Blog

  • 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan di Festival Musik Meksiko

    2 Orang Tewas dalam Kecelakaan di Festival Musik Meksiko

    Jakarta

    Dua orang tewas setelah sebuah struktur dekorasi di festival musik di Mexico City, ibu kota Meksiko, ambruk menimpa mereka.

    Struktur tersebut sedang dipindahkan oleh sebuah derek di festival Axe Ceremonia pada hari Sabtu (5/4) waktu setempat, ketika jatuh menimpa para korban. Kedua korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun kemudian meninggal, kata otoritas tanggap darurat kota Mexico City dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Minggu (6/4/2025).

    Distrik Miguel Hidalgo mengatakan penyelenggara festival telah menggunakan derek, yang tidak disebutkan dalam rencana acara awal yang disetujui oleh otoritas.

    Atas kejadian ini, pejabat distrik memerintahkan festival dua hari itu ditangguhkan “sampai fakta-fakta diklarifikasi”.

    Sekitar 20 artis dijadwalkan tampil pada hari Minggu (6/4) di festival tersebut, yang menarik ribuan orang ke Taman Bicentennial di Mexico City.

    Artis-artis Inggris Massive Attack dan FKA Twigs termasuk di antara artis-artis utama yang semula dijadwalkan tampil.

    Penyelenggara festival mengatakan dalam sebuah unggahan di Instagram, bahwa mereka tengah berupaya menghubungi anggota keluarga korban dan “memberikan semua dukungan yang mereka butuhkan.”

    Lihat juga Video: 7 Kendaraaan Terlibat Kecelakaan Beruntun saat One Way di Tol Solo-Semarang

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bikin Satpam RS Mitra Keluarga Masuk ICU, Pelaku Anak Anggota Ormas di Bekasi ‘Kabur’ ke Pontianak

    Bikin Satpam RS Mitra Keluarga Masuk ICU, Pelaku Anak Anggota Ormas di Bekasi ‘Kabur’ ke Pontianak

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak sosok orangtua pelaku penganiayaan Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, berinisial S.

    Sudah 4 hari berlalu, pihak keluarga pelaku penganiayaan tak menunjukkan rasa penyesalan sama sekali.

    Padahal akibat penganiayaan pada Sabtu (29/3/2025) tersebut, S mengalami kejang-kejang sehingga harus mendapatkan perawatan di ICU.

    “Setelah empat hari berlalu, keluarga pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf,” ujar Stein Siahaan yang merupakan kuasa hukum korban.

    Hal senada turut disampaikan istri S, RI (30).

    Di media social TikToknya, RI mencurahkan isi hatinya terkait musibah yang menimpa sang suami.

    RI mengunggah video saat suaminya terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang ICU.

    SATPAM RUMAH SAKIT DIANIAYA – Seorang Satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi, berinisial S terbaring di ICU setelah dianiaya oleh keluarga atau pendamping pasien, pada Sabtu (29/3/2025). (Tangkapan layar di TikTok)

    S tampak menggunakan selang oksigen.

    RI lalu bercerita hingga saat ini belum ada permintaan maaf dari keluarga pelaku.

    Ia mengaku justru mendapatkan intimidasi serta ancaman dari orangtua pelaku yang merupakan anggota ormas.

    “Sudah di ICU tapi keluarga pelaku sama sekali tidak meminta maaf, 

    orang tuanya malah bilang akan mengambil kartu ijin anggota agar tidak bisa bekerja lagi, 

    bahkan mau mengumpulkan semua @FBR di kota bekasi akan saya spil tipis tipis biarkan kalian tahu bagaimana masyarakat Indonesia ku Bersatu,” tulis RI.

    Kronologi Penganiayaan

    Penganiayaan bermula ketika S menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang datang ke kawasan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan menggunakan motor berknalpot brong. 

    Tak hanya itu, pelaku juga memarkirkan motornya secara serampangan, yang menghalangi jalur ambulans. 

    “Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” ujar kuasa hukum S, Subadria Nuka, dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025). 

    Tidak terima ditegur, pelaku segera mendatangi S.

    Kemudian pelaku menarik kerah seragam S, membantingnya ke tanah, dan mencekiknya hingga korban mengalami kejang-kejang. 

    S akhirnya harus mendapatkan perawatan intensif di ICU rumah sakit tersebut selama empat hari lamanya. 

    Setelah peristiwa ini, istri korban membuat laporan polisi (LP) di Polres Metro Bekasi Kota. 

    Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/687/|II/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA. 

    Kabur Ke Pontianak

    Polisi sudah mengantongi identitas pelaku yang membanting S. 

    Pelaku merupakan keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.  

    “(Pelaku) termasuk keluarga pasien dan sudah teridentifikasi data pelakunya, orang Bekasi juga. Karena keluarga pasien, memang ada keluarga yang dirawat di rumah sakit,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan AKP Imam Prakoso saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025). 

    Polisi pun telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). 

    Selain itu juga mengumpulkan rekaman CCTV dan hasil visum korban untuk memastikan apakah kasus ini merupakan tindak pidana. 

    Dalam tahap penyelidikan ini, penyidik Polres Metro Bekasi Kota telah memeriksa empat saksi, yakni RI, dua petugas kebersihan, dan satu petugas keamanan. 

    Polisi akhirnya meningkatkan status perkara ini dari penyelidikan menjadi penyidikan. 

    “Diduga kuat telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 KUHP,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025). 

    Oleh karena itu, Polres Metro Bekasi Kota mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada istri korban berinisial RI sebagai pelapor dan terlapor atau pelaku. 

    “Juga pengiriman dan penginputan SPDP ke pihak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi,” ujar Ade Ary. 

    Rencananya, polisi akan memeriksa terlapor di Polres Metro Bekasi Kota pada Senin (7/4/2025) pukul 10.00 WIB. 

    “Posisi terakhir terlapor berada di Pontianak bersama keluarganya,” pungkas Ade Ary. 

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Perkantoran Pemda Bogor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Perkantoran Pemda Bogor Regional 6 April 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Perkantoran Pemda Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Hujan deras
    disertai
    angin kencang
    menyebabkan sejumlah
    pohon tumbang
    dan seng beterbangan di perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025) sore.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, pohon tumbang menimpa tiang listrik hingga membuat lampu di Pendopo atau kantor Bupati Bogor padam seketika.
    Tak hanya itu, pohon-pohon tumbang ini juga menutup akses jalan keluar kompleks perkantoran pemda. Tiang listrik di depan Masjid Baitul Faidzin pun rusak.
    Sementara di depan Gedung Sekretariat Daerah (Sekda), Pos Satpol-PP, dan Kantor Inspektorat, tampak pohon bertumbangan.
    Seng-seng dan spanduk berserakan karena dilanda angin kencang.
    Seorang pengendara bernama Rahmat (28) mengaku tak bisa melintas karena akses jalan tertutup pohon di depan Gedung DPRD Kabupaten Bogor.
    Ia pun akhirnya melewati pintu belakang di dekat Kantor Inspektorat.
    “Ini ngeri banget
    Pemkab Bogor
    dilanda
    hujan deras
    dan angin kencang, sampai banyak yang rusak begini, tiang listrik, spanduk, seng berserakan,” kata Rahmat, warga Ciampea yang sedang mengunjungi Pemkab Bogor.
    Rahmat menuturkan, peristiwa hujan deras disertai angin kencang tiba-tiba melanda perkantoran Pemda.
    Dia bahkan tak sempat memindahkan kendaraannya lantaran tak berani keluar dari kantor Pemkab.
    “Tadi lagi di pendopo, jadi enggak berani keluar karena deras banget. Lampu saja sampai padam, Alhamdulillah sekarang sudah reda dan akhirnya pulang lewat pintu belakang,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Visum Sementara Wartawan Tewas di Jakbar: Belum Ditemukan Luka Akibat Benda Tumpul – Page 3

    Visum Sementara Wartawan Tewas di Jakbar: Belum Ditemukan Luka Akibat Benda Tumpul – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangani kasus tewasnya wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah. Wartawan berinisial SW (33) ini ditemukan tidak bernyawa di sebuah kamar hotel di kawasan Jakarta Barat pada Jumat 4 April 2025.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, hasil visum sementara terhadap korban belum ditemukannya luka akibat terkena benda tumpul.

    “Iya hasil visum sementara ya, ini sementara, itu luka lebam pada tubuh korban adalah lebam normal jenazah yang sudah meninggal,” kata Arfan Zulkan saat dihubungi, Minggu (6/4/2025).

    “Belum ditemukan adanya akibat benda tumpul atau semacamnya, jadi itu,” tambahnya.

    Polres Metro Jakarta Barat menyerahkan kasus tewasnya SW (33) ke Polda Metro Jaya. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, kasus ini diserahkan karena pihak korban telah membuat laporan secara resmi ke Polda Metro Jaya.

     “Masih pemeriksaan, masih pemeriksaan (saksi). Kan enggak enak itu kan di dalam pemeriksaan. Dan itu juga sudah dibuat LP di Polda. Jadi pada saat hari Jumat saya cek ke TKP, itu malam jam 9,” kata Arfan Zulkan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (6/4/2025).

    “Ternyata pengacaranya buat LP jam 10 di Polda. Padahal kita masih proses. Jadi itu sudah diambil alih di Polda,” tambahnya.

    Sehingga, dengan sudah membuat laporan secara resmi tersebut maka, kasus itu sudah langsung dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Meskipun pihaknya sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.

    “Padahal kami sudah periksa ini saksi, sudah kita visum, sudah olah TKP, sudah iden (identifikasi) masuk. Maksudnya, ya sudah kita kan namanya satu polisi. Sudah kita limpahkan ke Polda,” jelasnya.

    Dengan sudah dilimpahkan kasus itu, pihaknya juga memberikan barang bukti ke Polda Metro Jaya yang sebelumnya diamankan anggotanya pada saat mendatangi lokasi atau Tempat Kejadian Perkara (TKP).

  • Misinterpretasi Kebijakan

    Misinterpretasi Kebijakan

    loading…

    Hendarman – Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikdasmen/Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan. Foto/Dok Pribadi

    Hendarman
    Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikdasmen/Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan

    Berbagai kebijakan yang dimunculkan seringkali mendapatkan pendapat pro dan kontra. Harapan yang tadinya begitu tinggi terhadap sebuah kebijakan, dalam perjalanannya ternyata banyak yang juga menimbulkan kekecewaan. Apalagi kebijakan yang mendadak berubah setelah diluncurkan karena adanya berbagai tanggapan dari berbagai pemangku kepentingan terjadap implementasi kebijakan tersebut. Sampai terkesan kebijakan yang ada sekarang sangat mudah diguncang oleh suara netizen. Bukan tidak mungkin nanti akan timbul suatu fenomena baru yaitu bahwa kebijakan yang diusung pemerintah cenderung “kebijakan berbasis viral”.

    Faktanya, banyak implementasi kebijakan yang tidak selamanya berjalan mulus. Padahal, yang membuat kebijakan mengklaim bahwa dalam perumusan kebijakan tersebut sudah mempertimbangkan berbagai aspek. Hal ini terjadi karena kebijakan, secara hakekat, memang dimaksudkan untuk kepentingan publik. Kepentingan publik dimaknai bahwa sebuah kebijakan seharusnya akan memberikan manfaat dan “kebahagiaan” bagi para target kebijakan.

    Kepentingan publik seharusnya tidak dimaknai sebagai seluruh pemangku kepentingan yang ada. Tetapi, dilihat lebih kepada kekhususan yaitu siapa yang menjadi target kebijakan itu sendiri. Kebijakan secara teoretis pada dasarnya memiliki karakteristik khusus yaitu dalam hal konteks, konten dan konfigurasi.

    Karakteristik yang dimiliki sebuah kebijakan tersebut menjadi suatu pembatas. Pembatas diartikan bahwa sebuah kebijakan seyogianya tidak dapat diinterpretasikan secara bebas. Artinya latarbelakang dan pengalaman seseorang yang tidak berkesesuaian akan mendorong lebih banyak adanya multi-tafsir dari sebuah kebijakan. Ini terutama bagi mereka yang tidak berkepentingan atau tidak memiliki kesesuaian dengan konteks, konten, dan konfigurasi kebijakan itu sendiri.

    Munculnya Misinterpretasi Kebijakan
    Ketidakselarasan tersebut acapkali memicu munculnya kegaduhan terhadap komunitas akibat interpretasi kebijakan diungkapkan dengan tidak memahami “ruh kebijakan” itu sendiri. Pendapat atau opini serta kritikan yang lahir lebih kepada cara pandang dan paradigma berfikir yang pada intinya didasarkan atas “pokoknya berani berbicara berbeda”. Ini yang berimplikasi kepada adanya misinterpretasi kebijakan.

    Terkadang ada asumsi yang dipegang bahwa komentar dan tudingan akan dapat membuat rasa empati atau ketidaksukaan terhadap suatu kebijakan. Tetapi, di sisi lain lontaran pendapat tersebut ditujukan untuk menguatkan kebijakan itu sendiri karena dilihat sebagai suatu proses pemahaman dan penyamaan persepsi setelah melalui suatu proses diskursus. Hal ini ditengarai dilatarbelakangi pemikiran bahwa terkadang kebijakan yang diluncurkan atau ditetapkan tersebut tidak atau belum melalui proses sosialisasi atau uji-publik.

    Padahal, suatu kebijakan yang ideal dipersyaratkan untuk diuji terutama dalam hal keterbacaan dan pemahaman. Sehingga ketika kebijakan ini diterapkan tidak menimbulkan kegaduhan dan kekacauan di masyarakat. Yang sering muncul sekarang adalah pkecenderungan bahwa kebijakan yang ditetapkan Pemerintah tidak memiliki kepastian hukum dan tidak memiliki kepastian bahwa kebijakan itu sendiri akan memberikan dampak manfaat bagi masyarakat. Yang terkesan di masyarakat secara umum adalah bahwa kebijakan yang ditetapkan lebih menguntungkan kepada kelompok tertentu yang bukan merupakan kelompok mayoritas.

    Randall G. Holcombe (2018) dalam bukunya Political Capitalism: How Economic and Political Power Is Made and Maintained, berpendapat bahwa penegakan atau “enforcement” dari suatu kebijakan, sebagai suatu ketentuan hukum, memang harus dimulai dengan interpretasi. Ditegaskannya bahwa interpretasi merupakan suatu hal yang lumrah karena peraturan termasuk kebijakan terkadang memberikan ruang untuk menyebabkan lahirnya perbedaan tafsir. Kebijakan juga cenderung terkait dengan selektivitas yaitu dimana kemungkinan kebijakan diarahkan untuk kepentingan dari kelompok tertentu.

    Holcombe mengatakan lebih lanjut bahwa kata-kata yang tertulis dalam bentuk peraturan atau kebijakan dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara. Suatu kebijakan ketika dalam proses perumusan tidak mendapat persetujuan secara aklamasi atau “unanimously”, yaitu mungkin banyak yang cenderung tidak memiliki kesetujuan.

  • Tewasnya wartawan di Jakbar, Polisi temukan sejumlah obat di TKP

    Tewasnya wartawan di Jakbar, Polisi temukan sejumlah obat di TKP

    Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel tempat SW (33), seorang wartawan media online yang ditemukan tewas di Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4) malam.

    “Beberapa obat ditemukan di kamar korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Obat yang ditemukan, yaitu Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti Tuberkulosis), Viva White Clean dan Mask (pembersih muka).

    Ade Ary juga menjelaskan berdasarkan keterangan dari dokter yang melakukan autopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik luka jeratan maupun luka sayatan. “Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat,” katanya.

    Namun Ade Ary menambahkan penyebab kematian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi (mendeteksi dan mengukur zat berbahaya atau racun dalam tubuh).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Minggu (30/3/2025) (ANTARA/Ilham Kausar)

    Selain itu pemeriksaan histopatologi (pemeriksaan jaringan atau organ di bawah mikroskop untuk mendiagnosis penyakit).

    Seorang pria berinisial SW (33) yang berprofesi sebagai wartawan media online ditemukan tewas di Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (4/4) malam.

    Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengungkapkan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian pada Jumat (4/4) pukul 21.00 WIB setelah mendapatkan laporan.

    “Kemarin kita ke TKP jam 21.00 WIB, setelah dapat laporan. Jenazah ditemukan di kamarnya sendiri (di Hotel D’Paragaon Kebon Jeruk). Ini jenazah orang (asal) Palu,” kata Arfan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/4).

    Menurut Arfan, jenazah sedang dalam proses autopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. “Jenazah sudah di Rumah Sakit Kramat Jati. Keluarga juga sudah mempersilakan untuk dilakukan autopsi,” kata Arfan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kantor Pemkab Bogor Porak Poranda Diterjang Angin Kencang, Bupati Imbau Warga Tetap Waspada

    Kantor Pemkab Bogor Porak Poranda Diterjang Angin Kencang, Bupati Imbau Warga Tetap Waspada

    JABAR EKSPRES  – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Bogor pada Minggu (6/4), mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di sekitar area Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

    Menanggapi situasi tersebut, Bupati Bogor Rudy Susmanto segera turun langsung ke beberapa lokasi terdampak, didampingi aparat TNI dan Polri.

    “Hari ini cuaca buruk melanda Kabupaten Bogor. Kami langsung meninjau sejumlah titik yang terdampak pohon tumbang,” ujar Rudy.

    Bupati juga menginstruksikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya untuk segera turun ke lapangan melakukan penanganan cepat.

    “Saya sudah perintahkan DLH, BPBD, dan stakeholder lainnya untuk segera ambil tindakan, terutama pohon tumbang yang menghalangi jalan,” tegasnya.

    Meski situasi telah ditangani, Rudy yang juga merupakan politisi Partai Gerindra itu mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat cuaca ekstrem melanda.

    Ia juga mengingatkan para wisatawan agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang, mengingat Kabupaten Bogor masih menjadi destinasi favorit wisata alam.

    “Bagi para wisatawan yang sedang menikmati alam Bogor, tetap waspada jika angin kencang datang. Hindari berteduh di bawah pohon besar,” tutupnya.

  • Cara Seru Rombongan Ibu-ibu Liburan Lebaran di Kota Tua: Wisata Hemat Kunjungi Tempat Bersejarah – Halaman all

    Cara Seru Rombongan Ibu-ibu Liburan Lebaran di Kota Tua: Wisata Hemat Kunjungi Tempat Bersejarah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan wisata Kota Tua di Jakarta Barat masih menjadi magnet bagi warga sekitar atau pengunjung umum pada momentum libur lebaran 2025.

    Tidak terkecuali dengan Wastini dan Narni, serta dua rekannya. Mereka sengaja menghabiskan sisa libur di kawasan penuh sejarah itu.

    Saat ditemui Tribunnews di lokasi, empat sekawan ini sedang sibuk berswafoto dana mengambil video di depan Museum Fatahillah.

    Wastini mengatakan jika dia dan teman-temannya memang sudah berkawan lama. Untuk urusan plesir, Kota Tua dipilih karena tidak terlalu jauh dari kediaman mereka di Slipi, Jakarta Barat.

    Wastini pun mengatakan jika Kota Tua juga selalu ramai, mudah dijangkau, dan juga murah meriah.

    “Sengaja habisin waktu libur di sini (Kota Tua) karena lebih ramai (Pengunjung) dan lebih asyik,” kata Wastini, kepada Tribunnews, Minggu (6/4/2025).

    Senada dengan Wastini, Narni menyebut jika di Kota Tua banyak tempat-tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.

    “Banyak museum-museum menarik di sini (Kota Tua),” kata Narni.

    “Kalau saya yang paling menarik itu Museum Wayang Golek,” timpal Wastini.

    Sebagai catatan, Kota Tua Jakarta sendiri memang menawarkan banyak wisata edukatif.

    Di antaranya adalah Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Mandiri, serta Museum Seni Rupa dan Keramik.

    Tidak hanya itu, para pengunjung juga bisa berfoto secara gratis di beberapa titik di Kota Tua.

    Pengunjung juga bisa berkeliling Kota Tua dengan menggunakan sepeda ontel yang banyak disewakan di halaman Museum Sejarah Jakarta.

  • Menteri PU Tinjau Arus Balik di Merak, Pastikan Infrastruktur Layak Dilintasi

    Menteri PU Tinjau Arus Balik di Merak, Pastikan Infrastruktur Layak Dilintasi

    Cilegon

    Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggoro meninjau arus balik di Merak dan Serang, Banten. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan infrastruktur dalam kondisi layak dilalui oleh para pemudik.

    Sebelumnya, Dody telah mengunjungi Bandar Lampung, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Wika Beton, hingga Posko Kementerian PUPR di Ciruas, Serang. Ia menyebut pihaknya mendukung perbaikan infrastruktur jalan menuju Pelabuhan Wika Beton yang kini dibuka untuk pemudik.

    “Ini rangkaian dari pemantauan kita, mulai dari Lampung, Bandar Lampung, kemudian cek kesiapan arus balik, rest area, buffer zone, Pelabuhan Bakau sendiri, dan beberapa pelabuhan baru yang dibuka untuk arus mudik dan balik. Salah satunya Pelabuhan Wika Beton, ada beberapa infrastruktur yang kita support juga di situ, walaupun tidak besar,” kata Dody, Minggu (6/4/2025).

    Kementerian PUPR, lanjut Dody, membuka sedikitnya delapan posko mudik di sepanjang jalur arteri menuju Pelabuhan Merak hingga Pelabuhan Ciwandan. Posko tersebut disediakan untuk pemudik yang ingin beristirahat.

    “Kelanjutannya ke sini (Posko Kemen PUPR di Merak-Serang) sebelum saya kembali ke Jakarta. Beberapa hari ini kita sudah aktif sejak 23-24 Maret sampai besok. Ini kan jalur buat pemudik motor ya. Alhamdulillah, bermanfaat buat teman-teman kita yang mudik ke arah Sumatera menggunakan sepeda motor. Mereka bisa singgah di sini, salat di masjid, terapi juga bisa dilakukan di sini,” ujarnya.

    Ia memastikan bahwa jalur yang digunakan oleh pemudik, khususnya pengendara sepeda motor dari arah Pelabuhan Merak hingga Jakarta, berada dalam kondisi layak. Beberapa perbaikan telah dilakukan sebelum arus mudik dimulai.

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kementerian ESDM Siapkan Pembangunan Enam SPBUN untuk Bantu Nelayan di Maluku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Kementerian ESDM Siapkan Pembangunan Enam SPBUN untuk Bantu Nelayan di Maluku Regional 6 April 2025

    Kementerian ESDM Siapkan Pembangunan Enam SPBUN untuk Bantu Nelayan di Maluku
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com –
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
    Bahlil
    Lahadalia, siapkan permimtaan tambahan pembangunan enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (
    SPBUN
    ) tambahan di Provinsi
    Maluku
    .
    Masing-masing titik SPBUN baru terbagi di tiga Kota Kabupaten. Rinciannya, dua titik di Kabupaten Maluku Tengah, dua titik di Maluku Barat Daya, dan dua titik di Kota
    Ambon
    .
    “Ada permohonan untuk penambahan SPBU untuk nelayan. Jadi 6 yang akan kita bangun lagi untuk SPBU untuk nelayan. Supaya saudara-saudara kita yang mata pencariannya nelayan bisa mendapatkan minyak dengan gampang, tidak terlalu susah,” ungkap Bahlil saat meninjau fasilitas Integrated Terminal (IT) Maluku milik PT Pertamina (Persero) di Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).
    Penambahan SPBUN berdasarkan permintaan daerah itu bukan tanpa alasan. Luas wilayah Maluku didominasi oleh laut. Atau 712.479 km2, sebanyak 92,4 persen atau 658.294 km2 adalah lautan, sedangkan luas daratan Provinsi Maluku hanya 54.185 km2 atau sebesar 7,6 persen dari total luas wilayah.
    Hal itu memungkinkan sebagian besar mata pencarian masyarakat adalah nelayan.
    Provinsi Maluku merupakan penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia. Berdasarkan portal data milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2023 lalu, Provinsi Maluku menghasilkan sebesar 513.048 ton produksi perikanan tangkap laut.
    Keberadaan SPBUN yang dekat dengan Komunitas nelayan di satu wilayah akan memudahkan aktivitas melaut mereka.
    “Kami telah memutuskan untuk menambah enam SPBUN, yakni dua di Kabupaten Maluku Tengah, dua di Kabupaten Seram Bagian Timur, dan dua di Kota Ambon,” ujar Bahlil saat melakukan kunjungan kerja di Kota Ambon, Sabtu.
    Pembangunan SPBUN, katanya lagi, merupakan salah satu program pemberdayaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan pada masyarakat pesisir maupun pulau-pulau kecil.
    SPBUN ditujukan untuk kapal dengan ukuran di bawah 30 GT, memiliki pas kapal dan tanda daftar kapal perikanan, sebagai bentuk perlindungan dan kepastian hukum kepada nelayan.
    “Kehadiran tempat pengisian bahan bakar khusus nelayan dapat mempermudah nelayan dalam pengisian bahan bakar, sekaligus mempermudah akses melaut karena sudah tersedia di SPBUN,” ujarnya lagi.
    Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam kesempatan menyatakan tambahan dua SPBUN sangat dibutuhkan oleh warga nelayan yang tinggal di Kota Ambon.
    “SPBU ada 7 kita dan itu bisa layani BBM warga Kota. Yang kita butuhkan SPBUN krna ini jadi aspirasi masyarakat dari jazirah juga. Kalau beli ke Tulehu jauh, saya minta ke pak menteri bisa dibangun satu di Leitimur satu lagi di Nusaniwe supaya akomodir para nelayan,” jelas Wattimena.
    Menurutnya kebijakan penambahan dua SPBUN itu akan ditindaklanjuti. Pihaknya bakal bersurat secara resmi ke kementerian untuk realisasi pembangunan SPBUN.
    “Nanti kita surati secara resmi paling tidak kebijakan pak menetri sudah ada soal itu,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.