Blog

  • Kakak Beradik Tawarkan Ginjal demi Bebaskan Ibu dari Penjara, Ini Kronologi Lengkapnya – Halaman all

    Kakak Beradik Tawarkan Ginjal demi Bebaskan Ibu dari Penjara, Ini Kronologi Lengkapnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kisah kakak beradik yang menawarkan ginjalnya demi membantu sang ibu untuk keluar dari penjara viral di media sosial.

    Mereka adalah Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah yang melakukan aksinya dengan membawa poster berisi tawaran menjual ginjal demi membebaskan ibunda, di Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Kamis, 20 Maret 2025.

    Sang ibu yang bernama Syafrida Yani (49) ditahan di Polres Tangerang Selatan, Rabu (19/3/2025).

    Ia dipolisikan oleh sepupu dari suaminya karena tuduhan penggelapan.

    Sehari setelah aksi Farrel dan Nayaka viral, ibunda mereka akhirnya dipulangkan oleh polisi.

    Farrel pun menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang mau menerima penangguhan penahanan untuk ibundanya.

    Meski sang ibu sudah keluar dari penjara, namun Farrel dan keluarga masih merasa terganjal.

    Sebab, status Yani saat ini masih sebagai tersangka dan bukan bebas murni.

    “Saya bersyukur banget karena ibu saya sudah keluar cuma kasusnya ini masih berlanjut,” kata Farrel ditemui TribunJakarta.com di kediamannya, Minggu (23/3/2025).

    “Ibu saya masih ditetapkan sebagai tersangka karena hanya sebagai penangguhan penahanan,” sambungnya.

    Farrel menegaskan akan terus berjuang untuk membela sang ibu.

    “Saya belum bisa berhenti berjuang untuk ibu saya karena ibu saya masih berstatus sebagai tersangka.”

    “Saya sangat yakin ibu saya tidak melakukan hal yang dituduh oleh si pelapor tersebut,” kata Farrel.

    Di sisi lain, ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat luas yang telah memberikan dukungan kepadanya.

    “Tentunya saya berterima kasih ke orang-orang yang sudah mensupport saya,” kata dia.

    Kronologi Kasus

    Farrel mengungkapkan secara rinci kronologi kasus yang menyebabkan ibunya dipenjara.

    Menurutnya, sang ibu hanyalah seorang penjual makanan rumahan. 
    Awalnya, ibunya membantu pelapor mengurus rumah karena pelapor bekerja di sebuah maskapai di Arab Saudi.

    “Karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri,” ucapnya saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

    Masalah mulai muncul ketika pemilik rumah merasa kesal karena Syafrida Yani, ibu Farrel, sulit dihubungi.

    Untuk mempermudah komunikasi, pemilik rumah membelikan Yani sebuah ponsel.

    Selain itu, Yani juga menerima uang sebesar Rp10 juta untuk mengurus keperluan rumah, termasuk membayar seorang asisten rumah tangga.

    “Uang diberikan cash dan setiap ada pengeluaran rinciannya selalu dicatat ibu saya,” ujarnya.

    Seiring berjalannya waktu, Yani memilih berhenti mengurus rumah tersebut karena tidak tahan sering menerima makian dengan kata-kata kasar.

    Merasa tidak terima dengan keputusan Yani, pemilik rumah melaporkannya ke Polsek Ciputat dengan tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang.

    “Saat diperiksa, ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping. Di sisi lain pelapor ditemani pengacaranya,” tuturnya.

    Sang ibu disebut Farrel, sempat menunjukkan rincian pengeluaran dari uang yang sempat diberikan oleh pemilik rumah.

    Bahkan, Yani juga sudah mengembalikan ponsel dan uang Rp10 juta yang sebelumnya diberikan oleh sang pemilik rumah.

    “Namun tetep saja ibu ditahan Polres Tangerang Selatan sejak kemarin. Padahal ibu tidak salah,” tuturnya.

    “Uang itu selalu disanggah oleh pengacara pelapor ibu saya. Jadinya hanya handphone saja yang diterima oleh yang pelapor. Itu yang dituntut uangnya tidak diterima,” kata Farrel.

    Oleh sebab itu, Farrel dan adiknya nekat melakukan aksi di sekitar kawasan Bundaran HI ini dengan menawarkan menjual ginjal mereka sehingga bisa memperoleh uang dalam jumlah banyak.

    Uang tersebut pun akan digunakan untuk membayar kerugian yang dituduhkan pelapor kepada Yani meski ia yakin ibunya tak melakukan hal sebagaimana yang dituduhkan.

    “Saya mau melawan orang yang menzalimi ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada. Jadi saya rela seperti ini karena ibu yang melahirkan saya, dizalimi,” kata dia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ibu Sudah Bebas dari Penjara, Kakak-Adik yang Mau Jual Ginjal di Bundaran HI Belum Berhenti Berjuang 

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

  • Bareskrim Analisa Rekaman CCTV, Usut Kasus Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo – Halaman all

    Bareskrim Analisa Rekaman CCTV, Usut Kasus Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri melakukan penyelidikan terkait kasus teror kepala babi dan bangkai tikus ke media Tempo Jakarta.

    Hal ini sesuai intruksi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta agar kasus tersebut diusut tuntas.

    “Tim mendatangi TKP Gedung Tempo dalam rangka koordinasi terkait laporan polisi dengan mendata saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro melalui keterangannya, Minggu, (23/3/2025).

    Djuhandani menyebut pihaknya juga melakukan klarifikasi ke sejumlah saksi dan mengecek CCTV di pos sekuriti Kantor Tempo hingga sepanjang jalan depan kantor untuk nantinya dianalisa dan bisa mengetahui terduga pelaku teror.

    “Tim sudah menerima hasil rekaman CCTV Gedung Tempo, Grogol, Jakarta Selatan. Selanjutnya, tim melakukan analisa video dengan mengutamakan pencarian terhadap 1 orang terduga pelaku yang belum teridentifikasi,” ucapnya.

    Djuhandani mengatakan penyidik tengah mendalami dugaan tindak pidana ancaman kekerasan dan/atau menghalang-halangi kerja jurnalistik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 335 KUHP dan/atau Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

    Diteror Kepala Babi dan Bangkai Tikus 

    Untuk informasi, Media Tempo mendapatkan teror dari orang tak dikenal. Kali ini, satu paket berisikan kepala babi dikirimkan ke kantor Tempo. 

    Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Tempo, Bagja Hidayat mengatakan paket itu ditujukkan untuk wartawannya yang juga host ‘Bocor Alus’ bernama Francisca Christy Rosana atau Cica. 

    “Jadi paket itu ditujukan buat Cica, Cica itu kan host Bocor Alus ya, Francisca,” kata Bagja kepada Tribunnnews.com, Kamis (20/3/2025). 

    Bagja mengatakan Cica baru menerima paket tersebut pada hari ini setelah selesai liputan bersama rekannya bernama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran sekira pukul 15.00 WIB. 

    Sementara itu, paket tersebut disebut Bagja, sudah diterima pihak petugas keamanan Tempo pada Rabu (19/3/2025) sekira pukul 16.13 WIB. 

    “Nah begitu dibuka udah menyengat baunya. Nah udah menyengat baunya, lalu dibawa keluar. Begitu dibuka ya kepala babi dengan telinga yang potong,” tuturnya. 

    Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (22/3/2025), kantor Tempo kembali diteror dengan sebuah kotak berisi enam ekor tikus sudah dipenggal bagian kepalanya. 

    Petugas kebersihan Tempo mulanya menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan.  

    Bentuk kotak itu sedikit penyok. Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut. 

    Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo. 

    Petugas keamanan menduga kotak bangkai tikus itu mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal.  

    Ada jejak baret pada mobil yang terkena lemparan kotak tikus itu. 

    Kasus teror ini pun dilaporkan pihak media Tempo bersama Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) ke Bareskrim Polri pada Jumat (21/3/2025).

     

     

  • Dinamika Reformasi Tata Kelola Intelijen Indonesia

    Dinamika Reformasi Tata Kelola Intelijen Indonesia

    JABAR EKSPRES – Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie menyelenggarakan diskusi terbatas bertajuk Dinamika Reformasi Tata Kelola Intelijen Indonesia. Acara ini menghadirkan sejumlah akademisi, peneliti, dan praktisi untuk mendiskusikan tantangan dan prospek reformasi intelijen di Indonesia. Diskusi ini merupakan kelanjutan dari diskusi serupa yang diadakan Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie bulan Oktober 2024 yang lalu.

    Diskusi dimoderatori oleh Yudha Kurniawan, dosen Ilmu Politik Universitas Bakrie, yang menegaskan perlunya reformasi kelembagaan intelijen untuk memperkuat Badan Intelijen Negara (BIN). Reformasi intelijen di Indonesia sendiri telah menghasilkan UU Nomor 17/2011.

    Diskusi ini menyoroti empat aspek penting yang perlu menjadi fokus reformasi tata kelola intelijen di Indonesia, yaitu: penguatan fungsi intelijen untuk memberikan deteksi dini ancaman, pengelolaan sistem rekrutmen dan staffing, transformasi kultur intelijen, serta penguatan mekanisme pengawasan terhadap lembaga intelijen.

    Rizal Darma Putra, Direktur Eksekutif LESPERSSI, menekankan bahwa keberhasilan lembaga intelijen terletak pada kemampuannya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons ancaman dengan tepat waktu. Model pendekatan berbasis ancaman (threat-based intelligence) menjadi standar utama dalam operasionalisasi badan intelijen di banyak negara. BIN harus mampu menerapkan metode ini agar tidak hanya bereaksi terhadap peristiwa yang sudah terjadi, tetapi juga dapat mencegah ancaman sebelum mencapai titik eskalasi.

    Di tengah proses transisi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto, tugas memberikan analisis ancaman tersebut menjadi krusial. Meski masih diperdebatkan apakah ancaman tersebut sifatnya harus eksternal atau bisa juga internal, berbagai permasalahan ekonomi yang muncul belakangan ini bisa jadi merupakan simptom dari kinerja intelijen yang belum ajeg. Kejutan-kejutan tersebut harus dicegah agar pemerintah dapat lebih fokus dalam menjalankan agenda-agenda pembangunan ke depan.

    Hal tersebut juga terkait dengan metode kerja dan kultur intelijen yang ingin dibangun di Indonesia. Kerja intelijen lebih banyak dilakukan secara tertutup sehingga bina jaring menjadi hal yang krusial. Hal ini menjadi tantangan mengingat secara riil ada efisiensi anggaran yang berpotensi memotong kemampuan pengelolaan jaringan oleh anggota badan intelijen tersebut. Bukan rahasia jika anggaran BIN di periode sebelumnya sangat besar.

  • Verrell Suapi Fuji Saat Sahur Bersama, Isu Jadian Makin Santer

    Verrell Suapi Fuji Saat Sahur Bersama, Isu Jadian Makin Santer

    Jakarta, Beritasatu.com – Isu kedekatan Verrell Bramasta dengan Fuji Utami belakangan terus menjadi perbincangan hangat di media sosial. Terakhir, terlihat Verrell suapi Fuji.

    Fuji hadir dalam acara buka puasa yang digelar keluarga besar Verrell. Pada kesempat itu, Verrell menyempatkan diri mengajak Fuji makan sahur di kediaman neneknya.

    Yang menarik Verrell suapi Fuji saat momen sahur bersama itu yang membuat publik makin yakin mereka telah jadian. Hal itu dikutip Beritasatu.com dari channel Youtube Bad Boy Cam, Minggu (23/3/2025).

    “Kita ambil yang paling pink, terus kita langsung suapin, enak tidak? coba nih ak,” tanya Verrell sambil menyuapi Fuji.

    “Makasih,” ucap Fuji sambil tersenyum tipis.

    Menanggapi hal itu, ayah kandung Fuji, Faisal menyatakan, Verrell adalah pria yang baik. Apalagi, Fuji diajak buka bersama keluarga Verrell.

    “Itu menandakan si Verrell itu orangnya baik, orangnya benar, itu menurut saya. Verrell yang saya kenal dahulu beda dengan yang sekarang, kalau dahulu dia hanya publik figur sekarang dia juga pemimpin,” katanya.

    “Tentu kalau pemimpin akan menunjukkan sikap yang elegan dan bukan seperti orang yang sembrono. Namun balik lagi terlepas bagaimana nanti kelanjutannya antara mereka berdua, saya enggak mau berandai-andai karena itu kuasa Tuhan, saya tidak mau mendahului,” tegasnya terkait Verrell suapi Fuji.
     

  • Mpok Atiek Mengidap Diabetes, Anak: Mama Dirawat di Ruang Khusus

    Mpok Atiek Mengidap Diabetes, Anak: Mama Dirawat di Ruang Khusus

    Jakarta, Beritasatu.com – Komedian senior Mpok Atiek dilarikan ke rumah sakit setelah gula darahnya mencapai angka 484, sebuah kondisi yang masuk dalam kategori berbahaya. Anak Mpok Atiek, Mirah mengungkapkan ibunya dirawat di ruang khusus.

    “Gula darah mama (Mpok Atiek) mencapai angka 484, makanya sama dokter tidak boleh pulang. Mama dirawat di ruangan khusus,” kata Mirah, dikutip dari channel YouTube, Minggu (23/3/2025).

    Mirah menjelaskan, tim medis di rumah sakit bekerja dengan sangat baik. Hasilnya, hanya dalam waktu dua hari, Mpok Atiek sudah diperbolehkan untuk dipindahkan ke ruangan perawatan biasa.

    “Alhamdulillah, mama hanya berada di ruangan khusus selama dua hari. Sekarang mama sudah dipindahkan ke ruangan perawatan biasa,” ujarnya.

    “Namun, meski sudah berada di ruangan perawatan biasa, mama masih dalam pemantauan dokter dan belum diperbolehkan pulang,” jelasnya.

    Mirah menambahkan, diabetes yang diderita oleh Mpok Atiek sudah berlangsung cukup lama. Namun, kondisi gula darahnya kali ini tidak termasuk dalam kategori diabetes akut.

    Penyebab lonjakan gula darah yang dialami oleh Mpok Atiek diduga karena kelalaian dalam pola makan, yang dapat memicu peningkatan gula darah yang tinggi.

    “Penyakit gula memang sudah lama, tapi mama tetap rutin kontrol. Biasanya, kalau mama kecapaian atau makan tidak teratur, gula darahnya bisa naik,” tutup Mirah yang mengatakan ibunya, Mpok Atiek sempat dirawat di ruangan khusus akibat gula darah yang sangat tinggi.

  • Eks Sekjen PBB Afriansyah Noor Gabung Demokrat, Dapat Posisi Wasekjen

    Eks Sekjen PBB Afriansyah Noor Gabung Demokrat, Dapat Posisi Wasekjen

    Eks Sekjen PBB Afriansyah Noor Gabung Demokrat, Dapat Posisi Wasekjen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
    Afriansyah Noor
    bergabung dengan
    Partai Demokrat
    .
    Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen)
    Partai Bulan Bintang
    (PBB) itu masuk dalam struktur partai berlogo mercy tersebut dan menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal (
    Wasekjen
    ).
    “Afriansyah Noor, Wakil Sekretaris Jenderal,” ujar Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat membacakan daftar Wasekjen periode 2025-2030, Minggu (23/3/2025).
    AHY berharap bergabungnya Afriansyah ke Demokrat ini akan membawa semangat baru bagi Partai Demokrat ke depan.
    Dalam kesempatan itu, AHY juga mengumumkan Herman Khaeron sebagai Sekjen baru Demokrat.
    Herman menggantikan Teuku Riefky Harsya yang didapuk sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
    Adapun pengumuman struktur kepengurusan baru DPP Demokrat ini diumumkan setelah sebelumnya Demokrat menggelar Kongres ke-6 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025) malam.
    Dalam kongres tersebut, AHY kembali terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat untuk periode 2025-2030.
    Lewat kongres tersebut, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga kembali ditetapkan sebagai Ketua Majelis Tinggi Demokrat.
    Untuk diketahui, Afriansyah Noor adalah eks Sekjen PBB pada masa kepemimpinan Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra.
    Kala itu, dia diberhentikan dari posisi Sekjen bersama sejumlah pengurus PBB lainnya.
    Pj Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) saat itu, yakni Fahri Bachmid mengatakan bahwa pergantian Afriansyah Noor dari posisi Sekjen murni kepentingan organisasi.
    Setelah dicopot dari jabatannya, Afriansyah Noor sempat mengikuti bursa pemilihan calon Ketua Umum PBB.
    Namun, Afriansyah Noor kalah dari Gugum Ridho Putra lewat proses voting dalam Muktamar VI yang berlangsung di Hotel Aston, Kota Denpasar, Bali, Rabu (15/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi amankan 25 anggota geng motor saat konvoi di Jakpus

    Polisi amankan 25 anggota geng motor saat konvoi di Jakpus

    Petugas menunjukkan remaja yang ditangkap karena konvoi liar di Jakarta, Sabtu (22/3/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Jakpus.

    Polisi amankan 25 anggota geng motor saat konvoi di Jakpus
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 08:33 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan sebanyak 25 remaja yang diduga anggota geng motor saat konvoi liar dengan membentangkan bendera yang menjadi identitas mereka.

    “Kami tidak akan membiarkan aksi geng motor yang berpotensi mengganggu keamanan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Menurut dia, petugas mengamankan sebanyak 25 remaja yang terlibat dalam aksi konvoi liar di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain itu, Polisi juga menyita 17 unit sepeda motor, tiga bendera kelompok, serta dua petasan siap ledak.

    Susatyo menegaskan bahwa kepolisian tidak akan mentoleransi aksi geng motor yang meresahkan masyarakat. Untuk itu ketika mendapatkan informasi tim langsung turun ke lokasi.

    “Ini adalah langkah pencegahan agar tidak berkembang menjadi aksi kriminal,” tuturnya.

    Ia menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, para remaja yang diamankan rerata berusia antara 15 hingga 22 tahun dan masih ada yang berstatus pelajar.

    Susatyo mengingatkan bahwa peran penting orang tua dalam mendidik dan mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.

    “Kami mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan putra-putrinya. Jangan sampai karena kesibukan, anak-anak kehilangan bimbingan dan akhirnya mencari lingkungan yang salah,” katanya.

    Ia juga meminta orang tua untuk mengarahkan mereka ke kegiatan yang positif, seperti olahraga, seni, atau keterampilan lain yang bisa menunjang masa depannya.

    “Jangan biarkan anak-anak tumbuh tanpa pengawasan dan akhirnya terlibat dalam aksi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” kata dia.

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat Kompol William Alexander menegaskan bahwa patroli akan terus ditingkatkan untuk mencegah aksi serupa.

    Menurut dia, petugas akan terus memburu kelompok-kelompok yang melakukan konvoi liar karena membahayakan diri mereka sendiri dan pengguna jalan lainnya.

    “Para remaja yang diamankan sudah dibawa ke Mako Polsek Kemayoran untuk didata dan diberikan pembinaan. Kami juga akan memanggil orang tua mereka agar ada efek jera,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Bio Farma Terima Sertifikat Halal Vaksin BCG dari BPJPH

    Bio Farma Terima Sertifikat Halal Vaksin BCG dari BPJPH

    JABAR EKSPRES – Bio Farma menerima sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk produk vaksin BCG pada kegiatan Buka Bersama Karyawan Bio Farma 1446 H. Penyerahan sertifikat halal diserahkan secara langsung oleh Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan, dan diterima secara langsung oleh Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya pada 21 Maret 2025 di Kantor Pusat Bio Farma Bandung.

    Pada kesempatan tersebut, Komisaris Utama Bio Farma, Tugas Ratmono menyampaikan bahwa Bio Farma senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk lifescience guna meningkatkan kepercayaan pelanggan.

