Blog

  • Kuasa Hukum Tersangka Penganiaya Satpam RS Bantah Ada Kontak Fisik: Cuma Saling Dorong Lalu Terjatuh

    Kuasa Hukum Tersangka Penganiaya Satpam RS Bantah Ada Kontak Fisik: Cuma Saling Dorong Lalu Terjatuh

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA – Muhammad Syafri Noer, kuasa hukum AFET (25), tersangka kasus penganiayaan satpam RS Mitra Keluarga Bekasi bantah kliennya lakukan kontak fisik. 

    Hal ini dikatakan Syafri saat mendampingi kliennya di Polres Metro Bekasi Kota, Jalan Pangeran Jayakarta, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (11/4/2025). 

    “Karena di dalam kejadian itu berdasarkan BAP (berita acara pemeriksaan), tidak ada kontak fisik yang sifatnya pukul-pukulan itu enggak ada,” kata Syafri. 

    Pada saat cekcok antara kliennya dengan satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, keduanya saling dorong sampai salah satu diantaranya terjatuh karena terpeleset. 

    “Jadi yang ada hanya saling dorong, kemudian yang satu kepeleset dan terjatuh. Terjatuh itu pun ditahan oleh Antoni (tersangka), kita harus paham semua, bahwa tidak ada niat dia untuk mencelakai korban,” ucapnya. 

    Pihaknya juga belum tahu sama sekali diagnosa korban yang dikabarkan koma selama empat hari, apakah berkaitan dengan tindakan yang dilakukan kliennya atau ada faktor lain. 

    “Kita sampai sekarang juga belum tahu, dia perawatannya itu, kemudian masuk ICU-nya itu karena apa, Karena kalau lihat dari posisi sakitnya, tidak mungkin akan segawat itu, akan sekritis itu,” ucap Syafri. 

    Pertanyaan ini nantinya akan diungkap dalam fakta persidangan, pihaknya akan menghadirkan saksi ahli jika kasus ini sampai berlanjut ke meja hijau. 

    “Ini jadi pertanyaan kami yang nanti akan kita ungkap di dalam persidangan apabila ini sampai ke persidangan,” 

    “Tentunya kami juga akan menghadirkan ahli apakah dengan jatuh posisi seperti itu seseorang bisa kejang-kejang kemudian harus masuk ICU beberapa hari, ini kan pertanyaan yang harus kita jawab semua,” tegas dia. 

    Pemuda berinisial AFET (25), pelaku penganiaya satpam RS Mitra Keluarga Bekasi telah ditetapkan sebagai tersangka. 

    Hal ini dikatakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Sianturi di Mapolres Jalan Pangeran Jayakarta, Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (11/4/2025). 

    Binsar mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan sebanyak dua kali pada Senin dan Rabu, 7 dan 9 April 2025 tetapi pelaku tidak dapat hadir. 

    Pelaku diketahui sempat pergi ke Pontianak, Kalimantan Barat, dia baru kembali pada Kamis 10 April 2025 dan langsung dijemput penyidik di Bandara Soekarno-Hatta. 

    “Hari ini hari Jumat (114) terlapor (berinisial) AFET, kita tetapkan status dari terlapor menjadi tersangka,” kata Binsar. 

    AFET merupakan pelaku penganiayaan satpam RS Mitra Keluarga Bekasi bernama Sutiyono (39), peristiwa tersebut terjadi di dekat akses IGD rumah sakit pada Sabtu (29/3/2025) lalu. 

    Penganiayaan dipicu kala AFET datang ke rumah sakit hendak menjenguk kakeknya, dia mengendarai Toyota Vios warna putih. 

    Pelaku datang menggeber knalpot, kemudian parkir di area yang berpotensi mengganggu akses keluar masuk ambulans. 

