Blog

  • Sekeluarga Asal Wajo Tenggelam di Pantai Ammani Pinrang, 3 Orang Tewas

    Sekeluarga Asal Wajo Tenggelam di Pantai Ammani Pinrang, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Satu keluarga beranggotakan 6 orang dilaporkan tenggelam usai berenang di Pantai Ammani Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

    “Benar, kami baru dapatkan informasi ada 6 orang tenggelam di Pantai Ammani tadi,” kata Camat Mattiro Sompe Andi Ramlan Natsir dilansir detikSulsel, Minggu (6/4/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi saat 6 orang sekeluarga tersebut berwisata di Pantai Ammani, Desa Mattiro Tasi, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Sabtu (4/5) sekitar pukul 16.30 Wita. Saat itu mereka bermain voli di tepi Pantai Ammani.

    “Lagi main voli di tepi pantai, bola jatuh di laut, diambil dan terbawa arus, yang lain menolong tapi ikut juga terbawa arus,” paparnya.

    Dari 6 orang yang terbawa arus, 3 orang di antaranya dilaporkan tewas saat kejadian. Sementara 3 orang lainnya masih dalam perawatan.

    “Ada 3 orang meninggal, sementara yang 3 sementara dirawat di Puskesmas Tadang Palie,” paparnya.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini yang Harus Dilakukan Member Aplikasi AKQA Agar Uang Bisa Kembali

    Ini yang Harus Dilakukan Member Aplikasi AKQA Agar Uang Bisa Kembali

    JABAR EKSPRES – Aplikasi AKQA dinyatakan positif scam pada Sabtu (5/4) karena sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan atau pencairan di aplikasi ini.

    Dugaan Aplikasi AKQA sebagai penipuan sudah muncul sejak dari awal, namun para penggunanya banyak yang tidak percaya, meskipun sudah berulang kali diingatkan oleh para influenser.

    Bahkan beberapa bukti juga sudah dibeberkan, seperti adanya fakta bahwa aplikasi AKQA yang beredar di Indonesia adalah palsu karena mencatut sebuah perusahaan asli dengan nama sama.

    Bukan hanya itu, dilihat dari skema keuntungan, sistem perekrutan dan banyak hal lainnya sudah sangat menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan money game berskema ponzi.

    Baca juga : Aplikasi AKQA Hari ini Positif SCAM, Jangan Berharap Bisa WD Lagi

    Dimana keuntungan yang diberikan bukan dari perusahaan atau aplikasi melainkan dari anggota yang baru bergabung, sehingga jika terjadi scam seperti ini, anggota baru yang belum sempat melakukan penarikan inilah yang akan menjadi korban.

    Sementara anggota lama dan para leader-nya sudah mengeruk keuntungan besar dari bonus perekerutan dan gaji dari aplikasi, namun tetap saja mereka akan mengaku sebagai korban jika diminta untuk bertanggung jawab atas kerugian yang diderita para member-nya.

    Oleh karenanya, sebelum para leader, admin dan mentor ini kabur, sebaiknya terus pantau pergerakannya atau jika perlu segera diamankan, sambil melanjutkan proses hukum dengan membuat pelaporan ke polisi.

    Hal ini membawa harapan agar dengan proses hukum berjalan hingga inkrah maka para hakim dan penegak hukum bisa memberikan keadilan kepada para korban, dengan tujuan untuk bisa mengambil kembali uangnya dengan menyita aset yang dimiliki para leader ini untuk dibagikan kepada para korban.

    Baca juga :Aplikasi AKQA Sudah Berjalan 9 Bulan, Benarkah Aman? Ini Bukti Konkritnya

    Untuk menuju harapan tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan para anggota diantaranya :

    1. Kumpulkan semua bukti transaksi baik penarikan maupun deposit juga beberapa data pribadi sebagai pelengkap berkas yang akan diajukan saat pelaporan ke polisi nanti.

