Blog

  • Idul Fitri di Gaza: Kesedihan dan Stok Makanan Menipis – Halaman all

    Idul Fitri di Gaza: Kesedihan dan Stok Makanan Menipis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Palestina di Gaza merayakan Idul Fitri dengan suasana duka dan persediaan makanan yang semakin menipis.

    Momen yang seharusnya menjadi perayaan meriah ini, justru diliputi kesedihan akibat serangan udara terbaru Israel yang mengakibatkan banyak korban, termasuk anak-anak.

    Suasana Duka di Hari Raya

    Pada hari raya ini, banyak warga Gaza yang berdoa di luar masjid untuk menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan.

    “Ini adalah hari raya kesedihan,” ungkap Adel al-Shaer, seorang warga yang menghadiri shalat di tengah reruntuhan bangunan di Deir al-Balah.

    Ia kehilangan 20 anggota keluarganya, termasuk empat keponakan yang tewas dalam serangan Israel.

    Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas awal bulan ini, melanjutkan serangan yang telah berlangsung selama 17 bulan.

    “Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, anak-anak kami, nyawa kami, dan masa depan kami,” tambah al-Shaer dengan suara penuh tangis.

    Krisis Kemanusiaan

    Akibat konflik yang berkepanjangan, Israel tidak mengizinkan makanan, bahan bakar, atau bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza selama sebulan.

    “Terjadi pembunuhan, pengungsian, kelaparan, dan pengepungan,” ujar Saed al-Kourd, seorang jemaah yang merasakan dampak langsung dari situasi ini.

    Saat ini, para mediator Arab sedang berupaya mengembalikan gencatan senjata.

    Hamas mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima usulan baru dari Mesir dan Qatar, sementara Israel mengajukan usulan balasan yang dikoordinasikan dengan Amerika Serikat.

    Serangan Berlanjut

    Serangan militer Israel di Jalur Gaza masih berlangsung, terutama di Khan Younis.

    Dalam serangan 24 jam terakhir, tujuh rumah dihancurkan, mengakibatkan banyak korban. “Serangan ini terjadi saat warga Palestina saling mengunjungi untuk merayakan Idul Fitri,” jelas laporan dari Al Jazeera.

    Tim Pertahanan Sipil melaporkan bahwa sangat berbahaya untuk mengambil jenazah korban di tengah serangan yang terus berlanjut. “Jenazah warga Palestina yang terbunuh di kamp pengungsi Maghazi dipindahkan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah,” tambah mereka.

    Syarat Perdamaian dari Netanyahu

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa operasi militer akan terus berlanjut sambil berunding.

    Ia menolak klaim bahwa Israel tidak ingin mengakhiri perang, namun mengajukan syarat yang jauh melampaui perjanjian gencatan senjata. “Hamas harus melucuti senjatanya, dan pemimpin mereka harus diizinkan keluar,” tegas Netanyahu dalam rapat Kabinet.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan rencana pemukiman kembali bagi penduduk Gaza di negara lain.

    Namun, warga Palestina menolak meninggalkan tanah air mereka, dan para pakar hak asasi manusia memperingatkan bahwa rencana tersebut mungkin melanggar hukum internasional.

    Dengan situasi yang semakin memburuk, harapan untuk perdamaian di Gaza tampak semakin jauh.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rutin Berzakat Lewat Dompet Dhuafa, Pasutri Ini Rasakan Keberkahan dan Kemudahan Layanan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Rutin Berzakat Lewat Dompet Dhuafa, Pasutri Ini Rasakan Keberkahan dan Kemudahan Layanan Nasional 31 Maret 2025