    Sutiyono berusaha menegur, tapi AFET tidak terima dan langsung terjadi penganiayaan sampai korban kejang-kejang dan koma.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 6 Tahun Terabaikan, Ribuan Eks Karyawan PT Matahari Sentosa Jaya Desak Pembayaran Pesangon

    6 Tahun Terabaikan, Ribuan Eks Karyawan PT Matahari Sentosa Jaya Desak Pembayaran Pesangon

    JABAR EKSPRES– Ribuan mantan karyawan PT. Matahari Sentosa Jaya yang tergabung dalam PUK SPTSK SPSI terus memperjuangkan hak mereka yang belum dipenuhi sejak perusahaan tempat mereka bekerja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Sudah enam tahun berlalu, namun pesangon sebanyak 1.510 eks karyawan tak kunjung dibayarkan oleh pihak perusahaan.

    “Sudah hampir 6 tahun lamanya, pesangon ini belum dibayarkan. Beberapa dari karyawan ada yang sudah meninggal, bahkan ada juga yang hilang ingatan,” kata Agung, salah satu eks karyawan PT Matahari Sentosa Jaya, saat ditemui media pada Sabtu (12/4/2025).

    Agung juga mengungkap kondisi terkini para eks karyawan usai di-PHK, mayoritas dari mereka hidup dalam ketidakpastian ekonomi.

    “Ada yang tidak bekerja atau menganggur, ada juga yang beralih profesi jadi tukang ojek, dan ada yang memilih pulang kampung,” tuturnya.

    BACA JUGA:Pemkot Cimahi Berkomitmen Bangun Dapur Rekaman untuk Musisi Daerah

    Dirinya berharap pihak pengusaha segera membayarkan hak para mantan karyawan sesuai dengan putusan hukum yang telah berkekuatan tetap.

    “Harapan kami hanya satu, yakni pesangon 1.510 orang karyawan sebagai hak kami dibayar penuh, sesuai putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus, Nomor 27/eks-PHI/2020/Put PN BDG Jo. Nomor 120/Pdt.Sus-PHI/2019/PN BDG,” tegas Agung.

    Senada dengan Agung, Yusral Supit, selaku kuasa hukum eks karyawan, menilai pihak pengusaha tidak menjalankan kewajibannya secara serius.

    “Pengusaha awalnya bilang akan membayar pesangon tersebut. Tapi kenyataannya, sudah 6 tahun berlalu dan tidak ada pembayaran sama sekali,” ujar Yusral.

    Bahkan, Yusral mengaku pihaknya mendapati sejumlah oknum yang kini berada di lokasi kediaman pemilik perusahaan, namun mereka tidak bisa membuktikan status hukum mereka secara sah.

    BACA JUGA: Ratusan Penerima Manfaat Padati Rumah Bhineka Adam-Adrian, Banyak dari Cimahi Merasa Terbantu

    “Kami mempertanyakan legal standing mereka, tapi sampai sekarang tidak bisa ditunjukkan secara sah,” imbuhnya.

    Meski sudah ada putusan pengadilan yang jelas, ribuan mantan karyawan PT Matahari Sentosa Jaya harus terus menanti kejelasan hak mereka.

    “Hingga kini, belum ada langkah konkret dari pengusaha untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,” tandasnya. (Mong)

  • Nusantara Regas Sukses Turn Around ORF Muara Karang dan FSRU Jabar di Libur Lebaran 2025 – Halaman all

    Nusantara Regas Sukses Turn Around ORF Muara Karang dan FSRU Jabar di Libur Lebaran 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Nusantara Regas (NR) berhasil melaksanakan kegiatan pemeliharaan fasilitas operasipnal atau turn around (TA) di ORF Muara Karang & FSRU Jawa Barat selama periode 26 Maret – 6 April 2025. 

    Kegiatan ini dilakukan guna memastikan kesiapan fasilitas dalam menjalankan perannya sebagai infrastruktur vital bagi pasokan energi bersih di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

    Turn Around adalah proses pemeliharaan untuk menjaga kehandalan fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat dan Onshore Regasification Unit (ORF) yang berlokasi di wilayah Muara Karang, Jakarta.

    Direktur Utama PT Nusantara Regas, Mohd. Iskandar Mirza beserta Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas sekaligus Kepala Teknik, I Putu Puja Astawa, mengawal secara langsung proses teknis dan operasional guna memastikan pemeliharaan fasilitas dilakukan dengan standar tertinggi.

    Turn Around menjadi bagian dari upaya strategis dalam menjaga keandalan operasional fasilitas NR, terutama dalam penerimaan, penyimpanan, dan regasifikasi LNG untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PLN.

    Salah satu fokus utama TA ini adalah mengidentifikasi aspek-aspek kritikal dalam pemeliharaan fasilitas, termasuk peningkatan efisiensi dan keandalan sistem operasional.

    Direktur Utama PT Nusantara Regas, Mohd. Iskandar Mirza, menegaskan bahwa MWT merupakan program rutin yang bertujuan memastikan pencapaian indikator kualitas, keselamatan, kesehatan, serta perlindungan lingkungan.

    “Puji syukur, NR berhasil menyelesaikan kegiatan Turn Around dengan lancar di tengah periode libur Idul Fitri. Keberhasilan ini menjadi wujud komitmen NR dalam menjaga keandalan fasilitas operasional, yang merupakan elemen krusial bagi kelangsungan infrastruktur regasifikasi gas,” kata Mirza.

    “NR memiliki peran strategis dalam memasok sebagian besar kebutuhan gas untuk pembangkit listrik di Jakarta, pemeliharaan ini menjadi langkah penting untuk memastikan operasional yang aman dan andal dalam penyaluran energi bersih ke depannya,” lanjutnya.

    Selain memastikan kesiapan teknis, manajemen juga menekankan pentingnya penerapan aspek keselamatan kerja sebagai bagian dari komitmen HSSE.

    Terlebih, pelaksanaan TA kali ini bertepatan dengan momentum Hari Raya Idul Fitri, di mana para Perwira NR tetap berkomitmen menjalankan tugas demi menjaga keandalan pasokan gas.

    Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas sekaligus Kepala Teknik, I Putu Puja Astawa, pun menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh Perwira yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjalankan Turn Around selama periode Idul Fitri.

    “Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh Perwira NR yang setia menjalankan tugas dengan mengutamakan aspek keselamatan, meskipun di saat yang sama banyak masyarakat merayakan momen kebersamaan bersama keluarga.”

    “Kami juga menyampaikan terima kasih kepada PLN dan seluruh pihak terkait, terutama Subholding Gas, yang tetap melakukan back up atas penyaluran gas ke PLN selama periode Turn Around NR di tahun ini,” imbuh Puja.

    Melalui kegiatan ini, PT Nusantara Regas menegaskan komitmen dalam menjaga keandalan pasokan energi bersih yang mengutamakan keselamatan kerja.

    Dengan peran strategis dalam rantai pasokan LNG nasional, NR terus berupaya mendukung kelancaran aktivitas masyarakat melalui penyediaan energi yang andal dan berkelanjutan.

    Nusantara Regas adalah afiliasi PT Pertamina (Persero) yang didirikan bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk mengoperasikan FSRU Jawa Barat di Perairan Teluk Jakarta dan Onshore Receiving Facilities Muara Karang, DKI Jakarta.

    Fasilitas ini menerima dan memproses LNG menjadi pasokan energi pembangkit listrik yang punya peran vital di Jakarta dan Jawa bagian barat.

  • Menkes Respons Kasus Pemerkosaan di RSHS, Soroti Obat Bius Bebas Dipakai

    Menkes Respons Kasus Pemerkosaan di RSHS, Soroti Obat Bius Bebas Dipakai

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal kasus kekerasan seksual yang dilakukan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Ia menyesalkan kejadian tersebut dan tengah melakukan evaluasi pelayanan di rumah sakit vertikal, dengan penghentian sementara program PPDS Unpad di RSHS.

    Dirinya juga dalam waktu dekat akan melakukan audiensi dengan rektor Unpad untuk melihat permasalahan kasus kekerasan seks lebih lanjut. Salah satu pertanyaan yang muncul di balik gaduhnya pemerkosaan di RSHS adalah nihilnya pengawasan pelayanan, juga penggunaan obat-obatan.

