Blog

  • Cuaca Hari Ini Minggu 6 April 2025: Jakarta Hujan Ringan pada Siang Hari – Page 3

    Cuaca Hari Ini Minggu 6 April 2025: Jakarta Hujan Ringan pada Siang Hari – Page 3

    Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin dengan BMKG dan para pemangku kepentingan selama arus mudik.

    “Koordinasi yang baik selama periode mudik telah memastikan kelancaran operasional meskipun ada peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan. Kami berharap tren positif ini berlanjut hingga arus balik, dengan ASDP siap mendukung keamanan dan kenyamanan perjalanan masyarakat,” tuturnya.

    Dalam rapat ini, sejumlah langkah strategis dibahas untuk mengantisipasi peningkatan gelombang, kecepatan arus, dan kecepatan angin dalam periode arus balik 2025 ini.

    Sesuai arahan BMKG, sistem peringatan dini akan diperkuat melalui prosedur operasional standar (SOP) gabungan antara BMKG, ASDP, dan Forkopimda.

  • Deretan Komandan Paspampres Berasal dari Kopassus, Nomor 5 Kini Jabat Panglima TNI

    Deretan Komandan Paspampres Berasal dari Kopassus, Nomor 5 Kini Jabat Panglima TNI

    loading…

    Deretan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menarik untuk diketahui. Foto/Dok SindoNews/Isra Triansyah

    JAKARTA – Deretan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres ) yang berasal dari Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) menarik untuk diketahui. Nomor 5 yang diulas dalam artikel ini kini menjabat sebagai Panglima TNI.

    Dikutip dari laman resmi TNI, Paspampres memiliki tugas pokok melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat dan di mana pun berada kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya, serta tugas protokoler khusus pada upacara-upacara kenegaraan yang dilakukan baik di lingkungan Istana Kepresidenan maupun di luar lingkungan Istana Kepresidenan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

    Nah, tercatat ada delapan tokoh yang pernah dan masih menjabat Komandan Paspampres atau Danpaspampres sejak era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berasal dari Kopassus atau Korps Baret Merah. Siapa saja?

    1. Agus SutomoPurnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) ini pernah menjabat Danpaspampres era Presiden SBY periode 2011–2012. Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 14 Agustus 1960 ini merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) 1984 berasal dari kecabangan infanteri dan cukup lama berkarier di Kopassus.

    Setelah menjadi Danpaspampres, Agus pernah mengemban sejumlah jabatan seperti Danjen Kopassus (2012–2014), Pangdam Jaya (2014–2015), Dankodiklat TNI-AD (2015–2016), Dansesko TNI (2016–2017), dan Irjen Kemhan RI (2017–2018).

    2. Doni MonardoPria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963 ini pernah menjabat Danpaspampres periode 2012-2014 di era Presiden SBY. Setelah menjabat Danpaspampres, dia menjabat Danjen Kopassus (2014–2015), Pangdam XVI/Pattimura (2015–2017), Pangdam III/Siliwangi (2017–2018), Sekjen Wantannas (2018–2019), dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB (2019–2021).

    Doni merupakan lulusan Akmil 1985 berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Letnan Jenderal TNI (Purn) ini wafat meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam, Jakarta pada Minggu, 3 Desember 2023.

    3. Andika PerkasaPria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 ini pernah menjabat Danpaspampres pada 2014 era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Dia merupakan lulusan Akmil 1987.

    Beberapa jabatan yang pernah diemban Andika setelah menjabat Danpaspampres adalah Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016), Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat atau Dankodiklatad (2018).

  • 7
                    
                        Palu Godam Trump dan Krisis Multidimesi Indonesia
                        Nasional