    Rutin Berzakat Lewat Dompet Dhuafa, Pasutri Ini Rasakan Keberkahan dan Kemudahan Layanan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pasangan suami istri (Pasutri), Eko dan Aida, telah rutin menunaikan
    zakat
    melalui
    Dompet Dhuafa
    sejak 2008. Mereka memilih lembaga ini karena dinilai memiliki program yang terstruktur dan transparan.
    Dompet Dhuafa menawarkan layanan Jemput
    Zakat
    , yang memungkinkan masyarakat
    menunaikan zakat
    tanpa perlu keluar rumah. Layanan ini tetap tersedia hingga 1 Syawal 1446 Hijriah.
    Eko pertama kali mengenal Dompet Dhuafa saat membayar zakat lewat konter di pusat perbelanjaan ibu kota. Sebelumnya, ia sempat menyalurkan zakat melalui beberapa lembaga lain.
    Namun, setelah mencermati berbagai program, ia merasa Dompet Dhuafa lebih konsisten dan terorganisir.
    “Kayaknya lebih teratur,” kata Eko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/3/2025).
    Menurutnya, zakat tidak hanya kewajiban, tapi juga bentuk syukur. Ia bahkan mulai menambah nominal zakat secara bertahap, meski penghasilannya saat itu belum memenuhi nisab.
    “Saya tambahkan (nominal zakat) sedikit demi sedikit biar jadi sedekah. Meski begitu, penghasilan saya malah meningkat,” ujarnya.
    Kini, keluarga Eko secara rutin menggunakan layanan Jemput Zakat untuk menunaikan
    zakat mal
    dan zakat usaha dari rumah. Hal yang sama juga dilakukan istrinya, Aida.
    Pada Selasa (25/3/2025), Aida kembali menunaikan zakat mal melalui layanan tersebut. Ia mengaku memilih Dompet Dhuafa karena lembaga ini terbuka dalam pelaporan.
    “Transparan, ada laporannya, ada buletin. Zakat (mengalir) ke mana saja jelas, dan kayaknya realisasinya nyata,” ucap Aida.
    Selain zakat usaha, Eko juga menyalurkan dana abadi umat untuk membantu rakyat Palestina. Menurutnya, kondisi di sana sangat memprihatinkan dan membutuhkan uluran tangan.
    “Orang Palestina sedang sangat membutuhkan. Syukur-syukur nanti mereka bisa merdeka dan makmur,” katanya.
    Tak hanya itu, Eko juga menunaikan
    wakaf
    sebagai bentuk bakti kepada ayahnya yang telah wafat. Ia berharap, pahala dari wakaf bisa menjadi amalan jariah.
    “Dulu belum bisa membalas jasa orangtua. Ini sebagai balas budi, biar tetap bisa berbakti,” tuturnya.
    Selama bertahun-tahun, mereka merasa layanan Jemput Zakat sangat memudahkan. Selain praktis, pembayaran zakat juga terasa lebih khidmat karena disertai doa dari petugas Dompet Dhuafa.
    “Di gawai memang mudah, tapi rasanya lebih senang dijemput langsung,” ujar Eko.
    Hal serupa dirasakan Aida. Meski tersedia aplikasi, ia merasa doa langsung dari amil membuat proses zakat lebih bermakna.
    “Lebih afdal, lebih terasa. Beda rasanya dibanding doa sendiri,” ujarnya.
    Saat akan melafalkan niat zakat, Aida bahkan sempat menahan tangis. Ia menganggap zakat sebagai cara menyucikan harta sekaligus investasi akhirat.
    “Saya terharu, sampai detik ini masih bisa bayar zakat mal. Alhamdulillah, dimudahkan dan dilancarkan,” katanya.
    Baginya, menunaikan zakat juga menjadi latihan menahan hawa nafsu. Ia menyebut zakat sebagai “jalan menuju surga”.
    Eko dan Aida berharap, Dompet Dhuafa terus amanah dalam menyalurkan zakat kepada mereka yang berhak. Mereka juga mendukung program pemberdayaan agar penerima manfaat kelak dapat menjadi muzakki.
    “Zakat bukan cuma kewajiban. Ini bagian dari perjalanan spiritual,” kata Eko.
    Melalui zakat, menurut mereka, kebaikan akan terus mengalir, membuka pintu rezeki, dan memberi harapan bagi kehidupan yang lebih baik
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Salat Idulfitri Berkesan di Masjid Agung Jawa Tengah, Replika Payung Masjidil Haram Jadi Daya Tarik

    Salat Idulfitri Berkesan di Masjid Agung Jawa Tengah, Replika Payung Masjidil Haram Jadi Daya Tarik

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Gema takbir di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah Semarang, memanggil para umat muslim untuk melakukan ibadah terakhir pada rangkaian bulan ramadan 1446 Hijriah sebagai bentuk kemenangan, usai berpuasa dan menahan diri selama satu bulan lamanya.

