Blog

  • Kapolri Minta Maaf atas Kasus Penganiayaan Wartawan oleh Ajudannya di Stasiun Tawang Semarang

    Kapolri Minta Maaf atas Kasus Penganiayaan Wartawan oleh Ajudannya di Stasiun Tawang Semarang

    JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas insiden pengancaman dan kekerasan terhadap seorang wartawan yang melibatkan ajudannya di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu, 5 April. Ia menyesalkan kejadian tersebut.

    “Secara pribadi saya minta maaf terhadap insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman rekan-rekan media,” kata Listyo kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu, 6 April.

    Listyo mengaku akan mencari tahu perihal sikap ajudannya itu. “Karena saya baru mendengar dari link berita ini,” tegasnya.

    “Namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut karena hubungan kita dengan teman-teman media sangat baik. Segera saya telusuri dan tindaklanjuti,” sambung Listyo.

    Sementara itu, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam kekerasan yang diduga dilakukan ajudan Listyo. Peristiwa ini disebut terjadi ketika Kapolri berada di Stasiun Tawang Semarang dan menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda.

    Ketika itu itu sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar. Namun, salah satu ajudan Listyo meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar.

    Mengetahui hal itu, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Sesampainya di situ, ajudan tersebut menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna.

    Usai pemukulan itu, ajudan tersebut terdengar mengeluarkan ancaman kepada beberapa jurnalis dengan mengatakan, “kalian pers, saya tempeleng satu-satu.”

    Sejumlah jurnalis lain juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik. “Salah satunya bahkan sempat dicekik,” kata Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang, Daffy Yusuf dalam keterangannya.

    “Tindakan tersebut menimbulkan trauma, rasa sakit hati, dan perasaan direndahkan bagi korban, serta keresahan di kalangan jurnalis lainnya yang merasa ruang kerja mereka tidak aman,” sambungnya.

    Kondisi ini membuat PFI Semarang dan AJI Semarang mendesak pelaku minta maaf. Sebab, peristiwa kekerasan tersebut merupakan pelanggaran Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

    Selain itu, sanksi harus diberikan bagi pelaku. “Polri harus mau belajar agar tak mengulangi kesalahan serupa. Menyerukan kepada seluruh media, organisasi jurnalis, dan masyarakat sipil untuk turut mengawal kasus ini,” pungkas Daffy

  • Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris

    Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris

    GELORA.CO –  Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti rangkap jabatan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.

    Melalui akun threads pribadi miliknya, @rocky_gerung__, ia menuliskan bahwa kabinet di bawah pemerintahan Prabowo terang-terangan menghadirkan promo.

    “Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris,” kata Rocky Gerung, dikutip Minggu (6/4/2025).

    Selain tulisan yang memiliki pesan tersirat, Rocky juga melampirkan potongan video dari presenter Metro TV yang blak-blakan menguak fakta terkait rangkap jabatan yang tengah disandang oleh Fahri Hamzah.

    Isi dari video tersebut kembali menarik kehidupan Fahri Hamzah, yang dulunya berada di pihak oposisi dan selalu mengampanyekan setop rangkap jabatan malah memilih menjadi praktisi rangkap jabatan.

    Presenter Metro TV juga menyinggung Erick Thohir yang tampak saling mendukung dengan Fahri perihal rangkap jabatan, mereka disebut satu visi dalam hal tersebut.

    Tidak berhenti di situ, unggahan berikutnya dari Rocky Gerung, yakni melampirkan gambar baju kaos yang bertuliskan “Keadilan sosial bagi rakyat yang mana?”.

    Warganet kemudian beramai-ramai memberikan komentar pada threads milik Rocky Gerung. Banyak yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah yang makin kesini makin ramai rangkap jabatan.

    “Ku teringat masa demo mahasiswa bareng bang @fahrihamzah. Mengkritisi kebijakan pemerintah Masa lalu. Masa itu kini hanya nostalgia saja,” tulis akun @kuskushendrahe.

    “Saking sedikitnya orang yang ‘pintar menjilat’ dari 300 juta rakyat akhirnya cuma orang-orang itu saja yang diberi jabatan,” komentar warganet.

    “Selamat datang di era jenderal omon-omon. Memakmurkan pejabat, gencet habis rakyat. Bagi-bagi jabatan, gemukkan kabinet. Potong habis anggaran untuk rakyat, tapi habiskan dana untuk gaji Wamen-wamen dan influencer,” kata warganet lainnya.

    Sebelumnya, telah beredar secara luas bahwa, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, mendapat sorotan publik usai merangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Tabungan Negara (BTN).

    Fahri yang dulunya pernah membahas terkait pejabat yang merangkap jabatan, bahkan sangat tidak setuju terhadap kebijakan tersebut, kini kritis yang digaungkan kembali muncul di berbagai platform sosial media.

    Dalam cuitan 5 tahun lalu, Fahri membahas bagaimana bahaya rangkap jabatan di kalangan elit, yaitu dapat menimbulkan Potensi konflik kepentingan.

    Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu bahkan menyerukan tagar Stop Conflict of Interest” dan “Stop Rangkap Jabatan”

    “Bahaya rangkap jabatan itu mencapai puncaknya ketika seorang menteri sebagai pejabat negara mencocokkan regulasi dengan kepentingan bisnisnya sebagai pengusaha.” kata Fahri melalui akun X @Fahrihamzah.

    Tampak paham ramai dibicarakan gegara sikapnya mengambil jabatan di satu waktu, ia mengatakan masyarakat boleh marah kepadanya. Apalagi masyarakat punya hak kecewa kepadanya karena dirinya digaji olehnya.

  • Bukan karena cinta yang tulus? Reni Effendi jujur mau dinikahi Richard Lee gegara nggak split bill

    Bukan karena cinta yang tulus? Reni Effendi jujur mau dinikahi Richard Lee gegara nggak split bill

    GELORA.CO – Kepindahan agama dari dr Richard Lee membuat publik penasaran dengan alasan sang dokter menjadi mualaf.

    Melalui unggahan yang banyak beredar di sosial media, Reni Effendi sang istri mengungkap awal mula menjalin hubungan dengan Richard Lee.

    “Kamu misalnya kalau mau apa-apa, itu kamu gak pernah split bill,” kata Reni Effendi dikutip dari tiktok @podcastviralll pada 6 April 2025. 

    Reni Effendi kepincut dengan Richard Lee karena masalah uang, berbeda dengan sang mantan kekasih, yang sering membayari semua anggaran kencan.

    “Biasanya yang kemarin (mantan) karena sama-sama kecil (penghasilan) kan, jadi split bill,” sambung Reni Effendi.

    Menngetahui hal ini membuat Richard Lee memberi tanggapan dan tak menyangka dengan kelakuan eks pacar Reni Effendi.

    “Anak orang kaya split bill, ya?” tutur Richard Lee.

    “Gantian bayarnya,” ujar Reni Effendi.

    Sang dokter mempunyai standar tersendiri yaitu perasaan gengsi yang tinggi jika biaya pacaran dibagi dua, ia menganggap hal itu kurang maskulin.

    “Kalau aku gengsi. Walaupun kayak gitu, aku sebagai cowok pasti gengsi. Sebagai cowok aku diajarin orang tua,” ucap Richard Lee.

    KAlau tak punya uang, RIchard LEe memilih untuk makan di rumah makan sederhana, yang terpenting bisa membayarkan pasangan.

    “Aku akan tetap berusaha (tanggung biaya). Kalau enggak (punya uang), tetap seadanya aja makan sedarhana,” kata Richard Lee.

    Walaupun sudah tertarik pada Richard Lee karena uang, Reni Effendi ternyata masih belum menyukai sang dokter.

    “Tapi, kamu pas pertama kali jatuh cinta sama aku itu pas kapan?” ujar Richard Lee.

    “Belum (pertama kencan), jalan dulu aja,” ucap Reni Effendi.

    Bukan cinta saat pertama kali berpacaran, Reni Effendi jatuh hati kepada sang suami ketika sesudah menikah.

    “Terus kamu pas pertama kali jatuh cinta sama aku itu pas kapan?” ujar Richard Lee.

    “Jangan-jangan setelah menikah,” ucap Reni Effendi.***

  • Libur Lebaran Ramai, Penjualan di Pasar Beringharjo Turun 30 Persen

    Libur Lebaran Ramai, Penjualan di Pasar Beringharjo Turun 30 Persen

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Meski ramai dikunjungi wisatawan, penjualan pakaian di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, justru mengalami penurunan hingga 30% selama libur Lebaran 2025 dibandingkan tahun lalu.

    Lorong-lorong pasar terlihat padat oleh para wisatawan yang mencari oleh-oleh khas Jogja, seperti baju batik, daster, hingga baju anak-anak. Namun, penjual mengeluhkan banyaknya pengunjung tidak sebanding dengan jumlah pembeli.

    “Lebih ramai tahun kemarin. Sekarang pembeli hanya sekitar 30 orang per hari,” ujar Isti, salah satu pedagang pakaian kepada Beritasatu.com, Minggu (6/4/2025).

