Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah Telan Korban Jiwa, 300 Polisi Siaga
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com –
Sebanyak 300 personel gabungan dari Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku dikerahkan untuk mengantisipasi bentrokan antara warga Desa Tial dan Desa Tulehu di Kecamatan Salahutu, Kabupaten
Maluku Tengah
, Senin (31/3/2025).
Kedua desa terlibat ketegangan menyusul aksi perkelahian dua kelompok pemuda dari dua desa tersebut yang mengakibatkan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka pada Senin sore tadi.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Yoga Putra Prima Setya mengatakan 300 personel gabungan itu dibagi menjadi dua untuk menjaga perbatasan di Desa Tulehu dan Desa Tial.
“Saat ini anggota kita bagi untuk mengamankan Desa Tial kurang lebih 150 personel dan menjaga perbatasan di Desa Tulehu 150 personel ini untuk antisipasi bentrokan lebih lanjut,” kata Yoga kepada
Kompas.com
, Senin malam.
Ada pun ratusan
personel kepolisian
yang dikerahkan ke dua desa tersebut terdiri dari 80 personel Polresta Pulau Ambon, 70 personel Brimob Polda Maluku, 61 personel Samapta Polda Maluku, 22 personel Ditkrimum, dan 11 personel Intelkam.
“Kami juga di-
back up
oleh 2 SST dari Kodim dan 2 SST dari Denkav,” katanya.
Yoga menambahkan, selain menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan dua desa tersebut, pihaknya juga terus melakukan penggalangan di masyarakat untuk meredakan ketegangan.
Selain itu, polisi juga terus berupaya untuk melakukan mediasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta pemerintah negeri di kedua desa.
“Kita sudah beri pengertian ke masyarakat, nanti tokoh-tokoh masyarakatnya dan raja-rajanya kita upayakan mediasi untuk cari solusi terbaik,” ungkapnya.
Terkait insiden itu, Yoga mengimbau kepada warga kedua desa agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami mengimbau warga kedua desa jangan sampai terprovokasi dan percayakan penanganan hukum kasus ini kepada aparat kepolisian,” pintanya.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok pemuda di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah terlibat aksi perkelahian, Senin sore.
Akibat insiden itu, seorang pemuda tewas dan empat lainnya terluka, dua di antaranya mengalami luka parah.
Saat ini, tiga korban dari Desa Tulehu, termasuk korban tewas, telah berada di RS Bhayangkara Ambon.
Sedangkan satu korban dari warga Desa Tial tengah menjalani perawatan di RS dr Leimena Ambon.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/03/31/67eaa75977b8b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah Telan Korban Jiwa, 300 Polisi Siaga Regional 31 Maret 2025
-

Perjalanan Inspiratif Desa Singopuran Menuju Kemandirian – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Desa Singopuran, sebuah desa kecil di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, pernah menghadapi kenyataan pahit akibat penutupan Tempat Penampungan Sampah (TPS) kecamatan pada tahun 2020.
Dari keterbatasan itu, lahirlah semangat besar untuk mandiri dan membangun kembali harapan yang sempat redup.
Tahun 2020 menjadi momen krusial bagi warga Singopuran. Penutupan TPS kecamatan seolah mengisyaratkan bahwa mereka harus mencari jalan lain untuk mengelola sampah.
Di tengah kebingungan, pemerintah desa bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tak mau tinggal diam.
Bermodal tekad kuat dan keinginan untuk memberikan solusi bagi warga, mereka mengambil langkah berani yaknimembangun TPS mandiri di desa.
Bertempat di lahan seluas 2.000 meter persegi, TPS Singopuran berdiri kokoh dengan tembok setinggi satu meter yang mengelilinginya.
Lokasinya tak jauh dari kantor desa, hanya sekitar satu kilometer ke arah timur, berbatasan langsung dengan Desa Sanggir, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Di sinilah cikal bakal perubahan besar dimulai.
Dari TPS ke BUMDes Singopuran Mapan
Seiring waktu, TPS Singopuran berkembang dari sekadar tempat pembuangan menjadi pusat pengelolaan sampah yang lebih terpadu.
Di bawah kepemimpinan Eka Yulianta, Direktur BUMDes Singopuran, sistem pengelolaan yang lebih efektif mulai diterapkan.
Tak hanya sekadar menimbun sampah, mereka juga mulai memilah dan mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilaiyakni pupuk kompos.
Demi mendukung keberlanjutan TPS, dibentuklah BUMDes dengan nama Singopuran Mapan (Maju Terdepan).
Dengan struktur yang semakin kokoh, BUMDes ini merekrut tenaga pengelola TPS serta 10 penggerobak sampah yang bertugas mengambil sampah dari rumah ke rumah.
Setiap penggerobak mampu melayani hingga 200 kepala keluarga, dengan tarif yang bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp30 ribu per bulan, tergantung wilayah.
Di TPS, sekitar empat tenaga kerja memiliki tugas masing-masing: mulai dari memilah sampah, mengoperasikan mesin daur ulang, hingga mengemas kompos yang dihasilkan.
Hasilnya? Sampah yang dulunya dianggap sebagai masalah kini justru menjadi berkah bagi desa.
Desa Singopuran Menjadi Desa BRILian
Direktur BUMDes Singopuran, Eka Yulianta saat ditemui di TPS Singopuran, Kartasura, Sukoharjo (Tribunnews.com/Chrysnha)
Upaya ini tak hanya membuahkan hasil dalam bentuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Olahan sampah menjadi kompos telah membantu para petani desa dalam meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
Tak heran jika inovasi ini menarik perhatian BRI hingga menjadikan Desa Singopuran sebagai bagian dari program Desa BRILian.
Melalui program ini, BRI memberikan pendampingan dalam pengelolaan administrasi dan pengembangan produk.
Desa Singopuran pun semakin percaya diri menatap masa depan.
Dengan mengikuti berbagai seleksi Desa BRILian, mereka terus berusaha mengembangkan potensi desa, bahkan melakukan studi banding ke daerah lain seperti Pandowoharjo di Sleman dan Banyumas untuk memperkaya wawasan dalam pengelolaan sampah.
Kepala Desa Singopuran, Sih Harjiyanto, mengungkapkan bahwa kemitraan dengan BRI tak hanya sebatas pengelolaan sampah, tetapi juga membantu para petani dalam mendapatkan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bantuan berupa tanaman alpukat dan kelapa turut diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap kesejahteraan warga.
Ke depan, rencana besar telah disusun. BUMDes Singopuran tengah menjajaki kerja sama dengan kampus swasta di Kota Solo untuk distribusi pupuk hasil TPS.
Bahkan, mereka tengah bersiap untuk meluncurkan pupuk tabur organik sebagai inovasi baru.
“Kami optimis, Desa Singopuran akan terus berkembang. Kami ingin pupuk olahan ini tak hanya bermanfaat bagi warga desa, tapi juga dipasarkan ke luar.
Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin masa depan Singopuran akan semakin cerah,” ujar Sih Harjiyanto penuh semangat.
Program Desa BRILian sendiri memiliki visi besar untuk menciptakan desa-desa mandiri yang dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Dengan pemberdayaan, pendampingan intensif, dan penghargaan bagi desa yang inovatif, program ini mendorong kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi yang kuat.
Konsistensi BRI
Senior Executive Vice President (SEVP) Bisnis Ultra Mikro BRI, M. Candra Utama mengungkapkan, BRI melakukan pelatihan hingga proses pendampingan kepada seluruh peserta Desa BRILian.
Pelatihan-pelatihan yang dilakukan meliputi pelatihan kepemimpinan, pelatihan kelembagaan Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pelatihan kewirausahaan, pelatihan Inovasi Desa, Digitalisasi Desa, teknik komunikasi dan materi tematik lainnya yang sangat dibutuhkan oleh Desa.
Para peserta diberikan beberapa tugas di setiap sesi yang akan menjadi salah satu komponen penilaian yang digunakan untuk memilih 40 desa terbaik, dengan 15 Desa terbaik akan mendapatkan pendampingan langsung.
Sejak dijalankan pada tahun 2020, program Desa BRILiaN telah diikuti 3.957 desa yang aktif tergerak berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.
Desa BRILiaN mengembangkan 4 aspek yang terdapat dalam desa.
Pertama, BUMDesa sebagai motor ekonomi desa.
Kedua, digitalisasi, implementasi produk dan aktivitas digital di desa.
Ketiga, Sustainability, tangguh dan secara continue dalam membangun desa.
Keempat, Innovation, kreatif dalam menciptakan inovasi.
Sementara itu, objek pemberdayaan dari program ini adalah elemen-elemen kunci yang ada di desa yang meliputi Perangkat Desa (Kepala Desa), Pengurus BUMDesa, Badan Permusyawaratan Desa, UMKM di Desa, Perwakilan kelompok Usaha (Klaster) dan Pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
“Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan wujud nyata BRI yang terus berkomitmen untuk meningkatkan economic dan social value kepada masyarakat. Perseroan berharap program seperti ini dapat memberikan kontribusi nyata dan positif bagi peningkatan kualitas pengelolaan desa,” tambah Candra.
Ia menambahkan, dalam program ini, dilakukan pula penguatan ekosistem ekonomi desa yang didukung dengan program penguatan kelompok-kelompok (Klaster) Usaha Mikro dengan nama Klasterkuidupku, dimana BRI mengidentifikasi keperluan pemberdayaan baik pelatihan usaha maupun bantuan sarana prasarana yang diberikan secara selektif.
Untuk mendukung pengembangan pasar, BRI menginisiasi pembentukan platform New Pasar.id, yaitu sebuah platform yang menghubungkan pedagang pasar dan pembeli secara online.
Sedangkan untuk pemberdayaan UMKM, BRI juga telah mengembangkan platform pemberdayaan linkumkm.id untuk mendorong dan memfasilitasi UMKM naik kelas.
Selain itu tentunya produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh desa dan BUMDes seperti Agen BRILink, Stroberi, QRIS dan produk lainnya.
(*)
-

Kakorlantas Ungkap Strategi Arus Balik, Kembali Terapkan One Way Bertahap
Jakarta –
Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho menjelaskan strategi dalam mengurai kepadatan lalu lintas saat arus balik libur Lebaran mendatang. Strategi one way akan kembali diterapkan jajaran kepolisian.
“Di samping melakukan one way nasional arus balik, kami akan mendahului pada tanggal 3 (April) kami akan melakukan one way lokal arah balik,” kata Irjen Agus dalam konferensi pers di Command Center KM 29, Senin (31/3/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Irjen Agus didampingi Dirut Jasa Raharja Rivan Purwantono dan perwakilan Jasa Marga.
Irjen Agus mengatakan tahap pertama one way lokal pada 3 April mendatang akan dimulai dari Km 188 Tol Cipali hingga Km 70 Tol Cikampek. Strategi ini akan diperpanjang jika arus dari arah Trans Jawa yang mengarah ke Jakarta terus meningkat.
“Manakala masih ada bangkitan arus balik dari arah timur akan kami perpanjang tanggal 4 (April), kami perpanjang lagi one way lokal tahap dua dari (Tol) Pejagan sampai Km 188,” katanya.
Menurut Irjen Agus, strategi one way lokal bertahap ini akan terus dilakukan hingga one way nasional pada puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 6 April mendatang. Dia menyebut one way lokal saat arus balik juga bisa dilakukan dari Km 414 Tol Kalikangkung.
“Tahapan itu diharapkan bisa menarik arus dari timur apabila di Km 414 ada bangkitan arus, nanti Jawa Tengah juga akan melakuan one way lokal pada tanggal 4 (April) termasuk tanggal 5 (April),” jelas Irjen Agus.
“Dari proyeksi 2,1 juta sudah 82 persen yang sudah meninggalkan Jakarta sehingga hari ini masih 10 sampai 15 persen. Sampai saat ini dari Km 70 sampai Trans Jawa, Solo sampai Surabaya kondisi arus lalu lintas tol cukup terkendali,” pungkas Irjen Agus
(ygs/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kronologi 2 Lansia Pasutri Tewas Dalam Kecelakaan Adu Banteng
TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Yogyakarta-Wates, pasangan suami istri (Pasutri) lanjut usia tewas.