    Satu persatu dari mereka memasuki kawasan Masjid Agung Jawa Tengah Semarang, dengan menggunakan pakaian terbaik ya.

    Tak sedikit pula para anak muda mengenakan gamis selayaknya Syeikh dari timur tengah, untuk melaksanakan salat Idul Fitri.

    Dari cara berpakaian mereka menandakan semangat masyarakat untuk beribadah salat Ied. Salat Ied dimulai pada pukul 07.00 WIB, terlihat penuh di ruang salat dan serambi masjid agung. 

    Bahkan payung replika dari Masjidil Haram ikut dibuka untuk melindungi para jemaah.

    Momen seperti ini membawa kerinduan bagi masyarakat, Seperti Ali Hadi pemudik asal Bandung ini mengaku rindu tiap tahunnya untuk beribadah di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang.

    “Harus semangat, saya juga merasa rindu untuk salat Ied di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang. Dulu sebelum menikah, sama bapak dan ibu salat Ied ke sini,” jelasnya, Senin (31/3/2025).

    Meski dia kini mulai merantau ke Bandung dan mempersunting gadis di tempat merantaunya dan diberkahi satu anak balita, Ali menginginkan untuk istri dan anaknya beribadah di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang saat salat Ied.

    “Setelah nikah saya juga pingin ngajak mereka ke sini. Untuk melihat dan merasakan suasana kampung halaman saya, kehangatan saat melakukan ibadah Ied,” jelasnya.

    Selain Ali, Faizar Rahman mengatakan beribadah di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang menjadi momen tahunan yang harus di ulang, apalagi arsitektur masjid yang menjadikan hari raya lebih berkesan.

    “Waktu salat Ied di sini itu suasana berbeda dengan masjid lainnya, ini masjid arsitektur bagus dan indah. Terus sekalian berfoto keluarga di sini,” tuturnya. (Rad)

  • 3 Polisi di Muna Dikeroyok Gegara Tegur Pemotor yang Pakai Knalpot Brong – Halaman all

    3 Polisi di Muna Dikeroyok Gegara Tegur Pemotor yang Pakai Knalpot Brong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga anggota Kepolisian dari Polsek Tiworo Tengah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok warga, Minggu (30/3/2025).

    Insiden ini terjadi saat petugas melakukan pengamanan malam takbiran menjelang Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.

    Penganiayaan berlangsung di depan Kantor Polsek Tiworo Tengah, Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Muna, Ipda Bahruddin, insiden ini bermula ketika petugas menegur seorang pemotor yang menggunakan knalpot brong dan menggeber-geber kendaraannya di depan Polsek.

    “Awalnya anggota menegur pemotor yang beberapa kali menggeber knalpot racingnya depan Polsek, hingga akhirnya ditegur oleh anggota,” kata Ipda Bahruddin, Senin.

    Setelah ditegur, pemotor tersebut tidak terima dan mengajak sekelompok warga untuk menyerang anggota kepolisian.

    Akibatnya, pengeroyokan pun tidak dapat dihindari.

    Dalam insiden ini, dua anggota kepolisian mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.

    Satu di antaranya bahkan harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Muna Barat untuk penanganan lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Lalin Kembali Normal, Contraflow Km 55-65 Tol Japek Disetop Malam Ini

    Lalin Kembali Normal, Contraflow Km 55-65 Tol Japek Disetop Malam Ini

    Jakarta

    Rekayasa lalu lintas contraflow di Km 55 sampai dengan Km 65 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) sempat diterapkan siang tadi. Kebijakan itu dihentikan malam ini usai lalu lintas di lokasi kembali normal.

    “Setelah terpantau kondisi lalu lintas kendaraan normal, atas diskresi kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) hentikan rekayasa lalu lintas contraflow KM 55 sampai dengan KM 65 arah Cikampek ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek,” tulis keterangan Jasa Marga, Senin (31/3/2025).

    Contraflow di Km 55-65 Tol Japek disetop pukul 20.00 WIB. Arus lalu lintas di lokasi malam ini lancer di dua arah baik menuju Jakarta maupun Cikampek.

    “Saat ini kondisi lalu lintas di Ruas Jalan Tol Jakarta-Ciakmpek telah kembali normal di kedua arah,” ujar Jasa Marga.

    Contraflow sebelumnya diberlakukan dari Km 55-65 dan sempat dihentikan pada pukul 12.30 WIB. Contraflow lalu diterapkan kembali dan diperpanjang dari Km 47-km 65. Penerapan contraflow ini bersifat situasional.

    “Saat ini, PT JTT berlakukan sistem contraflow 1 lajur Km 47 sampai Km 65 arah Cikampek ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek atas diskresi Kepolisian sejak pukul 13.07 WIB,” ujarnya.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Didit ke Teuku Umar, PDI-P: Hubungan Megawati dan Prabowo Sangat Baik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Didit ke Teuku Umar, PDI-P: Hubungan Megawati dan Prabowo Sangat Baik Nasional 31 Maret 2025

    Didit ke Teuku Umar, PDI-P: Hubungan Megawati dan Prabowo Sangat Baik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
    PDI-P
    ) kembali menegaskan bahwa hubungan Ketua Umum mereka, 
    Megawati
    Soekarnoputri dengan Presiden
    Prabowo
    Subianto baik-baik saja.
    Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara PDI-P, Ahmad Basarah pada hari Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
    “Karena Ibu Mega berulang-ulang mengatakan bahwa hubungan pribadi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo itu sangat baik sejak dulu hingga sekarang,” ujar Basarah saat ditemui di depan rumah Megawati di Menteng, Jakarta Pusat, Senin.
    Kedekatan antara Megawati dan Prabowo disebutkan terlihat melalui kedatangan putra Prabowo, Didit Hediprasetyo yang berlebaran ke rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada siang tadi.
    Adapun Didit terkenal dekat dengan keluarga Megawati. Hal ini terlihat dari pertemanannya dengan cucu Megawati, Pinka Haprani yang merupakan anak dari Puan Maharani.
    “Mas Didit juga sahabat baik dengan Mbak Pinka, cucu Ibu Mega, putri Mbak Puan Maharani,” kata Basarah.
    Basarah pun berharap, persahabatan dan persaudaraan antara keluarga Prabowo dan Megawati akan terus terjadi selamanya.
    “Mudah-mudahan persahabatan dan persaudaraan antara keluarga Pak Prabowo dan keluarga Ibu Mega akan terus terjadi selama-lamanya,” ujar Basarah.
    Sebagaimana diberitakan, sejumlah pejabat negara dan kader PDI-P terlihat bersilaturahmi ke rumah Megawati Soekarnoputri.
    Mereka yang tiba antara lain, Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Bang Doel.
    Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono.
    Sejumlah kader PDI Perjuangan yang lain juga sudah terlihat hadir di lokasi. Beberapa di antaranya adalah Juru Bicara PDI-P, Ronny Talapessy dan Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto.
    Kemudian, terlihat juga Todung Mulya Lubis dan Maqdir Ismail. Kedua pengacara ini diketahui sering menjadi kuasa hukum PDI-P dalam beberapa kesempatan.
    Selanjutnya, terlihat juga mantan anggota DPR RI Trimedya Panjaitan dan Ketua DPD PDI-P Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Jemaah Salat Idulfitri di Lawang Sewu Semarang, Kesan Mistis Berubah Jadi Khidmat

    Cerita Jemaah Salat Idulfitri di Lawang Sewu Semarang, Kesan Mistis Berubah Jadi Khidmat

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Ribuan umat muslim berbagai daerah  padati saf Salat Idulfitri yang digelar di tempat wisata Lawang Sewu Semarang, Senin (31/3/2025).

    Jemaah menikmati Salat Idulfitri di lapangan utama Lawang Sewu.

    Bahkan kesan mistis berubah ketika takbir berkumandang di area itu

    Manager Historical Building and Museum PT KAI Wisata, Otnial Eko Pamiars menuturkan adanya salat Idulfitri agat masyarakat Kota Semarang dapat merasa memiliki Lawang Sewu.

    Selain itu meningkatkan kunjungan wisata. 

    “Berdasar catatan yang ada, Lawang Sewu tertinggi kedua setelah Kota Lama,” tuturnya 

    Ia memprediksi jemaah yang hadir berjumlah 4.000 orang.

    Dia berharap jemaah yang dapat mengajak keluarganya dari luar kota menikmati lawang sewu.

    “Kami targetkan sekitar 5.000 pengunjung per hari di Lawang Sewu,” tandasnya.

    Sementara itu Dinda (42) jamaah dari Gresik antusias mengikuti salat Idulfitri di Lawang Sewu.

    Dirinya tertarik salat Id setelah membaca pengumuman di media sosial.

    “Saya tahunya ada Salat id di Instagram,” kata dia.

    Ia berkesan Salat id di Lawang Sewu.

    Sebab dirinya baru pertama kali salat Id di tempat wisata.

    “Pengalaman asyik ya, bisa sekaligus berwisata, selama ini saya salat id di dekat Jalan Pemuda,” ujarnya. 

    Begitu juga Putri pengunjung asal Jakarta yang antusias mengikuti salat Id di Lawang Sewu.

    Biasanya dia jika berkunjung di Kota Semarang selalu Salat Id di Balaikota. 

    “Saya dikabari saudara kalau ada salat id disini. Bisa sekalian tahu Lawang Sewu,” tuturnya.(rtp)

     

     

  • Di Balik Bunyi Gitar Ngrombo: Ekosistem Mikro yang Saling Bergantung – Halaman all

    Di Balik Bunyi Gitar Ngrombo: Ekosistem Mikro yang Saling Bergantung – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, dentingan gitar bukan sekadar melodi.

    Ia adalah suara kerja keras, ketekunan, dan tangan-tangan yang saling menggenggam dalam ekosistem sosial dan ekonomi yang berkelindan erat.

    Sebuah ekosistem mikro yang hidup dari satu kayu menjadi nada, dari satu mimpi menjadi warisan.

    Desa Ngrombo terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Lokasinya tak jauh dari pusat Kota Solo, berjarak sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 25 menit jika mengendarai sepeda motor.

    Meski kecil, desa ini memiliki identitas yang kuat sebagai sentra industri gitar yang telah bertahan selama lebih dari setengah abad.

    Tugu gitar yang berdiri kokoh di kompleks Kantor Desa Ngrombo bukan sekadar simbol, melainkan bukti sejarah panjang yang mengakar di tanah ini.

    Sejak 1960-an, warga Ngrombo mulai menekuni industri pembuatan gitar.

    Bermula dari tangan-tangan terampil beberapa orang pengrajin, keterampilan ini berkembang menjadi industri rumahan yang diwariskan turun-temurun.

    Keahlian mereka bukan sekadar warisan keluarga, tetapi juga bagian dari identitas desa yang kini dikenal sebagai salah satu klaster ekonomi unggulan di Sukoharjo.

    Pada 2016, Desa Ngrombo resmi ditetapkan sebagai Desa Wisata Gitar.

    Status ini semakin mengukuhkan posisinya dalam industri alat musik di Indonesia.

    Produk-produk buatan pengrajin Ngrombo bahkan telah melanglang buana ke berbagai negara, seperti Filipina dan Yunani, membuktikan bahwa karya anak bangsa ini memiliki daya saing di pasar global.

    Satu Gitar, Banyak Tangan

    Sebuah gitar yang utuh adalah hasil kerja kolektif yang tak terhitung.

    Dimulai dari tukang potong kayu yang memilih bahan terbaik, pengrajin yang membentuk tubuhnya dengan telaten, pengecat yang memberi warna dan karakter, hingga perakit yang menyatukan senar dengan ketelitian seorang seniman.

    Proses ini tidak terjadi di satu tempat, melainkan tersebar di berbagai rumah produksi kecil yang saling terhubung, seperti kepingan puzzle yang membentuk sebuah mahakarya.

    Sistem kerja kolaboratif ini telah berlangsung sejak 1960-an, diwariskan dari generasi ke generasi.

    Namun, kini, bayangan suram mulai menggelayut. Menemukan penerus yang mau menekuni kerajinan ini semakin sulit.

    “Anak-anak muda lebih tertarik pada pekerjaan lain, sementara membuat gitar butuh kesabaran dan ketekunan,” keluh Sumardi, Ketua Paguyuban Klaster Gitar Amanah.

    Saat ini, sekitar 225 pengrajin masih bertahan di Desa Ngrombo.

    Mereka memproduksi ribuan gitar setiap bulannya, dengan variasi harga yang berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada jenis dan kualitasnya.

    Namun, di tengah tantangan zaman, keberlanjutan industri ini semakin dipertaruhkan.

    Relasi Sosial & Ekonomi: Bukan Sekadar Bisnis

    Industri gitar di Ngrombo tidak sekadar urusan jual beli.

    Ia berdiri di atas jalinan relasi sosial yang erat.

    Paguyuban hadir bukan hanya sebagai wadah organisasi, tetapi juga sebagai rumah tempat para pengrajin bersandar.

    Saat pesanan sepi, paguyuban menjadi tempat berbagi solusi.

    Saat harga pasaran anjlok akibat persaingan di dunia digital, mereka berdiskusi untuk mencari jalan keluar.

    Di tengah rantai produksi yang panjang, ada peran-peran informal yang tak kalah penting.

    Salah satunya adalah Sumardi yang menjadi jembatan antara bank dan para pengrajin.

    Ia membantu warga mendapatkan akses modal, memastikan roda produksi tetap berputar meski menghadapi badai ekonomi.

    Lebih dari sekadar industri, komunitas pengrajin gitar Ngrombo adalah jaringan sosial yang saling menopang.

    Saat salah satu pengrajin kesulitan membayar cicilan karena order menurun, yang lain bersedia menalangi sementara.

    Sebuah solidaritas yang membuat mereka tetap bertahan meski tantangan semakin besar.

    Di sisi lain, hubungan baik juga masih terjalin antara para pengrajin gitar Desa Ngrombo dengan BRI.

    Pendampingan dan pembinaan pun beberapa kali telah dilakukan bersama. Seperti halnya berupa workshop digitalisasi hingga pemasaran.

    BRI mensosialisasikan pentingnya digitalisasi dalam kegiatan perdagangan, dalam hal ini perihal transaksi pembayaran mulai merambah pada transaksi nontunai berupa pembayaran QRIS.

    BRI juga hadir membersamai para pengrajin yang merupakan pelaku UMKM yang kesulitan dalam permodalan atau ingin mengembangkan usaha.

    Layanan Kredit Usaha Rakyat alias KUR pun menjadi program terdepan untuk pengrajin gitar yang sudah menjadi satu klaster tersendiri. 

    Ketahanan Ekonomi Lokal Lewat Kemandirian

    Sebagai salah satu klaster ekonomi utama di Kabupaten Sukoharjo, Desa Ngrombo pernah merasakan kejayaan.

    Ribuan gitar dikirim ke berbagai penjuru dunia—Filipina, Yunani, dan negara-negara lainnya.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi menghadirkan tantangan baru.

    Persaingan harga di media sosial membuat gitar-gitar lokal kesulitan bersaing.

    Harga yang anjlok bukan satu-satunya tantangan. Ketergantungan pada order luar negeri membuat ekonomi lokal rentan guncangan.

    Namun, di tengah tantangan ini, para pengrajin tetap bertahan dengan modal sendiri, mengandalkan kreativitas dan kepercayaan dari pelanggan setia.

    Di sisi lain, digitalisasi juga membawa peluang baru.

    Beberapa pengrajin mulai memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar.

    Meski belum sepenuhnya optimal, langkah ini menjadi sinyal positif bahwa industri gitar Ngrombo bisa bertahan di tengah arus perubahan.

    “Kami harus terus beradaptasi. Media sosial bisa jadi ancaman, tapi juga bisa jadi peluang. Yang penting, kualitas harus tetap dijaga,” kata Sumardi dengan nada optimis.

    (*)

  • PRCS Temukan 15 Jenazah Tim Medis di Rafah, Korban Serangan Israel – Halaman all

    PRCS Temukan 15 Jenazah Tim Medis di Rafah, Korban Serangan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan penemuan 15 jenazah tim penyelamat di Rafah, yang merupakan korban serangan Israel terhadap ambulans seminggu lalu.

    Dari 15 jenazah yang ditemukan, delapan di antaranya telah diidentifikasi sebagai anggota PRCS, enam sebagai anggota Pertahanan Sipil, dan satu sebagai karyawan badan PBB.

    Sementara itu, satu petugas medis lainnya masih dilaporkan hilang.

    Serangan tersebut terjadi pada 23 Maret saat tim medis berusaha memberikan pertolongan pertama kepada warga yang terluka akibat penembakan oleh pasukan Israel di wilayah Hashashin, Rafah.

    PRCS menegaskan bahwa penargetan terhadap petugas medis merupakan pelanggaran hukum internasional dan harus dianggap sebagai kejahatan perang.

    “Penargetan petugas medis oleh pendudukan hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat dihukum berdasarkan hukum humaniter internasional,” ungkap PRCS dalam pernyataannya yang dikutip dari Al Jazeera.

    Kecaman dari PRCS dan IFRC

    Presiden PRCS, Younis al-Khatib, mengutuk keras serangan tersebut dan menekankan bahwa para petugas medis yang menjadi korban adalah pekerja kemanusiaan yang menjalankan misi untuk membantu mereka yang membutuhkan.

    “Jiwa-jiwa itu bukan sekadar angka. Jika insiden ini terjadi di tempat lain, seluruh dunia akan menggerakkan langit dan bumi untuk mengungkap kejahatan perang ini,” kata al-Khatib dengan penuh emosi.

    Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) juga mengecam serangan tersebut.

    Chapagain menegaskan bahwa petugas penyelamat seharusnya mendapatkan perlindungan, bukan menjadi target.

    “Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka. Ambulans mereka ditandai dengan jelas. Mereka seharusnya kembali ke keluarga mereka, tetapi mereka tidak melakukannya,” tambahnya.

    Tragedi ini merupakan serangan tunggal paling mematikan terhadap personel Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia sejak 2017.

    Sejak dimulainya konflik ini, jumlah relawan dan staf Bulan Sabit Merah Palestina yang terbunuh telah mencapai 30 orang.

    Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Gaza setelah militer Israel melanjutkan pengeboman pada 23 Maret, tepat beberapa hari setelah gencatan senjata yang bertahan hampir dua bulan.

    Militer Israel mengeklaim bahwa mereka menembaki ambulans dan truk pemadam kebakaran karena kendaraan tersebut dianggap mencurigakan.

    Insiden ini tidak hanya mengundang kecaman dari IFRC dan PRCS, tetapi juga menunjukkan betapa rentannya posisi petugas medis di zona konflik.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BNPB: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Wilayah Jawa Timur

    BNPB: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Wilayah Jawa Timur

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

    BNPB menyebut, berdasarkan prakiraan cuaca ekstrem yang dirilis oleh instansi terkait pada periode 30 Maret sampai 1 April 2025, berikut ini adalah wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan, wilayah tersebut meliputi hampir seluruh Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

    Begitu juga Kalimantan yang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Untuk Sumatera meliputi dari Provinsi Aceh, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu hingga Lampung.

    Untuk wilayah Indonesia Tengah hingga Timur yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

    Muhari mengatakan, hujan lebat yang menyebabkan banjir terjadi di sejumlah wilayah. Seperti hujan lebat yang memicu Sungai Gembong dan Petung meluap menyebabkan banjir di Kecamatan Panggungrejo dan Bugul Kidul serta banjir akibat hujan deras terjadi di empat kecamatan lainnya di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Jumat (28/3) lalu. Sebanyak 1.658 unit rumah terdampak peristiwa ini.

    Selain itu, hujan deras di wilayah hulu Sungai Bengawan Madiun menyebabkan banjir di lima kecamatan di Kabupaten Madiun, Jumat (28/3). Sebanyak 644 unit rumah dan 93 hektar lahan sawah terdampak banjir dengan tinggi muka air berkisar 20 sampai 40 sentimeter.

    Muhari juga menambahkan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Apalagi, saat berkendara ketika mudik lebaran.

    Dia meminta, masyarakat dapat memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan layak dan aman untuk dikendarai, mempersiapkan dokumen perjalanan dengan lengkap, mencatat nomor darurat, memastikan kondisi keluarga sehat dan stamina terjaga dalam perjalanan, mematuhi rambu lalu lintas.

    “Ketika melintasi jalur perbukitan pada saat hujan lebat dapat segera berpindah ke lokasi yang lebih aman dan menghindari pohon rimbun maupun papan reklame,” ujar Muhari. (ted)