1 Polisi Tewas Tertembak di Wajah Saat Bentrok Warga Desa di Maluku Tengah
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com –
Bentrokan antarwarga kembali pecah di Kabupaten
Maluku Tengah
, Maluku, Kamis (3/4/2025).
Kali ini bentrokan melibatkan warga Desa Sawai dan warga Dusun Rumaholat di Kecamatan Seram Utara.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, ketegangan antara warga Desa Sawai dan warga Dusun Rumaholat mulai terjadi sejak Kamis pagi.
Puncaknya pada siang harinya, kedua kelompok warga terlibat saling serang.
Akibat bentrok tersebut, dua warga dilaporkan terluka dan seorang anggota polisi bernama Husni Abdullah berpangkat Aipda tewas setelah tertembak di bagian wajah.
Selain menimbulkan korban jiwa, bentrokan tersebut juga menyebabkan rumah-rumah warga hangus dibakar.
Sejauh ini, belum diketahui pasti apa penyebab bentrokan tersebut terjadi.
Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir mengonfirmasi adanya
bentrokan warga
tersebut.
“Informasi sementara yang saya terima ada satu dari pihak polisi yang kena (korban), tapi info validnya nanti Kapolres yang sampaikan, mereka yang lebih berhak,” katanya kepada Kompas.com via telepon, Kamis sore.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Zulkarnain dan Kapolres Maluku Tengah AKBP Hardi Meladi, Dandim 1502 Masohi Letkol M Yusuf Aksa, dan sejumlah pejabat pemkab lainnya langsung bergegas menuju Desa Sawai untuk menenangkan situasi.
Mereka telah berada di Seram Utara Barat dan bertemu dengan Raja Wahai serta tokoh-tokoh yang ada di Desa Wahai.
“Dalam pertemuan tadi saya sudah sampaikan dan mengimbau agar semua menahan diri dan bisa mengambil peran untuk menenangkan situasi,” katanya.
Ia juga meminta pemerintah desa dan para tokoh dari kedua belah pihak dapat mengingatkan warganya agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang dapat membuat situasi semakin tidak terkendali.
“Kita lagi berusaha agar suasana ini bisa segera kondusif dan kami juga ingatkan kepada tokoh-tokohnya untuk mengingatkan masyarakat supaya bisa menahan diri biar situasi bisa cepat kondusif,” ungkapnya.
Adapun terkait bentrokan tersebut, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan resmi.
Kabid Humas Polda Maluku dan Kapolres Maluku Tengah yang dikonfirmasi berulang kali oleh Kompas.com juga belum merespons.
Sebelumnya bentrokan antar warga terjadi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada Senin (31/3/2025).
Bentrokan yang melibatkan warga Desa Tulehu dan Desa Tial itu menyebabkan seorang warga Tulehu tewas dan dua lainnya terluka parah.
Sedangkan seorang warga Desa Tial terluka akibat terkena tusukan benda tajam.
Adapun bentrokan kedua kelompok warga ini dipicu oleh aksi penganiayaan yang dilakukan tiga warga Tulehu terhadap seorang warga Desa Tial yang tidak terima ditegur saat melintasi Desa Tial dengan sepeda motor.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
/data/photo/2025/04/03/67ee5b93b66f3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Polisi Tewas Tertembak di Wajah Saat Bentrok Warga Desa di Maluku Tengah Regional 3 April 2025
-

Jelang Libur Lebaran Berakhir, Stasiun Gambir Masih Dipadati Penumpang yang akan Tinggalkan Jakarta – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Gambir, Jakarta Pusat terlihat ramai Kamis siang (3/4/2025). Ramainya masyarakat terlihat pada ruang tunggu keberangkatan dan area ketibaan di hall utara.
Berdasarkan manifes penumpang pada Kamis, tercatat ada 15.797 orang yang tiba di Jakarta melalui Stasiun Gambir. Jumlah ini diprediksi terus bertambah seiring perkembangan arus balik dan semakin dekatnya Hari Senin, atau hari pertama masuk kerja.
Mira (26), salah satu penumpang yang baru tiba di Stasiun Gambir menggunakan kereta api Argo Lawu, mengatakan dirinya pulang lebih cepat dari mudiknya di Yogyakarta karena perlu waktu untuk beristirahat dan menyiapkan segala sesuatu sebelum kembali masuk kerja.
Termasuk, keinginannya berkumpul lebih dulu dengan teman – temannya di Jakarta untuk berlebaran.
“Mau istirahat dulu sih yang jelas, ngumpulin energi, sama weekend main dulu sama teman,” kata Mira kepada Tribunnews.com, Kamis.
Adapun berdasarkan data di Stasiun Gambir pada Kamis, jumlah perjalanan kereta api yang terjadwal meninggalkan Jakarta sebanyak 46 perjalanan, dengan tempat duduk yang sudah terjual sebanyak 12.853 dan tiket tersedia masih 21.902 tempat duduk, tingkat okupansi sebesar 59 persen.
Salah satu penumpang yang baru hendak berangkat dari Stasiun Gambir, Adnan (35) mengatakan ia bersama istri dan satu anaknya sengaja memilih berlibur ke Jawa Tengah setelah lebaran karena tidak mau berdesak desakan di tempat wisata.
Pasalnya ia meyakini tempat wisata akan jauh lebih lengang pada saat lebaran selesai.
“Dari yang udah – udah kalau liburan pas masa lebaran tuh padet banget tempat wisatanya. Jadi sengaja pilih setelah lebaran. Kebetulan juga saya masuknya masih seminggu lagi,” ucap dia.
Melalui Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, KAI mengimbau kepada para penumpang yang hendak berangkat dari Stasiun Gambir untuk selalu memperhatikan jadwal keberangkatan dan mengikuti aturan yang berlaku.
-
/data/photo/2025/04/03/67ee5f59bdf6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mengenal Sungkem Tlompak, Tradisi Penghormatan Alam di Kaki Gunung Merbabu Yogyakarta 3 April 2025
Mengenal Sungkem Tlompak, Tradisi Penghormatan Alam di Kaki Gunung Merbabu
Tim Redaksi
MAGELANG, KOMPAS.com –
Urat leher Alip menegang ketika suara beratnya melontarkan perintah agar tidak melupakan Tlompak, mata air di kaki
Gunung Merbabu
.
Tapi, konon, itu bukan kemauan Alip untuk berbicara.
Kondisi juru kunci belik itu sudah berbeda sebelum tradisi
Sungkem Tlompak
dimulai.
Dalam perjalanan menuju mata air, Alip mesti dipapah, bahkan digendong untuk menuruni anak tangga.
Upaya untuk menjaga kesadaran pria berusia 60-an itu dilakukan dengan menyelipkan sigaret ke mulutnya, kendati sempat diisap-embuskan, tetap saja buntu dan akhirnya lemas.
Alip langsung bertenaga penuh ketika ritual Sungkem Tlompak dimulai.
“Jangan melupakan pepunden ini. Lihat saja kalau lupa,” titahnya yang merujuk Tlompak.
Dia juga mendoakan limpahan rezeki dan keselamatan hidup bagi mereka yang menghormati Tlompak.
“Mungkin kemasukan Mbah Singo Barong,” kata Sujak (72), pemimpin upacara Sungkem Tlompak, mengenai kondisi Alip, Kamis (3/4/2025).
Singo Barong, bersama Silem Dalem dan Dewi Nawang Wulan, diceritakan menjadi sosok penunggu Tlompak yang berada di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kondisi mata air terlindungi rimbunnya hutan di lereng Gunung Merbabu. Air mengalir ke sembilan saluran yang masing-masing dipercaya punya khasiat tersendiri.
Masyarakat setempat dan sekitar memuliakan Tlompak dengan segala mitos yang melingkupinya.
Sujak, bernama asli Parto Wiyoto, selalu didapuk memimpin prosesi Sungkem Tlompak yang dimulai dengan perjalanan dari Dusun Keditan, Desa Pogalan, Pakis. Dengan pelbagai sesaji, dia merapal doa-doa kepada Semesta.
Sungkem Tlompak adalah ziarah ke mata air yang bermula dari situasi paceklik pada zaman lampau. Tradisi ini biasa dilaksanakan setiap tanggal 5 Syawal atau hari kelima Idulfitri.
Akan tetapi, 5 Syawal 1446 H jatuh pada Jumat (4/4/2025) yang kegiatannya akan bertabrakan dengan salat jumat. Sehingga tahun ini Sungkem Tlompak dimajukan satu hari.
Sujak menuturkan, Sungkem Tlompak harus dilakukan karena merupakan ungkapan syukur kepada leluhur atas kehidupan yang masih berlangsung. “Kalau tidak dilakukan, terjadi tulah sarik (mala) lewat apa saja. Bisa rezeki sulit sampai kecelakaan,” ungkapnya.
Sungkem Tlompak pun tetap digelar sewaktu pandemi Covid-19 merebak. Hanya saja, dia bilang, warga yang berziarah dibatasi dan mesti memakai masker.
Di tengah prosesi tersebut, ditampilkan pula tari prajuritan bernama Campur Baur. Sebelum beraksi, para penari membasuh muka dan perlengkapan tari dengan air di Tlompak usai ritual.
Singgih Arif Kusnadi (36), warga Dusun Gejayan, mengatakan Sungkem Tlompak merupakan bentuk penghormatan atas alam. Bahkan, masyarakat pantang untuk menebang pohon di area Tlompak karena sejumlah mitos yang menyelubunginya.
Dampak baiknya masyarakat memiliki kesadaran untuk menanam pohon di lingkungan mata air, misalnya, berupa pohon beringin.
“Tradisi ini mempunyai spirit ekologis,” ucap Singgih, pemimpin kelompok kesenian rakyat di desanya bernama Padepokan Wargi Budoyo.
Sungkem Tlompak ditengarai berawal saat kondisi gagal panen serta susah cari makan yang dihadapi warga Dusun Keditan.
Masyarakat kemudian menghelat syukuran memohon kepada Semesta supaya jauh dari mala. Selain berdoa, mereka juga menggelar pentas kesenian untuk menolak bala.
Tidak ada sumber tertulis yang menyebut waktu persis kali pertama tradisi tersebut digelar. Menurut penuturan sesepuh, Sungkem Tlompak sudah digelar sejak masa kolonialisme Belanda.
Singgih menyatakan, bagi warga sekitar lebaran sesungguhnya saat berlangsungnya Sungkem Tlompak. Pasalnya, hal itu juga menjadi ajang bersilaturahmi.
“Sungkem Tlompak ini menjadikan Dusun Gejayan dan Keditan seperti keris dan warangka atau sebaliknya,” cetusnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3995760/original/096587400_1649941084-20220414-Proyeksi-Neraca-Perdagangan-Indonesia-FANANI-8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Donald Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Akankah Surplus Dagang RI Terjaga? – Page 3
Sebelumnya, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menilai bahwa kebijakan kenaikan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Donald Trump akan memberikan dampak signifikan bagi ekonomi Indonesia.
“Dampak kenaikan tarif resiprokal yang diumumkan Trump akan berdampak signifikan ke ekonomi Indonesia,” kata Bhima kepada Liputan6.com, Kamis (3/4/2025).
Meskipun ekspor Indonesia ke Amerika Serikat hanya berkontribusi sekitar 10,5% dari total ekspor non-migas, dampak lanjutan (spillover effect) terhadap ekspor negara lain cukup besar, yang dapat memicu resesi ekonomi di Indonesia pada kuartal IV-2025.
“Bukan sekedar ekspor Indonesia ke AS cuma 10,5% dari total ekspor non-migas, tapi spillover effect nya ke ekspor negara lain juga besar. Bisa picu resesi ekonomi Indonesia di kuartal IV 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bhima mengatakan, salah satu sektor yang paling terancam akibat tarif resiprokal sebesar 32% adalah industri otomotif dan elektronik.
Pada tahun 2023, total ekspor produk otomotif Indonesia ke AS mencapai USD280,4 juta atau setara Rp4,64 triliun (kurs Rp16.600/USD). Selama periode 2019-2023, rata-rata pertumbuhan ekspor otomotif ke AS mencapai 11% per tahun. Namun, dengan lonjakan tarif yang signifikan, pertumbuhan ini bisa berubah menjadi negatif.
“Dengan tarif resiprokal 32% sektor otomotif dan elektronik Indonesia diujung tanduk. Total ekspor produk otomotif Indonesia tahun 2023 ke AS USD280,4 juta setara Rp4,64 triliun (Kurs 16.600). Rata-rata 2019-2023 pertumbuhan ekspor produk otomotif ke AS 11%,” ujarnya.
-

Nissan Siap Luncurkan Mobil Listrik Murah Harga Rp 340 Jutaan, Pakai Basis Renault
Jakarta –
Nissan berencana menghadirkan mobil listrik murah berbasis Renault Twingo pada 2026. City car ramah lingkungan ini diproyeksikan dijual di bawah € 20.000 atau sekitar Rp 340 jutaan. Jika jadi meluncur, mobil ini akan menjadi salah satu EV paling terjangkau di pasaran.
Mobil listrik Nissan ini bakal bermain di segmen entry level, di bawah model Micra EV, Leaf, dan Juke EV. Kehadirannya akan memperkuat lini kendaraan listrik Nissan di pasar Eropa.
Dikutip dari berbagai sumber, mobil listrik murah Nissan ini akan memakai platform AmpR Small EV (CMF-BEV) milik Renault. Platform ini juga digunakan pada Renault 5 EV dan juga Twingo EV.
Kendati berbagi platform dengan Renault, Nissan dikabarkan akan merancang desain mobil ini secara mandiri, sesuai dengan strategi efisiensi biaya dan percepatan produksi.
Renault sendiri berencana meluncurkan Twingo EV setir kiri pada 2025. Tentu peluang menghadirkan versi setir kanan mobil ini semakin besar jika Nissan juga memproduksi model kembarannya. Di sisi lain, rencana ini juga dapat meningkatkan skala ekonomi produksi.
CEO Renault, Luca de Meo, sebelumnya sempat menyebut bahwa produksi versi setir kanan bergantung pada langkah Nissan dalam proyek ini. Jika terealisasi, bukan tidak mungkin mobil listrik murah ini juga menyasar pasar Asia, termasuk pasar Indonesia.
Kehadiran mobil listrik murah Nissan ini juga merupakan bagian restrukturisasi aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, di mana Renault memimpin pengembangan platform AmpR Small/CMF-BEV, sementara Nissan berfokus pada AmpR Medium/CMF-EV untuk model yang lebih besar.
Selain itu, Nissan kini tidak lagi diwajibkan untuk berinvestasi di Ampere, unit bisnis kendaraan listrik Renault. Renault juga mengambil alih 51% saham Nissan di perusahaan patungan mereka di India, yang diharapkan dapat membantu Nissan lebih fokus pada efisiensi biaya.
Dengan tren kendaraan listrik yang makin berkembang, mobil listrik murah Nissan ini berpotensi menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik dengan harga terjangkau.
(lua/riar)




