Blog

  • Ribuan Petugas PLN IP Dikerahkan buat Amankan Pasokan Listrik saat Lebaran

    Ribuan Petugas PLN IP Dikerahkan buat Amankan Pasokan Listrik saat Lebaran

    Jakarta

    PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mengerahkan ribuan petugas untuk menjaga pasokan listrik selama Lebaran. Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pemenuhan kebutuhan pasokan listrik menjadi keharusan bagi PLN IP, khususnya saat masyarakat merayakan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

    “Apresiasi untuk seluruh personil yang terlibat, semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua,” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Edwin merinci, selama masa siaga PLN Indonesia Power mengerahkan personil sebanyak 1.518 orang dan petugas teknis sebanyak 675 orang yang disiagakan di 76 lokasi posko siaga pembangkit.

    Dengan adanya ribuan pertugas yang bersiaga tersebut operasional pembangkit dapat dilakukan dengan optimal, kendala yang tidak diinginkan dapat diminimalisir dan mempercepat penanganan jika terjadi hal yang tak diinginkan.

    “Seluruh personil siaga dibekali dengan 8.674 unit peralatan pendukung, 40 unit kendaraan pendukung dan material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup,” ujarnya.

    Sebelumnya, PLN IP berhasil menjaga pasokan listrik pada malam takbiran hingga Lebaran 2025. Adapun selama siaga Ramadan dan Lebaran, total daya mampu netto (DMN) PLN IP tercatat sebesar 19.497,93 megawatt (MW) yang dipasok ke 371 unit mesin pembangkit.

    Edwin mengatakan, kesiapsiagaan PLN IP menjadi bagian dari upaya korporasi menjamin aktivitas Lebaran bersama keluarga. Ia menerangkan, kegiatan operasional pembangkit tetap berjalan normal untuk menjaga pasokan listrik saat libur Idulfitri termasuk malam takbir.

    Dengan begitu, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman dan tenang. “Kondisi pasokan listrik dari pembangkit dalam kondisi aman, kami berhasil memenuhi kebutuhan listrik saat malam takbir dan perayaan Idulfitri,” kata Edwin.

    (acd/acd)

  • Pemudik Asal Deli Serdang Meninggal di Bus AKAP

    Pemudik Asal Deli Serdang Meninggal di Bus AKAP

    Padang, Beritasatu.com – Seorang pemudik asal Deli Serdang meninggal dunia dalam bus antarkota antarprovinsi (AKAP) pada Jumat (4/4/2025), tepatnya di Nagari Sungai Kabut, Pulau Punjung, Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

    Pemudik asal Deli Serdang yang meninggal dunia diketahui bernama Subari (55), warga Deli Serdang, Sumatera Utara. Ia sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya di Medan dari Jakarta menggunakan Bus ALS.
    Kronologi Kejadian

    Menurut saksi mata Abdul Kadir, korban awalnya terlihat dalam kondisi normal. Namun, beberapa saat kemudian ia tiba-tiba tidak sadarkan diri.

    “Korban awalnya baik-baik saja, tetapi tiba-tiba tidak sadar. Saat diperiksa, ternyata sudah meninggal,” ujar Abdul Kadir.

    Bus ALS yang membawa sekitar 47 penumpang ini berangkat dari Jakarta menuju Medan beberapa hari lalu. Peristiwa ini terjadi saat bus berada di Pos Pengamanan (Pos PAM) Idulfitri Singgalang.

    Kapolsek Pulau Punjung IPTU Azamu Suhari menyampaikan, kasus ini masih dalam penyelidikan oleh tim inafis Polres Dharmasraya dan Polsek Pulau Punjung. Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan berbagai jenis obat dalam tas korban, yang mengindikasikan kemungkinan adanya riwayat penyakit tertentu.

    Saat ini, jenazah pemudik asal Deli Serdang yang meninggal dunia telah ditempatkan di ruang isolasi mayat IGD RSUD Sungai Dareh, menunggu kedatangan pihak keluarga dari Medan, Sumatera Utara.

  • Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    PIKIRAN RAKYAT – Gelombang keluhan membanjiri linimasa media sosial beberapa waktu terakhir, di mana sejumlah besar warganet mengungkapkan keterkejutan mereka atas lonjakan tagihan listrik yang signifikan.

    Fenomena ini terjadi pasca berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen yang diberlakukan pada periode Januari hingga Februari lalu.

    Banyak pengguna media sosial yang mengaku harus membayar tagihan listrik hingga dua kali lipat dari jumlah yang biasanya mereka keluarkan, memicu perdebatan dan keresahan di dunia maya.

    Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com di berbagai platform media sosial, terutama X (dahulu Twitter) dan Facebook, menunjukkan betapa masifnya keluhan yang dilayangkan oleh masyarakat.

    Akun X @lagigabutni menjadi salah satu yang pertama kali menyuarakan kejanggalan ini. Dalam unggahannya, ia mempertanyakan apakah pengguna listrik lain juga mengalami lonjakan tagihan serupa setelah berakhirnya masa subsidi.

    “Disini apakah ad kelonjakan tagihan listrik jg stelah subsidi yg 50% itu? kaget bgt, stelah promo subsidi abis, tagihan bulan ini jadi 2x lipat pembayarannya,” tulisnya dalam sebuah cuitan yang kemudian menjadi viral dan memicu berbagai respons dari warganet lainnya.

    Dalam utas selanjutnya, akun tersebut melampirkan bukti pembayaran listriknya. Ia menunjukkan bahwa pada bulan sebelumnya, dengan adanya diskon 50 persen, total biaya listriknya sebelum diskon adalah Rp 254.324. Namun, tagihan untuk bulan berikutnya melonjak drastis menjadi Rp 608.508.

    “Ini bukti pembayaranku bln lalu dpt disc 50% (sebelum disc asli Rp.254.324) lalu mau bayar lg bulan ini tagihan Rp.608.508. jadi total kenaikan 139% atau 1.4x lipat.

    ternyata banyak yg senasib parah bgt scamming/fraud ini namanya? @pln_123 @prabowo kalau emang akhirnya gini, mending gausa subsidi???????? gila pic.twitter.com/ke529LoVqs— Kegabutan (@Lagigabutini) April 2, 2025

    “Pemakaian flat dari 2023-2024,” lanjutnya, menekankan bahwa pola pemakaian listriknya cenderung stabil dari tahun sebelumnya.

    Tidak hanya di X, keluhan serupa juga membanjiri platform Facebook. Akun Facebook dengan nama Halimi menulis, “Gokil emang PLN diskon 2 bulan naiknya seumur hidup, mana gede bener naiknya.”

    Ungkapan kekecewaan ini mencerminkan sentimen banyak pengguna yang merasa kenaikan tarif setelah subsidi justru memberatkan.

    Selain masalah kenaikan tarif, beberapa netizen juga mengeluhkan kualitas layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akun Facebook Dyah Safitri misalnya, mengungkapkan kekesalannya atas pemadaman listrik yang terjadi di wilayahnya.

    “Udah hampir 2 jam listrik di Desa Bulung Kulon RT 5 RW 5 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah padam, itu karyawanmu pada ketiduran apa gimana sih,” tulisnya.

    Lebih lanjut, akun Facebook Laely Novella juga turut berbagi pengalamannya, “Listrik saya mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat, padahal pemakaian sangat sederhana.”

    Testimoni ini memperkuat dugaan bahwa kenaikan tarif tidak hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki konsumsi listrik tinggi.

    Namun, adapula netizen yang memaklumi kenaikan tarif listrik tersebut, sebab penggunaan listrik yang melonjak di bulan puasa Ramadhan.

    Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat— Odiq Kertodanuri (@OdiqKertodanuri) April 4, 2025

    “Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat,” tulis akun @odiqkertodanuri.

    “Bulan puasa itu pemakaian listrik naik. Bisa jadi pemakaian AC bertambah di jam siang. Lampu, tv dll pada saat sahur,” tulis akun @basyiitth.

    “Aku naik 100rb, tapi ku pikir wajar, karena puasa kemarin konsumsi listrik pasti lebih banyak daripada hari-hari biasa,” tulis akun @kitnacanon.

    Menanggapi ramainya keluhan ini, Pikiran-Rakyat.com mencoba menganalisis beberapa kemungkinan penyebab lonjakan tarif listrik pasca berakhirnya subsidi.

    1. Berakhirnya Program Subsidi

    Penyebab paling jelas dari kenaikan tagihan adalah berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen. Program ini tentu memberikan keringanan yang signifikan bagi pelanggan selama dua bulan.

    Ketika subsidi dicabut, tarif kembali ke harga normal, yang secara otomatis akan membuat tagihan terlihat lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya saat subsidi masih berlaku.

    2. Perhitungan Tarif Progresif

    Perlu dipahami bahwa PLN menerapkan sistem tarif progresif untuk pelanggan rumah tangga dengan daya tertentu. Dalam sistem ini, semakin besar konsumsi listrik, semakin tinggi pula tarif per kWh yang dikenakan.

    Meskipun pola pemakaian bulanan terlihat “flat” atau stabil, akumulasi pemakaian selama beberapa bulan (termasuk saat subsidi) bisa saja mempengaruhi perhitungan tarif pada bulan berikutnya jika terjadi pergeseran ke golongan tarif yang lebih tinggi.

    3. Faktor Musiman dan Perubahan Perilaku Konsumsi

    Sebagian netizen mencoba memberikan perspektif lain terkait lonjakan tagihan ini. Beberapa di antaranya mengaitkannya dengan perubahan pola konsumsi listrik selama bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Maret.

    Peningkatan penggunaan perangkat elektronik seperti pendingin ruangan (AC) pada siang hari karena cuaca panas, serta penggunaan lampu dan peralatan masak saat sahur dan berbuka, memang berpotensi meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.

    4. Kemungkinan Kesalahan Pembacaan Meter atau Sistem

    Meskipun jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam pembacaan meteran listrik atau gangguan pada sistem penagihan PLN. Hal ini bisa menyebabkan tagihan yang tidak sesuai dengan pemakaian sebenarnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN terkait ramainya keluhan netizen mengenai lonjakan tarif listrik pasca subsidi.

    Namun, penting bagi masyarakat untuk memahami beberapa hal dan mengambil langkah yang tepat jika merasa tagihan listriknya tidak sesuai.

    Lonjakan tarif listrik, terutama jika terjadi secara signifikan dan tidak terduga, dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

    Beban pengeluaran rumah tangga akan meningkat, yang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat untuk kebutuhan lainnya. Hal ini juga dapat memicu keresahan sosial dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyedia layanan publik seperti PLN.

    Keluhan netizen terkait lonjakan tarif listrik pasca subsidi menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, terutama PLN.

    Transparansi dalam perhitungan tarif dan sosialisasi mengenai potensi perubahan tagihan setelah program subsidi berakhir sangatlah penting.

    Selain itu, PLN juga perlu memastikan kualitas layanan tetap terjaga dan responsif terhadap keluhan pelanggan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Aplikasi AQKA Sudah Berjalan 9 Bulan, Benarkah Aman? Ini Bukti Konkritnya

    Aplikasi AQKA Sudah Berjalan 9 Bulan, Benarkah Aman? Ini Bukti Konkritnya

    JABAR EKSPRES – Aplikasi AQKA yang beredar di Indonesia, kini sudah berjalan selama kurang lebih 9 bulan sejak rilis perdana.

    Aplikasi ini mengklaim sebagai aplikasi penghasil uang karena bisa memberikan banyak keuntungan hanya dengan mengerjakan tugas yang sangat mudah yakni hanya menonton dan mendownload aplikasi.

    Selama sembilan bulan aktif di Indonesia, aplikasi ini sudah memiliki banyak anggota yang tersebar si berbagai wilayah di Indonesia.

    Baca juga : 2 Cara Dapat THR Rp250.000 dari Aplikasi Penghasil Uang DANA

    Namun masih banyak yang ragu apakah aplikasi ini benar-benar aman dan bisa dipercaya, karena ada dugaan bahwa aplikasi ini mencatut nama perusahaan AQKA yang asli.

    Belum lagi ada bukti lain, dimana setelah dipakai lama aplikasi ini jadi berubah, bukan sebagai aplikasi kerja paruh waktu, melainkan menjadi aplikasi investasi.

    Buktinya, untuk bisa melakukan penarikan pada level tertentu, anggota diwajibkan untuk melakukan deposit atau top up untuk mencapai level tersebut.

    Semakin tinggi levelnya, maka semakin tinggi juga nominal yang harus dibayarkan, dengan keuntungan yang juga menjadi semakin besar.

    Semua ini bisa dilihat dari tabel market plan yang ditawarkan, di mana ada level atau tingkat pekerjaan mulai dari B1 hingga B9. Dari modal awal investasi Rp320.000 hingga Rp1,5 Miliar yang akan mendapat keuntungannya sampai dengan Rp29,3 Miliar.

    Baca juga : Aplikasi Next 15 Libur Penarikan Hingga 9 April 2025, Benarkah Bakal SCAM?

    Dari tabel ini sudah menjadi bukti konkret bahwa aplikasi ini berpotensi penipuan, karena tidak ada investasi yang memberikan jaminan pasti bakal selalu untung.

    Apalagi keuntungannya sangat tinggi dalam waktu relatif singkat yang sangat tidak masuk akal.

    Bukti lainnya, terlihat dari sistem perekrutan yang mewajibkan seorang pemimpin tim harus memiliki minimal anggota baru sebanyak 15 orang agar bisa mendapat gaji bulanan tetap sebesar Rp1,6 juta. Posisi ini juga dibuat berjenjang, dari mulai yang paling rendah hingga tertinggi yakni menjadi Mitra Perkotaan yang timnya minimal sebanyak 3000 orang, bisa mendapatkan gaji bulanan hingga Rp500 juta.

    Hal ini terkesan AQKA yang memberikan gaji untuk para anggotanya, padahal gaji tersebut didapat dari deposit anggota barunya.

  • Dishub Bantah Potong Uang Kompensasi Sopir Angkot, Klaim Sopir Memberi sebagai Bentuk Keikhlasan – Halaman all

    Dishub Bantah Potong Uang Kompensasi Sopir Angkot, Klaim Sopir Memberi sebagai Bentuk Keikhlasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, membantah melakukan pemotongan uang kompensasi bagi sopir angkot di Kawasan Puncak Bogor.

    Dadang mengatakan, uang yang diberikan kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU) itu, awalnya merupakan bentuk keikhlasan dari para sopir sendiri.

    “Tadinya sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU, tetapi kemudian berkembang, ada pemotongan Rp200.000,” kata Dadang saat ditemui di Pos Dishub Gadog, Puncak Bogor, Jumat (4/4/2025), dilansir Kompas.com.

    Dadang mengatakan, informasi yang meluas di media sosial itu hanya miskomunikasi saja.

    “Terkait informasi yang di luar yang simpang siur dalam artian dari mulai Organda, Dishub, dengan KKSU, dan pemilik kendaraan kita sudah sepakat bahwa yang tersampaikan oleh kemarin di sampaikan ke Gubernur (Dedi Mulyadi) itu sama sekali tidak benar. Hal ini karena miskomunikasi,” ujarnya.

    Dishub pun mengeklaim telah menuntaskan persoalan tersebut dengan membantu proses pengembalian uang yang sempat dipotong. 

    Total dana sebesar Rp11,2 juta yang sebelumnya dikumpulkan dari para sopir telah dikembalikan sepenuhnya. 

    “Sekarang hari ini kita sudah saksikan semua bahwa yang potongan Rp200.000, Rp100.000, dan Rp50.000, yang jumlahnya Rp11,2 juta sudah diserahkan kembali ke sopir.”

    “Ini murni dari KKSU langsung yang kemarin ada pungutan itu ternyata itu keikhlasan dari sopir,” ujar Dadang.

    Sebelumnya, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi, juga membantah jika adanya pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot.

    “Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih, yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas,” ujarnya kepada wartawan di Simpang Gadog, Kamis (3/4/2025), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Haryandi mengungkapkan, uang yang terhimpun sebagai ucapan terima kasih tanpa dipatok dari para sopir angkot tersebut berjumlah Rp3,2 juta.

    Ia pun menegaskan jika dalam menghimpun uang tersebut tanpa ada paksaan dan juga tidak semua sopir angkot memberikan kontribusinya.

    Sementara itu, ia menjelaskan imbalan tersebut diberikan sebagai ucapan terima kasih karena timnya telah membantu proses pendataan dalam waktu singkat setelah kebijakan itu diambil.

    “Sekali lagi kami dari Organda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa hal pemotongan itu tidak benar adanya, tetapi hanya menerima imbalan terima kasih sesuatu yang sekali lagi sifatnya sukarela,” katanya.

    Duduk Perkara

    Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil kebijakan menghentikan sementara operasional angkot di jalur Puncak Bogor selama sepekan, yakni saat musim libur lebaran 2025 untuk mengantisipasi kemacetan.

    Sebagai pengganti penghasilan, para sopir angkot akan menerima kompensasi sebesar Rp1,5 juta.

    Uang tersebut terdiri dari Rp1 juta uang tunai dan Rp500 ribu berbentuk sembako.

    Namun, baru-baru ini beredar kabar jika adanya pemotongan terhadap kompensasi tersebut sebesar Rp200 ribu, sehingga sopir angkot hanya menerima Rp800 ribu.

    Seorang sopir angkot, Emen, mengatakan bahwa benar dirinya hanya mendapat uang Rp800 ribu.

    “Kan dari bapak sekian, bilangnya (potongan) keikhlasan, tapi dipatok Rp200 ribu,” kata Emen dikutip dari Wartakotalive.com.

    Emen mengungkap sosok yang berani menyunat bantuan tersebut, yakni oknum pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan KKSU.

    “Itu pak dari Dishub Kabupaten Bogor, organda sama KKSU,” kata Emen.

    Namun, sayangnya Emen tak mengenal pasti nama-nama pegawai Dishub Kabupaten Bogor yang memotong bantuan Dedi Mulyadi itu.

    “Siapa saya kurang tahu, pokoknya orang-orang Dishub. KKSU juga bukan ketuanya, ada oknum,” katanya.

    Kendati demikian, Emen menyebut satu nama dari KKSU.

    “Nerimanya? Tahu pak, ketuanya pak Nandar,” kata Emen saat ditelepon Dedi Mulyadi.

    Dia yang tergabung dalam komunitas Seksi juga menyerahkan uang Rp200 ribu per orangnya.

    “Gak tahu, kita mah cuma diminta. Semuanya, saya aja komunitas ada 20 nyerahin Rp4 juta ke KKSU, kata KKSU buat Dishub baru organda, KKSU,” ujar Emen.

    Saat mendengar itu, Dedi Mulyadi langsung bereaksi.

    “Rp200 ribu kali 500 lumayan Rp100 juta,”ujarnya.

    Dedi Mulyadi pun menganggap bahwa tindakan tersebut termasuk premanisme.

    “Berarti itu premanisme. Itu preman yang berbaju seragam,” kata Dedi.

    Dedi Mulyadi lantas menekankan bakal menyeret tiga lembaga itu ke ranah hukum.

    “Kalau nanti saya proses minta polisi nangkap orang yang motonginnya, bapak bersedia jadi saksi ? Saya backup, gubernur yang backup,” katanya.

    “Saya mau minta ini proses hukum aja ini,” tegas Dedi Mulyadi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diduga Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor, Organda: Sebagai Ucapan Terimakasih

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani) (Wartakotalive.com/Valentino Verry) (Kompas.com)

  • Tips Jitu Orang Tua Bantu Anak Kelola THR dengan Tepat

    Tips Jitu Orang Tua Bantu Anak Kelola THR dengan Tepat

    PIKIRAN RAKYAT – Setiap momen lebaran, anak-anak selalu mendapatkan Tabungan Hari Raya (THR) dengan nominal yang sangat beragam. 

    Meskipun anak-anak mendapatkan THR, peran orang tua akan dimulai saat anak ingin menggunakan uang tersebut untuk membeli sesuatu yang diinginkan. 

    Berikut adalah tips bagi orang tua ketika anak-anak mendapatkan THR, sebagaimana dirangkum Pikiran-Rakyat.com di bawah ini. 

    Pertama

    Orang tua harus mengajarkan kepada anak soal nilai dan fungsi uang ditambah cara mengelola. Disarankan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak agar mudah dicerna. 

    Kedua

    Pada umumnya, bank tertentu memiliki program rekening khusus untuk anak. Namun jika tidak ada, bisa menitipkan ke rekening orang tua dan anak diwajibkan untuk belajar menyimpan uang. 

    Ketiga

    Anak harus dilibatkan dalam menentukan jumlah uang yang akan dipakai. Ada tujuan di balik hal tersebut yakni berlatih untuk bisa bertanggung jawab. 

    Keempat

    Orang tua wajib menjelaskan kepada anak soal penggunaan uang yang didapatkan serta pemakaian uang untuk suatu hal. Disarankan untuk menggunakan contoh sederhana yang mudah dipahami anak. 

    Kelima

    Terakhir, orang tua juga mengajarkan anak untuk berbagi melalui infaq, membuat rencana pengeluaran serta investasi. Ajarkan anak ketiga poin tersebut dengan sederhana dan pemaparan yang masuk akal untuk anak-anak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • H+3 Lebaran, Arus Lalu Lintas Jalur Ciwidey Kawah Putih Macet Total

    H+3 Lebaran, Arus Lalu Lintas Jalur Ciwidey Kawah Putih Macet Total

  • Pengusaha Tekstil RI Minta Pemerintah Buka Impor Kapas AS

    Pengusaha Tekstil RI Minta Pemerintah Buka Impor Kapas AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ancaman kebijakan tarif balasan (reciprocal tariff) dari Amerika Serikat (AS), pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia justru mendorong pemerintah untuk membuka lebih banyak impor kapas dari Negeri Paman Sam. Hal ini dinilai sebagai strategi untuk mempertahankan pasar ekspor ke AS sekaligus memperkuat industri TPT nasional dari hulu ke hilir.

    Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) bersama Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menyatakan, meski kebijakan tarif baru AS bisa menjadi hambatan, masih ada celah agar ekspor produk tekstil Indonesia tetap bisa menembus pasar AS dengan tarif rendah.

    “Ekspor ke AS masih tetap bisa dilakukan dengan tarif rendah, asalkan produk kita mengandung minimal 20% bahan baku dari AS,” tulis keterangan tertulis API dan APSyFI yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Jumat (4/4/2025).

    Karena AS tidak memproduksi benang dan kain, maka bahan baku yang paling mungkin diambil dari sana adalah kapas. Oleh karena itu, API dan APSyFI mendorong agar pemerintah membuka keran impor kapas AS yang bisa dipadukan dengan serat polyester dan rayon produksi dalam negeri.