    2. Bantu upaya pengamanan para leader atau orang yang bertanggung jawab atas kasus penipuan ini.

  • Pendatang Baru Tanpa Keahlian Jangan Datang ke Tangsel, Pemerintah Akan Lakukan Ini – Halaman all

    Pendatang Baru Tanpa Keahlian Jangan Datang ke Tangsel, Pemerintah Akan Lakukan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAMULANG – Pendatang baru tanpa keahlian jangan coba-coba mengadu nasib ke Tangerang Selatan (Tangsel) saat arus balik Lebaran 2025. 

    Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, mengungkapkan rencana pembentukan tim gabungan untuk melaksanakan operasi yustisi di titik-titik strategis yang menjadi kantong kedatangan calon perantau.

    “Tentunya bersama dinas terkait dan melibatkan Polres dan kejaksaan Tangsel, kita akan gelar operasi yustisi yang sudah pernah kita lakukan pada tahun sebelumnya,” ujar Pilar, Pamulang, Tangsel, Sabtu (5/4/2025). 

    Pilar menambahkan bahwa Tangsel, yang terletak sekitar 25,6 km di sebelah barat daya Jakarta, merupakan daerah yang berkembang pesat di sektor perumahan, perdagangan, dan jasa. 

    Kota ini juga memiliki potensi besar di sektor industri, ekonomi kreatif, pariwisata, serta pengembangan wilayah kota, menjadikannya sebagai salah satu tujuan para pendatang dari luar kota untuk mencari pekerjaan baru.

    Kendati demikian, Pilar membuka pintu bagi pendatang yang memiliki keahlian tertentu dan telah memperoleh pekerjaan tetap di Tangsel. Menurutnya, mereka yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kota akan selalu diterima.

    “Bagi para pendatang yang memiliki keahlian tertentu dan telah mendapatkan pekerjaan tetap di Tangsel, Pemkot Tangsel selalu membuka pintu bagi mereka karena dapat memberikan kontribusi positif,” kata Pilar. 

    Ia kembali menegaskan bahwa pendatang yang tidak memiliki keahlian dapat menjadi beban baru bagi kota yang mereka tuju, terutama dalam bersaing memperoleh pekerjaan. 

    “Sebaliknya, jika pendatang tanpa memiliki keahlian, dapat menjadi beban baru bagi kota yang ingin dituju untuk berkompetisi mendapatkan pekerjaan,” ujarnya lagi. 

    Oleh sebab itu, Pilar mengimbau agar para pendatang mempersiapkan diri dengan baik, terutama dalam hal keahlian yang dimiliki, sebelum tiba di kota tujuan. 

    Dengan demikian, mereka diharapkan bisa langsung berkontribusi positif bagi kota yang mereka pilih sebagai tempat tinggal dan bekerja. 

    “Setidaknya para pendatang sudah siap berkontribusi untuk kota tujuannya,” pungkasnya.

    Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadiskucapil), Dwi Suryani mengingatkan kepada pendatang nonpermanen untuk melapor secara online melalui aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

    Dwi mengatakan bahwa proses pelaporan dapat dilakukan secara online melalui website resmi https://penduduknonpermanen.kemendagri.go.id dan Rumah Dukcapil Tangsel di https://rumahdukcapil.tangerangselatankota.go.id/ .
    Di situs tersebut, terdapat aplikasi yang memudahkan penduduk nonpermanen untuk melaporkan kedatangan mereka. 

    “Setelah melapor, data mereka akan terhubung langsung ke Kementerian Dalam Negeri, yang kemudian akan mengirimkan informasi ke daerah asal dan daerah tujuan. Setelah diverifikasi, data tersebut akan masuk ke sistem kami dan tercatat dalam data kami,” pungkasnya. (m30)

     

    Penulis: Ikhwana Mutuah Mico

  • Dedi Mulyadi Geram, Janji Ganti Uang Sopir Angkot yang Dipotong Oknum

    Dedi Mulyadi Geram, Janji Ganti Uang Sopir Angkot yang Dipotong Oknum

    BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi angkat bicara terkait pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot di kawasan Puncak, Bogor. Ia mengakui memang ada pemotongan dan akan menindak tegas oknum yang memotong.

    “Sopir angkot di Puncak, Bogor merasa dipotong uangnya Rp 200.000. Uang itu berarti bagi mereka dan bisa mencukupi kehidupan keluarga selama empat hari,” ucapnya di laman Instagram pribadinya, Jumat 4 April.

    Ia menegaskan akan memproses hukum oknum yang memotong uang kompensasi sopir angkot di puncak. Selain itu, Dedi Mulyadi juga akan mengganti uang Rp 200.000 yang dipotong oleh oknum tersebut.

    “Jangan cemas, saya akan siapkan Rp 200.000 lagi untuk uang pengganti, tetapi oknum yang lakukan pemotongan dengan alasan bantuan sukarela, maka Anda tidak bisa tenang,” ucapnya.

    “Proses hukum tetap berjalan, karena saya tidak suka hal-hal bersifat premanisme dan saya tidak suka uang kecil dipotong lagi,” tambah dia.

    Dedi Mulyadi mengaku akan melanjutkan dua hal tersebut, yakni penggantian uang dan proses hukum oknum.

    “Untuk itu dua-duanya harus berjalan. Aspek hukum berjalan dan tidak akan bisa kembalikan uang Rp 200.000 dan uang itu akan saya dikembalikan oleh saya dan hukum tetap berjalan,” ucap Dedi Mulyadi.

    Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengungkapkan, sejumlah sopir angkot yang masih beroperasi mengaku belum menerima subsidi kompensasi yang seharusnya mereka terima.

    “Saya sudah berbicara langsung dengan beberapa sopir angkot yang masih beroperasi, dan mereka menyampaikan bahwa kompensasi yang dijanjikan belum mereka terima. Inilah alasan utama mereka tetap beroperasi,” ujar Dadang.

    Seharusnya, para sopir angkot mendapatkan kompensasi dari Dedi Mulyadi sebesar Rp 1,5 juta, yang terdiri dari bantuan tunai sebesar Rp 1 juta serta paket sembako senilai Rp 500.000.

    Kompensasi ini dijadwalkan cair sebelum Lebaran. Namun, menurut laporan yang diterima Dadang, sebagian sopir hanya mendapatkan Rp 800.000, jauh di bawah jumlah yang seharusnya mereka terima.

    “Ada indikasi pemotongan dalam proses penyaluran dana kompensasi. Beberapa sopir mengaku hanya memperoleh Rp 800.000. Kami akan menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas pemotongan ini. Yang pasti, hak sopir angkot harus diberikan sepenuhnya sesuai yang telah ditetapkan, yakni Rp 1,5 juta,” tegas Dadang.

    Kasus pemotongan kompensasi sopir angkot Puncak dari Dedi Mulyadi ini menjadi perhatian serius, mengingat sopir angkot sangat bergantung pada bantuan tersebut karena tidak boleh beroperasi.

  • Macet, Terjadi Penumpukan Kendaraan Menuju Arah Gerbang Tol Bocimi di Cibadak – Halaman all

    Macet, Terjadi Penumpukan Kendaraan Menuju Arah Gerbang Tol Bocimi di Cibadak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Terjadi penumpukan kendaraan di sepanjang Jalan Siliwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menuju arah Gerbang Tol Bocimi dan arteri Nasional Sukabumi Bogor, Sabtu (05/05/2025) malam.

    Pantauan Tribunjabar.id, pukul 21.30 WIB peningkatan volume kendaraan dari arah Kota Sukabumi.

    Begitu juga arah Palabuhanratu di simpang tiga atau simpang Ratu tak terhindari.

    Kemacetan panjang dari arah Ciangsana, Cikembar terpantau melalui peta aplikasi Google Maps mencapai 6 kilometer hingga simpang Ratu Cibadak.

    Begitu juga kemacetan terjadi dari arah Kota Sukabumi terpantau aplikasi Google Map mencapai 4,8 Kilometer. 

    Kemacetan juga terpantau di simpang jalan alternatif Nagrak menuju arah jalan nasional Sukabumi-Bogor hingga mencapai 3 kilometer lebih.

    Roni (48) pengendara dari arah Kota Sukabumi mengaku ia hampir empat jam agar bisa sampai ke Cibadak.

    “Tadi dari Cisaat macet itu di Karangtengah lama 4 jam baru sampai sini (Cibadak),” ucapnya. 

    Roni untuk menghilangkan stres menunggu roda bergerak ia menangkan diri mengatur emosional dengan sambi mengopi.

    “Ngopi dulu lah biar tak pusing. Sambil nikmatin aja dulu bersabar,” ucapnya.

    Wiyono (45) wisatawan dari Bogor mengaku ia bersama rombongannya ingin sampai ke Cibadak sampai berjam-jam.

    “Tadi itu jam 1 siang pulang dari Palabuhanratu macetnya parah. Jam 9 malam baru sampai sini (Cibadak),” ucapnya.

    Ia bersama wisatawan lainnya hanya bisa pasrah baru sampai Cibadak pun, sudah kembali macet.

    “Pasrah lah kalau begini sampai sini masih macet panjang. Bisa sampai dini hari sampai rumah (Bogor),” tutupnya.

    Sementara itu di kemacetan panjang pihak kepolisian berupaya mengatur laju kendaraan dari dua arah agar tetap bisa berjalan.

    Penulis: Fauzi Noviandi

  • Arus Balik Lebaran di Jalur Puncak Meningkat, Pemudik Lebih Pilih Perjalanan Malam – Page 3

    Arus Balik Lebaran di Jalur Puncak Meningkat, Pemudik Lebih Pilih Perjalanan Malam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Arus balik Lebaran 2025 di jalur Puncak, Kabupaten Bogor mengarah Jakarta mengalami lonjakan pada H+5.

    KBO Lantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto mengatakan lonjakan arus balik Lebaran sudah terlihat memasuki H+5 atau pada Jumat (4/4/2025) malam.

    “Kepadatan kendaraan dari arah Cianjur menuju Jakarta mulai dari pukul 21.00 WIB sampai dengan pukul 01.00 WIB dini hari,” kata Ardian, Sabtu (5/4/2025).

    Menurutnya, terjadi perubahan pola pergerakan masyarakat saat arus balik mudik Lebaran melalui jalur Puncak. Dari sebelumnya siang atau sore, kini banyak dilakukan malam hari. Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi, khususnya roda empat.

    “Kecepatan kendaraan itu biasanya kalau malam atau dini hari kisaran 40-50 km/jam. Tapi malam kemarin kendaraan hanya melaju 10-20 km/jam,” bebernya.

    Tidak seperti Lebaran tahun sebelumnya, kata dia, kali ini kawasan Puncak menjadi pilihan masyarakat sebagai lintasan arus balik usai mudik Lebaran.

    “Lebaran sebelumnya jalur Puncak didominasi wisatawan. Sekarang jadi arus balik juga. Kalau lewat sini bisa sekalian berwisata atau istirahat di Puncak. Kalau lewat tol, mungkin takut kena macet di Tol Cikampek,” kata dia.

     

  • Tari Tjokronegoro, Warisan Budaya Asal Kabupaten Sidoarjo Kental dengan Nilai Luhur

    Tari Tjokronegoro, Warisan Budaya Asal Kabupaten Sidoarjo Kental dengan Nilai Luhur

    Kombinasi elemen-elemen ini tidak hanya memperkaya estetika tarian, tetapi juga memperdalam makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Dari segi koreografi, Tari Tjokronegoro terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, isi, dan penutup.

    Bagian pendahuluan menekankan gerakan yang mencerminkan kebijakan dan kekuasaan seorang pemimpin, sementara bagian isi menampilkan dinamika gerakan yang menunjukkan semangat dan keberanian. Bagian penutup ditandai dengan gerakan yang melambangkan penghormatan dan kerendahan hati.

    Iringan musik tradisional gamelan Jawa dengan gendhing Alas Kobong dan gendhing Tjokronegoro menambah kedalaman emosional dan spiritual pada setiap penampilan, menciptakan harmoni antara gerakan dan musik yang memukau penonton.

    Meskipun memiliki nilai budaya dan historis yang tinggi, Tari Tjokronegoro sempat kurang dikenal luas oleh masyarakat Sidoarjo. Namun, upaya revitalisasi terus dilakukan, seperti yang terjadi pada tahun 2022 ketika siswa SMAN 1 Sidoarjo melakukan penelitian mendalam untuk menghidupkan kembali tarian ini.

    Mereka mempelajari literatur, mewawancarai mantan penari, dan berkolaborasi dengan keluarga Munali Fatah untuk merekonstruksi gerakan dan esensi tarian. Inisiatif ini tidak hanya berhasil menghidupkan kembali Tari Tjokronegoro, tetapi juga meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal.

    Tari Tjokronegoro kini kembali menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Sidoarjo, mewakili semangat kepemimpinan, keberanian, dan identitas kultural yang kaya.

    Melalui tarian ini, nilai-nilai luhur dari pendiri Kabupaten Sidoarjo terus diwariskan dan dihayati oleh generasi penerus, memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan relevan dalam kehidupan modern.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Polsek Kabawo Muna Sultra Digeruduk Massa, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Polsek Kabawo Muna Sultra Digeruduk Massa, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 03:45 WIB

    net

    DIDEMO WARGA – Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka. 

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka. 

    Kedatangan masyarakat ini dipicu usai lima warga Kelurahan Laimpi, Kecamatan Kabawo, Muna, menjadi korban pembusuran pada Sabtu (5/4/2025) dini hari.

    Pembusuran tersebut terjadi disela-sela acara lulo di sebuah desa yang digelar warga. 

    Seorang masyarakat yang ikut mendatangi Polsek Kabawo mengungkapkan kedatangan mereka untuk menuntut pelaku pembusuran segera ditangkap. 

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin yang dikonfirmasi mengatakan kalau saat ini anggota kepolisian sedang berada di lokasi kejadian mengamankan situasi. 

    Sebab, kata Baharuddin sejauh ini lokasi kejadian belum kondusif. 

    “Anggota masih melakukan penyelidikan dan mencoba mendamaikan mereka yang sedang  bertikai,” tuturnya. 

    Diberitakan sebelumnya sejumlah pemuda di Muna Sulawesi Tenggara terlibat tawuran, Sabtu (5/4/2025).

    Karena kejadian tersebut, lima orang pemuda mengalami luka.

    Penulis: Sugi Hartono

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jenazah di OKU Timur Dibawa Pakai Pikap Karena Ambulans Kehabisan BBM, Ini Penjelasan RSUD Martapura – Halaman all

    Jenazah di OKU Timur Dibawa Pakai Pikap Karena Ambulans Kehabisan BBM, Ini Penjelasan RSUD Martapura – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA – Pelayanan di RSUD Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi sorotan setelah beredar jenazah dibawa menggunakan mobil pikap oleh keluarganya,

    Penggunaan mobil pikap tersebut akibat ambulans rumah sakit tidak tersedia. 

    Keluarga menggunakan mobil pikap pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB hingga 06.00 WIB.

    Dalam video yang beredar di Instagram, tampak jenazah sudah berada di dalam ambulans, namun tidak ada sopir yang standby.

    Lalu keluarga pasien menyebut bahwa ambulans kehabisan bahan bakar dan sopir tidak ada di tempat.

    Akibatnya, keluarga memilih membawa jenazah sendiri menggunakan mobil pikap, meski dalam kondisi hujan gerimis.

    Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian staf rumah sakit.

    “Benar, ini akibat kelalaian staf kami. Atas nama pribadi dan institusi, saya telah meminta maaf kepada pihak keluarga,” kata dr Deddy saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).

