Bayi Meninggal Usai Menangis Sepanjang Perjalanan Naik Motor Tasik–Sumedang
Tim Redaksi
GARUT, KOMPAS.com
– Seorang balita berusia dua tahun meninggal dunia saat dalam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Tasikmalaya menuju Sumedang, Jawa Barat, bersama kedua orangtuanya, Jumat (4/4/2025).
Peristiwa ini terungkap setelah pasangan suami istri tersebut meminta bantuan
ambulans
kepada petugas kepolisian yang berjaga di Pos Pengamanan (Pospam) Kadungora, Garut.
Petugas langsung merespons permintaan tersebut dengan menyiapkan ambulans serta memberikan pengawalan hingga ke rumah duka di Tasikmalaya.
Kasatlantas
Polres Garut
Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan bahwa pihaknya memang telah menugaskan personel untuk menyediakan ambulans sekaligus pengawalan di lokasi.
“Kebetulan di Pospam Kadungora ada ambulans yang disiagakan dan kita beri pengawalan,” katanya saat dihubungi, Minggu (6/4/2025).
Aang menjelaskan, awalnya petugas jaga didatangi oleh pasangan suami istri yang menggendong anak mereka dan meminta bantuan kendaraan ambulans karena anak mereka telah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan kedua orangtua tersebut, selama perjalanan dari Tasikmalaya, sang bayi terus menangis.
Diketahui keluarga ini hendak bersilahturahmi dengan saudara mereka di Sumedang.
Namun, saat tiba di daerah
Cicalengka
, bayi tersebut mendadak tidak lagi menangis dan tidak merespons. Mereka pun segera membawa anaknya ke klinik terdekat.
“Sore sekitar jam 16.00 di Cicalengka, dibawa ke klinik dan dinyatakan meninggal,” katanya.
Karena klinik tersebut tidak memiliki ambulans, pasangan itu memutuskan kembali ke Tasikmalaya menggunakan sepeda motor.
Dalam perjalanan pulang melalui Kadungora, mereka kemudian meminta bantuan kepada petugas yang berjaga di Pospam.
“Kita pindahkan orangtua dan bayinya ke ambulans dan kawal sampai ke rumah duka,” ujarnya.
Aang menambahkan, keberadaan Pospam Polres Garut di masa arus mudik dan balik Lebaran memang difokuskan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
“Ini bagian dari tanggung jawab kemanusiaan yang harus kami lakukan, terutama saat arus mudik Lebaran membantu masyarakat dalam kondisi darurat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-

Brando Sebut Pergub PPSU Diterbitkan Pramono Sebagai Langkah Positif Tata Jakarta Menuju Kota Global – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPRD Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Brando Susanto mengapresiasi terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta yang baru tahun 2025 tentang Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU yang akan segera ditambahkan jumlahnya dimana Pergub ini memiliki 3 point terobosan baru yakni, ijazah minimal SD, usia bisa 55-58 tahun dan kontraknya minimal 3 tahun.
Brando mengungkap, Pergub ini merupakan terobosan baik bagi masyarakat jakarta.
“Inisiatif Gubernur Pramono Anung dan Wagub Rano Karno dalam menata Jakarta lewat pasukan warna – warni yang ditambah jumlahnya dan ditingkatkan kinerjanya patut mendapatkan apresiasi sebagai langkah positif Jakarta menuju Kota Global. Ini merupakan kesadaran ideologis terhadap persoalan sampah dan kebersihan lingkungan Jakarta yang padat,” ujar Brando, Minggu (6/4/2025).
Menurutnya, Pergub tersebut sebagai langkah positif yang signifikan untuk menata Jakarta sehingga Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Jakarta ini pun berkomitmen mendukung Pergub ini, bahkan Brndo juga mengusulkan agar dipertajam lagi untuk memberantas pungli (pungutan liar) dalam proses rerkruitmennya.
“Ini langkah yang baik menata Jakarta menuju kota global, dan kalau bisa dipertajam dalam proses rekruitmennya, karena masih ada selentingan-selentingan di masyarakat, mau masuk PPSU harus bayar 20-25 juta per orang, alhasil yang bayar tidak akan kerja maksimal – karena menganggap sudah setor pada atasan,” tegas Brando.
Kasus seperti ini, lanjut Brando, harus diberantas dan inspektorat atau siapapun harus pasang telinga dan cari oknum-oknum seperti ini.
“Kalau ketemu yang kedapatan pungli dalam proses rekruitmen PPSU harus diberikan sanksi tegas dan pegawainya tersebut langsung saja diberhentikan,” kata Brando.
Di sisi lain, tambahnya, yang diinginkan masyarakat adalah lingkungan rumahnya bersih dan sehat, juga bagi calon pekerja dapat maksimal mengerjakan tugasnya tanpa like or dislike dalam urusan kinerja, sehingga jangan dinodai dengan pungli.
“Kehidupan masyarakat di Jakarta sudah 24 jam sehari, tidak seperti zaman saya kecil hanya beberapa tempat yang 24 jam seperti China Town Kota. Artinya aktivitas masyarakat tidak bisa lagi hanya diasumsikan pagi sampe sore yang ramai. Jakarta hari ini mobilitas dan aktivitasnya sudah 24 jam, maka wajib pelayanan kebersihan dan kesehatan lingkungan mensupport 24 jam perilaku masyarakat di kota global Jakarta. Kan petugas karyawannya bisa diatur shift kerjanya, masa kalah sama fast food bisa layanan 24 jam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Politisi Muda PDI Perjuangan itu mengatakan, mengurus Jakarta adalah 24 jam sesuai janji dan komitmen pemprov terhadap rakyat Jakarta maka saat ini pemerintah menunaikan janji tersebut.
“Kita sudah janji sama rakyat, ngurusin masyarakat 24 jam, sekarang ditagih komitmennya. Para calon Pekerja pasukan warna-warni silakan melamar dengan niat kerja, karena kesempatannya sudah terbuka lebar, semoga ini bermanfaat dan berdampak nyata bagi kemajuan Jakarta dan masyarakatnya,” tutup Brando.
-

Tabel Angsuran Pinjaman KUR Mandiri 6 April 2025
KUR Bank Mandiri Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Tabel Angsurannya
TRIBUNJATENG.COM- Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri untuk tahun 2025 telah dibuka sejak Januari. Anda sudah bisa mengajukan pinjaman dengan suku bunga rendah sebesar 6 persen per tahun.
Berikut tabel angsuran KUR Mandiri :
Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 5 Juta – Rp 100 Juta
Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 5 Juta – Rp 100 Juta (Tribun Jateng)
2. Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 100 Juta – Rp 500 Juta
Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 100 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)
Syarat Umum
-Usia calon Debitur minimal 21 tahun atau sudah menikah
-tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong
-tidak pernah menerima kredit/pembiayaan investasi/modal kerja komersial, kecuali :
1. Kredit/pembiayaan konsumsi untuk keperluan rumah tangga;
2. Kredit/pembiayaan skema/skala ultra mikro atau sejenisnya; dan/atau
3. Pinjaman pada perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau perusahaan pembiayaan berbasis digital.Persyaratan Dokumen:
KTP elektronik dan KK.
Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Nomor Induk Berusaha (NIB).
NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta.
Dokumen pendukung lainnya seperti surat nikah (jika sudah menikah).
Jenis dan Plafon KUR Mandiri:
1. KUR Super Mikro: Maksimal Rp10 juta.
2. KUR Mikro: Rp10 juta – Rp100 juta.
3. KUR Kecil: Rp100 juta – Rp500 juta.
Untuk informasi lebih lengkap atau pengajuan, kunjungi kantor Bank Mandiri terdekat atau akses situs resmi mereka di bankmandiri.co.id.
-
/data/photo/2025/04/06/67f235a9ee36d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pulang Kampung untuk Cicipi Masakan Ibu, Kembali ke Perantauan Lanjutkan Pendidikan Regional 6 April 2025
Pulang Kampung untuk Cicipi Masakan Ibu, Kembali ke Perantauan Lanjutkan Pendidikan
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
– Momen
arus balik Lebaran
2025 kerap menyimpan kisah haru dari para
pemudik
, terutama bagi mereka yang harus merantau jauh dari keluarga demi mengejar penghidupan yang lebih baik.
Cerita haru datang dari mahasiswa asal
Kalimantan Tengah
(Kalteng) yang harus meninggalkan kampung halaman, jauh dari ibu dan teman-teman lama, demi menggapai cita-cita.
Setelah melepas kerinduan akan keluarga di kampung, mereka harus kembali ke perantauan demi mewujudkan mimpi.
Yudha (18), mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), nampak sibuk menenteng koper besar sembari mengecek gawai di depan pintu keberangkatan Bandar Udara Tjilik Riwut, Kota
Palangka Raya
, Minggu (6/4/2025).
“Kalau dibandingkan Palangka Raya, Kotawaringin Timur lebih maju dari kabupaten lainnya di Kalteng, tapi saya memang ingin merantau ke Pulau Jawa, ingin eksplor lebih jauh di luar Kalimantan,” ungkap Yudha saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu siang.
Yudha memang bermimpi bisa berkuliah di luar Pulau Kalimantan untuk merasakan akses pendidikan yang lebih memadai di Pulau Jawa, salah satunya seperti di Universitas Brawijaya.
“Karena dari review sebelumnya, lingkungan akademik di sana sangat mendukung pengembangan diri, saya merantau untuk membangun mimpi, membawa harapan besar dari keluarga,” tutur mahasiswa semester dua program studi manajemen ini.
Sudah setahun merantau di Malang, lanjut Yudha, pulang kampung menjadi kesempatan baginya untuk merasakan kembali kerinduan akan kampung halaman, terutama masakan dari sang ibu dan kucing kesayangannya.
“Hari ini saya harus balik lagi ke perantauan, meninggalkan masakan ibu dan kucing kesayangan, mudah-mudahan nanti bisa balik kampung lagi,” ujar lulusan SMAN 1 Sampit ini.
Nayla (20) warga Kotawaringin Timur yang juga berkuliah di salah satu universitas swasta di Kota Malang, mengungkapkan bahwa libur lebaran selalu menjadi momen yang dia tunggu-tunggu karena mendapat kesempatan bertemu keluarga di kampung halaman.
“Kebetulan saya pulangnya sejak satu bulan yang lalu bersamaan dengan perkuliahan daring,” ungkapnya.
Ketika memutuskan untuk berkuliah jauh dari kampung halaman, alumnus SMAN 2 Sampit ini mengaku harus rela melepas kedekatannya dengan teman-teman lama yang memilih untuk berkuliah di kampus lokal.
“Orangtua berharap saya bisa hidup lebih baik dari mereka, sehingga membebaskan saya untuk mengejar mimpi berkuliah jauh,” tuturnya.
Kedua mahasiswa asal Kotawaringin Timur ini harus menempuh waktu 4-5 jam perjalanan darat ke Bandara Tjilik Riwut yang letaknya di Kota Palangka Raya, Ibu Kota Provinsi Kalteng tersebut.
Mereka juga harus mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Untuk sampai ke Kota Malang, mereka kembali menempuh perjalanan darat selama kurang lebih dua jam.
General Manager Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Mohamad Adiwiyatno menjelaskan, rute terbanyak tujuan keberangkatan untuk arus balik Lebaran 2025 adalah Jakarta, disusul Surabaya, Semarang, hingga Yogyakarta. Menurut Adiwiyatno, kondisi arus balik berbeda dengan arus mudik jika dilihat dari kuantitas kedatangan maupun keberangkatan.
“Untuk arus balik, baik yang datang maupun yang pergi sama banyaknya, yakni 1.400 sekian orang, sementara waktu arus mudik kemarin agak jomplang karena keberangkatan lebih besar,” tuturnya.