    “Jika dipintal dan ditenun atau dirajut di dalam negeri, kombinasi bahan ini bisa memperkuat kinerja industri TPT secara menyeluruh. Ini juga akan menekan laju impor produk jadi seperti benang, kain, dan garmen,” tambahnya.

    Saat ini, katanya, kondisi industri tekstil nasional masih belum ideal. Dalam situasi normal, Indonesia sebenarnya sudah mengimpor kapas dari AS senilai US$ 600 juta per tahun. Namun ironisnya, Indonesia justru membanjiri pasarnya dengan impor produk jadi dari China seperti benang, kain, dan garmen hingga mencapai US$ 6,5 miliar.

    “Produk-produk impor dari China ini masuk dan bersaing tidak sehat, sehingga mematikan industri dalam negeri. Akibatnya, utilisasi mesin produksi kita hanya sekitar 45%,” tulis mereka.

    Situasi paling mencolok terjadi di industri pemintalan, yang saat ini hanya mengoperasikan 4 juta dari total kapasitas terpasang sebesar 12 juta mata pintal.

    Untuk itu, API dan APSyFI mendesak pemerintah agar segera melakukan negosiasi dagang timbal balik (reciprocal) dengan AS. Mereka berharap, sebagai bagian dari kesepakatan dagang, Indonesia bisa mengimpor lebih banyak kapas dari AS sebagai trade-off, dan bukan justru terus mengimpor produk jadi dari negara lain yang merusak pasar dalam negeri.

    “Kami berharap pemerintah bisa mendorong impor bahan baku yang tidak bisa kita produksi, bukan produk jadi. Ini akan menyelamatkan industri tekstil nasional sekaligus menciptakan lapangan kerja,” tegas mereka.

    (hsy/hsy)

  • Polsek Manyar Gresik Intensifkan Patroli di Perumahan untuk Cegah Pencurian saat Mudik

    Polsek Manyar Gresik Intensifkan Patroli di Perumahan untuk Cegah Pencurian saat Mudik

    Gresik (beritajatim.com) – Untuk mengantisipasi tindak kejahatan selama masa mudik Lebaran, aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Manyar, Gresik, mengintensifkan patroli dengan menyambangi rumah-rumah warga yang ditinggal pemiliknya.

    Langkah ini dilakukan guna mencegah potensi tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), serta pencurian kendaraan bermotor (curanmor) atau yang dikenal dengan istilah 3C.

    Patroli ini tidak hanya sebatas menyisir kawasan perumahan, tetapi juga melibatkan interaksi langsung dengan petugas keamanan serta warga sekitar. Polisi memberikan imbauan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kejahatan di lingkungan mereka.

    Sejumlah kawasan perumahan yang menjadi sasaran patroli meliputi Perum Gresik Kota Baru (GKB), Pondok Permata Suci (PPS), Perum Pongangan, serta beberapa kompleks perumahan lainnya di wilayah Manyar.

    Kapolsek Manyar, AKP Dante Anan Irawanto, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga keamanan rumah-rumah kosong yang ditinggal mudik.

    “Anggota kami kami sebar ke beberapa titik perumahan dan melakukan pengecekan di rumah warga yang ditinggal mudik dalam keadaan kosong,” katanya, Jumat (4/4/2025).

    Selain itu, Kapolsek juga mengimbau warga agar segera melapor jika melihat hal mencurigakan di sekitar rumah kosong. “Melalui patroli ini diharapkan masyarakat yang masih mudik merasa nyaman saat belum kembali,” pungkas Dante.

    Langkah proaktif yang dilakukan Polsek Manyar ini diharapkan dapat meminimalisir angka kejahatan di masa mudik serta memberikan rasa aman bagi warga yang masih berada di kampung halaman. [dny/suf]

  • Ambisi Zelensky Belum Padam, Ingin Ukraina Gabung NATO meski Ditentang AS-Rusia – Halaman all

    Ambisi Zelensky Belum Padam, Ingin Ukraina Gabung NATO meski Ditentang AS-Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, masih berambisi untuk mendorong Ukraina menjadi anggota aliansi pertahanan NATO.

    Ia yakin Ukraina masih dapat mewujudkan ambisi tersebut meski pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menentang keinginan Ukraina.

    Sebelumnya, Trump mengecam Zelensky pada awal minggu ini, dengan mengatakan, “Dia ingin menjadi anggota NATO. Ya, dia tidak akan pernah menjadi anggota NATO. Dia mengerti itu.”

    Namun, Zelensky menegaskan ia belum menyerah pada ambisinya yang sudah lama untuk bergabung dengan blok yang dipimpin AS itu.

    “Anda tahu siapa yang tidak mendukung keanggotaan Ukraina di NATO sejauh ini, tetapi bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun yang akan menyingkirkan masalah ini dari meja perundingan di masa mendatang,” kata Zelensky selama pertemuan dengan para kepala komunitas teritorial Wilayah Chernihiv, Kamis (3/4/2025). 

    “Setidaknya, kita berbicara tentang fakta bahwa bahkan jika sekarang seseorang tidak ingin mendukung (Kyiv bergabung dengan NATO), kita akan melihat apa yang terjadi di masa depan,” imbuh Zelensky, seperti diberitakan Ukrinform.

    Menurut Zelensky, hingga Kyiv menjadi anggota NATO, Ukraina harus diberikan jaminan keamanan seperti NATO oleh negara-negara Barat yang mendukungnya.

    “Ukraina akan mampu mencapai perdamaian yang adil dengan Rusia, namun untuk melakukannya Ukraina harus kuat saat memasuki meja perundingan,” tegasnya.

    Utusan Kremlin: Trump Sependapat dengan Rusia, Ukraina Mustahil Gabung NATO

    Utusan Kremlin, Kirill Dmitriev, mengatakan posisi pemerintahan Trump mengenai keanggotaan Ukraina di NATO sejalan dengan pandangan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    “Saya pikir Ukraina bergabung dengan NATO, seperti yang dikatakan presiden kita, sama sekali tidak mungkin. Dan itu, menurut saya, telah diterima secara luas, termasuk oleh pemerintahan Trump,” kata Dmitriev kepada Fox News, Jumat (4/4/2025).

    “Beberapa jaminan keamanan dalam beberapa bentuk mungkin dapat diterima,” lanjutnya, setelah mengunjungi Gedung Putih pada hari Kamis.

    Ia menyatakan Putin menginginkan perdamaian permanen di Ukraina dan ia secara terbuka menyuarakan beberapa syarat untuk itu. 

    Utusan Rusia itu juga ditanya apakah Rusia akan terus melakukan agresi terhadap negara lain jika perjanjian damai mengenai Ukraina tercapai.

    “Banyak narasi palsu yang beredar, seperti kemungkinan Rusia masuk ke Eropa. Itu ide yang gila. Masalahnya, ada banyak orang gila, dan mereka membahasnya bersama-sama, sehingga menjadi seperti ‘kelompok gila’ […] Saya pikir Presiden Trump sangat realistis; dia tahu itu tidak akan terjadi,” jawabnya.

    Dalam wawancara yang sama, Dmitriev menuduh Ukraina melanggar gencatan senjata energi.

    Ia juga menyatakan Rusia tidak meminta Amerika Serikat untuk mencabut sanksi sebagai bagian dari negosiasi untuk mengakhiri perang.

    Sebelumnya, Dmitriev berada di Washington untuk berunding dengan pemerintah AS mengenai pembentukan dialog antara AS dan Rusia, dan AS telah mencabut sanksi terhadapnya atas kunjungannya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina