Blog

  • Data BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera 780 Jiwa, 564 Masih Hilang

    Data BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera 780 Jiwa, 564 Masih Hilang

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 780 jiwa meninggal dunia dan 564 jiwa dinyatakan hilang pada penanganan darurat banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    Penambahan jumlah korban jiwa dan orang hilang tersebut didapat dari situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), dilihat detikcom pada Kamis (4/12/2025), pukul 06.00 WIB.

    Berikut rincian korban meninggal dunia dan hilang.

    Aceh: 277 jiwa meninggal dan 193 jiwa hilangSumatera Barat: 204 jiwa meninggal dan 212 jiwa hilangSumatera Utara: 299 jiwa meninggal dan 159 jiwa hilang

    Antisipasi Risiko Penyakit di Wilayah Terdampak

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono buka-bukaan soal kondisi terkini wilayah yang terdampak bencana alam di Sumatera. Ia menyebut saat ini pihak Kemenkes sudah mengirim tim ke daerah untuk melakukan mitigasi dan evaluasi pada beberapa penyakit penting yang mungkin berdampak.

    “Ini kan sekarang yang paling penting itu mitigasi dari korban-korban yang mengalami luka yang akut. Itu ada beberapa ya, ada yang patah tulang, kita sudah kirimkan timnya ke sana,” ungkap Wamenkes ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

    Pasca bencana, beberapa penyakit seperti diare dan leptospirosis dapat meningkat. Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang dapat masuk melalui luka atau air tercemar. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa nyeri otot, demam, hingga gangguan organ.

    “Ini yang paling penting karena kejadian pasca bencana itu berkaitan dengan penyakit-penyakit seperti diare, demam, batuk pilek, ada leptospirosis, akibat kejadian banjir,” ungkap Wamenkes.

    “Ini kita terus mitigasi. Kita juga melakukan evaluasi pada mereka-mereka yang mempunyai risiko tinggi. Misalnya lansia, ibu hamil, orang yang mengalami cuci darah, orang yang pakai insulin. Ini juga terus kita evaluasi,” tandas Dante.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Respons WHO soal Musibah Banjir di Asia Termasuk di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini: Madiun dan Pacitan Berubah-ubah, Warga Diminta Waspada

    Prakiraan Cuaca Hari Ini: Madiun dan Pacitan Berubah-ubah, Warga Diminta Waspada

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Juanda merilis prakiraan cuaca untuk Kamis, 4 Desember 2025, yang menunjukkan perubahan kondisi cukup signifikan di tiga wilayah Jawa Timur, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan.

    Prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa masyarakat sebaiknya lebih waspada terhadap potensi hujan dan petir di beberapa titik.

    “Cuaca cenderung berubah cepat, terutama memasuki siang hingga malam hari. Warga kami imbau untuk menyesuaikan aktivitas agar lebih aman,” ujarnya.

    Kota Madiun

    Kota Madiun diprediksi akan mengalami kondisi cuaca yang beragam sejak pagi hari. Pada pukul 06.00 WIB, wilayah ini memulai hari dengan cerah total, memberikan suasana yang cukup nyaman untuk aktivitas outdoor. Namun, kondisi tersebut hanya berlangsung singkat karena mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, langit berubah menjadi cerah berawan.

    Memasuki pukul 13.00 WIB, Kota Madiun diperkirakan diguyur hujan ringan. Hujan ringan ini berpotensi menjadi gangguan kecil bagi pengendara, tetapi tidak menutup kemungkinan intensitasnya meningkat di beberapa titik. Pada sore hari pukul 16.00–19.00 WIB, kondisi berubah menjadi berawan, sebelum hujan petir datang pada malam hari.

    Suhu udara berkisar antara 22–30°C dengan kelembapan cukup tinggi, yakni 70–98 persen, serta kecepatan angin dari Utara mencapai 5,2 km/jam.

    Kabupaten Madiun

    Kondisi serupa juga terlihat di Kabupaten Madiun. Awal hari dimulai dengan cerah total tepat pukul 06.00 WIB, kemudian beralih menjadi cerah berawan pada pukul 07.00 WIB, dan meningkat menjadi berawan total pada pukul 10.00 WIB.