Dua orang korban tewas tersebut melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025).
Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.
“Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin.
Kronologi
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta.
Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.
Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.
Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru.
Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki.
Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.
Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. (*)
-
Harga iPhone 16 Series di iBox Mulai Rp12,49 Juta
Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan iPhone 16 Series di Indonsia yakni iPhone 16e, iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max mulai dilakukan pada Jumat 11 April 2025. iPhone 16 paling murah ialah iPhone 16e yang dipasarkan mulai dari Rp12,49 juta.
Berikut harga iPhone 16 series terbaru yang dipasarkan melalui iBox. Peluncuran iPhone 16 menjadi salah satu yang ditunggu konsumen termasuk di Tanah Air.
Seiring dengan bakal rilisnya iPhone 16 di Tanah Air, Apple telah secara resmi membuka pemesanan untuk iPhone 16 di Indonesia dengan pemesanan awal mulai dibuka pada hari ini, Jumat (28/3/2025).
Berdasarkan informasi resmi di laman Apple, iPhone 16 Series, di antaranya iPhone16e, iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max, akan tersedia untuk pembelian langsung di Indonesia mulai Jumat, (11/4/2025).
Daftar Harga iPhone 16 Series
Berikut daftar harga iPhone 16 Series dan lainnya seperti dilansir laman resmi iBox:
– iPhone 16e
iPhone 16e 128 GB Rp 12.499.000
iPhone 16e 256GB Rp 14.999.000
iPhone 16e 512GB Rp 18.999.000
– iPhone 16
iPhone 16 128 GB Rp 14.999.000
iPhone 16 256 GB Rp 17.499.000
iPhone 16 512 GB Rp 21.999.000
– iPhone 16 Plus
iPhone 16 Plus 128 GB Rp 16.999.000
iPhone 16 Plus 256 GB Rp 19.499.000
iPhone 16 Plus 512 GB Rp 23.999.000
– iPhone 16 Pro
iPhone 16 Pro 128 GB Rp 18.499.000
iPhone 16 Pro 256 GB Rp 21.499.000
iPhone 16 Pro 512 GB Rp 25.999.000
iPhone 16 Pro 1 TB Rp 30.499.000
– iPhone 16 Pro Max
iPhone 16 Pro Max 256 GB Rp 22.499.000
iPhone 16 Pro Max 512 GB Rp 27.999.000
iPhone 16 Pro Max 1 TB Rp 32.999.000
Daftar Harga iPhone lainnya di iBox Terbaru 2025:
– iPhone 12
iPhone 12 64 GB Rp 6.499.000
iPhone 12 128 GB Rp 7.499.000
– iPhone 13
iPhone 13 128 GB Rp 8.249.000
iPhone 13 256 GB Rp 9.999.000
– iPhone 14
iPhone 14 128 GB Rp 9.749.000
iPhone 14 256 GB Rp 11.999.000
– iPhone 15
iPhone 15 128 GB Rp 11.499.000
iPhone 15 256 GB Rp 13.999.000
iPhone 15 512 GB Rp 17.999.000
– iPhone 15 Plus
iPhone 15 Plus 128 GB Rp 13.499.000
iPhone 15 Plus 256 GB Rp 15.999.000
iPhone 15 Plus 512 GB Rp 19.999.000
-

IPR: Mekanisme Pembuatan UU di DPR Bukan Ditentukan Satu atau Dua Orang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai terlalu berlebihan jika menyebutkan pembuatan dan pembahasan rancangan Undang-undang (RUU) di DPR RI dikendalikan oleh satu atau dua orang saja.
Menurut Iwan, pembuatan, pembahasan hingga pengesahan RUU selama ini, selalu melibatkan pemerintah dan 8 fraksi di DPR.
Hal ini disampaikan Iwan merespons pemberitaan salah satu media nasional yang menyebutkan bahwa pembuatan dan pembahasan RUU di DPR dikendalikan oleh satu orang saja di Senayan.
Bahkan, disebutkan juga bahwa disetujui atau tidak suatu RUU disahkan, tergantung satu atau dua saja, padahal proses legislasi merupakan proses kolektif.
“Iya, agak berlebihan itu. Saya yakin, mekanisme (pembuatan UU) di DPR juga pasti berjalan kok, bukan karena satu atau dua orang,” ujar Iwan kepada wartawan, Senin (31/3/2025).
Iwan mengatakan, pembuatan atau pembentukan UU di DPR tidak ujug-ujug diputuskan oleh satu atau dua orang dalam waktu yang singkat.
Menurut dia, pembentukan UU di DPR itu harus melalui beberapa tahap hingga akhirnya disahkan menjadi UU.
“Tahap awal, Inisiatif. Pembahasan UU dimulai dengan inisiatif dari pemerintah, DPR, atau masyarakat. Selanjutnya dilakukan Pengajuan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemerintah atau DPR mengajukan RUU kepada DPR dan dimasukkan ke dalam program legislasi nasional atau Prolegnas,” jelas dia.
Kemudian, kata Iwan, tahap berikutnya adalah pembahasan dan pimpinan DPR akan menunjuk komisi terkait atau Badan Legislasi untuk membahas RUU tersebut. Setelah itu, dibentuk Panitia Kerja yang akan menyerah aspirasi publik terkait RUU tersebut.
“Tahap selanjutnya, pembahasan di Badan Musyawarah (Bamus). Jadi, hasil pembahasan di komisi dibahas di Bamus.
Lalu, hasil pembahasan di Bamus dibahas di sidang pleno DPR. Setelahnya, DPR mengambil keputusan tentang RUU dan mengesahkan dengan UU jika RUU tersebut disetujui dalam Rapat Paripurna DPR. Dan tahap akhir, yakni penandatanganan UU oleh Presiden dan pengundangan UU di mana UU diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia,” beber Iwan.
Iwan menilai, proses pembuatan dan pembentukan UU selama ini sudah berjalan sesuai dengan mekanisme pembuatan peraturan perundang-undangan.
Karena itu, tidak benar jika disebutkan pembuatan UU tersebut hanya ditentukan oleh satu atau dua orang karena faktanya diputuskan oleh 2 lembaga pembuat UU, yakni Pemerintah dan DPR serta melibatkan semua fraksi di DPR.
“Soal pengaruh orang perorangan, saya kira itu biasa dalam politik. Tapi kalau mekanisme demokrasi sampai dipangkas, perlu ditelusuri lebih jauh lagi,” pungkas Iwan.
-

Pasar Tradisional Rasa Modern, Pedagang Sudah Melek Digital – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Siang itu terik belum begitu terang menyinari jalanan di sekitar Pasar Gede Hardjonagoro, Solo.
Masuk menyusuri jalanan sempit di antara lapak dagangan, tersenyum semringah seorang pedagang bawang bernama Dalinem.
“Bisa bayar pakai QRIS kok,” celotehnya kepada seorang perempuan yang tengah memilih beberapa bawang untuk dimasukkan dalam wadah timbangan.
Momen tersebut menyita perhatian Tribunnews untuk mendekati lapak dan bercengkerama dengan sosok yang akrab disapa Mbah Dal itu.
Tak lama Mbah Dal lalu menyodorkan sebuah papan kecil bergambar kode yang disebut Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sembari menunjukkan papan plastik kode batang atau barcode, Mbah Dal mengaku penggunaan QRIS terbilang mudah.
Hanya pada awal penggunaan dan pendaftaran QRIS, dirinya harus beradaptasi tentang kebiasaan baru sebagai upaya digitalisasi pasar.
Setelahnya, transaksi nontunai dibebankan kepada pembeli dengan memindai kode QRIS melalui telepon genggamnya.
“Ya intinya kita pedagang tinggal menunjukkan kode QRIS, pembeli tinggal memindai dan membayar lewat mobile banking sesuai biaya belanja,” katanya pada Sabtu (29/3/2025).
Selain kemudahan cara mengoperasikan, Mbah Dal menyebutkan kelebihan dan manfaat QRIS digunakan pedagang.
Yang pertama, lanjutnya, QRIS tak membebankan biaya tambahan kepada pedagang dengan transaksi di bawah Rp 100 ribu.
Kemudian informasi transaksi juga bisa diakses setiap saat kendati hari Sabtu dan Minggu saat bank tutup.
“Yang paling penting lagi adalah saya sudah jarang bawa uang banyak, paling bawa sedikit untuk jaga-jaga uang kembalian kalau ada pembeli bayar tunai,” terang warga Boyolali yang mencoba peruntungan di Solo ini.
Seorang pembeli bernama Putri asal Jakarta juga berbagi tentang kepuasan menggunakan QRIS untuk bertransaksi.
Sebagai generasi milenial, Putri mengakui, QRIS memudahkan urusannya perihal berbelanja.
“Apalagi kita yang sekarang ini sebagai turis, dengan transaksi cashless begini kan tidak perlu cari ATM untuk menarik uang. Bersyukur ya pedagang di sini sudah pakai QRIS, kita jadi mudah (belanja),” ungkapnya.
Adapun, aktivitas transaksi nontunai termasuk menggunakan QRIS sudah menjadi hal biasa di Pasar Gede beberapa tahun belakangan.
Hal ini berkat dorongan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta hingga BRI sebagai perbankan yang konsen di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM).
Masif Berdigital
Founder Creative Space Solo, Joko Purwono menyoroti perkembangan digital di bidang UMKM kota Solo.
Menurutnya, kesadaran para pedagang juga pelaku UMKM semakin hari semakin meningkat.
Namun, ia menggaris bawahi tindak lanjut perbankan dan dinas terkait agar melakukan pendampingan kepada pedagang terkait pemberlakuan transaksi digital.
“Di shelter, di pasar-pasar memang sudah banyak pakai QRIS, tapi masih ditemukan yang belum bahkan enggan pakai QRIS. Kan ada juga (pedagang) yang sepuh lalu sudah lanjut usia tak tahu caranya, jadi kita harap ada pendampingan lanjut,” pesannya diwawancarai pada Selasa (4/3/2025).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Agus Santoso dihubungi terpisah mengaku telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan digitalisasi UMKM dan pedagang.
Begitu juga bekerja sama dengan pengelola pasar dan perbankan.
Dirinya mengakui, pendampingan terhadap pedagang untuk mengantisipasi halangan digitalisasi sangat penting dilakukan.
Hal ini untuk menyelaraskan slogan Go Digital di bidang perdagangan dan usaha di Solo.
“Saya tentu sudah menjalin komunikasi juga dengan pengelola masing-masing pasar untuk mengawasi dan mendampingi pedagang yang mungkin kesulitan untuk menerapkan digitalisasi seperti soal transaksi QRIS hingga e-Retribusi,” terangnya.
” Jadi bersama juga dengan perbankan tak hanya sosialisasi dan pendaftaran, pendampingan juga perlu karena banyak yang pedagang sepuh,” imbuh Agus.
Terkait dengan digitalisasi, Dinas Perdagangan Kota Solo juga sudah menerapkan penarikan pajak dengan e-Retribusi.
Tak hanya dengan satu bank pelat merah, e-Retribusi diterapkan juga dengan kolaborasi beberapa bank BUMN di pasar-pasar di Kota Bengawan.
“Ini berkat kolaborasi dan sinergi Pemkot Surakarta, perbankan dan masyarakat. Sudah melek digital dan mau untuk maju mengikuti perkembangan teknologi,” urai dia.
Sebagai upaya pengembangan ekonomi berbasis digital, perbankan kini mendorong penggunaan transaksi QRIS.
Transaksi ini mengalami pertumbuhan pesat, yaitu mencapai 209,61 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta.
Penerapan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS 0 persen untuk transaksi sampai dengan Rp500.000 pada merchant Usaha Mikro (UMI), yang berlaku efektif mulai 1 Desember 2024 guna menopang daya beli masyarakat kelas menengah bawah.
BRI pun berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis digital, khususnya bagi para pelaku usaha mikro.
Dengan memberikan MDR 0 persen atau bebas biaya MDR, BRI tidak hanya meringankan beban operasional merchant, tetapi juga mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro di era digital, sekaligus memperluas adopsi QRIS sebagai solusi pembayaran nontunai yang efisien.
(*)


