Blog

  • 5 Tempat Wisata yang Masih Sepi Pengunjung setelah Libur Lebaran

    5 Tempat Wisata yang Masih Sepi Pengunjung setelah Libur Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Tempat wisata menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mengisi waktu setelah libur Lebaran, terutama bagi mereka yang ingin menjauh dari keramaian dan menikmati ketenangan alam.

    Di tengah berbagai pilihan, terdapat sejumlah tempat yang menawarkan pengalaman santai dan indah, jauh dari hiruk-pikuk pengunjung. Menikmati keindahan alam di lokasi-lokasi yang jarang terjamah dapat memberikan pengalaman yang lebih intim dan mendalam.

    Wisatawan bisa merasakan kedamaian sekaligus menjelajahi pesona alam yang ditawarkan. Dengan semakin banyaknya orang yang mencari pelarian dari kesibukan sehari-hari, mengunjungi tempat-tempat yang masih sepi menjadi pilihan yang semakin relevan.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lima rekomendasi tempat wisata yang masih sepi dan menarik untuk dikunjungi setelah libur Lebaran:

    Tempat Wisata Sepi Pengunjung

    1. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten

    Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional penting di Indonesia, yang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Destinasi ini terkenal sebagai habitat terakhir badak Jawa yang terancam punah.

    Keindahan alamnya yang masih alami, hutan hujan tropis, serta pantai-pantai yang indah menjadikannya pilihan sempurna bagi wisatawan yang mencari ketenangan.

    Para pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas seperti trekking di hutan, birdwatching, serta menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitar taman. Suasana tenang dan alami dari Taman Nasional Ujung Kulon memberikan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin merasakan kedamaian alam.

    2. Pulau Weh, Aceh

    Pulau Weh adalah pulau kecil yang terletak di ujung barat Indonesia, dikenal dengan keindahan bawah laut yang menakjubkan. Tempat ini merupakan salah satu lokasi terbaik untuk scuba diving dan snorkeling, dengan beragam biota laut yang memikat.

    Setelah libur Lebaran, kondisi sepi di Pulau Weh memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam dan aktivitas air tanpa kerumunan.

    Keberadaan penduduk lokal yang ramah menambah daya tarik pulau ini. Wisatawan dapat menemukan berbagai spot snorkeling yang menyajikan keindahan terumbu karang yang masih alami. Pulau Weh menjadi tempat ideal bagi wisatawan yang ingin merasakan ketenangan di sisi barat Indonesia.

    3. Pantai Banyu Tibo, Pacitan

    Pantai Banyu Tibo terletak di Pacitan, Jawa Timur, dan terkenal dengan keunikan fenomena air terjun yang langsung mengalir ke laut. Pesona alam dan suasana tenang di pantai ini sangat menarik bagi wisatawan, terutama pada waktu-waktu sepi.

    Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti berenang, berjemur, atau sekadar menikmati pemandangan yang menakjubkan. Pantai Banyu Tibo menawarkan suasana damai yang sangat cocok untuk relaksasi setelah keramaian liburan.

    4. Bukit Tanarara, Sumba

    Bukit Tanarara di Sumba menyuguhkan pemandangan spektakuler dari ketinggian, dengan hamparan hijau dan kebun-kebun yang memukau. Destinasi ini masih jarang terjamah oleh wisatawan, sehingga memberikan pengalaman hiking yang tenang.

    Di Bukit Tanarara, pengunjung dapat menikmati trekking dengan pemandangan memukau sepanjang perjalanan dan menjelajahi keindahan alam khas Sumba. Suasana damai di tempat ini sangat ideal bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam.

    5. Pulau Gili Noko, Bawean

    Pulau Gili Noko adalah salah satu pulau kecil yang terletak di Kepulauan Bawean, Gresik. Dengan keindahan alam yang masih terjaga, Pulau Gili Noko menjadi salah satu destinasi menarik yang sepi dan ideal untuk dikunjungi, terutama setelah masa libur Lebaran.

    Pantai-pantai di Pulau Gili Noko memiliki pasir putih yang bersih dan air laut yang jernih, ideal untuk aktivitas snorkeling. Wisatawan dapat menjelajahi keindahan bawah laut yang kaya akan kehidupan laut, seperti ikan berwarna-warni dan terumbu karang yang menakjubkan.