    Dalam hal ini, obat bius yang terkesan digunakan secara bebas.

    Menkes juga mengaku heran dengan ‘lolosnya’ penggunaan obat tanpa pengawasan. Mengingat, menurutnya, yang hanya boleh mengambil obat adalah konsulen, pendamping atau pembimbing calon dokter spesialis.

    “Itu yang hanya boleh ngambil obat, itu adalah konsulennya. Harusnya ngambil obat itu bukan si muridnya,” jelas Menkes saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2025).

    “Nah jadi kenapa bisa turun? Nah itu kita yang mau lihat. Itu aturannya sudah jelas semua. Bahwa itu harus disimpan di tempat tertentu. Yang boleh ngambil siapa? Yang boleh ngambil itu harusnya bukan anak didik. Kok ini bisa sampai ke anak didik? Nah itu kan mesti dicek kan? Di mana lepasnya? Kalau sekarang saya belum bisa jawab,” lanjutnya.

    Menkes menyebut akan mengkaji ulang tata kelola proses pelayanan dan pendidikan PPDS. Butuh waktu sebulan menurutnya untuk benar-benar memahami akar masalah dan melakukan perbaikan atau pengetatan di penjaringan PPDS.

    “Kesimpulannya ini belum ada, jadi kita juga nggak tahu. Belum tahu lah, bolongnya di mana,” beber dia.

    “Itu yang saya bilang, minta waktu sebulan untuk direview dulu. Karena kalau ini nanti terus jalan, kan kita nggak bisa memperbaiki dan menganalisa dengan benar ini di mana. Tidak menghentikan prodi anestesi FK Unpad sepenuhnya, kan dia masih ada praktik di RS lain,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • CFD di Jakarta Kembali Digelar Besok

    CFD di Jakarta Kembali Digelar Besok

    Jakarta

    Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta kembali diadakan pada Minggu, 13 April 2025. CFD atau HBKB ada lagi setelah sempat ditiadakan sebelumnya selama dua pekan lamanya dalam rangka libur Lebaran.

    Sehubungan dengan itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengingatkan kembali terkait panduan kegiatan di CFD atau HBKB. Ada beberapa hal dan barang yang dibolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan dan/atau dibawa.

    “Ada beberapa hal dan barang yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan dan dibawa. Dengan begitu, kita dapat menciptakan suasana HBKB yang nyaman bagi semua,” tulis Dishub Jakarta dalam keterangan, dilansir akun resminya, Sabtu (12/4/2025).

    Berikut ini informasi lengkap panduan kegiatan saat CFD di Jakarta:

    Sepanjang jalur HBKB hanya untuk kegiatan yang bertema lingkungan hidup, olahraga, seni dan budaya.Tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi/ajakan yang bersifat menghasut.Wajib menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan HBKB.Pedagang hanya dapat berjualan di zona yang ditetapkan oleh penyelenggara HBKB.Bagi yang melibatkan massa yang besar diwajibkan menyampaikan surat pada pihak Penyelenggara HBKB dan membuat Izin Keramaian pada Polda Metro Jaya.Dilarang melakukan kegiatan musik, kegiatan tari dan kegiatan besar atau kecil tanpa izin penyelenggara HBKB.Tidak menerima penyelenggara kegiatan atau menerima dukungan sponsor dari rokok dan otomotif.Pendaftaran partisipan dapat melalui laman web hbkb.jakarta.go.id atau menyampaikan surat kepada Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

    Sebagai informasi, sebelumnya CFD Jakarta sempat ditiadakan selama dua pekan pada tanggal 30 Maret dan 6 April 2025. Hal ini sehubungan adanya libur panjang Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.

    (wia/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ternyata Ini Negara Pertama yang Terapkan Perang Dagang, Bukan AS

    Ternyata Ini Negara Pertama yang Terapkan Perang Dagang, Bukan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Presiden AS, Donald Trump, menaikkan tarif impor balik (resiprokal) ke ratusan negara memicu kemunculan perang dagang. Banyak negara melakukan balasan kenaikan tarif impor atas barang AS.

