Blog

  • Update Zenless Zone Zero 1.7 Hadir 23 April, Akhiri Season Pertama dengan Plot Mengejutkan! – Page 3

    Update Zenless Zone Zero 1.7 Hadir 23 April, Akhiri Season Pertama dengan Plot Mengejutkan! – Page 3

    Tak hanya cerita utama, HoYoverse juga menghadirkan serangkaian event in-game untuk menyegarkan suasana.

    Dalam mode baru “Utarakan Hati dengan Bunga”, pemain akan berperan sebagai manajer toko bunga yang harus membuat rangkaian bunga untuk klien. 

    Melalui kontrak yang diselesaikan, pemain bisa membuka gameplay merangkai bunga secara permanen di Mode Jalan Bersama, dan mendapatkan hadiah eksklusif seperti Bangboo Tier-A “Overtimeboo”.

    Bagi pemain yang menyukai tantangan, mode kompetitif “Bangboo, Gaskan!” kini hadir dengan sistem peringkat. Pemain dapat berlomba dalam mode halangan dan bertahan hidup, serta memperebutkan Polychrome dan gelar eksklusif melalui papan peringkat.

  • Wamen BUMN Respons soal Tarif Trump, Akui Sebagai Tantangan

    Wamen BUMN Respons soal Tarif Trump, Akui Sebagai Tantangan

    Jakarta

    Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminudin Ma’ruf menanggapi terkait tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Diketahui, Indonesia terkena tarif impor sebesar 32%.

    Aminudin mengatakan tarif Trump tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi BUMN salah satunya dalam melakukan revitalisasi industri.

    “(Dampak tarif Trump terhadap BUMN menjadi) tantangan bagi kita untuk kita lebih revitalisasi industri,” kata Aminudin usai acara Dharma Santi BUMN 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    Diketahui, Trump menerapkan tarif resiprokal ke lebih dari 60 negara mitra dagang yang memiliki surplus atau yang dianggap memanfaatkan pasar AS secara tidak adil. Indonesia terkena tarif sebesar 32%.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kebijakan itu dapat memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3% hingga 0,5%.

    Sri Mulyani pun menyambut baik jeda 90 hari yang diberikan Trump kepada berbagai negara yang terkena tarif impor tinggi, termasuk Indonesia. Keputusan itu dinilai dapat memberi waktu untuk membicarakan solusi guna mengurangi risiko kebijakan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi.

    “Situasi terkini yang diperkirakan, sebelum jeda, dapat mengurangi potensi pertumbuhan kita antara 0,3% hingga 0,5% dari PDB. Jeda 90 hari dalam penerapan pungutan tersebut memberikan waktu untuk membahas solusi,” kata Sri Mulyani dikutip dari Reuters, Kamis (10/4).

    Sri Mulyani menyebut Indonesia akan memanfaatkan jeda 90 hari untuk menyusun kerangka kerja sama dan bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk meningkatkan ketahanan kawasan tersebut. Tawaran yang sedang direncanakan di antaranya peningkatan impor dari AS dan prosesnya yang lebih mudah, hingga pemotongan pajak.

    “Di tengah tekanan tarif sepihak dari AS, Indonesia tidak hanya merespons secara bilateral, tetapi juga memilih membangun solidaritas regional sebagai upaya memperkuat posisi tawar kolektif. Kerangka kerja sama ini harus diwujudkan dalam agenda konkret seperti penguatan rantai pasok regional, harmonisasi standar industri dan perluasan pasar intra ASEAN agar tidak berhenti pada retorika diplomatik,” ucapnya.

    Sebagai informasi, AS merupakan tujuan ekspor terbesar ketiga Indonesia, di mana tahun lalu nilainya mencapai US$ 26,3 miliar. Hal itu membuat penerapan tarif resiprokal Trump sebesar 32% dapat memberikan tekanan besar terhadap perekonomian Indonesia.

    (aid/kil)

  • Mengenal Brem Cair dan Brem Padat, Satu Bahan Dua Rasa

    Mengenal Brem Cair dan Brem Padat, Satu Bahan Dua Rasa

    Liputan6.com,Bali – Brem berasal dari bahan dasar yang sama, yaitu tape ketan hasil fermentasi. Baik brem cair khas Bali maupun brem padat khas Jawa sama-sama menggunakan sari tape ketan sebagai bahan baku utamanya.

    Perbedaan bentuk dan karakteristik keduanya muncul dari proses pengolahan yang berbeda. Setelah tahap fermentasi selesai, masing-masing jenis brem menjalani proses pengolahan yang unik dan khas.

    Mengutip dari berbagai sumber, proses pembuatan diawali dengan fermentasi beras ketan putih atau hitam menggunakan ragi tape selama 2-3 hari. Setelah menjadi tape, dilakukan penyaringan untuk mendapatkan sari tape yang jernih.

    Pada titik inilah jalur pengolahan mulai berpisah. Brem cair mempertahankan sifat alami sari tape tanpa melalui pemanasan tinggi.

    Sehingga enzim aktif dan kandungan alkohol alaminya tetap utuh. Sementara brem padat menjalani proses pemekatan dengan pemanasan hingga 95°C yang mengakibatkan penguapan air dan reaksi karamelisasi gula.

    Perbedaan geografis juga memengaruhi perkembangan kedua jenis brem ini. Daerah dengan iklim lebih panas cenderung mengembangkan brem cair yang menyegarkan.

    Sedangkan kawasan dengan musim kemarau panjang lebih memilih brem padat yang tahan lama. Beberapa varian menambahkan bahan khusus seperti rempah-rempah untuk brem cair atau gula aren untuk brem padat, yang menciptakan ciri khas masing-masing daerah.

    Masyarakat mengembangkan teknik pengawetan alami. Brem cair mempertahankan daya tahannya melalui kadar alkohol alami yang terbentuk selama fermentasi.

    Sementara itu, brem padat mengandalkan kandungan gula tinggi dan proses dehidrasi sebagai pengawet alami. Kedua metode tradisional ini menggunakan kemasan alami seperti botoh bambu untuk brem cair dan pembungkus daun untuk brem padat.

    Bukti sejarah menunjukkan proses pembuatan brem telah berlangsung sejak lama. Relief candi dan naskah kuno menggambarkan teknik fermentasi serupa.

    Sementara peralatan tradisional yang masih digunakan hingga kini menjadi bukti kelangsungan pengetahuan kuliner ini. Dalam perkembangannya, kedua jenis brem mengalami modernisasi proses produksi dan pengemasan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • CT: Biarkan Kantong Pemerintah Tipis Asalkan Kantong Rakyat Tebal

    CT: Biarkan Kantong Pemerintah Tipis Asalkan Kantong Rakyat Tebal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah harus tepat dalam memilih kebijakan, terutama terkait efisiensi anggaran, karena jika efisiensi salah sasaran maka akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

    Chairman CT Corp Chairul Tanjung mendukung langkah pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran, tetapi pihaknya mengatakan bahwa efisiensi dilakukan untuk kegiatan yang dinilai tidak terlalu penting.

    “Saya setuju betul dan mendukung, penghematan itu perlu, tapi yang memang tidak diperlukan, jangan yang diperlukan, dilakukan penghematan,” kata Chairul dalam diskusi panel The Yudhoyono Institute dengan tema Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    Adapun menurutnya, semasa masih menjadi bagian dari pemerintahan era Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia mendapatkan arahan jelas dari Kepala Negara.

    “Saya waktu masih di pemerintahan era SBY, mendapat guidance, biarkan kantong pemerintah tipis, tetapi kantong rakyat tetap tebal,” ujar Chairul.

    Adapun kata-kata tersebut bermaksud untuk pemerintah dapat menjaga daya beli masyarakat agar stabil dengan cara tidak memotong-motong kebijakan, terutama untuk melindungi para pelaku usaha lokal di dalam negeri.

    “Nah kalau dipotong-potong yang khususnya yang di dalam negeri ini itu berakibat daya belinya juga akan turun, dan kalau daya beli turun, ya, itu berpengaruh lagi kepada spiral ekonomi,” ungkap Chairul.

    (luc/luc)

  • Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 150, Refleksi: Membuang Sampah Sembarang – Halaman all

    Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 150, Refleksi: Membuang Sampah Sembarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran  Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 150, karangan Nazirwan, dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2022.

    Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 150 terdapat latihan soal bab 8.

    Dalam soal tersebut, siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.

    Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 150 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

    Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

    Refleksi

    Bagaimana tindakan yang akan kalian lakukan apabila melihat seseorang membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya?

    Jawaban :

    Berikut beberapa tindakan yang mungkin akan saya lakukan jika melihat seseorang membuang sampah sembarangan:

    1. Memberikan Peringatan dengan Sopan

    saya akan mendekati orang tersebut dengan cara yang tidak menyinggung, misalnya dengan mengatakan, “Maaf, kalau boleh saya sarankan, lebih baik sampahnya dibuang ke tempat sampah yang ada di sana.”

    Ini untuk memberikan kesadaran tanpa membuat mereka merasa tersudutkan.

    2. Menunjukkan Contoh yang Baik

    Tindakan yang paling efektif biasanya dimulai dari diri sendiri. Jika aku ada di sekitar dan melihat orang lain buang sampah sembarangan, saya akan memastikan bahwa aku sendiri membuang sampah di tempat yang tepat.

    Terkadang, melihat seseorang melakukan hal yang benar bisa memotivasi orang lain untuk mengikuti.

    3. Mengedukasi dengan Informasi

    Jika situasinya memungkinkan, saya mungkin akan menjelaskan mengapa penting untuk membuang sampah pada tempatnya, seperti dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan.

    Misalnya, “Sampah yang dibuang sembarangan bisa mencemari tanah dan air, serta membahayakan hewan-hewan.”

    4. Mencari Solusi Bersama

    Terkadang, orang membuang sampah sembarangan karena kesulitan menemukan tempat sampah atau tidak tahu akan ada dampak buruknya.

    Saya bisa menawarkan untuk bersama-sama mencari tempat sampah terdekat, atau jika ada kesempatan, saya bisa mengusulkan agar tempat umum disediakan lebih banyak tempat sampah.

    *) Disclaimer:

    Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
    Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • Dipindah ke Bidang Pertanian, Komeng: Tugas Negara untuk Saya

    Dipindah ke Bidang Pertanian, Komeng: Tugas Negara untuk Saya

    Jakarta, Beritasatu.com – Komedian sekaligus anggota DPD RI, Alfiansyah Bustami atau yang lebih dikenal dengan nama Komeng, akhirnya buka suara terkait viralnya protes dirinya saat dipindahkan ke Komite II DPD RI yang membidangi urusan pertanian.

    Sebelumnya, Komeng berharap bisa bergabung dengan Komite III yang lebih sesuai dengan latar belakangnya di bidang seni dan kebudayaan.

    “Bang Komeng kan mengincar kesenian, tetapi sempat viral saat sidang paripurna soal dipindahkan ke bidang pertanian. Bahkan Bang Komeng sempat bingung mau belajar ke mana?” tanya Gofar Hilman dalam podcast HAS Creative pada Minggu (13/4/2025).

    Menanggapi hal tersebut, Komeng mengakui bahwa awalnya ia tidak memahami seluk-beluk dunia pertanian. Namun, sebagai wujud tanggung jawab terhadap negara, ia memilih untuk tetap menjalankan tugas tersebut.

    “Tadinya saya tidak mengerti, tapi saya pikir lagi ini tugas negara yang harus dijalankan. Ya sudah, saya jalankan,” ujar Komeng.

    Sebagai calon independen yang terpilih tanpa dukungan partai politik, Komeng mengaku tidak memiliki kuasa dalam memilih komite tempatnya bertugas.

    “Karena saya tidak lewat partai, jadi saya tidak bisa memilih tempat. Namun alhamdulillah, saya jadi dapat pelajaran soal pertanian,” ungkapnya.

    Anggota DPD Alfiansyah alias Komeng menyampaikan pandangannya saat sidang pemilihan pimpinan DPD masa jabatan 2024-2029 di Ruang Paripurna Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024. – (Antara/-)

    Dengan ciri khas gaya humornya, Komeng menyatakan kesiapannya untuk belajar dunia pertanian. Ia bahkan sempat bercanda soal teknik menanam padi sambil mundur dan menyarankan agar petani diberi spion agar tidak salah arah.

    “Setidaknya, saya dapat ilmu baru dari tugas ini,” tambahnya.

    Sebelumnya, dalam sidang paripurna ke-6 DPD RI masa sidang I tahun 2024/2025 pada Kamis (10/10/2024), Komeng menyampaikan keberatannya kepada Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, karena tidak ditempatkan di Komite III sesuai dengan harapannya.

    “Dapil saya di Jabar banyak emak-emak. Jadi tahu sendiri, mulut emak-emak paling sakti di dunia. Saya ini maunya di komite seni budaya, tapi habis dijenggutin, akhirnya masuk ke pertanian yang saya belum paham sama sekali,” kata Komeng saat itu.

    Ia juga sempat meminta arahan dari pimpinan DPD RI agar bisa belajar dan menjalankan tugasnya secara maksimal di Komite II.

    “Pimpinan mungkin bisa arahkan saya, saya harus belajar ke mana? Terima kasih pimpinan,” ujar Komeng yang pernyataannya itu menjadi viral di media sosial.

  • AS & China Perang Dagang, Menkeu Era SBY Sebut Bakal Terjadi Hal Ini

    AS & China Perang Dagang, Menkeu Era SBY Sebut Bakal Terjadi Hal Ini

    Jakarta

    Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri menyoroti perang dagang yang terjadi antara Amerika-China. Saat ini AS menetapkan tarif 145% untuk semua produk dari China, sementara China membalas dengan menerapkan tarif 125% untuk produk yang masuk ke negaranya.

    Chatib mengatakan, jika AS benar-benar mematok tarif tersebut terhadap produk China maka dalam 3 bulan setelahnya tidak akan ada lagi produk China di AS. Hal ini lantaran biaya yang bakal dikeluarkan oleh pengusaha China lebih besar dibandingkan keuntungannya.

    “Kalau Amerika menerapkan tarif 104% terhadap produk China, maka dalam waktu 3 bulan tidak akan ada lagi produk Cina di Amerika. Karena transportation cost-nya lebih mahal daripada profit margin yang mereka lakukan,” kata Chatib dalam Panel Discussion yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute di Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    “Maka kekhawatiran saya, mudah-mudahan saya salah, dalam 3 bulan stok akan habis dan akan terjadi situasi seperti Covid di Amerika, ketika stok mereka itu tidak terjadi,” tambahnya.

    Chatib menambahkan kondisi ini bakal menimbulkan perlawanan dari kebijakan tersebut yang menimbulkan inflasi yang tinggi.

    Jika hal tersebut terjadi, Chatib pesimis bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed/Fed urung untuk menurunkan suku bunga. Hal ini akan memungkinkan nilai tukar dolar akan mengalami penguatan kepada nilai tukar mata uang negara lainnya.

    “Kalau Amerika tidak bisa menurunkan bunga, maka ada kemungkinan bahwa nilai tukar dolar itu akan mengalami penguatan. Ini akan punya pengaruh pada berbagai negara,” katanya.

    Chatib mengatakan langkah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif ke berbagai negara tidak akan bisa dilihat dari perspektif makro ekonomi, namun harus melihat dalam konsep Bayesian Game. Ia menjelaskan konsep tersebut ojektifnya itu bukan menyelesaikan trade balance, tapi memaksa semua negara untuk datang dan negosiasi dengan Trump.

    “Karena dengan itu, maka mereka Amerika Serikat, bisa melakukan deal. Dan itu sampai sejauh ini, saya kira Amerika Serikat berhasil. Kecuali dengan Cina, karena kalau kita lihat di dalam Bayesian Game itu, Trump bisa menggunakan posisi sebagai hawkish, dia akan pasti atau dia willing to negotiate. Di dalam posisi Cina, kalau dia melihat bahwa Trump agak ragu-ragu, dia akan negotiate,” katanya.