    Pulau Gili Noko, dengan pemandangan yang menawan dan suasana yang damai, adalah tempat sempurna untuk relaksasi dan menikmati keindahan alam tanpa terganggu oleh kerumunan orang banyak.

    Memilih untuk mengunjungi destinasi tempat wisata ini tidak hanya menawarkan pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia yang masih asri. Suasana tenang dan keindahan lokasi-lokasi ini menjadikannya ideal untuk dikunjungi setelah libur Lebaran.

  • Luhut, Budi Arie dan Pratikno Temui Jokowi Jelang 6 Bulan Pemerintahan Prabowo, Said Didu Beri Komentar Menohok

    Luhut, Budi Arie dan Pratikno Temui Jokowi Jelang 6 Bulan Pemerintahan Prabowo, Said Didu Beri Komentar Menohok

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi hingga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menemui Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kediaman kawasan Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah.

    Luhut dan Pratikno datang di hari lebaran yakni 31 Maret 2025 di jam berbeda. Di era Jokowi, Luhut sempat menduduki posisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia dan Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.

    Adapun Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara Indonesia dan Plt Sekretaris Kabinet Indonesia.

    Sedangkan Budi Arie datang besoknya 1 April 2025. Di masa Jokowi, Budi Arie pernah menduduki jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia dan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia.

    Selain ketiga tokoh nasional itu, Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo juga datang di momen hari raya lebaran itu. Di hari yang sama, Didit juga mengunjungi Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Begitu pun dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi.

    Kunjungan sejumlah tokoh nasional itu ditanggapi oleh Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu melalui cuitan di media sosial X pribadinya.

    “Tepat 20 hari menjelang 6 bulan pemerintahan Prabowo, TRIO ‘diehard’ Jokowi (LBP, Pratikno, dan Budi Arie) dipanggil/menghadap Jokowi di Solo,” tulisnya dikutip Kamis (3/4/2025).

  • Mendadak Oleng, Pengendara Motor di Ciputat Jatuh dan Tewas, Punya Riwayat Vertigo – Halaman all

    Mendadak Oleng, Pengendara Motor di Ciputat Jatuh dan Tewas, Punya Riwayat Vertigo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pengendara motor berinisial RDNS ditemukan terjatuh di Jalan Poncol, Ciputat, Tangerang Selatan, sekira pukul 08.10 WIB, Selasa (1/4/2025).

    Menurut keterangan saksi, pria tersebut menggunakan kendaraan roda dua berwarna merah dengan nomor polisi B-6409-WPI.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan jika kejadian bermula saat korban berpamitan kepada anaknya untuk mengantar keponakan di daerah Ciputat.

    Beberapa saat kemudian, saksi di lokasi melihat korban yang sedang mengendarai motor tiba-tiba oleng ke kiri dan terjatuh di jalan.  

    Dalam penuturan saksi, korban sebenarnya sempat bisa bangun dalam kondisi duduk usai terjatuh.

    “Awalnya korban masih bisa bangun dan terduduk,” ungkap Ade Ary, dalam keterangannya, Rabu (3/4/2025).

    “Kemudian para saksi yang berada di lokasi berusaha menolong korban dengan membawanya ke masjid,” paparnya

    Sayang, setelah direbahkan di lantai masjid, saksi melihat jika mata korban sudah dalam keadaan tertutup.

    “Menurut keterangan keluarga korban mempunyai sakit vertigo dan lambung,” ungkap Ade Ary.

    Jenazah korban saat itu langsung dievakuasi menggunakan ambulans dan dibawa ke rumah duka di Villa Mutiara, Ciputat, Tangerang Selatan.

    Kombes Ade Ary pun menyebut jika insiden ini ditangani oleh Polsek Ciputat Timur.

  • Indonesia Bakal Hitung Dampak Pengenaan Tarif Dagang AS ke Produk Ekspor Utama – Page 3

    Indonesia Bakal Hitung Dampak Pengenaan Tarif Dagang AS ke Produk Ekspor Utama – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) resmi telah mengenakan tarif resiprokal atau tarif timbal balik kepada Indonesia sebesar 32 persen dari basis tarif sebesar 10 persen yang diterapkan AS kepada semua negara dan tarif yang dikenakan AS saat ini. 