    Menurut kronologi yang disampaikan pihak rumah sakit, pasien datang dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 05.10 WIB.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien dinyatakan meninggal dunia karena tidak ada denyut nadi dan hasil EKG menunjukkan asistol

    “Perawat kemudian menawarkan agar jenazah diantarkan menggunakan ambulans RSUD. Namun awalnya pihak keluarga menolak dan ingin menggunakan kendaraan sendiri,” bebernya.

    Kemudian, setelah dijelaskan bahwa penggunaan ambulans jenazah gratis jika melalui administrasi BPJS dan identitas pasien bisa menyusul, keluarga akhirnya setuju.

    “Namun, saat jenazah sudah berada di dalam ambulans, sopir menyampaikan bahwa mereka harus membeli bensin terlebih dahulu karena kendaraan kehabisan bahan bakar,” terangnya.

    Hal ini membuat keluarga keberatan dan akhirnya memilih kembali menggunakan kendaraan pribadi.

    Kemudian, Dr Deddy juga mengaku telah menghubungi keluarga korban secara langsung dan akan datang ke rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

    “Saya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan akan bertemu langsung di rumah duka hari ini,” pungkasnya.

    Peristiwa ini memicu kritik terhadap manajemen RSUD Martapura dan menjadi catatan serius terkait kesiapsiagaan layanan darurat rumah sakit, khususnya dalam menangani jenazah pasien.

    Penulis: CHOIRUL RAHMAN

  • Lalin di Pelabuhan Merak Ramai Lancar pada Malam Puncak Arus Balik

    Lalin di Pelabuhan Merak Ramai Lancar pada Malam Puncak Arus Balik

    Jakarta

    Lalu lintas (lalin) di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, ramai lancar pada malam puncak arus balik Lebaran 2025. Belum ada kepadatan kendaraan terjadi pada arus balik Lebaran di Pelabuhan Merak.

    Dilansir Antara, Minggu (6/4/2025), pada Sabtu (5/4) malam pukul 23.00 WIB, arus kendaraan keluar dan masuk Pelabuhan Merak terpantau padat, tetapi tidak sampai terjadi penumpukan yang menyebabkan antrean panjang.

    Sementara itu, lalu lintas jalan arteri dari arah Pelabuhan Merak menuju Kota Cilegon maupun Gerbang Tol Merak juga terpantau padat, tetapi tidak sampai menyebabkan antrean panjang.

    Dirlantas Polda Banten Kombes Leganek Mawardi sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas demi mengurai kepadatan kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Leganek menjelaskan bahwa rekayasa itu dengan melakukan skrining (pemeriksaan) kendaraan yang tiba, kemudian petugas mengarahkan arus lalu lintas mulai dari dermaga-dermaga di Pelabuhan Merak menuju jalur arteri maupun tol.

    Dijelaskan oleh Dirlantas bahwa kendaraan roda empat dari dermaga reguler dan eksekutif Pelabuhan Merak langsung dialirkan melalui jalur layang (flyover) bagian kanan menuju jalur Tol Merak.

    “Kami kawal sampai dengan perbatasan Cilegon,” kata Leganek saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.

    Di samping itu, Polda Banten juga menerapkan sistem tiba, bongkar, berangkat (TBB). Dengan sistem tersebut, kapal yang bersandar di Merak hanya membongkar muatan, lalu berlayar kembali menuju Bakauheni tanpa mengangkut kendaraan maupun penumpang baru.

    “Tadi (TBB) diberlakukan mulai pukul 20.00 WIB. Sampai situasional nanti. Lihat situasi, apabila sudah landai, mungkin bisa untuk bongkar, muat, dan berangkat kembali,” kata AKBP Kemas.

    Tidak hanya itu, Pelabuhan Ciwandan yang berlokasi sekitar 11 kilometer dari Pelabuhan Merak berfungsi kembali untuk menerima lonjakan jumlah pemilir dari Pelabuhan Bakauheni. Personel kepolisian pun sudah disiagakan di pelabuhan tersebut.

    “Informasi nanti adanya empat kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Ciwandan, khususnya didominasi oleh roda dua,” ujarnya.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini