Dulu Viral karena Istri Tertinggal Saat Mudik, Kini Arif Butuh Uluran Tangan untuk Lawan Kanker Usus
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Kisah
Arif Romadhon
(39), pria asal Kelurahan Banaran, Kota Kediri, Jawa Timur sempat menghebohkan pada momentum
mudik
tahun 2023 karena tak sengaja meninggalkan istrinya puluhan kilometer di Brebes, Jawa Tengah, menuju Kediri, Jawa Timur.
Tahun ini, ia harus rela absen mudik Lebaran 2025 dari Jakarta ke Kediri dengan tetap berada di Kalibata, RT 003, RW 011 Bantarjati, Bogor Utara.
Sebab, sejak November 2024, Arif memperjuangkan kesehatannya setelah terserang sakit
kanker
usus stadium 2.
Walaupun beberapa waktu lalu telah dilakukan operasi pemotongan usus, terdapat kendala pada lukanya sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhan dengan beberapa perawatan intensif, termasuk kontrol ke rumah sakit setiap dua minggu sekali
Arif menceritakan, karena kondisinya itu, ia tidak dapat bekerja kembali sebagai pengemudi ojek
online.
Padahal, itu menjadi sumber pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hariannya bersama anak dan istrinya.
Akibatnya, Arif menjual barang-barang berharganya, termasuk motor satu-satunya untuk membiayai pengobatan.
Kini, keluarga Arif bergantung pada jasa jahit pakaian yang dibuka oleh istrinya
Walaupun hasilnya tak seberapa, dari jasa jahit pakaian itu, Arif dan istri mencukupi kebutuhan hariannya bersama anak sekaligus menutup biaya pengobatan kanker yang tidak seluruhnya ditanggung BPJS.
Ditambah pula dengan alat maupun obat yang dibutuhkan untuk membersihkan dan merawat luka pasca-operasi, termasuk beli kantong stoma untuk menampung kotoran yang keluar dari usus melalui lubang buatan di perut.
Merespons berita tersebut, banyak pembaca
Kompas.com
yang minat berdonasi.
Oleh karena itu,
Kompas.com
bersama
Kitabisa.com
, bermaksud melakukan penggalangan dana yang ditujukan bagi Arif.
Dana yang terkumpul sepenuhnya akan disalurkan kepada keluarga Arif Romadhon.
Selain untuk membantu pengobatan, dana itu digunakan untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarga Arif.
Pembaca yang ingin berdonasi bisa langsung mengunjungi laman kampanye penggalangan dana
Kompas.com
atau klik
di sini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-

Astronaut NASA Ungkap Fakta Mengerikan Kegagalan Boeing Starliner
Jakarta –
AstronautNASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kegagalan pesawat ruang angkasa Boeing Starliner yang mereka gunakan dalam misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Menurut keduanya, kerusakan yang dialami kapsul tersebut jauh lebih parah dibandingkan laporan awal, bahkan nyaris berujung pada bencana di luar angkasa.
Butch Wilmore, 62 tahun, menceritakan momen mencekam saat ia dan Williams kehilangan kendali atas Starliner ketika mencoba berlabuh di ISS. Dalam wawancara dengan Ars Technica, ia menggambarkan detik-detik kritis ketika empat pendorong di bagian belakang kapsul gagal berfungsi.
“Saya tidak tahu apakah kami bisa kembali ke Bumi pada saat itu,” kenang Wilmore, mengungkapkan ketidakpastian yang menghantuinya di tengah kehampaan luar angkasa.
Krisis ini bermula saat Wilmore dan Williamsberusaha menyelaraskan Starliner dengan ISS. Namun, kegagalan pendorong membuat kapsul kehilangan kendali penuh dalam enam derajat kebebasan (6DOF).
“Stasiun luar angkasa itu menghadap ke bawah. Kami tidak sejajar dengannya, tetapi berada di bawahnya. Dalam mekanika orbital, jika Anda di bawah stasiun, Anda bergerak lebih cepat dan akan menjauh darinya,” jelas Wilmore.
Ia mengaku sempat memvisualisasikan skenario terburuk dalam pikirannya: kehilangan pendorong lain, putus komunikasi, hingga ketidakpastian total tentang nasib mereka.
Wilmore juga mengungkapkan bahwa ia telah memperingatkan Boeing tentang potensi masalah pada pendorong kapsul tersebut sebelum peluncuran. Kekhawatiran ini muncul setelah uji terbang tanpa awak Starliner ke ISS pada tahun sebelumnya juga mengalami kegagalan serupa. Namun, peringatannya tampaknya tidak cukup untuk mencegah insiden ini.
Di tengah kepanikan, kontrol misi NASA akhirnya turun tangan. Mereka memerintahkan Wilmore untuk melepaskan semua kendali yang tersisa agar sistem pendorong dapat diatur ulang dari jarak jauh.
“Itu bukan keputusan yang mudah,” ujarnya. Beruntung, langkah ini berhasil memulihkan dua pendorong, memberikan kapsul cukup daya untuk akhirnya merapat ke ISS dengan aman.
Kenangan Suni Williams
Foto: NASA/Keegan Barber/ Handout via REUTERS
Suni Williams, 59 tahun, mengenang momen tersebut dengan nada lega sekaligus gembira. “Saya melakukan tarian kecil yang membahagiakan,” katanya kepada Ars Technica.
“Satu, karena saya suka berada di luar angkasa dan senang bisa sampai di ISS bersama teman-teman. Dua, saya lega Starliner akhirnya berhasil merapat.”
Namun, di balik kegembiraannya, ia menyadari bahwa masalah yang mereka hadapi belum selesai.
Wilmore, di sisi lain, langsung menyadari bahwa Starliner mungkin tidak akan menjadi kendaraan pulang mereka. “Saya berpikir, kami mungkin tidak akan pulang dengan pesawat antariksa ini,” ungkapnya.
Ia bahkan menghubungi Vincent LaCourt, direktur penerbangan ISS, untuk mempertanyakan apakah kapsul tersebut masih bisa diandalkan sebagai tempat berlindung yang aman.
“Salah satu panggilan telepon pertama yang saya lakukan adalah kepada Vincent LaCourt, direktur penerbangan ISS, yang merupakan salah satu orang yang membuat keputusan tentang penghapusan aturan penerbangan. Saya berkata, ‘Baiklah, bagaimana dengan wahana antariksa ini, apakah ini tempat berlindung yang aman bagi kita?’”
Keduanya akhirnya kembali ke Bumi pada 18 Maret 2025 setelah menghabiskan 286 hari di luar angkasa-278 hari lebih lama dari rencana awal. Misi yang seharusnya hanya berlangsung delapan hari pada Juni 2024 itu berubah menjadi petualangan dramatis selama lebih dari sembilan bulan akibat masalah mekanis Starliner.
Perjalanan tak terduga ini menarik perhatian dunia dan mengukir nama Williams dan Wilmore sebagai simbol ketangguhan di tengah krisis.
Kegagalan Boeing Starliner ini juga memunculkan pertanyaan serius tentang keandalan pesawat ruang angkasa tersebut. NASA, yang biasanya menerapkan aturan ketat untuk membatalkan pendaratan jika terjadi malfungsi, memilih mengabaikan prosedur standar dalam insiden ini-keputusan yang kini menjadi sorotan.
Pengalaman Wilmore dan Williams menjadi pengingat bahwa eksplorasi luar angkasa, meski penuh keajaiban, tetap menyimpan risiko besar yang tak boleh dianggap remeh.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video Pujian NASA Atas Ketangguhan Astronautnya yang Sempat ‘Terjebak’ di ISS”
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr) -

Terminal Kp Rambutan lakukan rotasi sopir untuk pastikan keselamatan
Seorang sopir berbicara saat tengah berada di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (5/4/2025). (ANTARA/Katriana)
Terminal Kp Rambutan lakukan rotasi sopir untuk pastikan keselamatan
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Sabtu, 05 April 2025 – 22:25 WIBElshinta.com – Pengelola Terminal Kampung Rambutan melakukan rotasi sopir, terutama untuk perjalanan jarak jauh, guna memastikan keselamatan dan keamanan penumpang yang melakukan perjalanan dari terminal tersebut.
“Pasti lebih dari satu sopir untuk dilakukan rotasi pergantian,” kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, pada Sabtu.
Pergantian sopir, terutama untuk perjalanan jarak jauh, dilakukan setiap empat jam sekali guna mencegah kemungkinan sopir mengalami kelelahan yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
“Karena pasti akan terjadi kelelahan ya untuk jarak jauh terutama, kita memberikan edukasi supaya, terutama jarak jauh itu, memang kan mereka dipersiapkan lebih dari satu sopir,” kata Yulza.
Selain itu, guna memastikan kesehatan para sopir, pengelola terminal tersebut juga menyediakan pos pemeriksaan kesehatan bagi sopir guna memastikan keselamatan para penumpang selama perjalanan.
Selain pos kesehatan untuk sopir, Terminal Kampung Rambutan juga menyediakan pos layanan kesehatan bagi penumpang, dan pos pelayanan umum yang terdiri dari petugas Dinas Perhubungan, serta personel Kepolisian, dan TNI.
“Kita juga menyediakan posko dari pengujian kendaraan bermotor,” kata Yulza lebih lanjut.
Saat ditanya tentang kemungkinan tingkat kriminalitas di terminal tersebut, Yulza mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan tindak kriminalitas di terminal itu karena pengelola telah bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan keamanan maupun kenyamanan para penumpang yang tiba di Terminal Kampung Rambutan.
“Untuk saat ini, alhamdulillah belum ada laporan yang terkait dengan kriminalitas,” katanya.
Sumber : Antara
-

Hati-hati, Nyeri Pinggang Seperti Ini Bisa Jadi Pertanda Batu Ginjal
Jakarta –
Penyakit batu ginjal adalah kondisi ketika sebuah endapan keras seperti batu terbentuk di dalam ginjal. Batu ini terbentuk dari zat-zat sisa dalam urine yang mengendap dan mengkristal.
Salah satu gejala umum yang menandakan adanya batu ginjal adalah nyeri pinggang. Tapi nyeri pinggang seperti apa yang menandakan adanya batu ginjal?
Spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU menjelaskan batu ginjal yang masih sangat kecil mungkin tidak memunculkan gejala. Tapi ketika ukurannya membesar, batu ginjal bisa menyumbat saluran kemih dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Gejala yang paling sering dialami pasien adalah nyeri pinggang atau tidak nyaman di perut kanan atau kiri yang hilang timbul. Nyerinya juga dapat menjalar ke area selangkangan hingga kantung kemaluan pada laki-laki apabila batu tersumbat di area ureter,” kata dr Hilman ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.
Batu yang menyumbat dapat menimbulkan nyeri hebat atau kolik renal. Kondisi ini biasanya disertai keringat dingin, mual, dan muntah. Gejala ini yang biasanya membuat pasien akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Beberapa gejala penyerta lain seperti nyeri saat berkemih, urine berwarna merah atau keruh berpasir, hingga demam akibat infeksi, juga bisa muncul.
“Biasanya ada passing stone ada atau batu kecil saat buang air kecil,” ungkapnya.
Berikut ini beberapa langkah pencegahan batu ginjal yang bisa dilakukan:
Menjaga asupan cairan tubuh minimal 8-10 gelas setiap hari.Konsumsi makanan yang sehat.Membatasi makanan pemicu batu ginjal seperti garam, makanan tinggi purin, hingga minuman bersoda.Olahraga rutin untuk menjaga berat badan ideal.
(avk/up)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4725737/original/013503700_1706149552-matan-levanon-OKEgf_AR6W8-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sejarah Hari Nelayan Nasional 6 April
Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan Nasional. Peringatan ini menjadi momen tepat untuk mengapresiasi dan memberikan penghargaan terhadap nelayan di Indonesia.
Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim memiliki hubungan erat dengan laut. Tak hanya sebagai sumber kehidupan bagi jutaan orang, laut juga menjadi bagian penting ketahanan pangan nasional.
Nelayan berperan penting dalam membantu pemenuhan gizi dan protein warga Indonesia. Nelayan juga salah satu tulang punggung ekonomi nasional.
Keberadaan nelayan di Indonesia sejalan dengan potensi perikanan di Indonesia yang sangat besar. Ikan memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi dengan kandungan kolesterol yang rendah.
Selain itu, ikan juga mengandung asam lemak Omega-3 yang tidak dimiliki hewan lainnya. Ikan menjadi asupan yang sangat baik bagi masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa.
Mengutip dari berbagai sumber, penetapan Hari Nelayan Nasional bermula dari tradisi larung sesaji di Pantai Pelabuhan Ratu yang digelar setiap 6 April. Umumnya, upacara yang disebut labuh saji ini diisi dengan tarian tradisional dan pelepasan sesajen ke laut.
Tujuan upacara tersebut adalah sebagai ungkapan syukur atas tangkapan hasil laut yang melimpah. Selain itu, upacara tersebut juga sebagai bentuk harapan agar hasil tangkapan nelayan semakin meningkat.
Upacara tersebut telah berlangsung sejak lama di Indonesia. Sementara peringatan Hari Nelayan Nasional pertama kali ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno sekitar era 1960-an.
Meski memiliki peran cukup krusial bagi ketahanan pangan Indonesia, saat ini nelayan masih kerap menemui berbagai permasalahan dalam melaksanakan pekerjaannya. Adanya Hari Nelayan Nasional diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Penulis: Resla
/data/photo/2025/03/24/67e0f84fc586b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/04/67efbe92cef92.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1598151/original/057360300_1495102248-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