Adiwiyatno memastikan bahwa baik arus mudik hingga arus balik di bandara setempat tidak mengalami kendala berarti. Hingga kini, posko terpadu yang berada di bandara tersebut juga tidak menerima keluhan-keluhan dari pengguna jasa transportasi selama musim mudik hingga
arus balik lebaran
2025.
“Alhamdulillah posko di Bandara Tjilik Riwut lancar, tidak ada keluhan-keluhan dari pengguna jasa, sehingga tidak ada laporan ke posko kita,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sudah Saatnya Prabowo Copot Menteri Tebar Pesona dan Kemaruk
GELORA.CO – Perombakan Kabinet Merah Putih sudah layak dilakukan jelang semester pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan mengatakan, pergantian menteri, khususnya di sektor ekonomi penting dilakukan untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin tidak menentu
“Ini memang waktunya Pak Prabowo bersih-bersih. Kenapa? Banyak ahli memprediksi ke depan, tantangan kita makin besar terutama dari sisi ekonomi,” kata komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, 6 April 2025.
Selain dari segi tantangan ekonomi, sosok yang akrab disapa Kang Tamil ini menilai ada beberapa menteri Prabowo yang tidak menunjukkan kinerja positif. Bahkan beberapa di antaranya hanya mementingkan popularitas.
Sejumlah menteri yang layak di-reshuffle adalah Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto; Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
“Saya sangat setuju mereka di-reshuffle. Banyak menteri Pak Prabowo yang mumpuni, tapi banyak juga yang kemaruk mendapat jabatan. Nah, sifat kemaruk ini membuat kehebohan di ruang publik yang bermuara pada kegaduhan,” terang Kang Tamil.
Akademisi Universitas Dian Nusantara ini melihat, para menteri tersebut lebih mementingkan popularitas pribadi, sehingga narasi yang dibangun sering berujung kegaduhan di masyarakat yang tidak menguntungkan bagi Prabowo.
“Setelah hampir lima bulan pemerintahan Pak Prabowo, kita bisa melihat cukup jomplang. Ada menteri yang memang bekerja baik, ada menteri yang enggak ada kerjanya dan cuma tebar pesona di media sosial,” pungkasnya.
-

Paus Fransiskus Tampil Mengejutkan di Tengah Kerumunan di Vatikan
Jakarta –
Paus Fransiskus yang sedang dalam pemulihan setelah menderita pneumonia serius, secara mengejutkan tampil di depan publik pada hari Minggu (6/4), saat ia berbaur dengan kerumunan orang di Vatikan. Ini terjadi hanya dua minggu setelah ia meninggalkan rumah sakit usai dirawat intensif.
“Selamat hari Minggu untuk semuanya. Terima kasih banyak”, kata Paus berusia 88 tahun itu saat ia didorong dengan kursi rodanya melewati Saint Peter’s Square setelah misa yang didedikasikan untuk orang sakit, seperti dilansir kantor berita AFP, Minggu (6/4/2025).
Dikelilingi oleh banyak telepon pintar dan kamera, dan terpasang pada tabung pernapasan hidung, suara Paus terdengar pelan tetapi lebih terdengar daripada saat ia meninggalkan rumah sakit Gemelli pada tanggal 23 Maret lalu. Penampilan publik terakhirnya adalah pada tanggal 14 Februari silam.
Secara teori, Fransiskus saat ini tengah menjalani masa pemulihan selama dua bulan setelah masalah kesehatannya yang mengancam jiwa, dengan istirahat yang ketat, tidak ada aktivitas publik, dan tidak ada kontak dengan kerumunan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat mengalami masa kritis saat dirawat di rumah sakit. Staf medis yang merawat Paus bahkan saat itu mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan ventilator, sebagai satu-satunya alat yang menopang Paus bertahan, agar bisa meninggal dengan tenang.
Profesor Sergio Alfieri berbicara dalam surat kabar Italia Corriere della Sera, momen paling kritis Paus terjadi pada 28 Februari lalu, ketika ia terkena krisis pernapasan dan menghirup muntahannya sendiri.
“Kami harus memilih apakah akan menghentikan dan membiarkannya pergi atau memaksanya dan mencoba dengan semua obat dan terapi yang mungkin, dengan risiko yang sangat tinggi merusak organ lain. Dan pada akhirnya, kami mengambil jalan ini,” kata Alfieri, dikutip dari Reuters.
Alfieri, yang memimpin tim di rumah sakit Gemelli di Roma, mengatakan keputusan untuk melanjutkan perawatan dibuat oleh perawat Paus Fransiskus.
“Bapa Suci selalu memutuskan. Ia mendelegasikan semua jenis pilihan perawatan kesehatan kepada Massimiliano Strappetti, asisten perawatan kesehatan pribadinya yang sangat memahami keinginan Paus,” ujar Alfieri.
Ia dilaporkan mengatakan kepada Alfieri: “Coba saja semuanya, kami tidak akan menyerah. Itulah yang kami semua pikirkan juga. Dan tidak ada yang menyerah.”
Paus Fransiskus meninggalkan rumah sakit pada 23 Maret setelah 38 hari dirawat di rumah sakit, hari terlama dari empat hari perawatannya sejak terpilih sebagai paus 12 tahun lalu. Paus mengalami sejumlah krisis pernapasan selama dirawat di rumah sakit, dengan Alfieri sebelumnya mengatakan dua di antaranya membahayakan nyawa Paus.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Insiden Ajudan Kapolri Pukul Jurnalis di Semarang, Humas Polri: Sedang Kami Selidiki
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas insiden pemukulan dan pengancaman terhadap jurnalis di Kota Semarang.
Disebutkan, pihaknya saat ini sedang menggali informasi dan penyelidikan atas insiden yang terjadi saat kunjungan Kapolri di Stasiun Tawang Semarang pada Sabtu (5/4/2025) itu.
Jika ditemukan adanya pelanggaran, pihaknya akan menjatuhkan sanksi kepada oknum polisi yang dimaksud.
“Kami sangat menyesalkan jika memang insiden tersebut terjadi.”
“Itu seharusnya bisa dihindari.”
“Memang situasi di lapangan cukup ramai, namun seharusnya ada SOP yang mestinya bisa dijalankan tanpa tindakan secara fisik maupun verbal,” tandas Brigjen Pol Trunoyudo.
Dia menegaskan, Mabes Polri akan menyelidiki insiden tersebut dan apabila ditemukan pelanggaran, pihaknya tidak segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
“Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi,” jelasnya.
Dikatakannya, sebenarnya pers merupakan mitra Polri yang harus saling bekerja sama.
“Kami berharap insiden ini tidak terulang dan kemitraan kami dengan pers akan terus kami jaga dan diperbaiki agar bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” ucapnya.
Dikecam Organisasi Jurnalis Semarang
Sikap arogansi berujung kekerasan dilakukan oleh oknum ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Bahkan salah satu jurnalis foto menjadi korban kekerasan fisik dimana kepalanya dipukul.
Oknum tersebut juga dengan nada tinggi mengancam akan memukul satu persatu jurnalis.
Ya, kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi yang melibatkan oknum ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tindakan kekerasan terhadap jurnalis ini terjadi pada Sabtu (5/4/2025) sore, ketika para jurnalis meliput kegiatan Kapolri meninjau arus balik Lebaran 2025 di Stasiun Tawang Semarang.
Insiden ini menimbulkan kecaman dari beberapa organisasi jurnalis terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ajudan Kapolri.
“Kejadian ini adalah pelanggaran serius terhadap UU Pers.”
“Ruang kerja kami dilanggar secara fisik dan psikologis,” tegas Dhana Kencana, Ketua PFI Semarang, Minggu (6/4/2025).
Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang, Daffy Yusuf juga menyampaikan protesnya.
