Gulkarmat Tangani 6.800 Kasus Nonkebakaran, Pramono: Kepercayaan Publik pada Damkar Tinggi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur DKI Jakarta
Pramono Anung
Wibowo mengapresiasi kinerja Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
Petugas damkar menangani 6.800 kasus nonkebakaran pada tahun 2024. Sedangkan 1.969 kasus kebakaran telah ditangani petugas damkar.
Artinya
kepercayaan publik
kepada petugas Damkar Jakarta cukup tinggi.
“Yang luar biasa adalah non-kebakarannya. Artinya kepercayaan publik kepada Damkar Jakarta cukup tinggi, hampir ada 6.800 kasus,” kata Pramono usai Apel Kesiapsiagaan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta di Kantor Gulkarmat Jakarta, Senin (24/03/2025).
Pramono meminta kepercayaan publik terhadap damkar harus ditingkatkan lagi.
Keputusan masyarakat untuk meminta bantuan petugas damkar untuk berbagai masalah membuktikan pentingnya petugas damkar.
“Membangun kepercayaan publik ini yang perlu ditingkatkan. Karena memang persoalan kebakaran di Jakarta bukan hanya kebakarannya tapi non-kebakaran bagi Provinsi Jakarta juga penting. Sehingga dengan demikian keberadaan damkar itu diperlukan,” katanya.
Sebelumnya, Pramono Anung memimpin apel besar kesiapsiagaan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi Jakarta di Kantor Gulkarmat Jakarta Pusat pada Senin.
Dalam sambutannya, Pramono menegaskan pentingnya peran pemadam kebakaran dalam memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan masyarakat.
Menurut Pramono, berbagai tantangan masih dihadapi Jakarta dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Oleh karena itu, kesiapan sarana, mitigasi risiko, serta peningkatan kapasitas petugas menjadi faktor krusial dalam membangun kota yang aman dan berkelanjutan.
“Jakarta masih menghadapi berbagai tantangan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Maka perlu kesiapan sarana, mitigasi risiko, dan peningkatan kapasitas petugas,” ujar Pramono di Kantor Gulkarmat Jakarta, Senin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/03/24/67e0ee2716f21.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gulkarmat Tangani 6.800 Kasus Nonkebakaran, Pramono: Kepercayaan Publik Pada Damkar Tinggi Megapolitan 24 Maret 2025
-

Hari Ini Batas Paling Lambat
loading…
Kemenaker mengultimatum perusahaan yang belum membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR). Foto/SindoNews
JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengultimatum perusahaan yang belum membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR). Diketahui Kemenaker telah menetapkan batas pembayaran THR paling lambat H-7 Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 1446 Hijriah atau Senin (24/3/2025).
“H-7 Lebaran! Hari ini batas paling lambat THR dibayarkan, Rekanaker! Pastikan hakmu sudah diterima ya!” tulis laman Instagram @kemnaker dikutip, Senin (24/3).
Kemenaker menyebut apabila karyawan belum mendapatkan hak THR dapat melapor ke Posko THR Kemenaker melalui laman website yang telah disediakan.
“Kalau ada pertanyaan terkait THR atau THR belum dibayarkan juga, Rekan bisa konsultasi atau melapor ke Posko THR Kemnaker di poskothr.kemnaker.go.id. Jangan ragu untuk memastikan hakmu terpenuhi!” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan supaya THR dibayarkan H-7 Lebaran 2025. Pengusaha diharapkan dapat mengikuti perintah Kepala Negara.
Namun bila ada perusahaan nakal, para pekerja dapat mengadukan ke Posko THR yang sudah dibuka Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. Posko THR akan memberikan pelayanan konsultasi dan aduan bagi para buruh dan pekerja.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan supaya THR bagi pekerja swasta diberikan H-7 Lebaran 2025. Instruksi ini disampaikan usai dirinya melakukan rapat kerja dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
“Saya minta pemberian THR bagi pekerja swasta diberi paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri,” tegas Prabowo.
(cip)
-

Habiburokhman: Kejaksaan Masih Berwenang Menyidik Tipikor di RUU KUHAP
Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menegaskan, dalam Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP), Kejaksaan Agung masih memiliki kewenangan untuk melalukan penyidikan dalam ranah tindak pidana korupsi (Tipikor).
“Kami perlu luruskan, tidak benar sama sekali bahwa Kejaksaan tidak lagi memiliki kewenangan menyidik di tipikor,” kata Habiburokhman dalam konferensi persnya usai menggelar rapat dengar pendapat di gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan draft RUU KUHAP terakhir, Kejaksaan memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan di ranah tipikor dan pelanggaran HAM berat.
