Polri Periksa 3 Oknum TNI dalam Kasus Penjualan Senjata Api ke KKB
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tiga oknum anggota
TNI
diperiksa oleh tim gabungan Polri sebab diduga terlibat dalam jaringan penjualan
senjata api
lintas provinsi untuk kelompok kriminal bersenjata (
KKB
) di
Papua
.
Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/3/2025), menyebut ketiganya yang berinisial RBS, YR, dan SS diperiksa pada Jumat (21/3/2025).
Ketiganya diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam pengembangan perkara tujuh orang warga sipil yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Faizal mengungkapkan bahwa proses hukum untuk ketiga oknum TNI tersebut berada dalam kewenangan Kodam III/Siliwangi.
“Kami dari Polri hanya melakukan pemeriksaan terhadap mereka dalam kapasitas sebagai saksi untuk memperkuat dugaan keterlibatan tujuh warga sipil yang telah ditetapkan sebagai tersangka,” katanya, dikutip dari Antaranews, Rabu (26/3/2025).
Menurut Faizal , saksi RBS diduga menjual
senjata
api sebanyak empat kali kepada tersangka Teguh Wiyono.
Transaksi pertama terjadi pada November 2024. Saat itu, RBS menjual satu pucuk senjata api jenis M16 kepada tersangka Teguh Wiyono senilai Rp 30 juta.
Kemudian, transaksi kedua terjadi pada Desember 2024. RBS menjual dua pucuk senjata api jenis SS1 kepada Teguh Wiyono dengan total senilai Rp 60 juta.
Senjata
tersebut disuplai oleh YR.
Lalu, transaksi ketiga terjadi pada Januari 2025. RBS menjual dua pucuk senjata api SS1, lima laras SS1, dan 280 butir amunisi kepada Teguh Wiyono dengan total Rp 62 juta. Senjata dan perlengkapan tersebut berasal dari YR dan SS.
Transaksi terakhir, pada Februari 2025, RBS menjual satu pucuk senjata api jenis pistol FN seharga Rp 22 juta. Senjata tersebut berasal dari SS.
Sementara itu, Wakaops Satgas Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Adarma Sinaga menyampaikan apresiasi atas lancarnya investigasi gabungan dari empat polda dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025 serta Pomdam III/Siliwangi.
“Mari kita doakan agar proses penyidikan ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Hingga 20 Maret 2025, total 10 orang telah diamankan, termasuk tiga anggota aktif TNI.
Pemeriksaan konfrontasi lanjutan antara Teguh Wiyono dan YR dijadwalkan akan dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/03/26/67e334a185319.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polri Periksa 3 Oknum TNI dalam Kasus Penjualan Senjata Api ke KKB
-
/data/photo/2025/03/25/67e2d088a0765.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Raup Rp 40 Juta dari Live Streaming Masturbasi, Perempuan di Blitar Diringkus Polisi Surabaya 26 Maret 2025
Raup Rp 40 Juta dari Live Streaming Masturbasi, Perempuan di Blitar Diringkus Polisi
Tim Redaksi
BLITAR, KOMPAS.com
– Perempuan muda berinisial DER (21), warga Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi,
Kabupaten Blitar
ditangkap polisi pada awal Maret 2025 lalu atas sangkaan melakukan tindak pidana
pornografi
.
Alumnus sebuah sekolah SMK di Kota Blitar itu disebut rutin menyiarkan secara langsung (
live streaming
) melalui platform media sosial adegan telanjang dan
masturbasi
dengan tujuan mendapatkan imbalan dari penonton.
Kapolres Blitar Kota AKBP Yudho Titus Uly mengatakan bahwa DER mendapatkan penghasilan sebesar sekitar Rp 400.000 setiap kali melakukan siaran langsung.
“Sekali melakukan
live
telanjang dan masturbasi, tersangka bisa dapat Rp 414.000. Padahal dalam sehari dia bisa
live
beberapa kali sehingga penghasilannya bisa mencapai Rp 40 juta per bulan bahkan lebih,” kata Yudho pada konferensi pers, Selasa (25/3/2025) sore.
Yudho menyampaikan bahwa DER melakukan
live streaming
adegan telanjang dan masturbasi menggunakan platform media sosial Tevi.
Namun, guna menarik jumlah penonton yang lebih banyak dalam waktu cepat, DER akan lebih dulu melakukan siaran langsung dengan busana pakaian tidur di platform TikTok.
Setelah jumlah penonton mencapai sekitar 1.000 orang, ujarnya, DER mengajak penonton TikTok-nya berpindah ke Tevi, di mana ia menjanjikan adegan telanjang dan masturbasi bagi penonton yang mau memberikan tiga bintang.
“Jadi dia mengubah settingan di aplikasi sehingga tersisa 600-an orang saja yang bisa menonton siaran langsung itu. Dengan jumlah penonton itulah tersangka memulai adegan telanjang dan masturbasinya,” kata Yudho.
Di aplikasi Tevi, kata dia, satu star bernilai Rp 230 sehingga tiga star bernilai Rp 690.
Dengan 600 penonton, maka DER mendapatkan penghasilan Rp 414.000 untuk sekali siaran
live
.
Yudho mengatakan bahwa DER telah menjalani aktivitas itu sejak Agustus 2024 dan telah meraup total sekitar Rp 300 juta.
“Tersangka melakukan aktivitas itu di kamarnya dengan ponsel yang dipasang di tripod,” ungkapnya.
Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti vibrator alat masturbasi, sejumlah uang, serta dua buah ponsel jenis iPhone.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/26/67e30bfccfb08.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenangan Timnas atas Bahrain Jadi Pelipur Lara Suporter di Pangkalpinang Regional 26 Maret 2025
Kemenangan Timnas atas Bahrain Jadi Pelipur Lara Suporter di Pangkalpinang
Tim Redaksi
PANGKALPINANG, KOMPAS.com
– Kemenangan tipis Timnas Indonesia 1-0 atas Bahrain dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, disambut antusias oleh para pendukung di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (25/3/2025).
Sorak sorai membahana saat wasit meniup peluit panjang, memastikan tiga poin untuk skuad Merah Putih.
Bagi para suporter, kemenangan ini menjadi hiburan setelah kekalahan telak 1-5 dari Australia pada laga sebelumnya.
“Hasil yang membanggakan dengan cukup banyaknya pemain naturalisasi,” kata Joko, peserta nonton bareng di Warkop Aphen Pangkalpinang, Selasa malam.
Firman, suporter lainnya, menilai timnas mulai bermain dengan standar Eropa.
“Kombinasi pertahanan dan serangan mulai terlihat. Kondisi fisik harus selalu jadi perhatian, karena skill pemain sudah tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Firman berharap pada laga selanjutnya timnas bisa lebih efektif dalam memanfaatkan peluang di kotak penalti.
“Tadi ada dua peluang di kotak penalti lawan yang di luar harapan, padahal perlu sedikit kontrol bola, bukan tembak langsung,” ucapnya.
Gol kemenangan Indonesia dicetak Ole Romeny pada menit ke-24. Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menghadapi China dalam lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/08/67049fe499f03.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus Korupsi Dana BOS SMKN 3 Purworejo, Bendahara Lama Diperas Rp 100 Juta oleh Oknum Pemborong Regional 26 Maret 2025
Kasus Korupsi Dana BOS SMKN 3 Purworejo, Bendahara Lama Diperas Rp 100 Juta oleh Oknum Pemborong
Tim Redaksi
PURWOREJO, KOMPAS.com –
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial KA, yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara BOS di SMK Negeri 3
Purworejo
, diduga menjadi korban pemerasan oleh seorang oknum pemborong.
Oknum tersebut meminta uang dengan janji akan membantu menghentikan dugaan kasus korupsi yang menjerat KA di
SMKN 3 Purworejo
.
Dalam kondisi tertekan, KA menyerahkan uang tunai sebesar Rp 100 juta.
Menurut tim hukum KA dari AKSIN Law Firm, Fani, dugaan pemerasan ini terjadi setelah kasus penyalahgunaan dana BOS di sekolah tersebut mencuat pada awal 2024.
Kasus bermula saat bendahara baru berencana mencairkan dana BOS senilai Rp 840 juta di sebuah bank.
Namun, setibanya di bank, dana tersebut ternyata sudah diambil oleh KA yang sebelumnya menjabat sebagai bendahara BOS.
Dalam perkembangannya, seorang oknum pemborong mendekati KA dan menawarkan bantuan agar kasus tersebut tidak dilanjutkan. Namun, bantuan itu disertai tuntutan pembayaran uang dalam jumlah besar.
“Klien kami dipaksa menyerahkan uang Rp 100 juta oleh oknum pemborong dengan dalih agar kasus tidak berlanjut,” ujar Fani dalam keterangan resminya yang diterima kompas.com pada Rabu (26/3/2025).
Fani menambahkan bahwa tindakan ini bukan sekadar transaksi biasa, melainkan menunjukkan adanya upaya tekanan dan dugaan pemerasan yang berpotensi mengintervensi proses hukum kliennya.
“Permintaan uang tersebut adalah bentuk paksaan yang mengarah pada pemerasan, dengan janji atau iming-imingi agar kasus tidak diteruskan,” tegasnya.
Tim hukum AKSIN Law Firm berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas dan mengungkap aliran dana Rp100 juta yang diberikan oleh KA.
“Kami memastikan klien kami mendapatkan perlindungan hukum yang semestinya. Kami juga akan menelusuri ke mana saja aliran dana ini mengalir,” tutup Fani.
Kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terjadi di SMKN 3 Purworejo Jawa Tengah kini sudah naik status dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Kasatreskrim Polres Purworejo AKP Catur Agus Yudo Praseno mengatakan, pihak kepolisian kini akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan saksi, penggeledahan, penyitaan, dan penangkapan.
“Kasus dugaan
korupsi Dana BOS
di SMKN 3 sudah gelar, hasilnya diantaranya adalah terhadap penanganan ditingkatkan dari penyelidikan ke tingkat penyidikan,” kata Kasatreskrim Polres Purworejo AKP Catur Agus Yudo Praseno saat dihubungi pada Jumat (14/3/2025)
Meski demikian, Kata AKP Catur sampai saat ini hasil audit belum keluar. Jadi untuk total kerugian negara belum bisa ditentukan.
“Audit belum mas, baru dimintakan penghitungan PKKN, jadi klo ditanya kerugian, ya belum diketahui karena belum ada hasil PKKN dari BPKP,” kata Kasatreskrim.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Raffi Ahmad Disemprot MUI Buntut Jadikan Janda sebagai Candaan, Langsung Minta Maaf
GELORA.CO – Raffi Ahmad akhirnya menyampaikan permintaan maaf usai mendapat teguran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait ucapannya yang menjadikan janda sebagai bahan candaan dalam acara televisi di salah satu stasiun televisi yang dipandunya.
Bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), MUI memang tengah melakukan pemantauan terhadap konten siaran televisi selama bulan Ramadan. Dari hasil pengawasan tersebut, candaan Raffi dinilai masuk kategori kekerasan verbal yang tidak pantas ditayangkan, apalagi di momen suci Ramadhan.
Menyadari kekeliruannya, Raffi yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni itu langsung mengambil sikap. Suami Nagita Slavina tersebut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Saya mengapresiasi langkah MUI yang terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas siaran TV Ramadan. Saya sudah komunikasi dengan Ketua MUI bapak Kyai Masduki Baidlowi dan saya juga menyampaikan permohonan maaf pada beliau dan kepada MUI,” kata Raffi dikutip dari MUI, Rabu (26/3/2025).
Ayah Rafathar Malik Ahmad ini mengaku bahwa candaan itu bukan dimaksudkan untuk menyakiti siapa pun dan terjadi secara spontan.
“Ini jadi pelajaran penting bagi saya. Ini bukan kesengajaan semata-mata karena refleks. Saya berkomitmen, Insya Allah untuk siaran ke depan akan lebih baik lagi,” jelas Raffi.
Selain itu, pria 38 tahun ini juga menyampaikan rencananya untuk menemui pihak MUI usai Lebaran. Ia berkomitmen untuk menjalin kerja sama strategis dalam pembinaan anak muda, terutama generasi muda Islam agar lebih bijak dalam berkarya dan berkontribusi untuk masa depan bangsa.
“Setelah Lebaran, kami selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni akan melakukan kerja sama dengan MUI dalam pembinaan generasi muda,” ujar Raffi.
“Khususnya generasi muda Islam dalam mengoptimalkan kontribusi bagi pewujudan generasi emas,” sambungnya.
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi menyatakan apresiasinya terhadap sikap cepat dan terbuka dari artis yang dijuluki Sultan Andara tersebut.
“Pengawasan MUI ini dalam upaya mewujudkan kebaikan bersama, agar lembaga penyiaran dapat menyiarkan hal positif bagi publik, terlebih di Ramadhan. Kami mengapresiasi atas inisiatif Raffi untuk terus memperbaiki diri,” tutur KH Masduki Baidlowi.
-

Saham Bank Mandiri dan BRI Langsung Naik Usai Pergantian Direksi, Bakal ke Harga Awal? – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan usai direksi di dua bank BUMN tersebut dilakukan pergantian.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri diputuskan Darmawan Junaidi kembali menjadi direktur Uutama, tetapi posisi wakil direktur utama tak lagi diduduki Alexandra Askandar, melainkan Riduan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Banking.
Sementara RUPS Bank BRI, disepakati Hery Gunardi menjadi direktur utama menggantikan Sunarso yang sudah menjabat sejak September 2019.
Selain itu, terdapat juga pengalihan penugasan Agus Noorsanto yang semula menjabat sebagai direktur bisnis wholesale dan kelembagaan menjadi wakil direktur utama.
Kemudian, Ahmad Solichin Lutfiyanto yang semula menjabat sebagai direktur kepatuhan, menjadi direktur human capital and compliance.
Pergerakan saham
Jika melihat pergerakan dua saham bank pelat merah tersebut usai adanya perombakan direksi, terjadi kenaikan.
Saham Bank Mandiri atau BMRI pada penutupan perdagangan Selasa (25/3/2025), menguat 280 poin atau 6,28 persen ke level Rp4.740 per saham.
Sepanjang perdagangan, saham BMRI tidak pernah menyentuh zona merah alias menguat terus.
Tercatat, saham BMRI kemarin bergerak pada rentang Rp4.500 hingga Rp4.810 per saham.
Pergerakan di zona hijau juga terjadi pada saham Bank BRI atau BBRI.
Kemarin, saham BBRI berakhir melonjak 5,26 persen atau 190 poin ke posisi Rp3.800 per saham.
Adapun pergerakan saham BBRI di kisaran Rp Rp3.660 hingga Rp3.840 per saham.
Lantas apakah kenaikan ini hanya bersifat sementara atau akan berlanjut?
Diketahui, saham BBRI pada awal tahun ini berada di level Rp4.100-an per saham dan pernah menyentuh posisi Rp3.610 per saham.
Sedangkan, saham BMRI di awal 2025 berada di posisi Rp5.800 dan terendah ke level Rp4.410 per saham.
/data/photo/2025/03/26/67e3296bb7402.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/26/67e316de70f72.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/06/30/668112d009639.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