    “Tetapi kalau dia melihat bahwa Trump itu sangat firm dengan kebijakannya, maka yang dilakukan adalah dia retaliasi. Kalau retaliasi ini, ini berbahaya. Kenapa? Karena efeknya tadi Ibu Marie mengatakan, bahwa akan ada slowdown dari global growth,” tambahnya.

    (kil/kil)

  • Sudin Dukcapil: 148 Pendatang Pindah ke Jakarta Selatan Usai Libur Lebaran 2025 – Page 3

    Sudin Dukcapil: 148 Pendatang Pindah ke Jakarta Selatan Usai Libur Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan (Sudin Dukcapil Jaksel) mencatat sebanyak 148 pendatang pindah ke wilayahnya usai libur Lebaran 2025.

    “Sudah ada 148 penduduk yang pindah sejak Selasa 8 April 2025,” ujar Kepala Sudin Dukcapil Jaksel Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (13/4/2025).

    Kemudian dia merinci, 148 penduduk tersebut dalam sejumlah kategori yakni terkait jenis kelamin terdiri dari 78 orang laki-laki dan 70 jiwa perempuan.

    “Kemudian, tingkat pendidikan sebanyak 20,95 persen lebih tinggi dari SMA sederajat dan 79,05 persen dengan pendidikan SMA kebawah,” terang Nurrahman.

    Lalu, lanjut dia, terkait asumsi penghasilan dari jenis pekerjaan yakni 63,51 persen berpenghasilan rendah dan 36,49 berpenghasilan tidak rendah.

    “Terkait usia, 31 jiwa usia anak (0-17 tahun), 119 jiwa usia produktif (15-64 tahun), dan 4 jiwa usia lanjut usia (60 tahun ke atas),” papar Nurrahman.

    Dia membeberkan, untuk tujuan kedatangan, paling tinggi ke Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Cipete Utara, lalu pekerjaan pendatang paling banyak yakni pelajar/mahasiswa.

    “Berdasarkan data dari Dinas Dukcapil DKI, sebanyak 1.084 pendatang baru masuk ke Jakarta pada periode Selasa 8 April 2025 sampai Jumat 11 April 2025,” ucap Nurrahman.

    “Dari jumlah tersebut, 572 di antaranya adalah perempuan dan 512 laki-laki. Wilayah yang menjadi tujuan terbanyak yakni Jakarta Timur. Disusul Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu,” sambung dia.

     

    Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid mendatangi Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya itu Meutya Hafid memastikan sinyal kereta dan sinyal selular berjalan baik.

  • Bisnis Pengusaha Kue Ini Makin Moncer Berkat Pemberdayaan dari BRI – Page 3

    Bisnis Pengusaha Kue Ini Makin Moncer Berkat Pemberdayaan dari BRI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemberdayaan yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberikan dampak nyata terhadap berbagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Salah satu yang mendapatkan dampak dari pemberdayaan BRI adalah Tien Cakes and Cookies.

    Sang pemilik usaha, yakni Suhartini menuturkan bagaimana bisnis yang dijalankannya berkembang dari dapur kecil di rumah tangga menjadi usaha yang terbilang besar. Ya, berawal dari kecintaannya terhadap dunia baking, ia mulai membuat berbagai jenis kue dan cookies yang kini telah memiliki pelanggan setia.

    Suhartini mengungkapkan, perjalanan membangun usaha tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal hingga persaingan di industri kuliner yang semakin ketat. Namun, dengan tekad yang kuat dan keinginannya untuk terus belajar, ia berhasil mengatasi setiap hambatan yang ada.

    “Saya memulai usaha ini dengan peralatan sederhana dan modal terbatas. Namun, saya percaya bahwa dengan inovasi dan manajemen keuangan yang baik, usaha ini bisa terus berkembang,” ungkapnya.

    Salah satu kunci keberhasilan bisnisnya adalah kemampuannya dalam mengelola keuangan dan memperluas jaringan pasar. Dengan pencatatan keuangan yang lebih rapi dan pemahaman terhadap strategi pemasaran digital, Suhartini kini mampu menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan omzet usahanya secara signifikan.

    “Dulu saya hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut, tetapi sekarang saya sudah memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar. Hasilnya sangat terasa dalam peningkatan jumlah pesanan,” ujar Suhartini.

    Selain itu, Ia juga memanfaatkan berbagai program pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya. Salah satu pengalaman berharga yang ia peroleh adalah melalui keikutsertaannya dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025.

    Dalam acara tersebut, Suhartini mendapatkan wawasan baru tentang strategi bisnis dan manajemen keuangan yang lebih baik, serta kesempatan untuk memperluas jaringannya dengan pelaku usaha lain.

    Seperti diketahui, BRI sukses menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang resmi ditutup pada Minggu, 2 Februari 2025. Melalui inisiatif strategis ini, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional.

    Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

    Keberhasilan Suhartini dalam membangun Tien Cakes and Cookies menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, UMKM dapat terus berkembang dan berdaya saing. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi pelaku usaha lain untuk terus berinovasi dan tidak takut menghadapi tantangan.

    Pada kesempatan lain, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa BRI terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM seperti yang dilakukan oleh Suhartini.

    “Kami melihat banyak pengusaha UMKM seperti Suhartini yang memiliki potensi besar untuk berkembang. BRI hadir untuk memberikan solusi pembiayaan dan pendampingan agar mereka bisa naik kelas dan semakin berdaya saing,” tegasnya.

     

    (*)

  • Komeng Bongkar Biaya Kampanye DPD Jawa Barat: Tak Sampai Miliaran

    Komeng Bongkar Biaya Kampanye DPD Jawa Barat: Tak Sampai Miliaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Komedian sekaligus politisi Alfiansyah Komeng, yang baru-baru ini meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2024 untuk kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat, mengungkapkan besaran biaya yang dikeluarkannya dalam kampanye. Meski berhasil mencetak rekor nasional dengan perolehan suara lebih dari 5 juta, Komeng mengaku bahwa ia tidak menghabiskan dana hingga miliaran rupiah, berbeda dengan anggapan banyak orang.

    Dalam podcast HAS Creative bersama Gofar Hilman, Minggu (13/4/2025), Gofar bertanya tentang biaya kampanye yang dikeluarkan Komeng.

    “Bang Komeng habis berapa saat mencalonkan diri jadi anggota DPD?” tanya Gofar.

    Komeng pun dengan santai menjawab, “Habis berapa ya? Pendaftaran atau apa-apa, mungkin tidak sampai ratusan (juta), bahkan tidak sampai miliaran.”

    “Berarti puluhan juta ya, Bang?” lanjut Gofar. Komeng pun hanya tertawa dan menjawab singkat, “Mungkin.”

    Menurut Komeng, ketenarannya di dunia hiburan sangat membantu dirinya untuk dikenal luas tanpa perlu mengeluarkan biaya kampanye yang besar.

    “Orang-orang bisa habis miliaran. Kalau nyalon DPR kan paling mewakili satu atau dua kabupaten/kota. Namun, DPD itu satu provinsi. Kalau di Jabar ada 30 lebih kabupaten/kota, jadi biayanya bisa sangat besar,” ujarnya.

    Komeng juga mengungkapkan bahwa dia pernah mendengar biaya kampanye DPD bisa mencapai Rp 100 miliar bagi mereka yang benar-benar melakukan kampanye keliling provinsi. Namun, ia memilih untuk tidak mengikuti cara tersebut.

    Meski tidak menghabiskan dana fantastis, Komeng punya strategi jitu untuk tetap eksis di mata publik. Salah satunya adalah dengan menerima tawaran manggung di wilayah strategis seperti Bandung, sementara tawaran di luar Jawa Barat ia tolak.

    “Paling saya hanya mengingatkan lewat pekerjaan. Kalau ada tawaran manggung di Kalimantan, Surabaya, atau Bandung, saya pilih Bandung. Itu saja strateginya. Tapi tetap, saya tidak berkampanye,” jelasnya.

    Dengan strategi sederhana namun efektif ini, Komeng berhasil meraih 5.399.699 suara, menjadikannya sebagai peraih suara terbanyak dalam sejarah DPD Jawa Barat dan mencatatkan rekor baru di tingkat nasional.