“Jadi, Kejaksaan tetap berwenang melakukan penyidikan menurut KUHAP yang baru karena memang KUHAP ini enggak mengatur soal kewenangan eksekusi. Dia hanya memberi contoh dari apa yang sudah berlaku,” bebernya.
Selain itu, Habiburokhman juga membantah bahwa pasal penghinaan terhadap presiden dikecualikan dari restorative justice. Ia menegaskan, tidak ada pengecualian terhadap pasal penghinaan tersebut di dalam RUU KUHAP yang baru.
-
/data/photo/2025/03/24/67e0f713888a2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pilih Rayakan Lebaran di Kampung Halaman Ketimbang Jakarta, Pemudik: Lebih Nyaman Megapolitan 24 Maret 2025
Pilih Rayakan Lebaran di Kampung Halaman Ketimbang Jakarta, Pemudik: Lebih Nyaman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah pemudik asal Jakarta mengungkapkan alasan mereka memilih merayakan Hari Raya Idul Fitri atau
Lebaran
di kampung halaman ketimbang tempat perantauan.
Salah seorang pemudik yang hendak menuju Klaten, Jawa Tengah, bernama Sutarmi (58), mengaku lebih nyaman untuk merayakan Lebaran di kampung halamannya.
“Saya lebih nyaman (Lebaran) di kampung karena anak-anak sudah pada di kampung semua,” kata Sutarmi kepada
Kompas.com
di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
Sutarmi mengungkapkan, semua anak dan cucunya sudah menetap di kampung halaman sehingga
mudik
menjadi kegiatan yang dilakukannya setiap tahun.
“Cucu juga sudah tinggal di kampung, jadi ini sudah tradisi,” ungkap dia.
Hal senada juga disampaikan oleh pemudik lainnya, Siswati (49), yang akan pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah.
Siswati juga mengaku lebih nyaman merayakan Lebaran di kampung karena penuh kehangatan saudara besar.
”Karena di Solo masih ada orangtua dan banyak saudara. Kalau di sini, saudara kami juga sudah kembali ke kampung semua,” tutur Siswati kepada
Kompas.com
.
Siswati berujar, pulang kampung ke Solo sudah menjadi tradisi yang dilakukannya setiap menjelang Lebaran.
“Setiap tahun selalu ke Solo selama Lebaran,” lanjut dia.
Pemudik lainnya, Wahyu (55) juga mengungkapkan alasannya Lebaran di kampung halaman karena banyak saudara besar.
“Karena saudara banyak di sana. ‘Yang dituakan’ juga ada di sana dan ada makam orangtua juga,” ungkap Wahyu yang akan mudik ke Yogyakarta.
Sama seperti dengan Sutarmi dan Siswati, Wahyu juga selalu mudik Ke Yogyakarta setiap menjelang Lebaran untuk merayakan hari kemenangan di kampung halamannya.
“Saya setiap Lebaran pasti mudik sehingga selalu ke Jogja,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kenapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan? Ini Tandanya
Jakarta, Beritasatu.com – Lailatul Qadar (Lailatulqadar) adalah malam penuh keistimewaan yang menjadi dambaan setiap muslim dalam bulan Ramadan. Malam ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan (QS Al-Qadr: 3), menjadikannya kesempatan luar biasa untuk meraih pahala dan keberkahan.
Namun, Allah Swt merahasiakan kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan umat Islam. Mengapa malam yang begitu agung ini tidak diberi kepastian dalam kalender?
Hikmah di Balik Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar
Salah satu alasan utama mengapa waktu pasti Lailatul Qadar tidak diungkap adalah agar umat Islam semakin giat dalam beribadah sepanjang bulan Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir.
Jika malam ini ditentukan dengan jelas, kemungkinan besar banyak orang hanya akan beribadah pada malam tersebut dan mengabaikan malam-malam lainnya. Oleh karena itu, dengan tetap menyembunyikan waktunya, Allah Swt mendorong umat Islam untuk meningkatkan ibadah mereka secara konsisten.
Bahkan, dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam mencari malam istimewa ini. Aisyah RA meriwayatkan ketika memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, Rasulullah SAW meningkatkan ibadahnya, membangunkan keluarganya, dan menghidupkan malam-malam tersebut dengan doa serta zikir.
Selain itu, kerahasiaan ini juga berfungsi sebagai ujian keimanan. Bagi mereka yang benar-benar mengharapkan rahmat dan ampunan Allah Swt, ketidakpastian ini menjadi motivasi untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mencari malam penuh berkah tersebut.