    7 Palu Godam Trump dan Krisis Multidimesi Indonesia Nasional

    Palu Godam Trump dan Krisis Multidimesi Indonesia
    Antropolog, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember
    SAAT
    terjadi krisis rupiah pada akhir 1997 (lalu diikuti krisis politik yang menjatuhkan Orde Baru pada 1998), kita menuduh George Soros, pelaku bisnis keuangan berkebangsaan Amerika Serikat (AS), sebagai biang keladi.
    Aksi Soros dianggap sebagai penyebab mata uang Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara terguncang.
    Mingguan Forum Keadilan No. 9 Tahun VI, 11 Agustus 1997, misalnya, menurunkan dua laporan. Laporan pertama berjudul “Spekulan Beraksi, Rupiah pun Diuji” (hlm. 88). Kedua berjudul “Soros, Si ‘Perampok’ Dermawan” (hlm. 89).
    Kedua tulisan membicarakan Soros dan aksi-aksinya sehingga mata uang Indonesia merosot tajam.
    Apakah menjelang paruh 2025 nanti,
    Donald Trump
    , Presiden AS, akan menjadi tertuduh sebagaimana Soros dulu? Tertuduh apa? Tertuduh sebagai biang keladi krisis multidimensi Indonesia dengan segala risikonya.
    Sebagaimana dilaporkan berbagai media massa, Donald Trump telah mengumumkan kebijakan tarif yang disebutnya “Hari Pembebasan” (
    Liberation Day
    ) pada 2 April 2025.
    Tentu saja pembebasan dari sudut pandang AS. Bukan sudut pandang sejumlah negara yang disebut Trump.
    Pengumuman Trump itu persis saat kita sedang cuti bersama dalam rangka perayaan Lebaran. Kita pun sedang asyik membicarakan suasana Lebaran para elite politik di Tanah Air, saling puji antarelite.
    Sudah lazim di Indonesia, Lebaran diisi tradisi “open house” elite politik: rakyat mengantre untuk bersalaman dengan pemimpinnya, mantan anak buah mendatangi kediaman mantan bosnya, dan sebagainya. Secara antropologis, tradisi Lebaran memang berfungsi integrasi sosial.
    Namun, masalahnya, realitas sosial yang kita hadapi terlampau keras untuk dipulihkan dengan pendekatan simbolik-kultural semata. Realitas sosial membutuhkan aksi nyata, bukan pantas-pantasan, bukan pemerah bibir.
    Lalu, apakah kebijakan tarif Presiden Trump akan berpengaruh serius pada realitas sosial sebagaimana tindakan Soros dulu? Seberapa gawat kebijakan Trump itu bagi Indonesia?
    Tajuk
    Kompas
    (04/04/2025) menyebut kebijakan tarif Trump sebagai “palu godam Presiden Trump”. Metafor yang juga saya pinjam untuk judul tulisan ini memberi kesan besar dan berat sekali dampak yang ditimbulkannya.
    Bahkan, menurut Profesor Mari Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, kebijakan Trump itu merupakan bentuk proteksionis terbesar sejak tahun 1930-an, saat perang dagang terjadi menjelang “Depresi Besar” (
    Kompas
    , 04/04/2025).
    Sejarah mencatat, krisis ekonomi dunia pada 1930-an, akhirnya mengantarkan Perang Dunia II.
    Sebagian dunia, termasuk Indonesia, saat itu masih di bawah pemerintah kolonial. Keadaan rakyat jajahan semakin sengsara.
    Produksi perkebunan yang menjadi andalan pemerintah kolonial mengalami penurunan tajam akibat krisis ekonomi dunia. Rakyat jajahan bertambah terpukul.
    Menurut catatan Kartodirdjo dan Djoko Suryo (1994), mahaguru sejarah dari UGM, pemerintah Hindia-Belanda menerapkan politik “pengetatan”, di antaranya dengan menurunkan upah kerja. Akibatnya, pendapatan rakyat merosot tajam sampai pada tingkat subsistensi.
    Rakyat lalu menggambarkan keadaan waktu itu dengan sebutan zaman “meleset”, pelesetan dari kata “malaise”.
    Namun, meski rakyat merasakan zaman “meleset”, tidak bisa dipungkiri bahwa hubungan antara pemerintah Hindia-Belanda dan rakyat adalah hubungan antara penjajah dan terjajah. Zaman “meleset” lalu dimaknai pula sebagai kesadaran baru.
    Kondisi objektif (keadaan zaman) membuahkan kondisi subjektif (kesadaran baru) rakyat jajahan. Begitulah dialektika tanah jajahan pada zaman “meleset”. Ujungnya, pertumbuhan dan perluasan pergerakan nasional untuk kemerdekaan Indonesia.
    Lalu, apa hubungannya dengan palu godam Trump? Inti kebijakan tarif Presiden Trump, sejumlah negara, juga Indonesia, akan dikenai tarif, karena dinilai telah merugikan AS.
    Selain dikenakan tambahan bea masuk sebesar 10 persen, yang berlaku mulai 5 April, negara-negara yang oleh Trump dianggap sebagai ”the worst offenders” akan dikenai tarif lebih tinggi mulai 9 April. Negara-negara tersebut sebagian besar dari Uni Eropa dan Asia.
    Trump memandang, sejumlah negara mitra dagang AS telah mengambil keuntungan. Menurut Trump, saatnya negara-negara mitra dagang AS itu membayar balik melalui kenaikan tarif.
    Indonesia dikenai tarif 32 persen. Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, dikenai tarif lebih tinggi, masing-masing 36 persen dan 46 persen.
    Kebijakan Trump itu, menurut tajuk
    Kompas
    (04/04/2025), mirip dengan upaya AS terhadap negara-negara Eropa terkait pertahanan.
    AS menggertak Eropa agar menambah belanja pertahanan demi kepentingan NATO. AS menilai dirinya terlalu banyak memberi kepada Eropa dalam belanja pertahanan.
    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke AS sepanjang 2024 mencapai 27,6 miliar dollar AS, sedangkan impor dari AS sebesar 10,4 miliar dollar AS.
    Indonesia surplus sebesar 17,2 miliar dollar AS. Surplus itu dilihat Trump sebagai alasan untuk menaikkan tarif.
    Tentu saja kebijakan Trump itu menghebohkan. Dampak bagi Indonesia akan sangat terasa. Sektor ekspor dinilai sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
    Ekspor utama Indonesia ke pasar AS meliputi alat elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, udang dan juga produk kayu (
    Kompas
    , 04/04/2025).
    Di sektor alas kaki, misalnya, lebih dari 45 persen ekspor ditujukan ke pasar AS. Sektor ini menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja, dengan konsentrasi industri di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
    Tanda-tanda kita akan memasuki zaman “meleset” lagi?
    Sungguh berat buat Indonesia. Saya membayangkan betapa pusing Presiden Prabowo sebagai pemimpin pemerintahan. Ibarat “jatuh terhimpit tangga”, Presiden Trump berpeluang tertuduh sebagai biang keladi, serupa Soros dulu, bila kita benar-benar jatuh lalu terhimpit tangga.
    Tak ada cara lain, pemerintahan Presiden Prabowo harus bekerja lebih keras lagi. Tenaga, pikiran dan hatinya. Jangan biarkan palu godam Trump membuat kita jatuh terhimpit tangga.
    Kita butuh kejujuran dan keterbukaan. Bukankah sebelum palu godam Trump diumumkan, kita sesungghnya sudah jatuh duluan?
    Keadaan jatuh itu dirumuskan oleh para mahasiswa dengan sebutan “Indonesia Gelap”. Bila diuraikan tentu banyak hal mengisi tesis “Indonesia Gelap”.
    Memang dibantah oleh pejabat pemerintah, tapi dengan retorika sinis: “Kau yang gelap”. Bukan dengan fakta dan retorika yang masuk akal.
    Lalu, disusul Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot. Nilai rupiah terhadap dollar AS juga merosot mendekati angka Rp 17.000 per dollar AS. Pelemahan daya beli pun tak terhindarkan.
    Krisis ketenagakerjaan juga menghadang sejalan dengan semakin melambatnya perekonomian. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi momok belakangan ini.
    Hidup rakyat semakin berat. Di kalangan kelas menengah, sudah muncul pernyataan “makan tabungan”.
    Tanda-tanda hidup semakin sulit juga tercermin dari penurunan jumlah pemudik Lebaran 2025. Menurut Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 turun 24 persen.
    Penurunan jumlah pemudik mengindikasikan pendapatan yang dibelanjakan menyusut, terutama pada kelompok menengah ke bawah.
    Hal itu, saya kira, linier dengan maraknya PHK akhir-akhir ini. Linier pula dengan kebijakan “efisiensi” pemerintah, sehingga banyak kegiatan ekonomi terpaksa dibatalkan.
    Pada zaman “meleset” dikenal politik “pengetatan”, kini kebijakan “efisiensi”. Boleh jadi keduanya tak jauh berbeda. Kehidupan rakyat bertambah sengsara dari sebelumnya.
    Sementara itu, pemerintah dan pejabatnya tampak asyik dengan kepentingan sendiri. Mereka pongah dengan pandangan dan kebenaran sendiri.
    Keluh kesah rakyat terkesan diremehkan. Rakyat dibiarkan hidup sendirian bersama kecemasan dan pesimismenya.
    Pemerintah dan pejabatnya juga cenderung reaksioner dan ketus menanggapi kritik publik. Bukan menghadirkan ketenangan buat rakyat, melainkan malah terkesan “menantang” (orang Jawa menyebut “ngece”, “njarak”). Akibatnya, relasi konfliktual keduanya justru menajam.
    Pada sisi lain, penanganan isu korupsi yang kronis di Indonesia juga belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Kita baru disuguhi penangkapan sejumlah pejabat yang diduga korup dan nilai korupsi yang membuat kita geleng-geleng kepala. Itu pun ditengarai hanya pejabat pinggiran dan terkesan tebang pilih. Tak ada efek jera.
    Pemerintah dan DPR ternyata malah mendahulukan pengesahan revisi UU TNI (meski mengundang penolakan sejumlah kalangan) daripada pengesahan undang-undang perampasan aset.
    Padahal, undang-undang perampasan aset dinilai banyak pihak sebagai salah satu instrumen penting pemberantasan korupsi.
    Singkat kata, Indonesia sesungguhnya sedang didera krisis multidimensi. Antarbidang kehidupan saling terkait dan memperburuk satu sama lain.
    Di tengah krisis multidimensi itu, palu godam Trump berpotensi besar membuat kita jatuh terhimpit tangga. Palu godam Trump potensial sekali membuat krisis multidimensi semakin mendalam.
    Tak ada cara lain, secara internal pemerintah harus mengubah secara radikal pendekatan kepada rakyat. Pemerintah harus menjauhi hal-hal yang menajamkan relasi konfliktual dengan rakyat, baik kebijakan maupun perilaku dan tutur kata pejabatnya.
    Sembari secara eksternal menguatkan kerja sama di antara negara-negara menengah guna melepas ketergantungan kepada kekuatan besar. Metafor palu godam untuk kebijakan tarif Trump sekaligus merefleksikan ketergantungan yang besar kepada pasar AS.
    Namun, ikhtiar secara eksternal itu tak mungkin bisa segera dipetik buahnya. Karena itu, ikhtiar secara internal menjadi kunci. Keteladanan pemimpin Indonesia pada hari-hari ini amat sangat penting, sangat-sangat dibutuhkan.
    Palu godam Trump niscaya bisa dilemahkan dengan jiwa besar pemimpin yang mau menyatu dengan pikiran dan perasaan rakyat.
    Niscaya rakyat bersedia menerima keadaan apapun tatkala para pemimpin bersedia membersamainya.
    Meminjam Bung Karno, rakyat membutuhkan pemimpin yang setia kepada sumbernya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tarif Trump Picu Kekhawatiran Perang Dagang, Resesi, dan iPhone Seharga Rp38 Juta

