Blog

  • Polsek Kabawo Muna Sultra Digeruduk Massa, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Polsek Kabawo Muna Sultra Digeruduk Massa, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 03:45 WIB

    net

    DIDEMO WARGA – Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka. 

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka. 

    Kedatangan masyarakat ini dipicu usai lima warga Kelurahan Laimpi, Kecamatan Kabawo, Muna, menjadi korban pembusuran pada Sabtu (5/4/2025) dini hari.

    Pembusuran tersebut terjadi disela-sela acara lulo di sebuah desa yang digelar warga. 

    Seorang masyarakat yang ikut mendatangi Polsek Kabawo mengungkapkan kedatangan mereka untuk menuntut pelaku pembusuran segera ditangkap. 

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin yang dikonfirmasi mengatakan kalau saat ini anggota kepolisian sedang berada di lokasi kejadian mengamankan situasi. 

    Sebab, kata Baharuddin sejauh ini lokasi kejadian belum kondusif. 

    “Anggota masih melakukan penyelidikan dan mencoba mendamaikan mereka yang sedang  bertikai,” tuturnya. 

    Diberitakan sebelumnya sejumlah pemuda di Muna Sulawesi Tenggara terlibat tawuran, Sabtu (5/4/2025).

    Karena kejadian tersebut, lima orang pemuda mengalami luka.

    Penulis: Sugi Hartono

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jenazah di OKU Timur Dibawa Pakai Pikap Karena Ambulans Kehabisan BBM, Ini Penjelasan RSUD Martapura – Halaman all

    Jenazah di OKU Timur Dibawa Pakai Pikap Karena Ambulans Kehabisan BBM, Ini Penjelasan RSUD Martapura – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA – Pelayanan di RSUD Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi sorotan setelah beredar jenazah dibawa menggunakan mobil pikap oleh keluarganya,

    Penggunaan mobil pikap tersebut akibat ambulans rumah sakit tidak tersedia. 

    Keluarga menggunakan mobil pikap pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB hingga 06.00 WIB.

    Dalam video yang beredar di Instagram, tampak jenazah sudah berada di dalam ambulans, namun tidak ada sopir yang standby.

    Lalu keluarga pasien menyebut bahwa ambulans kehabisan bahan bakar dan sopir tidak ada di tempat.

    Akibatnya, keluarga memilih membawa jenazah sendiri menggunakan mobil pikap, meski dalam kondisi hujan gerimis.

    Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian staf rumah sakit.

    “Benar, ini akibat kelalaian staf kami. Atas nama pribadi dan institusi, saya telah meminta maaf kepada pihak keluarga,” kata dr Deddy saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).

    Menurut kronologi yang disampaikan pihak rumah sakit, pasien datang dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 05.10 WIB.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien dinyatakan meninggal dunia karena tidak ada denyut nadi dan hasil EKG menunjukkan asistol

    “Perawat kemudian menawarkan agar jenazah diantarkan menggunakan ambulans RSUD. Namun awalnya pihak keluarga menolak dan ingin menggunakan kendaraan sendiri,” bebernya.

    Kemudian, setelah dijelaskan bahwa penggunaan ambulans jenazah gratis jika melalui administrasi BPJS dan identitas pasien bisa menyusul, keluarga akhirnya setuju.

    “Namun, saat jenazah sudah berada di dalam ambulans, sopir menyampaikan bahwa mereka harus membeli bensin terlebih dahulu karena kendaraan kehabisan bahan bakar,” terangnya.

    Hal ini membuat keluarga keberatan dan akhirnya memilih kembali menggunakan kendaraan pribadi.

    Kemudian, Dr Deddy juga mengaku telah menghubungi keluarga korban secara langsung dan akan datang ke rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

    “Saya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan akan bertemu langsung di rumah duka hari ini,” pungkasnya.

    Peristiwa ini memicu kritik terhadap manajemen RSUD Martapura dan menjadi catatan serius terkait kesiapsiagaan layanan darurat rumah sakit, khususnya dalam menangani jenazah pasien.

    Penulis: CHOIRUL RAHMAN

  • Lalin di Pelabuhan Merak Ramai Lancar pada Malam Puncak Arus Balik

    Lalin di Pelabuhan Merak Ramai Lancar pada Malam Puncak Arus Balik

    Jakarta

    Lalu lintas (lalin) di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, ramai lancar pada malam puncak arus balik Lebaran 2025. Belum ada kepadatan kendaraan terjadi pada arus balik Lebaran di Pelabuhan Merak.

    Dilansir Antara, Minggu (6/4/2025), pada Sabtu (5/4) malam pukul 23.00 WIB, arus kendaraan keluar dan masuk Pelabuhan Merak terpantau padat, tetapi tidak sampai terjadi penumpukan yang menyebabkan antrean panjang.

    Sementara itu, lalu lintas jalan arteri dari arah Pelabuhan Merak menuju Kota Cilegon maupun Gerbang Tol Merak juga terpantau padat, tetapi tidak sampai menyebabkan antrean panjang.

    Dirlantas Polda Banten Kombes Leganek Mawardi sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas demi mengurai kepadatan kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Leganek menjelaskan bahwa rekayasa itu dengan melakukan skrining (pemeriksaan) kendaraan yang tiba, kemudian petugas mengarahkan arus lalu lintas mulai dari dermaga-dermaga di Pelabuhan Merak menuju jalur arteri maupun tol.

    Dijelaskan oleh Dirlantas bahwa kendaraan roda empat dari dermaga reguler dan eksekutif Pelabuhan Merak langsung dialirkan melalui jalur layang (flyover) bagian kanan menuju jalur Tol Merak.

    “Kami kawal sampai dengan perbatasan Cilegon,” kata Leganek saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.

    Di samping itu, Polda Banten juga menerapkan sistem tiba, bongkar, berangkat (TBB). Dengan sistem tersebut, kapal yang bersandar di Merak hanya membongkar muatan, lalu berlayar kembali menuju Bakauheni tanpa mengangkut kendaraan maupun penumpang baru.

    “Tadi (TBB) diberlakukan mulai pukul 20.00 WIB. Sampai situasional nanti. Lihat situasi, apabila sudah landai, mungkin bisa untuk bongkar, muat, dan berangkat kembali,” kata AKBP Kemas.

    Tidak hanya itu, Pelabuhan Ciwandan yang berlokasi sekitar 11 kilometer dari Pelabuhan Merak berfungsi kembali untuk menerima lonjakan jumlah pemilir dari Pelabuhan Bakauheni. Personel kepolisian pun sudah disiagakan di pelabuhan tersebut.

    “Informasi nanti adanya empat kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Ciwandan, khususnya didominasi oleh roda dua,” ujarnya.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • DeepSeek Ungguli ChatGPT dalam Kunjungan Bulanan

    DeepSeek Ungguli ChatGPT dalam Kunjungan Bulanan

    JAKARTA – DeepSeek kini menjadi platform kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Model AI asal China itu mengungguli ChatGPT dari OpenAI dalam jumlah kunjungan bulanan.

    Menurut data aitools.xyz, dikutip dari Gizchina, pada awal April, DeepSeek mencatat 525 juta kunjungan pada Februari 2025, sedikit melampaui ChatGPT yang memperoleh 500 juta kunjungan.

    Saat ini, DeepSeek menguasai pangsa pasar global sebesar 6,58%, menempatkannya di posisi ketiga dalam kategori perangkat AI. Meskipun masih tertinggal dari ChatGPT (43,16%) dan Canva (8,27%), ekspansi pesat DeepSeek menunjukkan pergeseran preferensi pengguna terhadap model AI alternatif.

    Sejak awal 2025, DeepSeek menarik perhatian luas berkat kemampuan AI yang mumpuni, menarik pengguna dari berbagai industri. Pada 27 Januari 2025, aplikasi DeepSeek menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store Apple di Tiongkok dan Amerika Serikat.

    Data QuestMobile semakin menyoroti pertumbuhan pesat DeepSeek. Pada 28 Januari 2025, jumlah pengguna aktif harian DeepSeek melampaui ChatGPT, sementara pada 1 Februari 2025, total pengguna DeepSeek telah mencapai 30 juta orang. Ini menjadikannya aplikasi dengan adopsi tercepat dalam sejarah, melampaui banyak platform teknologi utama lainnya.

    Kebangkitan DeepSeek menunjukkan bahwa persaingan di industri AI semakin ketat. OpenAI masih mendominasi dengan ChatGPT, tetapi meningkatnya preferensi terhadap DeepSeek mengindikasikan adanya pergeseran tren pasar

  • Pengamat Desak Peraturan Artificial Intelligence (AI) Segera Disampaikan ke Prabowo

    Pengamat Desak Peraturan Artificial Intelligence (AI) Segera Disampaikan ke Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Peraturan terkait kecerdasan buatan alias AI harus melibatkan banyak sektor, sehingga payung regulasi selayaknya dipelototi oleh presiden.

    Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital Heru Sutadi mengatakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk segera menyampikan aturan mengenai penggunaan dan etika kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kepada Presiden.