    Hujan ringan diperkirakan datang pada pukul 13.00 WIB, sebelum cuaca kembali berawan pada sore hari pukul 16.00 WIB. Pukul 19.00 WIB, potensi petir diprediksi muncul.

    “Petir kemungkinan tidak berlangsung lama, tetapi warga perlu tetap berhati-hati, terutama jika sedang berada di luar ruangan,” tutur Oky. Menjelang malam, langit kembali berawan.

    Wilayah ini memiliki suhu antara 22–29°C, kelembapan 74–97 persen, dan angin dari Utara dengan kecepatan 6,1 km/jam.

    Pacitan

    Pacitan diperkirakan mengalami kondisi yang sedikit berbeda dibandingkan Madiun. Pada pagi hari hingga pukul 07.00 WIB, wilayah ini berada dalam kondisi kabur. Setelahnya, hujan mulai turun pada pukul 10.00–13.00 WIB dengan intensitas ringan. Mulai pukul 16.00 WIB hingga malam, Pacitan akan berada dalam kondisi berawan.

    “Pacitan memiliki kelembapan yang lebih tinggi, sehingga potensi hujan tetap ada meski tidak berlangsung sepanjang hari,” tambahnya.

    Suhu udara di Pacitan berkisar antara 21–27°C, dengan angin dari Tenggara berkecepatan 6,4 km/jam, serta kelembapan mencapai 79–97 persen.

    Melihat variasi cuaca yang cukup ekstrim di beberapa wilayah, BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kondisi langit dan rutin memantau pembaruan prakiraan cuaca. Pemilik aktivitas luar ruangan juga dianjurkan membawa payung atau jas hujan untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang cepat.(mnd/ted).

  • Video Guru Besar FKUI Tuding Menkes Bikin Distribusi Dokter Tak Merata

    Video Guru Besar FKUI Tuding Menkes Bikin Distribusi Dokter Tak Merata

    Video Guru Besar FKUI Tuding Menkes Bikin Distribusi Dokter Tak Merata

  • Menko Muhaimin Kejar Target 1 Juta Peluang Lulusan SMK Bekerja di Luar Negeri

    Menko Muhaimin Kejar Target 1 Juta Peluang Lulusan SMK Bekerja di Luar Negeri

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Workshop Kepala Sekolah SMK se-Sulsel untuk Program Go Global, yang dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Hotel Claro Makassar, Rabu (3/12/2025).

    Hadir dalam acara tersebut Sekda Provinsi Sulsel Jufir Rahman dan kepala Sekolah SMK se-Sulsel.

    “Tiga poin utama yang dibahas dalam Workshop ini yakni transformasi kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar global, Penyempurnaan tata kelola pendidikan vokasi agar siap menghadapi tantangan global,” ucapnya.

    “Serta menghadirkan tokoh-tokoh dari berbagai negara untuk memberikan wawasan dan persiapan bagi lulusan SMK yang akan bekerja di luar negeri,” ucapnya.

    Sementara itu, Menko PM Muhaimin Iskandar mengatakan Cak Imin sapaan akrab Cak Imin mengatakan, ia datang ke Makassar dan beberapa provinsi lain untuk memastikan bahwa para kepala sekolah diberikan materi dan kesiapan terhadap proggram SMK Go Global ini. Sebanyak 1 juta lulusan SMK akan dikirim ke luar negeri pada 2026 mendatang.

    “SMK Go Global ini mengejar 1 juta peluang bekerja di luar negeri dengan mengadaptasi dan menyiapkan peningkatan skill agar diterima. Ini penyerapan dan persiapan bekerja di luar negeri, prioritasnya adalah Eropa, Jepang, Timur Tengah, termasuk Jerman,” ucapnya.

    Workshop ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia, khususnya lulusan SMK, untuk menghadapi tantangan global dan meraih peluang kerja di luar negeri.

  • Terobosan Medis, Pria Jerman Jadi Orang Ke-7 di Dunia yang Sembuh dari HIV

    Terobosan Medis, Pria Jerman Jadi Orang Ke-7 di Dunia yang Sembuh dari HIV

    Jakarta

    Seorang pria berusia 60 tahun di Berlin, Jerman, dinyatakan menjadi orang ke-7 di dunia yang sembuh dari HIV setelah menjalani transplantasi sel punca. Temuan ini diumumkan bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia.

    Temuan yang dipublikasikan di jurnal Nature ini dianggap membuka peluang baru terkait perluasan opsi pengobatan di masa mendatang.

    Kesembuhan pasien yang dijuluki ‘B2’ ini terjadi setelah ia menjalani terapi sel punca untuk mengobati leukemia myeloid akut (LMA) yang selama ini diidapnya. Seperti kasus-kasus sebelumnya, prosedur ini memang ditujukan untuk kanker, bukan untuk mengatasi HIV.

    Namun, hasil akhirnya kembali menunjukkan bahwa transplantasi sel punca bisa menghapus jejak virus dari tubuh pasien.

    Donor Tidak Membawa Dua Salinan Gen ‘Kebal HIV’

    Hal yang membuat kasus ini berbeda dari enam pasien sebelumnya adalah profil pendonor. Jika biasanya kesembuhan terkait dengan donot yang membawa dua salinan mutasi gen CCR5 Δ32, mutasi langka yang membuat HIV sulit masuk ke sel. Kali ini donor hanya memiliki satu salinan mutasi tersebut dan satu salinan gen normal.

    Selama ini, satu salinan CCR5 Δ32 dianggap tidak cukup memberikan perlindungan penuh. Sehingga, temuan ini memunculkan harapan bahwa lebih banyak pasien dapat berpotensi diselamatkan lewat pendekatan serupa.

    Ini mengingat jumlah orang dengan satu salinan mutasi tersebut jauh lebih banyak daripada yang memiliki dua salinan.

    Selama 6 Tahun Tanpa Obat, HIV Tak Terdeteksi

    Dikutip dari IFL Science, pasien B2 didiagnosis HIV pada 2009 dan menjalani pengobatan LMA pada 2015. Setelah menjalani transplantasi sel punca, ia menghentikan terapi antiretroviral.

    Sekitar enam tahun kemudian, pemeriksaan menunjukkan tidak ada jejak virus HIV yang tersisa di tubuhnya. Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa hasil ini masih harus ditafsirkan dengan hati-hati.

    Pasien B2 sendiri memiliki satu salinan mutasi CCR5 Δ32, sehingga belum jelas apakah efek kesembuhannya benar-benar berasal dari donor atau mekanisme lain yang belum dipahami.

    Kasus sebelumnya juga menunjukkan bahwa kesembuhan bisa terjadi, meski donor tidak memiliki mutasi CCR5 Δ32 sama sekali.

    Meskipun hasil ini menjadi kabar baik, para ahli mengingatkan bahwa transplantasi sel punca tetap bukan opsi terapi untuk sebagian besar pasien HIV. Prosedur ini mahal, berisiko tinggi, dan umumnya hanya dilakukan pada pasien yang juga membutuhkan pengobatan kanker.

    Terapi antiretroviral tetap menjadi standar pengobatan yang paling aman dan efektif untuk mayoritas ODHA atau orang dengan HIV-AIDS.

    Temuan kesembuhan pasien B2 dipublikasikan di jurnal Nature, bersama dua studi lain yang menyoroti perkembangan terapi HIV. Salah satunya menguji imunoterapi kombinasi pada 10 pasien HIV.

    Sebanyak tujuh pasien di antaranya menunjukkan kadar virus tetap rendah, meski menghentikan antiretroviral dan belum mencapai tahap ‘sembuh’.

    Studi ketiga memberikan petunjuk faktor-faktor yang dapat membuat imunoterapi kombinasi lebih efektif di masa depan.

    Menurut para peneliti, kasus pasien B2 menjadi tonggak penting dalam riset HIV dan membuka peluang baru eksplorasi terapi. Meski para ahli menekankan bahwa jalan menuju pengobatan yang dapat diakses luas masih panjang.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Update Cuaca 4 Desember 2025: Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Update Cuaca 4 Desember 2025: Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Tiga wilayah di Jawa Timur yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, diprediksi akan mengalami perubahan cuaca yang cukup bervariasi pada Kamis, 4 Desember 2025.

    Informasi ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, yang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan hingga petir di beberapa titik.

    “Pola cuaca esok hari cenderung berubah-ubah, jadi masyarakat perlu mempersiapkan diri saat beraktivitas,” tuturnya.

    Ngawi akan memulai hari dengan kondisi cerah berawan sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Namun, cuaca berubah ketika hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 13.00 WIB. Sore harinya, langit kembali dipenuhi awan dari pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.

    Potensi petir diprediksi muncul pada pukul 22.00 WIB, sehingga warga diimbau berhati-hati, terutama mereka yang masih beraktivitas di luar rumah. Suhu harian Ngawi berada di rentang 23–30°C, dengan angin dari Barat Laut sekitar 10,6 km/jam, serta kelembapan mencapai 69–97%.

    Magetan membuka hari dengan kondisi kabut yang berpotensi mengganggu jarak pandang masyarakat. Pada pukul 10.00 WIB, cuaca berubah menjadi berawan, sebelum turun hujan ringan pada pukul 13.00 WIB.

    Kondisi ini tak berlangsung lama, sebab langit kembali berawan pada sore hingga awal malam. Menjelang pukul 22.00 WIB, Magetan diperkirakan mengalami petir.

    “Meski tidak terjadi hujan lebat, petir tetap menjadi ancaman yang perlu diantisipasi, terutama bagi pengendara motor,” jelas Oky.

    Suhu wilayah ini lebih sejuk, berkisar 22–27°C, dengan angin dari arah Selatan sekitar 10 km/jam, serta kelembapan di angka 72–91%.

    Ponorogo akan menikmati pagi yang cerah berawan sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Namun, cuaca berubah total pada pukul 13.00 WIB, ketika wilayah ini menjadi berawan penuh hingga 16.00 WIB.

    Memasuki malam hari, potensi petir muncul mulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Kondisi ini harus diperhatikan oleh warga yang masih berkegiatan pada waktu tersebut.

    “Segera cari tempat berteduh jika melihat kilatan petir, jangan bertahan di area terbuka,” ujar Oky mengingatkan.

    Ponorogo mencatat suhu antara 23–29°C, angin dari Tenggara sekitar 9,8 km/jam, serta kelembapan tinggi di angka 70–97%.

    Dengan cuaca yang berubah-ubah di tiga wilayah ini, masyarakat disarankan mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan, sekaligus menghindari aktivitas berisiko saat petir muncul.

    “Pantau informasi cuaca secara berkala agar aktivitas Anda tetap aman dan nyaman sepanjang hari,” pungkas Oky. (mnd/ted)

  • Gibran Terbang ke Sumatera Tinjau Lokasi Terdampak Bencana

    Gibran Terbang ke Sumatera Tinjau Lokasi Terdampak Bencana

    Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming bertolak ke Sumatera pagi ini. Gibran akan meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

    Gibran terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma. Turut mendampingi Gibran, Wamendagri Bima Arya dan Wakil Kepala BP BUMN Aminuddin Ma’ruf.

  • 7
                    
                        Tangis dan Maaf Ibu Penjarah Rumah Uya Kuya: Maafkan Pak, Anak Saya 3 Bulan Enggak Pulang
                        Megapolitan

