Blog

  • Keluarga Korban Longsor Pacet Seperti Mendapat Firasat

    Keluarga Korban Longsor Pacet Seperti Mendapat Firasat

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Madjid Zatmo Setio (30), warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Ia bersama enam anggota keluarganya menjadi korban jiwa dalam insiden tanah longsor di jalur Pacet-Cangar pada Kamis (3/4/2025).

    Charisun, sepupu Madjid, mengungkapkan kesedihannya karena kehilangan keluarganya dalam sekejap di momen Lebaran Idul Fitri. “Keluarga Madjid berniat berkunjung ke rumah saudara di Bumiaji, Batu, setelah sebelumnya bersilaturahmi di Sidoarjo,” ujarnya usai pemakaman pada Jumat (4/4/2025).

    Menurut Charisun, sebelum kejadian, almarhum Madjid menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa. Ia yang biasanya ceria dan suka bercanda, terlihat murung saat bersilaturahmi dengan keluarga.

    “Hari itu wajahnya pucat dan lebih banyak menyendiri. Saya tidak tahu apakah itu firasat,” tuturnya lirih.

    Kedatangan jenazah korban longsor Pacet di Kabupaten SIdoarjo.

    Sore harinya, kabar tanah longsor di jalur Pacet-Cangar mulai tersebar di media sosial. Namun, keluarga belum menyangka bahwa salah satu korban adalah Madjid dan keluarganya. Kebenaran terungkap saat aparat kepolisian datang ke rumah keluarga di Sukodono untuk mengonfirmasi identitas korban.

    Jenazah Madjid beserta enam anggota keluarganya tiba di rumah duka pada Kamis malam. Keluarga semakin terpukul setelah mengetahui bahwa korban terdiri dari istri Madjid, dua anaknya, kedua orang tuanya, serta ibu mertuanya.

    Seperti diketahui, tujuh korban satu keluarga asal Desa Klopohsepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Terdiri dari Madjid Zatmo Setio (30), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6 tahun), Putri Qiana Ramadhani (2 tahun) keduanya anak pasangan Madjid dengan Rani, H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61) atau orang tua Madjid dan Saudah (70) ibu kandung Rani. (isa/but)

  • Menko Polkam Tinjau Arus Balik Lebaran di Jawa Timur

    Menko Polkam Tinjau Arus Balik Lebaran di Jawa Timur

    BLITAR – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan melakukan pemantauan secara langsung kondisi arus balik Idulfitri 1446 Hijriah di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang dan Kabupaten Blitar. 

    Menko Polkam mengemukakan kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemantauan situasi kamtibmas dan kelancaran arus lalu lintas di wilayah prioritas nasional.

    “Kami tinjau sejumlah titik rawan kepadatan serta pos-pos pengamanan dan pelayanan yang disiagakan oleh aparat Kepolisian, TNI, serta instansi terkait. Tinjauan dilakukan guna memastikan kelancaran mobilitas masyarakat dan stabilitas keamanan pasca puncak arus mudik,” katanya di Blitar, Jumat, 4 April dilansir ANTARA. 

    Ia mengatakan untuk situasi umum arus balik Idulfitri 2025, berdasarkan laporan monitor situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di enam provinsi prioritas yakni Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, pada 3 April 2025, arus balik secara umum terpantau dalam kondisi ramai lancar.

    Pihaknya mengungkapkan, di Jawa Timur, tercatat kepadatan kendaraan di sejumlah gerbang tol utama seperti GT Warugunung (Kendaraan masuk 102.110 unit, keluar: 30.227 unit) dan GT Kraksaan (Kendaraan masuk 781 unit, keluar 327 unit). 

    Selain itu, di sektor transportasi umum, Terminal Bungurasih Surabaya mencatat keberangkatan sebanyak 26.280 penumpang dan kedatangan sebanyak 16.473 penumpang.

    Sementara itu, Bandara Juanda Surabaya, mencatat pergerakan signifikan dengan kedatangan 16.790 penumpang dan keberangkatan 18.447 penumpang.

    “Di sektor perkeretaapian, Stasiun Gubeng melayani kedatangan 9.214 penumpang dan keberangkatan 10.372 penumpang,” kata dia.

    Dalam kesempatan kunjungan kerja tersebut, Menko Polkam juga menyempatkan diri untuk melakukan ziarah ke Makam Proklamator dan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

    Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa Bung Karno dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan karakter bangsa.

    Dalam suasana khidmat tersebut, Menko Polkam memanjatkan doa dan meletakkan karangan bunga di pusara Bung Karno.

     

  • Kapolda Banten Pantau Tempat Wisata Anyer hingga One Way Arus Balik Lebaran

    Kapolda Banten Pantau Tempat Wisata Anyer hingga One Way Arus Balik Lebaran

    Jakarta

    Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto memantau tempat wisata Pantai Anyer hingga arus balik Lebaran dari Banten menuju Jakarta. Irjen Suyudi didampingi langsung oleh Wakapolda Banten Brigjen Hengki.

    Pemantauan dilakukan, Jumat (4/4/2025), sejak pukul 15.00 WIB. Irjen Suyudi bersama jajaran Polda Banten melaksanakan patroli laut dengan Kapal Dit Polairud Polda Banten di tempat wisata pantai di wilayah hukum Polres Cilegon.

    Dalam kesempatan itu, Irjen Suyudi juga sempat memberikan imbauan kepada para pengunjung pantai untuk selalu berhati-hati dalam berenang di pantai dan tidak terlalu ke tengah laut serta tidak melebihi batas berenang yang aman di laut.

    Kemudian, pukul 16.00 WIB, Irjen Suyudi melaksanakan patroli pemantauan arus lalin dan situasi pantai wisata menggunakan kendaraan bermotor. Dia juga sempat memberikan imbauan kepada para pengunjung serta menyapa para pengunjung dan pengelola pantai wisata.

    Selanjutnya, sekitar pukul 17.00 WIB, Kapolda Banten menggelar pemantauan Pos Pam 8 Cinangka. Ia juga memantau persiapan pemberlakuan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way dari lokasi wisata Anyer menuju Kota Cilegon dan Jakarta.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Fenomena Arus Balik dan Tantangan 15 Ribu Pendatang Baru, Jadi Beban atau Berkah Jakarta? – Page 3

    Fenomena Arus Balik dan Tantangan 15 Ribu Pendatang Baru, Jadi Beban atau Berkah Jakarta? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Musim libur Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M hampir selesai. Arus balik pun tengah bergulir. Jutaan masyarakat yang selesai merayakan lebaran di kampung halaman kini mulai berbondong-bondong kembali ke perantauan untuk melanjutkan aktivitasnya. Bahkan tak sedikit yang mengajak sanak saudara untuk ikut mengadu nasib di kota-kota besar.

    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta memprediksi, akan ada lebih dari 10 ribu pendatang baru yang merantau di wilayahnya pasca-mudik Lebaran 2025 ini. 

    “Untuk tahun 2025, pendatang baru diprediksi sekitar 10.000 sampai 15.000 jiwa,” kata Kepala Dinas Dukcapil Jakarta Budi Awaluddin, Rabu (2/4/2025) lalu.

    Terkait hal ini, Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno menyatakan bahwa fenomena urbanisasi saat arus balik lebaran merupakan hal yang biasa. Dia memastikan bahwa Jakarta terbuka untuk siapa pun. Karena itu, Rano Karno mempersilakan siapa pun datang ke Jakarta.

    “Kecil itu, sebetulnya pak gubernur udah bicara kepada masyarakat yang mau datang ke Jakarta silakan. Kita enggak akan ada operasi justicia. Karena Jakarta ini milik bersama,” kata Rano Karno kepada wartawan saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).

    Meski begitu, pria yang akrab disapa Bang Doel ini ingin agar para pendatang baru ini mempunyai skill atau keterampilan untuk bekerja di Jakarta.

    “Tapi memang saran kita, harus punya keterampilan, harus punya skill. Karena kalau kosong-kosong saja nanti akan bersaing dengan masyarakat Jakarta,” ujarnya.

    “Sebetulnya memang, diamati dari tahun 2018, yang namanya operasi justicia sudah tidak ada di Jakarta. Karena Jakarta sekarang ini orang berpikir menyumplek ke sini. Tapi sebetulnya masyarakat yang lain lebih banyak juga ada di sekitar wilayah,” sambungnya.

    Doel mengungkapkan, mereka yang mencari nafkah di Jakarta, bukan berarti tinggal di Jakarta, melainkan di wilayah penyangganya seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    “Tapi hampir rata-rata mereka tinggalnya, bahasanya agak di pinggir. Karena apa? Tentu kalau Jakarta kan sewanya lebih mahal dari pada di pinggir. Itu yang terjadi. Karena itu tentu setiap kunjungan akan kita data. Data itu bukan untuk melarang, supaya kita hitung berapa jumlahnya,” sambungnya.

    Oleh karena itu, Doel menegaskan, prediksi jumlah pendatang tersebut bukan sesuatu yang besar baginya. “Makanya tadi ada bilang 15.000. Kalau 15.000 itu kecil sekali. Sangat kecil sekali. Mungkin bisa di atas. Prediksi kita di atas 50 ribuan,” ucap dia menandaskan.

  • Jaga Silaturahmi, Desa-desa di Bantul Gelar Kesenian Tradisi dan Lomba

    Jaga Silaturahmi, Desa-desa di Bantul Gelar Kesenian Tradisi dan Lomba

    “Dulu banyak sekali lombanya, mulai lari keliling kampung, tarik tambang, maupun sepakbola sarung. Namun lima tahun terakhir suasananya kurang meriah karena fokus kegiatan terbagi di Agustusan,” kata Dukuh Kembanggede, Widiyanto.

    Dikatakannya, sebelumnya di wilayah Dusun Kembanggede di bulan Agustus sama sekali tidak dilaksanakan berbagai ajang kegiatan menyambut kemerdekaan. Jadi semua kegiatan dilaksanakan sesudah lebaran. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan pemudik mengenang masa lalu kehidupan di Kembanggede serta mengenalkan kehidupan tempat kelahirannya kepada anak-anak.“Jadi dulu, para pemudik antusias mengikuti perlombaan. Ini juga menjadi ajang silaturahmi, karena di tiga hari sebelumnya warga sibuk mengunjungi kerabatnya,” katanya.

    Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena kondisi perekonomian tengah menurun sehingga tidak banyak pemudik yang pulang kampung. Gelaran Kembanggede FunFes#4 tahun ini hanya bisa mengumpulkan dana Rp12 juta. Tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai lebih dari Rp16 juta.

    Widi, panggilan akran Widiyanto mengakui saat ini tengah terjadi pergeseran nilai dengan acara tahunan ini. Banyak anak-anak muda, yang sebagai panitia pelaksana seperti enggan, karena mereka harus memikirkan pula kegiatan Agustusan. Sedangkan generasi tua, menginginkan tradisi ini tetap ada.

    Ia mengaku dalam waktu dekat akan mengevaluasi dengan mengumpulkan pemuda dan sesepuh padukuhan untuk menentukan masa depan tradisi yang dinilai banyak warga menjadi ajang terbaik untuk berkumpul dan silaturahmi.

    Salah satu pemudik asal Jakarta, Rahma mengakui tahun ini greget perlombaan dinilai kurang dibandingkan sebelum-sebelumnya. Dirinya bersama keluarga setiap tahunnya pulang ke Kembanggede salah satunya untuk ikut berpartisipasi. “Mungkin banyak warga Kembanggede di perantauan yang tahun ini belum bisa mudik. Jadi suasananya kurang greget,” ujarnya.

    Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Imam Pratanadi saat dihubungi mengapresiasi berbagai gelaran kesenian tradisi maupun kegiatan di pedesaan. Menurutnya hal ini akan menjadi nilai tambah bagi pariwisata karena akan menjadi hiburan alternatif bagi wisatawan selama libur lebaran. “Besok juga akan digelar Festival Klangenan Bantul 2025, di Embung Imogiri 1, Dusun Karang Kulon, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Berbagai kegiatan ini terus kita promosikan ke wisatawan,” tutupnya.

  • Psikolog Bagikan Trik Atasi Post Holiday Blues setelah Liburan

    Psikolog Bagikan Trik Atasi Post Holiday Blues setelah Liburan

    Jakarta, Beritasatu.com – Libur telah usai, waktunya kembali dengan aktivitas dan rutinitas sebelumnya, seperti bekerja, bersekolah, atau kuliah kembali. Namun, tidak semuanya mampu move on dari liburan. Inilah yang dinamakan post holiday blues. 

    Psikolog klinis dewasa dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani memberikan tips (tip) untuk beradaptasi dari suasana liburan ke rutinitas agar lebih nyaman dan menyenangkan agar tidak terjadi post holiday blues.

    Salah satu metode yang dapat dilakukan agar tidak terjadi post holiday blues, yaitu menerapkan konsep, tidur teratur, rencanakan, atur ekspektasi, nikmati hal kecil, susun jadwal, ingat motivasi, sisihkan waktu, interaksi (transisi).

    Teresa menjelaskan, mengatasi post holiday blues tidak berarti memaksakan diri untuk langsung produktif. Sebaliknya, penting untuk memberi diri sendiri waktu guna beradaptasi secara perlahan. 

    “Dengan mempraktikkan strategi transisi, yakni proses dari liburan ke rutinitas bisa menjadi lebih lancar dan menyenangkan,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (4/4/2025).

    Teresa menambahkan, liburan memiliki efek psikologis pada seseorang karena saat liburan, tingkat kebahagiaan meningkat. Namun, setelah kembali ke rutinitas, kebahagiaan tersebut cenderung kembali ke titik semula dalam waktu singkat. 

    Menurutnya, fenomena ini disebut post holiday blues yang merupakan hal normal karena adanya perbedaan saat kembali menyesuaikan diri dengan aktivitas sehari-hari.

    Salah satu langkah penting adalah mengubah kebiasaan tidur menjadi lebih teratur beberapa hari sebelum kembali bekerja. Hal ini membantu tubuh beradaptasi dengan ritme sirkadian. Selain itu, pada hari pertama bekerja, Teresa menyarankan untuk melakukan aktivitas ringan, seperti mengecek email atau membuat daftar tugas harian agar transisi terasa lebih mudah.

    Teresa juga mengingatkan bahwa memaksakan diri untuk langsung produktif sepenuhnya tidaklah realistis. Oleh karena itu, penting untuk mengatur ekspektasi dan tidak terburu-buru mencapai produktivitas 100%. 

    “Fokuslah pada perkembangan bertahap daripada mengejar kesempurnaan,” ujarnya.

    Saat memulai kembali rutinitas, Teresa menyarankan untuk menikmati hal-hal kecil seperti menyeduh kopi atau mendengarkan musik favorit. Aktivitas sederhana ini dapat merangsang produksi dopamin, sehingga meningkatkan semangat. 

    Selain itu, mulailah dengan menyusun jadwal secara bertahap, memprioritaskan tugas yang penting dan mendesak terlebih dahulu agar tidak terjadi post holiday blues.

  • Arus Mudik Balik, Jumlah Penumpang Turun di Stasiun Malang Melonjak Drastis

    Arus Mudik Balik, Jumlah Penumpang Turun di Stasiun Malang Melonjak Drastis

    Malang (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat peningkatan signifikan jumlah penumpang yang turun di Stasiun Malang selama tiga hari terakhir masa arus balik Lebaran 2025.

    Berdasarkan data resmi, jumlah penumpang yang datang di stasiun tersebut melebihi jumlah penumpang yang berangkat, menandakan pergerakan balik pemudik ke kota asal setelah liburan Idulfitri.

    Pada 2 April 2025, tercatat 3.149 penumpang naik dan 3.982 penumpang turun di Stasiun Malang. Kemudian pada 3 April, jumlah penumpang naik sebanyak 3.282 orang, sementara yang turun mencapai 4.244. Sedangkan pada 4 April, hingga pukul 09.00 WIB, penumpang yang naik berjumlah 2.931 orang, dan penumpang turun mencapai 4.150 orang.

    “Fenomena ini menandakan bahwa masyarakat yang sebelumnya berangkat di masa arus mudik kini mulai kembali ke tempat tinggal untuk melanjutkan aktivitas seperti bekerja atau bersekolah. Stasiun Malang menjadi salah satu titik kedatangan utama bagi para pemudik yang kembali dari berbagai daerah,” ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.

    Mayoritas penumpang yang datang ke Malang menggunakan kereta api jarak jauh seperti KA Malioboro Ekspres dari Purwokerto, KA Tawang Alun dari Stasiun Ketapang Banyuwangi, dan KA Jayabaya dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

    Menyikapi meningkatnya jumlah kedatangan penumpang, PT KAI Daop 8 Surabaya memastikan seluruh layanan operasional berjalan lancar, aman, dan nyaman. Koordinasi intensif dilakukan bersama petugas keamanan, tenaga pelayanan, serta pihak terkait lainnya agar arus balik Lebaran dapat berlangsung tertib tanpa kendala.

    “Menjelang berakhirnya masa libur Lebaran, diharapkan seluruh penumpang dapat kembali ke aktivitas sehari-hari dengan selamat dan membawa pengalaman perjalanan yang menyenangkan bersama kereta api, khususnya di masa angkutan Lebaran 2025 ini,” ujar Luqman.

    Tak lupa, pihak KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengguna jasa kereta api yang telah mempercayakan perjalanan mereka selama masa angkutan Lebaran.

    “PT KAI Daop 8 mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan dan pilihannya menggunakan layanan kereta api selama masa angkutan Lebaran 2024. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran operasional, termasuk TNI/Polri, relawan dari Satgas Pramuka, dan komunitas pecinta kereta api yang turut serta dalam pelayanan di stasiun,” imbuh Luqman.

    Puncak arus balik diperkirakan akan terus berlanjut hingga Minggu, 6 April 2025, dengan Stasiun Malang tetap menjadi tujuan utama para pemudik dari berbagai kota di Indonesia. [luc/ian]

  • Renegosiasi Tarif Trump Langkah Terbaik, tapi Hati-hati

    Renegosiasi Tarif Trump Langkah Terbaik, tapi Hati-hati

    Jakarta

    Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong langkah negosiasi ulang terkait tarif baru yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terkait barang impor yang masuk ke AS terhadap Indonesia. Namun, Misbakhun meminta pemerintah untuk berhati-hati.

    “Konsolidasi itu perlu melibatkan para pemangku kepentingan lainnya. Bagaimanapun pemerintah harus tetap berhati-hati dalam menghitung untung rugi kebijakan tarif baru di AS pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).

    Menurut Misbakhun, Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah awal yang tepat dengan mengirim Tim Khusus Tingkat Tinggi untuk melobi AS. Dia mengharapkan tim khusus itu segera membawa hasil positif bagi Indonesia.

    “Tentu kita semua berharap pada hasil Tim Khusus ini. Upaya renegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat adalah langkah terbaik,” ucap dia.

    Lebih lanjut, Misbakhun membeberkan data transaksi perdagangan Indonesia-AS pada 2024. Pada tahun lalu, nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai USD 26,4 milliar. Menurutnya, angka itu setara dengan 9,9 persen dari total kinerja ekspor nasional Indonesia. “Posisi surplus di pihak Indonesia,” imbuh dia.

    Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu juga memerinci soal ekspor Indonesia ke AS yang didominasi industri padat tenaga kerja, seperti tekstil, garmen, alas kaki, minyak sawit (CPO), hingga peralatan elektronik. Misbakhun menduga kebijakan tarif ala Presiden Trump akan memukul industri produk ekspor di Indonesia.

    Dia menambahkan dampak tarif tambahan baru di AS pasti akan memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Akibatnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berorientasi ekspor pasti mengalami tekanan, bahkan bisa berefek ke APBN.

    “Bisa jadi tekanan itu akan memengaruhi struktur laba mereka dan akan memberikan dampak pada pembayaran pajak mereka ke negara. Selama ini kinerja penerimaan negara dari pajak, bea masuk, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sangat dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan faktor harga komoditas dunia. Jadi, target penerimaan negara dalam APBN 2025 harus dihitung ulang,” ujar Misbakhun.

    Misbakhun menyebut beberapa poin penting dalam kebijakan baru dari Presiden Trump itu harus diantisipasi sehingga dampak langsung dari kebijakan tarif tambahan sebesar 32 persen atas produk RI bisa diminimalisasi.

    “Saya yakin Tim Ekonomi di Kabinet Merah Putih di bawah arahan Bapak Presiden Prabowo akan mampu menemukan formula kebijakan yang tepat dan bisa meredam guncangan akibat kebijakan tarif baru Trump,” pungkas Misbakhun.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilu Maling Ayam yang Tewas Diamuk Massa, Ternyata Terlilit Utang Rp 30 Juta

    Pilu Maling Ayam yang Tewas Diamuk Massa, Ternyata Terlilit Utang Rp 30 Juta

    GELORA.CO – Taryana (37) pencuri ayam yang tewas diamuk massa di depan Kantor Desa Gandasoli, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, ternyata memiliki utang hingga Rp 30 juta.

    Istri Taryana, Yeni, mengungkapkan utang tersebut terdapat di tiga bank, yakni dua bank emok atau bank keliling dan sebuah bank swasta. Pinjaman itu diambil sejak dua tahun lalu dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ia juga menggunakannya untuk menutupi utang yang lain.

    Yeni menyampaikan hal itu saat ditemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada Jumat (4/4). Dedi datang ke rumah Yeni untuk bertakziah.

    “Saya punya utang bank emok, Pak Gubernur, totalnya ada 3 bank dan jumlahnya mencapai sekitar Rp 30 juta,” ungkap Yeni.

    Ibu satu anak itu mengaku tidak tahu alasan suaminya mencuri. Ia menduga terlilit utang itulah yang menjadi alasannya.

    “Tidak tahu juga alasan suami saya mencuri untuk apa, mungkin juga untuk bantu buat setor bank Emok,” ucapnya.

    Masih Punya Pegangan Buat Hidup Sehari-hari

    Meski hidup pas-pasan, Yeni bilang, saat lebaran kemarin ia masih memiliki pegangan uang Rp 300 ribu. Kebutuhan dapur juga saat itu masih terpenuhi.

    Sehari-hari Yeni berjualan gorengan untuk menyicil utangnya meski terkadang jumlahnya masih kurang. Suaminya masih memberikan nafkah meski ia tidak tahu dari mana asal uangnya tersebut.

    Taryana kata Yani, tidak memiliki pekerjaan tetap. Terakhir suaminya itu diketahui mencuri kencur di sebuah kebun.

    “Saya sama sekali tidak tahu motif suami saya mencuri untuk apa? Dan uang yang dikasih ke saya juga saya tak pernah tahu uang dapat dari mana. Sekalipun tak punya kerjaan tetap tapi dia selalu ngasih nafkah walaupun tak seberapa,” tutur Yeni.

    Taryana tewas pada Selasa (1/4) pukul 23.30 WIB usai diamuk massa karena tertangkap mencuri ayam milik salah satu perusahaan. Ia dipukuli dengan balok kayu dan bambu, bahkan ditembak dengan senapan angin.

    Delapan orang yang menganiaya Taryana ditangkap polisi. Mereka ditetapkan sebagai tersangka.

    “Saya ikhlas, mungkin itu jalan terbaik dari Allah untuk suami saya, sekalipun harus meninggal secara tragis dihakimi massa secara keji,” ucap Yeni.

    Namun, Yeni tetap menuntut keadilan. Proses hukum harus tetap ditegakkan karena perbuatan main hakim sendiri tidak dibenarkan apalagi sampai menghilangkan nyawa orang.

    “Saya minta hukum harus ditegakkan, untuk memberikan efek jera agar kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari,” pungkasnya.

  • VIDEO Cerita Libur Lebaran 2025: Lihat Jerapah di Ragunan dan Jasa Foto di Ancol Sepi Peminat – Halaman all

    VIDEO Cerita Libur Lebaran 2025: Lihat Jerapah di Ragunan dan Jasa Foto di Ancol Sepi Peminat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski gema libur Lebaran 2025 mulai mereda, dua destinasi wisata andalan Ibu Kota, Taman Margasatwa Ragunan dan Taman Impian Jaya Ancol, masih menjadi magnet bagi warga yang ingin menikmati waktu santai bersama keluarga, Jumat (4/4/2025).

    Kepadatan pengunjung masih terasa di kedua tempat tersebut.

    Namun, dibandingkan dua hari sebelumnya, jumlah wisatawan mulai menurun, seiring berakhirnya masa cuti dan persiapan kembali ke rutinitas.

    Cerita Liburan Lebaran di Ragunan

    Pada H+4 Lebaran hari ini, Jumat (4/4/2025), suasana di Taman Margasatwa Ragunan tidak sepadat dua hari sebelumnya.

    Kepadatan kendaraan yang masuk ke area Kebun Binatang Ragunan tidak terlihat seperti kemarin.

    Jumlah pengunjung di Ragunan paling banyak terjadi pda H+2 (2/4/2025) Lebaran dengan angka 102 ribu orang.

    Hingga siang tadi jumlah pengunjung tercatat sebanyak 34 ribu pengunjung.

    Kebun Binatang Ragunan memang menjadi favorit masyarakat karena memiliki banyak koleksi hewan juga harga tiket masuk yang terjangkau, yakni sebesar Rp 4.000 untuk anak-anak dan Rp 6.000 untuk dewasa.

    Kisah Arief dan Jerapah Ragunan

    Pagi baru saja menyapa Kebun Binatang Ragunan saat Arief (33) sudah sibuk mengangkut batang-batang pohon ke sisi kandang jerapah.

    Di balik seragam kerjanya yang sederhana, Arief bukan sekadar penjaga satwa.

    Ia juga bertugas mengedukasi pengunjung Ragunan soal satwa berleher panjang tersebut dalam acara keeper talk.

    Arief adalah seorang perawat satwa—atau dalam istilah kerennya, zoo keeper.

    Sudah tiga tahun ia mendedikasikan waktunya untuk merawat jerapah-jerapah yang kini menjadi primadona di Ragunan.

    Bersama dua rekan sejawatnya, Baba Iwan dan Heru, Arief memulai harinya sejak pukul 06.30 pagi, mempersiapkan kandang dan menyapa para penghuni berleher elegan itu.

    “Mereka keluar kandang jam setengah tujuh. Kami kasih makan daun-daunan, wortel, dan pelet. Menjelang siang, biasanya kita mulai sesi edukasi untuk pengunjung,” kata Arief kepada Tribunnews, Jumat (4/4/2025).

    Sesi edukasi ini disebut keeper talk. Di sinilah Arief bukan hanya perawat, tetapi juga guru dadakan bagi para pengunjung yang penasaran dengan dunia jerapah.

    Ia menjelaskan asal-usul, kebiasaan, dan cara perawatan para jerapah.

    Tak jarang, ia juga membagikan cerita lucu atau unik dari kehidupan harian para satwa tinggi ini.

    Ragunan saat ini memiliki empat ekor jerapah: Dirga dan Ayuri yang berumur 11 tahun, serta dua bayi jerapah, Rajaka (4 bulan) dan Raju (3 bulan).

    “Satu ekor lagi sudah dikirim ke Jatim Park untuk dikawinkan di sana. Jadi kami ada kerja sama dengan mereka untuk pengembangbiakkan,” kata Arief.

    Dalam sesi edukasi, Arief kerap mengedukasi atau mengingatkan agar para pengunjung tidak memberi makan kepada jerapah. Aturan pakan ini disebut dia juga berlaku untuk semau satwa.

    “Nah, ini perlu diketahui bahwa kalau pengunjung itu sebenarnya tidak boleh memberimakan pada satwa yang ada di TMR. Semua satwa, jadi tidak boleh memberi makan. Tujuannya kalau pengunjung ke sini mungkin untuk melihat terus kita ada tambahan mungkin edukasi,” katanya.

    Aturan lainnya yang diberlakukan yakni penggunaan suara atau musik yang terlalu keras. Bagi jerapah, dikatakan Arief, musik yang terlalu keras bisa membuat jerapah stres.

    “Kalau tidak musik ya tenang-tenang saja,” ucap Arief.

    Libur Lebaran di Ancol

    Di sisi lain kota, Taman Impian Jaya Ancol juga masih dikunjungi ribuan orang. Namun, suasananya tak seramai kemarin.

    Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat 27.535 pengunjung telah masuk kawasan Ancol.

    Meski terlihat ramai, Head Corporate Communication (Corcom) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Daniel Windriatmoko, menyatakan jumlah pengunjung yang datang ke Ancol hari ini mengalami penurunan dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    “Update pengunjung lebaran hari 5 (4 April) pukul 13.00 WIB, pengunjung terhitung 27.535 orang,” kata Daniel kepada Tribunnews.com di kawasan Ancol Taman Impian, Jumat.

    Angka ini menurun dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada hari keempat lebaran kemarin yang mencapai 68.450 orang, serta hari ketiga lebaran yang mencapai 72.058 orang pada 2 April 2025.

    Jasa ‘Foto Langsung Jadi’ di Ancol Sepi Peminat 

    Penghasilan para tukang foto keliling ‘langsung jadi’ di kawasan Taman Impian Jaya Ancol  Jakarta anjlok pada momen libur Lebaran 2025 ini.

    Arif (28), menjadi salah satu penyedia jasa foto langsung jadi yang sudah bergelut di dunia street photography selama 10 tahun itu turut merasakan kondisi demikian.

    Pria asal Indramayu tersebut mengaku penghasilannya di momen libur Lebaran 2025 ini jauh dari kata memuaskan.

    “Jauh banget dari harapan,” ujarnya pelan, saat ditemui Tribunnews.com di kawasan pantai Ancol, Jakarta Utara, Jumat (4/4/2025).

    “Pengunjungnya berkurang jauh dibanding tahun-tahun kemarin.”

    Berbagai faktor diyakini Arif menjadi pemicu lesunya pesanan foto hasil kamera DSLR miliknya.

    Salah satu yang menjadi keluhan yakni perihal cuaca di Jakarta yang tidak menentu.

    “Tahun ini mah cuma karena faktor cuaca, juga dari ekonomi yang lagi menurun, jadi ya otomatis kita jadi berkurang,” kata Arif.

    Tak cukup di situ, kemajuan teknologi yang memungkinkan setiap orang bisa memiliki fasilitas fotografi yang ringkas juga menjadi tantangan dirinya.

    Kini, kata dia, banyak orang sudah memiliki gawai yang dibekali kamera dengan kemampuan mengambil gambar yang ciamik.

    “Tapi foto kan sekarang banyak persaingannya, kan banyak HP, banyak kamera,” ujar dia sembari mengotak-atik kameranya.

    Dengan beragam kondisi tersebut, Arif mengaku biaya jasanya mengabadikan momen pengunjung Ancol senilai Rp20 ribu menjadi kurang diminati lagi tahun ini.

    Tak banyak harapan yang diutarakan Arif.

    Dirinya hanya merasa bersyukur apabila rezeki yang didapatnya bisa cukup untuk keperluan makan.

    “Buat makan aja mah bisa. Gak tentu, kadang 150 ribu, kadang 100. Pas lagi kemarin doang tuh, gak hujan tuh dapat 200. Jadi bismillah aja lah,” ujar dia lalu  tersenyum.

    (Tribunnews/Rizki Sandi/Reza Deni/Apfia Tioconny Billy/Malau)