    “Capaian sertifikasi halal untuk produk vaksin BCG vial kami ini merupakan salah satu bukti keseriusan dan kesungguhan seluruh karyawan Bio Farma dan seluruh entitas Bio Farma Group dalam rangka meningkatkan portofolio produk halal. Dengan sertifikasi ini, Bio Farma menunjukan diri sebagai perusahaan yang dapat mengembangkan dan memproduksi produk lifescience berkualitas tinggi. Dengan produk kualitas tinggi, trust dari pelanggan, baik di dalam dan di luar negeri dapat terjaga, sehingga Bio Farma dapat terus berkontribusi pada ketahanan kesehatan Indonesia dan global.” papar Tugas.

    Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyampaikan bahwa dengan diraihnya Sertifikat Halal ini merupakan bukti komitmen Bio Farma untuk senantiasa memperhatikan aspek halal dari keseluruhan proses produksi.

    “Pada hari ini, BPJPH hadir ditengah-tengah kita untuk menyerahkan secara langsung sertifikasi halal untuk vaksin BCG vial. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus BPJPH atas capaian sertifikasi halal ini. Kami senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kinerja halal, guna meningkatkan daya saing produk di dalam negeri dan maupun di luar negeri.” ungkap Shadiq.

    Shadiq menambahkan sertifikasi halal ini adalah jaminan Bio Farma untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang aman dan nyaman digunakan, serta kedepannya Bio Farma akan menargetkan sertifikasi halal untuk seluruh produk.

    “Sertifikasi halal ini juga menjadi jaminan kami dari Bio Farma, kepada seluruh orang tua di Indonesia, bahwa kami senantiasa menyediakan produk vaksin yang aman dan nyaman untuk digunakan oleh pengguna, utamanya adalah anak-anak di Indonesia. Lebih lanjut, kedepannya kami juga akan terus melakukan pengembangan terhadap keseluruhan produk, dan direncanakan sampai dengan tahun 2039, seluruh portofolio produk Bio Farma telah mendapat sertifikasi halal.” tambah Shadiq.

  • Penyerangan KKB di Anggruk, 1 Orang Meninggal dan 6 Lainnya Terluka

    Penyerangan KKB di Anggruk, 1 Orang Meninggal dan 6 Lainnya Terluka

    Jayapura, Beritasatu.com – Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengungkapkan insiden penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Anggruk menyebabkan satu korban jiwa dan enam orang lainnya mengalami luka-luka.

    Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa enam guru kontrak dilaporkan meninggal dunia. Namun, setelah personel TNI-Polri turun langsung ke lokasi, dipastikan korban meninggal hanya satu orang. Aparat keamanan telah berhasil mengevakuasi para korban beserta warga sipil di daerah tersebut.

    “Saat ini, para korban telah berada di RS Marthen Indey untuk mendapatkan perawatan,” ujar Bupati Yahukimo Didimus Yahuli kepada Antara, Minggu (23/3/2025).

    Didimus menjelaskan korban yang meninggal dunia merupakan seorang guru perempuan.

    Pemerintah Daerah Yahukimo sangat menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB, mengingat para guru hadir untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak di Anggruk.

    Terlebih lagi, lokasi Anggruk cukup terpencil, dengan akses yang cukup sulit karena membutuhkan waktu sekitar 30 menit penerbangan dari Anggruk ke Dekai.

    “Seharusnya semua pihak turut serta dalam menjaga keamanan para guru dan tenaga medis yang bertugas di Anggruk serta seluruh wilayah Kabupaten Yahukimo,” tegasnya.

    Ia juga menekankan pentingnya menciptakan rasa aman bagi para tenaga pengajar dan tenaga kesehatan agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan nyaman, meskipun berada di daerah terpencil dengan fasilitas terbatas.

    “Kita semua harus memastikan keamanan sehingga mereka merasa betah bertugas di kampung-kampung terpencil. Dengan begitu, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan layanan kesehatan yang memadai,” pungkas Didimus terkait penyerangan KKB.

  • Pelaku Pembunuhan di Bantul Bersihkan Jenazah, Masukkan ke Trash Bag, dan Bawa Mayat ke Rumah Ortu – Halaman all

    Pelaku Pembunuhan di Bantul Bersihkan Jenazah, Masukkan ke Trash Bag, dan Bawa Mayat ke Rumah Ortu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Bantul mengungkap upaya pelaku, Muhammad Rafy Ramadhan (24), untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

    Setelah membunuh kekasihnya, Enggal Dika Puspia (23), pada September 2024, Rafy membersihkan jenazah, memasukkannya ke dalam trash bag, dan membawa mayat tersebut ke rumah orang tuanya di Padukuhan Gading Lumbung, Donotirto, Kretek, Bantul.

    Awal Terungkapnya Kasus

    Kepala Dukuh Gading Lumbung, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Bantul, Edy Purnama, mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak mengetahui adanya kasus pembunuhan ini. 

    Ia baru tersadar setelah diminta polisi datang ke rumah orang tua Rafy pada Kamis (20/3/2025).

    “Saya pikir ini kasus narkoba karena polisi memasang garis polisi di halaman rumah. Ternyata, Rafy disuruh membongkar isi tiga trash bag dan dua koper besar,” kata Edy saat ditemui di rumahnya, Jumat (21/3/2025).

    Proses Penemuan Kerangka

    Edy menceritakan, polisi meminta Rafy memilah isi trash bag dan koper tersebut.

    Di dalamnya, ditemukan kerangka manusia yang masih utuh. 

    “Tulang itu disusun rapi, dari tengkorak sampai ujung kaki. Tidak ada bau menyengat karena sudah dibersihkan,” ujarnya.

    Kerangka tersebut kemudian dibawa oleh tim Dokkes Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Menurut Edy, tulang itu sempat disimpan di jok motor milik korban sebelum akhirnya dibawa ke rumah orang tua Rafy.

    Upaya Pelaku Menghilangkan Jejak

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rafy membunuh Enggal Dika Puspia di sebuah kamar kos di Kalurahan Sabdodadi, Bantul, pada 25 September 2024.

    Setelah membunuh korban dengan cara mencekik, Rafy membersihkan jenazah dan menyimpannya di kamar kosnya.

    Namun, setelah dua minggu, bau menyengat mulai tercium.

    Rafy pun memindahkan jenazah ke kontrakan temannya di Condongcatur, Sleman. 

    Pada 7 Desember 2024, ia menemukan jenazah korban sudah menjadi kerangka.

    Rafy kemudian memasukkannya ke dalam trash bag berlapis dan koper, lalu membawanya ke sebuah penginapan di Kaliurang, Sleman, untuk dibersihkan kembali.

    Setelah itu, Rafy membawa kerangka tersebut ke rumah orang tuanya di Bantul.

    Ia juga membakar beberapa barang milik korban, seperti selimut, pakaian, dan pernak-pernik, untuk menghilangkan jejak.

    Pelaku Tenang Saat Diperiksa

    Edy mengungkapkan, Rafy terlihat tenang saat diperiksa polisi. “Dia tidak grogi sama sekali. Padahal, ini kasus besar,” ujarnya.

    Rafy diketahui berasal dari keluarga terpandang dan berkecukupan. Kakeknya pernah menjadi pejabat pemerintah kalurahan di Bantul.

    Namun, orang tua Rafy telah bercerai, dan ia tinggal bersama ibunya di Sabdodadi sebelum akhirnya kembali ke rumah ayahnya di Gading Lumbung.

    Motif Masih Diselidiki

    Polisi masih mendalami motif pembunuhan ini. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengatakan, “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif pelaku.”

    Kasus ini terungkap setelah warga melaporkan kecurigaan mereka karena korban sudah lama tidak terlihat, sementara motornya digunakan oleh Rafy.

    Kini, Rafy ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara hingga 15 tahun.

    Dampak pada Warga Sekitar

    Kasus ini menimbulkan shock di kalangan warga Gading Lumbung. Edy mengaku, banyak warga yang tidak menyangka Rafy bisa melakukan tindakan keji seperti itu.

    “Keluarga Rafy dikenal baik dan terpandang. Ini benar-benar di luar dugaan,” ujarnya.

    Sementara itu, keluarga korban dan pelaku masih berusaha memproses kejadian tragis ini. Masyarakat berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan memberikan keadilan bagi Enggal Dika Puspia, korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi mengerikan ini.