    7 Tangis dan Maaf Ibu Penjarah Rumah Uya Kuya: Maafkan Pak, Anak Saya 3 Bulan Enggak Pulang Megapolitan

    Tangis dan Maaf Ibu Penjarah Rumah Uya Kuya: Maafkan Pak, Anak Saya 3 Bulan Enggak Pulang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Suasana haru mewarnai sidang kasus penjarahan rumah milik politikus PAN, Surya Utama atau Uya Kuya, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).
    Usai memberikan keterangan sebagai saksi, Uya Kuya didatangi beberapa anggota keluarga para terdakwa yang telah menunggunya di luar ruang sidang.
    Ibu dari salah satu terdakwa menghampiri Uya Kuya sambil menangis dan memohon maaf atas peristiwa yang menimpa sang pesohor.
    “Maafin ya, Pak. Maafkan, anak saya sudah tiga bulan enggak pulang,” ucap salah satu keluarga sembari memegang tangan Uya Kuya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu.
    Uya Kuya terlihat berusaha menenangkan keluarga tersebut. Ia mengatakan bahwa sejak awal sudah memaafkan para terdakwa, tetapi proses hukum tetap menjadi kewenangan aparat.
    “Ibu dengarkan saya, saya sudah maafkan dari awal, selanjutnya biar pihak berwenang, kalau keringanan bukan wewenang saya,” jawab Uya Kuya.
    Sebelum sidang ditutup, suasana ruang persidangan sempat berubah haru ketika keempat terdakwa kasus penjarahan meminta maaf secara langsung di hadapan majelis hakim. Mereka adalah Dimas Dwiki, Reval Ahmad, Anisa, dan Warda Wahdatullah.
    Momen itu terjadi setelah majelis hakim yang dipimpin Immanuel menanyakan kepada Uya Kuya soal kesediaannya menerima permintaan maaf para terdakwa.
    “Saudara Surya Utama, atau Saudara Uya Kuya ya. Ini kesempatan pertama saudara di persidangan ini. Saya hanya ingin merespons apa yang saudara katakan tadi, bahwa secara kemanusiaan saudara sudah memaafkan mereka. Biarlah hukum yang akan menyelesaikan masalah ini,” ujar Hakim Immanuel.
    Hakim kemudian kembali memastikan apakah Uya bersedia menerima permintaan maaf tersebut.
    “Jika keempat orang ini hari ini ingin meminta maaf secara pribadi kepada saudara dari sisi kemanusiaan, saudara bersedia menerima maaf dan salamnya?” tanya Hakim.
    “Intinya, Yang Mulia, sebelum mereka meminta maaf pun saya sudah memaafkan mereka,” kata Uya.
    Uya Kuya kemudian diminta maju bersama dua saksi lainnya, yaitu Riziansyah dan Abdurahman. Majelis hakim meminta Uya dan para saksi berdiri di depan ruang sidang untuk menerima permohonan maaf.
    “Silakan. Kita anggap sama-sama sebagai korban. Yang mau meminta maaf secara pribadi, silakan,” ucap hakim ketua.
    Uya Kuya menyebut bahwa mertua serta kucing-kucing peliharaannya masih tinggal di rumah kontrakan setelah rumahnya dijarah oleh sekelompok orang tidak dikenal.
    “Mertua saya sampai sekarang masih ngontrak rumah. Kontrakan rumah. Kucing-kucing saya juga masih saya kontrakan rumah juga khusus, gitu kan,” ucap Uya.
    Uya memastikan akan segera merenovasi rumahnya yang rusak akibat penjarahan tersebut.
    “Ya saya renovasi lah saya, karena berantakan sekali ya. Dan ya mungkin akan dilakukan renovasi sudah mulai minggu-minggu ini lah ya,” imbuh dia.
    Gregorius, pengacara Anisa, membantah kliennya terlibat dalam aksi penjarahan tersebut.
    Ia mengeklaim bahwa saat kejadian, Anisa hanya datang untuk merekam dan membantu mengangkat televisi yang diduga milik Uya Kuya.
    “Dia hadir di situ hanya untuk merekam terjadinya kerusuhan, diajak oleh teman, dan tidak tahu-menahu bahwa TV yang dia minta bantuan untuk diangkat itu, itu adalah barang curian,” ucap Gregorius
    Gregorius juga membantah bahwa kliennya ikut terprovokasi oleh kelompok tertentu untuk melakukan aksi penjarahan di
    rumah Uya Kuya
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Hidrasi di Balik Tren Estetik ke Mana-mana Bawa Tumbler

    Fakta Hidrasi di Balik Tren Estetik ke Mana-mana Bawa Tumbler

    Jakarta

    Tumbler atau tempat minum kekinian telah menjadi bagian dari gaya hidup modern pada Gen Z. Mudah sekali menemukan seseorang menenteng-nenteng tumbler estetik ke manapun mereka pergi, baik ke tempat kerja maupun tempat umum.