    Heru menuturkan, hal ini perlu dilakukan agar Indonesia mendapat manfaat maksimal dari perkembangan AI. Sehingga, Indonesia tidak hanya menjadi pasar atau bahkan jadi korban dari perkembangan AI.

    “Kita sedang mempersiapkan bagaimana AI baiknya diatur, semoga bisa segera disampaikan ke Presiden dan Menteri Komdigi,” kata Heru kepada Bisnis dikutip, Sabtu (5/4/2025).

    Dia menuturkan banyak hal yang perlu dikedepankan dalam aturan ini, sehingga penegakan etika dalam penggunaan AI bisa maksimal.

    Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor dan masyarakat menjadi kunci utama dalam membahas regulasi AI ini. Heru menekankan pentingnya melibatkan berbagai sektor, termasuk yang terdampak penerapan AI, tidak hanya sektor digital.

    “Dan tentunya adalah bagaimana kita mengembangkan AI memperkuat kedaulatan digital,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan aturan mengenai penggunaan dan etika kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bakal rampung pada tahun 2025.

    Komdigi sebelumnya menargetkan aturan mengenai AI ini dapat rampung pada bulan April 2025.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan pihaknya menargetkan draft untuk aturan AI ini dapat selesai pada kuartal 3 2025.

    “Iya dalam proses lah. April itu kan ancang-ancang kami, tapi yang pasti tahun ini kami coba kerjakan [aturan AI]. Kalau di timeline drafnya itu pada kuartal III,” kata Nezar kepada Bisnis, Rabu (19/3/2025).

    Setelah draf tersebut rampung, Nezar menyebut bakal dilakukan harmonisasi dengan stakeholder terkait. Hal ini dilakukan agar semuanya dapat memahami dan merasa memiliki peraturan ini. Sebingga bisa diadopsi secara bersama-sama.

    “Tahun ini setidaknya kami bisa sempurnakan draftnya dan nanti akan dipikirkan apakah dalam bentuk Perpres atau Peraturan Pemerintah, jadi ini masih kita godok,” ujarnya.

  • Menhub Pastikan Arus Balik Lebaran Lancar Jelang One Way Nasional

    Menhub Pastikan Arus Balik Lebaran Lancar Jelang One Way Nasional

    loading…

    Arus balik Lebaran 2025 di Tol Cipali ramai lancar, Sabtu (5/4/2025) malam. FOTO/ARI SANDITA

    SEMARANG – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan arus balik Lebaran 2025 sejauh ini berjalan cukup lancar. Rekayasa lalu lintas berupa one way nasional akan digelar mulai Minggu (6/4/2025) hari ini.

    Hal itu disampaikan Dudy saat meninjau langsung kondisi lalu lintas di Gerbang Tol Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (5/4/2025) malam.

    “Malam ini kami melihat kondisi di lapangan bersama Bapak Kakorlantas dan jajaran Jasa Marga, arus balik sejauh ini cukup berjalan dengan lancar,” kata Dudy kepada media, Sabtu (5/4/2025).

    Peninjauan dilakukan menjelang diberlakukannya sistem one way nasional pada Minggu (6/4/2025) pagi. Pemerintah berharap kebijakan tersebut bisa memperlancar arus kendaraan dan mencegah kemacetan parah di sejumlah titik rawan.

    “Ini sebagai persiapan juga untuk besok akan diperlakukan one way nasional. Harapannya bisa kita gunakan untuk mengurai kepadatan lalu lintas,” ujarnya.

    Ia mengimbau masyarakat yang hendak melakukan perjalanan arus balik agar tetap mematuhi aturan lalu lintas dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan.

    “Kami mengharap masyarakat dalam melakukan perjalanan arus balik tetap berhati-hati, waspada, jaga kondisi, tidak terlalu memaksakan diri, sehingga bisa selamat sampai tujuan,” katanya.

    Angka Kecelakaan TurunMenhub Dudy mengklaim angka kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2025 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. “Alhamdulillah sampai sejauh ini laka lantas atau tingkat kecelakaan menurun. Harapan kami ini bisa kita pertahankan,” katanya.

    Menurutnya, penurunan angka kecelakaan menjadi indikator sistem pengamanan dan rekayasa lalu lintas selama periode mudik tahun ini. Dudy mengimbau kepada pemudik untuk tetap mewaspadai kondisi lapangan saat menempuh perjalanan.

  • 12 Tewas dalam Bentrok Pilkada Puncak Jaya, Polisi Sebut KKB Ikut Terlibat – Page 3

    12 Tewas dalam Bentrok Pilkada Puncak Jaya, Polisi Sebut KKB Ikut Terlibat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani menyatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terlibat dalam bentrokan antarwarga pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pemilihan kepala daerah Puncak Jaya 2024.

    Faizal di Jayapura, Sabtu, menyampaikan berdasarkan laporan yang diterima, korban meninggal akibat pertikaian antarwarga pendukung paslon ada yang disebabkan luka tembak yang diduga dilakukan KKB.

    “Tercatat 12 orang meninggal akibat pertikaian antardua kelompok pendukung paslon di Puncak Jaya,” kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani seperti dilansir Antara.

    Dikatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) memanfaatkan situasi politik di tengah pertikaian antar massa pendukung paslon pemilihan kepala daerah.

    “Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik di masyarakat untuk melancarkan aksinya,” kata Brigjen Pol Faizal.

    Dia mengatakan pertikaian yang terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025, selain menyebabkan 12 orang meninggal juga mengakibatkan 658 orang terluka.

     

  • Makna di Balik Ornamen Rumah Betawi

    Makna di Balik Ornamen Rumah Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Setiap desain arsitektur rumah tradisional di Indonesia, memiliki filosofi dan maknanya tersendiri. Begitu pula desain dan ornamen pada rumah khas Betawi.

    Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, desain rumah Betawi cenderung sederhana. Umumnya, rumah-rumah Betawi lebih mengutamakan fungsi ketimbang gaya.

    Prinsip tersebut tetap dipegang teguh oleh masyarakat Betawi hingga kini. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya orang yang tetap mempertahankan bentuk rumah etnik Betawi.

    Tak hanya bentuk, berbagai ornamen dan ragam hias pada rumah Betawi juga masih banyak dipertahankan oleh masyarakat Betawi. Bukan tanpa alasan, ornamen dan ragam hias ini ternyata menyimpan makna mendalam.

    Dalam Rumah Etnik Betawi (2013), tampilan rumah Betawi dilengkapi dengan aneka bentuk ragam hias. Masing-masing jenis ragam hias tersebut memiliki makna filosofi yang melambangkan sifat-sifat masyarakat Betawi.

    Terdapat lambang matahari yang dimaknai sebagai sumber kehidupan, kekuatan, dan kewibawaan bagi pemilik rumah. Sementara itu, beberapa ornamen benuansa Islami turut memberi nuansa kesejukan bagi pemiliknya, salah satunya ornamen banji.

    Adapun bentuk rantai pada ornamen rumah Betawi melambangkan kebersamaan. Ada pula ukiran bunga yang melambangkan keramahtamahan dan kedamaian.

    Bukan itu saja, terdapat ornamen tombak pada pagar langkan yang melambangkan gunung, puncak untuk pencapaian yang lebih tinggi, kekuatan, dan kewibawaan. Sedangkan gigi balang pada tepi lijsplank dimaknai sebagai unsur kegagahan dan estetika.

    Pada rumah pesisir banyak ditemukan ornamen matahari dan bintang. Ornamen yang banyak dipengaruhi budaya luar ini memiliki makna religius yang kental.

    Sementara itu, penggunaan simbol lain pada lubang ventilasi pintu depan juga melambangkan hal tertentu. Salah satu yang kerap ditemukan adalah simbol garuda pada lubang ventilasi pintu depan yang melambangkan kesetiaan dan kebanggaan terhadap negara.

    Selain itu, bentuk tumpal dengan simbol gunung berarti kekuatan dan keseimbangan alam yang lekat dengan kehidupan orang Betawi. Ada pula bentuk bunga melati yang mengisyaratkan pesan keceriaan penghuni rumah serta keharuman yang artinya sangat menjaga kebersihan serta keramahan dari masyarakat Betawi.

    Pada rumah Betawi juga kerap ditemui motif tanaman, seperti tapak dara, kecubung, dan jambu mete. Ini mengindikasikan kedekatan masyarakat Betawi dengan alam dan pengetahuan masyarakat Betawi terkait tanaman obat.

    Selain itu, ada juga ragam hias gigi balang yang mengartikan bahwa dalam kehidupan seseorang pasti akan menghadapi masalah. Hal inilah yang membuat orang Betawi ingin mencontoh belalang yang dikenal ulet, rajin, dan sabar. Ragam hias yang bentuknya mirip belalang sembah ini juga diartikan sebagai bentuk penghormatan pemilik rumah pada tamu yang berkunjung.

    Ragam ornamen penuh makna pada rumah Betawi membuktikan bahwa rumah Betawi tak hanya dibangun sebagai hunian. Lebih dari itu, masyarakat Betawi juga senantiasa memiliki maksud tersendiri dalam mendesain dan menambahkan ornamen pada hunian mereka.

    Penulis: Resla

  • Obat-obatan di RSUD Bahteramas Sultra Dicuri Maling – Halaman all

    Obat-obatan di RSUD Bahteramas Sultra Dicuri Maling – Halaman all

    RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara melaporkan ke polisi kasus dugaan pencurian sejumlah obat-obatan.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 02:38 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 6 April 2025 02:40 WIB

    freepik

    OBAT-OBATAN DICURI – RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kehilangan sejumlah obat-obatan. 

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kehilangan sejumlah obat-obatan.

    Informasi pencurian obat di rumah sakit tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (5/4/2025).

    Direktur RSUD Bahteramas Provinsi Sultra dr Hasmudin saat dikonfirmasi mengungkapkan belum bisa memberikan keterangan karena dirinya tengah cuti.

    “Saat ini saya sedang cuti, belum bisa beri keterangan,” ungkapnya.

    Sementara Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas) RSUP Bahteramas Titi Rahmatia membenarkan telah terjadi pencurian.

    “Iya benar telah terjadi pencurian obat di RS Bahteramas dan sudah dilaporkan ke Polsek Baruga dan Polresta Kendari,” jawabnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/4/2025). 

    Hingga berita ini ditayangkan TribunnewsSultra.com terus mengumpulkan sejumlah informasi lain terkait pencurian sejumlah obat di RSUD Bahteramas itu. 

    Penulis: La Ode Ahlun Wahid

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • ART di Jakbar Gondol Uang Majikan Demi ke Salon – Halaman all

    ART di Jakbar Gondol Uang Majikan Demi ke Salon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TAMBORA – Seorang asisten rumah tangga (ART) infal berinisial WKS (30) membawa kabur uang majikannya senilai puluhan juta.

    WKS menggunakan uang tersebut untuk bersolek alias mempercantik diri. Pelaku ditangkap saat berada di sebuah salon yang ada di mal kawasan Tambora, Jakarta Barat.

    Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami mengatakan, pelaku ditangkap pada Rabu (2/4/2025) atau dua hari setelah Lebaran.

    “Pelaku ini sebagai ART hanya di masa musim Lebaran dengan perjanjian 10 hari kerja dan pembayaran Perhari Rp200 ribu.

    Untuk TKP (lokasi pencurian) masuk daerah Jakarta Selatan. Korban meminta bantuan Polsek Tambora untuk bantu mengamankan karena berdasarkan info dari korban pelaku berada di Seasons City,” kara Kukuh saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025).

    Korban baru menyadari hartanya dikuras sang ART infal setelah pelaku pada H+2 Lebaran keluar dari rumah karena tugasnya sebagai ART infal sudah selesai.

    Saat itu, korban mengetahui bahwa pelaku sedang berada di mal sehingga kemudian mencarinya dengan dibantu petugas keamanan.

    Awalnya, pelaku tak mengaku. Namun setelah dibawa ke aparat polisi dan digeledah, pelaku akhirnya tak bisa berkutik dan mau tak mau mengakui perbuatannya.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan barang bawaan berupa tas pinggang dan koper warna merah berisi baju dan celana baru masih ada bandrol dan dompet milik tersangka ditemukan uang tunai Rp 18 juta dan 11 lembar dolar Amerika Serikat yang jika dirupiahkan senilai Rp 18 juta,” kata Kapolsek.

    Tak hanya itu, rupanya pelaku juga telah mengirimkan uang Rp 5 juta ke keluarganya di kampung dan Rp10 juta ke aplikasi dompet digital.

    “Sehingga total uang yang dicuri pelaku ini mencapai Rp 35 juta,” kata Kukuh.

    Kendati begitu, korban tak membawa kasus ini ke ranah hukum karena korban berdalih nekat mencuri untuk kebutuhan hidup.

    “Pasangan pasutri tersebut masih memiliki rasa iba dan kasihan mendengar tersangka sebagai pembantunya berstatus janda 2 anak yang masih kecil.”

    “Atas dasar tersebut selanjutnya korban memaafkan,” ucap Kukuh.

    Berkaca dari kasus ini, Kukuh pun meminta kepada masyarakat untuk lebih hati-hati saat memilih para pekerja.

    “Kepada seluruh warga agar berhati hati dalam mencari pembantu rumah tangga dan harus benar benar teliti dan jeli serta memiliki keabsahan secara hukum.”

    “Jangan sekali kali mencari pembantu dari aplikasi media sosial tanpa mendatangi langsung ke kantor penyalur jasa pembantu rumah tangga,” ujarnya.

    Penulis: Elga Hikari Putra