    Kunjungan Ramai, Transaksi Lesu

    Salah satu wisatawan asal Bekasi, Syifa, mengaku sengaja mampir ke Pasar Beringharjo seusai mudik ke Yogyakarta. Hal itu dilakukan untuk berbelanja sekaligus nostalgia selama libur Lebaran 2025.

    “Belanja sekalian nostalgia, cari daster buat oleh-oleh,” ucapnya.

    Meski pengunjung ramai, transaksi pembelian tidak setinggi tahun lalu. Isti mengatakan penurunan bisa mencapai 30%, meski secara umum ada peningkatan tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa.

    Harga Tetap Terjangkau

    Pasar Beringharjo masih menjadi primadona wisata belanja di Yogyakarta. Harga pakaian di sini cukup bervariasi dan terjangkau, mulai dari Rp 35.000 hingga ratusan ribu rupiah.

    Fenomena Pasar Beringharjo yang ramai saat libur Lebaran 2025 menjadi catatan ramainya kunjungan belum tentu berdampak langsung pada peningkatan penjualan, terutama pada pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan tekanan daya beli masyarakat.

  • Kisah Pilu Tahanan Narkoba Sebelum Tewas, VC Terakhir Lebam, Kapolres Sebut Efek Kamera

    Kisah Pilu Tahanan Narkoba Sebelum Tewas, VC Terakhir Lebam, Kapolres Sebut Efek Kamera

    GELORA.CO – Rasa kehilangan masih membekas di raut wajah Agussalim. Kakak dari MR (50), seorang narapidana kasus narkoba, masih sulit menerima kenyataan bahwa adiknya meninggal dalam kondisi memprihatinkan usai ditahan di Polres Parepare.

    Bukan hanya karena kepergian MR yang mendadak, tapi juga karena luka lebam yang membekas di wajah dan tubuh sang adik.

    “Saya lihat wajahnya lewat Video Call (VC), sudah tidak seperti biasanya. Lebam, bengkak. Itu tanggal 28 Februari,” kenang Agussalim dengan suara berat, Sabtu (5/4/2025).

    MR sempat mengeluhkan rasa sakit kepada keluarganya, tapi memilih menahan diri untuk tidak melapor.

    “Dia bilang, ‘jangan-mi kak, nanti hukumanku tambah berat’. Saya bisa rasakan, dia ketakutan,” tambahnya.

    Rabu malam, 2 April 2025, kabar duka datang. MR dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Andi Makkasau, Parepare.

    Keluarga menyebut, sebelum dibawa ke rumah sakit, MR sudah dalam kondisi sangat lemah dan tidak bisa berjalan.

    “Kami sudah minta polisi tolong antarkan ke rumah sakit. Tapi mereka bilang jalan kaki saja, padahal dia sudah tidak bisa berdiri,” ucap Agussalim, menahan emosi.

    Jenazah MR akhirnya tiba di rumah duka. Tangisan pecah. Tapi duka itu berubah menjadi tanya, ketika keluarga melihat kondisi tubuh korban.

    “Tulang rusuknya menonjol. Lebam di mana-mana. Seperti habis disiksa,” ucap Agussalim.

    Keluarga kini menuntut kejelasan. Mereka curiga ada unsur kekerasan yang dialami MR selama ditahan. Namun, dari pihak kepolisian, dugaan itu dibantah.

    Kapolres Parepare AKBP Arman Muis menyatakan bahwa wajah lebam dalam video call bisa saja efek dari kamera yang rusak.

    “Kalau kamera rusak bisa saja terlihat babak belur. Kami punya CCTV dan tim untuk membuktikan,” katanya.

    Meski demikian, keluarga tetap berharap ada keadilan bagi MR.

    “Kalau memang dia salah, biarkan hukum yang berjalan. Tapi kalau sampai dia disiksa begitu, itu bukan keadilan. Itu penyiksaan,” tutup Agussalim.

  • Mata Atalia Praratya Jadi Sorotan setelah Isu Selingkuh Ridwan Kamil

    Mata Atalia Praratya Jadi Sorotan setelah Isu Selingkuh Ridwan Kamil

    Jakarta, Beritasatu.com – Netizen menyoroti kondisi mata Atalia Praratya saat melakukan rapat di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Sorotan netizen itu setelah ramai isu perselingkuhan suaminya, Ridwan Kamil dengan selebgram Lisa Mariana.

    Kondisi mata Atalia Praratya itu terekam pada akun TikTok @kamilsfamily99, Minggu (6/4/2025). Pada video itu terlihat, Atalia Praratya mengenakan baju muslim berwarna putih dengan rompi hitam.

    Bahkan, salah satu anggota rapat di Gedung Sate itu menyoroti wajah dari Atalia Praratya. Bahkan, terlihat dengan jelas kondisi mata Atalia yang terlihat sembab.

    Diduga, Atalia sempat meneteskan air matanya akibat isu perselingkuhan suaminya, Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana yang mengaku memiliki anak. Wajah kosong pada diri Atalia pun terekam di video tersebut.

    Mata Atalia Praratya menjadi sorotan netizen setelah isu perselingkuhan Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana mencuat ke publik. – (Beritasatu.com/TikTok)

    Melihat unggahan tersebut, membuat netizen membanjiri kolom komentar akun TikTok tersebut.

    “Matanya Ibu Cinta tidak bisa menutupi kesedihannya,” tulis netizen.

    “Mata memang enggak bisa membohongi apa yang menjadi isi dari hati dan kepalanya,” tulis netizen.

    “Mata Ibu Cinta sembab, auranya sedih,” tulis netizen lagi.

    “Wanita memang tidak pernah bercerita, tetapi lihatlah ke arah matanya yang penuh kekosongan,” tulis netizen.

    “Mata menggambarkan kesedihan,” tulis netizen lainnya.

    “Mata Ibu sembab banget,” tulis netizen yang menyoroti mata Atalia Praratya saat rapat di Gedung Sate, Jawa Barat.

  • Ajudan Kapolri Ipda E Minta Maaf Usai Tempeleng Jurnalis: Saya Menyesal

    Ajudan Kapolri Ipda E Minta Maaf Usai Tempeleng Jurnalis: Saya Menyesal

    GELORA.CO – Ipda E, oknum anggota tim pengamanan protokoler Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf kepada pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Makna Zaesar, atas inisiden kekerasan saat kunker di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4).

    Permintaan maaf disampaikan usai pertemuan yang digelar di kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, Minggu (6/4) malam.

    Hadir dalam pertemuan tersebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto, yang mewakili Polri, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA, Makna Zaesar; serta Ipda E.

    “Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang,” kata Ipda E.

    Ia berharap ke depan akan semakin humanis, profesional, dan lebih dewasa dalam bertugas.

    Sementara itu Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf tersebut. Meski begitu, ia mengharapkan tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden yang terjadi tersebut

    Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto menyatakan, Polri menyesalkan insiden yang seharusnya tidak terjadi itu.

    “Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak,” ujar Artanto.

    Menurutnya, prosedur standar operasional dalam protokoler pengamanan seharusnya tidak perlu secara emosional.

    Polri, lanjut dia, akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

    “Kalau ditemukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku,” katanya.

    Menurut dia, pers merupakan mitra Polri yang saling bekerja sama untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.

    Ia berharap insiden serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga.

    Pernyataan Pihak ANTARA

    Sementara Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi juga menyesalkan insiden yang terjadi tersebut karena Polri dan pers bersama-sama bertugas untuk melayani masyarakat.

    Menurut dia, peristiwa tersebut dapat menjadi bahan koreksi ke depan sehingga profesionalisme benar-benar terlaksana.

    Irfan juga mengapresiasi Ipda E yang secara ksatria untuk meminta maaf.

    “ANTARA akan terus menjalankan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bermitra dengan Polri sebagai unsur yang menjadi pemangku kepentingan, sehingga dapat menjalankan tugas dengan nyaman dan objektif,” katanya.

    Sebelumnya, insiden kekerasan terhadap jurnalis oleh petugas pengawal saat Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melaksanakan kunjungan di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4). Kapolri juga telah menyampaikan permohonan maaf.

  • Viral Es Krim Mengandung Alkohol di Surabaya, Satpol PP Bertindak

    Viral Es Krim Mengandung Alkohol di Surabaya, Satpol PP Bertindak

    Jakarta

    Satpol PP Surabaya langsung menindaklanjuti viralnya video es krim mengandung alkohol di salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur. Kini stan es krim di mal tersebut disegel Satpol PP Kota Surabaya.

    Kabid Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Surabaya, Yudhistira, mengatakan pihaknya juga telah memanggil pemilik stan guna dimintai keterangan terkait dugaan penjualan es cream beralkohol.

    Satpol PP juga mengamankan barang bukti berupa dua box serta enam kap ice cream yang diduga mengandung alkohol

    “Kami mengamankan KTP pemilik stan dan barang bukti kami bawa ke kantor,” kata Yudhistira, dilansir detikJatim, Minggu (6/5/2025).

    Selain mengamankan barang bukti, petugas Satpol PP Kota Surabaya juga turut menyegel stan es krim tersebut.

    “Kami pasang stiker segel dan pol pp line pada stan tersebut. Tindakan ini kami lakukan, karena pemilik melanggar Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perdagangan dan Perindustrian,” imbuhnya.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jakarta Fair Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025

    Jakarta Fair Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025

    Sejumlah pengunjung menikmati makanan pada hari terakhir penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (14/7/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/am.

    Jakarta Fair Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 06 April 2025 – 23:29 WIB

    Elshinta.com – Jakarta Fair Kemayoran bakal digelar pada 12 Juni hingga 13 Juli 2025 dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta tahun ini.

    Hal tersebut dikatakan Marketing Director PT JIEXPO Ralph Sceunemann usai penutupan Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Minggu.

    “Kami langsung menatap dan bersiap diri untuk menggelar event akbar Jakarta Fair Kemayoran 2025 yang merupakan pameran multiproduk terbesar, terlama dan terlengkap di Kawasan Asia Tenggara,” kata Ralph.

    Menurut Ralph, persiapan perlu dilakukan secara matang meskipun tersisa kurang lebih dua bulan.

    “Saat ini kami fokuskan untuk menyambut event yang skalanya lebih besar, yaitu Jakarta Fair Kemayoran, terlebih dengan waktu yang cukup singkat ini kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” katanya.

    Menurut Ralph, Jakarta Fair Kemayoran merupakan arena festival dan pameran perdagangan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang menjadi etalase ajang promosi berbagai produk unggulan.

    Pameran ini secara khusus digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kota Jakarta yang secara rutin digelar setiap tahunnya.

    Selama kurang lebih 32 hari, Jakarta Fair tak hanya menampilkan pameran tapi juga memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan menarik.

    “Semarak Jakarta Fair Kemayoran akan semakin terasa dengan melimpahnya hiburan yang disajikan,” ujar Ralph.

    Selain itu, pihak panitia penyelenggara akan menyajikan berbagai acara menarik seperti parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair serta tidak ketinggalan pesta kembang api spektakuler yang sudah menjadi ciri khas penyelenggaraan kegiatan ini.

    Di samping itu, salah satu acara yang paling ditunggu oleh para pengunjung, yakni konser musik Jakarta Fair. Pada tahun ini, konser musik Jakarta Fair akan digelar rutin selama 32 hari.

    Salah satu keunikan konser musik Jakarta Fair, yakni menampilkan sajian musik lintas genre, mulai dari Rock, Pop, Jazz, Folk, Dangdut, Koplo, Reggae, Alternative, punk dan berbagai genre musik lainnya.

    Sumber : Antara

  • Aksi Polisi Terobos Antrean Panjang Arus Balik Bantu Antarkan Jenazah Pemudik Asal Tasikmalaya

    Aksi Polisi Terobos Antrean Panjang Arus Balik Bantu Antarkan Jenazah Pemudik Asal Tasikmalaya

    Liputan6.com, Garut – Respons Cepat Polres Garut, Jawa Barat, menerobos antrean panjang kendaraan yang tengah melakukan arus balik saat libur Idul Fitri 1446H/2025, mesti mendapat acungan jempol.

    Padatnya jadwal mengantur lalulintas para pemudik di jalur mudik Kadungora-Garut Kota, tidak lantas meninggalkan tugas mulia membantu kemanusiaan.

    “Karena di Pos Terpadu Kadungora memang ada ambulans sehingga kami pun langsung merespons permintaan tersebut, termasuk memberikan pengawalan,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, di Pospam Kadungora.

    Menurutnya, kejadiannya begitu cepat. Saat ia bersama anggota lainnya yang tengah giliran menjalankan salat magrib, dia didatangi oleh pemudik Jani yang berasal dari Tasikmalaya, sambil membawa Andriansyah (2), anaknya yang belakangan diketahui telah meninggal dunia.

    “Awalnya keluarga itu tengah dalam perjalanan silaturahmi dari Tasikmalaya menuju Sumedang,” kata dia.

    Selama di perjalanan ujar dia, menirukan keterangan orang tua korban, balita itu terus menangis namun mendadak tidak merespons sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Setelah dilarikan ke Klinik Al Fatih Medika, Cicalengka, pihak medis mengkonfirmasi bahwa Andriansyah sudah meninggal dunia,” papar dia.

    Bingung di tengah antrean kemacetan arus balik, serta minimnya fasilitas di klinik tersebut, terutama tidak adanya mobil ambulans, keluarga memutuskan untuk kembali ke Tasikmalaya.

    “Setibanya di Pos Pam Kadungora pada pukul 18.30 WIB, Bapak Jani menghentikan kendaraannya dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Pos Pam,” ujar dia.

     

    Heboh Hantu Pocong Ditangkap Polisi Pemalang