    Jenis dan modelnya makin beragam, dan umumnya punya fitur insulasi yang membedakannya dari botol minum biasa. Fitur ini juga yang menjaga temperatur air minum selalu terjaga, baik selalu dingin atau selalu panas.

    Di samping harganya yang semakin bervariasi, tren membawa-bawa tumbler mungkin menunjukkan adanya kesadaran tentang hidrasi atau menjaga kebutuhan cairan tubuh.

    Kebutuhan Hidrasi Harian

    Kebutuhan cairan tubuh sangat penting karena sekitar 70 persen komposisi tubuh kita terdiri dari cairan. Cairan berperan dalam hampir semua proses vital, mulai dari mengatur suhu tubuh, mengantar nutrisi, menjaga fungsi ginjal, hingga membantu kerja otot. Karena itu, minum cukup setiap hari bukan sekadar anjuran, tetapi kebutuhan biologis yang wajib dipenuhi.

    Soal berapa banyak yang harus diminum, ada beberapa acuan yang sering digunakan. Menurut Pedoman Gizi Seimbang, kebutuhan cairan orang dewasa rata-rata adalah 2 liter atau setara 8 gelas per hari. Ada pula pendekatan lain yang menyebutkan bahwa kebutuhan cairan dapat mengikuti kebutuhan kalori harian, yaitu 1 kalori sama dengan 1 ml air. Selain itu, acuan dari Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 juga memuat rekomendasi kebutuhan cairan berdasarkan kelompok usia dan kebutuhan energi, sehingga bisa menjadi panduan yang lebih terukur.

    Setiap orang tentu punya kebutuhan berbeda tergantung aktivitas, pola makan, dan kondisi kesehatan. Mereka yang banyak bergerak, bekerja di luar ruangan, tinggal di area panas, atau sedang sakit biasanya perlu lebih banyak cairan.

    Dengan angka kebutuhan cairan yang mesti dipenuhi, membawa tumbler memang terasa membantu karena membuat target cairan harian lebih mudah dicapai. Terutama bagi pekerja kantor, mahasiswa, atau orang yang sering lupa minum saat sibuk. Apalagi saat ini tersedia tumbler dengan berbagai ukuran dari 500 ml, 750 ml, 1000 ml, dan bahkan lebih besar lagi. Semakin besar ukuran tumbler biasanya memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan cairan karena tidak perlu berulang kali mengisi air.

    Fitur Insulasi

    Tumbler modern dikenal juga dengan istilah insulated water bottle, karena memang dilengkapi fitur insulasi yang bisa menjaga air tetap panas atau tetap dingin selama berjam-jam. Ini sering jadi alasan orang memilih tumbler dibanding botol plastik biasa. Sebenarnya, apakah minum air panas atau dingin punya efek tertentu pada tubuh?

    Manfaat Minum Air Dingin

    Minum air dingin terasa segar, terutama setelah olahraga atau berada di luar ruangan. Air dingin membantu tubuh turun suhu lebih cepat. Di sisi lain, beberapa orang mengalami sensasi tidak nyaman seperti perut kembung atau nyeri kepala saat menenggak air terlalu dingin. Orang dengan keluhan tertentu seperti migrain atau sensitivitas gigi juga perlu lebih berhati-hati.

    Manfaat Minum Air Panas

    Air panas memberi sensasi relaks, terutama setelah makan atau saat cuaca dingin. Air hangat dapat membantu membuat tubuh lebih nyaman, dan ada orang yang merasa lebih mudah menelan air saat hangat. Namun minuman yang terlalu panas bisa mengiritasi mulut dan tenggorokan. Suhu ideal untuk diminum berada pada tingkat hangat yaitu dibawah 50 derajat celcius.

    Secara keseluruhan, pilihan suhu air kembali pada kebutuhan dan toleransi masing-masing. Selama kebutuhan cairan terpenuhi dan suhu tidak ekstrem, tubuh tetap mendapat manfaat hidrasi.

    Apakah Harus Air Putih?

    Tidak semua yang membawa tumbler berisi air putih, ada juga yang terbiasa membawa minuman favorit dari rumah. Banyak yang mengisi tumbler dengan kopi, matcha, teh susu, susu berperisa, dan minuman rasa lain. Ini praktis sekaligus menghemat pengeluaran harian. Namun, tetap ada hal yang perlu diperhatikan.

    Kopi dan Teh mengandung kafein yang memiliki efek diuretik (mengeluarkan urine) ringan dan dorongan energi. Pada pecinta kopi yang minum dalam jumlah wajar, efek diuretik biasanya tidak signifikan. Kopi dan teh tetap menyumbang cairan, meskipun tidak seoptimal air putih.

    Minuman kekinian memberi energi dan dapat menambah cairan, tetapi kandungan gulanya cukup tinggi. Gula yang berlebihan dapat membuat seseorang cepat haus sehingga hidrasi tetap perlu dipenuhi dengan air putih. Kelebihan mengonsumsi gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

    Tips Isi Tumbler Agar Hidrasi Optimal

    Beberapa tips agar hidrasi lebih optimal:

    Prioritaskan air putih. Minuman selain air tetap diperbolehkan, tetapi air putih sebaiknya memenuhi porsi terbesar.Gunakan infused water bila ingin ada rasa ringan. Potongan lemon, jeruk, mint, atau stroberi memberikan variasi rasa tanpa menambah gula berlebih.Buat jadwal minum sederhana. Misalnya minum satu tumbler 500 ml sebelum jam 12 siang dan satu tumbler 500 ml sisanya sebelum sore. Sesuaikan dengan ukuran tumblerPerhatikan kebersihan tumbler. Tumbler dengan isi minuman manis perlu dicuci lebih sering agar tidak menimbulkan bau atau pertumbuhan bakteri.Pastikan tidak memaksakan minum terlalu banyak sekaligus. Minum air terlalu berlebihan dalam waktu singkat juga tidak sehat. Ketika cairan masuk terlalu cepat, kadar natrium dalam darah dapat ikut turun sehingga tubuh kehilangan keseimbangannya.@detikhealth_official

    Siapa yang juga mikir makin banyak air mutih makin sehat? Minum air putih emang sehat sih tapi jangan sampai berlebihan ya! Hayo udah minum air berapa gelas perhari?🤔 #AirPutih #Minum #TipsKesehatan #FaktaSehat #GayaHidupSehat #PusKesNet #DetikHealth

    ♬ Funny – Gold-Tiger

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Cara Mudah Ketahui Kulit Dehidrasi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Tumbler Estetik Penangkal Dehidrasi

    4 Konten

    Tren ke mana-mana bawa tumbler bukan hanya soal gaya hidup. Kebutuhan cairan tubuh jadi lebih tercukupi berkat botol minum insulated yang menjaga air minum senantiasa segar.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Bagaimana Cara Membuat Masyarakat Makin Waspada terhadap Bencana?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Desember 2025

    Bagaimana Cara Membuat Masyarakat Makin Waspada terhadap Bencana? Nasional 4 Desember 2025

    Bagaimana Cara Membuat Masyarakat Makin Waspada terhadap Bencana?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir bandang Sumatera menyentak Indonesia, perlu ada peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana alam.
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa masa depan pembangunan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari ketangguhan menghadapi bencana.
    “Urusan bencana adalah urusan kita semua. Kita harus tangguh, bukan hanya manusianya, tapi juga alamnya, perusahaannya, masyarakatnya,” kata Pratikno di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
    Ia menyebutkan bahwa apa yang sedang terjadi di sejumlah provinsi saat ini menjadi pengingat bahwa bencana bukan hanya peristiwa alam semata, melainkan peristiwa sosial yang berdampak luas.
    Ribuan warga terdampak, akses jalan terputus, suplai beras dan logistik terganggu, hingga air bersih sulit didapat.
    Pratikno menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix, yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat sipil. Model kolaborasi ini, menurutnya, menjadi fondasi untuk membangun ketangguhan nasional dalam menghadapi bencana yang semakin kompleks.
    “Pemerintah butuh masukan, butuh dukungan, butuh kolaborasi. Kita harus sekuat tenaga mencegah bencana. Kalau bencana tidak bisa dihindari, kita harus punya mitigasi yang kuat,” jelas dia.
    “Kita perlu kapasitas tanggap darurat yang kuat, dan kapasitas rehabilitasi serta rekonstruksi yang kuat,” jelasnya.
    Ia menambahkan bahwa interaksi antara berbagai pihak tidak boleh terjadi hanya satu kali dalam setahun, tapi harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkuat kesiapsiagaan bangsa menghadapi ancaman bencana.?
    “Ini kerjaan kita bersama, bukan hanya pemerintah. Kami terus menerima masukan dari berbagai pihak untuk memperkokoh ketangguhan kita,” ujar Pratikno.
    Terkait bagaimana membangun kewaspadaan atau
    awareness
    masyarakat, Pratikno menilai Indonesia memiliki banyak instrumen sosial yang dapat digerakkan. Salah satunya adalah lembaga pendidikan, yang ada di hampir semua desa.
    Sekolah, katanya, dapat menjadi pusat edukasi kebencanaan yang efektif karena mampu menjangkau generasi muda dan komunitas lokal.
    Selain itu, ia menyoroti peran besar lembaga keagamaan, yang memiliki jaringan luas dan kedekatan langsung dengan masyarakat.
    “Lembaga keagamaan ada di seluruh Indonesia. Mereka memiliki forum, struktur, dan komunitas yang bisa menjadi mitra dalam membangun pemahaman kebencanaan,” jelasnya.
    Forum-forum masyarakat lainnya, baik formal maupun informal juga disebut dapat berfungsi sebagai saluran edukasi dan mobilisasi. Dengan pendekatan multisektor inilah, Pratikno berharap ketangguhan masyarakat dapat ditingkatkan.
    “Kami mengajak semua pihak untuk membangun masyarakat tangguh. Tidak cukup hanya pemerintah yang tangguh, tetapi masyarakat juga harus tangguh. Infrastruktur kita juga harus tangguh,” tegasnya.
    Untuk meningkatkan kewaspadaan publik, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, memastikan pihaknya juga memperkuat aksesibilitas informasi cuaca dan iklim melalui berbagai kanal komunikasi.
    Peringatan dini berbasis dampak terus ditingkatkan kualitasnya agar masyarakat tidak hanya mengetahui potensi cuaca berbahaya, tetapi juga memahami kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan.
    “Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, BMKG memperkuat penyampaian informasi cuaca dan iklim yang mudah diakses, meningkatkan kualitas peringatan dini berbasis dampak, serta memperluas edukasi publik melalui berbagai program literasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait,” ungkap dia kepada
    Kompas.com
    , Rabu (3/12/2025).
    BMKG juga memperluas edukasi publik melalui literasi kebencanaan, kerja sama dengan pemerintah daerah, sekolah, komunitas, hingga lembaga penanggulangan bencana.
    “Informasi kami sampaikan secepat mungkin dan melalui banyak kanal, supaya masyarakat menerima peringatan tepat waktu dan mengetahui langkah antisipatif yang perlu dilakukan,” ujar Andri.
    Andri mengatakan, meski informasi dan peringatan dini telah disampaikan secara rutin, kejadian banjir dan longsor masih sering menimbulkan korban jiwa dan kerugian besar.
    Menurut Andri, hal ini menunjukkan bahwa tantangan utama bukan hanya pada penyebaran informasi, tetapi juga pada peningkatan pemahaman risiko dan kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons peringatan tersebut.
    “Faktanya, meskipun peringatan sudah keluar, masih banyak masyarakat yang belum memahami risiko atau belum melakukan langkah mitigasi yang diperlukan,” kata Andri.
    Ke depan, BMKG menilai bahwa penguatan edukasi risiko, perencanaan tata ruang yang lebih adaptif, dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci mencegah jatuhnya korban dalam kejadian bencana hidrometeorologi yang cenderung meningkat frekuensinya.
    “Tantangan ke depan tidak hanya pada aspek penyampaian informasi, tetapi juga pada peningkatan pemahaman risiko serta kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons peringatan dini secara lebih efektif,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.