Blog

  • TTL jamin kelancaran arus barang saat periode Lebaran 2025

    TTL jamin kelancaran arus barang saat periode Lebaran 2025

    Dua kapal internasional telah teridentifikasi untuk sandar di TTL, sementara rute domestik masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, menjelang dan setelah Lebaran

    Surabaya (ANTARA) – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menjamin kelancaran arus barang selama periode Lebaran 2025, salah satunya dengan menerapkan strategi pemantauan aktif terhadap arus keluar-masuk barang guna mencegah kepadatan di lapangan penumpukan, baik untuk kontainer maupun kargo curah kering.

    Direktur PT Terminal Teluk Lamong David Pandapotan Sirait mengatakan, persiapan atau strategi lain yang juga dilakukan untuk menjamin kelancaran arus barang mencakup koordinasi dengan perusahaan pelayaran dan pemilik kargo agar pergerakan barang tetap terjadwal dengan baik.

    “Dua kapal internasional telah teridentifikasi untuk sandar di TTL, sementara rute domestik masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, menjelang dan setelah Lebaran,” kata David dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.

    Selain itu, kata dia, untuk menghindari kendala akibat pembatasan operasional truk selama periode larangan berjalan mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, TTL menerapkan kemudahan bagi pelanggan dengan melakukan penyimpanan barang lebih awal atau early stacking.

    Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan solusi operasional yang fleksibel sesuai kondisi di lapangan, seperti alternatif pengiriman multimoda serta penyediaan fasilitas dan peralatan tambahan guna mempercepat distribusi.

    Bahkan, lanjutnya, fleksibilitas kebijakan penyimpanan dan penanganan kargo juga diterapkan sesuai kebutuhan pelanggan selama periode libur Lebaran.

    Lebih lanjut, David mengungkapkan jika TTL mencatat kinerja positif dalam pelayanan kapal hingga Februari 2025 dengan metode operasional berbasis planning and control dan mampumencapai realisasi Effective Time (ET) terhadap Berthing Time (BT) sebesar 87,98 persen untuk kapal peti kemas internasional dan 80,66 persen untuk kapal domestik.

    “Hal ini melampaui target masing-masing 81 persen dan 73 persen,” ucap David.

    David menambahkan, keberhasilan operasional tersebut turut berdampak pada peningkatan aktivitas bongkar muat yang tercatat di TTL.

    Oleh karena itu, sepanjang Januari hingga Februari 2025, TTL mencatat volume bongkar muat sebesar 143.179 TEUs, naik 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 136.746 TEUs.

    Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pulang Ibadah, Indra Bruggman Cerita Sandal Hilang di Masjid Istiqlal

    Pulang Ibadah, Indra Bruggman Cerita Sandal Hilang di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Indra Bruggman mengaku kaget sandal yang digunakannya untuk pergi beribadah di Masjid Istiqlal hilang seusai dirinya menjalani salat tarawih. Kelucuan itu diungkapkan pria kelahiran Tasikmalaya, 8 mei 1981 dalam unggahan akun Instagramnya yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (28/3/2025).

    “Paling benci kalau sudah keluar dari terus sandalnya enggak ada,” ucap Indra Bruggman saat mengeluhkan sandalnya yang hilang.

    Alhasil, dirinya langsung meminjam sandal milik keponakannya yang ikut bersamanya beribadah di Masjid Istiqlal Jakarta itu.

  • Nasib Tragis Bocah 8 Tahun di Nganjuk, Tewas saat Main Petasan dengan Kakaknya – Halaman all

    Nasib Tragis Bocah 8 Tahun di Nganjuk, Tewas saat Main Petasan dengan Kakaknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Nganjuk – Seorang bocah berusia 8 tahun, Febrian Akbar Kurnia, meninggal dunia akibat ledakan petasan saat bermain di Dusun Ngronggot Wetan, Desa Ngronggot, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    Menurut Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, insiden tersebut terjadi pada Selasa, 25 Maret 2025, sekitar pukul 13.30 WIB.

    Saat itu, korban sedang bermain petasan bersama kakaknya di jalan pematang sawah.

    “Benar telah terjadi peristiwa seorang anak meninggal dunia akibat terkena ledakan petasan,” ungkap Supriyanto dalam konfirmasi pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Supriyanto menjelaskan, petaka bermula ketika korban mengambil petasan yang sebelumnya dinyalakan oleh kakaknya.

    Setelah diambil dan dibuang, petasan tersebut tidak meledak.

    Namun, karena penasaran, korban mendekati dan menggenggam kembali petasan itu.

    “Korban menggosok-gosok mercon tersebut hingga akhirnya meledak. Ledakan petasan itu menyebabkan luka serius pada bagian tubuh korban,” jelasnya.

    Setelah ledakan, korban segera dilarikan ke sebuah klinik untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Sayangnya, nyawa Febrian tidak dapat diselamatkan.

    Penyelidikan Lanjutan

    Tim Polsek Ngronggot dan Inafis Polres Nganjuk telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan dari saksi-saksi.

    Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh Polsek Ngronggot untuk memastikan kronologi kejadian dan menelusuri asal-usul petasan yang digunakan.

    (TribunMadura.com/Danendra Kusuma)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Insiden tragis menimpa dua bocah di Sungai Bedadung, Jember, Jawa Timur. 

    Abdul Qodari (16) dan Aliful Imam (13) ditemukan tewas usai terseret arus deras sungai.

    Keduanya ditemukan tim SAR di hari ketiga pencarian.

    Peristiwa tragis bermula ketika lima anak pergi mencari ikan di sungai setelah sholat subuh. 

    Dari lima anak tersebut, tiga memutuskan untuk mandi dan menyelam di sungai.

    Sayangnya, dua di antaranya terseret arus, sementara satu anak berhasil menyelamatkan diri.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto, mengungkapkan bahwa pencarian berlangsung selama tiga hari.

    Abdul Qodari ditemukan sejauh lebih dari tiga kilometer dari lokasi awal hanyut, sementara Aliful Imam ditemukan di muara Pancer Puger, yang berjarak lebih jauh.

    “Anak-anak sering kali menganggap sungai sebagai tempat bermain tanpa menyadari potensi bahaya yang mengintai.

    Arus deras dan kedalaman yang tidak merata bisa menjadi ancaman serius,” kata Widodo.

    Orangtua memiliki peran penting dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama ketika berada di lingkungan yang berisiko seperti sungai. (Tribun Jatim/Imam Nawawi) 

     

  • Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum ditemukan meninggal dunia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025) lalu, jurnalis Juwita sempat curhat dengan rekan kerjanya.

    Diketahui, Juwita tewas karena diduga dibunuh oleh kekasihnya berinisial J, anggota TNI AL dengan pangkat Kelasi Satu.

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba menceritakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sifat J.

    Saat itu, keduanya tengah nongkrong dan korban memamerkan foto berdua dengan latar biru.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Mengutip Banjarmasin Post, Devi menyebut korban jarang cerita mengenai calon suaminya.

    Namun, saat itu, Juwita mengeluh karena J merupakan orang yang temperamental dan gampang cemburu.

    Korban bahkan harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya.

    Sementara itu, antara Juwita dan J hendak menikah pada bulan Mei 2025.

    Kakak Juwita, Subpraja Ardinata menceritakan, selama proses menuju pernikahan, ia merasa ada keanehan.

    Keanehan tersebut terjadi pada saat proses lamaran.

    Karena, saat lamaran hanya orang tua J saja yang datang dan J tak hadir.

    “Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin.”

    “Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya,” ujar Subpraja.

    Subpraja bahkan belum pernah bertemu dengan J.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau saudari saya atau adik saya memang sudah mengenal,” jelasnya.

    Subpraja menjelaskan setelah prosesi lamaran tersebut, keluarga sudah mempersiapkan untuk pernikahan Juwita dengan J.

    “Dari kami pribadi, memang sudah ada mempersiapkan (prosesi pernikahan) sedikit demi sedikit.” 

    “Rencananya bulan Mei (pernikahan), tapi tanggal pastinya saya nggak tahu,” sambung Subpraja.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di pinggir jalan di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Ia diduga dibunuh oleh J, kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Dapat Laporan Warga Enggan Cek Kesehatan Gratis, Prabowo: Mungkin Takut Sama Hasilnya

    Dapat Laporan Warga Enggan Cek Kesehatan Gratis, Prabowo: Mungkin Takut Sama Hasilnya

    Dapat Laporan Warga Enggan Cek Kesehatan Gratis, Prabowo: Mungkin Takut Sama Hasilnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI
    Prabowo Subianto
    mengatakan, dirinya mendapat laporan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mau mengikuti program
    cek kesehatan gratis
    (CKG).
    Hal tersebut disampaikan Prabowo saat meneken Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Perlindungan Anak di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/3/2025).
    “Saya dapat laporan masih banyak yang belum mau periksa kesehatan mungkin takut hasilnya,” ujar Prabowo.
    Prabowo menjelaskan, pemeriksaan kesehatan lebih awal sangat penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini.
    Dengan begitu, langkah-langkah antisipasi yang diperlukan bisa diberikan kepada warga.
    “Justru harus tahu supaya dilakukan langkah-langkah (antisipasi) dini,” katanya.
    Oleh sebab itu, Prabowo mengimbau masyarakat untuk segera mengikuti
    program cek kesehatan gratis
    .
    Dia mengatakan, masyarakat bisa mengikuti program tersebut saat berulang tahun.
    “Semua warga negara harus kita anjurkan harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan satu kali setahun pada hari ulang tahun warga negara tersebut,” imbuh Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jasa Kirim J&T Express di Shopee Tak Lagi Berlaku per April 2025

    Jasa Kirim J&T Express di Shopee Tak Lagi Berlaku per April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Shopee Indonesia meniadakan jasa kirim dari J&T Express Standard Eco sebagai salah satu layanan pengiriman. Kebijakan ini telah diumumkan dan mulai berlaku pada April 2025. 

    Berdasarkan informasi dari situs resmi Shopee, jasa kirim yang didukung Shopee dari J&T hanya berlaku untuk pengiriman kargo atau J&T Cargo. Sementara itu, jasa kirim reguler, hemat, kargo, instant, same day, dan next day masih tersedia dari berbagai mitra. 

    “Mulai April 2025, secara bertahap layanan jasa kirim J&T Express Standard Eco di Shopee tidak terintegrasi lagi dan akan berfokus pada layanan jasa kirim J&T Cargo,” tulis pengumuman Shopee. 

    Perlu diketahui, Shopee juga memiliki kemitraan layanan pengiriman dengan 10 mitra logistik lainnya yang dapat dipilih sesuai preferensi pengguna. 

    Adapun, jasa kirim reguler di Shopee yang terintegrasi dengan sistem Shopee berdasarkan layanan pengiriman yang tersedia per April mendatang yaitu Anteraja Reguler, ID Express, JNE Reguler, Ninja Xpress, PosAja!, SiCepat REG, dan SPX Express. 

    Sementara itu, untuk jasa kirim hemat yang tersedia yaitu Anteraja Economy, SiCepat Halu, dan SPX Hemat. Untuk kargo yaitu, Anteraja Kargo, J&T Cargo, JNE Trucking (JTR), Sentral Cargo, dan SiCepat Gokil. 

    Lebih lanjut, layanan jasa kirim instant tersedia dari GoSend Instant, GrabExpress Instant, dan SPX Instant. Sedangkan, layanan pengiriman Same Day yaitu Anteraja Same Day, GoSend Same Day, GrabExpress Same Day, dan SPX Same Day, serta pengiriman Next Day dari JNE YES dan SiCepat BEST. 

    Kabar penghentian jasa kirim J&T Express sebelumnya juga sempat dikeluhkan oleh salah satu seller lewat akun pribadi X @rloBee_ pada Rabu (26/3/2025) lalu. Lewat akun tersebut dirinya menyayangkan kebijakan tersebut. 

    “Kenapa mulai April @jntexpressid express standard eco jadi gak bisa dipakai lagi di Shopee? Merugikan saya as seller yang cuma mudah nemuin cabang drop point jnt terdekat,” tulis akun tersebut. 

    Di sisi lain, terdapat warganet yang memberikan komentar dukungan atas pembaruan daftar layanan pengiriman di Shopee. Hal ini diungkap oleh akun X @limitwed, Rabu (26/3/2025).

    “Lepasin aja itu shopee sama j&t, paket gua ilang grgr [gara-gara] dia [masih dendam],” cuitnya.

    Pengumuman layanan J&T Express Standard Eco yang tidak lagi terintegrasi di Shopee ini telah disebarkan kepada seller. Shopee meminta untuk mengaktifkan jasa kirim lainnya sebelum 2 April 2024 untuk menjaga kelancaran penjualan toko. 

    Atas kebijakan tersebut, dalam pengumuman Shopee juga bersedia untuk membantu mengaktifkan opsi pengiriman lain apabila penjual belum mengaktifkan minimal 1 jasa kirim yang terintegrasi di Shopee sebelum 2 April. 

  • Media asing soroti keseriusan Indonesia soal Danantara

    Media asing soroti keseriusan Indonesia soal Danantara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Media asing soroti keseriusan Indonesia soal Danantara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 13:26 WIB

    Elshinta.com – Media asing Asia Times memuat artikel yang membahas soal Danantara yang menunjuk sejumlah tokoh penting untuk menjadi dewan penasihatnya, dua di antaranya adalah Ray Dalio dan Jeffrey Sachs.

    Dalam artikel berjudul “Panicked Investors Should Give Indonesia a Second Look” yang ditulis Nigel Green, disebut bahwa penunjukkan ini sebaiknya dilihat sebagai tanda atas komitmen Indonesia dalam profesionalisasi serta pendekatan yang bersifat global terhadap kekayaan negara.

    “Investor di seluruh dunia seharusnya menyambut perkembangan ini, bukan menjauh. Ray Dalio adalah salah satu investor paling disegani di zaman kita. Jeffrey Sachs telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk memberi nasihat kepada pemerintah tentang pembangunan berkelanjutan dan kebijakan ekonomi berkelanjutan. Hal ini saja sudah menunjukkan betapa seriusnya misi dan status inisiatif tersebut,” tulis dia.

    Tulisan di media asing yang berbasis di Hong Kong tersebut juga menyebut bahwa langkah ini menjadi bukti yang kuat bahwa Indonesia ingin memiliki pemikiran kelas dunia dan tidak takut untuk diawasi oleh mereka yang memiliki standar tertinggi. Pesan lainnya yang ingin disampaikan kepada dunia adalah bahwa Indonesia tidak akan terjebak dalam sistem pemerintahan otoriter atau keuangan yang tidak terkendali.

    “Indonesia berusaha melompat ke era baru kapitalisme negara yang strategis, di mana manajemen profesional dan kepentingan publik dapat berjalan bersamaan dan tidak saling bertentangan,” sambungnya.

    Investor sering kali menuntut perubahan, tetapi mereka menjadi takut ketika perubahan tersebut terlihat tidak biasa. Mengalihkan dividen BUMN melalui struktur baru mungkin tidak biasa, tetapi situasi saat ini tidak dapat dipertahankan.

    “Bagi Asia secara lebih luas, ini harus menjadi peringatan. Banyak negara di wilayah ini memiliki sumber daya negara yang sangat besar, namun sering kali tidak dikelola dengan baik, tidak dimanfaatkan secara maksimal, atau dipolitisasi. Mereka dapat memperoleh manfaat yang sangat besar dengan memperkenalkan penasihat eksternal,” tulisnya.

    Lebih lanjut, artikel itu juga menyebut bahwa pasar membuat kesalahan besar minggu ini. Mereka salah mengira ambisi sebagai ketidakstabilan, reformasi sebagai risiko. Ini adalah kesalahan yang sangat mahal. “Dengan tata kelola yang tepat dan kerja sama internasional, Danantara dapat menjadi contoh bagi jenis baru dana kekayaan negara yang tidak hanya berinvestasi pada aset, tapi juga pada masa depan,” pungkasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Nasib Susanti di Ujung Tanduk, Pilih Hukuman Mati atau Bayar Denda Rp120 M, Terjerat Kasus di Saudi – Halaman all

    Nasib Susanti di Ujung Tanduk, Pilih Hukuman Mati atau Bayar Denda Rp120 M, Terjerat Kasus di Saudi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Karawang – Susanti, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Karawang, terancam hukuman mati setelah terjerat kasus pembunuhan di Arab Saudi.

    Keluarganya kini berharap pemerintah dapat membantu membebaskan Susanti dari ancaman tersebut.

    Susanti dijadwalkan akan dieksekusi setelah Idulfitri 2025.

    Ayahnya, Mahpud, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, belum ada kabar baik yang diterima dari pemerintah Indonesia.

    “Belum ada kabar baiknya, saya sangat berharap pemerintah bisa membebaskan,” ujar Mahpud saat dihubungi oleh Tribun Jabar.

    Harapan untuk Kebebasan

    Mahpud mendengar bahwa keluarga majikan Susanti, yang anaknya tewas, sulit dihubungi.

    Ia berharap ada kemurahan hati dari mereka untuk membantu membebaskan Susanti dari hukuman mati.

    “Saya yakin Susanti tidak melakukan pembunuhan. Dia saat itu baru berusia 16 tahun,” tegas Mahpud.

    Susanti merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan pergi ke Arab Saudi sebagai TKW pada tahun 2012.

    “Dia pergi untuk menjadi tulang punggung keluarga. Adiknya saat ini baru duduk di SMP,” jelas Mahpud.

    Keluarga terkejut ketika mendengar kabar bahwa Susanti terlibat dalam kasus pembunuhan.

    Peluang Pembebasan

    Mahpud menyatakan bahwa ada peluang bagi Susanti untuk bebas jika keluarga mereka membayar diyat (denda) sebesar Rp 120 miliar kepada keluarga majikannya.

    “Saya hanya ingin anak saya kembali pulang,” harap Mahpud.

    Keluarga Susanti kini menunggu kepastian dan bantuan dari pemerintah untuk menyelamatkan nyawa anaknya.

    (TribunCirebon.com/Cikwan Suwandi)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pemerintah sediakan 30 ribu rumah subsidi untuk tenaga kesehatan

    Pemerintah sediakan 30 ribu rumah subsidi untuk tenaga kesehatan

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) dan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti (kanan) saat penandatanganan MoU, di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA/Rizka Khaerunnisa

    Pemerintah sediakan 30 ribu rumah subsidi untuk tenaga kesehatan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 23:57 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan total 30 ribu unit rumah subsidi khusus untuk segmen perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

    Secara rinci, sebanyak 15 ribu unit rumah subsidi dialokasikan untuk perawat, 10 ribu unit untuk bidan, dan 5 ribu untuk tenaga kesehatan. Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi didukung oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, di Jakarta, Kamis, berpesan agar program dukungan penyediaan perumahan ini harus melibatkan pengembang (developer) yang bertanggung jawab dan berkualitas.

    “Di Indonesia ada banyak pengembang yang bagus, tapi ada juga pengembang yang tidak bagus. Jangan pilih pengembang yang tidak bertanggung jawab dan tidak berkualitas karena itu akan membuat kepedihan dan kepahitan nanti bagi bidan, perawat, dan tenaga kesehatan,” kata Maruar atau akrab disapa Ara, di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (27/3).

    Kementerian PKP bersama Kemenkes dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis. Penandatanganan kerja sama juga dilakukan antara BP Tapera, BTN, dan organisasi profesi kesehatan.

    Melalui kolaborasi ini, alokasi rumah subsidi untuk tenaga kesehatan diharapkan lebih tepat sasaran, karena didukung oleh data administrasi tenaga kesehatan dari Kemenkes yang dipadupadankan dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima total 1,362 juta data tenaga kesehatan yang terdiri dari 781.664 tenaga perawat, 542.805 data bidan, dan 38.056 tenaga kesehatan masyarakat lainnya dari Kemenkes.

    Data tersebut kemudian direkonsiliasikan dengan DTSEN, dengan hasilnya disampaikan kembali kepada Kemenkes yang akan digunakan oleh kementerian untuk dijadikan dasar bagi intervensi kebijakan untuk bantuan perumahan terhadap tenaga kesehatan.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, pihaknya telah mengerucutkan data tenaga kesehatan tersebut menjadi 30 ribu orang yang memenuhi persyaratan atau masuk sebagai kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah dengan penghasilan Rp7 juta untuk individu yang belum menikah dan Rp8 juta bagi yang sudah menikah.

    “Kami (Kemenkes) berterima kasih. Kenapa? Karena 30 ribu ini kalau dikalikan 80 meter persegi, ini mesti disiapkan 2,4 juta meter persegi tanah oleh pemerintah melalui Pak Presiden dan Pak Ara. Kalau dikalikan Rp160 juta (perkiraan harga satu unit rumah subsidi), itu ada Rp4,8 triliun disediakan (total nilai pembiayaan),” kata Budi.

    Adapun 30 ribu unit rumah subsidi untuk tenaga kesehatan ini diharapkan dapat disalurkan seluruhnya pada tahun ini. Kementerian PKP memberikan target agar BP Tapera dan BTN menyiapkan 300 unit sebagai langkah awal untuk serah terima kunci yang dilakukan pada 28 April mendatang.

    Penyediaan perumahan bagi tenaga kesehatan ditargetkan dapat tersebar di delapan titik, antara lain Aceh, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

    Sumber : Antara