“Kami menuntut permintaan maaf terbuka dari pelaku dan mendesak institusi Polri untuk memberikan sanksi tegas.”
“Kekerasan terhadap jurnalis tidak boleh dibiarkan menjadi budaya,” tegasnya.
Kronologi Kekerasan Terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Peristiwa bermula saat sejumlah jurnalis dan humas meliput kegiatan Kapolri di Stasiun Tawang Semarang.
Saat itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendekati salah satu penumpang yang duduk di kursi roda di area stasiun.
Sejumlah jurnalis, termasuk pewarta foto dan tim humas dari berbagai lembagamelakukan peliputan dan mengambil gambar dengan jarak yang wajar.
Situasi tiba-tiba berubah tegang ketika salah satu ajudan Kapolri meminta para jurnalis mundur.
Namun, permintaan tersebut tidak disampaikan dengan cara sopan.
Sebaliknya, ajudan tersebut secara kasar mendorong para jurnalis dan humas di lokasi.
Merasa situasi semakin tidak kondusif, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar memutuskan untuk menjauh dan berpindah ke area peron.
Namun, ajudan yang sama mengejar Makna Zaezar dan melakukan tindak kekerasan, memukul kepala korban menggunakan tangan.
Tak hanya itu, ajudan tersebut melanjutkan tindakannya dengan mengancam jurnalis lain yang berada di lokasi.
“Kalian pers, saya tempeleng satu-satu,” tukas ajudan Kapolri itu.
Selain itu, beberapa jurnalis lain juga melaporkan mengalami kontak fisik dengan didorong dan intimidasi verbal.
Bahkan, salah seorang jurnalis perempuan mengaku hampir dicekik oleh petugas yang sama.
Tindakan kekerasan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap Pasal 18 Ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja menghambat atau menghalangi kerja jurnalistik dapat dikenakan sanksi pidana. (*)
-

Timnas Indonesia U-17 Diambang Ciptakan Sejarah Emas ke Piala Dunia U-17, Laga Kedua Piala Asia U-17 Hadapi Yaman Wajib Menang
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-17 punya peluang besar mencetak sejarah emas untuk lolos ke ajang Piala Dunia U-17.
Hal ini menyusul hasil positih yang diraih di laga pertama ajang Piala Asia U-17 dengan berhasil meraih kemenangan dramatis atas Korea Selatan.
Pertandingan yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis (4/4/2025) Indonesia meraih kemenangan tipis 1-0 atas Korea Selatan.
Berkat kemenangan ini, peluang skuad asuhan pelatih Nova Arianto ini semakin dekat ke putaran final Piala Dunia U-17 2025.
Namun, peluang ini hanya akan terwujud jika dua syarat penting bisa dipenuhi dalam pertandingan berikutnya.
Skuad Garuda Muda meraih kemenangan atas Yaman U-17 dalam matchday kedua Grup C yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (7/4/2025) mendatang.
Baik Indonesia dan Yaman, kedua negara sama-sama bersaing ketat di grup C dengan koleksi poin tiga.
Jika Indonesia mampu menundukkan Yaman, maka posisi puncak klasemen akan berpindah tangan.
Ini menjadi syarat utama untuk memastikan langkah ke babak delapan besar sekaligus tiket otomatis ke Piala Dunia U-17.
Selain itu, hasil imbang dalam laga antara Afghanistan dan Korea Selatan. Jika duel tersebut berakhir tanpa pemenang, maka secara matematis, hanya Indonesia dan Yaman yang bisa lolos dari Grup C.
Namun kunci paling penting untuk Timnas U-17 jika ingin mengamankan tiket langsung dengan meraih kemenangan atas Yaman di laga kedua babak fase grup ini.
Adapun untuk ajang Piala Asia U-17 2025 ini memberikan jatah delapan slot kepada wakil dari Asia, yang sebagian besar disalurkan langsung kepada dua tim teratas dari setiap grup.
/data/photo/2025/04/06/67f264ab0955d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4801290/original/056831800_1713136190-Ketapang_1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)