    Tarif Trump Picu Kekhawatiran Perang Dagang, Resesi, dan iPhone Seharga Rp38 Juta

    JAKARTA – Kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu 2 April langsung memicu kekhawatiran global akan potensi perang dagang, resesi ekonomi, dan lonjakan harga barang-barang konsumsi, termasuk produk populer seperti iPhone. Langkah tersebut menuai respons keras dari berbagai negara dan menyebabkan kejatuhan tajam di pasar saham dunia.

    Trump secara resmi menetapkan tarif dasar sebesar 10% untuk seluruh produk impor, dengan tarif tambahan yang lebih tinggi untuk puluhan negara. Menurut pemerintahannya, langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi negosiasi perdagangan AS dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Namun, para analis menyebut kebijakan ini sebagai tindakan sepihak yang dapat mengguncang fondasi ekonomi global yang telah dibangun selama puluhan tahun berdasarkan perdagangan bebas.

    Di Jepang, salah satu mitra dagang terbesar Amerika Serikat, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menyebut kebijakan tersebut sebagai “krisis nasional”. Bursa saham Tokyo mengalami pekan terburuknya dalam lima tahun terakhir, dipimpin oleh penurunan tajam pada saham-saham bank besar Jepang. Obligasi pemerintah Jepang juga mengalami lonjakan permintaan, menunjukkan kekhawatiran investor bahwa Bank of Japan mungkin terpaksa menunda rencana kenaikan suku bunga.

    Bank investasi JP Morgan meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi global dari 40% menjadi 60% pada akhir tahun 2025. Di AS sendiri, indeks Dow Jones turun hampir 4%, S&P 500 kehilangan hampir 5%, dan Nasdaq, yang banyak diisi oleh saham teknologi, anjlok hampir 6%—penurunan harian terbesar sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

    Salah satu dampak yang paling mencolok adalah potensi kenaikan harga barang-barang konsumsi. Menurut proyeksi Rosenblatt Securities, harga sebuah iPhone kelas atas dapat mencapai hampir 2.300 dolar AS (sekitar Rp38 juta) jika Apple memutuskan untuk meneruskan beban tarif kepada konsumen.

    Perusahaan-perusahaan besar AS yang bergantung pada produksi luar negeri segera melakukan penyesuaian. Produsen mobil Stellantis mengumumkan akan merumahkan sementara para pekerjanya di AS dan menutup pabrik di Kanada dan Meksiko. General Motors, sebaliknya, mengatakan akan meningkatkan produksi dalam negeri sebagai bentuk respons terhadap kebijakan tersebut.

    Negara-negara mitra dagang utama AS langsung mengecam langkah ini. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyatakan bahwa Amerika Serikat telah “meninggalkan perannya sebagai pemimpin kerja sama ekonomi internasional” dan mengumumkan serangkaian tindakan balasan. China dan Uni Eropa juga menyatakan akan melakukan pembalasan terhadap tarif AS, sementara Prancis menyerukan agar negara-negara Eropa menangguhkan investasi di Amerika Serikat.

    Namun, sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Meksiko, dan India memilih untuk menahan diri terlebih dahulu dan menunggu apakah kebijakan tersebut akan berubah arah melalui negosiasi.

    Di tengah ketidakpastian ini, Trump menyatakan bahwa tarif-tarif tersebut memberikan AS “kekuatan besar dalam bernegosiasi”, meskipun beberapa pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tarif tersebut bukan bagian dari strategi tawar-menawar, melainkan kebijakan tetap.

    Di dalam negeri, reaksi juga terbelah. Wakil Presiden AS, JD Vance, membela langkah Trump dengan menyatakan bahwa tarif tersebut penting demi keamanan nasional dan kemandirian produksi barang-barang strategis seperti baja dan obat-obatan. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat mendorong inflasi, meningkatkan biaya hidup keluarga Amerika hingga ribuan dolar per tahun, dan bahkan memicu resesi di dalam negeri.

    Selain itu, banyak pihak memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat merusak hubungan strategis Amerika Serikat dengan sekutu utamanya di Asia. Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan terkena tarif khusus masing-masing sebesar 24%, 25%, dan 32%, meskipun ketiganya merupakan mitra militer penting AS di kawasan Indo-Pasifik.

    Secara keseluruhan, langkah terbaru dari Gedung Putih ini menandai pergeseran besar dalam arah kebijakan perdagangan global. Analis dari Capital Alpha menyebut kebijakan ini tidak matang dan tidak mencerminkan pemahaman teknis yang dibutuhkan dalam diplomasi perdagangan. Meski tarif-tarif tersebut belum berlaku hingga 9 April, kekhawatiran telah menyebar luas dan menciptakan ketidakpastian besar di kalangan pelaku pasar, bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia.

  • Puncak Arus Balik Hari Ini, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat

    Puncak Arus Balik Hari Ini, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca hari ini untuk Minggu (6/4/2025). Sejumlah sirkulasi siklonik terpantau di berbagai wilayah perairan Indonesia seperti Samudra Hindia Barat Laut Aceh, Laut Natuna, Laut Sulawesi Utara, hingga Samudra Hindia Barat Bengkulu.

    Sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di sejumlah wilayah, antara lain Laut Sulawesi Utara, pesisir barat Kalimantan Barat, Samudra Hindia Barat Daya Lampung, dan pesisir selatan Papua Selatan.

    Daerah konvergensi lainnya juga terpantau dari Laut Natuna hingga Kepulauan Riau, dari pesisir barat Sumatera Utara hingga Bengkulu, Kalimantan Barat hingga Sarawak, serta dari Papua Tengah hingga Papua Barat Daya. Daerah pertemuan angin (konfluensi) pun terdeteksi di Laut Andaman, Samudra Hindia Barat Daya, Laut Natuna, Laut Sulawesi, hingga Laut Aru.

    Kondisi atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan tinggi gelombang laut di wilayah-wilayah tersebut. Kombinasi dinamika atmosfer ini juga memicu potensi hujan sedang hingga lebat disertai cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

    Peringatan Gelombang Tinggi dan Hujan Petir

    BMKG juga mencatat adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di Samudra Hindia Barat Daya Banten dan Teluk Karpentaria yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.

    Berikut prakiraan cuaca hari ini per wilayah pada Minggu (6/4/2025):

    Sumatera: Hujan ringan di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Padang. Hujan sedang di Palembang, hujan petir di Jambi, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung.Jawa: Cerah berawan di Yogyakarta, berawan tebal di Surabaya. Hujan ringan di Jakarta, Bandung, Semarang. Hujan sedang di Serang.Bali dan Nusa Tenggara: Berawan di Denpasar dan Kupang, berawan tebal di Mataram.Kalimantan: Hujan ringan di Banjarmasin. Waspadai hujan petir di Tanjung Selor, Samarinda, Palangkaraya, dan Pontianak.Sulawesi: Hujan ringan di Gorontalo dan Makassar, hujan sedang di Palu. Potensi hujan petir di Mamuju, Kendari, dan Manado.Maluku dan Papua: Hujan ringan di Ternate, Sorong, Ambon, Jayapura, dan Jayawijaya. Hujan sedang di Merauke, hujan petir di Manokwari dan Nabire.

    BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi. Untuk informasi yang lebih spesifik dan terkini cuaca hari ini setiap tiga jam, masyarakat dapat mengakses aplikasi Info BMKG di App Store dan Play Store, atau melalui situs resmi www.bmkg.go.id serta media sosial @infoBMKG.

  • Urusan Duit Japrem Bikin Duo Preman Tega Acak-acak Sayuran Pedagang

    Urusan Duit Japrem Bikin Duo Preman Tega Acak-acak Sayuran Pedagang

    Kota Bekasi

    Aksi duo bang jago memalak para pedagang Pasar Baru Bekasi menuai batunya. Kedua preman pasar itu telah ditangkap polisi.

    Kedua pria tersebut mengamuk ke pedagang saat minta uang jatah preman (japrem). Fakta baru mengungkap, keduanya sudah bertahun-tahun memalak pedagang.

    Ulah kedua preman tersebut telah lama membuat para pedagang resah dan gerah. Namun, pedagang tidak berdaya melawan aksi premanisme keduanya.

    Hingga pada suatu hari, video aksi pemalakan kepada pedagang viral di media sosial (medsos). Polisi menindaklanjuti meski pedagang belum membuat laporan resmi terkait kasus premanisme tersebut.

    Salah satu preman berbaju merah dan mengenakan topi mengamuk kepada ibu-ibu pedagang sayur. Dia mengancam akan menutup lapak dagang si ibu.

    “Gulung nggak, gulung! Boleh tanya, saya siapa di sini,” kata pelaku dengan angkuh.

    Si pedagang hanya bisa pasrah. Dia mengemasi sayuran dagangannya.

    Tak berselang lama, polisi menangkap kedua preman pasar tersebut. Diketahui juga bahwa keduanya merupakan pengguna narkoba.

    “Sudah kita amankan keduanya pagi ini pukul 07.30 WIB,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar H Sianturi, Jumat (4/4/2025).

    Kedua pelaku ditangkap pada Jumat (4/4). Mereka langsung digiring ke Markas Polres Metro Bekasi Kota untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Hasil tes urine keduanya positif sabu,” katanya.

    Marah Tak Diberi Japrem

    Polisi menangkap duo preman yang mengacak-acak lapak pedagang di Pasar Baru Kota Bekasi. (dok.istimewa)

    Duo preman Pasar Baru Bekasi yang ditangkap berinisial TAP (30) dan DI (26). Keduanya mengamuk kepada pedagang karena persoalan jatah preman (japrem).

    Dalam kasus pemalakan tersebut, tersangka berinisial TAP menyuruh istrinya untuk menarik japrem dari para pedagang. Istri pelaku tak terima saat pedagang ‘hanya’ memberikan uang Rp 2.000.

    “Pelaku meminta tolong istrinya untuk meminta uang japrem ke pedagang tersebut sebesar Rp 5000 namun oleh pedagang tersebut diberi Rp 2000,” kata Kompol Binsar saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).

    Pemalakan bertahun-tahun yang dilakukan preman membuat pedagang berang. Sempat terjadi cekcok karena permintaan uang Rp 5.000 tak dipenuhi.

    Anak pedagang melontarkan makian kepada istri si preman. TAP yang mendengar hal itu juga sempat marah tapi dia memilih mengantar dulu istrinya pulang.

    TAP kembali ke pasar dengan membawa rekannya, DI. Saat itulah keduanya menendang dan mengacak-acak dagangan dan meminta pedagang itu untuk tidak lagi berjualan di pasar.

    “Karena anak korban tidak mengakui bahwa telah mengatai a****g terhadap istri TAP, membuat kedua pelaku marah dan selanjutnya kedua pelaku TAP menendang barang dagangan berupa sayur timun dan pelaku DI menendang keranjang yang berisi jeruk nipis hingga rusak dan berantakan,” jelasnya.

    3 Tahun Minta Japrem, Sehari Dapat Rp 150 Ribu

    Preman mengacak-acak dagangan penjual di Pasar Baru Bekasi. (Tangkapan layar video)

    Aksi pemalakan TAP kepada pedagang Pasar Baru Bekasi sudah berlangsung bertahun-tahun. Dalam sehari dia dapat mengantongi ratusan ribu dengan modal petantang-petenteng ke pedagang.

    “Bahwa pelaku mengutip para pedagang Pasar Baru sudah berjalan 3 tahun,” kata Binsar.

    Para pelaku biasanya memalak uang Rp 2.000-5.000 kepada setiap pedagang. Dalam satu hari, mereka bisa mengantongi duit Rp 150 ribu, yang kemudian digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.

    “Setiap harinya pelaku mendapatkan Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu. Uang tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari pelaku,” ujarnya.

    Alasan Kaki Sakit, Preman Suruh Istri Tarik Japrem

    Pelaku pemalak pedagang sayur di Pasar Baru, Bekasi (dok. Polres Metro Bekasi Kota)

    Tersangka TAP menyuruh istrinya menarik japrem kepada para pedagang pasar. TAP beralasan kakinya sedang sakit sehingga melibatkan istrinya di kasus pemalakan tersebut.

    “Karena kakinya sakit, pelaku meminta tolong istrinya untuk meminta uang ‘japrem’ ke pedagang tersebut sebesar Rp 5.000,” kata Kompol Binsar.

    Korban lalu memberikan uang Rp 2.000 kepada istri pelaku. Saat itu anak pedagang melontarkan kata-kata kepada istri pelaku. Pelaku tidak terima dan marah atas perkataan anak pedagang tersebut.

    Halaman 2 dari 4

    (jbr/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Lagi Anjlok Parah, Simak Panduan Investasi untuk Pemula Ini! – Page 3

    Harga Emas Lagi Anjlok Parah, Simak Panduan Investasi untuk Pemula Ini! – Page 3

    Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana investasi emas? Banyak orang, terutama pemula, tertarik berinvestasi emas karena potensinya sebagai aset lindung nilai dan investasi jangka panjang.

    Di Indonesia, investasi emas dapat dilakukan melalui berbagai platform, baik fisik maupun digital, kapan saja sesuai kebutuhan. Mengapa emas? Karena nilainya cenderung stabil dan bahkan meningkat seiring waktu.

    Bagaimana memulainya? Dengan memahami strategi dan tips yang tepat, seperti yang dibahas dalam artikel ini.

    Harga emas yang terus merangkak naik, rekor tertinggi sepanjang sejarah harga emas Antam dicetak pada Kamis 3 April 2025 di posisi Rp 1.836.000 per gram, menarik minat banyak investor.

    Namun, investasi emas bukan tanpa risiko. Memahami strategi investasi yang tepat sangat krusial untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap bagi Anda yang ingin memulai investasi emas.

    Sebagai aset safe haven, emas menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Likuiditas emas yang tinggi juga menjadi daya tarik, memudahkan penjualan jika membutuhkan dana darurat.

    Namun, penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko. Oleh karena itu, perencanaan dan pemahaman yang matang sangat diperlukan sebelum memulai investasi emas.

  • Jalan Kaki Bisa Hempaskan Lemak Perut, Begini Cara Memaksimalkan Manfaatnya

    Jalan Kaki Bisa Hempaskan Lemak Perut, Begini Cara Memaksimalkan Manfaatnya

    Jakarta

    Meskipun kelihatannya sederhana, jalan kaki bisa menjadi salah satu alternatif aktivitas fisik untuk mengurangi lemak dalam tubuh. Menyimpan terlalu banyak lemak perut dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung.

    Pria yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 100 cm dan wanita lebih dari 88 cm dianggap mengalami obesitas perut. Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi lemak perut adalah dengan rutin mengikuti latihan aerobik, seperti jalan kaki.

    Dikutip dari Healthline, dalam tinjauan sistematis peneliti menemukan aktivitas aerobik tingkat sedang bermanfaat untuk mengurangi jaringan adiposa visceral. Selain itu, berolahraga 3 kali seminggu selama 12-16 minggu dan aktivitas aerobik selama 30-60 menit mengurangi jaringan adiposa visceral.

    Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan pembakaran lemak dengan jalan kaki. Pertama adalah dengan menambah kecepatan langkah.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam Medicine & Science in Sports and Exercise menunjukkan orang yang berjalan lebih cepat membakar lebih banyak kalori. Studi ini juga menyebut kelompok pelari memiliki berat badan lebih sedikit secara keseluruhan dibanding pejalan kaki. Ini memperlihatkan adanya pengaruh kecepatan langkah dengan proses pembakaran lemak.

    Meski begitu, tidak selalu harus berlari untuk meningkatkan kecepatan. Jalan kaki dengan pace buru-buru (brisk walk) juga dapat meningkatkan kecepatan langkah dengan lebih mudah.

    Selain dengan menambah kecepatan langkah, intensitas juga bisa ditingkatkan dengan menambahkan beban atau melalui jalan menanjak. Membawa beban saat jalan kaki membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan tanpa beban.

    Sebuah studi mengungkap jalan kaki sambil mengenakan rompi pemberat membakar 12 persen kalori lebih banyak. Rompi yang digunakan memiliki beban 15 persen dari berat badan.

    Terakhir, usahakan memperbanyak jalan kaki di setiap kesempatan. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara sederhana misal lebih sering naik tangga daripada lift, posisikan parkir kendaraan jauh dari lokasi tujuan, hingga jalan kaki untuk pergi ke tempat yang dekat.

    Jalan kaki jarak pendek tiga kali sehari juga membantu pembakaran kalori. Ini bisa menjadi alternatif bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan waktu untuk jalan kaki jarak jauh dalam sehari.

    (avk/up)

  • Libur Lebaran Seru, Jelajahi Keindahan Bawah Laut Olele Gorontalo

    Libur Lebaran Seru, Jelajahi Keindahan Bawah Laut Olele Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Bagi Anda yang masih mencari destinasi wisata untuk menghabiskan libur Lebaran, Taman Laut Olele di Gorontalo bisa menjadi pilihan utama. Terkenal di kalangan penyelam, keindahan bawah laut Olele tetap menjadi daya tarik yang tak tergantikan.

    Taman Laut Olele merupakan destinasi wisata bahari unggulan di Gorontalo. Keindahan terumbu karang yang masih alami serta kejernihan air lautnya menjadikan lokasi ini sebagai surga bagi penyelam dan pecinta snorkeling. Pasir putih yang membentang di pesisir pantai semakin menambah pesona tempat ini.

    Meskipun berada dekat dengan permukiman warga, ekosistem bawah laut Olele tetap terjaga. Air lautnya yang jernih dan terumbu karang yang padat menjadi bukti kepedulian masyarakat setempat terhadap kelestarian lingkungan.

    “Perairan di sini cukup tenang karena berada di dalam Teluk Tomini,” kata Risman Ibrahim, warga sekitar yang akrab dengan kawasan wisata ini.

    Salah satu daya tarik utama Taman Laut Olele adalah keberadaan sponge coral endemik yang tidak ditemukan di perairan lain.

    Para penyelam juga bisa menemukan beragam spesies nudibranch serta anemone shrimp dan saron shrimp yang menjadi incaran para fotografer makro.

    Berbagai spot penyelaman dengan karakteristik berbeda tersedia di sini, seperti Jinn Cave, Traffic Circle, Honeycomb, dan Muck Dive. Jinn Cave menjadi favorit para penyelam karena struktur karangnya yang unik dan menantang untuk dijelajahi.

    Shinta Djali, salah satu pengunjung, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan bawah laut Olele.

    “Kita tidak perlu jauh-jauh ke Bunaken atau Raja Ampat. Dengan jarak hanya 10 kilometer dari Kota Gorontalo, kita sudah bisa menikmati keindahan bawah laut yang luar biasa,” ujarnya.

    Dengan pesona yang ditawarkan, Taman Laut Olele menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta wisata bahari. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan alam bawah laut Gorontalo dan menikmati pengalaman menyelam yang tak terlupakan.

     

  • 2
                    
                        Dulu Viral karena Istri Tertinggal Saat Mudik, Kini Arif Butuh Uluran Tangan untuk Lawan Kanker Usus
                        Surabaya

    2 Dulu Viral karena Istri Tertinggal Saat Mudik, Kini Arif Butuh Uluran Tangan untuk Lawan Kanker Usus Surabaya

    Dulu Viral karena Istri Tertinggal Saat Mudik, Kini Arif Butuh Uluran Tangan untuk Lawan Kanker Usus
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kisah
    Arif Romadhon
    (39), pria asal Kelurahan Banaran, Kota Kediri, Jawa Timur sempat menghebohkan pada momentum
    mudik
    tahun 2023 karena tak sengaja meninggalkan istrinya puluhan kilometer di Brebes, Jawa Tengah, menuju Kediri, Jawa Timur.
    Tahun ini, ia harus rela absen mudik Lebaran 2025 dari Jakarta ke Kediri dengan tetap berada di Kalibata, RT 003, RW 011 Bantarjati, Bogor Utara.
    Sebab, sejak November 2024, Arif memperjuangkan kesehatannya setelah terserang sakit
    kanker
    usus stadium 2.
    Walaupun beberapa waktu lalu telah dilakukan operasi pemotongan usus, terdapat kendala pada lukanya sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhan dengan beberapa perawatan intensif, termasuk kontrol ke rumah sakit setiap dua minggu sekali
    Arif menceritakan, karena kondisinya itu, ia tidak dapat bekerja kembali sebagai pengemudi ojek
    online.
    Padahal, itu menjadi sumber pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hariannya bersama anak dan istrinya.
     
    Akibatnya, Arif menjual barang-barang berharganya, termasuk motor satu-satunya untuk membiayai pengobatan.
    Kini, keluarga Arif bergantung pada jasa jahit pakaian yang dibuka oleh istrinya
    Walaupun hasilnya tak seberapa, dari jasa jahit pakaian itu, Arif dan istri mencukupi kebutuhan hariannya bersama anak sekaligus menutup biaya pengobatan kanker yang tidak seluruhnya ditanggung BPJS.
    Ditambah pula dengan alat maupun obat yang dibutuhkan untuk membersihkan dan merawat luka pasca-operasi, termasuk beli kantong stoma untuk menampung kotoran yang keluar dari usus melalui lubang buatan di perut.
    Merespons berita tersebut, banyak pembaca
    Kompas.com
    yang minat berdonasi.
     
    Oleh karena itu,
    Kompas.com
    bersama
    Kitabisa.com
    , bermaksud melakukan penggalangan dana yang ditujukan bagi Arif.
    Dana yang terkumpul sepenuhnya akan disalurkan kepada keluarga Arif Romadhon.
    Selain untuk membantu pengobatan, dana itu digunakan untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarga Arif.
    Pembaca yang ingin berdonasi bisa langsung mengunjungi laman kampanye penggalangan dana
    Kompas.com
    atau klik
    di sini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.