2025 ini diperiksa dan diadili oleh ketua majelis Yohanes Priyana dengan hakim anggota Arizon Mega Jaya dan Noor Edi Yono, Panitera Pengganti Setia Sri Mariana.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
-

Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2025 Diawasi ETLE
Jakarta, Beritasatu.com – Korlantas Polri akan menerapkan rekayasa lalu lintas sistem ganjil genap (gage) selama periode arus mudik Lebaran 2025 dan arus balik. Penerapan skema ini akan diawasi melalui sistem electronic traffic law enforcement (ETLE) atau kamera tilang elektronik guna memastikan kepatuhan pengendara terhadap aturan lalu lintas.
Menurut Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, pengendara yang melanggar aturan gage tidak akan dikenakan tilang manual, melainkan akan dipantau melalui ETLE statis.
“Penindakan terhadap pelanggar ganjil genap dilakukan menggunakan ETLE statis,” ujar Brigjen Slamet, Senin (24/3/2025).
Selain itu, pengendara yang melanggar aturan ganjil genap selama periode arus mudik Lebaran 2025 tidak akan diputar balik, melainkan diarahkan ke jalur arteri yang tidak menerapkan aturan tersebut.
“Bukan diputar balik, tetapi dialihkan ke jalur yang tidak berlaku ganjil genap karena skema ini hanya diterapkan pada ruas jalan tertentu dengan panjang yang bervariasi,” tambahnya.
Sementara itu, tilang manual tetap diberlakukan untuk pelanggaran lalu lintas lainnya dalam Operasi Ketupat 2025, mengingat operasi ini juga mengedepankan aspek kemanusiaan.
Skema ganjil genap arus mudik Lebaran 2025 dan arus balik akan diterapkan di sejumlah titik strategis, yakni:
– Km 47 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.
– Km 31 hingga Km 98 Tol Tangerang-Merak.Adapun jadwal penerapan aturan ini adalah arus mudik Lebaran 2025 untuk hari Kamis (27/3/2025) dari pukul 14.00 WIB hingga Minggu (30/3/2025) pukul 24.00 WIB.
Dengan penerapan sistem ETLE dan pengalihan jalur bagi pelanggar, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar dan tertib. Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
-

KPK Panggil Adik Febri Diansyah Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo
loading…
KPK memanggil adik Febri Diansyah terkait kasus dugaan TPPU yang menjerat eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Foto/SindoNews
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melalui pemeriksaan saksi. Terbaru, tim penyidik Lembaga Antirasuah menjadwalkan pemanggilan terhadap Fathroni Diansyah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Fathroni merupakan adik dari Febri Diansyah yang merupakan mantan Juru Bicara KPK yang kini fokus menjadi advokat.
“Hari ini KPK melakukan pemeriksaan saksi terkait dugaan TPK/TPPU dengan Tersangka SYL,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, Senin (24/3/2025).
Belum diketahui materi apa yang akan digali Tim Penyidik KPK dari keterangan Fathroni. Pemeriksaan yang bersangkutan akan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Baru-baru ini KPK kembali memanggil saksi terkait kasus tersebut. Beberapa waktu yang lalu, KPK memanggil Rasamala Aritonang yang juga merupakan mantan pegawainya.
Sejalan dengan itu, KPK juga menggeledah Firma Hukum Visi Law Office yang berlokasi di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Rabu, 19 Maret 2025. Dari giat tersebut,KPK mengamankan sejumlah barang bukti.
“Hasil geledah Kantor Visi Law, dokumen dan BBE (barang bukti elektronik),” kata Tessa melalui keterangan tertulisnya, Kamis 20 Maret 2025.
(cip)
-

ZIS 2024 di Baznas Blora Capai Rp 13,1 Miliar, Sutaat: Alhamdulillah Target Terlampaui
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Blora menyebut target dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada 2024 sebesar Rp 12,5 miliar, terlampaui.
Ketua Baznas Blora, Sutaat, mengatakan total capaian ZIS pada 2024 Rp 13,1 Miliar. Artinya capaian ZIS itu melampaui yang ditargetkan.
“Untuk pengumpulan ZIS pada 2024, melampaui target. Targetnya kan Rp 12,5 miliar, Alhamdulillah realisasi nya terkumpul Rp 13,1 miliar,” katanya.
Lebih lanjut, Sutaat menyampaikan terimakasih kepada para Muzakki atau pemberi zakat.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada para Muzakki, ASN seluruh Kabupaten Blora, terkhusus terimakasih kepada Pak Bupati, dan Wakil Bupati yang telah menggerakkan ASN nya, untuk berzakat di Baznas Kabupaten Blora,” jelasnya.
Sutaat menyampaikan bahwa salah satu sumber dana zakat berasal dari zakat penghasilan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Blora.
Para ASN menyisihkan 2,5 persen penghasilannya untuk zakat yang dikelola oleh Baznas Blora.
“Zakat yang telah disalurkan ke Baznas akan kami salurkan kepada Mustahik, harapannya bisa mengentaskan kemiskinan yang ada di Blora,” paparnya.(Iqs)
-

Peristiwa Bersejarah Malam Lailatul Qadar yang Disaksikan Rasulullah SAW
Jakarta, Beritasatu.com – Lailatul Qadar (Lailatulqadar) adalah malam istimewa yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Malam ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Lailatul Qadar merupakan malam ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW, menjadikannya malam penuh keberkahan dan kemuliaan. Rasulullah SAW sangat menanti-nantikan malam ini, terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
Dalam sebuah riwayat, Aisyah RA menyampaikan ketika memasuki 10 malam terakhir Ramadan, Rasulullah Saw. meningkatkan ibadahnya, membangunkan keluarganya, dan menghidupkan malam-malam tersebut dengan doa serta zikir.
Peristiwa Bersejarah pada Malam Lailatul Qadar
Ketika wahyu pertama turun, Rasulullah SAW sedang bertafakur di Gua Hira. Dalam keheningan malam, saat jiwanya mencapai kesucian tertinggi, Allah Swt mengutus malaikat Jibril untuk menyampaikan firman-Nya.
Peristiwa ini menjadi awal dari risalah kenabian yang membawa perubahan besar bagi umat manusia. Namun, selain turunnya wahyu, ada kisah lain yang menggambarkan keberkahan Lailatul Qadar, yaitu kesaksian Rasulullah SAW tentang keindahan malam tersebut.
Pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW melaksanakan salat malam bersama para sahabatnya. Setelah selesai, beliau mengangkat tangan dan berdoa dengan penuh khusyuk.
Para sahabat yang hadir mengamini doa tersebut, sementara langit tampak mendung tanpa bintang. Tiba-tiba, angin bertiup lembut di dalam masjid, diikuti oleh hujan deras yang membasahi lantai masjid yang saat itu belum memiliki atap.
Salah seorang sahabat sempat tergoda untuk mencari tempat berteduh, tetapi ketika melihat Rasulullah SAW dan sahabat lainnya tetap bersujud dengan penuh kekhusyukan, dia mengurungkan niatnya. Rasulullah SAW saat itu merasakan sesuatu yang luar biasa saat bersujud.
Dalam keadaan tersebut, dia menyaksikan sebuah pemandangan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dunia lain yang dipenuhi cahaya Ilahi terbentang di hadapannya, sebuah keindahan yang membuat beliau enggan mengangkat kepala dari sujudnya.
Keagungan Malam Lailatul Qadar dan Kedatangan para Malaikat
Berbeda dengan Rasulullah SAW yang tetap teguh dalam ibadahnya, beberapa sahabat mulai merasa kedinginan akibat hujan yang turun begitu deras. Hujan hanya berhenti ketika Rasulullah SAW mengangkat kepala dari sujudnya dan menyelesaikan salatnya.
Anas bin Malik, salah satu sahabat dekatnya, hendak memberikan pakaian kering kepada Rasulullah SAW, tetapi beliau menolak dengan lembut, seraya berkata, “Wahai Anas bin Malik, biarkan pakaian kita tetap basah. Nanti pakaian kita akan kering dengan sendirinya”.
Setelah itu, Rasulullah SAW menceritakan pengalaman luar biasa yang beliau alami dalam sujudnya. Pada malam itu, beliau melihat para malaikat turun ke bumi dalam jumlah yang tak terhitung, dipimpin oleh malaikat Jibril.
Para malaikat berbaris rapi, mengumandangkan tasbih dan tahmid, memenuhi alam semesta dengan cahaya suci yang belum pernah disaksikan manusia sebelumnya. Lailatul Qadar adalah malam di mana langit dan bumi bersatu dalam keberkahan, dan doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Keistimewaan malam Lailatul Qadar menjadikannya kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah Swt.
-

Tempo Kembali Diteror, LPSK: Bentuk Ancaman Kebebasan Pers
Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) turut menanggapi ihwal kantor redaksi Tempo yang mendapat kiriman paket berisi kepala babi pada Rabu (19/3/2025) dan bangkai tikus pada Sabtu (22/3/2025).
LPSK melihat kiriman tersebut seperti teror untuk mengancam kebebasan pers. Sebab itu, perlu adanya penekanan pentingnya mekanisme perlindungan pada jurnalis yang bekerja.
Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati menekankan bahwa kasus teror pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor redaksi Tempo tidak hanya menjadi teror terhadap jurnalis yang bersangkutan, tetapi juga ancaman bagi kelompok pembela hak asasi manusia (HAM) secara umum.
“Jurnalis sebagai salah satu garda terdepan dalam mengungkap kebenaran dan menyuarakan aspirasi publik, rentan terhadap kekerasan yang mengancam keselamatan. Teror terhadap jurnalis juga ancaman terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikutip Minggu (23/3/2025).
Dia menekankan teror ke Tempo merupakan gambaran betapa rentannya posisi para pembela HAM dalam menghadapi berbagai bentuk intimidasi. Namun demikian, dia menyebut perlindungan baru bisa diberikan bila ada permohonan yang diajukan kepada LPSK.
Lebih jauh, Sri Suparyati turut menegaskan pentingnya sinergi antara LPSK dengan Dewan Pers dalam memetakan dan mengidentifikasi potensi ancaman.
“Kerja sama ini penting untuk merancang strategi perlindungan yang komprehensif, sehingga setiap tindakan intimidasi atau serangan dapat segera direspons dengan langkah-langkah yang tepat dan terukur,” tutur dia.
Dia pun berharap agar aparat penegak hukum dapat melakukan penyelidikan atas teror tersebut supaya aksi-aksi sejenis tidak terulang kembali.
“Langkah tersebut juga bagian dari komitmen negara dalam menjamin keamanan para pembela HAM,” pungkasnya.
-

Idulfitri 2025 Pemerintah dan Muhammadiyah Sama Tanggal 31 Maret 2025? Ini Penjelasan Kemenag
TRIBUNJATENG.COM – Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 diprediksi akan berlangsung serentak di Indonesia.
Artinya, tak ada perbedaan antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Ia menyampaikan, perkiraan Lebaran pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada tanggal yang sama didasarkan pada perhitungan hisab.
Hisab adalah perhitungan secara astronomis dan sistematis untuk menentukan posisi Bulan sebagai cara menentukan dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriah.
“Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan Insya Allah (Idul Fitri 2025) akan sama (dengan Muhammadiyah),” ujar Abu Rokhmad dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/3/2025).
Lalu, Lebaran 2025 jatuh pada hari apa?
Lebaran 2025 jatuh pada hari apa?
Abu Rokhmad mengatakan, umat Islam di Indonesia akan merayakan Lebaran pada Senin (31/3/2025).
Ia menjelaskan, puasa Ramadhan 2025 bakal dilakukan selama 30 hari sejak Sabtu (1/3/2025) karena hilal tidak dapat dilihat.
“Maka umur Ramadhan itu kan ada dua, 29 atau 30 hari. Kalau tidak bisa melihat hilal di tanggal 29 maka Ramadhan digenapkan 30 hari,” jelas Abu Rokhmad.
“Jadi, Insya Allah, awal Syawal Idul Fitri kita kompak bareng-bareng,” tambahnya.
Meski prediksi Lebaran 2025 sudah keluar, Kemenag tetap menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.
Sidang Isbat bakal dihelat di kantor pusat Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada 29 Ramadhan yang bertepatan dengan Sabtu (29/3/2025).
“Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan, 29 Ramadhan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (18/3/2025).
Tahapan Sidang Isbat Lebaran 2025
Kemenag akan mengundang beberapa pihak untuk hadir dalam Sidang Isbat, yakni duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Pihak lain yang diundang adalah LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.
Jalannya Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah sebelum umat Islam merayakan Lebaran 2025 akan dimulai dengan seminar posisi hilal pukul 16.30 WIB sampai menjelang maghrib.
Setelah itu, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat secara tertutup pukul 18.45 WIB.
Hasil Sidang Isbat bakal diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Posisi hilal
Abu Rokhmad menjelaskan, ijtimak atau konjungsi secara hisab terjadi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 17.57.58 WIB.
Posisi hilal berada di antara -3 di Papua dan -1 di Aceh berdasarkan data astronomi ketika Matahari terbenam.
“Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” jelas Abu Rokhmad.
Ia menambahkan, penentuan awal Syawal 1446 Hijriah dilakukan dengan metode hisab dan rukyat.
Hal tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Fatwa MUI mengatur bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyat oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. (Kompas.com)
/data/photo/2025/03/24/67e0f16ae1922.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