Tanda-tanda Lailatul Qadar dalam Hadis
Meskipun waktu pastinya tidak diketahui, Rasulullah SAW memberikan beberapa petunjuk mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar. Salah satu tanda yang paling dikenal adalah keadaan alam yang berbeda dari malam-malam biasanya.
Dalam sebuah hadis, Ubay bin Ka’ab RA meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda:
أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: “Dan tandanya, matahari terbit pada pagi harinya dengan cerah tanpa sinar yang menyilaukan”. (HR Muslim, Nomor 762)
Beberapa ulama juga menyebutkan tanda-tanda lain yang sering muncul di malam Lailatul Qadar, seperti suasana yang lebih tenang, tidak terlalu panas maupun terlalu dingin, serta perasaan ketenangan yang dirasakan oleh mereka yang beribadah pada malam itu.
Makna Spiritual di Balik Kerahasiaan Lailatul Qadar
Selain sebagai ujian, dirahasiakannya malam Lailatul Qadar juga menunjukkan kebesaran dan kehendak Allah Swt dalam menentukan takdir hamba-Nya. Banyak pendapat mengenai kapan malam ini terjadi, ada yang meyakini di awal Ramadan, di sepuluh malam terakhir, atau hanya di malam-malam ganjil dalam periode tersebut.
Namun, ketidakpastian ini justru menjadi bentuk kasih sayang Allah Swt agar manusia terus berusaha dan berharap mendapatkan keberkahan malam tersebut.
Imam al-Subki dalam kitab “al-Halabiyyat” bahkan menyebutkan Lailatul Qadar disembunyikan dari Rasulullah Saw sendiri. Oleh karena itu, jika seseorang merasa telah mendapatkan malam ini, disunahkan untuk merahasiakannya sebagai bentuk ketundukan terhadap kehendak Allah Swt.
Pada akhirnya, Lailatul Qadar bukan sekadar malam yang penuh keberkahan, tetapi juga momentum bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri, memperdalam keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Dengan meningkatkan ibadah sepanjang bulan Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir, setiap muslim berpeluang meraih keberkahan Lailatul Qadar, bahkan jika mereka tidak mengetahui secara pasti kapan malam tersebut terjadi.
-

Potongan Tarif Tol 20% di Trans Sumatra untuk Arus Mudik dan Balik
Jakarta, Beritasatu.com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi memberlakukan potongan tarif tol sebesar 20% di ruas tol strategis Trans Sumatra pada periode arus mudik dan arus balik Idulfitri 1446H/2025.
Potongan tarif ini diharapkan dapat meringankan beban biaya perjalanan masyarakat, serta membantu mengurangi kemacetan dengan mendistribusikan arus kendaraan secara lebih merata.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menyatakan, program ini merupakan bagian dari strategi untuk menciptakan perjalanan yang lebih efisien dan aman.
Ia menjelaskan, total yang mendapatkan potongan tarif mencapai tujuh ruas tol yang tersebar di wilayah Trans Jawa dan Trans Sumatra. Selain itu, potongan tarif tol ini akan berlaku bagi para pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus.
“Stimulus potongan tarif ini diharapkan dapat membantu mengurangi potensi kemacetan dengan mendistribusikan arus kendaraan secara lebih merata serta meringankan beban biaya perjalanan bagi para pengguna,” ujar Lisye dalam keterangan kepada wartawan pada Minggu (23/3/2025).
Potongan tarif tol sebesar 20% di ruas Trans Sumatra akan diterapkan selama delapan hari, yang dibagi menjadi dua periode, yaitu empat hari pada arus mudik dan empat hari pada arus balik.
Pada arus mudik, potongan tarif berlaku mulai 24 Maret 2025 pukul 07.00 WIB hingga 28 Maret 2025 pukul 07.00 WIB. Sementara itu, untuk arus balik, potongan tarif berlaku pada 3 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 5 April 2025 pukul 07.00 WIB dan 8 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 10 April 2025 pukul 07.00 WIB.
Potongan tarif ini mencakup ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Balmera) dan ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) yang dikelola oleh Jasa Marga Group, serta ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dan ruas Tol Indrapura-Kisaran yang merupakan bagian dari non Jasa Marga Group.
1. Potongan Tarif Tol di Ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Balmera) dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT):
Pada arus mudik dan arus balik, tarif perjalanan menerus dari GT Tanjungpura atau GT Pangkalan Brandan menuju GT Sinaksak menjadi:
Golongan I: Dari Rp 193.500 menjadi Rp 170.900 (potongan Rp22.600).
Golongan II dan III: Dari Rp 292.000 menjadi Rp 257.800 (potongan Rp 34.200).
Golongan IV dan V: Dari Rp 391.500 menjadi Rp 345.600 (potongan Rp 45.900).2. Potongan Tarif Tol di Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dan Indrapura-Kisaran:
Potongan tarif berlaku untuk perjalanan menerus dari GT Tanjungpura atau GT Pangkalan Brandan menuju GT Kisaran, dengan rincian sebagai berikut:
Golongan I: Dari Rp 236.000 menjadi Rp 209.800 (potongan Rp 26.200).
Golongan II dan III: Dari Rp 355.000 menjadi Rp 315.500 (potongan Rp 39.500).
Golongan IV dan V: Dari Rp 475.000 menjadi Rp 422.000 (potongan Rp 53.000).Lisye menekankan, untuk dapat menikmati potongan tarif tol 20%, pengguna jalan tol diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik yang sama untuk proses tap in dan tap out. Pengguna jalan juga diimbau untuk memastikan kecukupan saldo sebelum memulai perjalanan guna menghindari kendala saat transaksi di gerbang tol.
“Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem perjalanan yang lebih efisien dan aman, serta mendukung kelancaran mobilitas di ruas tol Trans Jawa dan Trans Sumatra. Maka dari itu pengguna jalan tol diharapkan dapat memastikan kecukupan saldo uang elektronik untuk dapat menikmati potongan tarif 20% saat arus mudik dan balik,” jelas Lisye.
Selain itu, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengatur waktu perjalanan guna menghindari puncak arus mudik dan balik. Jasa Marga juga menyarankan pengguna jalan untuk memanfaatkan aplikasi Travoy guna memantau kondisi lalu lintas secara real time dan mendapatkan informasi terkait tarif serta lokasi rest area di sepanjang jalur tol.
Sebagai bagian dari strategi kelancaran arus mudik dan balik, Jasa Marga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk penambahan petugas di lapangan, optimalisasi layanan di rest area, serta penerapan sistem contra flow atau one way jika diperlukan. Selain itu, adanya potongan tarif tol ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang akan melakukan mudik.
-

Baznas Sebut Potensi Zakat Fitrah 2025 Capai Rp8 Triliun
loading…
Baznas mengungkapkan potensi zakat fitrah secara nasional pada 2025 mencapai 604.813.992 ton beras atau setara dengan Rp8 triliun. Foto/istimewa
JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengungkapkan potensi zakat fitrah secara nasional pada 2025 mencapai 604.813.992 ton beras atau setara dengan Rp8 triliun. Estimasi ini dihitung berdasarkan harga rata-rata beras medium pada setiap provinsi di Indonesia, yaitu Rp14.337 per kilogram.
Potensi zakat fitrah dihitung berdasarkan total populasi Muslim di Indonesia yang mencapai 244,41 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 91,43% diperkirakan berada di luar garis kemiskinan, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan jumlah tersebut dengan harga rata-rata beras sebesar Rp14.337 per kilogram. Hasilnya, estimasi potensi zakat fitrah pada 2025 mencapai Rp8 triliun.
Hal tersebut mengemuka dalam acara Zakat Fitrah Baznas 2025, di Gedung Baznas RI, Jakarta. Hadir dalam acara itu, Ketua Baznas RI KH. Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, Pimpinan Baznas RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Zainulbahar Noor.
Pimpinan Baznas Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Zainulbahar Noor mengungkapkan, potensi zakat fitrah di Indonesia sangat besar jika seluruh umat Islam menunaikan kewajiban zakatnya.
Dengan jumlah penduduk Muslim sekitar 244 juta jiwa, ia mengatakan, jika 1,34% dari populasi tersebut membayar zakat fitrah, maka jumlah beras yang terkumpul bisa mencapai ratusan ribu ton. “Jika dikelola dengan baik, zakat fitrah tidak hanya menjadi ibadah wajib, tetapi juga instrumen strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Senin (24/3/2025).
Berdasarkan tren pertumbuhan pengumpulan zakat fitrah dalam neraca tahunan 2021 hingga 2024, yang rata-rata meningkat 21,28%, proyeksi pengumpulan zakat fitrah 2025 diperkirakan mencapai Rp631,77 miliar.
Dengan optimalisasi pengelolaan, pemanfaatan teknologi digital, serta koordinasi dengan lembaga zakat lainnya, angka ini diperkirakan bisa meningkat hingga Rp758,13 miliar.
“Kami melihat adanya peluang besar untuk meningkatkan penghimpunan zakat fitrah melalui pendekatan digital dan sistem pembayaran yang lebih mudah diakses masyarakat,” tambahnya.
