Blog

  • Polres Jepara Buka Angkutan Arus Balik Gratis ke Jakarta, Ini Caranya – Halaman all

    Polres Jepara Buka Angkutan Arus Balik Gratis ke Jakarta, Ini Caranya – Halaman all

    Polres Jepara membuka pendaftaran angkutan arus balik dari Jepara ke Jakarta gratis dengan bus. Berikut ini caranya.

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 14:39 WIB

    Instagram @polresjepara

    BALIK MUDIK – Foto ini diambil dari Instagram Polres Jepara pada Kamis (3/4/2025). Berikut ini informasi pendaftaran angkutan arus balik dari Jepara ke Jakarta untuk warga Jepara setelah mudik Lebaran Idulfitri 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini informasi pendaftaran peserta angkutan arus balik gratis dari Jepara ke Jakarta setelah mudik Lebaran Idulfitri 1446 H/2025.

    Program “Balik Mudik” ini diselenggarakan oleh Polres Jepara bagi warga ber-KTP Jepara yang ingin kembali ke Jakarta untuk bekerja.

    Kuota terbatas untuk 100 orang yang akan diberangkatkan menggunakan bus.

    Para pemudik akan diberangkatkan pada 5 April 2025 dengan titik kumpul di halaman Mapolres Jepara.

    Selengkapnya, simak syarat pendaftaran di bawah ini.

    Syarat Pendaftaran Balik Mudik Jepara-Jakarta

    Berusia di atas 17 tahun
    Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), diutamakan warga Jepara
    Bagi yang berusia di bawah 17 tahun wajib membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK).

    Cara Daftar

    Simpan nomor contact person 0857 2784 4994 (Brigadir Arief)
    Hubungi nomor tersebut untuk menanyakan ketersediaan kuota
    Lengkapi pendaftaran dengan menunjukkan/membawa syarat pendaftaran sesuai arahan contact person.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • AS Umumkan Kebijakan Tarif, Indef: Pemerintah RI Perlu Negosiasi Perdagangan dengan Trump – Halaman all

    AS Umumkan Kebijakan Tarif, Indef: Pemerintah RI Perlu Negosiasi Perdagangan dengan Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha Rachbini menyampaikan, pemerintah perlu melakukan negosiasi perdagangan terhadap Amerika Serikat (AS).

    Negosiasi perlu dilakukan pasca Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor yang disebutnya sebagai timbal balik atau ‘Reciprocal Tarrifs’. Tarif baru diterapkan terhadap impor yang masuk ke AS dari berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

    “Pemerintah perlu melakukan negosiasi perdagangan dengan AS dengan segera agar dapat meminimalkan atau mengurangi dampak tarif bagi produk ekspor Indonesia ke AS,” ujar Eisha saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/4/2025).

    Menurutnya, kekuatan negosiasi diplomatik menjadi sangat krusial, dalam memitigasi dampak dari perang dagang dengan AS. Selain itu, pemerintah perlu mengoptimalkan perjanjian dagang secara bilateral dan multilateral, Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), serta inisiasi perjanjian kerja sama dengan negara non-tradisional untuk mendorong ekspor produk terdampak.

    “Misalnya, produk tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan. Sehingga, pelaku ekspor dan industri terdampak dapat mengalihkan pasar ekspor,” tuturnya.

    Eisha melihat, pemerintah perlu memberikan kebijakan Insentif keuangan, subsidi, dan keringanan pajak yang dapat membantu bisnis mengatasi peningkatan biaya dan pengurangan permintaan akibat dampak tarif dan perang dagang AS.

    “Selain itu, investasi dalam kemajuan teknologi dan inovasi, peningkatan keterampilan tenaga kerja  juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, sebagai upaya dalam jangka panjang,” tuturnya.

    Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang diberikan tariff reciprocal tersebut, sebesar 32 persen, sementara China (34 persen), EU (20%), Vietnam (46%), India (26%), Jepang (24%), Thailand (36%), Malaysia (24%), Filipina (17%),Singapura (10%).

    Tariff yang diberlakukan untuk Indonesia lebih tinggi dari negara Asia lain, seperti Malaysia, Singapura, India, Filipina, dan Jepang. Dampak Tarif terhadap pasar keuangan AS, Harga saham AS turun setidaknya 3 persen, dan terdapat penurunan harga saham di pasar keuangan Jepang atau terendah dalam 8 bulan, juga pasar saham Korea Selatan terutama harga saham otomotif.

    Harga emas meningkat mencapai rekor tinggi di atas  3160 dolar AS per troy ons. Sedangkan, harga minyak dunia turun lebih dari 3 persen. Fluktuasi nilai tukar juga terjadi setelah tarif diberlakukan, Japanese Yen menguat terhadap dolar AS. Dimana Yen menjadi salah satu safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi AS.

    “Tarif yang diberlakukan AS bisa berpotensi menjadi boomerang bagi Ekonomi AS, yakni inflasi tinggi, harga barang tinggi karena tarif, dapat berdampak pada pasar tenaga kerja AS,” tuturnya.

    Bagaimana dampaknya terhadap perekonomi Indonesia?
     
    Secara rata-rata tahunan, pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara tujuan AS sebesar 10,3 persen, terbesar kedua setelah ekspor Indonesia ke China.

    Penerapan tarif pada produk-produk ekspor Indonesia ke AS, akan berdampak secara langsung, tarif tersebut akan berdampak pada penurunan ekspor Indonesia ke AS secara signifikan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan.

    Secara teori, dengan adanya penerapan tarif, maka akan terjadi trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi.

    Sehingga akan berdampak pada biaya yang tinggi bagi pelaku ekspor untuk komoditas unggulan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furniture, dan produk pertanian, dampaknya adalah melambatnya produksi, dan lapangan pekerjaan.

  • Konsisten Terapkan Prinsip ESG, BRI Raih Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A – Halaman all

    Konsisten Terapkan Prinsip ESG, BRI Raih Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dalam The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong, Rabu (19/03). Penghargaan ini menegaskan komitmen BRI dalam mendorong keuangan berkelanjutan serta memperkuat peran Indonesia dalam agenda keberlanjutan di sektor keuangan regional.

    Dalam ajang tersebut, BRI dianugerahi Best Issuer for Sustainable Finance, sebuah penghargaan yang diberikan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan berkomitmen dalam menerbitkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI sebagai salah satu pemain utama dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan.

    Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Best Social Loan atas keberhasilannya mendapatkan pinjaman sosial dari konsorsium bank internasional dengan total US$800 juta yang merupakan bagian dari upaya penghimpunan dana sebesar US$1 miliar. Dana dari pinjaman sosial ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis Perusahaan.

    “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Agustya Hendy.

    Capaian penghargaan ini sejalan dengan komitmen BRI yang secara konsisten menghadirkan produk dan layanan perbankan berkelanjutan, termasuk Green Bond, Sustainability-Linked Loans, serta berbagai instrumen pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan lainnya.

    Hingga tahun 2024, BRI telah mencatat penerbitan Green Bond sebesar Rp13,5 Triliun yang disalurkan pada proyek-proyek hijau maupun sosial. Tidak hanya itu, BRI juga menerbitkan Social Loan senilai US$800 juta, yang disalurkan pada proyek-proyek sosial.

    Dari sisi pembiayaan, hingga tahun 2024, BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL)/Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong. Sementara itu, The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025, menjadi penghargaan yang diberikan kepada institusi keuangan dan perusahaan yang menunjukkan keunggulan dalam kinerja serta komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan. 

    Penghargaan ini mencakup berbagai negara dan wilayah, termasuk Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam. Selain itu, terdapat kategori Best Deals Only yang mencakup negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.

  • Pengakuan Wanita Mati Suri dalam 24 Menit Setelah Kena Serangan Jantung

    Pengakuan Wanita Mati Suri dalam 24 Menit Setelah Kena Serangan Jantung

    Jakarta

    Seorang wanita di Spanyol, Tessa Romero (50) menceritakan pengalamannya ketika dinyatakan meninggal selama 24 menit. Ketika mengantar anaknya ke sekolah, Tessa mengalami serangan jantung mendadak.

    Ambulans baru datang setelah 24 menit. Tim medis mengatakan pada Tessa jantungnya berhenti berdetak pada selama itu. Dokter saat itu bahkan tidak sepenuhnya yakin apa yang terjadi pada Tessa.

    “Saya mendengar mereka berbicara soal infark miokard akut dan serangan jantung mendadak. Tetapi tidak ada konsensus. Kita tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi,” kata Tessa dikutip dari Daily Mail, Kamis (3/4/2025).

    Tessa mengenang detik-detik ‘kematian’ yang dialami. Ia mengaku saat itu merasakan kedamaian yang luar biasa. Ia tidak merasakan sakit fisik dan bahkan emosional untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

    Pengalaman itu membuatnya sangat lega, seolah beban berat telah terangkat dari tubuhnya. Tessa bahkan mengaku melayang di atas langit-langit ruangan tempatnya dirawat.

    “Aku bisa melihat orang datang dan pergi di klinik, dan aku bisa melihat kedua putri kecilku di ruang tunggu. Aku melihat tubuh orang terbaring di sana. Itu membingungkan karena aku tidak sadar bahwa aku telah mati,” ceritanya.

    Tessa mengaku awalnya tidak percaya dengan fenomena semacam ini. Tapi semenjak kejadian tersebut, pikirannya berubah.

    Ia yakin apa yang dialaminya bukan mimpi karena terasa begitu nyata, tapi sangat aneh.

    “Seolah-olah waktu tidak lagi bekerja dengan cara yang sama. Segala sesuatunya terasa lebih lambat, lebih padat, lebih sarat makna,” sambungnya.

    Pengalaman mati suri sudah sejak lama mengundang perhatian peneliti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otak masih berfungsi normal dalam waktu yang sangat singkat setelah jantung berhenti.

    Selain itu, otak juga masih bisa mengalami ledakan aktivitas sporadis, bahkan setelah satu jam tanpa oksigen, selama resusitasi.

    Ini menunjukkan otak mungkin masih beraktivitas beberapa saat setelah dinyatakan meninggal. Pengalaman mati suri melihat hal-hal ‘gaib’ masih terus menjadi perdebatan di antara para ahli dan terus dieksplorasi.

    Beberapa orang berteori bahwa ketika otak mengalami perubahan ini, pada dasarnya ‘rem’ sistem terlepas dan ini membuka persepsi otak terhadap pengalaman yang sangat jelas dan nyata dari memori yang tersimpan dari kehidupan yang pernah dijalani.

    (avk/naf)

  • Israel Serang Gaza Sejak Sejak Subuh, 41 Warga Tewas

    Israel Serang Gaza Sejak Sejak Subuh, 41 Warga Tewas

    Gaza

    Israel melakukan serangan di Gaza, Palestina, sejak fajar. Serangan itu sedikitnya menewaskan 41 warga Palestina.

    Dilansir Al-Jazeera, Kamis (3/4/2025), serangan Israel yang kembali terjadi di daerah kantong itu sejak 18 Maret merupakan bagian dari ‘tekanan maksimum’ terhadap apa yang mereka anggap sebagai Hamas.

    Hamas sendiri telah bersikeras kembali ke kesepakatan gencatan senjata awal. Hamas juga telah menawarkan membebaskan semua tawanan sekaligus dengan imbalan gencatan senjata permanen.

    Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang sejak 18 Maret 2025. Israel juga telah mengumumkan perluasan serangan untuk mengambilalih Gaza dan mengusir penduduk Gaza.

    Mesir dan Qatar sejauh ini berupaya menghidupkan kembali gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Pihak Hamas dikabarkan menyetujui usulan baru Mesir, namun Israel tak menyetujuinya.

    Usulan Mesir akan membuat Hamas membebaskan lima sandera, termasuk Edan Alexander, warga negara Amerika-Israel, sebagai imbalan atas gencatan senjata yang diperbarui. Usulan ini mirip dengan usulan yang diajukan beberapa minggu lalu oleh utusan khusus AS Steve Witkoff, meskipun tidak jelas apakah usulan itu juga mencakup pembebasan jenazah tambahan dari para sandera yang telah meninggal.

    Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Gaza. Serangan itu juga menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi. Blokade Israel juga mengakibatkan warga Gaza kekurangan makanan dan terancam mati kelaparan.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Antam Hari Ini, 3 April 2025: Naik Drastis, Jadi Rp1.836.000 per Gram – Halaman all

    Harga Emas Antam Hari Ini, 3 April 2025: Naik Drastis, Jadi Rp1.836.000 per Gram – Halaman all

    Harga emas hari ini, Kamis (3/4/2025), naik drastis di level Rp1.836.000 per gramnya. Simak rincian harga emas per gram berikut ini.

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 14:36 WIB

    Tribunnews/JEPRIMA

    EMAS ANTAM – Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Senin (27/5/2024). Berikut rincian harga emas Antam terbaru pada hari ini, Kamis (3/4/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Harga emas Antam hari ini, Kamis (3/4/2025), adalah Rp1.836.000 per gram.

    Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam saat ini naik drastis, sebanyak Rp17.000 per gram.

    Harga buyback emas hari ini juga mengalami perubahan, naik di level Rp1.688.000 per gram.

    Harga buyback emas Antam adalah harga yang didapatkan ketika pemegang emas Antam ingin menjualnya.

    Perlu diketahui, perhitungan harga emas tersebut, hanya berlaku di kantor pelayanan Antam Pulo Gadung, Jakarta.

    Gerai penjualan emas Antam lainnya bisa jadi mematok harga berbeda.

    Harga emas pada Kamis (3/4/2025) hari ini, dalam berbagai pecahan:

    Harga emas batangan 0,5 gram: Rp968.000
    Harga emas batangan 1 gram: Rp1.836.000
    Harga emas batangan 2 gram: Rp3.612.000
    Harga emas batangan 3 gram: Rp5.393.000
    Harga emas batangan 5 gram: Rp8.955.000
    Harga emas batangan 10 gram: Rp17.855.000
    Harga emas batangan 25 gram: Rp44.512.000
    Harga emas batangan 50 gram: Rp88.945.000
    Harga emas batangan 100 gram: Rp177.812.000
    Harga emas batangan 250 gram: Rp444.265.000
    Harga emas batangan 500 gram: Rp888.320.000
    Harga emas batangan 1.000 gram: Rp1.776.600.000

    *Harga emas menurut laman logammulia.com, dapat berubah sewaktu-waktu.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Hati-Hati Efek ‘Balas Dendam’ Makan Usai Ramadan

    Hati-Hati Efek ‘Balas Dendam’ Makan Usai Ramadan

    Jakarta

    Ramadan usai, saatnya membalas ‘dendam’. Keinginan untuk mengonsumsi banyak makanan usai ramadan merupakan hal yang umum dilakukan bagi sebagian masyarakat. Apalagi, sajian-sajian kuliner khas Idul Fitri terasa lebih istimewa saat disantap bersama keluarga. Namun, hal ini dapat memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan apabila tidak diperhatikan dengan seksama. Mengonsumsi makanan tidak pada waktu-waktu biasa dapat diindikasikan sebagai bentuk perubahan pola makan.

    Sayangnya, tidak banyak yang memahami jika perubahan pola makan secara drastis ini dapat memberi efek yang sangat berbahaya bagi tubuh. Apalagi, perubahan pola makan ini tidak disertai dengan asupan gizi yang seimbang. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pemicu munculnya potensi kanker usus besar.

    Mengutip detikHealth, risiko kanker usus besar atau kanker kolorektal meningkat di karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pola makan yang kekurangan kalsium. Dalam beberapa jurnal kesehatan, faktor ini merupakan penyebab tertinggi penyebab kanker usus besar.

    Sementara itu, menikmati hari raya Idul Fitri tidak lengkap bila tidak menyantap sajian khasnya seperti kue hingga masakan mulai dari ketupat opor dan semur daging. Banyaknya variasi makanan mendorong masyarakat untuk mengonsumsinya secara berlebihan, dibandingkan dengan pola makan saat masa puasa. Bukan hanya membuat perut ‘kaget’, konsumsi makanan berlemak dengan jumlah besar dalam waktu singkat dapat meningkatkan kadar lipid atau lemak dalam tubuh.

    Merangkum detikHealth, ada masalah lain yang mengancam dengan konsumsi makanan berlebih. Selain peningkatan kandungan lemak, darah tinggi juga perlu diperhatikan bagi masyarakat yang terlalu banyak mengonsumsi daging merah. Para ahli gizi menyebut, baik darah tinggi hingga peningkatan kadar lipid dalam tubuh dapat diatasi. Meski demikian, yang perlu diperhatikan di awal adalah penyesuaian pola makan tidak dengan tiba-tiba.

    Lalu sejauh mana perubahan pola makan secara mendadak dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan? Bagaimana strategi yang tepat untuk mengubah pola makan selesai puasa? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Masih dalam suasa lebaran, detikSore akan mengajak detikers semua untuk melihat wajah baru Taman Mini Indonesia Indah. Seperti diketahui, TMII adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi masyarakat yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Pada hari-hari tertentu, TMII selalu menyajikan berbagai hiburan bagi para pengunjungnya. Seperti pada hari raya Nyepi yang jatuh berdekatan dengan Idul Fitri lalu, sejumlah ogoh-ogoh diarak di kawasan TMII. Tidak hanya itu, Tari Ramayana juga sempat dimunculkan pada H+1 lebaran 2025.

    Seolah tak lekang oleh waktu, TMII selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Apalagi, taman wisata yang dibangun sejak puluhan tahun lalu ini telah tuntas direnovasi. Berbagai atraksi wisata mulai dari anjungan-anjungan daerah, istana boneka, hingga kereta gantung yang ikonik dapat memanjakan para pengunjung yang berdatangan.

    Secara khusus detikSore akan berbagi informasi hingga tips dan trik untuk mengunjungi taman wisata ini. Bagi detikers yang sudah kembali dari kampung halaman namun masih memiliki sisa liburan, mengunjungi TMII beberapa hari ke depan dapat menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Lalu bagaimana wajah TMII terbaru? Apa saja sajian atraksi yang dapat dinikmati di sisa liburan ini? Ikuti laporan tim detikSore selengkapnya.

    Sementara itu untuk menutup edisi kali ini, detikSore akan menghadirkan sosok penting dibalik penemuan spesies baru di Indonesia. Bersama timnya, M. Iqbal Willyanto, seorang penjelajah gua jebolan Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPALH) Setrajana Fisipol UGM berhasil menembus perut bumi di kawasan Bogor Jawa Barat. Mereka menemukan hewan unik yang mirip ikan namun tidak memiliki mata.

    Saat ini, spesies tersebut berhasil diidentifikasi dan diberi nama Barbodes Klapanunggalensis. Bagaimana proses penemuannya? Apa saja karakteristik spesies baru ini? Temui M. Iqbal Willyanto dalam Sunsetalk.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (vys/vys)

  • Pertemuan Prabowo-Megawati Simbolis karena Secara Prinsip PDI-P Dukung Pemerintah

    Pertemuan Prabowo-Megawati Simbolis karena Secara Prinsip PDI-P Dukung Pemerintah

    “Pertemuan Prabowo-Megawati Simbolis karena Secara Prinsip PDI-P Dukung Pemerintah”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat Politik Adi Prayitno berpandangan, jika pertemuan antara Presiden
    Prabowo
    Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
    PDI-P
    )
    Megawati
    Soekarnoputri terjadi maka itu hanya simbolis saja.
    Sebab, Adi berpadangan bahwa PDI-P pada prinsipnya sudah mendukung total pemerintahan Presiden Prabowo meski tidak secara resmi bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
    “Jadi pertemuan Prabowo dan Mega itu sebatas simbolis sebenarnya karena secara prinsip tanpa bertemu sekalipun PDI-P dukung total Prabowo. Di Indonesia, hal yang sifatnya simbolis dianggap penting,” kata Adi saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (3/4/2025).
    Sebagai informasi, PDI-P hingga kini belum pernah menyatakan partainya bergabung ke KIM Plus yang mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Akan tetapi, menurut Adi, sikap PDI-P sepanjang
    pemerintahan Prabowo
    ini terlihat mendukung kebijakan pemerintah.
    “Sebenarnya secara prinsip tanpa bertemu sekalipun sudah terjadi kerja sama antara PDI-P dengan Gerindra. Buktinya semua kebijakan politik Prabowo, PDI-P dukung total,” ujar Adi.
    Lebih lanjut, dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, tidak ada dampak signifikan dari
    pertemuan Prabowo dan Megawati
    untuk masyarakat.
    Pertemuan Prabowo dan Presiden ke-5 RI itu dinilai hanya penting bagi para elite negara sebagai wujud keharmonisan.
    “Untuk rakyat tidak ada, tapi pada level elite ada dampaknya. Secara simbolik kedua tokoh harmonis dan guyub,” kata Adi.
    Sebagai informasi, wacana pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto sudah sejak lama bergulir tetapi tidak kunjung terealisasi.
    Gembar-gembor isu pertemuan keduanya juga sudah muncul menjelang pelantikan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024.
    Beberapa waktu terakhir ini, wacana pertemuan Megawati dan Prabowo kembali mencuat lagi.
    Khususnya setelah anak tunggal Prabowo, Didit Hediprasetyo bersilaturahmi ke kediaman Megawati di Hari Idul Fitri 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025.
    Putri Megawati sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan pertemuan Prabowo dan ibunya akan dilakukan secepatnya.
    “Secepatnya,” ujar Puan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025).
    Hal sama juga dinyatakan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang juga ada di lokasi bersama Puan.
    Namun, Dasco enggan membeberkan tanggal pasti dari pertemuan Prabowo dan Megawati.
    “Nah itu sama-sama, sepakat, itu secepatnya. Secepatnya itu kapan, ayo kita tunggu saja,” kata Dasco.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berapa Ongkos Naik Bus Sinar Jaya yang Kursinya Mirip First Class Pesawat Terbang?