    China, misalnya, memutuskan menjerat produk AS dengan tarif impor 32% sebagai balasan keputusan Trump. Tapi negeri itu kemudian dikenai tarif lebih berat oleh Trump 104%.

    Sebenarnya sejarah mencatat perang dagang selalu dilakukan suatu negara sebagai bentuk penguatan proses perdagangan (proteksionisme) terhadap negara lain. Tapi, percaya atau tidak, AS bukan negara pertama yang melakukan hal serupa.

    Negara pertama yang melakukan perang dagang adalah Inggris pada tahun 1651 lewat Navigation Acts. Navigation Acts ditunjukkan kepada Belanda yang menguasai perdagangan global pada abad ke-17.

    Kala itu, Belanda memegang kendali impor mayoritas negara lewat kepemilikan banyak kapal-kapal besar yang hilir mudik di pelabuhan penting. Belum lagi, mereka juga menguasai wilayah penghasil rempah-rempah yang kini dikenal sebagai Indonesia.

    Semua itu membuat Belanda sukses mendulang keuntungan besar. Sedangkan Inggris harus gigit jari.

    Kapal berbendera Inggris kalah saing dari kapal Belanda. Barang-barang impor Inggris pun dibawa Negeri Kincir Angin.

    Beranjak dari permasalahan ini, Kerajaan Inggris mengeluarkan Navigation Acts atau Undang-undang Navigasi. Lewat aturan tersebut, kapal asing dilarang mengangkut barang dari berbagai wilayah ke Inggris dan negara koloninya.

    Hanya kapal Inggris yang boleh mengangkut semua barang tersebut. Inggris mengizinkan kapal asing datang asalkan nakhoda dan mayoritas awak adalah warga negara Inggris.

    Jika melanggar, maka kapal asing bakal disita oleh Inggris. Meski ditulis kapal asing, sasaran utama dari aturan tersebut adalah kapal Belanda.

    “Navigation Acts (1651) dirancang Inggris untuk melawan dominasi perdagangan Belanda,” dikutip dari Capitalism and the Sea (2021).

    Mengutip Britannica, selama kebijakan berlaku Belanda dan Inggris terus kejar-kejaran satu sama lain demi menguasai jalur perdagangan di lautan. Namun, banyak juga kapal Belanda berakhir ditangkap Inggris karena melanggar aturan.

    Pada titik ini, eksistensi kapal Inggris mulai menggantikan kapal Belanda. Hanya saja, kedudukannya tak menggantikan.

    Belanda tetap nomor satu dalam perdagangan global. Apalagi, Negeri Kincir Angin juga tetap menguasai perdagangan rempah-rempah di dunia.

    Ketegangan kedua negara akhirnya memuncak pada 1652. Dari semula hanya perang dagang menjadi perang senjata terbuka.

    Ini terjadi karena armada Inggris menyerang kapal-kapal Belanda yang melanggar aturan. Tak tinggal diam, Belanda pun mengirim armadanya dalam jumlah besar.

    Konflik terbuka pun tak bisa dihindari. Inggris dan Belanda akhirnya berperang demi menancapkan pengaruh dan memperebutkan jalur pelayaran.

    Sejarah mencatat, peristiwa ini sebagai Perang Inggris-Belanda I atau Anglo-Dutch War yang disebabkan oleh perang dagang pertama di dunia.

    (fsd/fsd)

  • Warga Solo Merasa Dibohongi Produksi Mobil Esemka, Jokowi: Bersaing di Otomotif Tidak Gampang

    Warga Solo Merasa Dibohongi Produksi Mobil Esemka, Jokowi: Bersaing di Otomotif Tidak Gampang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat calon pembeli pembeli mobil Esemka di PN Solo, Selasa (8/4/2025). Penggugat atas nama Aufaa Luqmana Re A (19) merasa dibohongi dan menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta.

    Warga Ngoresan, Jebres, Kota Solo itu melayangkan gugatan kepada eks Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin serta ditujukan kepada PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka.

    “Mobil Esemka dijanjikan akan menjadi mobil nasional yang terjangkau dan bisa dimiliki masyarakat. Klien kami sudah merencanakan pembelian dua unit, tapi kenyataannya tidak ada produksi massal dan distribusinya pun minim,” kata Sigit, Rabu (9/4/2025).

    Jokowi mempopulerkan mobil Esemka saat menjabat wali kota Solo. Menurut penggugat, mobil Esemka sudah ditawarkan ke banyak calon pembeli termasuk dirinya. Penggugat pun menilai para tergugat wanprestasi, sehingga kliennya menuntut ganti rugi sebesar Rp 300 juta atau senilai dengan harga dua unit mobil yang akan ia beli.

    “Produk tidak berlanjut, pemasaran tidak jelas. Klien kami akhirnya tidak bisa mendapatkan mobil yang diidamkan,” katanya mengakhiri.

    Jokowi Akui Persaingan Dunia Otomotif Tidak Gampang

    Digugat oleh warga Solo terkait produksi mobil Esemka, Jokowi mengaku telah menyerahkan persoalan tersebut ke kuasa hukumnya. “Nanti ditanyakan juga ke pengacara, karena sudah kita serahkan semua ke pengacara. Urusan berbeda, pengacara berbeda,” kata Jokowi, Jumat (11/5/2025).

    Jokowi menceritakan ihwal mobil Esemka yang digadang-gadang akan diproduksi massal sebagai mobil nasional. Mobil Esemka mencuat saat dirinya menjabat wali kota Solo dan sekadar mendorong karya anak SMK seperti uji emisi. “Itu pabriknya siapa? pabriknya swasta, sebagai wali kota kita hanya mendorong,” kilahnya.

  • Penuhi Pasar Eropa, Menkop Perkuat Hilirisasi Sawit Berbasis Koperasi

    Penuhi Pasar Eropa, Menkop Perkuat Hilirisasi Sawit Berbasis Koperasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koperasi berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi sawit berbasis koperasi. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat Uni Eropa akan palm oil atau minyak sawit yang tinggi.

    Hal ini disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi usai menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Mr. H.E Denis Chaibi dan delegasi di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    “Pertemuan ini membahas proyek kerja sama yang potensial didanai oleh Uni Eropa untuk penguatan dukungan koperasi sebagai instrumen pengembangan komoditas berkelanjutan khususnya program peningkatan ketertelusuran dan keberlanjutan minyak sawit (palm oil),” ucap Budi Arie dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu, (12/4/2025).

    Budi juga menjelaskan, Uni Eropa merupakan mitra strategis Indonesia untuk mendukung pengembangan koperasi melalui pembelajaran praktik terbaik pengembangan koperasi di Eropa termasuk juga potensi kerja sama atau funding. Kolaborasi ini dihadap membuka peluang besar bagi koperasi di Indonesia untuk menembus pasar Eropa.

    “Langkah ini juga mendukung program nasional Koperasi Desa Merah Putih yang diusung Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.

    Selain itu, lanjut Menkop, langkah ini juga sebagai tindak lanjut dari program pemerintah untuk melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Pasalnya, Koperasi mempunyai potensi untuk menggarap berbagai hilirisasi mulai dari mineral seperti nikel, lithium, bauksit, dan tembaga, termasuk sawit.

    “Dengan adanya pabrik yang dikelola oleh koperasi, maka petani mendapat nilai tambah dari kebun sawitnya. Bukan hanya dijual tandan buah segar (TBS), tetapi bisa diolah,” ujar Budi.

    Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa menyampaikan, Uni Eropa membuka peluangn pendanaan bagi proyek komoditas berkelanjutan antara lain kayu, Minyak sawit, Karet, Coklat dan Kopi.

     

    (fsd/fsd)

  • Rano Karno Berkomitmen Ingin Jakarta Jadi Kota Sinema
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Rano Karno Berkomitmen Ingin Jakarta Jadi Kota Sinema Megapolitan 12 April 2025

    Rano Karno Berkomitmen Ingin Jakarta Jadi Kota Sinema
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota sinema atau perfilman.
    Pernyataan tersebut disampaikan Rano setelah menyaksikan pemutaran film animasi “Jumbo” bersama 200 anak yatim di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (12/4/2025).
    “Kami sebagai Pemerintah Jakarta sangat men-
    support
    kegiatan perfilman di Jakarta, karena Jakarta akan kami desain menjadi kota sinema,” ujar Rano kepada wartawan, Sabtu.
    Rano berharap kegiatan nonton bersama ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun jaringan perfilman di Jakarta hingga mencapai level internasional.
    Dia mengungkapkan, peluang untuk mencapai tujuan tersebut sangat terbuka, terutama dengan partisipasi Jakarta dalam festival perfilman bergengsi, Cannes, yang akan berlangsung di Prancis pada Mei 2025.
    “Mei besok Jakarta akan membuka
    booth
    di
    festival film Cannes
    di Prancis. Kita ternyata sudah lima tahun bekerja sama membuat Jakarta Film Week,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Rano juga berencana mengajak sejumlah produser perfilman Indonesia untuk berpartisipasi dalam festival Cannes mendatang.
    “Karena di sana selain kompetisi juga ada market film. Jadi mereka tidak perlu lagi sewa tempat, mereka cukup ada di Jakarta
    booth
    atau memang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta,” imbuhnya.
    Dengan langkah ini, Rano berharap Jakarta dapat semakin dikenal di kancah perfilman internasional dan mendukung perkembangan industri film lokal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-detik Anak Temukan Ibunya Tewas Dililit Ular di Buton – Halaman all

    Detik-detik Anak Temukan Ibunya Tewas Dililit Ular di Buton – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak di Desa Winning, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mengalami pengalaman tragis setelah menemukan ibunya tewas dililit ular di kebun, Rabu (9/4/2025).

    Peristiwa ini terjadi ketika sang ibu tidak kunjung pulang meskipun sudah dicari oleh anak-anaknya.

    Anak korban, S (34), menjelaskan, ibunya biasanya pulang dari kebun sekitar pukul 16.00 atau 17.00 Wita.

    Namun, hingga pukul 18.00 Wita, ibunya belum juga kembali.

    “Biasanya sudah pulang jam 4 atau jam 5 sore, ini sudah jam 6 belum pulang, makanya kita naik susul,” ungkap anak korban saat ditemui, Jumat (11/4/2025).

    Adik S, yang sebelumnya pergi ke kebun bersama ibunya, menunggu beberapa saat sebelum akhirnya pulang.

    “Dia menunggu hanya karena tidak ketemu dia pulang, dia duluan mi balik, dia (korban) kira baku salah jalan atau balik duluan, ternyata sampai di sini tidak ada,” tambah S.

    Ketika S dan adiknya kembali mencari, mereka akhirnya menemukan ibunya dalam keadaan mengenaskan.

    Adik S adalah orang pertama yang menemukan ibunya dalam posisi tengkurap, terlilit ular.

    “Karena terkena senter, ularnya berjaga kembali, adik saya itu berteriak lalu memotong, saya datang cepat-cepat mi bantu saya punya adek ini,” ungkap S.

    Dalam video amatir yang diterima Tribunnews Sultra, terlihat S menangis sambil memotong tubuh ular yang melilit ibunya.

    “Bukan perasaan takut, tapi lebih ke marah karena melihat kita punya orangtua ini,” terangnya.

    Suasana duka meliputi rumah keluarga korban.

    Suami korban terlihat masih berduka, menitikkan air mata atas kepergian istrinya.

    S juga tampak sesekali menyeka air matanya saat melihat ayahnya bercerita tentang ibunya.

    Ibunya kemudian dievakuasi dan dimakamkan dekat rumah duka pada Kamis (10/4/2025).

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).