-

Sentil Penyelenggaraan Umroh, Legislator PKB Imbau Jangan Asal Pakai Kendaraan Murah
PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan umrah dan haji usai terjadinya insiden kecelakaan bus yang membawa jemaah umrah Indonesia di Arab Saudi, pekan lalu. Termasuk dari sisi transportasi yang harus memenuhi standar keselamatan ketat.
“Keprihatinan ini membawa rasa duka yang mendalam, sekaligus juga memunculkan evaluasi serius terhadap penyelenggaraan umrah dan haji di masa depan,” tutur Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin, 24 Maret 2025.
“Bahwa alat-alat transportasi yang dipakai para jemaah umrah dan juga haji harus memenuhi standar keselamatan bagi jemaah, termasuk tentu sopir,” lanjutnya.
Dia mengingatkan bahwa pada musim haji terkadang ada pengemudi yang tidak mengetahui rute perjalanan dan melanggar aturan keselamatan. Untum itu menurut Maman, akan menjadi catatan evaluasi Komisi VIII DPR bersama Pemerintah supaya tidak ada jemaah Indonesia mengalami insiden serupa.
“Kita tahu bahwa ketika (penyelenggaraan) haji terkadang ada sopir yang dadakan, tidak melalui proses sertifikasi yang memadai. Mereka tidak tahu rute bahkan menjalankan pengendaraannya di luar ketentuan. Ini tentu menjadi catatan penting,” paparnya.
Lebih lanjut, Maman menekankan pentingnya peran para pemandu untuk mengingatkan sopir supaya berhati-hati dalam berkendara ketika membawa para jemaah. Ia menyebut para pemandu juga harus aktif mengecek kondisi kendaraan yang dipakai jemaah agar selalu dalam kondisi baik.
“Jangan asal pakai kendaraan, jangan asal karena punya harga yang murah akhirnya dipakai dan mengakibatkan kecelakaan. Sekali lagi duka cita yang sangat mendalam bagi korban kecelakaan bus tersebut dan tentu semoga tidak akan ada lagi korban selanjutnya,” ujarnya.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Detil Pengecekan Ungkap Aksi Penjual Barang Antik Bos, AT Jual Koleksi Puluhan Juta dengan Murah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria berinisial AT (45) yang telah bekerja sebagai penjaga rumah GW (50) di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, selama 30 tahun, kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah diketahui menjual barang-barang antik milik bosnya dengan harga jauh di bawah nilai aslinya.
Aksi penjualan barang-barang berharga ini berlangsung sejak Agustus 2024 dan baru terbongkar pada Januari 2025, saat GW melakukan pengecekan terhadap koleksi-koleksi kesayangannya.
Barang-barang yang dijual AT meliputi tiga lukisan, gamelan, meja dan kursi kayu jati, serta pintu gebyok.
Meski barang-barang tersebut memiliki nilai tinggi, AT justru menjualnya dengan harga murah, seperti lukisan yang dijual dengan harga Rp 300.000 hingga Rp 700.000, padahal harga asli koleksi tersebut bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut Kanit Kriminal Umum (Krimum) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar, aksi ini terungkap setelah GW merasa curiga dan memeriksa koleksinya yang hilang.
GW, seorang kolektor barang antik, diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, meski ia belum bisa memperkirakan secara pasti jumlahnya.
“Karena dia kolektor item, mungkin kerugian bisa sampai ratusan juta,” ungkap Igo.
Setelah diselidiki, pihak kepolisian berhasil menangkap AT yang kini dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan.
Jika terbukti bersalah, AT terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Harga murah untuk barang bernilai tinggi, barang-barang yang dijual AT bukan sembarangan.
Ada pintu gebyok, gamelan, meja dan kursi kayu jati, serta tiga buah lukisan yang bernilai. Namun, barang-barang itu dijual dengan harga miring.
Lukisan dijual antara Rp 300.000 sampai Rp 700.000, padahal nilai aslinya bisa mencapai puluhan juta rupiah. GW baru menyadari kejanggalan pada Januari 2025 setelah beberapa barang koleksinya menghilang dan melapor ke polisi.
Setelah diselidiki, diketahui bahwa AT yang menjual barang-barang tersebut tanpa sepengetahuan GW.
Akibat ulah AT, GW mengalami kerugian besar, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
AT dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Aksi AT terungkap setelah bertahun-tahun bekerja dengan GW. Ia mulai menjual barang-barang milik bosnya secara bertahap sejak Agustus 2024 tanpa sepengetahuan GW.
Aksi ini baru terbongkar pada Januari 2025 saat GW melakukan pengecekan terhadap isi rumahnya. Setelah penyelidikan, AT berhasil ditangkap dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
