Motor ini juga dilengkapi fitur-fitur penunjang lainnya, seperti panel instrumen full digital, suspensi depan upside down (USD) dan suspensi belakang monosok yang bisa diatur. CBR250RR juga dibekali sistem quickshifter, emergency stop signal (ESS), tiga mode berkendara, hingga fitur assist & slipper clutch. Di Jepang, Honda CBR250RR 2025 dipasarkan dengan harga mulai 902.000 yen atau setara Rp 99,6 juta. Foto: Dok. Honda
Blog
-
/data/photo/2025/02/03/67a0779dadb14.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nasib RUU Polri akan Ditentukan Saat DPR Masuk Masa Sidang?
Nasib RUU Polri akan Ditentukan Saat DPR Masuk Masa Sidang?
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua
DPR
Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia (RUU
Polri
).
Ia hanya menyampaikan, DPR pada masa sidang berikutnya akan memutuskan undang-undang mana saja yang akan dibahas. Namun, ia tak mengungkapkan lebih detail terkait dibahas atau tidaknya
RUU Polri
.
“Kita akan memasuki masa sidang, nanti kita akan putuskan beberapa hal mengenai beberapa UU yang pada saat ini dibahas,” ujar Dasco di rumah dinas Ketua MPR Ahmad Muzani, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025).
DPR sendiri saat ini tengah memasuki masa reses sejak 26 Maret hingga 16 April 2025.
Pimpinan DPR disebut Dasco akan berkoordinasi dengan delapan ketua fraksi yang ada di lembaga legislatif tersebut.
Sedangkan sebelum masa reses kemarin, mereka sudah sepakat bahwa akan ada formulasi baru terkait pembahasan undang-undang di DPR. Namun sekali lagi, ia tak menjelaskan lebih detail terkait nasib RUU Polri.
“Kita sudah sepakat kemarin sebelum reses ada beberapa kebijakan atau formulasi baru tentang pembahasan UU di DPR. Apakah itu nanti, tunggu saja,” ujar Dasco.
Adapun RUU Polri sendiri sudah ditetapkan menjadi RUU usul inisiatif DPR dalam rapat paripurna, pada Selasa (28/5/2024). Dalam rapat paripurna tersebut hanya dijelaskan satu poin revisi, yakni soal batas usia pensiun yang dapat diperpanjang menjadi paling lama dua tahun.
Namun, Komisi III DPR telah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai RUU Polri.
Mereka masih fokus pada pembahasan revisi revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
“Saya sampai hari ini di Komisi III belum ada (bahas RUU Polri). Kita masih fokus di KUHAP,” ujar anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan, Senin (24/3/2025).
Diketahui, RUU Polri mendapatkan penolakan dari publik karena dianggap memuat perubahan pasal-pasal yang bermasalah.
RUU Polri disebut akan menambah kewenangan Polri untuk menindak, memblokir, memutus, dan memperlambat akses ruang siber untuk tujuan keamanan dalam negeri.
Revisi tersebut juga diduga akan mengatur kewenangan penyadapan yang diberikan kepada Polri.
Ketua DPR Puan Maharani pun menegaskan bahwa draf RUU Polri yang beredar saat ini adalah dokumen tidak resmi.
“Jadi kalau sudah ada DIM yang beredar, itu bukan DIM resmi. Itu kami tegaskan,” ujar Puan saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (25/3/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Simak Skema Contraflow hingga One Way Puncak Arus Balik Lebaran, Diberlakukan Tanggal 5-6 April 2025
TRIBUNJAKARTA.COM – Skema contraflow hingga oneway bakal diterapkan pada puncak arus balik Lebaran 2025.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menuturkan puncak arus balik Lebaran ini diprediksi terjadi pada tanggal 5-6 April.
Sehingga mengutip laman korlanas.polri.go.id, skema ini bakal diterapkan.
“Arus balik rencana prediksinya 5 atau 6 (April) tentunya kita harus melakukan langkah-langkah strategis dengan semua stakeholder kaitannya dengan tata kelola rekayasa lalulintas,” kata Kakorlantas, Rabu (2/4/2025).
Nantinya, penerapkan contraflow akan dimulai dari KM 70 hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek, apabila arus lalu lintas masih cukup tinggi maka akan di perpanjang hingga KM 36.
“Contraflow dari km 70 hingga km 47 sampai nanti kita perpanjang di km 36 dari Contraflow ini nantinya akan lihat parameter-parameter jumlah traffic counting termasuk visi rasio yang kita langsung lihat di lapangan,” sambung Kakorlantas.
Selain itu, pihaknya akan menerapakan one way lokal tahap pertama dari KM 188 Palimanan hingga KM 70 Cikatama.
Namun apabila lonjakan arus kendaraan masih tinggi akan memberlakukan skema Contraflow tahap kedua dari KM 246 hingga KM 188.
“Kebangkitan arus pada tanggal 3 kami sudah akan lakukan one way lokal, one way lokal tahap pertama kami berlakukan dari KM188 Palimanan hingga KM 70 Cikatama. Apabila ditanggal 4 masih ada bangkitan yang cukup deras dari arah timur menuju jakarta kami akan lakukan Contraflow tahap 2 dari KM 246 – KM 188,” jelasnya.
lihat foto
Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.Kemudian, jika lonjakan masih terasa hingga 5 April 2025, maka one way lokal akan kembali diperpanjang.
Sementara one way nasional dilakukan pada 6 April 2025.
“Mana kala masih terjadi bangkitan, tanggal 5 akan kita perpanjang lagi one way dari, mungkin dari Batang, termasuk juga barangkali dari 414. Karena pada tanggal 6, flag out daripada one way nasional yang akan dilepas oleh Bapak Kapolri dan Pak Menteri Perhubungan itu rencana tanggal 6 pagi,” kata Kakorlantas.
Selanjutnya sebagai langkah antisipasi, Kakorlantas juga mengimbau kepada para pemudik agar mempersiapkan perjalanan dengan optimal.
“Kami mengimbau kepada pemudik pada saat arus balik agar betul-betul menyiapkan perjalanan dengan optimal jaga kesehatan pastikan kendaraan sehat sehingga perjalanan rekan-rekan selamat sampai tujuan,” tandasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2025/04/02/67ed0bd075cfe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diguyur Hujan, Kota Tua Masih Ramai Wisatawan pada Libur Lebaran Megapolitan 2 April 2025
Diguyur Hujan, Kota Tua Masih Ramai Wisatawan pada Libur Lebaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Suasana di tempat wisata
Kota Tua
,
Jakarta
Utara, kerap diguyur hujan rintik-rintik pada hari
libur Lebaran
Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Meski sempat gerimis, tetapi tidak menghentikan antusias masyarakat untuk berwisata. Pantauan di lokasi pukul 16.51 WIB, hujan rintik-rintik mengguyur area Kota Tua Jakarta Utara.
Wisatawan yang memenuhi area Taman Fatahillah pun langsung berpencar mencari tempat untuk meneduh.
Ada yang pergi ke kafe atau tempat makan dan ada juga yang berteduh di Pusat Informasi Turis.
Selain itu, ada juga sebagian wisatawan yang tetap duduk sembari memakai payung di Taman Fatahillah.
Beruntungnya, hujan tidak berlangsung lama. Seketika hujan mereda, wisatawan kembali memenuhi area Kota Tua.
Mayoritas wisatawan di Kota Tua pun kembali beraktivitas seperti berkeliling menyewa sepeda, berfoto, makan di tengah taman, hingga menikmati suasana sore.
Adapun cuaca di area Kota Tua memang cenderung mendung dan hujan gerimis.
Hujan juga sempat mengguyur kawasan Kota Tua pada siang hari tadi. Kemudian, cuaca kembali cerah sehingga warga bisa tetap berwisata.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pascagempa Dahsyat, WHO Tanggapi Kerusakan Fasilitas Kesehatan di Myanmar
JAKARTA – Gempa besar yang mengguncang Myanmar bagian tengah beberapa waktu lalu meninggalkan dampak luar biasa, tak hanya menelan ribuan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang sudah terpuruk. Setelah bencana alam tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan situasi kritis yang dihadapi oleh sistem kesehatan negara tersebut.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 6,4 skala Richter yang terjadi pada dua hari berturut-turut telah menelan lebih dari 2.148 nyawa dan menyebabkan lebih dari 3.892 orang terluka. Sebagai respon cepat, WHO segera meluncurkan upaya darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. WHO mengirimkan berbagai bantuan medis ke daerah-daerah yang paling terdampak, seperti Nay Pyi Taw, Mandalay, dan daerah-daerah di sekitarnya.
Namun, situasi yang dihadapi oleh fasilitas kesehatan di Myanmar jauh dari kata normal. Sebagian besar rumah sakit yang sudah berjuang untuk bertahan sebelum gempa kini menghadapi kesulitan lebih besar, dengan banyak fasilitas yang rusak parah akibat gempa.
“Rakyat Myanmar sedang menanggung penderitaan yang tak terbayangkan. Gempa ini hanya memperburuk penderitaan komunitas yang sudah berjuang melawan pengungsian, sistem kesehatan yang rapuh, dan akses terbatas ke layanan dasar,” ujar Dr. Thushara Fernando, Perwakilan WHO untuk Myanmar dalam pernyataannya, dikutip VOI dari laman WHO pada Rabu, 2 Maret.
Pasca gempa, WHO mencatat bahwa tiga rumah sakit telah hancur total dan 22 lainnya mengalami kerusakan parah. Ini semakin memperburuk situasi karena akses ke layanan kesehatan menjadi sangat terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau karena rusaknya jalan dan jembatan. Keadaan ini mempersulit upaya penanganan medis terhadap ribuan korban luka, yang membutuhkan perawatan trauma intensif dan mendesak.
Meskipun banyak fasilitas kesehatan yang rusak, WHO terus bergerak cepat untuk memberikan bantuan. Rumah sakit dalam keadaan darurat sudah menerima perlengkapan medis penting dari WHO, termasuk peralatan medis, perlengkapan bedah, dan tenda serbaguna yang digunakan untuk memperluas kapasitas ruang perawatan.
Meskipun bantuan telah sampai, kebutuhan yang ada masih sangat besar. Ada kekurangan dalam hal anestesi, perlengkapan transfusi darah, serta dukungan untuk kesehatan mental yang sangat dibutuhkan oleh korban dan petugas medis.
Selain itu, layanan sanitasi dan kebersihan yang terhambat meningkatkan risiko wabah penyakit, terutama kolera dan diare akut yang sudah mulai muncul di beberapa wilayah terdampak. WHO juga melaporkan air bersih dan akses ke fasilitas sanitasi sangat terbatas di banyak daerah yang terdampak gempa.
“Layanan air bersih, sanitasi, dan kebersihan terganggu dapat meningkatkan ancaman penyakit, terutama kolera dan diare akut, yang sudah ada di beberapa wilayah yang terdampak,” ujar WHO dalam laporan terbarunya.
Menurut WHO, situasi ini adalah krisis berlapis. Sebelum gempa, masyarakat di Myanmar sudah berjuang melawan dampak konflik yang berkepanjangan serta pandemi Covid-19 yang menghantam negara tersebut. Dengan sistem kesehatan yang sudah rapuh, bencana alam ini memperburuk kondisi Myanmar.
“Kami bertindak dengan urgensi untuk memberikan dukungan yang mereka butuhkan sekarang, mengingat sistem kesehatan sudah lemah dan infrastruktur yang runtuh,” imbuh Dr. Fernando.
WHO telah mengklasifikasikan keadaan ini sebagai darurat Kelas 3, yang berarti merupakan respons darurat tertinggi. Dalam situasi ini, WHO memobilisasi dukungan dari seluruh dunia untuk menangani masalah yang ada, termasuk mengirimkan lebih banyak peralatan medis, mendirikan rumah sakit lapangan, serta mempersiapkan Tim Medis Darurat Global (EMT) yang dapat langsung dikerahkan ke lapangan.
Meskipun tantangan yang ada sangat besar, WHO berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada rakyat Myanmar. Selama 30 hari ke depan, prioritas WHO akan mencakup penanganan trauma dan bedah melalui tim medis mobile, memperkuat pengawasan penyakit untuk mencegah wabah, memulihkan perawatan kesehatan untuk ibu dan anak, serta penyakit kronis.
“Ini adalah perlombaan melawan waktu, bukan hanya untuk menyelamatkan nyawa hari ini, tetapi untuk melindungi sistem kesehatan yang sudah rapuh agar tidak runtuh lagi keesokan harinya.” tegas Dr. Fernando.
WHO berjanji akan terus bekerja keras, baik dalam menghadapi krisis ini maupun dalam memastikan pemulihan dan ketahanan masyarakat Myanmar ke depan.
-

Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati
TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya turut mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian aktor kawakan Ray Sahetapy.
Ray Sahetapy meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (1/4/2025) malam.
Ray Sahetapy berpulang akibat sakit yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” kata Menekraf Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).
Menekraf Riefky mengenang almarhum sebagai sosok aktor senior yang mempunyai bakat luar biasa, paling populer dan dihormati di generasinya selama 40 tahun ini.
Sosok yang sering memerankan pria kompleks dengan karakter antagonis.
“Almarhum dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik. Di kancah internasional, almarhum berkesempatan berperan dalam film Captain America: Civil War pada 2016, lalu film The Raid, Chrisye, hingga Ponirah Terpidana. Selamat jalan Bang Ray Sahetapy, semoga husnulkhatimah,” ucap Menekraf Riefky
Diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun.
Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sang anak, Raya Sahetapy mengungkap bahwa ayahnya itu sempat kritis sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Sebenarnya ayah udah masuk rumah sakit itu dari tanggal 11 kemarin,” ujar Raya, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (2/4/2025).
“Tanggal 12 sempat drop, tapi sempat balik ke ruangan biasa, sempat membaik kondisinya.”
“Namun kemarin tiba-tiba drop lagi dan akhirnya kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa,” paparnya.
Raya Sahetapy pun cerita jika sang ayah sudah kangen dengan mendiang putri sulungnya, Gisca Putri Sahetapy.
“Terakhir beliau udah kangen sama almarhumah kakak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Raya mengungkap pesan almarhum kepada anak-anaknya.
Ia selalu mengingat pesan Ray Sahetapy agar tetap menjadi orang baik.
“Kalau untuk spesifik sih nggak, cuma tetap menjadi orang baik,” kata Raya.
“Tetap ngetreat semua orang itu sama, tetap berperilaku baik ke orang-orang,” sambungnya.
Adapun sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat mengalami komplikasi karena stroke, diabetes hingga sakit paru-paru.
Karena kondisi tersebut, Ray harus menjalani perawatan di rumah sakit sejak 3 Maret 2025.
Hal itu disampaikan adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy.
“Dia Komplikasi,” kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).
Menurut penjelasan Charly, sang kakak sempat dirawat di rumah sakit sejak satu bulan lalu, lantaran kondisinya tidak sadarkan diri.
“Dia tanggal 3 masuk rumah sakit, saya yang bawa ke rumah sakit kemudian diperiksa sana sini emang sudah waktunya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Charly menyebut, kondisi kesehatan sang kakak mulai menurun sejak 2017 silam akibat diabetes.
Kondisi tersebut, membuat Ray tidak bisa berjalan dengan normal.
“Sudah engga sadar, sebenarnya gini, Ray itu diabetes udah cukup lama sebenarnya dari 2017, kemudian mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah enggak normal tidak semangat seperti dulu-dulu lagi,” jelas Charly.
Lantaran mengalami stroke pada 2023 silam, Ray harus kembali menjalani perawatan meski sebelumnya sempat membaik.
“Dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023 jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal, tapi sempat juga dalam proses penyembuhan,” lanjut Charly.
Lantas, kondisi Ray diperparah ketika ia didiagnosis mengalami sakit paru-paru.
Setelah menjalani rangkaian perawatan, kondisi Ray sempat membaik, namun terus menurun. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya




