Blog

  • H+3 Lebaran, Volume Kendaraan di Kota Mojokerto Meningkat

    H+3 Lebaran, Volume Kendaraan di Kota Mojokerto Meningkat

    Mojokerto (beritajatim.com) – H+3 Lebaran, Kamis (3/4/2025) terpantau volume kendaraan yang masuk ke Kota Mojokerto mengalami peningkatan. Dari hasil pemantauan di Simpang Empunala terjadi peningkatan volume kendaraan khususnya roda empat dari arah utara Jembatan Gajah Mada menuju Kota Mojokerto.

    Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri didampingi Kasatgas Kamseltibcar Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Mulyani memimpin langsung pemantauan arus lalu-lintas di dua titik persimpangan. Yaitu di Simpang Empunala dan Simpang Sekarputih, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

    Sehingga Polres Mojokerto Kota melaksanakan rekayasa arus lalu-lintas yaitu dari arah utara Jembatan Gajah Mada dibelokkan ke kiri langsung menuju timur jalan Empunala. Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan di Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel mengatakan, di Simpang Sekarputih tepatnya di depan Pos Pam Sekarputih terpantau arus lalu-lintas dari arah Surabaya menuju Jombang dan sebaliknya terpantu ramai. “Arus lalu-lintas di jalur nasional ramai namun lancar,” ungkapnya.

    AKBP Daniel juga menuturkan bahwa selama pelaksanaan Operadi Ketupat Semeru 2025 di wilayah Pos Pam Sekarputih tidak pernah terjadi kecelakaan lalu-lintas. Pihaknya melaksanakan patroli dan pengaturan lalu-lintas jika di lokasi terjadi kepadatan kendaraan.

    “Kami menghimbau kepada masyarakat yang mudik untuk tetap berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu-lintas serta beristirahat di rest area maupun Pos Pelayanan Kepolisian Ops Ketupat. Polres Mojokerto Kota berkolaborasi dengan TNI dan Instansi terkait untuk menjamin keamanan, kenyamanan dan kelancaran pada Mudik Lebaran 2025,” tegasnya. [tin/but]

  • Penjelasan Kapolri Tentang Isu Jurnalis Asing Dilarang Liputan di RI

    Penjelasan Kapolri Tentang Isu Jurnalis Asing Dilarang Liputan di RI

    Bisnis.com, JAKARTA–Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akhirnya angkat bicara tentang Peraturan Kepolisian Nomor 3 Tahun 2025 yang sempat viral beberapa waktu lalu.

    Salah satu poin yang sempat viral di dalam aturan tersebut mengenai surat izin dari Polisi bagi jurnalis asing yang ingin meliput di Indonesia.

    Sigit menjelaskan bahwa aturan tersebut merupakan tindak lanjut dari revisi UU Keimigrasian Nomor 63 Tahun 2024.

    Dia menjelaskan Peraturan Kepolisian tersebut merupakan upaya preemptif dan preventif kepolisian dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terhadap WNA. 

    Bahkan, dalam pembentukan perpol ini, Sigit mengaku pihaknya telah koordinasi dengan instansi terkait.

    “Terkait dengan pernyataan wajib di aturan itu, perlu diluruskan bahwa di dalam Pasal 8 (1) disebutkan bahwa Penerbitan Surat Keterangan Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 (1) huruf b diterbikan berdasarkan permintaan penjamin,” tuturnya di Jakarta, Kamis (3/4/2024).

    Kendati demikian, kata Sigit, apabila tidak ada permintaan dari penjamin, makan surat keterangan kepolisian tidak bisa diterbitkan. Maka dari itu, kata Sigit, surat keterangan kepolisian ini tidak bersifat wajib bagi jurnalis asing.

    “Tanpa surat keterangan kepolisian, jurnalis asing tetap bisa melaksanakan tugas di Indonesia sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

    Lebih lanjut Sigit juga menjelaskan, surat keterangan kepolisian ini pada dasarnya diperuntukan bagi jurnalis asing yang membutuhkan untuk menjalankan tugas di lokasi bersinggungan dengan gangguan kamtibmas. Sebagai contoh, jika jurnalis akan melakukan kegiatan di wilayah Papua yang rawan konflik.

    “Penjamin dapat meminta SKK kepada Polri dan juga meminta perlindungan karena bertugas di wilayah konflik. Dalam penerbitan SKK yang jika diminta oleh penjamin, maka proses pengurusannya ke Polri dengan pihak penjamin, bukan WNA/jurnalis asingnya,” ujarnya.

    Diketahui, dalam pasal 3 huruf a tertuang aturan untuk mencegah dan menanggulangi ancaman terhadap keamanan sekaligus keselamatan orang asing. 

    Kemudian, aturan itu tersebut dibuat untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap WNA, seperti para jurnalis asing yang sedang bertugas di seluruh Indonesia, bahkan di daerah rawan konflik.

  • Pria Paruh Baya Diringkus Polisi Usai Cabuli Bocah SMP di Jakbar

    Pria Paruh Baya Diringkus Polisi Usai Cabuli Bocah SMP di Jakbar

    Jakarta

    Seorang pria paruh baya berinisial SO (51) di Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar) diduga melakukan perbuatan cabul terhadap siswi SMP yang masih berusia 14 tahun. Pelaku kini sudah ditangkap polisi.

    “Pelaku ini tetangga korban dan sudah tiga kali melakukan perbuatan tidak pantas terhadap korban,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada wartawan, Kamis (3/4/2025).

    Aprino mengungkapkan pelaku sudah melakukan aksi cabulnya tersengat sebanyak tiga kali sejak Desember 2024. Kejadian pertama terungkap pada Rabu (4/12/2024), saat orang tua mendapati pelaku masuk ke kamar anaknya.

    Saat diketuk, pelaku tidak membuka pintu kamar hingga burung didobrak. Pelaku sempat berpura-pura merapikan pakaian untuk menghilangkan kecurigaan.

    “Namun, setelah ditanya-tanya, korban mengaku telah menjadi korban pencabulan,” ujarnya.

    Usai melakukan aksinya tersebut, pelaku sempat menghilang dari lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Tomang Tinggi, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Namun, pada Senin (31/3) malam, pelaku berpapasan dengan korban dan ibunya.

    Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polsek Grogol Petamburan. Tersangka dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lonjakan Jumlah Pemudik Jadi Katalis Positif Konsumsi Domestik Masyarakat – Halaman all

    Lonjakan Jumlah Pemudik Jadi Katalis Positif Konsumsi Domestik Masyarakat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejumlah warga memanfaatkan libur panjang Lebaran 2025 untuk mudik berkumpul bersama keluarga hingga berwisata ke tempat-tempat hiburan.

    Momen ini menjadi ajang perputaran uang di berbagai daerah.

    Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai tingkat konsumsi domestik menjadi sangat optimal ketika memasuki momentum bulan Ramadan maupun Lebaran.

    “Itu sebenarnya sudah dibuktikan secara historical dari sebelumnya. Jadi kita lihat saja misalnya adanya peningkatan aktivitas belanja,” ucap Nafan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/4/2025).

    “Dalam tanda kutip misalnya di sejumlah kawasan wisata di daerah serta terjadi lonjakan peningkatan penumpang secara signifikan. 

    Sementara itu, dalam hal aktivitas mudik dengan menggunakan transportasi kereta api serta terjadi peningkatan arus lalu lintas kendaraan bermotor khusus yang melalui jalan tol.

    Ia mengatakan, hal ini menjadi katalis positif karena aktivitas konsumsi masyarakat secara domestik mengalami kenaikan.

    “Tentunya ini juga merupakan suatu katalis positif. Di mana aktivitas konsumsi domestik itu benar-benar mengalami optimalisasi atau mengalami peningkatan yang optimum,” paparnya.

    Dengan memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan maupun periode mudik lebaran dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Selain itu, aktivitas ini membuktikan bahwasanya denyut nadi di perekonomian negara berjalan.

    “Hemat saya ini bisa mulai menggeliat ya. Hemat saya demikian. Mudah-mudahan saja nanti akan terefleksikan di hasil kinerja ekonomi di kuartal 1 khususnya,” ujar Nafan.

    Pasalnya, Nafan menjelaskan bahwa di tahun-tahun sebelumnya, optimalisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi di kuartal kedua. 

    Sebab, pada waktu itu dinamika bulan ramadhan maupun periode lebaran efeknya terjadi di kuartal kedua.

    “Tapi, ini memang antara di kuartal 1 maupun di kuartal 2 memang seharusnya ada, bisa menghasilkan. Bisa mengalami perkembangan yang progresif kalau menurut saya dari sisi perekonomian domestik kita,” kata Nafan.

    2,1 Juta Kendaraan Keluar Jakarta

    Hingga H+2 Lebaran, tercatat lebih dari 2,1 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya, menuju berbagai destinasi di Pulau Jawa maupun Sumatera.

    Data ini diungkapkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, pada Rabu (2/4/2025).

    “Saat ini kami laporkan yang sudah keluar dari arah Jakarta baik itu ke Trans Jawa maupun Sumatera mencapai 2.167.702 kendaraan,” ujar Agus kepada wartawan.

    Dengan tingginya jumlah kendaraan yang keluar tersebut, Agus mengungkapkan bahwa Jakarta kini hanya menyisakan sekitar 0,5 persen kendaraan dari jumlah normal, menandakan berkurangnya kepadatan di ibu kota.

    Dengan berkurangnya jumlah kendaraan di Jakarta, perhatian Korlantas kini beralih ke pada arus balik Lebaran yang diperkirakan puncaknya terjadi pada 5 hingga 6 April 2025.

    Untuk menghadapi potensi kemacetan saat arus balik, Korlantas Polri telah mempersiapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas guna memastikan kelancaran perjalanan pemudik yang kembali ke Jakarta.

  • Polri Catat Angka Kecelakaan Turun selama Mudik Lebaran 2025

    Polri Catat Angka Kecelakaan Turun selama Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Polri mencatat angka kecelakaan selama mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu.

    Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso mengatakan bahwa penurunan angka kecelakaan mudik turun hingga 28% pada tahun ini. Dia mengapresiasi para pemudik yang kini mulai tertib berkendara, sehingga bisa selamat sampai tujuan.

    “Alhamdulilah jumlahnya turun hingga 28 persen ya,” tuturnya di Jakarta, Kamis (3/4)

    Selain itu dia juga mengungkapkan angka korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan 31 persen.

    Dia menjelaskan bahwa kecelakaan yang seringkali terjadi adalah akibat pengendara kendaraan lelah karena tidak berhenti di sepanjang jalan.

    Adapun kecelakaan yang melibatkan pengendara roda dua mendominasi kasus yang dicatat Polri, dengan jumlah mencapai 2.334 unit.

    “Motor hampir 2.334 kendaraan, kemudian mobil penumpang 107,” katanya.

    Dia berharap para pemudik bisa terus tertib berkendara, sehingga angka kecelakaan dan korban bisa berkurang.

    “Hal ini diharap terus berlanjut. Saya juga mengimbau masyarakat yang berkendara pada arus balik menjaga kesehatan fisik hingga kendaraannya,” ujarnya.

  • KAI Divre I Sumut tambah 640 tempat duduk kelas bisnis untuk arus balik Lebaran 2025

    KAI Divre I Sumut tambah 640 tempat duduk kelas bisnis untuk arus balik Lebaran 2025

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    KAI Divre I Sumut tambah 640 tempat duduk kelas bisnis untuk arus balik Lebaran 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 April 2025 – 17:16 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka meningkatkan layanan pada arus balik Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara menambah total 640 tempat duduk kelas bisnis untuk KA Sribilah Utama Fakultatif relasi Medan – Rantau Prapat PP. Penambahan ini berlaku pada periode 3 hingga 7 April 2025. 

    Menurut Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As’ad Habibuddin KAI Sumut menambahkan satu gerbong bisnis Sribilah Utama Fakultatif dimana hanya menyediakan kelas ekonomi dengan lima gerbong.

    ”Untuk memberikan kenyamanan lebih kepada pelanggan, kami menambahkan satu gerbong bisnis dengan kapasitas 64 penumpang pada masing-masing perjalanan KA (U58F) Sribilah Utama Fakultatif Medan – Rantau Prapat dan KA (U57F) Sribilah Utama Fakultatif Rantau Prapat – Medan. Sebelumnya, KA Sribilah Utama Fakultatif hanya menyediakan kelas ekonomi dengan lima gerbong yang masing-masing berkapasitas 106 tempat duduk,” kata Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As’ad Habibuddin.

    Calon penumpang sudah dapat memesan tiketnya melalui aplikasi Access by KAI mulai saat ini. Atau dapat juga membelinya melalui loket di stasiun mulai 3 jam sebelum keberangkatan, selama tiket masih tersedia.

    As’ad mengatakan pada Rabu, 2 April 2025, sebanyak 12.122 penumpang menggunakan kereta api di Sumatera Utara. Angka tersebut merupakan puncak volume penumpang selama masa angkutan Lebaran 2025 sementara ini. Volume penumpang baik untuk keberangkatan dari Medan maupun menuju ke arah Medan masih terpantau seimbang.

    ”Hingga saat ini belum ada tanggal tertentu yang menonjol sebagai puncak arus balik Lebaran. Namun, kami mengimbau agar calon penumpang segera memesan tiket pada tanggal alternatif jika tiket pada tanggal yang diinginkan telah habis,” kata As’ad seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Kamis (3/4). 

    Dalam 13 hari mudik Lebaran 2025, yakni dari 21 Maret hingga 2 April 2025 pukul 24.00 WIB, KAI Sumut telah memberangkatkan sebanyak 117.179 penumpang.

    Rinciannya yaitu penumpang KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP sebanyak 52.398 penumpang, KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat PP sebanyak 39.962 penumpang, KA Siantar Ekspres relasi Medan – Siantar PP sebanyak 21.169 penumpang, KA Datuk Belambangan relasi Tebing Tinggi – Lalang PP sebanyak 2.653 penumpang, dan KA Cut Meutia relasi Krueng Mane – Krueng Geukeuh PP sebanyak 997 penumpang.

    Selain itu As’ad juga menyebut bahwa selama periode 13 hari tersebut, 3 stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi adalah Stasiun Medan dengan 47.584 penumpang, disusul Stasiun Kisaran sebanyak 11.340 penumpang, dan Stasiun Rantau Prapat mencatat 10.674 penumpang.

    Sementara 3 stasiun kedatangan dengan volume penumpang tertinggi yaitu Stasiun Medan sebanyak 37.565 penumpang, Stasiun Rantau Prapat sebanyak 14.584 penumpang, dan Stasiun Kisaran sebanyak 13.330 penumpang.

    Menurut As’ad angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama dalam perjalanan mudik ataupun balik.

    KAI menetapkan masa angkutan Lebaran yaitu pada 21 Maret s.d 11 April 2025. Pantauan KAI Sumut pada 3 April 2025 pukul 10.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual pada masa angkutan Lebaran mencapai 133.528 tiket atau 76% dari total kapasitas yang telah disediakan sebanyak 176.552 tiket. Rinciannya yaitu KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP sebanyak 82.310 tiket dan KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat PP sebanyak 51.218 tiket.

    ”Kami berharap agar calon penumpang menyediakan waktu yang cukup untuk perjalanan menuju stasiun keberangkatan, agar tidak terlambat, “kata As’ad. 

    As’ad juga mengimbau kepada calon penumpang, khususnya keberangkatan Stasiun Medan untuk menggunakan layanan Face Recognition Boarding Gate. Keunggulannya, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket dan ID card. Sehingga proses boarding lebih cepat dan praktis.

    KAI Divre I Sumut sendiri juga telah memasang Free Water Station di Stasiun Medan dan Tebing Tinggi. Penumpang cukup membawa tumbler dan mengisi ulang air secara gratis. Penyediaan Face Recognition Boarding Gate dan free water station ini sebagai upaya KAI Divre I Sumut  menuju program tujuan pembangunan berkelanjutan / SDG’s.

    Untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang pada masa angkutan Lebaran, KAI Sumut mengoperasikan 2 perjalanan KA Sribilah Utama Fakultatif relasi Medan – Rantau Prapat PP setiap hari. Serta penambahan rangkaian di setiap perjalanan KA Sribilah Utama reguler relasi Medan – Rantau Prapat PP (1 kereta eksekutif + 1 kereta bisnis), KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP (1 kereta ekonomi), dan KA Siantar Ekspres relasi Medan – Siantar PP (1 kereta ekonomi).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ancol dikunjungi 167 ribu orang dalam tiga hari libur Lebaran 2025

    Ancol dikunjungi 167 ribu orang dalam tiga hari libur Lebaran 2025

    Pengunjung menaiki wahana Halilintar di Dunia Fantasi (Dufan), Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (1/4/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nym.

    Ancol dikunjungi 167 ribu orang dalam tiga hari libur Lebaran 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 03 April 2025 – 13:19 WIB

    Elshinta.com – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengungkapkan bahwa destinasi wisata keluarga di Jakarta Utara itu telah dikunjungi 167 ribu orang dalam tiga hari libur Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Sejak hari pertama Idul Fitri, Senin (31/3) hingga Rabu (2/4), tercatat sebanyak 167 ribu wisatawan telah menyambangi kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Daniel Windriatmoko di Jakarta, Kamis.

    Pada Senin (31/3) jumlah pengunjung ke destinasi wisata keluarga di utara Jakarta itu sebanyak 35.000 orang. Kemudian di hari kedua Lebaran pada Selasa (1/4) kemarin ada 60.000 orang dan Rabu (2/4) tercatat 72.000 pengunjung. Menurut dia, pengunjung menyambangi beberapa lokasi wisata seperti area pantai, Dufan, Ocean Dream Samudra, Sea World, Atlantis Water Adventure, hingga Jakarta Bird Land.

    Beragam rangkaian acara spesial telah disiapkan di seluruh unit rekreasi Ancol. Tujuannya agar pengunjung dapat menikmati dan merasakan keajaiban berwisata di Ancol. Pihaknya juga telah menerapkan sistem sentral parkir. Pengunjung yang membawa kendaraan bermotor akan langsung diarahkan ke area kantong parkir yang telah disediakan dengan kapasitas 8.500 mobil dan 18.400 motor.

    Kemudian untuk kenyamanan para pengunjung juga telah disiapkan 82 unit bus Wara Wiri yang bisa digunakan pengunjung secara gratis. Selain itu ada 15 unit Transcare khusus untuk lansia, ibu hamil dan pengunjung dengan kebutuhan khusus. Ancol juga telah menambah tenaga pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Dinas Kebakaran dan Petugas Operasional.

    Pengamanan juga dilengkapi dengan delapan pos penyelamatan, satu pos pelayanan, lima pos pengamanan, delapan unit ambulans, dua unit pemadam kebakaran dan lima mobil derek.

    “Kami berharap liburan wisata ke Ancol ini dapat menjadi momen kebersamaan yang berkesan dan tak terlupakan bagi seluruh pengunjung,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Mengais kehidupan dari rumah orang mati

    Mengais kehidupan dari rumah orang mati

    Jakarta (ANTARA) – Hijau teduh rumput kuburan, rendah perdu pepohonan, kilau hitam batu nisan dan warna-warni pakaian para peziarah terlihat sejauh mata memandang di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Pasar Baru Barat, Jakarta Pusat siang itu.

    Lebih dekat dengan para peziarah, sebagian dari mereka menangis, menabur bunga, menyiram air mawar, berdoa lalu menangis lagi. Sebagian lagi hanya duduk merenung, menatap kosong ke arah persinggahan terakhir kerabat yang mereka cintai.

    Sementara itu di sepanjang jalan yang membelah area TPU Karet Pasar Baru Barat, pedagang kaki lima dan pedagang asongan berjejer menawarkan dagangannya. Sebagian besar menjual bunga tabur dan air mawar, sebagian lagi menjual gorengan, air mineral dan masih banyak lagi.

    Jika memandang lebih jauh ke luar pagar TPU, hanya akan terlihat gedung-gedung biru menjulang tinggi, berusaha menyaingi langit Jakarta. Entah apa yang dilakukan orang-orang di dalamnya.

    Pemandangan yang tidak asing setiap kali lebaran tiba, pemandangan pekuburan di tengah jantung kota, Selasa (1/4).

    Di tengah syahdu kunjungan para peziarah, puluhan pria terlihat berlalu-lalang dari kuburan yang satu ke kuburan lain. Mereka membawa sapu lidi dengan panjang sekitar 70 sentimeter.

    Pakaian mereka lusuh lantaran bergumul dengan tanah kuburan. Setiap kali dedaunan jatuh ke kuburan tertentu, segera mereka bersihkan. Setiap orang macam tahu benar kuburan mana yang harus dibersihkan. Kuburan yang dibersihkan pun nampak berumput rapih, terawat dan tidak tumbuh liar.

    Dadang, pria paruh baya itu duduk beristirahat di bawah sebuah pohon kamboja. Ia mengenakan baju dan celana hitam yang warnanya sudah mulai memudar. Ada juga topi kupluk di kepalanya untuk menghalau terik.

    Dadang (50 tahun), seorang perawat kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Pasar Baru Barat beristirahat usai bekerja, Selasa (1/4/2025) siang. ANTARA/Risky Syukur

    Sebuah tas kecil dilintangkan ke depan dadanya. Cincin batu akik putih besar melingkar pada jari manis tangan kirinya. Demikian pun sandal jepit berwarna hitam ia pakai sebagai alas kaki.

    Di hadapannya, tepat di atas sebuah kuburan, tergeletak sapu lidi dan penggunting rumput yang digunakan Dadang untuk merawat kuburan.

    Pandangannya kosong, letih membersihkan kuburan-kuburan yang hari itu dikunjungi oleh ribuan peziarah. Ia tau pekerjaannya belum selesai lantaran hari belum gelap dan masih ada kuburan yang harus ia bersihkan. Namun, tidak ada salahnya beristirahat sejenak.

    Pria berusia 50 tahun itu berasal dari Karawang, Jawa Barat. Setiap hari Kamis, Dadang berangkat menggunakan sepeda motor dari rumahnya menuju TPU Karet Pasar Baru Barat. Kemudian pada hari Minggu, Dadang kembali pulang ke rumahnya.

    Lantaran tak ada tempat menginap di kawasan TPU, Dadang dan para perawat kuburan lainnya kerap beristirahat dan tidur di sela-sela kuburan. Jika hujan turun, mereka melipir ke parkiran TPU hanya agar tidak kebasahan.

    Dadang telah bekerja menjadi perawat kuburan sejak 1991, mulai dirinya masih bujang hingga kini Dadang punya tiga istri dan beberapa orang anak. Tak Dadang ceritakan apakah mereka tinggal serumah atau sudah pisah.

    Ia pun mengaku tidak pernah mengalami kejadian horor atau menakutkan. Bagi Dadang, kejadian di film-film horor ternyata tidak lebih horor dari pada tidak punya pekerjaan untuk menafkahi keluarganya. Demikian pun waktu istirahatnya jauh lebih berharga dari pada sekadar rasa takut.

    Pada awal-awal Dadang bekerja, pekerjaan menggali kubur juga ia lakoni, namun kini pekerjaan itu sudah diambil alih oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta. Demikian kini Dadang hanya bekerja merawat kuburan, merapikan rumput dan menyapu dedaunan gugur.

    Adapun dari ribuan kuburan di TPU Pasar Baru Barat, Dadang bersama sejumlah kawannya mengaku kebagian merawat sekitar 50-an petak kubur.

    Pekerjaan yang dilakoni Dadang mewajibkannya menginap untuk menjaga kubur-kubur yang dirawatnya. Meskipun tidak ada yang bakal mencuri batu nisan, Dadang mesti siaga lantaran ahli waris atau penyewa kuburan bisa datang kapan saja, pagi atau sore hari, sehingga kuburan harus tetap bersih.

    Biasanya Dadang akan menawari jasanya kepada ahli waris atau kerabat orang yang sudah meninggal terkait biaya perawatan. Dari satu kuburan, Dadang bisa mendapat hingga Rp35 ribu per bulan.

    Para peziarah mengunjungi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Pasar Baru Barat beristirahat usai bekerja, Selasa (1/4/2025) siang. ANTARA/Risky Syukur

    Hasil negosiasi pun kerap kali berakhir tidak seperti yang diharapkan Dadang dan kawan-kawan. Dadang mengaku kadang ada ahli waris yang pelit dan tak sudi membayar sesuai harga yang ditawarkan Dadang.

    Namun dengan sekian banyak dinamika pekerjaannya itu, Dadang tetap mampu membiayai kebutuhan hidup keluarganya.

    Entah sampai kapan fisik Dadang yang telah berusia 50 tahun itu tetap bisa bermotoran dari Karawang menuju Jakarta, lalu ke Karawang lagi, lalu ke Jakarta lagi, begitu terus.

    Jam menunjukkan pukul 14.00 WIB, hujan gerimis jatuh dari TPU Karet Pasar Baru Barat. Sebagian peziarah bertahan di kuburan kerabat mereka, sebagian lagi sontak melipir, beranjak dari area kuburan untuk mencari tempat berteduh.

    Berbeda dengan para peziarah, Dadang dan kawan-kawan malah kembali membersihkan kuburan. Entah itu cara mereka untuk mempromosikan pekerjaannya, ataukah hanya waktu ziarah yang bertepatan dengan waktu mereka bekerja.

    Sejumlah peziarah yang bermurah hati pun nampak membagikan uang kepada para perawat kuburan yang kebetulan lewat. Bentuk sederhana dari amal dan doa yang berjalan beriringan.

    Barang kali para peziarah itu berpikir bahwa mereka hanya sesekali mengunjungi makam kerabatnya, namun para perawat makam benar-benar tinggal di tempat itu.

    Hujan gerimis semakin tidak bersahabat. Para peziarah mulai meninggalkan area TPU. Namun para perawat kuburan masih di sana, kembali mengais rupiah, merawat rumah orang-orang yang sudah meninggal dunia.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • THR Lebaran yang Jadi Pelajaran Berharga untuk Anak

    THR Lebaran yang Jadi Pelajaran Berharga untuk Anak

    Jakarta: Lebaran di Uni Emirat Arab (UEA) bukan hanya soal perayaan dan kebersamaan, tetapi juga tentang tradisi unik bernama Eidiya. 
     
    Eidiya adalah uang tunjangan hari raya yang diberikan kepada anak-anak selama Idul Fitri. Mirip dengan THR di Indonesia.
     
    Eidiya tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga menjadi momen berharga bagi para orang tua untuk mengajarkan kedermawanan dan manajemen keuangan sejak dini.

    Menariknya, jumlah Eidiya yang diterima anak-anak di UEA cukup besar, berkisar antara 500 hingga 5.000 dirham (sekitar Rp2 juta hingga Rp21 juta). 
     
    Dengan jumlah uang yang tidak sedikit, para orang tua di UEA pun memanfaatkannya sebagai alat edukasi keuangan bagi anak-anak mereka.

    Mengelola Eidiya: Belanja, Investasi, dan Menabung
    Nada Al-Aleeli, seorang ibu dari Sharjah, membagikan pengalamannya dalam mengelola Eidiya untuk putrinya yang masih berusia tiga tahun.
     
    “Saya percaya bahwa saya membiarkan putri saya memilih mainan pilihannya sambil menyimpan sisa uangnya untuk investasi masa depan. Tahun ini, saya membelikannya emas,” jelas Nada.
     
    Meski anaknya masih kecil dan belum memahami konsep tabungan, Nada percaya bahwa mengenalkan nilai uang sejak dini sangatlah penting. 
     
    “Ketika anak-anak membelanjakan uang mereka sendiri, mereka akan lebih menghargai barang belanjaan mereka dan belajar pentingnya menabung,” ucap Nada.
     

    Memanfaatkan Eidiya untuk Mengajarkan Kedermawanan
    Bagi beberapa orang tua di UEA, Eidiya bukan hanya tentang membelanjakan uang, tetapi juga tentang berbagi dan belajar mengelola keuangan. 
     
    Seorang konsultan pendidikan dari Dubai, yang juga pemilik akun Motherly.ae, mengajarkan anak-anaknya konsep berbagi dengan cara sederhana.
     
    “Saya membagi Eidiya menjadi tiga bagian satu untuk amal, satu untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan, dan satu lagi untuk ditabung. Ini membantu mereka memahami keseimbangan antara menikmati, menabung, dan berbagi,” tutur Nada.
    Membangun Mindset Positif tentang Uang
    Samah AlHajeri, CEO dan pendiri Rethink Community, memiliki pandangan yang lebih luas tentang Eidiya. Menurutnya, tradisi ini bukan hanya soal memberikan uang, tetapi juga membentuk karakter anak-anak dalam memahami keuangan.
     
    “Eidiya mewakili kegembiraan, hubungan keluarga, tradisi budaya, dan semangat kedermawanan,” kata Samah.
     
    Samah juga selalu mendorong anak-anaknya untuk menikmati sebagian dari Eidiya mereka, tetapi tetap menanamkan konsep menabung dan berinvestasi. 
     
    “Kami sering berbicara tentang bagaimana uang bisa digunakan dengan bijak, baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk membantu orang lain,” imbuh Samah.
    Lebaran Jadi Momen Belajar Finansial
    Tradisi Eidiya di UEA menunjukkan bahwa Idul Fitri bisa menjadi kesempatan yang sempurna untuk mengajarkan anak-anak tentang keuangan tanpa mengurangi kebahagiaan mereka. 
     
    Dengan membimbing mereka untuk menikmati, menabung, dan berbagi, para orang tua di UEA berharap anak-anak mereka tumbuh dengan keterampilan finansial yang kuat.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bukan Cuma Aktor, Ray Sahetapy Juga Sosok yang Nasionalis dan Pengagum Bung Karno

    Bukan Cuma Aktor, Ray Sahetapy Juga Sosok yang Nasionalis dan Pengagum Bung Karno

     

    JAKARTA – Kepergian aktor kawakan Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa, 1 April malam, menjadi duka untuk banyak orang. Bukan hanya dari dunia film dan teater, tapi juga bagi mereka yang berasal dunia politik.

    Trimedya Panjaitan dan Gusti Randa adalah beberapa politikus yang datang melayat mendiang Ray Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis, 3 April.

    Trimedya yang sudah mengenal Ray Sahetapy cukup lama mengatakan, sosok almarhum bukan hanya sekedar aktor biasa. Politikus PDI Perjuangan itu menilai Ray sebagai sosok yang nasionalis.

    “Bang Ray ini enak diajak ngobrol. Dan bagi saya sendiri, Bang Ray ini nasionalis,” kata Trimedya.

    “Dia juga salah satu pengagum Bung Karno. Kalau hari-hari besar (nasional), dia kirim (pesan lewat) Whatsapp juga, kayak di Hari Proklamasi atau Hari Pemuda,” lanjutnya.

    Bagi politikus 58 tahun itu, Ray Sahetapy adalah aktor yang langka, bukan hanya serius dalam pekerjaannya sebagai insan seni, namun juga menaruh perhatian khusus kepada bangsa dan negara.

    “(Ray Sahetapy) sama kayak Roy Marten, yang menurut saya nasionalismenya cukup tinggi. Jadi, kita sangat kehilangan,” katanya.

    Trimedya juga mendoakan agar mendiang Ray diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.

    “Mudah-mudahan Bang Ray ini husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan bisa kuat menghadapi cobaan ini,” ujar Trimedya.

    “Kita udah lama lihat dia sakit, mungkin bagi Tuhan ini yang terbaik,” tandasnya.