    Tarif resiprokal AS ini akan berlaku mulai 9 April 2025. Pengenaan tarif resiprokal AS ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS. 

    Selama ini produk ekspor utama Indonesia di pasar AS antara lain adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

    “Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia,” kata Susiwijono dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Kamis (3/4/2025).

    Selain itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas yield Surat Berharga Negara (SBN) di tengah gejolak pasar keuangan global setelah pengumuman tarif resiprokal AS.

    “Bersama Bank Indonesia, Pemerintah Indonesia juga terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan memastikan likuiditas valas tetap terjaga agar tetap mendukung kebutuhan pelaku dunia usaha serta memelihara stabilitas ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya.

    Pemerintah Telah Siapkan Strategi

    Adapun sejak awal tahun ini, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS. 

    Tim lintas kementerian dan lembaga, perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS. 

    “Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS,” ujarnya.

     

     

     

  • Peringatan untuk AS, Iran Bisa Percepat Pembuatan Rudal Nuklir: Uranium Bukan Lagi Masalah – Halaman all

    Peringatan untuk AS, Iran Bisa Percepat Pembuatan Rudal Nuklir: Uranium Bukan Lagi Masalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran dapat memperkaya uranium yang cukup hingga mencapai tingkat senjata untuk lima perangkat nuklir dalam seminggu, klaim para analis.

    Namun, kemampuan Teheran untuk membangun senjata peluncur rudal yang layak kemungkinan akan memakan waktu antara enam dan 18 bulan, menurut laporan intelijen barat.

    Menyusul ancaman dari Presiden AS Donald Trump , penasihat senior pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan bahwa Iran akan memperoleh senjata semacam itu jika diserang.

    “Kami tidak bergerak ke arah senjata [nuklir], tetapi jika Anda melakukan sesuatu yang salah dalam masalah nuklir Iran, Anda akan memaksa Iran untuk bergerak ke arah itu karena mereka harus mempertahankan diri,” kata Ali Larijani, dikutip dari The National.

    Hal itu menjadikan bulan-bulan mendatang sebagai periode krusial bagi kawasan tersebut, kata Dr. Sanam Vakil dari lembaga pemikir Chatham House di London.

    “Kita berada di tahun krisis di mana kita bisa melihat negosiasi, serangan Israel, dan persenjataan semuanya terjadi,” katanya kepada The National.

    “Ada urutan bagaimana hal ini akan terjadi. Untuk membenarkan persenjataan, harus ada serangan dan agar serangan dapat terjadi, harus ada upaya negosiasi.”

    Delapan bom, dua minggu

    Meskipun tidak ada satu pun sentrifus Iran yang memperkaya uranium hingga ke tingkat 90 persen yang mendefinisikan material kelas senjata, Iran memiliki persediaan yang diperkaya hingga 60 persen, menurut Institut Sains dan Keamanan Internasional yang berpusat di Washington.

    Dengan pengayaan lebih lanjut, bahan tersebut dapat menjadi bahan bakar “hingga lima hulu ledak nuklir dalam waktu satu minggu atau delapan hulu ledak dalam waktu dua minggu”, kata Darya Dolzikova, seorang ahli proliferasi nuklir di lembaga pemikir Rusi.

    Iran Watch, yang melacak kemampuan negara itu untuk membuat senjata nuklir, juga mengonfirmasi angka-angka itu tetapi menambahkan dalam laporan bulan lalu bahwa agar uranium dapat menimbulkan ancaman nuklir, ia harus diproses lebih lanjut menjadi komponen senjata.

    Dikatakan pula, jika Iran memilih untuk membuat senjata nuklir, “Ia dapat melakukannya di lokasi rahasia” dan bukan di lokasi yang terkenal, karena “dalam upaya membuat senjata… ada risiko terdeteksi sebelum berhasil”.

    Rudal nuklir ‘tidak diketahui’

    Sementara bahan untuk membuat bom dapat dilakukan dengan cepat, kesulitan yang lebih besar adalah membangun dan menguji bom, meletakkannya pada rudal dan menembakkannya.

    “Uranium bukan lagi masalah bagi Iran, tetapi mengembangkan senjata nuklir untuk memasukkan bahan fisil itu ke dalamnya adalah pertanyaan yang lebih besar, sesuatu yang tidak diketahui yang jauh lebih besar,” kata Jeremy Binnie, seorang analis rudal Iran di Janes, perusahaan intelijen pertahanan.

    Khorramshahr merupakan rudal yang paling mungkin digunakan karena muatannya seberat 1.800 kg akan memungkinkannya membawa perangkat nuklir sejauh 2.000 kilometer, sehingga menempatkan Tel Aviv dalam jangkauannya.

    Langkah pertama adalah membentuk uranium menjadi bola kemudian mengembangkan mekanisme pemicu untuk memulai reaksi nuklir untuk peledakan.

    “Itu sebenarnya adalah alat yang cukup rumit untuk diproduksi, karena Anda perlu membungkus bahan peledak konvensional ke rumah mekanisme pemicu,” kata Binnie.

    Iran juga perlu membangun kembali ruang uji bahan peledak karena lokasi di Parchin dihancurkan setelah perjanjian nuklir 2015.

    “Perkiraan intelijen menunjukkan bahwa Iran tidak begitu maju, dan itu akan menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan senjata nuklir yang dapat dikirim dengan sangat cepat,” imbuh Binnie.

    Perangkat itu akan membutuhkan 16 ribu kg uranium U-235 untuk satu senjata. Namun, jika Iran memilih untuk bergerak lebih cepat, mereka dapat menggunakan hulu ledak nuklir seberat 7 kg.

    Ini akan menghasilkan hasil yang hanya di bawah 16.000 ton bahan peledak konvensional yang setara dengan bom yang dijatuhkan AS di kota Hiroshima, Jepang, pada tahun 1945, menurut Iran Watch.

    “Beberapa pakar yakin bahwa Iran dapat menggunakan lebih sedikit material, dengan asumsi Iran akan menerima hasil yang lebih rendah untuk setiap senjata,” kata laporan tersebut. “Iran dapat menggunakan sedikitnya tujuh kilogram jika pengembang senjata Iran memiliki tingkat keterampilan ‘sedang’.”

    Terowongan dalam

    Ibu Dolzikova mengatakan perkiraan intelijen menyebutkan kemampuan Iran untuk memiliki rudal nuklir antara enam dan 18 bulan, yang memberikan waktu untuk merencanakan serangan sepenuhnya.

    Tetapi, Iran sangat menyadari kemungkinan serangan terhadap program nuklirnya dan telah menyebarkan serta memperkuat fasilitasnya.

    Natanz, yang terletak 225 km di selatan Teheran, merupakan situs pengayaan utama Iran dengan empat terowongan yang dibor ke dalam gunung untuk menyediakan perlindungan bawah tanah terhadap serangan udara.

    Fordow, pabrik yang diperkuat dengan kuat yang tertanam di gunung dekat Qom, adalah bekas pangkalan Korps Garda Revolusi Islam yang dibangun untuk menahan serangan.

    Sebagian besar situs lainnya dapat disebar, meskipun rentan terhadap penemuan intelijen Israel dan Amerika baik melalui sumber manusia maupun satelit dan intelijen komunikasi.

  • Didit Hediprasetyo Dinilai sebagai Kekuatan ‘Soft Politics’ Prabowo dalam Menjembatani para Elite – Halaman all

    Didit Hediprasetyo Dinilai sebagai Kekuatan ‘Soft Politics’ Prabowo dalam Menjembatani para Elite – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kunjungan Didit Hediprasetyo, putra Presiden Prabowo Subianto, ke kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025, terus menjadi sorotan publik.

    Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Dimas Oky Nugroho, menilai langkah ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan memiliki makna politik yang strategis. Menurutnya, Didit berperan sebagai aktor perantara yang membawa kekuatan “soft politics” bagi pemerintahan Prabowo.

    “Didit Hediprasetyo menjadi intermediary actor dan kekuatan ‘soft politics’ yang tak terduga yang dimiliki Presiden Prabowo dalam membangun komunikasi yang lebih tulus, informal, sekaligus strategis dalam menjahit kohesivitas secara lebih prospektif dan luas,” ujar Dimas kepada wartawan, Kamis (3/4/2025).

    Menurut Dimas, keunikan Didit terletak pada latar belakangnya sebagai profesional kreatif yang tidak terlibat langsung dalam dunia politik. Justru dari posisi tersebut, ia memiliki daya tarik tersendiri dalam lanskap politik Indonesia.

    “Meskipun bukan ‘orang politik’ dan lebih berlatar belakang profesional kreatif, Didit justru memiliki ‘bobot politik’ kuat karena bisa diterima oleh berbagai pihak, termasuk publik. Tidak semata-mata sebagai putra Prabowo dan cucu Soeharto,” tambahnya.

    Kunjungan Didit ke kediaman Megawati di Jakarta dan Jokowi di Solo dinilai sebagai langkah cerdas untuk merangkul elite politik lintas generasi dan kubu. Dimas menilai ini bisa menjadi awal perubahan paradigma dalam politik Indonesia.

    “Ini bisa menjadi pintu masuk fenomena generasi baru dalam politik Indonesia yang tidak ingin terjebak pada persoalan politik traumatik, problematik, konfliktual, yang justru berujung kebuntuan,” jelasnya.

    Analisis ini menggarisbawahi peran Didit sebagai figur yang mampu melampaui batasan-batasan politik konvensional. Dengan pendekatan yang lebih personal dan informal, ia diyakini dapat membantu ayahnya, Presiden Prabowo, membangun harmoni di tengah dinamika hubungan antar-elite yang kompleks pasca-Pilpres 2024.

    “Meski demikian, keberhasilan jangka panjang dari pendekatan ini masih akan bergantung pada langkah konkret yang diambil oleh para tokoh utama di panggung politik nasional,” kata Dimas.

    Pada Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025), Didit diketahui bertemu dengan beberapa mantan presiden. Ia sempat menghadiri acara open house bersama Prabowo dan bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Setelah itu, Didit bersilaturahmi ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, sebelum akhirnya terbang ke Solo, Jawa Tengah, untuk bertemu dengan Jokowi.

  • VIDEO: Geger! Buaya Muara Muncul di Tempat Wisata, Warga Langsung Panik!

    VIDEO: Geger! Buaya Muara Muncul di Tempat Wisata, Warga Langsung Panik!

    Warga Lampung Selatan digegerkan dengan kemunculan seekor buaya muara di lokasi Pantai Wisata Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan.

    Ringkasan

  • Natsir, sang arsitek NKRI

    Natsir, sang arsitek NKRI

    Mosi Integral telah mengembalikan Indonesia ke dalam bentuk Negara Kesatuan dan terhindar dari ancaman perpecahan dengan cara yang demokratis, konstitusional, dan terhormat.

    Jakarta (ANTARA) – 3 April 1950 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ketika itu Ketua Fraksi Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi), Mohammad Natsir Datuk Sinaro Panjang, di hadapan sidang parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Sementara Republik Indonesia Serikat (DPRS RIS) mengajukan gagasan kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Saat itu Indonesia masih berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dibagi dalam 16 negara bagian, termasuk Negara Republik Indonesia (RI) yang berpusat di Yogyakarta. Natsir, yang dijuluki oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, hij is de man (dialah orangnya) menyatakan agar Indonesia kembali ke dalam bentuk negara kesatuan karena pasca Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda pada 3 Agustus hingga 2 November 1949, kedaulatan negara Indonesia semakin tidak menentu.

    KMB memutuskan bahwa bentuk negara Indonesia adalah bukan negara kesatuan, melainkan negara federal. Negara Republik Indonesia berpusat di Yogyakarta dengan lima belas negara lain, kecuali Irian Barat, berada dalam satu negara yang bernama Republik Indonesia Serikat. Rakyat Indonesia banyak yang memahami bahwa kecuali negara Republik Indonesia, semua negara bagian RIS adalah ciptaan Belanda. Wilayah Negara Republik Indonesia sendiri saat itu meliputi pulau Sumatera, selain Sumatera Timur dan Sumatera Selatan, serta wilayah Yogyakarta.

    Adapun negara-negara bagian lain adalah Negara Dayak Besar, Negara Indonesia Timur, Negara Borneo Tenggara, Negara Borneo Timur, Negara Borneo Barat, Negara Bengkulu, Negara Biliton, Negara Riau, Negara Sumatera Timur, Negara Banjar, Negara Madura, Negara Pasundan, Negara Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur, dan Negara Jawa Tengah. Dengan demikian, Belanda berhasil menunjukkan, bahwa wilayah negara Republik Indonesia hanyalah di sebagian Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera.

    Kondisi kenegaraan seperti ini tidak hanya ditentang oleh para elit partai politik saja, tapi juga dilawan oleh seluruh rakyat Indonesia yang menganggap ini adalah cara Belanda untuk suatu saat menguasai Indonesia kembali. Terbukti setelah perundingan KMB, jalannya pemerintah RIS sangat tidak menentu dan sering muncul peristiwa politik yang seharusnya tidak terjadi.

    Di beberapa tempat di wilayah RIS terjadi unjuk rasa besar-besaran menuntut pembubaran RIS. Beberapa negara bagian menghadapi pemberontakan dan perebutan kekuasaan, antara lain pemberontakan Andi Aziz di Makassar, Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, dan peristiwa percobaan perebutan kekuasaan oleh Westerling di Bandung dan Jakarta. DPR Negara Sumatera Selatan membubarkan negaranya pada 10 Februari 1950 dengan keputusan agar pemerintah negara bagian menyerahkan kekuasaan kepada RIS.

    Negara Pasundan membubarkan diri dan memutuskan bergabung dengan negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta. Gerakan ini disusul oleh negara-negara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura. Gerakan ini begitu cepat terjadi, hingga sampai akhir Maret 1950 RIS hanya menyisakan empat negara bagian yaitu Republik Indonesia, Sumatera Timur, Kalimantan Barat dan Indonesia Timur.

    Dalam situasi yang tidak menentu ini lahirlah gagasan gemilang dari Natsir yang menyatakan bahwa penyelesaian dari gejolak yang terjadi di beberapa negara bagian adalah dengan membentuk negara kesatuan dan bukan negara federasi. Seluruh negara bagian diikutsertakan dalam penyelesaian gejolak-gejolak ini. Tidak ada negara bagian yang lebih tinggi dari negara bagian yang lain. Semua sama kedudukannya sama dalam sebuah negara kesatuan. Negara Republik Indonesia Yogyakarta juga harus dilikuidasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Natsir lahir di daerah sejuk Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Setelah dewasa, Natsir kemudian dikenal sebagai negarawan terkemuka yang tidak hanya diakui tingkat nasional namun juga internasional. Pada tanggal 10 November 2008, dalam peringatan seratus tahun kelahirannya, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasa yang diabdikan kepada negeri ini.

    Natsir yang tidak pernah mengenyam bangku kuliah, tetapi menguasai enam bahasa asing, di usia yang belia dipercaya tiga kali menjadi Menteri Penerangan dan sekali sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia.

    Begitu banyak pemikiran dan perjuangannya untuk kemajuan bangsa yang dirasakan manfaatnya oleh generasi saat ini, dan salah satu gagasan terpenting dari Natsir adalah mengembalikan Indondsia menjadi negara kesatuan yang diutarakan dalam sidang DPRS RIS, 75 tahun lalu.

    Memang tidak mudah bagi Natsir untuk mewujudkan gagasan tersebut. Ketika itu dia harus meyakinkan perwakilan dari negara bagian dan parlemen di DPRS RIS. Tokoh-tokoh dari berbagai kalangan harus dia lobi agar dapat menyetujui gagasannya, antara lain Sirajuddin Abbas dari Persatuan Tarbiyah Indonesia, Amelz dari Partai Syarikat Indonesia, I.J. Kasimo dari Partai Katholik, A.M. Tambunan dari Partai Kristen Indonesia, dan Sukirman dari Partai Komunis Indonesia.

    Pidato Natsir di DPRS RIS itu kemudian dikenal luas dengan sebutan Mosi Integral Natsir. Parlemen menerima mosi ini dan meminta pemerintah segera melakukan langkah-langkah untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Forum-forum kenegaraan yang dihadiri oleh para perwakilan negara-negara bagian dan Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei 1950 menghasilkan piagam persetujuan yang menyepakati pembentukan sebuah negara kesatuan dalam waktu yang segera.

    Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi negara ini kembali diproklamasikan menjadi NKRI. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Ir Soekarno membubarkan RIS dan memproklamasikan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai kelanjutan dari Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

    Mosi Integral telah mengembalikan Indonesia ke dalam bentuk Negara Kesatuan dan terhindar dari ancaman perpecahan dengan cara yang demokratis, konstitusional, dan terhormat. Usaha ini tentu tak terlepas dari buah upaya sosok ulama dan negarawan bernama Mohammad Natsir.

    Pada tanggal 6 Februari 1993, sang arsitek NKRI sekaligus pencetus proklamasi kedua NKRI ini wafat di Jakarta dalam usia 85 tahun. Sahabat beliau, mantan Perdana Menteri Jepang, Takeo Fukuda, dalam surat ucapan duka yang ditujukan kepada keluarga besar Pak Natsir saat itu menulis bahwa berita wafatnya Mohammad Natsir tersebut terasa lebih dahsyat dari jatuhnya bom atom di Hiroshima, karena kita kehilangan pemimpin besar dunia. Peran Natsir masih sangat diperlukan dalam mengkoordinasikan dunia yang stabil.

    *) Dr. Ir. Naufal Mahfudz, MBA, MM adalah Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Orwilsus Bogor

    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Semuel Pangerapan, Dirjen Kominfo yang Mundur Imbas PDNS Diretas

    Profil Semuel Pangerapan, Dirjen Kominfo yang Mundur Imbas PDNS Diretas

    Profil Semuel Pangerapan, Dirjen Kominfo yang Mundur Imbas PDNS Diretas

  • Melihat Suasana Pasar Seni Ancol Saat Libur Lebaran, Sunyi Ketenangan di Pusat Keramaian – Halaman all

    Melihat Suasana Pasar Seni Ancol Saat Libur Lebaran, Sunyi Ketenangan di Pusat Keramaian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah riuh pengunjung di kawasan Ancol, Pasar Seni berdiri bak oase ketenangan.

    Lorong-lorongnya sepi berhiaskan lukisan, patung, dan kerajinan tangan yang menyimpan cerita di setiap goresan.

    Meski berada di pusat keramaian, tempat ini anomali. Sekira 200 kios itu hidup segan mati tak mau, meski bisa dinikmati cuma-cuma alias gratis.

    Saat Tribunnews datang di siang hari, tepat pada hari keempat lebaran tidak ada pengunjung yang mampir ke bangunan yang sudah berdiri hampir setengah abad itu.

    KARYA SENI – Patung dan sejumlah lukisan tampak tidak terurus di Pasar Seni Ancol. Pasar Seni dan Ecopark, menjadi unit yang bisa dinikmati gratis oleh pengunjung. (Tribunnews.com/Alfarizy)

    Padahal, siang itu, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mencatat ada 37.166 pengunjung yang datang ke Ancol.

    Beberapa pengunjung hanya bersantai di halaman pasar seni yang memang rindang dan sepi, cocok untuk melepas penat dari keramaian.

    Layaknya Pasar Seni, di kios-kios tersebut tentu menawarkan nilai estetika, ekspresi, atau simbolik.

    Karya-karya dari para seniman itu hanya dipajang di kios tanpa penjagaan. Bentuknya masih apik, meski berselimut debu.

    Bahkan, ada beberapa kios yang memang sudah tidak digunakan, karya seninya pun entah dipindah kemana.

    Hanya ada 1-2 penjaga kios yang terlihat berada di lokasi siang itu. Sisanya, ratusan kios hanya dipakai tempat bermain bagi kucing.

    Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Daniel Windriatmoko, mengimbau agar para pengunjung bisa menikmati Pasar Seni dan juga Ecopark, yang menjadi ruang terbuka hijau (RTH) di area Ancol.

    “Dua area ini adalah yang paling teduh, dan ini mengapa titik parkir kami arahkan ke sana (Ecopark dan Pasar Seni),” ungkap Daniel, kepada Tribunnews.

    “Supaya para pengunjung bisa menikmati, yang habis dari pantai bisa ‘adem-adem’ di Pasar Seni dan Ecopark,” imbuhnya.