    Berapa Ongkos Naik Bus Sinar Jaya yang Kursinya Mirip First Class Pesawat Terbang?

    Jakarta

    PO Sinar Jaya baru saja memperkenalkan bus baru dengan pilihan kursi mewah layaknya first class di pesawat terbang. Berapa ya uang yang harus dikeluarkan untuk mencoba layanan ini?

    Dilihat detikOto di akun Instagram @adiputro_official, bus tingkat PO Sinar Jaya ini menggunakan bodi terbaru, Adiputro Jetbus5 SDD (Super Double Decker). Bus ini memakai menggunakan sasis premium, Mercedes-Benz O500 RSD 2445.

    Dari segi eksterior, bus ini mempunyai fascia yang dicat menggunakan warna gelap alias hitam. Sementara di bagian dalamnya, bus ini menggunakan warna dasar putih yang dikombinasi livery pelangi berbentuk jajaran genjang, khas PO Sinar Jaya.

    Aura interior bus teranyar dari PO Sinar Jaya ini juga gampang membuat kita terpana, khususnya karena kursi yang mewah di dek bawah. Ya, bus tingkat terbaru PO Sinar Jaya ini memiliki kelas utama di kabin bawah yang kemewahannya seperti first class di pesawat terbang.

    Kursi kelas utama ini memiliki bentuk yang lebar dengan kompartemen tambahan di bagian sampingnya. Kelas ini juga memiliki layanan hiburan berupa AVOD (Audio-Video On Demand), juga memiliki tatakan meja yang bisa dilipat. Selain kelas utama, di kabin bawah bus ini juga tersedia fasilitas toilet, dispenser, serta mini pantry.

    Lanjut ke bagian dek atas, ada kursi kelas konvensional dengan format 2-1. Pada kursi baris paling depan disediakan fasilitas AVOD. Sementara buat kursi-kursi baris belakang tak diberikan fasilitas tersebut. Namun masih ada dua layar televisi berukuran besar di depan dan bagian tengah.

    Rute dan Harga Tiket

    Bagi Anda yang berminat, bus tingkat terbaru PO Sinar Jaya ini akan melayani rute Kalideres-Pakis Malang dan sudah beroperasi sejak tanggal 29 Maret 2025 kemarin. Adapun harga tiketnya dijual mulai dari Rp 770 ribu hingga Rp 830 ribu.

    (lua/riar)

  • Hari Ke-4 Lebaran, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api – Halaman all

    Hari Ke-4 Lebaran, 48.823 Pemudik Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api – Halaman all

    Sebanyak 48.823 pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal pada Kamis (3/4/2025), atau hari ketiga setelah Idul Fitri.

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 14:30 WIB

    Tribunnews.com/Fersianus Waku

    STASIUN SENEN LEBARAN – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik pada Kamis (3/4/2025), atau hari keempat Lebaran 2025. Sebanyak 48.823 pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal pada Kamis (3/4/2025), atau hari ketiga setelah Idul Fitri. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 48.823 pemudik kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di daerah asal pada Kamis (3/4/2025), atau hari ketiga setelah Idul Fitri.

    “Per hari ini yang datang tanggal 3 bulan 4 (April) tadi sebanyak 48.823,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis.

    Menurut Ixfan, para penumpang turun di beberapa stasiun wilayah KAI Daop 1 Jakarta seperti Senen hingga Jatinegara.

    “Kemana saja, ada yang ke Gambir, ada yang Pasar Senen, ada yang Jatinegara, kemudian Bekasi, begitu,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, arus balik Lebaran 2025 diprediksi mulai sejak 2 April 2025. 

    “Mereka yang arus balik kita tetapkan dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 8 atau tanggal 11 April 2025,” ucap Ixfan.

    Untuk Stasiun Pasar Senen, Ixfan belum merinci secara detail. Pihaknya, kata dia, hanya bisa menyampaikan data secara keseluruhan.

    “Kita belum pilah-pilah untuk Pasar Senen dan Gambir,” ungkapnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini